Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 4 AKUNTANSI 1

(Resume Materi BAB 4, BAB 7, BAB 8 dan BAB 9)


Dosen Mata Kuliah : Bapak Sukardi Dulman

Disusun Oleh :
Nama : Anca Hi. Laepe
NPM : (202010123)
Prodi : Manajemen
Semester : 1 (Satu)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


JURUSAN EKONOMI MANAJEMEN
TOLITOLI-SULAWESI TENGAH
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB 4
(PENYESUAIAN PEMBUKUAN)
Tujuan pembuatan neraca saldo adalah untuk mempersiapkan penyusunan laporan-
laporan keuangan. Sebelum menyusun laporan-laporan keuangan dari neraca saldo, perlu
diteliti terlebih dahulu apakah saldo dari tiap-tiap rekening sudah menunjukkan keadaan yang
benar, sebab ada rekening-rekening yang sudah siap untuk langsung dicantumkan dalam
laporan keuangan dan ada pula yang perlu disesuaikan lebih dahulu. Dari uraian di atas
jelaslah kiranya, bahwa tujuan dari proses penyesuaian adalah :

1. Agar supaya setiap rekening rill khususnya rekening-rekening aktiva dan rekening-
rekening hutang menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode.
2. Agar supaya setiap rekening nominal (rekening-rekening penghasilan dan rekekning-
rekening biaya) menunjukkan penghasilan-penghasilan dan biaya-biaya yang
seharusnya diakui dalam suatu periode.

Saldo-saldo didalam neraca saldo biasanya memerlukan penyesuaian untuk mengakui


hal-hal sebagai berikut :

1. Piutang Penghasilan
2. Hutang Biaya
3. Hutang Penghasilan
4. Persekot Biaya
5. Kerugian Piutang
6. Penyusutan

1) Piutang Penghasilan
Apabila suatu penghasilan telah menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima
pada periode yang bersangkutan, maka pada akhir periode harus dibuat jurnal
penyesuaian untuk mengakui jumlah penghasilan yang belum diterima tersebut
sebagai penghasilan.
2) Hutan Biaya
Biaya-biaya yang sudah menjadi beban pada suatu periode tetapi sampai akhir
periode yang bersangkutan belum dibayar, maka biaya-biaya tersebut harus
dicantumkan dalam neraca sebagai hutang biaya dan harus termasuk pula dalam saldo
rekening biaya.
3) Hutang Penghasilan
Penghasilan yang diterima di muka tidak boleh diperhitungkan sabagai
penghasilan, tetapi harus diperlakukan sebagai hutang, sebab pada hakekatnya
perusahaan belum berhak atas penghasilan tersebut.
4) Persekot Biaya
Perusahaan seringkali membayar baiay-biaya secara persekot, artinya
membayar sejumlah biaya untuk beberapa waktu yang akan datang dan kadang-
kadang melampaui batas akhir periode akuntansi.
5) Kerugian Piutang
Piutang biasanya timbul karena adanya penjualan secara kredit. Syarat
penjualan secara kredit lebih menarik bagi si pembeli karena pembayaran bisa
dilakukan beberapa waktu kemudian, tetapi dilihat dari segi perusahaan yang
memberikan kredit syarat yang demikian mengandung resiko walaupun di lain pihak
volume penjualan mungkin dapat ditingkatkan.
6) Penyusutan (Depresiasi)
Semua aktiva tetap (kecuali tanah) yang dimiliki dan digunakan oleh
perusahaan untuk beroprasi, akan semakin menyusut nilainya bersamaan dengan
berjalannya waktu.
BAB 7
(JURNAL UMUM)
A. Jurnal Umum
Cara mencatat transaksi dalam jurnal umum adalah sebagai berikut :
1. Setiap halaman jurnal diberi nomor halaman, yang akan digunakan untuk
referensi
2. Tahun dicantumkan sekali saja pada baris paling atas dari kolom “tanggal”
disetiap halaman jurnal, kecuali bila dalam halaman tersebut tahunnya
berubah.
3. Bulan dicantumkan sekali saja pada baris pertama setelah tahun, kecuali bila
dalam halaman tersebut bulannya berubah.
4. Tanggal dicantumkan sekali saja untuk setiap hari tanpa memandang jumlah
transaksi yang terjadi pada hari itu. Tanggal yang dicatat adalah tanggal
terjadinya transaksi bukan tanggal dicatatnya transaksi dalam jurnal.
5. Nama perkiraan yang ada di debit dicantumkan pada tepi paling kiri pada
kolom “keterangan” dan jumlah yang di debit dicatat dalam kolom “debit”
6. Nama perkiraan yang ada di kredit dicantumkan di bawah agak kekanan dari
perkiraan yang di debit. Jumlah yang ada di kredit di cantumkan dalam kolom
“kredit”
7. Penjelasan singkat dapat dicatat dibawah agak kekanan dari setiap ayat jurnal.
8. Kolom “Ref” digunakan untuk mencatat nomor kode perkiraan yang didebit
atau di kredit.
9. Nomor bukti transaksi yang dijadikan dasar pencatatan dicatat dalam kolom
“nomor bukti”
B. Ayat Jurnal
Ayat jurnal dicatat dengan cara sederhana, namun pada umumnya
terdapat formulir khusus guna pencatatan itu. Formulir ini disebut jurnal.
Dalam jurnal setiap transaksi dicatat secara kronologis.
BAB 8
(BUKU BESAR DAN NERACA SALDO)
A. Buku Besar
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pemindahbukuan ke buku besar
adalah sebagai berikut :
1. Pindahkan tanggal yang terdapat dalam jurnal umum
2. Pindahkan jumlah yang di debit dalam jurnal umum ke kolom debit
diperkiraan kas. Setelah pemindahan ini, hitung saldo perkiraan yang
bersangkutan dan tuliskan dalalm kolom “saldo”
3. Catat kode dan halaman jurnal ke kolom “Ref” diperkiraan kas. Kode untuk
jurnal umum adalah “JU” , sedang halamannya adalah 1.
4. Catat nomor kode perkiraan ke dalam kolom “Ref” di jurnal umum.
5. Penjelasan singkat dalam kolom “keterangan” di jurnal umum dapatdi
pindahkan ke kolom yang sama di perkiraan.

B. Neraca Saldo
Neraca saldo adalah daftar dari saldo-saldo perkiraan di buku besar pada suatu
saat tertentu. Saldo-saldo perkiraan dalam neraca saldo di ambil dari perkiraan-
perkiraan yang bersangkutan di buku besar.
BAB 9
(JURNAL PENYESUAIAN)
A. Macam jurnal penyesuaian
Untuk membuat jurnal penyesuaian setiap perkiraan yang ada di neraca saldo
perlu di teliti. Ada 2 macam keadaan dimana jurnal penyesuaian perlu di buat.
Pertama keadaan dimana suatu transaksi telah terjadi. Kedua, menyangkut keadaan
dimana suatu transaksi telah di catat dalam suatu perkiraan, tetapi saldo perkiraan
yang bersangkutan perlu di koreksi agar mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
B. Penelitian neraca saldo.
1. Perkiraan Aktiva
2. Perkiraan Kewajiban
3. Perkiraan Pendapat
4. Perkiraan Beban usaha

Anda mungkin juga menyukai