Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Hydraulic Bench
-4 2
Hence A1 =7,92 x 10-
Hence A1 = 7,92 x 10 m 4
m2
Dalam persamaan (4) terlihat adanya penambahan faktor Cd akibat adanya gaya
geser yang sering disebut dengan koefisien aliran, (tanpa satuan). Koefisien ini
didasarkan pada geometri saluran. Maka untuk venture meter dan pelat orifice
harga Cd memiliki harga yang berbeda.
BAB IV
ANALISA DATA
Catatan
Speed = 1500 rpm
Tegangan = 100 V
Kuat arus = 0,7 A
𝟐(𝐩𝟏 −𝐩𝟐 )
Q = Cd.A2√ 𝑨𝟐 𝟐
𝜬 [𝟏−( ) ]
𝑨𝟏
2(p1 −p2 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1−( ) ]
𝐴1
2(98,06)
Q = 0,98 . 1,77 x 10-4 √ 1,77 x 10−4 2
1000 [1−( ) ]
7,92 x 10−4
196,12
Q = 0,00017346 √ 950
2. Data II
p1-p2 = 330 – 328 = 2mm H2O = 20 Pa
2(p1 −p2 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1−( ) ]
𝐴1
2(20)
Q = 0,98 . 1,77 x 10-4 √ 1,77 x 10−4 2
1000 [1−( ) ]
7,92 x 10−4
3. Data III
p1-p2 = 340 – 335 = 5 mmH2O = 50 Pa
2(p1 −p2 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
100
Q = 0,98 . 1,77 x 10-4m2 √ 1,77 x 10−4 2
1000 [1−( ) ]
7,92 x 10−4
2(p1 −p2 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
588,4
Q = 0,00017346 √ 1,77 x 10−4 2
1000 [1−( ) ]
7,92 x 10−4
5. Data V
p1-p2 = 352 – 310 = 42 mm H2O = 411,88 Pa
2(p1 −p2 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
2(411,88)
Q = 0,00017346 √ 1,77 x 10−4 2
1000 [1−( ) ]
7,92 x 10−4
2(p1 −p3 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
2(98,06)
Q = 0,98 . 1,77 x 10-4 √ 1,77 x 10−4 2
1000 [1−( ) ]
7,92 x 10−4
196,12
Q = 0,00017346 √ 950
2(p1 −p3 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
2(29)
Q = 0,98 . 1,77 x 10-4 √ 1,73 x 10−4 2
1000 [1−( ) ]
7,92 x 10−4
3. Data III
p1-p3 = 340 – 330 = 10 mmH2O = 98,1 Pa
2(p1 −p3 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
2(98,1)
Q = 0,98 . 1,77 x 10-4m2 √ 1,73 x 10−4 2
1000 [1−( ) ]
7,92 x 10−4
4. Data IV
p1-p3 = 350 – 335 = 15mm H2O = 147 Pa
2(p1 −p3 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
2(147)
Q = 0,00017346 √ 1,77 x 10−4 2
1000 [1−( ) ]
7,92 x 10−4
5. Data V
p1-p3 = 352 – 335 = 17mm H2O = 167 Pa
2(p1 −p3 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
2(167)
Q = 0,00017346 √ 1,72 x 10−4 2
1000 [1−( ) ]
7,92 x 10−4
Dik : Cd = 0,63
A1 = 7,92 x 10-4m2
A2 = 3,14 x 10-4m2
Ρ = 1000 kg/m2
1mm H2O = 9,81 Pa
1. Data I
p6-p7 = 285 – 280 = 5mm H2O = 50 Pa
2(p6 −p7 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
2(50)
Q = 0,63 . 3,14 x 10-4m2 √ 3,14 x 10−4 2
1000 [1−( ) ]
7,92 x 10−4
100
Q = 0,00019782 √842,8
2(p6 −p7 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
2(98)
Q = 0,00019782 √ 3,14 x 10−4 2
1000 [1−( ) ]
7,92 x 10−4
2(p6 −p7 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
2(196,13)
Q = 0,00019782 √ 3,14 x 10−4 2
1000 [1−( ) ]
7,92 x 10−4
4. Data IV .
p6-p7 = 273 – 245 = 28mm H2O = 274,58 Pa
2(p6 −p7 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
549,16
Q = 0,00019782 √ 842,8
5. Data V
2(p6 −p7 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
882,6
Q = 0,00019782 √842,8
2(p6 −p8 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
2(19,62)
Q = 0,63 . 3,14 x 10-4m2 √ 3,14 x 10−4 2
1000 [1−( ) ]
7,92 x 10−4
39,24
Q = 0,00019782 √842,8
2(p6 −p8 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
2(470,88)
Q = 0,00019782 √ 3,14 x 10−4 2
1000 [1−( ) ]
7,92 x 10−4
3. Data III
p6-p8 = 280 – 257 = 23 mm H2O = 225 Pa
2(p6 −p8 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
2(225)
Q = 0,00019782 √ 3,14 x 10−4 2
1000 [1−( ) ]
7,92 x 10−4
4. Data IV .
p6-p8 = 273 – 250 = 23mm H2O = 225 Pa
2(p6 −p8 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
2(225)
Q = 0,00019782 √ 842,8
5. Data V
2(p6 −p8 )
Q = Cd.A2√ 𝐴2 2
𝛲 [1( ) ]
𝐴1
2(392)
Q = 0,00019782 √ 842,8
Pelat orifice
0.012
0.01
Orifice Plate (m3/s)
0.008
0.004
0.002
0
2 6 8 10 12
Laluan berbeda (l/min)
0.0003
0.00025
0.0002
0.00015 Loss in Pelat
0.0001 orifice
0.00005
0
2 6 8 10 12
Pada grafik percobaan pelat orifice pada percobaan 6,81 x 10-3 m3/s
dengan luasan Q berbeda sebesar 2 liter/min maka loss yang terjadi sebesar 4 x
10-4 m3/s pada percobaan ke 3 ketika Q plat sebesar 8,1 dengan Q luasan berbeda
sebesar 8 maka error yang diterma 1,44 x 10-4 m3/s dan pada percobaan ke 5
ketika Q pelat sebesar 2,02 x 10-4 m3/s dan nilai Q luasan berbeda memiliki nilai
12 liter/min maka eror yang diterima 1,9 x 10-4m3/s. Dapat disimpulkan sebagai
berkut yaitu semakn tinggi nilai Q pelat orifice dan nilai luasan berbeda maka eror
yang ada semakin kecil.
Venturi meter
0.0006
0.0005
Venturi Meter (m3/s)
0.0004
0.0003 Venturi
meter
0.0002
0.0001
0
2 6 8 10 12
Laluan berbeda (l/min)
0.0001
0.00008
Loss in
0.00006 Venturi
meter
0.00004
0.00002
0
2 6 8 10 12
Laluan berbeda (l/min)
Jawaban :
A) Tentunya ada, karena di setiap alat ukur aliran terjadi losses atau
kerugian head, terlebih lagi terdapat 3 alat ukur yang berbeda yang
memliki koefisien aliran (cd) yang berbeda.
B) Jika hydraulics bench diletakkan seperti kemiringan 10° maka
pengaruh ketinggian dalam persamaan Bernoulli untuk pengukuran
laju volume aliran tidak dapat diabaikan atau Z1 tdak sama dengan Z2
sehingga persamaan Bernoulli yang digunakan akan berubah, yakni
dengan penambahan perhitungan Z atau perbedaan ketinggian antara
alat ukur.
C) 1. Pelat orifice
Keuntungan
- Konstruksi sederhana
- Ukuran pipa dapat dibuat sama persis dengan pipa sambungan
- Output cukup besar
Kerugian
- Jika terdapat bagian padat dari aliran fluida maka akan terkumpul
dibagian pelat sisi inlet
- Tidak memungkinkan mengukur aliran fluida bertekanan rendah
2. Venturimeter
Keuntungan
- Mempunyai penurunan tekanan yang lebih kecil pada kapasitas
yang sama
- Dapat mengukur debit aliran yang besar jauh dari kemungkinan
tersumbat
- Rugi tekanan lebih rendah dari pelat orifice
Kekurangan
- Lebih mahal harganya
- Sulit dalam pemasangannya
3. Pengukuran dengan luasan berbeda
Keuntungan
- Rangeability baik
- Pressure drop rendah
Kerugian
- Harus dipasang secara vertikal
5.1 Kesimpulan
PENGUKURAN
KERUGIAN ENERGI ALIRAN
PADA SAMBUNGAN PERPIPAAN
(LOSSES BENCH)
BAB I
PENDAHULUAN
Keterangan:
- Long Bend
- Englargement
- Contraction
- Elbow Bend
- Twelve Bank Manometer
- Short Bend
- Air Valve
- Valve Fitting
- Mitre Bend
- Inlet Pipe
- Control Valve
- Hand Pump
- Pressure Gaugd
2.2. Prosedur Pelaksanaan Praktikum
Kerugian total adalah jumlah seluruh kerugian akibat gesekan antara dua
titik hT = εhi . Kerugian geekan termasuk kerugian besar akibat gesekan dan
kerugian kecil pada sambungan. Dengan demikian menggunakan Darcy-
Weisbach, asumsi kerugian energi (headloss) melalui sambungan pipa adalah
berbanding lurus dengan kecepatan yang diberikan oleh:
𝑉𝐿² 𝑉𝐿² 𝑉𝐿²
hL = K hE = K hC = K (3)
2𝑔 2𝑔 2𝑔
Dimana:
hL = kerugian pada valve atau bend
hE = kerugian pada expantion
hC = kerugian pada masukan pipa
K = koefisien kerugian
Vs = kecepatan dalam pipa kecil
VL = kecepatan dalam pipa besar
hL = h₂ - h₁
1
AS = 4 𝜋DS²
𝑄
VS = 𝐴
𝑆
𝑄
VS = 𝐴
𝑆
𝑄
VS = 𝐴
𝑆
𝑄
VS = 𝐴
𝑆
𝑄
VS = 𝐴
𝑆
𝐻₁2𝑔
Koefisien kerugian (K) dalam pipa dapat dihitung dengan: K = (𝑉𝑆)²
BAB IV
ANALISA DATA
Pga
Q h1 h2 h3 h4 h5 h6 h7 h8 h9 h10 h11 h12
No. ge
I/s mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm mm
1 15 243 248 247 223 247 238 223 211 121 163 109 68 0,03
2 17 258 269 268 238 270 258 238 213 198 153 88 58 0,07
3 19 238 295 293 247 283 278 243 225 196 128 73 43 0,10
4 21 285 305 303 248 293 283 248 213 188 111 57 43 0,13
5 23 293 320 318 253 303 293 251 211 183 93 53 43 0,15
6 25 308 339 335 260 327 305 258 208 178 73 53 43 0,18
4.2. Perhitungan-Perhitungan
= 0,0004
1
- Maka As = 4 𝜋Ds²
1
= 4 𝜋(0,0003)
= 0,0002
Maka kecepatan untuk pipa besar
𝑄 15
- VL = 𝐴𝐿 = 0,0004 = 37.500 mm/s = 37,5m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 5 . 2 (9,8) 98
- (k) = (𝑉𝑙−𝑉𝑠)² = (37.500−75.000)² = 1406250000 = 6,96x10−5
Maka headlossnya:
𝑉𝐿² 37500²
- hE = K = 6,96x10−8 = 6,96x10−8 𝑥 71747448,98 =
2𝑔 2.9,8
4,99362244
• Perhitungan data contraction
Hl = h3 – h4 = 247 – 223 = 24 mm = 0,024 m
Vl = 37.500 mm/s = 37,5 m/s
Vs = 75.000 mm/s = 75 m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 24 . 2 (9,8) 470,4
- (k) = (𝑉𝑙−𝑉𝑠)² = (37.500−75.000)² = 1406250000 = 3,34x10−4
2,39636479
• Perhitungan data long bend
Hl = h5 – h6
= 247 – 238
= 9 mm = 0,009 m
1
Maka As = 4 𝜋Ds²
1
= 4 𝜋(0,0003)
= 0,0002
Untuk menghitung kecepatannya, maka:
𝑄 15
- Vs = 𝐴𝑠 = 0,0002 = 75.000 mm/s = 75m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 9 . 2 (9,8) 176,4
- (k) = (𝑉𝑠)2
= (75.000)2 = 5625000000 = 3,14x10−5
8,98278061
• Perhitungan data short bend
Hl = h7 – h8
223 – 211 = 12 mm = 0,012m
Vs = 75.000 mm/s = 75m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 12 . 2 (9,8) 235,2
- (k) = = = 5625000000 = 4,18x10−5
(𝑉𝑠)² (75.000)²
Maka headlossnya:
𝑉𝐿² 37500²
- hL = K = 41,81x10−8 = 41,81x10−8 𝑥 71747448,9 =
2𝑔 2.9,8
299976𝑥10−8
• Perhitungan elbow bend
Hl = h9 – h10 = 121 – 163 = -42 mm = -0,042m
Vs = 75.000 mm/s = 75m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 −42 . 2 (9,8) −823,2
- (k) = = = 5625000000 = -1,46x10−4
(𝑉𝑠)² (75.000)²
Maka headlossnya :
𝑉𝐿2 75000²
- hL = K = 1,463x10−7 = 1,463x10−7 𝑥 286989795,9 =
2𝑔 2.9,8
4,19866
• Perhitungan data mitre
Hl = h11 – h12= 109 – 68 = 41mm = 0,041 m
Vs = 75.000 mm/s = 75m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 41 . 2 (9,8) 803,6
- (k) = = = 5625000000 = 1,43x10−4
(𝑉𝑠)² (75.000)²
Maka headlossnya:
𝑉𝐿2 75000²
- hL = K = 1,42x10−7 = 1,42x10−7 𝑥286989795,9 =
2𝑔 2.9,8
4,07
1
Maka Al = 4 𝜋Dl²
1
= 4 𝜋(0,0006)
= 0,0004
1
Maka As = 4 𝜋Ds²
1
= 4 𝜋(0,0003)
= 0,0002
Maka kecepatan untuk pipa besar
𝑄 17
- VL = 𝐴𝐿 = 0,0004 = 42.500 mm/s = 42.5 m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 11 . 2 (9,8) 215,6
- (k) = (𝑉𝑙−𝑉𝑠)² = (42500−85.000)² = 1806250000 = 1,19x10−4
Maka headlossnya:
𝑉𝐿² 42500²
- hE = K = 1,19x10−7 =1,19x10−7 𝑥 92155612,2 = 1,09
2𝑔 2.9,8
2,99505739
1
Maka As = 4 𝜋Ds²
1
= 4 𝜋(0,0003)
= 0,0002
Untuk menghitung kecepatannya, maka:
𝑄 17
- Vs = 𝐴𝑠 = 0,0002 = 85.000 mm/s = 85m/s
Koefisien kerugian
𝑉𝐿² 85000²
- hL = K = 3,25x10−8 =3,25x10−8 𝑥 368622448,9 =
2𝑔 2.9,8
1,198022959
• Perhitungan data short bend
Hl = h7 – h8 = 238 – 213 = 25 mm = 0,025m
Vs = 85.000 mm/s = 85m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 25 . 2 (9,8) 490
- (k) = = = 7225000000 = 6,78x10−5
(𝑉𝑠)² (85.000)²
Maka headlossnya:
85000²
𝑉𝐿² −8
- hL = K = 6,78x10 2.9,8 = 6,78x10−8 𝑥 368622448,9=
2𝑔
2,499260203
Maka headlossnya:
85000²
𝑉𝐿² −7
- hL = K = 1,22x10 2.9,8 = 1,22x10−7 𝑥 368622448,9=
2𝑔
4,49719387,6
• Perhitungan data mitre
Hl = h11 – h12 = 88 – 58 = 30 mm = 0,030m/s
Vs = 85.000 mm/s = m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 30 . 2 (9,8) 588
- (k) = = = 7225000000 = 8,14x10−5
(𝑉𝑠)² (85.000)²
Maka headlossnya:
85000²
𝑉𝐿² −8
- hL = K = 8,13x10 2.9,8 =8,13x10−8 𝑥 368622448,9 =
2𝑔
2,996900509
= 0,0004
1
Maka As = 4 𝜋Ds²
1
= 4 𝜋(0,0003)
= 0,0002
Maka kecepatan untuk pipa besar
𝑄 19
- VL = 𝐴𝐿 = 0,0004 = 47.500 mm/s = 47,5 m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 57 . 2 (9,8) 1117,2
- (k) = (𝑉𝑙−𝑉𝑠)² = (47500−95.000)² = 2256250000 =4,95x10−4
Maka headlossnya:
𝑉𝐿2 475002
- hE = K = 4,95x10−7 =4,95x10−7 𝑥 115114795,9 =
2𝑔 2.9,8
5,69818239
• Perhitungan constraction
Hl = h3 – h4 = 293 – 247 = 46 mm = 0,046 m
Vl = 47.500 mm/s = 47,5 m/s
Vs = 95.000 mm/s = 95 m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 46 . 2 (9,8) 901,6
- (k) = (𝑉𝑙−𝑉𝑠)² = (47.500−95.000)² = 2256250000 = 4,00x10−4
4,59308035
• Perhitungan data long bend
Hl = h5 – h6 = 283 – 278 = 5 mm = 0,005 m
1
Maka As = 4 𝜋Ds²
1
= 4 𝜋(0,0003)
= 0,0002
Untuk menghitung kecepatannya, maka:
𝑄 19
Vs = 𝐴𝑠 = 0,0002 = 95.000 mm/s = 95 m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 5 . 2 (9,8) 98
- (k) = (𝑉𝑠)2
= (95.000)2 = 9025000000 = 1,09x10−5
• Maka headlossnya:
𝑉𝐿² 47500²
- hL = K = 1,08x10−8 =1,08x10−8 𝑥 115114795,9 =
2𝑔 2.9,8
1,24323979
• Perhitungan data short bend
Hl = h7 – h8 = 243 – 225 = 18 mm = 0,018 m
Vs = 95.000 mm/s = 95m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 18 . 2 (9,8) 352,8
- (k) = (𝑉𝑠)2
= (95.000)2
= 9025000000 = 3,91𝑥10−5
Maka headlossnya:
𝑉𝐿² 47500²
- hL = K = 3,90x10−8 =3,90x10−8 𝑥 115114795,9 =
2𝑔 2.9,8
4,48947704
• Perhitungan data elbow bend
Hl = h9 – h10 = 196 – 128 = 68 mm = 0,068 m/s
Vs = 95.000 mm/s = 95m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 68 . 2 (9,8) 1332,8
- (k) = (𝑉𝑠)2
= (95.000)2
= 9025000000 = 1,48x10−4
Maka headlossnya:
𝑉𝐿² 47500²
- hL = K = 1,47x10−7 =1,47x10−7 𝑥 115114795,9 =
2𝑔 2.9,8
1,69218749
• Perhitungan mitre
Hl = h11 – h12 = 73 – 43 = 30 mm = 0,03m
Vs = 95.000 mm/s = 95 m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 30 . 2 (9,8) 588
- (k) = (𝑉𝑠)2
= (95.000)2
= 9025000000 = 6,52x10−5
Maka headlossnya:
𝑉𝐿² 47500²
- hL = K = 6,51x10−8 =6,51x10−8 𝑥 115114795,9 =
2𝑔 2.9,8
7,49397321
4. Pada Q = 21 L/s = 0,021 mᶟ/s
• Perhitungan enlargement
Hl = h2 – h1 = 305 – 285 = 20 mm = 0,02 m
1
Maka Al = 4 𝜋Dl²
1
= 4 𝜋(0,0006)
= 0,0004
1
Maka As = 𝜋Ds²
4
1
= 4 𝜋(0,0003)
= 0,0002
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 20 . 2 (9,8) 392
- (k) = (𝑉𝑙−𝑉𝑠)² = (52500−105.000)² = 2756250000 =1,42x10−4
Maka headlossnya:
𝑉𝐿2 525002
- hE = K = 1,42x10−7 =1,42x10−7 𝑥 140625000 =
2𝑔 2.9,8
199687500𝑥10−7
• Perhitungan contraction
Hl = h3 – h4 = 303 – 248 = 55 mm = 0,055 m
Vl = 52.500 mm/s = 52,5 m/s
Vs = 105.000 mm/s = 105 m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 55 . 2 (9,8) 1078
- (k) = (𝑉𝑙−𝑉𝑠)² = (52.500−105.000)² = 2756250000 = 3,91x10−4
549843750𝑥10−7
• Perhitungan data long bend
Hl = h5 – h6 = 293 – 283 = 10 mm = 0,01 m
1
Maka As = 4 𝜋Ds²
1
= 4 𝜋(0,0003)
= 0,0002
Untuk menghitung kecepatannya, maka:
𝑄 21
- Vs = 𝐴𝑠 = 0,0002 = 105.000 mm/s = 105m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 10 . 2 (9,8) 196
- (k) = (𝑉𝑠)2
= (105.000)2 = 11025000000 = 1,78x10−5
Maka headlossnya:
52500²
𝑉𝐿² −8
- hL = K = 1,77x10 2.9,8 = 1,77x10−8 𝑥 140625000=
2𝑔
248906250x10−8
Maka headlossnya:
52500²
𝑉𝐿² −8
- hL = K = 6,22x10 2.9,8 = 6,22x10−8 𝑥 140625000=
2𝑔
87469061000x10−8
• Perhitungan data elbow bend
Hl = h9 – h10 = 188 – 111 = 77 mm = 0,077 m
Vs = 105.000 mm/s = 105 m/s
Koefisien kerugian
Maka headlossnya:
52500²
𝑉𝐿² −7
- hL = K = 1,36x10 2.9,8 = 1,36x10−7 𝑥 140625000=
2𝑔
1912506800𝑥10−7
• Perhitungan data mitre
Hl = h11 – h12 = 57 – 43 = 14 mm = 0,014m
Maka headlossnya:
52500²
𝑉𝐿² −8
- hL = K = 2,48x10 2.9,8 = 2,48x10−8 𝑥 140625000=
2𝑔
348750000𝑥10−8
5. Pada Q = 23 L/s = 0,023 mᶟ/s
• Perhitungan enlargement
Hl = h2 – h1 = 320 – 293 = 27 mm = 0,027 m
1
Maka Al = 4 𝜋Dl²
1
= 4 𝜋(0,0006)
= 0,0004
1
Maka As = 4 𝜋Ds²
1
= 4 𝜋(0,0003)
= 0,0002
Maka kecepatan untuk pipa besar
𝑄 23
- VL = 𝐴𝐿 = 0,0004 = 57.500 mm/s = 57,7 m/s
Maka kecepatan untuk pipa kecil
𝑄 23
- VS = 𝐴𝑆 = 0,0002 = 115.000 mm/s = 115 m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 27 . 2 (9,8) 529,2
- (k) = (𝑉𝑙−𝑉𝑠)² = (57500−115.000)² = 3306250000 =1,60x10−4
Maka headlossnya:
𝑉𝐿2 575002
- hE = K = 1,42x10−7 =1,60x10−7 𝑥 168686224,4 =
2𝑔 2.9,8
2,69897959
• Perhitungan constraction
Hl = h3 – h4 = 318 – 253 = 65 mm = 0,064 m
Vl = 57.500 mm/s = 57,5 m/s
Vs = 155.000 mm/s = 115 m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 65 . 2 (9,8) 1274
- (k) = (𝑉𝑙−𝑉𝑠)² = (57.500−115.000)² = 3306250000 3,85x10−4
6,49441963
• Perhitungan data long bend
Hl = h5 – h6 = 303 – 293 = 10 mm = 0,01 m
1
Maka As = 4 𝜋Ds²
1
= 4 𝜋(0,0003)
= 0,0002
Untuk menghitung kecepatannya, maka:
𝑄 23
- Vs = 𝐴𝑠 = 0,0002 = 115.000 mm/s = 115 m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 10 . 2 (9,8) 196
- (k) = (𝑉𝑠)2
= (115.000)2 = 13225000000 = 1,48x10−5
Maka headlossnya:
𝑉𝐿² 57500²
- hL = K = 1,48x10−8 = 1,36x10−7 𝑥 168686224,4=
2𝑔 2.9,8
2,29413265
• Perhitungan short bend
Hl = h7 – h8 = 251 – 211 = 40 mm = 0,04 m
Vs = 115.000 mm/s = 115 m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 40 . 2 (9,8) 784
- (k) = (𝑉𝑠)2
= (115.000)2 =13225000000 = 5,93x10−5
Maka headlossnya:
𝑉𝐿² 57500²
- hL = K = 5,92x10−8 = 5,92x10−8 𝑥 168686224,4=
2𝑔 2.9,8
9,98622448
• Perhitungan elbow bend
Hl = h9 – h10 = 183 – 93 = 90 mm = 0,90 m
Vs = 115.000 mm/s = 115m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 90 . 2 (9,8) 1764
- (k) = (𝑉𝑠)2
= (115.000)2 =13225000000 = 1,33x10−4
Maka headlossnya:
𝑉𝐿² 57500²
- hL = K = 1,33x10−7 = 1,33x10−7 𝑥 168686224,4=
2𝑔 2.9,8
2,24352678
• Perhitungan data mitre
Hl = h11 – h12 = 53 – 43 = 10 mm = 0,01 m
Vs = 115.000 mm/s = 115m/s
Koefisien kerugian
𝐻𝑙 .2𝑔 10 . 2 (9,8) 196
- (k) = (𝑉𝑠)2
= (115.000)2 =13225000000 = 1,48x10−5
Maka headlossnya:
𝑉𝐿² 57500²
- hL = K = 1,47x10−8 = 1,47x10−8 𝑥 168686224,4=
2𝑔 2.9,8
2,47968749
= 0,0004
1
Maka As = 4 𝜋Ds²
1
= 4 𝜋(0,0003)
= 0,0002
Maka kecepatan untuk pipa besar
𝑄 25
- VL = 𝐴𝐿 = 0,0004 = 62.500 mm/s = 62,5 m/s
=1,56x10−4
Maka headlossnya:
𝑉𝐿2 625002
- hE = K = 1,55x10−7 =1,55x10−7 𝑥 199298469,3 =
2𝑔 2.9,8
3,08912627
• Perhitungan constraction
Hl = h3 – h4 = 335 – 260 = 75 mm = 0,075 m
- Vl = 52.500 mm/s 52,5 m/s
- Vs = 125.000 mm/s = 125 m/s
𝐻𝑙 .2𝑔 75 . 2 (9,8) 1470
- Koefisien kerugian (k) = (𝑉𝑙−𝑉𝑠)² = (52.500−125.000)² = 5256250000
3,76x10−4
Maka headloss nya:
𝑉𝐿² 52500²
- hE = K = 2,79x10−7 = 2,79x10−7 𝑥 140625000=
2𝑔 2.9,8
392343750 x10−7
• Perhitungan data long bend
Hl = h5 – h6 = 327 – 305 = 22 mm = 0,022 m
1
- Maka As = 4 𝜋Ds²
1
= 4 𝜋(0,0003)
= 0,0002
Untuk menghitung kecepatannya, maka:
𝑄 25
- Vs = 𝐴𝑠 = 0,0002 = 125.000 mm/s = 125m/s
𝐻𝑙 .2𝑔 22 . 2 (9,8) 431,2
- Koefisien kerugian (k) = (𝑉𝑠)2
= (125.000)2 = 15625000000 =
2,75x10−5
Maka headlossnya:
𝑉𝐿² 52500²
- hL = K = 2,75x10−8 = 2,75x10−8 𝑥 140625000=
2𝑔 2.9,8
38671875𝑥10−8
6,27x10−5
Maka headlossnya:
𝑉𝐿² 52500²
- hL = K = 6,27x10−8 = 6,27x10−8 𝑥 140625000=
2𝑔 2.9,8
881718750𝑥10−8
1,32x10−4
Maka headlossnya:
𝑉𝐿² 52500²
- hL = K = 1,31x10−7 = 1,31x10−7 𝑥 140625000=
2𝑔 2.9,8
1842187500𝑥10−8
• Perhitungan mitre
Hl = h11 – h12 = 53 - 43 = 10 mm = 0,01 m
- Vs = 125.000 mm/s = 125 m/s
𝐻𝑙 .2𝑔 10 . 2 (9,8) 196
- Koefisien kerugian (k) = (𝑉𝑠)2
= (125.000)2 = 15625000000
=1,25x10−5
Maka headlossnya:
𝑉𝐿2 525002
- hL = K = 1,25x10−8 = 1,25x10−8 𝑥 140625000=
2𝑔 2.9,8
1757812500𝑥10−8
1. Grafik enlargement
Enlargement
6.00E-04
5.00E-04
Koefisien Kerugian (K)
4.00E-04
3.00E-04
2.00E-04
1.00E-04
0.00E+00
15 17 19 21 23 25
Kapasitas Aliran (L/s)
Dari grafik yang didapat maka dapat disimpilkan bahwa pada saat
aliran (Q) = 15 – 17 L/s nilai K (koefisien kerugian) meningkat,
namun pada saat Q = 17-19 nilai K nya meningkat dengan tajam dan
menurun tajam pada saat Q = 21 hingga Q = 25.
2. Grafik constraction
Contraction
4.50E-04
4.00E-04
3.50E-04
Koefisien Kerugian (K)
3.00E-04
2.50E-04
2.00E-04
1.50E-04
1.00E-04
5.00E-05
0.00E+00
15 17 19 21 23 25
Kapasitas Aliran (L/s)
Pada grafik contraction ini terjadi peningkatan nilai koefisien kerugian
(K) pada saat Q = 19 L/s sampai dengan Q = 19 L/s, dan terjadi
penurunan nilai K sampai Q = 25 L/s.
Long Bend
3.50E-05
3.00E-05
Koefisien Kerugian (K)
2.50E-05
2.00E-05
1.50E-05
1.00E-05
5.00E-06
0.00E+00
15 17 19 21 23 25
Kapasitas Aliran (L/s)
Nilai koefisien kerugian pada grafik long bend bervariasi mulai dari
meningkat hingga menurun dengan tajam. Penurunan nilai koefisien
kerugian terlihat pada grafik dari Q = 17 L/s sampai 19 L/s, berbeda
dengan grafik enlargement dan constarction pada Q = 17-19 L/s
terjadi peningkatan.
4. Grafik short bend
Short Bend
8.00E-05
7.00E-05
Koefisien Kerugian (K)
6.00E-05
5.00E-05
4.00E-05
3.00E-05
2.00E-05
1.00E-05
0.00E+00
15 17 19 21 23 25
Kapasitas Aliran (L/s)
Pada grafik short bend penurunan terjadi pada saat Q = 17-19 L/s
sama dengan grafik long bend, namun terjadi peningkatan nilai
koefisien kerugian pada saat Q = 15 L/s dan 21 L/s.
Elbow Bend
2.00E-04
1.50E-04
Koefisien Kerugian (K)
1.00E-04
5.00E-05
0.00E+00
15 17 19 21 23 25
-5.00E-05
-1.00E-04
-1.50E-04
-2.00E-04
Kapasitas Aliran (L/s)
Mitre
1.60E-04
1.40E-04
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Saran saya pada praktikum ini adalah supaya alat praktikum bisa
digunakan sehingga praktikum bisa berjalan dengan lancar dan mahasiswa yang
melakukan praktikum dapat memahami dengan benar praktikum pengukuran
kerugian energi aliran pada sambungan perpipaan.
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
a. Hydraulic Bench
b. Alat Uji Jet Impact (detail pada gambar 1)
a. Stopwatch
b. Alat Tulis
Diameter jet : 8 mm
Flat target
30º target
BAB III
DASAR TEORI
3.1. Prinsip Kerja Alat Praktikum
Prinsip kerja alat praktikum jet impact ini didasarkan pada momentum
yang terjadi akibat tumbukan pancaran air dengan plat. Air yang ditampung pada
hidraulic bench dipompa naik dengan menggunakan pompa sentrifugal yang
akhirnya terhubung dengan perlengkapan jet impact melalui supply house. Air
yang terpompa diubah tekanannya menjadi lebih tinggi dengan menggunakan
sebuah nozzle pada ujung selang air. Air yang keluar dengan tekanan yang lebih
tinggi akan menjadi sebuah gaya yang menumbuk permukaan yang berada di
atasnya. Dari sini kita dapat mengukur momentum yang terjadi akibat tumbukan
air dengan pelat.
𝑃 = 𝑚𝑣 (pers. Momentum)
1 1
𝑃1 + 2 𝜌𝑣12 + 𝜌𝑔ℎ1 = 𝑃2 + 2 𝜌𝑣22 + 𝜌𝑔ℎ2 (pers. Bernoulli)
𝑄1 = 𝑄2 (pers. Konservasi massa)
Fpegas
X3 X2
A
X1
Fberat = mpemberat . g
Fjet
Jumlah momen di A
𝐹𝑗𝑒𝑡 = 𝐹𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
Gambar 3. Contoh semburan air pada permukaan datar dan permukaan lengkung
𝑄 = 𝑣1 . 𝐴1
𝑄
𝑣1 =
𝐴1
Dimana :
𝜋 2
𝐴1 = 𝑑
4 𝑗𝑒𝑡
Kecepatan air meninggalkan permukaan V2 dapat ditentukan dengan
menerapkan persamaan Bernoulli, yaitu :
𝑣2 = √𝑣12 − 2. 𝑔. 𝑧2
Besarnya gaya (Fm) yang dikenakan pada permukaan dapat ditentukan dari
konservasi momentum :
𝐹𝑚 = 𝜌. 𝑄. (𝑣𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑣𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ )
Besarnya gaya (Fm) yang dikenakan pada permukaan dapat ditentukan dari
konservasi momentum, dimana :
𝑣𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ = 0 ; 𝑣𝑎𝑡𝑎𝑠 = 𝑣2
Maka :
𝐹𝑚 = 𝜌. 𝑄. (𝑣2 )
Maka :
𝐹𝑚 = 𝜌. 𝑄. (2𝑣2 )
BAB IV
ANALISA DATA
4.1. Tabel Data Hasil Pengukuran Praktikum
4.2. Perhitungan-Perhitungan
Kapasitas aliran (Q) dan gaya tumbukan (Fm) dapat ditentukan dengan
persamaan :
𝑉
𝑄= ; dimana, - V = Volume (liter)
𝑡
- t = waktu (detik)
𝐹𝑚 = 𝜌. 𝑄. 𝑣2 (Permukaan datar)
dimana,
𝑄 𝜋2
𝑣2 = √𝑣12 − 2. 𝑔. 𝑧2 ;- 𝑣1 = 𝐴 (𝐴1 = 4 𝑑𝑗𝑒𝑡 ; djet = 8 mm)
1
𝑉 0,01 𝑚3
𝑄= =
𝑡 40 𝑠
= 𝟐, 𝟓𝟎 . 𝟏𝟎−𝟒 𝒎𝟑 ⁄𝒔
𝑄 2,50 . 10−4 𝑚3 ⁄𝑠
𝑣1 = =
𝐴1 5,02 . 10−5 𝑚2
= 𝟒, 𝟗𝟖 𝒎⁄𝒔
𝑣2 = √𝑣12 − 2. 𝑔. 𝑧2
= 𝟒, 𝟗𝟒 𝒎⁄𝒔
𝐹𝑚 = 𝜌. 𝑄. 𝑣2
= 𝟏, 𝟐𝟑 𝑵
𝑉 0,01 𝑚3
𝑄= =
𝑡 35 𝑠
= 𝟐, 𝟖𝟔 . 𝟏𝟎−𝟒 𝒎𝟑 ⁄𝒔
𝑄 2,86 . 10−4 𝑚3 ⁄𝑠
𝑣1 = =
𝐴1 5,02 . 10−5 𝑚2
= 𝟓, 𝟔𝟗 𝒎⁄𝒔
𝑣2 = √𝑣12 − 2. 𝑔. 𝑧2
= 𝟓, 𝟔𝟓 𝒎⁄𝒔
𝐹𝑚 = 𝜌. 𝑄. 𝑣2
= 𝟏, 𝟔𝟏 𝑵
𝑄 = 𝟐, 𝟖𝟔 . 𝟏𝟎−𝟒 𝒎𝟑 ⁄𝒔
𝑣1 = 𝟓, 𝟔𝟗 𝒎⁄𝒔
𝑣2 = 𝟓, 𝟔𝟓 𝒎⁄𝒔
𝐹𝑚 = 𝟏, 𝟔𝟏 𝑵
𝑉 0,01 𝑚3
𝑄= =
𝑡 30 𝑠
= 𝟑, 𝟑𝟑 . 𝟏𝟎−𝟒 𝒎𝟑 ⁄𝒔
𝑄 3,33 . 10−4 𝑚3 ⁄𝑠
𝑣1 = =
𝐴1 5,02 . 10−5 𝑚2
= 𝟔, 𝟔𝟑 𝒎⁄𝒔
𝑣2 = √𝑣12 − 2. 𝑔. 𝑧2
= 𝟔, 𝟔𝟏 𝒎⁄𝒔
𝐹𝑚 = 𝜌. 𝑄. 𝑣2
= 𝟐, 𝟐𝟎 𝑵
𝑉 0,01 𝑚3
𝑄= =
𝑡 26 𝑠
= 𝟑, 𝟖𝟓 . 𝟏𝟎−𝟒 𝒎𝟑 ⁄𝒔
𝑄 3,85 . 10−4 𝑚3 ⁄𝑠
𝑣1 = =
𝐴1 5,02 . 10−5 𝑚2
= 𝟕, 𝟔𝟔 𝒎⁄𝒔
𝑣2 = √𝑣12 − 2. 𝑔. 𝑧2
= 𝟕, 𝟔𝟑 𝒎⁄𝒔
𝐹𝑚 = 𝜌. 𝑄. 𝑣2
= 𝟐, 𝟗𝟑 𝑵
b. Permukaan Lengkung
𝑉 0,01 𝑚3
𝑄= =
𝑡 42 𝑠
= 𝟐, 𝟑𝟖 . 𝟏𝟎−𝟒 𝒎𝟑 ⁄𝒔
𝑄 2,38 . 10−4 𝑚3 ⁄𝑠
𝑣1 = =
𝐴1 5,02 . 10−5 𝑚2
= 𝟒, 𝟕𝟒 𝒎⁄𝒔
𝑣2 = √𝑣12 − 2. 𝑔. 𝑧2
= 𝟒, 𝟕𝟎 𝒎⁄𝒔
𝐹𝑚 = 𝜌. 𝑄. 2𝑣2
= 𝟐, 𝟐𝟑 𝑵
𝑉 0,01 𝑚3
𝑄= =
𝑡 37 𝑠
= 𝟐, 𝟕𝟎 . 𝟏𝟎−𝟒 𝒎𝟑 ⁄𝒔
𝑄 2,70 . 10−4 𝑚3 ⁄𝑠
𝑣1 = =
𝐴1 5,02 . 10−5 𝑚2
= 𝟓, 𝟑𝟖 𝒎⁄𝒔
𝑣2 = √𝑣12 − 2. 𝑔. 𝑧2
= 𝟓, 𝟑𝟒 𝒎⁄𝒔
𝐹𝑚 = 𝜌. 𝑄. 2𝑣2
= 𝟐, 𝟖𝟖 𝑵
𝑉 0,01 𝑚3
𝑄= =
𝑡 36 𝑠
= 𝟐, 𝟕𝟖 . 𝟏𝟎−𝟒 𝒎𝟑 ⁄𝒔
𝑄 2,78 . 10−4 𝑚3 ⁄𝑠
𝑣1 = =
𝐴1 5,02 . 10−5 𝑚2
= 𝟓, 𝟓𝟑 𝒎⁄𝒔
𝑣2 = √𝑣12 − 2. 𝑔. 𝑧2
= 𝟓, 𝟒𝟗 𝒎⁄𝒔
𝐹𝑚 = 𝜌. 𝑄. 2𝑣2
= 𝟑, 𝟎𝟓 𝑵
- Pemberat 160 gram
𝑉 0,01 𝑚3
𝑄= =
𝑡 35 𝑠
= 𝟐, 𝟖𝟔 . 𝟏𝟎−𝟒 𝒎𝟑 ⁄𝒔
𝑄 2,86 . 10−4 𝑚3 ⁄𝑠
𝑣1 = =
𝐴1 5,02 . 10−5 𝑚2
= 𝟓, 𝟔𝟗 𝒎⁄𝒔
𝑣2 = √𝑣12 − 2. 𝑔. 𝑧2
= 𝟓, 𝟔𝟓 𝒎⁄𝒔
𝐹𝑚 = 𝜌. 𝑄. 2𝑣2
= 𝟑, 𝟐𝟐 𝑵
𝑉 0,01 𝑚3
𝑄= =
𝑡 33 𝑠
= 𝟑, 𝟎𝟑 . 𝟏𝟎−𝟒 𝒎𝟑 ⁄𝒔
𝑄 3,03 . 10−4 𝑚3 ⁄𝑠
𝑣1 = =
𝐴1 5,02 . 10−5 𝑚2
= 𝟔, 𝟎𝟑 𝒎⁄𝒔
𝑣2 = √𝑣12 − 2. 𝑔. 𝑧2
= 𝟔, 𝟎𝟎 𝒎⁄𝒔
𝐹𝑚 = 𝜌. 𝑄. 2𝑣2
= 𝟑, 𝟔𝟑 𝑵
3
Laju aliran dan gaya tumbukan
2.5
1
gaya
0.5 tumbukan
0
100 120 140 160 180
Pemberat (gram)
Grafik 4.1. Hubungan Laju Aliran dan Gaya Tumbukan dengan pemberat pada Permukaan
datar
Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa semakin besar beban yang
diberikan maka semakin besar pula laju aliran dan gaya tumbukan yang diberikan.
3
2.5
laju aliran
2
1.5 gaya
tumbukan
1
0.5
0
100 120 140 160 180
Pemberat(gram)
Grafik 4.2. Hubungan Laju Aliran dan Gaya Tumbukan dengan pemberat pada Permukaan
Lengkung
Dari grafik yang di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar beban
yang diberikan maka semakin besr pula laju aliran dan gaya tumbukan yang
didapatkan.
Dari grafik 1, kita dapat menyimpulkan bahwa laju aliran berbanding lurus
dengan gaya tumbukan (Jet Impact) ketika beban ditambah beratnya.
Semakin besar nilai laju aliran, maka nilai gaya tumbukan yang dimiliki
fluida tersebut juga meningkat.
Kemudian nilai laju aliran fluida yang menumbuk permukaan datar lebih
besar daripada yang menumbuk permukaan datar. Namun berbeda dengan
nilai gaya tumbukan (Jet Impact), fluida yang menumbuk permukaan
lengkung memiliki gaya tumbukan yang lebih besar dibandingkan dengan
fluida yang menumbuk permukaan datar.
1 1
𝑃1 + 𝜌𝑣12 + 𝜌𝑔𝑧1 = 𝑃2 + 𝜌𝑣22 + 𝜌𝑔𝑧2
2 2
𝑃1 𝑣12 𝑃2 𝑣22 𝑃1 𝑃2
+ + 𝑧1 = + + 𝑧2 ; 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 = 𝑑𝑎𝑛 𝑧1 = 0
𝜌𝑔 2𝑔 𝜌𝑔 2𝑔 𝜌𝑔 𝜌𝑔
𝑣12 𝑣22
= + 𝑧2
2𝑔 2𝑔
𝑣2 = √𝑣12 − 2𝑔𝑧2
𝑃 = 𝑚𝑣
∆𝑃 = 𝑚̇𝑣2 − 𝑚̇𝑣1
∆𝑃 = 𝜌𝑄(𝑣2 − 𝑣1 ) ; 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 ∆𝑃 = 𝐼 ; 𝑑𝑎𝑛 𝐼 = 𝐹. 𝑠
𝐹𝑥 = 𝜌𝑄𝑣(1 − cos 𝛽)
𝐹𝑥.𝑑𝑎𝑡𝑎𝑟 = 𝜌𝑄𝑣(1 − 0)
𝐹𝑥.𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑢𝑛𝑔 = 2𝐹𝑥.𝑑𝑎𝑡𝑎𝑟
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Nilai dari laju aliran (Q) dan gaya tumbukan / jet impact (Fm) berbanding
terbalik jika ditinjau dari dua permukaan berbeda yang ditumbuk oleh suatu
fluida. Fluida yang menumbuk permukaan datar memiliki laju aliran yang lebih
tinggi daripada fluida yang menumbuk permukaan lengkung. Namun berbeda
dengan gaya tumbukan (jet impact), fluida yang menumbuk permukaan lengkung
memiliki gaya tumbukan yang lebih besar disbanding fluida yang menumbuk
permukaan datar.
5.2. Saran