-1-
3. Rasio udara-bahan bakar dan kondisi berkendara
(3) Pada saat menghidupkan:
Pada awalnya, dinding-dinding intake berlipat, silinder
dan kepala silinder dingin, menyebabkan bahan
bakar yang disemprotkan injector menempel. Disini,
Air
campuran udara-bahan bakar dalam ruang
pembakaran menjadi tipis. Akibatnya, percampuran
udara-bahan bakar yang kaya diperlukan.
(4) Warming-up:
15 Semakin rendah temperatur pendingin, kondisi penguapan
bensin menjadi lebih parah, mengakibatkan proses starter
menjadi tidak bagus. Akibatnya, Percampuran udara-bahan
bakar yang kaya diperlukan.
Theoretical
air-fuel ratio (5) Pada saat akselerasi:
Fuel 1
Sewaktu pedal akselerator diinjak, suplai bahan bakar
10 15 20 berkurang akibat perubahan beban, yang berdampak kepada
Richer Air-fuel ratio Leaner kurangnya campuran bahan bakar. Karenanya,
tambahan bahan bakar diinjeksikan kepada campuran.
(6) Sewaktu berkendara (kecepatan konstan):
Setelah mesin dipanaskan secukupnya, campuran
bahan bakar yang disuplai ke mesin hampir
mendekati rasio udara-bahan bakar teoritis.
(7) Sewaktu membawa beban berat:
Apabila output tenaga yang lebih besar diperlukan, campuran
bahan bakar yang sedikit lebih kaya disuplai ke mesin untuk
merendahkan suhu pembakaran dan menjaga agar semua
intake udara digunakan dalam pembakaran.
(8) Sewaktu mengurangi kecepatan:
Karena output mesin tidak diperlukan, bahan bakar di
putuskan pada fase berkendara ini untuk membersihkan
gas buangan.
(2/2)
-2-
Kompresi yang baik
1. Perlunya memampatkan campuran udara-
Compression Volume of combustion chamber (A) + Volume of cylinder (B) bahan bakar
=
ratio Volume of combustion chamber (A) Ketika campuran udara-bahan bakar yang
tidak terkompresi disulut, ia akan terbakar
perlahan karena densitas rendah bahan
bakar dan udara. Namun, apabila campuran
A A udara-bahan bakar terkompresi disulut,
densitasnya yang tinggi menyebabkan
B campuran terbakar tiba-tiba (meledak).
Bahkan ketika campuran bahan bakar adalah
sama, campuran yang terkompresi akan
melepaskan lebih banyak tenaga dari
campuran tidak terkompresi ketika disulut.
Dan juga, mengkompresikan campuran udara-
bahan bakar menyebabkan bahan bakar dan
udara bercampur lebih baik, menghasilkan
penguapan bensin yang lebih baik dan suhu
yang lebih tinggi sewaktu disulut. Campuran
udara-bahan bakar terkompresi juga lebih
mudah terbakar dibanding sebelumnya.
Tingkat kompresi campuran udara-bahan
bakar diekspresikan dengan kompresi
rasio. Umumnya, tekanan eksplosif lebih
besar didapatkan ketika tekanan kompresi
lebih tinggi. Tetapi, ketukan terjadi apabila
tekanan terlalu tinggi. Jadi, rasio kompresi
mesin bensin dirancang untuk secara normal
berada antara 9 sampai 11
(1/1)
-3-
Engine Proper Deskripsi
Mesin terdiri dari banyak komponen untuk
membantunya mengubah energi panas
menjadi energi mekanik secara efisien
saat campuran udara-bahan bakar dibakar.
1. Kepala silinder
(1) Kepala silinder
Cylinder head
(2) Gasket kepala silinder
2. Blok silinder
Cylinder block
-4-
3. Crankshaft
(1) Crankshaft
(2) Tutup bantalan
Crankshaft
Bearing
cap
Connecting
rod
Bearing
cap
5. Bantalan
(1) Bantalan batang persambungan
(2) Bantalan crankshaft
Crankshaft
bearing
(3) Thrust washer
Thrust
washer
Connecting
rod bearing
-5-
6. Piston
(1) Piston
(2) Piston pin
Piston Piston
pin (3) Piston ring
Piston
rings
-6-
Kepala Silinder
Kepala silinder berlokasi di atas
Cylinder head blok silinder.
Spark plug
Bagian dasar kepala silinder dilekuk
dan digabungkan dengan piston untuk
membuat ruang pembakaran. Di dalam,
terdapat lubang oli dan water jacket untuk
mendinginkan katup dan busi.
Kebanyakan mesin bensin memiliki
Intake
Exhaust port port kepala silinder yang terbuat dari campuran
Water jacket alumunium.
Campuran alumunium lebih ringan dari
logam, dan memiliki karakteristik konduksi
Cylinder head gasket
Oil hole
panas yang baik.
Combustion
chamber
Di antara silinder dan kepala silinder
adalah gasket kepala silinder, berfungsi
sebagai penutup pertemuan dua bagian
untuk mencegah kebocoran gas bertekanan
tinggi, gas pembakaran, cairan pendingin
dan oli mesin.
(1/1)
Larger Fracture
point
Yield
baut yang stabil.
Bolt
point
tension
Biasanya, baut dikencangkan ke daerah
yang elastis. Dalam kondisi ini, baut
dikencangkan ke tingkat kekencangan
Bolt’s rotational angle torque tertentu.
Plastic region bolt Pada daerah elastis, torque pengencang
baut dan ketegangan baut menjadi
semakin besar secara proprosional.
Untuk mengencangkan baut di daerah
elastis, toleransi diberikan melalui benang,
pinggiran roda, atau penutup cincin baut
apabila ketegangan baut dikontrol pada
Cylinder head
torque pengencang.
Pada plastic region, hampir tidak ada
perubahan terhadap ketegangan baut dari
torque pengencang. Metode pengencang
pada plastic region menggunakan properti
dari bahan sehingga mengurangi ketegangan
baut yang tidak rata dari fluktuasi pengencangan
Ketegangan baut distabilkan karena ketegangan
baut itu sendiri menjadi lebih besar.
(1/1)
-7-
Blok Silinder
Cylinder block Blok silinder bertindak untuk menjaga tekanan kompresi
dengan piston dan menerima tekanan pembakaran.
Blok silinder model baru terdiri dari aluminum blok silinder
dan cylinder liner. Namun, ada mesin tanpa cylinder liner
(mesin 2ZZ-GE).
Juga ada blok-blok silinder yang dibuat dari besi tempa.
Cylinder bore berbentuk silindris. Namun cylinder
bore menjadi condong ke bagian atas silinder, yang
menjadi temperatur tinggi dan tekanan tinggi, dan sisi
dorong piston (thrust), yang mengalami penekanan dengan
Cylinder liner gaya dorong pada piston untuk menjadi aus. Atas
alasan ini, cylinder dapat menjadi berbentuk oval atau
runcing karena aus sebagian.
Combustion stroke Compression stroke
1 Small
3 Large
-8-
2. Ukuran crankshaft main journal bore
Location of main journal bore STD size codes
(1NZ-FE engine)
Crankshaft main journal bore dibuat di pabrik
dengan blok silinder dan tutup bantalan.
Perbedaan di ukuran crankshaft main journal
bore terjadi akibat ketidaktepatan dalam presisi
perakitan. Untuk alasan itu, ada beberapa ukuran
crankshaft main journal bore.
Kode ukuran ini ditulis di dasar blok silinder.
Gunakan kode ini ketika memilih bantalan-bantalan
untuk meningkatkan ketepatan celah oli
crankshaft main journal untuk mencegah
suara abnormal dan pengikisan (seizing) dan menjaga
bahan bakar tetap ekonomis.
Apabila kode meningkat, ukuran bore
meningkat dalam micron unit.
Crankshaft main
Angka ukuran standar, pengkodean ukuran dan
Bore size code
journal bore size lokasi tulisan berbeda menurut model mesin.
(3/3)
0 Small
6 Large
Crankshaft
Crank pin
Gerakan yang linier dari piston berubah ke
dalam gerakan yang berputar.
Crank journal Balance weight
Untuk mampu menerima kekuatan besar
dan berputar pada kecepatan tinggi, butuh
cukup kekuatan dan kekakuan, bersama
Crankshaft dengan ketahanan untuk aus, dan untuk
secara statis dan dengan dinamis seimbang
Oil hole untuk berputar dengan lembut.
Crank pin dan crank journal tertempel
dengan suatu proses pengerasan dalam
rangka membuatnya tahan lama dan kronis
terhadap keausan.
Berat keseimbangan dipasang untuk
menyeimbangkan dengan putaran crankshaft.
Crank pin dan crank journal
mempunyai lubang oli. Oli
mengalir dari cylinder block,
masuk ke lubang oli di journal
dan berlanjut melalui crank pin.
(1/3)
-9-
REFERENSI
Crankshaft Offset
Combustion pressure Combustion pressure Melakukan offsetting pada pusat crankshaft dan pusat
cylinder bore meningkatkan efisiensi mesin.
• Jumlah maksimum tekanan pembakaran yang
diterima piston dapat ditransfer dengan efisien
ke crankshaft.
Piston
• Dengan mengurangi jumlah daya di arah dorong
pada piston, hilangnya gesekan bisa dikurangi.
PETUNJUK:
Connecting rod
Contoh: Jumlah crankshaft offset
Crankshaft Mesin 1NZ-FE dan 2NZ-FE: 12 mm (0.472 in.)
center Mesin 1SZ-FE dan 2SZ-FE: 8 mm (0.315 in.)
(1/1)
Offset
Bearing cap
- 10 -
1. Ukuran main journal dan crank pin
Location of main journal and crank pin STD size codes
Perbedaan pada main journal dan crank pin terjadi
dari ketidaksesuaian pada ketepatan perakitan. Atas
Main journal STD
alasan tersebut, ada beberapa ukuran standar untuk
size codes main journal dan crank pin. Kode ukuran ini tertulis di
Main journal STD
(1NZ-FE engine)
size codes crankshaft.
(2JZ-GE engine) Ada mesin dengan hanya satu ukuran, karena itu
tidak tertulis kode ukuran.
Gunakan kode ini ketika memilih bantalan untuk
mencegah ketepatan celah oli crankshaft main journal
atau celah oli batang persambungan untuk mencegah
Crank pin STD suara abnormal dan pengikisan (seizing) and menjaga bahan
size codes bakar yang ekonomis.
(2JZ-GE engine)
Apabila kode meningkat, diameter main journal dan
crank pin menurun dalam micron unit.
Angka ukuran standar, pengkodean ukuran dan lokasi
tulisan berbeda menurut model mesin.
Main journal or crank pin Main journal or
size codes crank pin size (3/3)
1 Large
Small
- 11 -
Crankshaft Bearing
Lapisan oli pada permukaan bantalan dapat menyerap
Upper half-bearing muatan berat dan goncangan dari bagian berputar di
Oil groove Oil hole langkah pembakaran (combustion stroke). Lapisan oli ini
Thrust washer mencegah pengikisan (seizing) dan mengurangi kerugian
keluaran dalam kaitannya dengan gesekan. Ada lubang oli dan
alur oli (oil groove) di bagian atas half-bearing dan menyediakan
oli ke bantalan dan main journal serta melumasinya. Ada locking
lip untuk menjaga agar bantalan tidak berotasi.
Thrust washer menyerap daya yang diberikan ke crankshaft
Bearing size code pada arah axial. Ada alur oli (oil groove) pada permukaan
Oil groove
Locking lip yang menyentuh crankshaft. Ada pengait (tab) pada sisi
Lower half-bearing dasar thrust washer untuk mencegahnya berubah. Ada
beberapa mesin yang tidak mempunyai bottom side thrust
washer.
1. Ukuran bantalan
Bearing size code Bearing size
Ada beberapa ukuran standar untuk crankshaft
bearing. Kode ukuran ini ditulis pada bagian
1
belakang bearing.
Thin
Gunakan kode ini ketika memilih bearing untuk
2 meningkatkan presisi celah oli crankshaft main journal
Thick guna mencegah suara yang tidak normal dan pengikisan (seizing)
dan untuk menjaga keekonomisan bahan bakar.
Ketika kode ukuran meningkat, ketebalan bantalan
meningkat dalam micron unit.
Angka ukuran standar dan ukuran pengkodean
berbeda menurut model mesin.
2. Undersize bearing
Ketika crankshaft main journal rusak atau celah oli
menjadi lebar, main journal menjadi ground dan
undersize bearing yang lebih tebal dapat digunakan.
Ada beberap mesin yang tidak dapat menerima
penggantian undersize bearing. Kalau ini terjadi,
crankshaft harus diganti.
(1/1)
- 12 -
Batang Persambungan (Connecting Rod)
Connecting rod mengambil daya, yang diterima
piston, dan mentransfernya ke crankshaft. Karena
Connecting rod
Bearing cap terus menerus dipengaruhi oleh compressing dan
pulling force, connecting rod harus kuat dan kaku.
Ada oil jet tertempel pada ujung besar di connecting
rod untuk pelumasan dan pendinginan. Oli mesin
Oil jet
disediakan melalui lubang oli mesin crankshaft.
Connecting rod menempel ke bearing cap, karena itu
periksalah tanda depan supaya tidak membuat
kesalahan ketika menyusun dua bagian.
1. Big end bore size
Big end bore
Front mark size code Big end bore adalah dibuat di pabrik dengan
connecting rod dan bearing cap. Karena ketidak-
Big end bore
sesuaian di presisi perakitan, perbedaan di ukuran
big end bore dapat terjadi.
Big end bore size
Big end bore size Atas alasan itu, ada beberapa ukuran standar big end
code
bore. Kode ukuran untuk setiap bore ditulis pada
bearing cap.
1
Large Gunakan kode ini ketika memilih bearing untuk
meningkatkan ketepatan celah oli connecting rod
2
untuk mencegah suara abnormal dan pengikisan (seizing)
3
Small dan untuk menjaga bahan bakar agar ekonomis.
Ketika kode ukuran meningkat, ukuran big end bore
meningkat dalam micron unit. Angka ukuran standar
dan pengkodean ukuran berbeda menurut model mesin.
(1/1)
- 13 -
Pemilihan Bantalan
Celah oli untuk crankshaft bearing dan connecting
rod bearing ditentukan oleh model mesin. Setiap bearing
harus diseleksi untuk mendapatkan celah oli yang
sesuai dengan ukuran cylinder block main journal bore dan
diameter crankshaft main journal, atau ukuran connecting
Bearing Oil film rod big end bore dan crank pin diameter.
Ketika ukuran bore meningkat atau journal pin diameter
menurun, ketebalan bearing yang akan digunakan
meningkat.
Celah Oli
Celah oli adalah celah antara bearing dan shaft. Oli
meliputi bagian sehingga part-part logam tidak kontak langsung
dengan part-part logam yang lain.
Ketika celah oli menjadi lebar, suara yang tidak normal terjadi
dan tekanan oli menurun, sehingga terjadi pengikisan (seizing).
(1/2)
Oil clearance
- 14 -
Piston
1. Deskripsi
Piston terdiri dari bagian bawah ruang
B
pembakaran. Supaya piston begerak,
harus ada calah antara piston dan
dinding silinder.
Konstruksi dibuat untuk menjaga celah yang tepat
A
ketika piston berkembang karena temperatur
tinggi selama pembakaran.
Oval
• Ketika piston boss part lebih tebal, mudah
Circle dipengaruhi oleh ekspansi panas (heat expansion).
Small
Piston pin boss
Karena itu, dibuatlah lebih oval daripada arah sudut kanan
untuk piston pin (B) sehingga diameter di arah
piston pin (A) berkembang membuat lingkaran
selama ekspansi panas (heat expansion).
Piston • Piston head terpapar pada temperatur tinggi
skirt selama pembakaran, dan tidak langsung didinginkan
oleh pendingin dan udara. Atas alasan itu, piston
head mencapai temperatur tinggi daripada piston
Large skirt. Perhitungkan ekspansi panas (heat expansion) selama
Truncated cone True cylinder
pembakaran, piston head sedikit runcing ketika
dibandingkan dengan diameter piston skirt.
Cold Hot
PETUNJUK:
• Untuk piston diameter, ukur area yang ditentukan
pada buku Pedoman Reparasi.
• Perhatikan bahwa lokasi untuk pengukuran
bukanlah diameter maksimum.
Karena itu, ingatlah bahwa celah oli standar
pada piston di Pedoman Reparasi bukanlah celah
sebenarnya antara silinder dan piston.
(1/4)
2. Daya dorong
Combustion pressure Compression pressure Ketika tekanan selama pembakaran
atau pembakaran terjadi pada piston,
bagian dari daya yang terjadi pada
piston skirt menyebabkannya
mendorong dinding silinder .
Hal ini disebut daya dorong.
Daya dorong dibagi ke dalam dua tipe:
daya dorong major dan daya dorong
minor.
Yang pertama terjadi selama langkah
pembakaran dan yang terakhir terjadi
selama langkah kompresi.
(2/4)
- 15 -
3. Piston slap (Side knocking)
Piston slap
Piston slap adalah suara ketika piston
memukul dinding silinder. Hal ini juga
disebut "side knocking".
Piston slap terjadi ketika arah daya dorong berubah
dari langkah kompresi ke pembakaran. Piston slap
dipengaruhi oleh jumlah celah piston. Ketika celah
piston besar, ada piston slap yang lebih besar.
Pada beberapa mesin, centerline pada piston
dan centerline pada piston pin mengalami sedikit
offset untuk mengurangi piston slap.
4. Operasi offset piston
Pada mesin dengan offset piston, arah dorong pada
piston berubah dari arah dorong minor ke arah dorong
major mendekati akhir langkah kompresi.
Offset piston
Dalam cara ini, piston slap berkurang karena arah
Center of piston pin Center of piston
dorong piston berubah sebelum piston menerima
tekanan pembakaran.
(3/4)
Piston
Offset
- 16 -
5. Ukuran piston
Piston size code and front mark
(5VZ-FE engine)
Ketika piston dan silinder menjadi aus di atas batas, adalah
penting untuk mengganti blok silinder atau piston, atau
untuk melakuan 'bore' ulang pada blok silinder atau
cylinder liner dan menggunakan piston berukuran besar.
Piston dan piston pin biasanya tersedia sebagai rakitan piston.
Piston size code
• Ukuran standar, yang menunjukkan diameter
piston, tertulis.
Front mark • Piston harus dipasang menghadap arah yang
benar.
• Arah itu tertulis pada piston head.
• Sisi dengan tanda merepresentasikan sisi depan.
• Lokasi tepat tulisan berbeda menurut
model mesin.
(1) Piston berukuran standar
Ketika mesin dirakit, setiap piston berukuran standar
diatur untuk setiap ukuran cylinder bore untuk
mencapai ketepatan celah piston.
Ketika angka bertambah besar, diameter piston
meningkat 0.01 mm (0.0004 in.) unit.
Belakangan ini, mesin hanya mempunyai satu
ukuran cylinder bore dan satu ukuran piston.
(2) Piston berukuran besar
Piston berukuran terlalu besar ditentukan oleh keausan
silinder.
Normalnya, hanya 0.50 piston berukuran terlalu besar
tersedia sebagai supply part.
Nilai 0.50 pada piston berukuran terlalu besar berarti
0.50 mm (0.020 in.) lebih besar daripada piston
berukuran standar.
Selain piston berukuran terlalu besar yang ditulis di atas,
ada mesin yang memerlukan supply part untuk ukuran
0.75 dan 1.00.
Pada beberapa mesin, piston berukuran terlalu besar tidak
tersedia sebagai supply part.
(4/4)
REFERENSI
Striation pada Piston Skirt
Piston skirt telah mengalami
striation finished untuk mening-
katkan sifat pelumasan.
Striation pada piston skirt bukan merupakan
poor finishing. Pada beberapa mesin, striated
piston skirt dilapisi dengan composite resin
untuk mengurangi gesekan.
(1/1)
Striation finish
Resin coating
- 17 -
Piston Ring
Compression ring No.1
1. Deskripsi
Piston ring dirancang untuk
mencegah bocornya tekanan
Compression ring No.2 dari celah antara piston dan
cylinder.
Ada tiga piston ring yang berfungsi
menjaga kepadatan udara ruang
pembakaran sebagimana dua compression
ring di atas befungsi untuk memecah
panas dari piston ke cylinder.
Mereka juga berfungsi membuang
sisa oli pada dinding silinder untuk
Oil ring side rail (upper)
membuat lapisan minimum oli
Oil rings Oil ring expander yang perlu sementara mencegah sisa
oli memasuki ruang pembakaran.
Oil ring side rail (lower)
(1/4)
2. Tanda-tanda ring
Nama pembuat dan tanda oversize tertulis di piston
Size
ring.
Manufacturer
PERHATIAN:
Perhatikan hal-hal berikut ketika merakit:
• Permukaan dengan tanda harus menghadap ke atas
• Jangan mengacaukan urutan compression ring.
No.1 code mark Ketika No. 1 compression ring tidak memiliki tanda,
mungkin ada di sisi ring.
Kalau tidak ada tanda-tanda di kedua lokasi lihatlah
No.2 code mark
Pedoman Reparasi untuk memastikan perbedaan
dalam bentuk.
• Untuk mengurangi kebocoran tekanan sebanyak
No.1 compression ring end
Oil ring side rail (lower) end gap mungkin, rakitlah piston ring end gap pada posisi
gap and oil ring expander
end gap terpisah seperti di ilustrasi.
• Periksa ring end gap ketika menggunakan piston ring baru.
(2/4)
Oil ring side rail (upper) end gap No.2 compression ring end gap
- 18 -
3. Ring end gap
Ring end gap haruslah 0.2 - 0.5 mm
ketika di suhu kamar. Bila
piston ring end gap terlalu besar,
gas yang mengalami penekanan
akan bocor melalui celah.
Jika ring end gap terlalu kecil, dua
ujung piston ring akan saling menyentuh
karena ekspansi panas (heat expansion)
dan menyebabkan ring berkembang.
1NZ-FE engine :
110mm (4.33 in.) Hal ini berakibat pada scoring
di dinding silinder atau piston
ring akan rusak.
PERHATIAN:
Ring end gap
• Ketika mengukur ring end
gap, masukkan piston ring di
piston cylinder pada tempat
jumlah keausan paling sedikit.
• Posisi untuk mengukur ring
end gap berbeda menurut
model mesin.
(3/4)
Piston ring
- 19 -
Mekanisme Katup
Mekanisme katup membuka atau menutup
intake valve dan exhaust valve pada
waktu tepat untuk menarik percampuran udara-
bahan bakar ke dalam cylinder dan membuang
gas pembakaran ke luar.
1. Sistem buka dan tutup katup
Rotasi pada crankshaft yang
ditansfer ke camshaft melalui
timing chain (timing belt),
merotasi cam.
Jumlah gigi-gigi pada camshaft sprocket
(pulley) dua kali crankshaft sehingga
camshaft berotasi sekali atau
setiap dua rotasi crankshaft.
Bila camshaft berotasi, cam
memaksa katup terbuka atau
tertutup.
(1/1)
Camshaft
2. Katup
Intake valve terbuka selama
Valve stem
Valve guide intake stroke dan menarik percampuran
bushing
udara-bahan bakar.
Exhaust valve terbuka selama
Oil seal
exhaust stroke untuk membuang
gas pembakaran.
Valve face Kedua katup menutup selama
compression dan combustion
stroke untuk menjaga kepadatan udara
Valve head
44.5° ruang pembakaran.
or 45.5°
Karena katup terpapar temperatur
tinggi dan tekanan tinggi, maka katup
Exhaust Intake dibuat dari logam khusus.
valve valve
- 20 -
3. Pegas katup
Double spring Pegas katup adalah pegas kumparan
yang memberikan tegangan pada
Uneven pitch spring Uneven pitch spring arah menutup katup.
(symmetrical) (asymmetrical) Kebanyakan mesin mempunyai satu
Top
pegas per katup, namun beberapa mesin
menggunakan dua pegas per katup.
a
Untuk mencegah katup bergetar ketika
d
mesin bekerja pada putaran tinggi,
b Inner Outer
digunakan pitch spring yang tidak rata
atau double spring.
e PETUNJUK:
c
• Valve spring mempunyai frekuensi
a=c<b d>e natural. Tipe angka bukaan dan
penutupan katup serta frekwensi natural
sesuai untuk bergetar bersama,
getaran bergelombang dapat terjadi
secara tidak relevan ke pengoperasian
camshaft. Kondisi ini disebut
surging dan dapat menyebabkan
suara abnormal mesin dan juga
kerusakan valve spring atau
bercampurnya valve dan
piston.
• Tipe asymmetrical pada pitch (jarak ulir)
spring yang tidak rata dipasang dengan
pitch (jarak ulir) yang lebih lebar menuju atas.
(2/4)
4. Valve seat
Valve seat dipaskan ke cylinder head. Ketika
valve menutup, valve face dan valve seat bersatu
bersama untuk membuat ruang pembakaran dalam
keadaan padat udara (airtight). Valve seat juga mentransfer
panas dari valve ke cylinder head, dan mendinginkan
valve juga.
Karena valve seat terpapar pada gas pembakaran
bertemperatur tinggi, dan kontak berulang dengan valve,
maka itu dibuat dari logam yang bisa mengatasi panas
dan keausan. Ketika valve seat aus, maka ita dimassakan
Valve contact face (ground) oleh carbide cutter atau diganti.
Tahun belakangan ini, laser digunakna untuk melebur lapisan
valve seat logam tahan aus langsung ke cylinder
60°
45°
30°
REFERENSI:
Valve seat berbentuk seperti kerucut 45° supaya
sesuai dengan valve face.
Lebar kontak valve seat biasanya antara1.0 mm
hingga 1.4 mm.
Semakin besar contact area pada valve seat, semakin
besar efek pendinginan dan semakin besar
kemungkinan terjadinya intrusi karbon.
Sebaliknya, semakin kecil contact area pada valve
seat, semakin kecil efek pendinginan dan semakin kecil
kemungkinan intrusi karbon.
(3/4)
- 21 -
5. Valve guide bushing dan oil seal
Oil seal
Valve guide bushing Valve guide bushing umumnya terbuat dari besi tempa dan
Valve stem mengalami pengepasan ke dalam cylinder head. Valve
guide bushing berfungsi untuk menjaga pergerakan katup
sehingga sesuai dengan valve seat dan valve face.
Permukaan kontak pada valve guide dan valve stem
dilumasi dengan oli mesin. Untuk mencegah sisa oli
memasuki ruang pembakaran, sebuah oil seal
karet dipasang pada atas valve guide bushing.
PETUNJUK SERVIS:
"Valve sticking" terjadi ketika valve stem pada valve
bushing guide berhenti bergerak perlahan atau
berhenti bergerak total. Hal ini terjadi ketika jumlah
celah antara valve stem dan valve guide
bushing terlalu kecil atau ketika mereka tidak
dilumasi dengan cukup.
Engine oil
Bila valve stem oil seal pecah atau mengeras, oli mesin
akan memasuki ruang pembakaran dan terbakar.
Hal ini dapat menyebabkan konsumsi oli yang berlebihan.
(4/4)
Valve Timing
Valve timing diagram
(2NZ-FE engine without VVT-i, leaded gasoline type)
Valve timing adalah waktu bukaan
Compression stroke
TDC
Intake stroke dan tutupan intake valve dan exhaust
Valve overlap
valve yang diekspresikan di crankshaft
Intake valve 2° 2°
opens
In. Ex.
angle dan disebut "valve timing diagram".
In. Ex.
"valve timing diagram".
Setiap valve tidak terbuka dan tertutup
bergantian pada TDC (Top Dead Center)
Exhaust
valve closes
dan BDC (Bottom Dead Center).
Combustion
Namun, intake valve terbuka sebelum
Exhaust
Exhaust stroke
valve opens
(power) stroke TDC dan menutup setelah BDC dan
exhaust valve terbuka sebelum
In. Ex. In. Ex. BDC dan menutup setelahTDC.
Intake
valve Karena itu valve timing meningkatkan
closes
intake dan exhaust secara efisien
43° 34°
dengan inertia sehingga itu diset ke
BDC
timing, yang membuka dan menutup
valve awal dan akhir sehubungan
dengan posisi piston.
Baru-baru ini di beberapa mesin, valve timing
dapat diubah sebagaimana VVT-i (Variable
Valve Timing-intelligent) dan mesin yang
mengontrol tidak hanya valve timing, tapi juga
jumlah angkatan seperti misalnya VVTL-i
(Variable Valve Timing and Lift-intelligent).
Kestabilan saat idling, peningkatan output
atau efisiensi katup EGR yang mengalami
overlap dipergunakan secara efektif dengan
membuat valve timing dapat diubah.
(1/2)
- 22 -
Valve overlap
Dari ujung exhaust stroke sampai awal intake stroke, intake valve dan exhaust valve mempunyai saat ketika
mereka terbuka secara simultan. Hal ini disebut valve overlap. Umumnya, valve overlap yang lebih besar
memberikan performa kecepatan tinggi yang lebih baik, namun menyebabkan keadaan idling yang tidak stabil.
PERHATIAN:
Valve timing yang optimal ditentukan untuk setiap model mesin.
Jika valve timing tidak benar, engine idling akan tidak stabil atau akan ada jatuhnya nilai output.
Jika timing belt rusak atau terpotong, pergerakan rotasional camshaft berhenti, dan piston dapat bercampur
dengan valve. Kemudian piston, valve dan valve lifter dll., dapat menjadi rusak.
Atas alasan itu, pada mesin dengan timing belt, timing belt tersebut diganti setiap 100,000 km
atau 150,000 km.
Namun, pada beberapa mesin, bahkan jika timing belt terpotong, permukaan atas piston dibangun
dengan valve yang terpotong untuk mencegah piston mengadakan kontak dengan valve. Tipe mesin ini
memerlukan timing belt diganti ketika rusak dan tidak dipasang sebagai item servis berkala.
PETUNJUK:
Timing chain adalah "bebas perawatan" yang berarti mereka tidak membutuhkan pergantian secara berkala.
(2/2)
Celah Katup
Karena setiap bagian mesin (cylinder head, cylinder
block dan valve, dll.) dapat terkena ekspansi panas.
harus ada celah antara cam dan valve lifter (shim)
sehingga katup masih dapat beroperasi dengan halus
bahkan ketika terpengaruh oleh ekspansi panas. Celah
ini disebut celah katup.
PETUNJUK SERVIS:
• Celah katup yang berlebihan dapat menyebabkan
suara mesin abnormal dan valve mistiming.
• Celah katup yang tida cukup dapat menyebabkan
piston untuk naik ke valve.
PETUNJUK:
Ada dua tipe Celah katup, bergantung pada konstruksi
dan bahan mesin. Satu tipe meningkat ketika mesin
panas sementara tipe yang lain menurun ketika mesin
memanas.
(1/1)
- 23 -
Penyetelan Celah Katup
1 2-(1)
1. Tipe yang membutuhkan penggantian
Adjusting shim valve lifter ketika menyesuaikan
Valve lifter
Valve lifter
celah katup
Dengan tipe ini, celah katup disesuaikan
dengan mengganti valve lifter.
2. Tipe yang membutuhkan penggantian
shim ketika menyesuaikan celah
2-(2) 2-(3)
katup
Dengan tipe ini, celah katup
Adjusting shim
Rocker arm disesuaikan dengan mengganti
Valve lifter
adjusting shim.
Dalam tipe ini, ada beberapa
Adjusting shim
macam:
(1) Shim di bagian dalam.
(Pindahkan camshaft dan
ganti shim.)
(2) Shim pada bagian luar. (Ganti
shim menggunakan SST.)
(3) Shim di bawah rocker arm. (Ganti
shim menggunakan SST.)
PETUNJUK:
Karena ukuran valve lifter dan
shim berbeda menurut mesin,
harap dipilih mana yang tepat.
(1/2)
Valve lifter
- 24 -
Mekanisme Scissors Gear
Driven gear
(Mekanisme Sub-gear)
Sub gear Drive gear
Sub gear
Ada scissor gear (sub-gear) pada
driven gear di camshaft untuk compact
Driven gear DOHC untuk mengurangi kebisingin
gear yang berhubungan dengan
perubahan di torque.
Sub-gear didorong ke arah rotasional
oleh pegas spring kapan saja dan scissor
gear mengurangi backlash di gear
dengan menghubungkannya dengan
Drive gear
drive gear, untuk mencegah kebisingan.
Backlash
Backlash adalah celah antara permukaan
Drive gear gear contact dan karena toleransi
ini pada rancangan dan perakitan, keausan
dan pengikisan (seizure) dicegah.
(1/1)
Driven gear
Scissors spring
Sub gear
Balance Shaft
va,vb : Crankshaft rotational speed Balance shaft disertakan dalam jarak
Va,Vb : Piston movable speed
La,Lb : Piston movable distance besar pada mesin segaris untuk mengurangi
va = vb getaran mesin.
Va < Vb
La < Lb Balance shaft dilengkapi dengan counter weight,
dan berputar dua kali kecepatan crankshaft.
Inertial forces
Getaran balance shaft berfungsi untuk
membatalkan getaran crankshaft
Lb Vb dengan menyebabkan getaran pada
arah berlawanan.
La Va
Kecepatan rotasi crankshaft di
bawah (va) center line (O) dan di
atas (vb) center line (O) adalah sama.
vb Namun, dengan center line (O)
O Balance
va shaft sebagai dasar, jarak piston berjalan
Counterweight
untuk (Lb) dan (La) berbeda. Karena kedua (Lb)
dan (La) menggunakan jumlah waktu yang
A B sama untuk satu perjalanan penuh, kecepatan
perjalanan(Vb) dan (Va) berbeda.
Karena kecepatan perjalanan piston
berbeda di atas center line (O)
dan di bawah center line (O), piston berbeda
di atas center line celah pada inertia terjadi,
menyebabkan getaran mesin.
Dengan empat silinder yang segaris, ketika
cylinder 2 dan 3 berada pada BDC dan cylinder 1
dan 4 ada pada TDC, terdapat perbedaan 180°
dalam posisi yang menyebabkan pergerakan
getaran dua kali ketika crankshaft berputar.
(1/1)
- 25 -
Timing Chain Auto-tensioner
Chain auto-tensioner (1NZ-FE engine)
Timing chain auto-tensioner menggunakan pegas dan
tekanan oli mesin untuk menjaga tegangan yang tepat setiap
saat. Dan juga menekan suara bising dari timing chain.
Dengan menggunakan internal ratchet device,
tensioner memberikan tegangan dengan pegas ketika
tidak ada tekanan oli ketika misalnya mesin berkerja.
(1/1)
Chain damper
Plunger
Spring
Check ball
Engine
oil
Timing chain
auto-tensioner
Chain
Chain slipper
Spring Cam
Timing belt
Piston rod
Idler pulley
Spring
Check ball
- 26 -
Sistem Pelumasan Deskripsi
Sistem pelumas menyediakan oli mesin
ke setiap bagian mesin, membuat lapisan
Camshaft timing oil control valve pada oli mesin, yang mengurangi efek
gesekan dan keausan dengan cara
membiarkan bagian mesin bergeser dengan
halus dan gerfungsi secara optimal.
Ada banyak bagian rotasi dan geser dalam
mesin. Ketika mesin beroperasi pada putaran
Main oil gallery mesin tinggi, jika bagian-bagian tersebut
tidak diberikan pelumas, akan terjadi gesekan
Oil return hole dalam jumlah besar, yang mengakibatkan
keausan dan pengikisan (seizure). Untuk menjaga
mesin berotasi dengan halus, gesekan pada setiap
bagian harus diminimalkan.
(1/2)
Oil filter
Oil strainer
Oil pump
Oil pan
The oil cooler, outlined with a dotted line, basically is not used on the 1NZ-FE engine.
Here is listed to understand the position of the oil cooler in the oil flow.
- 27 -
Pompa Oli
Pompa oli mengambil oli mesin
Drive roter dari wadah oli dan memompanya
ke tiap-tiap bagian mesin.
Driven rotor berotasi bersama drive
rotor, tetapi karena driven rotor sifatnya
Driven roter eksentrik, ruang antara kedua rotor
digunakan untuk menarik dan
memompa oli.
Terdapat katup lepasan dibangun
ke dalam pompa oli, yang akan
membebaskan tekanan oli maksimum
pada kontrol tekanan tertentu.
Relief valve
PETUNJUK SERVIS:
Ketika relief valve menempel, tekanan
oli gagal naik dan menyebabkan
bagian -bagian yang dilumasi mengalami
pengikisan (seizure) atau terjadi kebocoran oli.
Juga, ketika bagian yang bergeser
di dalam pompa aus, atau gasket
atau ring-O rusak, tekanan oli
akan jatuh.
(1/1)
Saringan Oli
Semua oli yang dipompa oleh pompa oli melewati
saringan oli dimana partikel logam menjadi aus dan
endapan karbon disaring keluar.
Oli mendorong check valve terbuka dan memasuki daerah
Check valve
lingkar luar dari elemen, dimana oli disaring dan
dikeluarkan dari pusat elemen.
Check valve pada bukaan saringan oli dirancang untuk
mencegah kontaminasi, yang mengumpul di lingkar luar
elemen, dari mengalir masuk kembali ke mesin ketika
mesin berhenti.
Apabila elemen saringan tersumbat, perbedaan
tekanan akan timbul antara lingkar luar dan dalam dari
elemen dan terus meningkat. Ketika beda tekanan
mencapai nilai yang ditentukan sebelumnya, relief
Element valve terbuka sehingga oli tidak bisa melalui
elemen dan diteruskan ke bagian pelumasan.
Relief valve Ini mencegah terjadinya pelumasan yang tidak memadai
ketika elemen tersumbat. Tetapi, saringan oli harus
Oil flow (in) diganti secara berkala karena debu oli terkirim.
(1/1)
Oil flow (out)
- 28 -
Lampu Peringatan Tekanan Oli
Oil pressure warning lamp Lampu ini memperingatkan pengemudi ketika ia mendeteksi
tekanan oli yang terlalu rendah.
Warning lamp Pressure switch oli terpasang di dalam wadah oli atau
blok slinder dan mendeteksi tekanan dalam galeri oli
utama.
Oil pressure switch
1. Ketika tekanan oli rendah
[19.6 ± 4.9 kPa (0.2 ± 0.05 kgf/cm2) atau lebih rendah]
Ketika mesin dimatikan atau tekanan oli lebih rendah
dari jumlah yang dibutuhkan, titik di dalam pressure
Oil pressure switch oli menutup dan lampu peringatan tekanan oli
(Normal)
menyala.
Low engine oil level warning lamp 2. Ketika tekanan oli tinggi
[19.6 ± 4.9 kPa (0.2 ± 0.05 kgf/cm2) atau lebih tinggi]
ECU Ketika mesin dinyalakan dan tekanan melewati jumlah
yang diminta, tekanan oli mendorong diafragma di dalam
Warning lamp oli pressure switch..
Sebagai hasilnya, titik terbuka dan lampu peringatan
Oil level tekanan oli mati.
(Normal)
Oil PETUNJUK:
Oil temp. switch
Oil pan Tekanan oli normal adalah antara 0.5 dan 5 kgf/cm2 .
Oil level sensor
Apabila tekanan oli mencapai di bawah 0.2 kgf/ cm2 ,
lampu peringatan akan menyala.
Bila lampu ini menyala, ini berarti telah terjadi
ketidaknormalan dalam sistem pelumasan.
Lebih jauh lagi, tidak menyalanya lampu tidak menjamin
bahwa mesin memiliki tekanan oli yang tepat saat mesin bekerja
di putaran tinggi. Karena hal ini, beberapa mesin meng-
gunakan ukuran tekanan oli untuk menampilkan tekanan oli.
REFERENSI:
Lampu peringatan tekanan oli menyala ketika jumlah
oli sangat kurang.
(1/1)
- 29 -
Pendingin Oli
Sebaiknya suhu mesin tidak mencapai lebih dari 100°C.
Bila suhu mencapai lebih dari 125°C, pelumasan oli mesin
akan memburuk dengan cepat.
Untuk menghindari hal ini, beberapa mesin dilengkapi
Water bypass hose dengan pendingin oli.
Normalnya, semua oli mengalir ke dalam pendingin oli,
Oil cooler lalu mengalir ke bagian-bagian mesin setelah didinginkan.
Pada suhu yang lebih rendah, oli memiliki kekentalan
Oil filter yang lebih tinggi dan cenderung memiliki tekanan oli
yang lebih tinggi. Ketika beda tekanan pada bagian
inlet dan outlet pendingin oli naik melewati nilai yang
ditetapkan, katup bukaan terbuka dan oli dari pompa
Engine coolant
oli melewati pendingin oli dan mengalir terus ke
bagian-bagian lain di mesin, dan mencegah dari
kerusakan.
Oil cooler
(1/1)
Oil filter
to Main
oil gallery
Relief valve
Konsumsi Oli
Bahkan ketika oli tidak bocor di bagian
luar, sejumlah oli mesin dikonsumsi sewaktu
memasuki ruang pembakaran dan terbakar.
Rute yang dilalui oli yang hilang ini
adalah sebagaimana digambarkan
di bawah.
1 Celah antara silinder dan
piston
2 Celah antara valve guide
bushing dan batang katup (valve stem)
3 Kehilangan akibat oli di dalam
blow-by gas
(1/1)
- 30 -
Sistem Pendingin Deskripsi
1. Sistem Pendingin
to Radiator
Ketika mesin panas, sistem pendingin mentransfer
from Heater core panas ke sekeliling udara dan menurunkan suhu
mesin. Sebaliknya, ketika mesin dingin, sistem
pendingin mempermudah mesin untuk menjadi
panas.
Dengan begini, sistem pendingin berfungsi untuk
to Heater core menjaga suhu mesin yang sesuai. Terdapat tipe-tipe
to Throttle body
pendingin yang menggunakan udara atau air, tetapi,
kebanyakan mobil menggunakan tipe berpendingin
air.
from Radiator
(1) Sistem pendingin berbasis air
Pada sistem ini, pendingin disirkulasikan ke water jacket,
Bypass passage Cylinder head menyerap panas yang dihasilkan mesin, dan menjaga
suhu mesin yang tepat.
Panas yang diserap dilepaskan melalui radiator dan
pendingin yang sudah dingin kembali disirkulasikan
Water pump untuk mendinginkan mesin. Panas dari
Heater core pendingin juga dapat digunakan oleh pemanas.
Kedua tipe sistem pendingin , dibedakan
oleh posisi termostatnya, diberikan
Thermostat dibawah ini:
Throttle body <1> Thermostat pada sisi inlet pompa air
Cylinder block Radiator
<2> Thermostat pada sisi outlet pompa air
- 31 -
Aliran Pendingin Mesin
1. Thermostat pada tipe inlet air (Dengan katup bypass)
Tipe ini menunjukkan termostat dipasangkan pada
inlet pompa air. Termostat dilengkapi katup bypass
dan mengatur pendigin yang melewati rute utama dan
rute bypass dengan membuka dan menutup termostat
sesuai dengan perubahan suhu pendingin.
- 32 -
Thermostat
Ada dua tipe termostat, satu yang
With bypass valve Without bypass valve
memiliki katup bypass, dan satunya lagi
tanpa katup bypass.
Silinder pada termostat digerakkan
Main valve Jiggle valve oleh penyebaran panas dari wax di dalam
Main valve Jiggle valve silinder. Ini menyebabkan katup utama
terbuka, mengatur jumlah pendingin yang
mengalir ke radiator, sehingga suhu
terjaga. Katup bypass beroperasi dengan
katup utama (Katup utama terbuka,
katup bypass tertutup.)
Setelah pendingin didinginkan,
udara dari mesin tidak dapat
Cylinder
Wax dikeluarkan dengan mudah dan
Cylinder Wax
Bypass valve pendingin tidak dapat masuk
sebab termostat ditutup sewaktu
mengisi kembali. Karenanya udara
dibebaskan dari jiggle valve, menyederhanakan
proses pengisian kembali cairan pendingin.
Ketika mesin bekerja, jiggle valve
tertutup akibat tekanan air dari
pompa air.
(1/1)
Water Pump
Pompa air dikendalikanoleh V-belt (V-ribbed belt) dan
V-ribbed belt Bearing Mechanical seal mensirkulasikan pendingin melalui sistem pendingin dan
Cylinder pemanas. Rotor dan badan pompa air mengunakan tutup
block
mekanik untuk mencegah kebocoran pendingin. Kalau pendingin
ini rusak dan pendingin bocor keluar, kebocoran pendingin atau
batang dikeluarkan melalui lubang pengering pada badan
pompa sehingga pendingin tidak bocor ke bearing.
Karena itu, bila ada kebocoran pendingin atau tanda
kebocoran dari lubang pengering, kemungkinan
Swirl
penyebabnya adalah tutup mekanik yang rusak.
chamber
PETUNJUK:
• Biasanya, pompa air tidak bisa diperbaiki dengan
membongkarnya. Ia membutuhkan rakitan ulang.
Tetapi ada beberapa model, dimana pompa dapat
dibongkar dan diperbaiki.
Rotor • Ada pompa yang dikendalikan sisi bergerigi dari
V-ribbed belt atau pompa air yang dikendalikan
sisi terbalik dari belt.
(1/1)
- 33 -
Kipas Pendingin Bermotor Listrik
Cooling fan 1. Garis besar
Udara dalam jumlah besar perlu melalui radiator untuk
melepaskan panas.
Cara berkendara normal memungkinkan aliran udara
yang cukup untuk pendinginan, namun ketika kendaraan
berhenti atau berjalan dengan kecepatan rendah, udara
berkurang. Karenanya, mesin dilengkapi kipas
pendingin untuk memaksa aliran udara ke radiator.
Sistem kipas listrik mendeteksi suhu pendingin, dan
Water temperature
switch mensuplai udara yang cukup hanya bila suhu tinggi.
Fan motor Pada suhu normal, kipas berhenti, yang memungkinkan
mesin memanas dan mengurangi konsumsi bahan
bakar dan suara.
Rotasi kipas listrik dapat diubah antara tiga tingkat
atau tanpa tingkat sehingga performa pendinginan
dapat disesuaikan untuk menyelaraskan suhu
pendingin dengan operasi AC.
(1/2)
2. Pengoperasian
Fan relay
Ignition switch (1) Suhu cairan pendingin rendah:
Switch suhu pendingin on dan relay kipas di-ground-
relay dimassakan (grounded). Gaya magnetik pada relay coil
tertutup, menghentikan aliran listrik dari mencapai
motor kipas.
(2) Suhu cairan pendingin tinggi:
Coolant Switch pendingin tertutup dan rangkaian kipas relay
temp.switch
diinterupsi. Titik-titik on dan mensuplai arus ke motor
Coolant temperature kipas dan menyebabkan kipas berputar pada kecepatan
Low High tinggi.
PETUNJUK:
Baru-baru ini, pada beberapa model, titik-titik
operasi on/off dari switch suhu cairan pendingin
dan relay kipas dibalik.
PERINGATAN:
Selalu matikan mesin sebelum bekerja dekat kipas
pendingin mesin atau grille radiator.
Kipas pendingin listrik dikontrol oleh suhu, sehingga
bila mesin menyala, ada resiko kipas menyala secara
otomatis ketika suhu cairan pendingin naik.
(2/2)
- 34 -
Temperature-controlled Fluid Coupling
1. Garis Besar
Kecepatan kipas pendingin yang dikendalikan V-belt
berbanding lurus dengan putaran mesin.
Oleh karenanya, kecepatan kipas pendingin dengan
temperature control fluid coupling mengendalikan
kecepatan kipas dengan mendeteksi udara mengalir
melalui radiator.
Temperature control fluid coupling memiliki fluid coupling
Pulley
dengan minyal silikon. Transfer putaran kipas melalui
Fluid coupling V-belt dikontrol dengan penyesuaian jumlah minyak
Cooling fan dalam ruang operasi.
Pada suhu rendah, tingkat putaran kipas berkurang,
dan membantu pemanasan mesin dan mencegah
Air hot Air warm Air cold noise. Pada saat suhu tinggi, putaran kipas bertambah
untuk mensuplai jumlah udara yang cukup ke radiator,
Bimetal dan meningkatkan efek pendinginan.
spring
Bimetal
plate (1/2)
Silicone oil
Front operating
chamber
Rear operating
chamber
2. Pengoperasian
Without coupling a1 Suhu Udara (HOT) saat pengendaraan kecepatan rendah
Putaran fluid coupling shaft ditransfer ke kipas apa
a2 Air hot adanya.
Fan speed
- 35 -
Sistem Kipas Pendingin Hidrolik
Elektronik
Sistem kipas pendingin hidrolik elektronik
Solenoid
menggunakan motor hidrolik untuk
valve ECU memutar kipas. Komputer mengatur jumlah
oli yang mengalir ke motor hidrolik,
Hydraulic Hydraulic sehingga kipas berputar tanpa tingkatan
motor pump
dan kecepatan kipas disesuaikan untuk
Oil cooler mendapatkan volume udara yang diinginkan.
Reservoir Dibandingkan kipas listrik, motornya
Water temp. sensor signal , lebih kecil dan lebih ringan, dan
Air conditioner signal ,
Engine speed signal
mampu mensuplai lebih banyak udara.
Cooling fan
Condenser
Tetapi, pompa oli dan sistem
Radiator kontrol lebih rumit.
(1/1)
PETUNJUK SERVIS:
Bila tekanan kompresi rendah, tuang sedikit
oli mesin ke lubang busi. Ukur tekanan
kompresi lagi.
• Bila tekanan kompresi meningkat: Ring piston atau
kaliber silinder mungkin aus atau rusak
• Bila tekanan kompresi tetap rendah: Katup mungkin
lengket, dudukan katup mungkin tidak tepat, atau
ada kebocoran dari gasket.
(1/1)
- 36 -
Latihan
Ini adalah materi pre-course study untuk Pelatihan Frequent Service Job. Tujuan pelatihan ini adalah untuk
mempelajari prosedur kerja dan poin-poin frequent service job. Dalam pre-course study, Anda akan mem-
pelajari pengetahuan dasar yang diperlukan untuk pekerjaan perbaikan, dan mekanisme dasar dan pengo-
perasian kendaraan. Setelah Anda mempelajari semua bab, kerjakan Ujian.
- 37 -
Pertanyaan- 1
Pernyataan berikut berkaitan dengan part-part mesin bensin.
Dari kelompok kata berikut, pilih kata yang sesuai dengan setiap pernyataan.
a c
d
e
b
g
f
1. Dasar ini berlekuk dan membentuk ruang pemba- 2. Bagian ini menerima tekanan pembakaran dengan
karan dengan piston. piston.
3. Ini mengubah gerakan bolak-balik piston menjadi 4. Bagian ini mengirim gaya yang terima oleh piston ke
gerakan putaran. crankshaft.
a) Connecting rod b) Mekanisme katup c) Bearing d) Cylinder head e) Piton ring f) Crankshaft
g) Cylinder block
Jawaban: 1. 2. 3. 4.
Pertanyaan- 2
Pernyataan-pernyataan berikut berhubungan dengan tiga elemen penting dari mesin bensin. Tentukan apakah
tiap-tiap pernyataan Benar atau Salah.
Bila rasio udara-bahan bakar adalah 14,7, ini berarti volume udara-
3 Benar Salah
bahan bakar adalah 14,1 berbanding 1 volume bahan bakar bensin.
- 38 -
Pertanyaan- 3
Pernyataan berikut berkaitan dengan plastic region bolt. Tandai setiap pernyataan berikut Benar atau Salah.
Pertanyaan- 4
Pernyataan berikut berhubungan dengan piston. Tentukan tiap pernyataan dibawah ini Benar atau Salah.
Piston slap adalah suara yang timbul pada celah antara batang
3 Benar Salah
penghubung (connecting rod) dan crankshaft.
Bila piston mengalami kerusakan, ganti pistonnya atau bor lagi blok
4 Benar Salah
silinder atau cylinder liner dan gunakan piston berukuran lebih besar.
Pertanyaan- 5
Pernyataan berikut berkaitan dengan piston ring. Tentukan tiap pernyataan dibawah ini Benar atau Salah.
1 Piston ring biasanya terdiri dari tiga ring kompresi. Benar Salah
- 39 -
Pertanyaan- 6
Pernyataan berikut berhubungan dengan mekanisme katup. Tentukan tiap pernyataan dibawah ini Benar atau Salah.
Pertanyaan- 7
Pernyataan berikut berkaitan dengan sistem pelumasan. Tentukan tiap pernyataan dibawah ini Benar atau Salah.
Bila relief valve pada pompa oli menempel dengan terbuka, ini
1 Benar Salah
menyebabkan tersitanya bagian pelumasan.
4 Bila tidak ada kebocoran oli mesin, volume oli tidak pernah menurun. Benar Salah
- 40 -
Pertanyaan- 8
Gambar berikut menunjukkan aliran oli. Dari kelompok kata berikut, pilih kata yang sesuai dengan
nomor di gambar.
Oil pan
Jawaban: 1. 2. 3. 4.
Pertanyaan- 9
Pernyataan berikut berkaitan dengan sistem pendinginan. Tentukan tiap pernyataan dibawah ini Benar atau Salah.
- 41 -