Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Barbiturat merupakan serivat asam barbiturat (2,4,6-trioksaheksa-
hidropirimidin). Asam barbiturat sendiri tidak menyebabkan depresi susunan saraf
pusat, efek hipnotif sedative dan efek lainya ditimbulkan bila posisi S pada gugus
alkil atau aril. Disamping sebagai golongan hipnotik sedatif, golongan barbiturat
efektif sebagai obat antikovulasi dan yang biasa digunakan adalah barbiturat.
Kerja lama (long acting) barbiturat yaitu fenobarbital dan pirimidin yang struktur
kimianya mirip barbiturat. Barbiturat digolongkan berdasarkan durasi kerja
tiopental meru[akan obat yang bekerja sangan singkat (beberapa menit).
Pentobarbital, sekobarbital dan amobarbital adalah obat-obat yang bekerja singkat
(beberapa hari). Tiopental (kerja sangat singkat) bersifat sangat larut lemak, stelah
pemberian secara cepat obat ini masuk kedalam otak kemudian didistribusikan
ulang kedalam jarungan-jaringan tubuh lain dan akhirnya kedalam lemak sering
obat ini didistribusikan ulang. Konsentrasi salam otak turun dibawah kadar
efektif, oleh karena itu durasi kerja tiopental sangat singkat.
Pada obat sedatif-hipnotik golongan barbiturat terdapat senyawa tiopental
yang mengandung atom sulfur menggantikan oksigen pada atom C2 dari
strukturnya (C=O) dengan atom sulfur (C=S). Hal ini menyebabkan awal kerja
obat menjadi lebih cepat. Analogi terhadap senyawa tiopental dilakukan pada
senyawa benzolilurea yaitu dengan penggantain atom oksigen pada C2 senyawa
urea dengan atom sulfur yang terdapat pada tiourea [H 2N-(C=S)-HN3].
Modifikasi benzoilurea menjadi benzoiltiourea tersebut dilakukan melalui sintesis
turunan tiourea dengan reaksi asilasi. Uji aktivitas sebagai penekanan sistem saraf
pusat benzoiltiourea menunjukan adanya aktivitas berupa efek tidur pada mecit.
(Sovia,2012)
Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan
memahami cara analisa kuantitatif dengan metode bromometri.

Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami
cara analisa kuantitatif dengan metode bromometri dari obat turunan barbiturate
yaitu phenobarbital

Prinsip Percobaan
Adapun prinsip dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar
phenobarbital dengan metode bromometri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Teori Ringkas
Barbiturat adalah obat golongan sedatif-hipnotik. Bahan sedatif yang efektif harus dapat
mengurangi rasa cemas dan menenangkan dengan efek terhadap fungsi mental dan motoris yang
minimal. Sedangkan obat hipnotikadalah obat yang dapat menyebabkan rasa kantuk sehingga
dapat mempercepat onset tidur dan mempertahankan keadaan tidur. Efek hipnotik adalah kondisi
depresi susunan saraf pusat yang lebih kuat daripada sedasi. Hal ini dapat dicapai dengan
meningkatkan dosis Barbiturat. Akan tetapi kini Barbiturat sudah jarang digunakan untuk
mengobati insomnia dikarenakan kuatnya efek depresi SSP yang ditimbulkan. Selain itu
Barbiturat juga menyebabkan ketergantungan psikologis dan fisiologis. Barbiturat diabsorpsi
secara cepat dan sempurna secara oral, akan tetapi dihambat dengan adanya makanan di
lambung. Secara i.v. Barbiturat digunakan untuk mengatasi status epileptikus dan induksi
anestesi. Kelarutan dalam lemak memegang peranan penting mengingat kerja Barbiturat di
susunan saraf pusat. Penurunan kadar obat dalam plasma dan otak terjadi secara cepat pada
Barbiturat yang diberikan melalui i.v. Selanjutnya obat ini akan ditimbun di jaringan lemak dan
otot. Barbiturat dimetabolisme di hati melalui proses oksidasi oleh enzim- enzim hati. Kemudian
metabolitnya diekskresi lewat ginjal.Seperti yang telah dijelaskan di atas, GABA berperan
penting dalam proses tidur. Itulah sebabnya sebagian besar obat sedatif-hipnotik bekerja
mempengaruhi reseptor GABA, dalam hal ini reseptor subtipe A (GABAA). Barbiturat juga
memfasilitasi kerja GABA. Barbiturat meningkatkan lama pembukaan kanal ion klorida.
Selanjutnya ion-ion klorida akan masuk melewati membran sel sehingga membuat sel dalam
keadaan hiperpolarisasi dan mengurangi eksitabilitas neural.Dalam konsentrasi tinggi,
Barbiturat bersifat GABA-mimetik. Tanpa adanya molekul GABA, Barbiturat dapat
mengaktifkan reseptor dan kanal-kanal ion klorida secara langsung. Barbiturat bekerja secara
tidak selektif. Selain mengaktifkan reseptor GABA, Barbiturat juga mendepresi neurotransmiter
eksitatorik. Ketidakselektifan ini mungkin mendasari kemampuan Barbiturat yang dapat
berfungsi sebagai anestesi total dan kuatnya efek depresi saraf pusat. Barbiturat mempunyai efek
minimal dalam mempengaruhi tidur NREM, tetapi secara potensial menurunkan tidur.(Yori ,
2010)

Anda mungkin juga menyukai