Anda di halaman 1dari 15

MODUL II JATUH

SKENARIO 2

KELOMPOK 5
REZKY KANZA PUTRI
WARDANINGSIH
HUSNUL KHATIMAH
ANNIZA FITRAH M
AHMAD YUSUF
FAJRIAH A. SOMADAYO
KAMILIA NADA SALSABILA
NUR ASMA
ANDI NUR MUTMAINNAH
MUHAMMAD CHAIRIL RISKYTA AKBAR

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMDIYYAH MAKASSAR

2017/2018
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah………

Puji syukur atas kehadirat Allah yang telah memberikan kami kesehatan

sehingga dapat menyelesaikan Laporan tentang SIKLUS HIDUP dan bagian-

bagian penjelesannya yang terdiri atas point-point “ kata kunci, analisis

masalah, daftar masalah, pertanyaan-pertanyaan, dan jawaban dari

pertanyaan.

Kami atas nama kelompok V sangat menyadari bahwa dalam pembuatan

laporan kelompok ini masih jauh dari kesempurnaan karena dasar dari

manusia tidak luput dari kesalahan olehnya itu kami dari V (Lima)

mengharapkan saran dan kritik agar laporan ini bisa lebih baik agar menjadi

bahan tolak ukur kami dalam pembuatan laporan selanjutnya.

Penyusun laporan
SKENARIO 2

Anamnesis :

Seorang perempuan umur 65 tahun masuk RS dengan keluhan nyeri pangkal

paha kiri. Keadaan ini dialami sejak 5 hari yang lalu setelah terpeleset jatuh

terduduk oleh karena menginjak air kencingnya sendiri. Setelah jatuh pasien

tidak dapat berjalan lagi sehingga aktivitasnya di tempat tidur saja. Selama ini

pasien kalau berjalan agak pincang karena mengeluh kedua lutut sering sakit

dan bengkak. Beberapa hari terakhir ini sebelum jatuh penderita terdengar

batuk-batuk tetapi tidak demam dan sulit sekali mengeluarkan lendir. Nafsu

makan juga sangat menurun akhir-akhir ini. Riwayat penyakit selama ini sejak

12 tahun menderita kencing manis dengan minum obat metformin 500 mg

secara teratur, penyakit tekanan darah tinggi tetapi berobat tidak teratur dan

rematik. Pasien juga pernah serangan stroke 5 tahun yang lalu.

Pemeriksaan Fisik :

 TD 180/100 mmhg

 Nadi 92x per menit

 P : 30 kali per menit

 S : 37,1 C

 Pemeriksaan auskultasi paru : terdengar bunyi ronkhi basah kasar di

seluruh lapangan kedua paru


 Jantung dalam batas normal, hepar dan limpa tak teraba, tungkai kiri bila

digerakkan terasa sangat nyeri, kedua dorsum pedis terlihat edema

 BB 68 Kg, TB 158 Cm

Pemeriksaan Penunjang :

 Pemeriksaan lab didapatka kadar Hb 10,8 g %

 Leukosit 13.600/mm

 GD Puasa 179mg/dL

 GD2PP 268 mg/dL

 Ureum 54 mg/dL

 Kreatinin 31,3 mg/dL

 Protein total 5,7 gr/dL

 Albumin 2,7 gr/dL

 Asam Urat 7,2 mg/dL

 Pemeriksaan thorax foto : terlihat perselubungan homogen pada medial

kedua paru
Kata Kunci:

 Perempuan umur 65 tahun

 Nyeri pangkal paha kiri

 Jatuh terduduk

 Batuk-batuk tanpa demam

 Sulit sekali mengeluarkan lendir

 Kencing manis

 Tekanan darah tinggi

 Rematik

 Riwayat stroke 5 tahun lalu

Analisi Masalah :

 Perempuan 65 tahun

 Geriatri

 Multipatologi (HT, DM, OA, RA, Stroke)

 Cadangan Faal menurun : mudah jatuh

 Gangguan status fungsional : jalan pincang

 Gangguan status gizi : anoreksia


Daftar Masalah :

A. Anamnesis :

 Nyeri pangkal paha kiri  fraktur

 Jatuh terduduk  kompresi tulang belakang

 Tidak dapat berjalan lagi  fraktur kompresi

 Sebelumnya, kedua lutut sering sakit dan bengkak  Cairan synovial

berkurang, Rematik, OA

 Batuk, tidak demam, Sulit mengeluarkan lendir  Pneumonia

 Nafsu makan menurun  Depresi

 Kencing manis tapi berobat teratur  DM

 Tekanan darah tinggi, berobat tidak teratur  Hipertensi

B. Pemeriksaan Fisik :

 TD 180/100 mmhg  Hipertensi

 Bunyi ronkhi basah kasar di seluruh lapangan kedua paru 

pneumonia

 Tungkai kiri bila digerakkan terasa sangat nyeri  fraktur

 Kedua dorsum pedis terlihat edema  gangguan kardiovaskuler

C. Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan lab didapatkan kadar Hb 10,8 g % -> Anemia ringan

 Leukosit 13.600/mm -> Leukositosis


 GD Puasa 179mg/dL -> Diabetes

 GD2PP 268 mg/dL -> Diabetes

 Ureum 54 mg/dL -> Meningkat

 Kreatinin 1,3 mg/dL -> normal

 Protein total 5,7 gr/dL -> normal

 Albumin 2,7 gr/dL -> Menunrun

 Asam Urat 7,2 mg/dL -> normal

 Pemeriksaan thorax foto : terlihat perselubungan homogen pada medial

kedua paru

Langkah Diagnostik :

1. Anamnesis
Riwayat medis umum
 Riwayat jalan agak pincang akibat kedua dorsum pedis nyeri
dan bengkak
 Riwayat batuk, tidak demam, lender sulit dikeluarkan
(kemungkinan akibat pneumonia)
 Riwayat kencing manis 12 tahun (DM) minum obat metformin
500 mg
 Riwayat hipertensi dengan pengobatan tidak teratur
 Rematik
 Riwayat stroke 5 tahun lalu
 Tingkat Mobilitas
 Sebelum jatuh : pasien dapat Ambulasi (bergerak dengan
berjalan) tapi agak pincang, hal ini berarti sistem postural tubuh masih
cukup baik
 Setelah jatuh : Tidak dapat berjalan lagi dan mobilitas di
tempat tidur
Riwayat jatuh sebelumnya : tidak ada
Obat-obatan yang dikonsumsi : Metformin 500 mg
Apa yang dipikirkan pasien sebagai penyebab jatuh
 Apakah pasien sadar bahwa akan jatuh ?
 Apakah kejadian jatuh tersebut sama sekali tidak terduga ?
 Apakah pasien terpeleset atau terantuk?
Lingkungan sekitar tempat jatuh
 Waktu dan tempat jatuh : 5 hari lalu
 Saksi
 Kaitannya dengan perubahan postur, BAK, memutar kepala
Gejala yang terkait
Batuk tapi tidak demam dan sulit mengeluarkan lender
Hilangnya kesadaran
 Apakah yang langsung diingat segera setelah jatuh?
 Apakah pasien dapat kembali setelah jatuh dan jika dapat berapa lama
waktu yang diperlukan untuk dapat bangkit setelah jatuh ? Pasien
tidak bisa berjalan lagi setelah jatuh dan imobilitas di tempat tidur
 Apakah adanya hilangnya kesadaran dapat dijelaskan oleh saksi?
Anamnesis nutrient
 Jenis makanan
 Frekuensi makanan, kudapan
 Asupan makro-mikro-nutrient
 Asupan serat
 Asupan cairan
 Adakah pantangan

2. Pemeriksaan Fisik
 Tanda vital
 Tekanan darah : 180/100 (Hipertensi)
 Nadi : 92x/menit (Normal)
 Pernapasan : 30x/menit (takipnea)
 Suhu 37,1 (Normal)
 Pemeriksaan auskultasi paru : Bunyi ronki basah kasar (Pnemumonia)
 Tungkai kiri sangat nyeri bila digerakkan
 Kedua dorsum pedis edema
 BB : 68 kg dan TB 158 cm (IMT : 27 (obes II) )
3. Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan Laboratorium
 Kadar Hb : 10,8 gr%
Normal Hb : 12 – 16 (wanita)
Interprtasi : Anemia ringan
 Leukosit : 13.600 mm3
Normal : 4.000-10.000
Interpretasi : Leukositosis
 Gula darah puasa : 179 mg/dl
Normal : < 120
Interprtasi : kriteria diabetes
 GD 2 jam PP : 268 mg/dl
Normal : <140 mg/dl
Interprtasi : Kriteria diabetes
 Ureum : 54 mg/dl
Normal : 10-50 mg/dl
Interpretasi : peningkatan ureum
 Kreatinin : 1,3 mg/dl
Normal : 0,5-0,9 (wanita)
Interpretasi : peningkatan
 Protein total : 5,7 gr/dl
Normal : 6,6 – 8,7
Interpretasi : Normal
 Albumin : 2,7 gr/dl (Hipoalbuminemia)
Normal : 3,5 – 5,0
 Asam urat : 7,2 mg/dl
Normal : 2-8 mg/dl
Interpretasi : Normal
 Pemerisaan foto toraks
Perselubungan homogen pada medial kedua paru
4. Menentukan Status fungsional
 Status fungsional : Kemampuan seseorang melaksanakan aktivitas
hidup setiap hari.
 Dapat dinilai dengan alat bantu yaitu ADL (Actvity Daily Living)
 ADL dinilai sebelum sakit, saat masuk RS, selama perawatan dan
waktu pulang dari RS
 Merupakan parameter tingkat kesehatan
 Alat untuk menetapkan tujuan terapi dan mengevaluasi hasil terapi
 Interpretasi ADL
Mandiri : 20
Ketergantungan ringan : 12-19
Ketergantungan sedang : 9-11
Ketergantungan berat : 5-8
Ketergantungan total : 0-4

5. Menentukan status kognitif


 Menentukan status kognitif dengan skor AMT ( Abbreviated Mental
Test ) atau MMSE ( Mini Mental Test Examination)
 Interpretasi AMT :
Normal : 8-10
Gangguan kognitif ringan : 4-7
Gangguan kognitif berat : 0-3
6. Menetukan Status Gizi
Parameter Status gizi
 Anamnesis diet/nutrient
 IMT : berdasarkan scenario IMT pasien adalah 27 (Obes II)
 Nilai Hb : 10,8 gr% (Anemia Ringan), berdasarkan scenario
kemungkinan besar akibat nafsu makan yang menurun sehingga intake
nutrisi tidak adekuat
 Albumin : 2,7 gr/dl, kemungkinan akibat gangguan pada ginjal pasien
(kencing manis) atau nutrisi tidak adekuat

Daftar Masalah

 Nyeri pangkal paha kiri  Fraktur Collum Femoris

 Jatuh terduduk

 Instabilitas

 Suspuk Pneumonia bilateral

 Inanisi
 DM tipe 2

 Hipertensi

 Riwayat Stroke

 Malnutrisi

 Anemia

 CKD stage IV

 Hipoproteinemia

 Hipoalbuminemia

 imobilisasi

Skala Prioritas

1. Imobilisasi

Range of motion sendi yang masih bisa digerakkan secara aktif maupun

pasif untuk memperbaiki kemampuan tulang sendi dan memperbaiki

tonus otot

2. Pneumonia bilateral

Antibiotik spektrm luas: Strepomicin

Rawat Jalan: Istirahat, nimun banyak, dan nutrisi tambahan usahakan

enternal feeding

Rawat Inap : oksigen yang cukup, keseimbangan cairan diperhatikan,

Tanda vital dipantau 2x sehari, foto toraks diulang

3. Inanisi  Pemberian nutrisi yang cukup


4. DM tipe 2  Terapi insulin

5. Hipertensi  Angiotensin receptor blockers (ARB) atau Calcium

Channel Blocker (CCB)

6. Hipoalbuminemia  Albumin Intravena dan diet tinggi protein

7. OA  Antinyeri: paracetamol atau ibuprofen

Setelah dilakukan tatalaksana sesuai skala prioritas, selanjut konsultasi ke

spesialis ortopedi untuk selanjut penanganan jika terjadi komplikasi

berupa fraktur

Komplikasi Jatuh Duduk :

 Perlukaan (injury)     rusak jaringan lunak, patah tulang/fraktur, hematom

subdural dll

 Perawatan rumah sakit      bed ridden, imobilisasi, risiko penyakit

iatrogenik (pneumonia ortostatik, gejala deconditioning, atropi otot,

hipoalbuminemia, dekubitus)

 Disabilitas     terisolasi, sulit bersosialisasi, depresi.

 Risiko untuk dimasukkan dalam rumah perawatan

 Mati

Edukasi :

 Tetap mengontrol gula darah

 Menghidari luka

 Mengatur asupan kalori agar tidak berlebih


 Menjaga pengobatan dengan patuh terhadap anjuran terapi

 Merubah lingkungan agar lebih aman

 Dukungan dan perhatian orang-orang yang berada di sekitar geriatri


Daftar Pustaka

Buku Ajar Ilmu penyakit Dalam Edisi VI (jilid III)

H. Hadi Martono. 2010. Buku Ajar GERIATRI. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Suharko Hasan, Jurnal Kedokteran Geriatri, Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa FK

Universitas Trisakti

Anda mungkin juga menyukai