Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI INFORMASI

Pembuatan Peta Administrasi menggunakan Aplikasi ArcGIS 10.3

Dosen Pengampu :
Sri Rahayu, S.Si., M.Si.

Disusun Oleh :
R. Aditya Jovan Erlando
21040119140165
Kelas C

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada zaman yang semakin berkembang , teknologi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
pun semakin maju. Teknologi yang semakin maju sangat dibutuhkan untuk membantu kehidupan
sehari-hari. Dalam berbagai aspek, teknologi telah menjadi bagian dari perkembangan zaman.
Teknologi menjadi cerminan dalam kehidupan.
Peta merupakan gambaran suatu wilayah yang digambar dalam bidang datar dan dalam bentuk
2 dimensi. Pada zaman dahulu, dalam membuat peta administratif masih dengan menggunakan cara
yang manual. Pembuatan peta administratif dengan membuat sketsa terlebih dahulu. Dengan
begitu, pembuatan peta administratif yang dibuat membutuhkan waktu yang sangat lama.
Seiring perkembangan teknologi, dalam memudahkan pembuatan peta admnisitratif telah
munculnya aplikasi software yang bernama ArcGIS. ArcGIS adalah salat satu aplikasi yang
dikembangkan oleh ESRI. GIS (Geographial Information System) merupakan komputer yang berbasis
pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisis terhadap
permukaan geografis bumi.

2. Tujuan

Tujuan dari praktikum penggunaan aplikasi ArcGIS adalah sebagai berikut :


• Dapat memahami apa itu aplikasi ArcGIS
• Dapat menggunakan aplikasi ArcGIS dengan lancar
• Dapat mengetahui cara layouting, shapefile, dan digitasi
• Sebagai awal pengenalan software ArcGIS
3. Alat dan Bahan

Dalam praktikum penggunaan aplikasi ArcGIS diperlukan alat dan bahan yaitu :

• Laptop/Komputer
• Mouse
• Software ArcGIS
• Peta yang akan di digitasi

4. Metode

Metode yang digunakan untuk mendigitasi peta adalah :


1. Buka software ArcMAP
2. Buka peta yang akan di digitasi
3. Mulai mendigitasi peta
4. Simpan peta yang telah di digitasi
5. Tutup software ArcMAP
BAB II
KAJIAN TEORI

1. Sistem Informasi Geografi


GIS (Geographical Information System) atau SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan
komputer yang berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memproses data spasial yang
ber-georeferensi (data, fakta, kondisi) yang disimpan dalam suatu basis data yang berhubungan
dengan bentuk permukaan geografis bumi.

Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam
bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis
atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya
berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan
keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.
Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster
adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu
ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang
menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau
area (polygon).

2. Digitasi
Digitasi adalah proses konversi dari peta analog menjadi peta digital dengan mempergunakan
meja digitasi atau software. Cara kerjanya adalah dengan mengkonversi fitur-fitur spasial yang ada
pada peta menjadi kumpulan koordinat x dan y. Untuk menghasilkan data yang akurat, dibutuhkan
sumber peta analog dengan kualitas tinggi. Dan untuk proses digitasi, diperlukan ketelitian dan
konsentrasi tinggi dari operator. Software yang umumnya digunakan dalam digitasi adalah
ARC/INFO. Prosedur dan tata cara pengerjaannya akan diberikan secara detail dengan maksud
untuk memberikan garis besar dari konsep GIS dan melatih cara melakukan proses digitasi peta
dengan menggunakan PC ARC/INFO
Tahapan Digitasi
Secara sederhana proses digitasi terdiri dari 3 tahapan :
1. Membuka Sumber Peta (analog, image, citra satelit)
2. Membuat Shapefile baru
3. Memulai mendigit (Start Editing)

3. ArcGIS
ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI (Environment Science &
Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-fungsi dari berbagai macam software GIS
yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis web. Produk Utama Dari ArcGIS
adalah ArcGIS desktop, dimana ArcGIS desktop merupakan software GIS professional yang
komprehensif dan dikelompokkan atas tiga komponen yaitu: ArcView (komponen yang focus ke
penggunaan data yang komprehensif, pemetaan dan analisis), ArcEditor (lebih fokus ke arah
editing data spasial) dan ArcInfo (lebih lengkap dalam menyajikan fungsi-fungsi GIS termasuk
untuk keperluan analisi geoprosesing).
ArcGIS meliputi perangkat lunak berbasis Windows sebagai berikut:
• ArcReader, yang memungkinkan pengguna menampilkan peta yang dibuat menggunakan

produk ArcGIS lainnya.


• ArcGIS Desktop, memiliki lima tingkat lisensi:

• ArcView, yang memungkinkan pengguna menampilkan data spasial, membuat peta


berlapis, serta melakukan analisis spasial dasar;
• ArcMap adalah aplikasi utama untuk kebanyakan proses GIS dan pemetaan dengan

komputer. ArcMap memiliki kemampuan utama untuk visualisasi, membangun database


spasial yang baru, memilih (query), editing, menciptakan desain-desain peta, analisis dan
pembuatan tampilan akhir dalam laporan-laporan kegiatan. Beberapa hal yang dapat
dilakukan oleh ArcMap diantaranya yaitu penjelajahan data (exploring), analisa sig
(analyzing), presenting result, customizing data dan programming.
• ArcEditor, memiliki kemampuan sebagaimana ArcView dengan tambahan peralatan untuk

memanipulasi berkas shapefile dan geodatabase;


• ArcInfo, memiliki kemampuan sebagaimana ArcEditor dengan tambahan fungsi manipulasi

data, penyuntingan, dan analisis.


• ArcCatalog , tool untuk menjelajah (browsing), mengatur (organizing),
membagi (distribution) mendokumentasikan data spasial maupun metadata dan menyimpan
(documentation) data-data SIG. ArcCatalog membantu dalam proses eksplorasi dan
pengelolaan data spasial. Setelah data terhubung, ArcCatalog dapat digunakan untuk melihat
data. Bila ada data yang akan digunakan, dapat langsung ditambahkan pada peta. Seringkali,
saat memperoleh data dari pihak lain, data tidak dapat langsung digunakan. Data tersebut
mungkin masih perlu diubah sistem koordinat atau proyeksinya, dimodifikasi atributnya, atau
dihubungkan antara data geografis dengan atribut yang tersimpan pada tabel terpisah. Pada
saat data siap, isi dan struktur data sebagaimana halnya perubahan-perubahan yang
dilakukan, harus didokumentasikan. Berbagai aktivitas pengelolaan data ini dapat dilakukan
menggunakan fasilitas yang tersedia pada ArcCatalog.
BAB III
LANGKAH KERJA

1. Buka software ArcMap 10.3 dengan mengklik shortcut pada desktop atau klik Start Menu, kemudian
Buka folder ArcGIS dan pilih ArcMap 10.3.
2. Setelah software terbuka pilih new file atau Blank Map untuk membuat peta baru

3. Setelah lembar kerja ArcGIS terbuka, Kemudian klik view kemudian pilih Data Frame Properties klik
Projected Coordinate System Pilih UTM kemudian WGS 1984 lalu Southern Hemisphere dan pilih
WGS 1984 UTM Zone 49S
4. Untuk memasukkan Data raster Klik add data, Selanjutnya klik tool Connect to
folder,untuk (menentukan folder yang digunakan untuk menyimpan data), kemudian cari
ada dimana data yang ingin anda masukkan . Selanjutnya klik data yang dipilih untuk
menampilkan data yang akan dipakai, selanjutnya klik add data. Untuk lebih jelasnya lihat
gambar dibawah ini.

5. Untuk Menampilkan Beberapa Toolbar yang dibutuhkan untuk digitasi caranya adalah sebagai
berikut, klik customized kemudian pilih toolbars dan pilih beberapa tool yang dibutuhkan
diantaranya adalah editor, snapping, georeferencing, layout, standard, dan tools.
6. Untuk menambahkan Shapefiles pilih tool catalog setelah itu Catalog Akan mucul di sebelah kanan
windows, kemudian pilih folder untuk menyimpan shapefile atau buat folder baru. dengan klik
kanan di folder yang dipilih kemudian klik new dan pilih Shapefile, Untuk lebih jelasnya lihat
gambar berikut
7. Kemudian Akan muncul jendela seperti berikut

Kemudian edit nama sesuai yang kita inginkan. Dan pilih sesuai dengan Apa yang kita mau, misalnya
• Memilih point untuk membuat titik sebagai penanda sebuah tempat
• Memilih Polyline untuk membuat garis seperti jalan, sungai dan sejenisnya
• Memilih Polygon Untuk membuat sebuah daerah dengan cara yang hamper mirip seperti
membuat jalan hanya saja, dibuat mengelilingi batas sesuai objek yang kita mau.
8. Jangan lupa klik Edit dan sesuaikan pilihan dengan Data Frame Properties yang sudah kita pilih
sebelumnya. Sebagai contoh misalnya Projected Coordinate System Pilih UTM kemudian WGS 1984
lalu Southern Hemisphere dan pilih WGS 1984 UTM Zone 49S, Kemudian klik OK
9. Setelah muncul shapefile , klik dan tahan shapefile yang kita inginkan kemudian arahkan ke
layers, kemudian untuk menambahkannya di peta, kita harus mengklik editor kemudian klik start
editing kemudian klik dan arahkan untuk membuat shapefile tersebut ada dipeta. Untuk lebih jelas
perhatikan gambar berikut ini
10. Setelah melakukan editing atau digitasi wilayah , lalu langkah selanjutnya yaitu klik Editor
kemudian Save Edits dan pilih Stop Editing

11. Setelah melakukan digitasi wilayah, langkah selanjutnya yaitu pembuatan tanda ibukota kecamatan
12. Untuk membuat tanda ibukota kecamatan, kita pilih start editing lalu pilih menu create features
13. Lalu kita klik ibukota kecamatan dan kita klik point, setelah itu klik pada titik ibukota kecamatan itu
berada

14. Setelah semua titik telah di klik, save editing terlebih dahulu lalu pilih stop editing
15. Lalu klik kanan pada layer kecamatan dan kemudian pilih open attribute table
16. Klik table options kemudian klik adfield

17. Klik editor kemudian start editing, lalu isi tabel dengan nama-nama kecamatan sesuai dengan titik
yang telah dibuat sebelumya
18. Untuk membuat batas kecamatan, buat layer baru dengan cara new shape file, Atu copy saja batas
kota Salatiga lalu Klik kanan dan rename danberi nama untuk batas kecamatan

19. Klik editor kemudian start edit klik terlebih dahulu objek peta yang hendak dipotong, sehingga
terlihat batas warna biru muda. kemudian gunakan cut polygon tool untuk memotong, pastikan
terjadi perpotongan dengan batas polygon yang berwwarna biru agar objek berhasil dipotong.
Lakukan lah hal yang sama ketika hendak membuat bataskelurahan
20. Untuk mewarnai wilayah, beri nama terlabih dahulu agar dapat dibedakan caranya sama seperti
yang telah dilakukanuntuk memberi nama pada titik. Setelah selesai kemudian klik kanan pada
layers kemudian pilih properties lalu klik caregories dan klik unique values, many fields kemudian
kita bisa menggannti dan memasukkan kecamatan dengan mengganti kolom value fields dan
kemudian masukkan satu-satu atau bisa memasukkan semua seara langsung dengan mengklik add
all values

21. Selanjutnya kita bisa menyesuaikan warna dan outline dengan cara mengklik pada kolom warna dan
selanjutnya Untuk pemilihan bisa menyesuaikan dengan Keinginan.
22. Untuk memunculkan nama ibukota kecamatan, klik kanan pada layer kecamatan lalu pilih properties
setelah itu klik menu labels. Lalu ubah label menjadi Kecamatan

23. Untuk mendigitasi jalan, buat Shapefile baru lalu klik polyline, setelah itu mendigitasi jalan sesuai
bentuknya, Begitu pula jika ingin Membuat Sungai.

24. Setelah Selesai Hasilnya Akan terlihat Seperti ini


BAB IV
KESIMPULAN

Peta yang di gunakan merupakan Peta Kota Salatiga yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Peta
tersebut berada di proyeksi UTM zona 49 Selatan. Setelah melakukan digitasi menggunakan aplikasi
ArcGIS dapat di simpulkan bahwa aplikasi ArcGIS memudahkan dalam melakukan digitasi wilayah
administrasi.
Peta yang digunakan penulis dalam melakukan digitasi merupakan peta Kota Salatiga yang berada
di Provinsi Jawa Tengah. Digitasi merupakan proses konversi data analog ke dalam format digital, objek-
objek tersebut dapat berupa jalan, sungai, maupun rel kereta api. Peta yang penulis buat menggunakan
proyeksi UTM, dengan datum WGS 1984 ( World Geodetic System 1984) yang terdapat pada zona 49
Selatan.
Penulis membuat peta menjadi beberapa layer yaitu layer wilayah administrasi, layer jalan (jalan
kolektor, jalan arteri, jalan lokal dan jalan rel kereta api ). Pembuatan peta tersebut diawali dengan
memasukkan data/peta, pembuatan layer, serta melakukan pendigitan. Digitasi yang dilakukan penulis
diawali dengan melakukan pendigitan terhadap empat Kecamatan yang ada di dalam Peta Kota Salatiga.
Setelah melakukan pendijitan wilayah administrasi, lalu penulis melanjutkan dengan pendijitan layer
jalan, serta layer sungai.

Gambar 3.1 Pembagian Zona UTM Wilayah Indonesia


Sumber : Google

Anda mungkin juga menyukai