MANAJEMEN KEUANGAN 1
PASAR KEUANGAN
• Pasar keuangan bisa didefinisikan sebagai bertemunya pihak yang
mempunyai kelebihan dana (surplus dana) dengan pihak yang kekurangan
dana (defisit dana). Sehingga di pasar keuangan tersebut akan terjadi
transaksi Dengan kata lain, terjadi mobilisasi dana.
• Untuk memfasilitasi aliran dana tersebut, banyak pihak yang terlibat,
khususnya lembaga perantara (lembaga perantara keuangan).
• Dalam pasar keuangan tersebut, aliran dana diperlancar dengan munculnya
instrumen keuangan (sekuritas atau surat berharga). Instrumen keuangan
pada dasarnya merupakan surat perjanjian yang melibatkan pihak surplus
dengan defisit dana, dalam kaitannya dengan aliran dana.
• Biaya Transaksi
• Disamping insentif yang lebih besar, lembaga keuangan bisa
memperkecil biaya transaksi per-unit. Dengan kata lain, terjadi
economies of scale untuk pemrosesan biaya transaksi dan biaya
lainnya. Sebagai contoh, pengeluaran uang sebesar Rp1 juta akan
nampak besar untuk investor kecil. Tetapi jumlah tersebut tidak akan
menjadi masalah untuk perusahaan besar dengan aset, misal, Rp10
trilyun. Dengan economies of scale semacam itu, maka akan lebih
menguntungkan jika dana dikumpulkan (pool) ke dalam satu
lembaga keuangan.
Tipe Lembaga Perantara Keuangan
• Bank
• Adalah perantara keuangan yang ditandai dengan aktivitas menerbitkan
deposito dan tabungan sebagai sumber dana utama mereka, kemudian
memberikan pinjaman (loan). Pendapatan bank terutama diperoleh dari selisih
(spread) antara tingkat bunga yang dibebankan kepada debitur (peminjam)
dengan tingkat bunga yang dibayarkan kepada penabung (deposan).
• Disamping pendapatan dari selisih bunga tersebut (interest based income),
bank memperoleh pendapatan dari sumber lain, yaitu dari jasa-jasa yang
dilakukan oleh perbankan. Sebagai contoh, bank memperoleh fee untuk jasa
pengiriman uang dengan kawat (wire transfer) atau pembukaan fasilitas L/C
(Letter of Credit). Pendapatan tersebut disebut sebagai pendapatan fee (fee
based income). Sumber dana perbankan bisa berasal dari dana yang
diserahkan oleh masyarakat, dalam bentuk giro, deposito, dan tabungan. Dana
tersebut biasanya merupakan tulang punggung dana lembaga keuangan bank,
khususnya bank kecil atau konvensional. Bagi beberapa bank yang
mempunyai akses ke pasar keuangan, dana yanag diperoleh dari pasar
keuangan merupakan tulang punggung pendanaan bank. Bank semacam ini
disebut sebagai money center bank (MCB).
• Giro merupakan simpanan pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
suratkoran.
• Deposito merupakan simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya
hanya bisa dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian
antara pihak ketiga dengan pihak bank. Juga tersedia sertifikat
deposito didasarkan atas tunjuk, Dengan demikian sertifikat deposito
relatif mudah dipindahtangankan (atau diperjualbelikan) kepada pihak
lain. Bunga dibayar dalam bentuk diskonto, yaitu dipotong dari harga
nominalnya.
• Tabungan merupakan simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.
• Bank bisa memperoleh dana dari pasar keuangan melalui pinjaman
antar bank. Beberapa bank barangkali mengalami kelebihan likuiditas,
sedangkan beberapa bank lainnya mengalami kesulitan likuiditas.
Bank yang pertama bisa memberikan pinjaman ke bank kedua (bank
yang membutuhkan kas). Untuk dana pinjaman yang diberikan dalan
jangka waktu pendek, paling lama tujuh hari, dan bisa diambil setiap
waktu tanpa dikenai pembebanan sering disebut sebagai call money.
Deposit on Call merupakan pinjaman antar bank yang bisa diambil
setiap waktu tanpa pemberitahuan. bank juga bisa memperoleh
pinjaman jangka pendek dari Bank Indonesia (sebagai bank sentral).
• Dana yang diperoleh bank tersebut kemudian dialokasikan ke aset
yang akan nampak di sebelah kiri neraca bank. Aset yang dipunyai
bank bisa dibagi ke dalam dua kelompok:
• Aset yang menghasilkan pendapatan (Earning Assets)
• Contoh, pinjaman yang memberikan tingkat bunga bagi bank, dan
merupakan salah satu sumber pendapatan bank.
• Aset yang tidak menghasilkan pendapatan (Non Earning Assets)
• Contoh, kas, atau bangunan yang tidak secara langsung memberikan
pendapatan bunga bagi bank.
• Asuransi
• Perusahaan asuransi ditandai dengan ciri mereka menarik premi
dari nasabahnya. Premi tersebut merupakan kompensasi atas
perlindungan terhadap risiko yang mereka berikan kepada
nasabahnya.
• Ada beberapa jenis asuransi, seperti asuransi jiwa, asuransi
kecelakaan, asuransi kerugian, dan asuransi lainnya.
• Premi asuransi yang dikumpulkan tersebut merupakan sumber
dana utama perusahaan asuransi. Sumber dana tersebut bisa
mencapai sekitar 70% dari total sumber dana asuransi. Dana yang
dikumpulkan oleh perusahaan asuransi tersebut kemudian
diinvestasikan ke aset yang menghasilkan return.
• Perusahaan Sekuritas
• Perusahaan sekuritas ditandai dengan ciri membantu perolehan dana
melalui penerbitan sekuritas seperti saham atau obligasi untuk
perusahaan atau pemerintah. Jasa tersebut meliputi underwrite
(penjaminan) sekuritas, pendistribusian sekuritas, konsultasi
keuangan. Bahkan pelayanan mereka bisa memasuki restrukturisasi
atau penggabungan (merjer) usaha, karena kegiatan tersebut
seringkali berkaitan dengan penerbitan sekuritas (misal untuk
mendanai merjer, perusahaan menerbitkan obligasi). Pelayanan
mereka juga bisa mencakup bisnis broker sekuritas dan dealer
(pedagang) sekuritas. Perusahaan sekuritas yang memberikan
pelayanan menyeluruh sering disebut (secara umum) sebagai bank
investasi (investment banks).
•
• Beberapa perusahaan sekuritas hanya memfokuskan pada pelayanan
tertentu, misal broker atau dealer (berarti memfokuskan pada sektor
ritel), sering disebut sebagai perusahaan sekuritas. Perusahaan yang
fokus pada usaha memulai, menjamin emisi (underwrite), dan
mendistribusikan emisi sekuritas baru (sektor komersial). disebut
sebagai penjamin emisi atau bank investasi.