Anda di halaman 1dari 14

Resume Sistem Informasi akuntansi

Introduction to System Development and System Analyst

Disusun oleh:

Kelompok 6 / Kelas H2

Nama Kelompok:

1. Moch. Rizky Kurniawan (2018310057)


2. Erika Tri Amanda (2018310496)
3. Firda Khoirun Nisa (2018310506)
4. Harfina Aditya (2018310534)

STIE Perbanas Surabaya


2020
1. Pendahuluan
Oleh karena kita hidup dalam sebuah dunia yang sangat kompetitif dan selalu berubah,
maka pada waktu tertentu sebagian besar organisasi akan meningkatkan atau mengganti
sistem informasinya. Diperkirakan bahwa setiap tahun korporasi Amerika menghabiskan
lebih dari $300 miliar pada lebih dari 200.000 proyek perangkat lunak. Perusahaan-
perusahaan mengubah sistem mereka untuk alasan sebagai berikut:
 Perubahan pada kebutuhan pengguna atau bisnis. Kompetisi yang meningkat,
pertumbuhan bisnis atau konsolidasi, perampingan operasi, merger dan pelepasan,
atau peraturan-peraturan baru dapat mengubah struktur dan tujuan sebuah
perusahaan. Agar tetap responsif, sistem harus dirubah.
 Perubahan teknologi. Dengan kemajuan dan semakin murahnya teknolohi,
sejumlah organisasi dapat mengadopsi teknologi baru.
 Peningkatan proses bisnis. Banyak perusahaan mengubah sistem mereka untuk
meningkatkan proses bisnis yang tidak efisien.
 Keunggulan kompetitif. Perusahaan berinvestasi besar dalam teknologi untuk
meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kecepatan informasi; meningkatkan produk
atau jasa, menurunkan biaya, serta menghasilkan keunggulan kompetitif lainnya.
 Peningkatan produktivitas. Sistem informasi dapat mengotomatisasi tugas-tugas
klerikal mengurangi waktu kinerja tugas, dan menghasilkan pegawai-pegawai
dengan pengetahuan khusus.
 Integrasi sistem. Organisasi dengan sistem yang tidak sesuai menggabungkannya
untuk menghapus ketidaksesuaian dan memperkuat database.
 Umur sistem dan kebutuhan penggantian. Semakin menuanya umur sistem dan
perbaruan selama berkali-kali, menjadikan sistem kurang stabil dan lama-kelamaan
perlu untuk diganti.

2. Pengembangan Sistem
Bagian ini mendiskusikan siklus hidup pengembangan sistem dan orang-orang yang
terlibat dalam pengembangan sistem.
 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus hidup pengembangan sistem (systems development life cycle- SDLC): sebuah
proses lima langkah yang digunakan untuk mendesain dan mengimplementasikan sebuah
sistem baru. Berikut siklus hidup pengembangan sistem:
 Analisis Sistem
Langkah pertama dalam pengembangan sistem adalah analisis sistem (systems analysis),
di mana informasi yang diperlukan untuk membeli, mengembangkan, atau memodifikasi
sebuah sistem dikumpulkan. Agar penggunaan sumber daya terbatas menjadi lebih baik,
permintaan pengembangan dipindai dan diprioritaskan. Jika sebuah keputusan dibuat
untuk maju, sifat dan cakupan dari proyek yang diajukan diidentifikasi, sistem yang saat
ini digunakan disurvei untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, serta
kelayakan atas proyek yang diajukan ditentukan.
 Desain Konseptual (conceptual design). Langkah SDLC kedua dimana para
analisis memutuskan bagaimana mencapai kebutuhan pengguna, mengidentifikasi
dan mengevaluasi alternatif desain, serta mengembangkan spesifikasi mendetail
bagi apa yang dicapai sistem tersebut dan bagaimana sistem tersebut dikendalian.
 Desain Fisik (physical design). langkah SDLC ketiga dimana persyaratan desain
konseptual yang luas dan berorientasi pengguna diterjemahkan ke dalam
spesifikasi mendetail yang digunakan untuk mengkode dan menguji perangkat
lunak, mendesain input/output, membuat file/database, mengembangkan prosedur,
dan mengimplementasikan pengendalian.
 Implementasi dan Konversi (implementation and conversion). langkah SDLC
keempat dimana perusahaan mempekerjakan dan melatih para pegawai, menguji
dan memodifikasi prosedur, menetapkan standar dan pengendalian, melengkapi
dokumentasi, berpindah ke sistem baru, dan mendeteksi dan mengoreksi defisiensi
desain.
 Operasi dan Pemeliharaan (operations and maintanance). langkah kelima
SDLC dimana sistem tersebut secara periodik ditinjau dan modifikasi serta
peningkatan yang perlu dibuat.

 Para Pemain
Sejumlah orang harus bekerja sama untuk mengembangkan dan mengimplementasikan
sebuah SIA dengan sukses.
 Manajemen. Peran pengembangan sistem yang paling penting dari manajemen
adalah menekankan pentingnya melibatkan para pengguna dalam proses tersebut,
memberi dukungan dan dorongan untuk proyek pengembangan, dan
menyelaraskan sistem dengan strategi-strategi korporasi. Peran kunci lainnya
termasuk menetapkan tujuan dan sasaran sistem, memilih kepemimpinan
departemen sistem dan meninjau kinerjanya, menetapkan kebijakan untuk
pemilihan proyek dan struktur organisasi, serta berpartisipasi dalam keputusan
sistem penting.
 Pengguna. Para pengguna SIA mengomunikasikan informasi yang dibutuhkan ke
pengembang sistem. Seperti para anggota tim pengembangan atau panitia
pengarah, mereka membantu mengelola pengembangan sistem.
 Panitia Pengarah Sistem Informasi (information system steering committee).
Manajemen tingkat tinggi yang merencanakan dan mengawasi fungsi SI,
menetapkan kebijakan SI yang mengatur SIA, memastikan panduan dan
pengendalian manajemen puncak, serta mengoordinasikan dan mengintegrasikan
aktivitas-aktivitas sistem.
 Tim Pengembangan Proyek. Setiap proyek pengembangan memiliki sebuah tim
analisis dan spesialis sistem, manajer, akuntan, dan pengguna untuk memandu
pengembangannya. Para anggota tim merencanakan tiap proyek, mengawasinya
untuk memastikan penyelesaian yang tepat waktu dan efektif biaya, memastikan
pertimbangan layak diberikan ke elemen manusia, serta mengomunikasikan status
proyek ke manajemen puncak dan panitia pengarah.
 Analis dan pemrogram Sistem. Analis sistem (systems analyst): seseorang yang
membantu pengguna menentukan kebutuhan informasinya, mempelajari sistem
yang ada dan mendesai sistem baru, serta menyiapkan spesifikasi yang digunakan
oleh pemrogram komputer. Pemrogram komputer (computer programmer):
seseorang yang menulis dan menguji program menggunakan spesifikasi yang
dikembangkan oleh analis serta memodifikasi dan merawat program komputer
yang ada.
 Para Pemain Eksternal. Para pelanggan, penjual, auditor eksternal, dan entitas
pemerintah memainkan sebuah peran dalam pengembangan sistem. Sebagai
contoh, para penjual di Walmart disyaratkan untuk mengimplementasikan dan
menggunakan electronic data interchange (EDI).

3. Merencanakan Pengembangan Sistem


Perencanaan memiliki keuntungan-keuntungan yang jelas. Perencanaan juga
memungkinkan tujuan dan sasaran sistem disesuaikan dengan rencan strategis
keseluruhan organisasi tersebut. Sistem-sistem lebih efisien, subsistem terkoordinasi, dan
ada dasar yang kuat untuk memilih aplikasi baru untuk pengembangan. Ketika
pengembangan direncanakan dengan buruk, sebuah perusahaan biasnya harus kembali ke
fase sebelumnya serta mengoreksi kesalahan dan kelemahan desain. Tindakan tersebuh
mahal dan mengakibatkan penundaan, frustasi, dan semangat kerja yang rendah. Berikut
alasan-alasan untuk kembali ke Fase SDLC sebelumnya:
Dua rencana sistem yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1) Rencana pengembangan proyek (project development plan): dokumen yang
menunjukkan kebutuhan proyek (orang, perangkat keras, perangkat lunak, dan
keuangan), sebuah analisis biaya-manfaat, serta bagaimana sebuah proyek akan
diselesaikan (modul atau tugas untuk dijalankan, siapa yang akan menjalankannya,
dan waktu penyelesaian).
2) Rencana induk (master plan): rencana yang menjelaskan sistem tersebut akan
berisi apa saja, bagaimana sistem akan dikembangkan, siapa yang akan
mengembangkannya, bagaimana sumber daya yang dibutuhkan akan diperoleh,
status proyek-proyek dalam proses, prioritas proyek yang direncanaan, dan kriteria
prioritas.

 Teknik-Teknik Perencanaan
PERT dan Gantt adalah teknik-teknik untuk menentukan waktu dan mengawasi aktivitas-
aktivitas pengembangan sistem. Program evaluation and revie technique (PERT)
adalah sebuah cara untuk merencanakan, mengembangkan, mengoordinasi,
mengendalikan, dan menentukan waktu dari aktivitas-aktivitas, pengembangan sistem;
seluruh aktivitas serta contoh dan hubungan selanjutnya di antara aktivitas-aktivitas
tersebut, diidentifikasi dan ditunjukkan pada sebuah diagram PERT. Jalur kritis
(critical path) adalah jalur PERT yang mensyaratkan jumlah waktu terbesar untuk
menyelesaikan sebuah proyek; jika sebuah aktivitas jalur kritis tertunda, seluruh proyek
tertunda. Bagan Gantt (Gantt chart) adalah sebuah grafik batang yang digunakan untuk
perencanaan proyek. Grafik tersebut menunjukkan aktivitas proyek di sisi kiri, unit
waktu di atas, dan waktu tiap aktivitas diharapkan untuk dijalankan sebagai sebuah
batang horizontal.

4. Analisi Kelayakan
Studi kelayakan (feasibility study) adalah sebuah penyelidikan untuk menentykan apakah
praktis untuk mengembangkan sebuah aplikasi atau sistem baru. Ada lima aspek penting
yang dipertimbangkan selama studi kelayakan:
1) Kelayakan ekonomi (economic feasibility). Menentukan apakah manfaat sistem
mendukung waktu, uang, dan sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaannya.
2) Kelayakan teknis (technical feasibility). Menentukan apakah sistem yang
diajukan dapat dikembangkan dengan teknologi yang tersedia.
3) Kelayakan hukum (legal feasibility). Menentukan apakah sistem yang diajukan
akan mematuhi seluruh hukum negara dan negara bagian yang berlaku, regulasi
pihak administratif, dan kewajiban kontraktual.
4) Kelayakan penjadwalan (scheduling feasibility). Menentukan apakah sistem
yang diajukan dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam waktu yang
dialokasikan.
5) Kelayakan operasional (operational feasibility). Menentukan apakah organisasi
memiliki akses ke orang-orang yang dapat mendesain, mengimplementasikan, dan
mengoperasikan sistem yang diajukan dan akankah para pegawai menggunakan
sistem tersebut.

 Penganggaran Modal: Menghitung Kelayakan Ekonomi


Banyak organisasi yang saat ini menggunakan teknik pengembalian-atas-investasi
penggaran modal untuk mengevaluasi manfaat ekonomi atas alternatif. Dalam sebuah
model penganggaran modal (capital budgeting model), manfaat dan biaya
diestimasikan dan dibandingkan untuk menentukan apakah sistem tersebut bermanfat
biaya. Manfaat dan biaya yang tidak mudah dihitung diestimasikan dan disertakan. Jika
manfaat dan biaya tersebut tidak dapat diestimasikan dengan akurat, mereka
dicantumkan, dan kecenderungan dan estimasi dampaknya pada organisasi dievaluasi.
Berikut ini adalah tiga teknik penganggaran modal yang paling umum digunakan.
1) Paypback period adalah sebuah teknik pengembalian atas investasi yang
digunakan untuk menghitung jumlah tahun yang diperlukan agar tabungan bersih
menyamai biaya awalnya.
2) Net present value (NPV-nilai sekarang bersih) adalah sebuah teknik
pengembalian atas investasi yang mendiskontokan seluruh arus kas masa depan
yang diestimasi kembali ke masa sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto
yang merefleksikan nilai waktu uang.
3) Internal rate of return (IRR-tingkat pengembaian internal) adalah sebuah
teknik pengembalian atas investasi yang menghitung tingkat bunga yang membuat
nilai sekarang dari total biaya sama dengan nilai sekarang total simpanan.
5. Aspek Perilaku Perubahan
Aspek perilaku perubahan (behavioral aspect of change) adalah cara positif dan
negatif orang-orang bereaksi terhadap perubahan; mengelola reaksi perilaku ini krusial
untuk mengimplementasikan sebuah sistem baru dengan sukses. Bagian ini
mendiskusikan jenis masalah-masalah perilaku yang muncul karena adanya perubahan.

 Mengapa Masalah Perilaku Terjadi


Pandangan individu atas perubahan, entah baik atau buruk, biasanya bergantung pada
bagaimana individu tersebut secara pribadi terpengaruh oleh perubahan. Untuk
meminimalkan reaksi perilaku yang tidak baik, seseorang harus memahami mengapa
perlawan terjadi. Beberapa faktor yang lebih penting termasuk berikut ini:
 Ketakutan. Orang-orang menakuti ketidaktahuan, kehilangan pekerjaan,
kehilangan respek atau status, kegagalan, teknologi dan otomatisasi, serta
ketidakpastian yang menyertai perubahan.
 Dukungan manajemen puncak. Para pegawai yang merasakan kurangnya
dukungan manajemen puncak terhadap perubahan bertanya-tanya mengapa mereka
harus mendukungnya.
 Pengalaman dengan perubahan sebelumnya. Para pegawai yang memiliki
pengalaman buruk dengan perubahan sebelumnya akan lebih enggan untuk bekerja
sama.
 Kominukasi. Para pegawai tidak mungkin mendukung sebuah perubahan kecuali
diberi penjelasan tentang adanya perubahan.
 Sifat perubahan yang mengganggu. Permintaan untuk informasi dan wawancara
mengganggu dan menempatkan tambahan bagi orang-orang, menyebabkan
perasaan negatif terhadap perubahan yang mendesak mereka.
 Cara perubahan diperkenalkan. Perlawanan biasanya merupakan sebuah reaksi
terhadap metode-metode dalam memulai perubahan dibandingkan perubahan itu
sendiri.
 Bias dan emosi. Orang-orang dengan kelekatan ekonomi ke tugas-tugas atau rekan
kerja mereka mungkin tidak ingin berubah jika elemen-elemen tersebut
dipengaruhi.
 Karakteristik dan latar belakang pribadi. Secara umum, semakin muda dan
semakin tingginya pendidikan seseorang, mereka akan lebih cenderung untuk
menerima perubahan.

 Bagaimana Orang-Orang Menentang Perubahan


Masalah perilaku dimulai ketika orang-orang menemukan sebuha perubahan yang
sedang dipertimbangkan. Perlawanan awal biasanya keras, ditunjukkan dengan
kegagalan untuk memberi para pengembang informasi, kelambanan, atau kinerja di
bawah standar. Masalah perilaku yang paling banyak biasanyaterjadi ketika sistem baru
tersebut diimplementasikan dan perubahan menjadi sebuah kenyataan. Berikut bentuk
perlawanan:
 Agresi (aggression) adalah perilaku yang menghancurkan, melumpuhkan, atau
melemahkan efektivitas sistem, seperti peningkatan tingkat kesalahan, gangguan,
atau sabotase yang disengaja.
 Proyeksi (projection) adalah perlawanan terhadap perubahan dengan menyalahkan
apa pun dan segalanya pada sistem baru, sehingga sistem menjadi kambing hitam
atas seluruh masalah dan kesalahan yang benar-benar terjadi atau yang direkayasa.
 Penghindaran (avoidance) adalah mengabaikan SIA baru dengan harapan agar
masalah (sistem) akan segera pergi.

 Mencegah Masalah perilaku


Unsur manusia, biasanya merupakan masalah paling signifikan yang dihadapi sebuah
peruabahaan dalam mengimplementasikan sebuah sistem, dapat ditingkatkan dengan
mengamati panduan sebagai berikut:
 Memperoleh dukungan manajemen. Tunjuk seorang pendukung yang dapat
menyediakan sumber daya dan memotivasi yang lain untuk membantu dan bekerja
sama dengan pengembangan sistem.
 Memenuhi kebutuhan pengguna. Sangat penting agar sistem memenuhi
kebutuhan pengguna.
 Melibatkan pengguna. Mereka yang terpengaruh oleh sistem harus berpartisipasi
dalam pengembangan dengan memberi saran dan membantu membuat keputusan.
Untuk menghindari kesalahpahaman, para pengguna sebaiknya diberitahu saran
mana yang digunakan dan bagaimana menjalankannya, serta mana yang tidak
digunakan dan mengapa.
 Menghilangkan ketakutan, dan menekankan peluang-peluang baru. Para
pengguna sangat tertarik dengan bagaimana perubahan sistem memengaruhi
mereka secara personal. Menempatkan perhatian mereka dan memberikan jaminan
(seluas mungkin) bahwa hilangnya pekerjaan dan peralihan tanggung jawab tidak
akan terjadi-contohnya, melalui rekolasi, pengangguran, dan pensiun dini.
 Menghindari emosionalisme. Ketika logika beradu dengan emosi, logika jarang
dapat diharapkan. Isu-isu emosional harus dapat diredam, ditangani dengan
perilaku nonkonfrontasional, atau dikesampingkan.
 Memberikan pelatihan. Penggunaan dan dukungan yang efekif tidak akan
mungkin apabila para pengguna tidak memahami sistem tersebut. Kebutuhan akan
pelatihan bagi pengguna sering diremehkan.
 Memeriksa ulang evaluasi kinerja. Standar dan kriteria kinerja harus dievaluasi
ulang untuk memastikan bahwa standar dan kriteria tersebut sesuai dengan sistem
yang baru.
 Menjalin lini komunikasi yang terbuka. Siapapun yang terpengaruh oleh
pengembangan sistem harus memiliki sikap percaya dan dapat kerja sama. Jika
para pegawai menjadi sulit bekerja sama, akan sulit untuk mengubah sikapnya dan
menginplementasikan sistem.
 Menguji sistem. Sistem tersebut harus diuji dengan tepat sebelum implementasi
untuk meminimalkan kesan buruk awal.
 Menjaga agar sistem tetap sederhana, dan perlakukan sistem seperti manusia.
Hindari sistem rumit yang menyebabkan perusahaan radikal. Buat perubahan
sesederhana mungkin dengan menyesuaikan terhdap prosedur-prosedur organisasi
yang sudah ada.
 Mengendalikan ekspetasi pengguna. Sebuah sistem dijual terlalu baik jika para
pengguna memiliki ekspektasi yang tidak realistis atas kemampuan dan kinerjanya.
Bersikap realistislah ketika menjelaskan manfat sistem tersebut.

6. Analisis Sistem
Ketika sebuah sistem baru atau peningkatan sistem dibutukan, sebua permintaan untuk
pengembangan sistem (request for system development) tertulis disiapkan. Permintaan
tersebut
menjelaskan
masalah-masalah
saat ini, alasan untuk
perubahan, tujuan
sistem yang
diusulkan, serta
manfaat dan biaya
yang diantisipasi.
Berikut langkah-
langkah dalam
analisis sistem:

 Penyelidikan Awal
Sebuah penyelidikan awal dilakukan untuk menyaring permintaan atas pengembangan
sistem. Dalam beberapa cotoh, masalah yang dirasakan bukanlah masalah yang
sebenarnya. Seorang akuntan pemerintah segera menanyai seorang konsultan untk
mengembangkan sebuah SIA untuk menghasilkan informasi yang ia butuhkan terkait
pengeluaran dana dan dana tersedia.
Ruang lingkup proyek (apa yang harus dan tidak harus dipenuhi) harus ditentukan.
Lingkup merayap (scope creep) menambahkan persyaratan tambahan ke cakupan setelah
disetujui-adalah masalah yang sesungguhnya.
Sebuah proposal untuk menjalankan analisis sistem yaitu sebuah permintaan untuk
menyelesaikan fase analisis sistem bagi seluruh proyek yang membuatnya melalui
penyelidikan awal.

 Survei Sistem
Survei sistem adalah sebuah studi ekstensif dari SIA saat ini yang memiliki tujuan-tujuan
sebagai berikut.
 Mendapatkan pemahaman atas operasi, kebijakan, prosedur, dan arus informasi
perusahaan; kekuatan dan kelemahan SIA, serta ketersediaan perangkat keras,
perangkat lunak, dan personel.
 Mendapatkan pemahaman atas operasi, kebijakan, prosedur, dan arus informasi
perusahaan; kekuatan dan kelemahan SIA, serta ketersediaan perangkat keras,
perangkat lunak, dan personel.
 Mengembangkan hubungan kerja dengan para pengguna, dan membangun
dukungan bagi SIA.
 Mengembangkan hubungan kerja dengan para pengguna, dan membangun
dukungan bagi SIA.
Data mengenai SIA saat ini dikumpulkan dari para pegawai dan dokumentasi seperti
bagan organisasi dan manual prosedur. Sumber-sumber eksternal termasuk para
konsultan, pelanggan dan pemasok, asosiasi industri, serta badan pemerintah.
Kuesioner digunakan ketika jumlah informasi yang akan dikumpulkan sedikit dan
ditentukan dengan jelas, diperoleh dari banyak orang atau dari mereka yang berlokasi di
berbagai tempat, atau diinginkan untuk memverifikasi data dari sumber lain.
Observasi digunakan untuk memverifikasi informasi yang dikumpulkan menggunakan
pendekatan lain serta untuk menentukan bagaimana sebuah sistem sesungguhnya
bekerja, dibandingkan bagaimana ia seharusnya bekerja. Dokumentasi sistem
menjelaskan bagaimana sistem diinginkan untuk bekerja. Di seluruh survei, tim proyek
harus diperingatkan terhadap pendapatan antara operasi sistem yang diinginkan dan
sebenarnya, sehingga mereka menydiakan pandangan-pandangan penting terhadap
masalah dan kelemahan.

 Studi Kelayakan
Pada pokok bahasan ini, semua analisis ini dijalankan untuk menentukan kelangsungan
proyek. Analisis kelayakandiperbarui secara teratur sebagaimana proyek tersebut
dilanjutkan serta biaya dan manfaat menjadi lebih jelas.

 Kebutuhan Informasi dan Persyaratan Sistem


Menentukan kebutuhan informasi adalah sebuah proses yang menantang karena kuantitas
yang lengkap dan berbagai informasi yang harus dispesifiksi. Selain itu, mungkin sulit
bagi para pegawai untuk menyampaikan informasi yang mereka butuhkan, atau mereka
mungkin mengidentifikasikannya secara tidak tepat. Berikut contoh persyaratan sistem.

Empat strategi berikut digunakan untuk menentukan persyaratan SIA.


1) Tanya para pengguna apa yang mereka butuhkan. Ini adalah strategi paling
sederhana dan paling cepat, tetapi banyak orang yang tidak memahami kebutuhan
mereka. Mereka tahu pekerjaan mereka tetapi mungkin tidak mampu untuk
menjabarkannya ke dalam elemen-elemen informasi individual yang mereka
gunakan.
2) Menganalisis sistem eksternal. Jika sebuah solusi sudah ada, jangan
menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk membuat sesuatu yang sudah ada.
3) Memeriksa sistem yang ada. Tentukan jika modul-modul yang ada digunakan
seperti yang diinginkan, mungkin digabungkan oleh tugas-tugas manual, atau
mungkin dihindari bersamaan. Pendekatan ini membantu menentukan apakah
sebuah sistem dapat dimodifikasi atau harus diganti.
4) Buat sebuah prototipe. Ketika sulit untuk mengidentifikasi persyaratan, seorang
pengembang dapat dengan cepat merancang sebuah sistem bagi para pengguna
untuk pemeriksaan. Para pengguna mengidentifikasi apa yang mereka suka dan
tidak mengenai sistem tersebut dan meminta perubahan.

 Laporan Analisis Sistem


Langkah penyimpulan dalam analisis sitem adalah menyiapkan sebuah laporan analisis
sistem (system analysis repot) utnuk merangkum dan mendokumentasikan aktivitas
analisis. Sebuah keputusan lanjut/tidak lanjut dibuat sampai tiga kali selama analisis
sistem: pertama, selama penyelididkan awal, untuk menentukan apakah akan dilakukan
sebuah survei sistem; kedua, di akhir studi kelayakan, untuk menentukan apakah lanjut
ke fase persyaratan informasi; ketiga, pada penyelesaian fase analisis tersebut, untuk
menentukan apakah lanjut ke desain sistem konseptual.

Anda mungkin juga menyukai