Anda di halaman 1dari 7

LKPD

( LEBAR KERJA PESERTA DIDIK )

MATA PELAJARAN : PEMBUATAN CUSTOM MADE

KELAS : XII

ALOKASI WAKTU :

Kmpetensi Inti

KI-3 Pengetahuan : memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi tentang


pengetahuan factual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja tata
busana pada tigkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, masyarakat
nasioanal, regional, dan internasional.
KI-4 Keterampilan : melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat,
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang tata busana.
Mebampilkan kinerja dibawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standard kompetensi kerja
. menunjukkan keterampilan menalar, mengolah dan mengaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis,mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan

Kompetensi Dasar

3.9 Menganalisis rancangan bahan (lab sheet) kebaya


4.9 Membuat rancangan bahan (lab sheet) kebaya
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9.1 Menjelaskan pengertian kebaya
3.9.2 Menganalisis desain kebaya
3.9.3 Menguraikan alat dan bahan yang digunakan dalam membuat rancangan bahan
3.9.4 Menganalisis pengambilan ukuran kebaya
3.9.5 Menjelaskan langkah-langkah pembuatan pola kebaya

4.9.1 Membuat desain kebaya


4.9.2 Membuat desain produksi 1 dan desain produksi 2
4.9.3 Menggunakan alat dan bahan dalam membuat rancangan bahan
4.9.4 Mengambil ukuran kebaya
4.9.5 Membuat pola kecil rancangan bahan kebaya

Tujuan Pembelajaran
3.9.1 Siswa mampu menjelaskan pengertian kebaya
3.9.2 Siswa mampu menganalisis bagian-bagian kebaya secara benar
3.9.3 Siswa mampu menentukan alat dan bahan yang di gunakan dalam membuat
rancangan bahan
3.9.4 Siswa mampu menganalisis ukuran yang dibutuhkan untuk pembuatan pola
kebaya
3.9.5 Siswa mampu menjelaskan langkah-langkah pembuatan pola kebaya sesuai
prosedur

4.9.1 Setelah mendengarkan guru, siswa mampu membuat desain kebaya sesuai dengan
arahan guru
4.9.2 Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu membuat desain produksi 1
dan desain produksi 2 sesuai dengan arahan guru
4.9.3 Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu menggunakan alat dan bahan
yang di gunakan dalam membuat rancangan bahan
4.9.4 Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu mengambil ukuran sesuai
dengan yang dibutuhkan untuk membuat pola kebaya
4.9.5 Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu membuat pola rancangan
bahan (lab sheet) kebaya
Pembelajaran 1
A. Pengertian Kebaya

Kebaya adalah pakaian tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia yang
terbuat dari bahan tipis yang dikenakan dengan sarung, batik, atau pakaian rajutan
tradisional lainnya seperti songket dengan motif warna-warni. ciri-ciri kebaya terdapat
belahan tengah muka beserta kutu baru, siluetnya pas badan, adanya kerah yang menerus
dari ujung bawah kebaya bagian kanan melewati leher tengah bagian belakang sampai
ujung kebaya bagian kiri. Jenis-jenis kebaya adalah kebaya kartini, kutu baru, modern.
B. Menganalisis Desain Kebaya

Pengetahuan yang diperlukan dalam menganalisa desain diterjemahkan dengan


melihat atau membaca desain secara tampilan keseluruhan dari desain tersebut
sebagaimana yang dipersyaratkan dalam menganalisa desain dengan mengikuti poin-poin
yang harus di analisa, seperti: style, detail desain. Tekstil yang digunakan dan model yang
digunakan. Berdasarkan penjelasan di atas, berikut ini adalah deskripsi desain
berdasarkan hasil analisis desain.
C. Alat
 Penggaris pola
 Gunting
 Skala
 Pensil
 Penghapus
 Bulpoin

Bahan
 Kertas dorslag
 Kertas coklat
 Lem kertas

D. Mengambil Ukuran Untuk Membuat Kebaya


Mengambil ukuran adalah mengukur bagian-bagian badan tertentu yang akan
digunakan untuk ukuran membuat pola pakaian dengan cepat.

ukuran yang diperlukan untuk membuat pola kebaya:


1. Lebar bahu: Diukur dari bahu kanan terendah sampai bahu kiri terendah.
2. Lingkar badan (L.B): Diukur sekeliling badan atas yang terbesar, melalui
puncak dada, ketiak, letak sentimeter pada badan belakang harus datar dari
ketiak sampai ketiak, kemudian ditambah 4 cm
3. Lingkar pinggang (L.P): Diukur sekeliling pinggang, pas dahulu, kemudian
ditambah 4 cm
4. Lingkar panggul (L.Pa): Diukur sekeliling badan bawah yang terbesar, diukur
pas dahulu kemudian ditambah 4 cm.
5. Tinggi panggul (T.Pa): Diukur dari bawah peterban pinggang sampai dibawah
peterban sentimeter di panggul.
6. .Lebar muka (L.M): Diukur pada 5 cm dibawah lekuk leher atau pertengahan
jarak bahu terendah dan ketiak dari batas lengan yang kanan sampai batas
lengan yang kiri.
7. Tinggi dada (T.D): Diukur dari bawah peterban pinggang tegak lurus ke atas
sampai di puncak buah dada.
8. Ukuran uji (UU): Diukur dari bahu terendah menyerong sampai tengah pusar.
9. Lebar dada (LD): Diukur jarak dari kedua puncak buah dada. Ukuran ini tidak
dipakai untuk konstruksi pola, hanya untuk ukuran pemeriksa.
10. Panjang lengan (PL): Diukur dari puncak lengan terus kebawah lengan sampai
melampaui tulang pergelangan tangan yang menonjol.
.Lingkar lubang lengan (LLL): Diukur sekeliling lubang lengan, pas dahulu kemudian
ditambah 2 cm untuk lubang lengan tanpa lengan, dan ditambah 4 cm untuk lubang
lengan yang akan dipasangkan lengan.

E. Membuat pola kebaya


1. pola dasar
Pola dasar adalah suatu sistem/cara dalam membuat busana yang masih baku belum
dirubah sesuai dengan model. Pola busana harus digambar dengan benar berdasarkan
ukuran badan seseorang yang diukur secara cermat, agar hasil jadi busana nantinya
sesuai dengan bentuk tubuh sipemakai.

2. Pecah Pola
Pecah pola (pecah model, pattern drafting) adalah proses mengubah pola dasar
menjadi pola yang sesuai dengan model busana. Caranya antara lain dengan
memindahkan lipit, memotong, menyambung, atau memanjangkan dan memendekkan
(menambahkan atau mengurangi ukuran) pada bagian-bagian tertentu pada pola dasar
F. Langkah pertama sebelum membuat perencanaan adalah:

1. Mengubah pola dasar menjadi pola yang sesuai dengan model yang dikehendaki
atau telah ditentukan.
2. Membuat semua pola-pola bagian busana termasuk lapisan-lapisan yang diperluan
sesuai model pakaiannya.
3. Mengutip tiap-tiap bagian pola tersebut menggunakan kertas dorslag
4. Menggunting tiap-tiap bagian pola yang telah dikutip di kertas dorslag
5. Mempersiapkan kertas payung (yang dianggap sebagai fragmen bahan) dengan
lebar sesuai dengan ukuran lebar bahan yang dibutuhkan (misalnya 90 cm, 110
cm, atau 150 cm dengan menggunakan skala ukuran yang sama dengan yang
dipakai untuk membuat pola.) Kertas dilipat dua memanjang apabila
model pakaian yang akan dibuat simetris, atau dibentangkan secara keseluruhan
jika model pakaiannya asimetris.
6. Susunlah pola-pola kecil di atas kertas payung sehingga mendapatkan pemakaian
bahan yang se-efisien mungkin. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menata pola, di antaranya adalah:
a. Tempelkan pola-pola yang besar terlebih dahulu, baru kemudian pola-pola
yang lebih kecil;
b. Letakkan pola sesuai dengan arah serat kain yang benar;
c. Atur pola dengan teliti, perhatikan mana yang harus diletakkan pada
lipatan kain, pada tepi kain, dan sebagainya
d. Perhatikan tambahan kampuh dan kelim yang diperlukan untuk tiap bagian
pola
7. Apabila telah menemukan susunan pola yang tepat, maka rekatkan pola tesebut
dengan lem sesuai tempatnya.
Anda dapat langsung menggunakan pola dengan ukuran sebenarnya dalam
penyusunan ini. Dengan menggunakan pola-pola kecil, kita dapat menghitung
banyaknya bahan yang diperlukan, sedangkan apabila dengan menggunakan pola
besar langsung, kita dapat mempergunakan bahan yang ada sehemat mungkin.

G. Membuat Rancangan Bahan


Rancangan bahan adalah merencanakan atau menghitung baik secara garis besar atau
detail bahan yang dibutuhkan untuk membuat suatu pakaian dengan menggunakan pola-pola
kecil yang ditempelkan pada kertas coklat dengan menggunakan ikurang skala meter.
Terdapat 3 cara merancang bahan
1. Merancang barang secara global
2. merancang bahan dengan mempergunakan pola-pola kecil
3. merancang bahan secara marker.

Tujuan merancang bahan sebagi berikut:


a. agar dapat mengetahui banyaknya bahan yang dibutuhkan untuk menghindari
kelebihan/kekurangan bahan
b. agar dapat diketahui banyaknya biaya yang dikeluarkan secara keseluruhan
c. untuk menghindari kesalahan pada waktu meletakkan pola pada kain
H. Tugas

LATIHAN

1. Buatlah desain produksi 1 dan produksi 2 sesuai dengan desain


yang telah diberika

2. Buatlah pola dasar dan pecah pola sesuai desain yang telah
diberika

3. Buatlah rancangan bahan

Anda mungkin juga menyukai