Kualitas Batubara PDF
Kualitas Batubara PDF
Istifaul Amin
Process Engineer
istifaul.amin@holcim.com
Tujuan
2
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Analisa batubara
Calorific value
Proximate analysis: penentuan kadar utama coal:
Moisture
Ash content
Volatile matter
Fixed carbon
Ultimate analysis: penentuan C dan H saat pembakaran
sempurna, penentuan S, N, dan abu dalam total
material, dan perhitungan O sbg selisih.
C, H, O, N, S, P, Cl
HGI
3
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Beberapa istilah untuk basis perhitungan (1)
Air drying: proses pengeringan sample batubara (pemanasan 104-
110 C selama 3 jam) sehingga mencapai kondisi equilibrium
Air dry loss: pengurangan berat sample karena proses air drying
Residual moisture: uap air yang tertinggal setelah proses air drying
4
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Beberapa istilah untuk basis perhitungan (2)
5
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Rumus konversi dari beberapa basis (ASTM)
6
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Aspek-aspek kualitas batubara yang penting dalam pabrik
semen
Calorific value
Moisture
Ash content
Volatile matter
S content
HGI
7
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Calorific value
8
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Pengertian satuan panas
9
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Konversi CV
10
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Gross calorific value (GCV)
11
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Proses pembakaran
Carbon dan hidrogen plus oksigen terbakar menghasilkan panas.
Untuk carbon pada reaksi sempurna:
1kg C + 2.67kg O2 3.67kg CO2 + 33.9 MJ
Calorific value carbon = 33.9 MJ/kg
Hydrogen menghasilkan air:
1kg H2 + 8kg O2 9kg H2O + 119.9 MJ
(uap) (net CV)
Kondensasi: 9 kg H2O + 20.3 MJ
(liquid)
Gross CV +140.2 MJ
Calorific value Hydrogen 119.9 Mj/kg, tapi menghasilkan air
yang akan terkondensasi Net calorific value
12
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Bomb calorimeter
13
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Fixed carbon
14
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Net calorific value (NCV)
15
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Konversi GCV NCV
16
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Contoh perhitungan
Hydrogen (ad) = 5%
17
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Cara ASTM
18
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Pengaruh CV coal dalam kiln
CV coal menentukan
Desain burner, kapasitas coal mill dan
Kapasitas coal dosing.
19
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Moisture
20
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Moisture
Free moisture, F
Total Moisture, T
Inherent moisture, H
Dry material, D
Peringkat batubara
Semakin tinggi peringkat batubara semakin kecil
porositasnya semakin kecil kadar moisture, terutama
inherent moisturenya
Ukuran partikel
Semakin kecil ukuran batubara maka akan semakin besar
permukaannya surface moisture lebih besar pada
inherent moisture tetap, total moisture bertambah
Kondisi sampling
Cuaca
Ukuran yang diambil sampelnya
22
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Pengaruh moisture
23
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Ash content
24
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Penentuan kadar ash
815oC
Aad = M2 / M1 x 100
Aad = Ash in the analysis samples
M2 = Weight of ash (grams)
M1= Weight of samples (grams)
25
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Pengaruh kadar ash pada operasi kiln
26
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Volatile matter
Adalah bagian batubara (tdk termasuk air) yg menguap
saat dipanasi pada suhu tertentu.
Biasanya berasal rantai hidrokarbon yang mudah putus
pada pemanasan tanpa udara menjadi hidrokarbon
yang lebih sederhana seperti etana dan metana.
Dapat menjadi indikasi reaktifitas batubara saat dibakar
dan menunjukkan kecenderungan self-ignition
Semakin tinggi ranking batubara semakin rendah kadar
volatile matternya.
Anthracite, volatile <15%, tdk mudah self ignition
Bituminous, volatile 15-40%, mudah self ignition, terutama
setelah disimpan lama.
Sub-bituminous danlignite, volatile >40%, mudah self
ignition
27
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Penentuan kadar volatile matter
950oC
28
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Pengaruh volatile matter
29
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Perbandingan value dari basis yang berbeda
As Received
Analysis Basis Air Dried Basis Dry Basis
Basis
Moisture 8.23 % 23.24 %
Ash 4.46 % 4.86 % 3.73 %
Volatile matter 40.05 % 43.64 % 33.5 %
Fixed carbon 47.26 % 51.50 % 39.53 %
Total 100.00 100.00 100.00
Net calorific
4540 4947 3797
value (Kcal/kg)
Air dry loss
(ADL) 16.36 %
30
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Sulfur – Bentuknya dlm batubara
Organic sulphur
Pyritic sulphur
Sulphate sulphur
31
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Peran sulfur
Kandungan sulfur dalam batubara sangat bervariasi,
batubara seam yang sama cenderung memiliki
kandungan sulfur mirip.
Sulfur dalam cement kiln sangat dihindari karena
membentuk coating dan tersirkulasi dalam system
Kandungan sulfur menjadi salah satu faktor pembatas
garansi kualitas batubara
Conversion S to SO3: % SO3 = 2.5 * % S
32
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Hardgrove Grindability Index (HGI)
33
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Faktor yang mempengauhi grindability
34
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Beberapa patokan nilai HGI
35
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Hubungan HGI dengan kwh/t ball mill
36
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Carbon, Hydrogen, Oxygen, Nitrogen
C, H, dan O : unsur dasar organik pembentuk batubara
Semakin tinggi ranking batubara semakin tinggi C,
semakin rendah H dan O.
N bervariasi tergantung material pembentuk pembentuk
batubara.
Kebutuhan udara stoikiometris berdasarkan kadar C, H,
O (liter udara (1 atm, 20C) / kg batubara):
35.8 ( 2.67 C+8.00 H+2.29 N+S-O)
37
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Prinsip pengujian C dan H
38
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Prinsip pengujian nitrogen
destruksi
N in COAL NH4+
Destilasi alkali
NH3
Alkalimetri / acidimetri
39
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Penentuan O
O tdk ditentukan dg analisis laboratorium,tapi dihitung
dari pengurangan unsur-unsur lainnya.
40
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
Batubara dibandingkan dengan bhn bakar lain
C 88 – 90 % 83 – 87 % 75 – 77 %
H 4–5% 11 – 13 % 23 – 25 %
S 1 – 2% 1–2% Traces
Net Calorific
33 – 35 MJ/kg 40 – 41 MJ/kg 34 – 38 MJ/Nm3
Value
41
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt
End of slides
Terima kasih
42
17.01.2014/SN/sn
Filename.ppt