Anda di halaman 1dari 10

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sungai Parado/Palaparado merupakan salah satu sungai besar yang terdapat di Kab.
Bima yang dimana mengalir ke Utara melalui 21 desa dari 3 kecamatan dan bermuara di
Teluk Bima (di sebelah Barat Bandara Salahudin). Secara administratif daerah aliran
sungai Parado/Palaparado terletak disebelah selatan Kabupaten Bima (bagian hulu) dan
sebelah barat bandara Salahudin (bagian hilir). Permasalahan yang terjadi di Sungai
Parado/Palaparado, seperti umumnya sungai-sungai lainnya yang melewati wilayah
perkotaan adalah penyempitan wilayah bantaran sungai oleh perkembangan daerah
pemukiman. Kondisi ini menyebabkan kapasitas tampung sungai berkurang, sehingga
rawan terhadap bahaya banjir.
Daerah Pengaliran Sungai Parado/Pelaparado merupakan daerah pertanian yang cukup
potensial dan sebagian lagi merupakan daerah permukiman penduduk. Terdapat
Bendungan Parado/Pelaparado dan melalui beberapa bendung diantaranya adalah
Bendung Kalate dan Bendung Kalampa/Lakalo. Akibat dari perkembangan daerah
pemukiman yang mengarah ke bantaran Sungai Parado/Pelaparado, menyebabkan luas
penampang basah Sungai Parado/Pelaparado menyempit sehingga setiap tahun pada
musim hujan terjadi luapan banjir. Kondisi ini menjadi lebih kritis dengan adanya
pengambilan material sungai yang tidak terkontrol yang menyebabkan terjadinya
longsoran dan luapan banjir pada beberapa daerah di hilir Bendungan
Parado/Pelaparado.

1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN


1. Maksud

Adapun maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan identifikasi terhadap jenis dan
luas dampak bencana, baik yang sudah terjadi atau potensi bencana yang mungkin
terjadi sehingga dapat dilakukan tindakan penanganan, pencegahan, atau
pengendalian dampak kerugian agar tercipta rasa aman dan nyaman dalam wilayah
pemukiman penduduk dan juga untuk melindungi fasilitas umum yang berada di
daerah Das Parado/Pelaparado di Kabupaten Bima.
2. Tujuan

Mendapatkan desain bangunan pengamanan daerah Sungai Parado/Pelaparado di


Kabupaten Bima yang efektif menangani permasalahan banjir dan efek negatif lain
yang ditimbulkannya.

3. Sasaran

Pengamanan pemukiman penduduk, dan fasilitas umum di daerah Sekitar Sungai


Parado/Pelaparado di Kabupaten Bima.

1.3. ISI LAPORAN PENDAHULUAN


LAPORAN PENDAHULUAN ini secara umum merupakan sebuah laporan awal dari
keseluruhan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan selama kurang lebih 1 (satu
minggu), di mana di dalam dokumen ini kurang lebih berisikan mengenai :

LATAR BELAKANG, di mana di dalamnya akan dibahas mengenai latar belakang kegiatan,
maksud tujuan dan sasaran serta ruang lingkup pembahasan dari keseluruhan kegiatan
SID Pengendalian Banjir DAS Parado Di Kabupaten Bima .

GAMBARAN UMUM DAN STUDY AWAL LOKASI KEGIATAN, di mana di dalamnya akan
dibahas mengenai kondisi umum serta sudy awal wilayah perencanaan berbasis
konvensional dan spasial, meliputi deliniasi wilayah dan batasan kawasan secara
administratif, kondisi fisik berbasis wilayah dan/atau berbasis Daerah Aliran Sungai
(DAS), tata guna lahan, kondisi sarana prasarana serta dan lain sebagainya.

PERMASALAHAN DAN KONSEP UPAYA PENANGANAN, di mana di dalamnya berisikan


mengenai Survey Orientasi Dan Observasi, Evaluasi Permasalahan, Ketersediaan Data
Penunjang dan Konsep Upaya Penanganan Daya Rusak Banjir.

METODOLOGI DAN RENCANA KERJA, di mana di dalamnya berisikan mengenai kajian


pustaka / Metodologi yang hendak digunakan dalam perencanaan terkait SID
Pengendalian Banjir DAS Parado Di Kabupaten Bima di wilayah perencanaan ; serta
dipaparkan pula mengenai proses pelaksanaan pekerjaan beserta rencana kerja dari tim
konsultan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah disepakati.

PENUTUP, merupakan sebuah bab pelengkap yang berisikan mengenai penutup kegiatan
Penyusunan LAPORAN PENDAHULUAN dari keseluruhan rangkaian kegiatan SID
Pengendalian Banjir DAS Parado Di Kabupaten Bima , yang dikerjakan di Wilayah Sungai
Lombok.
Dalam penyusunan LAPORAN PENDAHULUAN ini, pihak konsultan menyadari
kemungkinan masih adanya kekurangan dan kesalahan, untuk itu pihak konsultan
mengharapkan adanya kritik dan masukan yang konstruktif dari berbagai pihak terkait
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi kegiatan selanjutnya sebagai
keseluruhan rangkaian kegiatan yang akan dilakukan.

1.4. LINGKUP KEGIATAN, TAHAP PELAKSANAAN KEGIATAN, DAN LOKASI


KEGIATAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Merencanakan bangunan pengendali daya rusak air, termasuk didalamnya
identifikasi waduk retensi banjir di DAS Parado/Pelaparado di Pulau Sumbawa
dalam mendukung/mempertahankan/meningkatkan pendayagunaan SDA melalui
pengendalian daya rusak air pada DAS yang mempunyai prioritas I untuk ditangani
pada aspek koservasi.
Lingkup kegiatan pokok, antara lain :
 Pengumpulan data sekunder.
 Pengumpulan data primer.
 Identifikasi masalah.
 Survey Identifikasi Waduk Retensi Pengendali Banjir.
 Survey Topografi Sungai Parado/Pelaparado; gunanya mendapatkan peta
situasi sungai dan pengukuran potongan memanjang dan melintang.
 Survey mekanika tanah.
 Identifikasi permasalahan eksisting, terkait daya rusak air termasuk kejadian
banjir di sepanjang sungai dan masalah penambang galian C.
 Analisa Laboratorium; untuk mendapatkan beberapa parameter tanah hasil
hand bor dan test pit pada beberapa titik.
 Pengolahan dan Analisis Data
 Pembuatan peta dasar
 Analisa Hidrologi
 Analisa Hidrolika sungai kondisi eksisting dan setelah perencanaan.
 Pemodelan, dilakukan untuk mendapatkan gambaran prediksi kejadian banjir
dan DAD banjir menggunakan software yang terintegrasi dengan peta
rupabumi digital dan hasil pengukuran topografi, termasuk mencantumkan
luas genangan existing dan rencana.
 Detail Desain yang terdiri dari perhitungan struktur bangunan, rekomendasi
site bangunan waduk retensi banjir, rekomendasi site struktur pengendali
sedimenf, Pengambaran Hasil Pekerjaan, Perhitungan Volume Pekerjaan,
Perhitungan Biaya Pekerjaan, Penyusunan Spesifikasi Teknik dan metode
pelaksanaan pekerjaan, Kajian sosial dan Analisa Ekonomi serta analisa
terhadap dampak lingkungan.
Diskusi / asistensi.

B. TAHAP PELAKSANAAN KEGIATAN


i. Pengumpulan data Sekunder
1) Peta Rupa bumi skala 1 : 25.000 dari Bakosurtanal (Peta Topografi)
digunakan untuk identifikasi Daerah Aliran Sungai;

2) Peta Sebaran Stasiun Hujan, digunakan untuk identifikasi stasiun hujan dan
klimatologi yang berpengaruh di masing-masing DAS;
3) Data curah hujan harian, digunakan untuk analisa debit banjir rencana.
4) Peta geologi permukaan.
5) Data Tata Guna Lahan (eksisting) dan Rencana Tata Ruang Wilayah.
6) Data sosial ekonomi dan lingkungan
7) Data karakteristik DAS

ii. Pengumpulan data primer


1) Survey Topografi; gunanya mendapatkan peta rupa bumi di daerah studi, yaitu
pengukuran situasi sungai, potongan memanjang dan melintang sungai.
Pengukuran dilakukan dari muara sampai dengan ± 30 km ke Hulu.
2) Survey Mekanika Tanah, untuk pengambilan sampel dari hasil pekerjaan Hand
Boring, Sondir dan Test Pit, yang mana sample tersebut di bawa ke
laboratorium, dianalisis untuk mendapatkan parameter mekanika tanah.
3) Identifikasi permasalahan eksisting, terkait daya rusak air termasuk kejadian
banjir di sepanjang sungai dan penambangan galian C

iii. Analisa Sempadan menurut Aspek Teknis


Kegiatan pada point ini adalah membuat garis sempadan berdasarkan aspek
teknis yang dilengkapi oleh inventarisasi pemilik lahan yang terkena sempadan.

iv. Pengolahan dan Analisis Data


1) Pembuatan peta dasar (pengolahan data topografi). Dalam proses ini
dilakukan pengolahan data topografi untuk mendapatkan peta situasi sungai
dan bangunan pengendali sediment termasuk juga penggambaran potongan
memanjang dan melintangnya.
2) Analisa Hidrologi, meliputi kegiatan pengolahan data curah hujan maksimum
untuk mendapatkan Debit Banjir Rencana dengan perode ulang tertentu.
3) Analisa Hidrolika , berdasarkan input survey topografi dilakukan kajian hidrolis
meliputi :
a. Hidrolis Sungai, melakukan pemodelan eksisting profil muka air yang
terjadi berdasarkan survey topografi dan debit banjir rencana dari hasil
kajian hidrologi dengan menggunakan Q5, Q10, Q25, Q50 dan Q100.
b. Mengevaluasi hasil kajian hidrolis eksisting dan merumuskan konsep
penanganan;
c. Melakukan pemodelan profl muka air dengan mencoba beberapa konsep
penanganan;
d. Simulasi DAD yang dapat di modelkan dalam software yang terintegrasi
dengan Peta Topografi digital dan hasil detail pengukuran sehingga
diperoleh prediksi daerah genangan air existing dan rencana.
4) Analisa Laboratorium; terdiri dari :
a. Analisa terhadap sampel tanah; dilakukan untuk mengetahui karakteristik
tanah (berat jenis, porosity, kohesi dan sudut keruntuhan, dll).

v. Pemodelan
Pemodelan dilakukan untuk mendapatkan gambaran prediksi kejadian apabila
terjadi hujan dengan debit banjir kala ulang tertentu. Melalui pemodelan
diharapkan dapat diketahui perubahan Depth Area Duration sesuai skenario yang
dihasilkan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran pola aliran air di daerah
lokasi tinjauan pekerjaan.

vi. Detail Desain


Kegiatan Detail Desain yang dilakukakan dalam perencanaan bangunan
pengendali daya rusak air antara lain :

1) Perhitungan Struktur bangunan yang akan dipakai dalam perencanaan


bangunan pengendali daya rusak air yang sesuai;
2) Penggambaran hasil perencanaan;
3) Perhitungan volume pekerjaan;
4) Perhitungan biaya pekerjaan;
5) Penyusunan Spesifikasi teknik dan metode pelaksanaan pekerjaan.
6) Kajian Sosial dan Ekonomi dilakukan untuk mengetahui Kondisi Sosial dan
Perekonomian Masyarakat di dalam lingkup DAS Parado, serta perbandingan
ekonomi existing dengan simulasi ekonomi apabila terjadi bencana Banjir.
7) Kajian rona lingkungan awal di dalam Lingkup DAS Parado, termasuk keadaan
hutan didalam DAS tersebut

vii. Diskusi/Assistensi
Konsultan yang menangani pekerjaan ini harus mengadakan diskusi dengan
tenaga ahli yang terlibat (intern) maupun kepada pemberi pekerjaan (direksi)
guna memperoleh masukan. Asistensi kepada pemberi kerja pekerjaan harus
diadakan minimal 2 (dua) kali dalam setiap bulannya, dengan permasalahan
yang dibahas adalah mengenai pekerjaan yang telah diselesaikan sekaligus
menyampaikan alternatif pilihan guna memperoleh persetujuan dan
mengajukan program kerja selanjutnya. Segala permasalahan yang timbul
selama masa pelaksanaan harus segera diinformasikan kepada PPK
Perencanaan dan Program Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara
I. Selain diskusi rutin, konsultan juga diharuskan melaksanakan diskusi sebagai
berikut :

1) Technical Meeting
Dilaksanakan sebelum konsultan memulai kegiatan lapangan. Dalam
Technical Meeting ini dibahas segala macam persiapan dan program
kerja yang harus dilakukan tim konsultan dalam melaksanakan pekerjaan
SID.

2) Diskusi Pendahuluan
Pembahasan Laporan Pendahuluan mengenai hasil peninjauan Lapangan,
bersama dengan Team Teknis BWS NT I.

3) Diskusi Interim
Konsultan harus melakukan presentasi terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan dan disampaikan secara rinci tentang alternative bangunan
rencana kepada Pengguna Jasa.

4) Diskusi Akhir
Diskusi Akhir dilaksanakan pada minggu pertama bulan ke-delapan untuk
membahas Laporan Akhir (Draft). Konsultan harus melakukan presentasi
terhadap isi dari draft laporan akhir kepada Pengguna Jasa, Direksi
Pekerjaan/Pengawas serta Tim Teknis BWS NT I. Komentar dan usulan-
usulan serta hasil kajiannya akan dimasukkan dalam Laporan Akhir
(Final). Selain diskusi tersebut diatas, konsultan juga harus mengadakan :

a. PKM I dan II di Lokasi Kegiatan


Konsultan harus melaksanakan PKM pada masing-masing lokasi kegiatan
yang dihadiri oleh Direksi Pekerjaan pada Satuan Kegiatan Perencanaan
dan Program Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I, Badan
Lingkungan Hidup setempat, Kepala Desa setempat dan Team Leader
serta tim ahli Konsultan.

C. LOKASI KEGIATAN
Berdasarkan posisi geografis Daerah Aliran Sungai (DAS) Parado/Palaparado ini
terletak diantara -08032’29” sampai dengan -08047’15” LS dan 122029’18” dan
122044’57” BT. Secara administrasi Daerah Aliran Sungai Parado/Pelaparado ini
terletak di Kabupaten Bima, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sila dan
sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kempo dan kore, sebelah Utara
berbatasan dengan Kecamatan Melayu, sebelah Selatan berbatasan dengan
Kecamatan Poja dan Selat Alas yang sekaligus sebagai muara sungai
Parado/Pelaparado.

Gambar 1.1. Peta Lokasi Pekerjaan


1.5. LAPORAN
Sebagai wujud dalam melaksanakan pekerjaan tersebut diatas, maka laporan – laporan
yang harus dibuat adalah sebagai berikut :
a. Rencana Mutu Kontrak Detail Desain
Laporan ini harus selesai dan diserahkan untuk dilakukan pembahasan pada saat
Pre-Work Meeting, sebelum Kontrak Kerja dilakukan. Laporan ini menguraikan
Prosedur Mutu Penyelesaian Pekerjaan dengan jelas tentang pengaturan dan tata
cara melaksanakan kegiatan pekerjaan dengan mengikuti petunjuk-petunjuk sesuai
prosedur mutu yang telah ditetapkan. Jumlah Laporan dibuat sebanyak 3
eksemplar.

b. Laporan Pendahuluan (Draft), berisi sekurang-kurangnya :


1) Gambaran umum
2) Apresiasi terhadap Kerangka Acuan Kerja
3) Permasalahan yang akan ditangani konsultan
4) Alternatif konsep penanganan
5) Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh
6) Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya
7) Gambaran tentang K3
8) Jadual kegiatan penyedia jasa
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 10 buku laporan.

c. Laporan Pendahuluan
Diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah SPMK diterbitkan sebanyak 3
buku. Laporan ini merupakan hasil revisi dari laporan pendahuluan (draft) setelah
mendapat saran-saran perbaikan dari hasil diskusi sebelumnya.

d. Laporan Bulanan, berisi ;


1) Perkembangan/realisasi pelaksanaan pekerjaan;
2) Realisasi pekerjaan pada bulan berjalan;
3) Permasalahan-permasalahan yang ada;
4) Program kerja bulan berikutnya;
5) Personil dan peralatan yang digunakan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada akhir bulan ke-tiga pada bulan
berjalan sebanyak 3 buku setiap bulannya termasuk 1 buku asli.

e. Laporan Hidrologi dan Hidrolika


Diserahkan sebanyak 3 buku. Laporan ini merupakan hasil analisa data hujan
menjadi debit banjir rancangan.
f. Laporan Rencana Anggaran Biaya (RAB), berisi perhitungan volume, anggaran
biaya serta analisa kelayakan ekonomi.
Laporan harus diserahkan sebanyak 3 termasuk 1 set asli.

g. Laporan Hasil Pengukuran dan Deskripsi BM, berisi peta lokasi, deskripsi
bench mark (BM), hasil pengukuran dan data ukur meliputi pengukuran topografi,
dan bathimetri.
Laporan harus diserahkan sebanyak 3 buku laporan.

h. Laporan Mekanika tanah, berisi peta dasar, hasil investigasi lapangan dan hasil
penyelidikan laboratorium beserta kesimpulan, dilampiri dokumentasi.
Laporan harus diserahkan sebanyak 3 buku laporan.

i. Laporan Struktur/Konstruksi
Laporan ini berisi hasil analisis tentang pemilihan tipe bangunan pengaman pantai
dan perhitungan stabilitas struktur bangunan.

Laporan ini diserahkan sebanyak 3 buku termasuk 1 buku asli.

j. Spesifikasi Teknik dan Metode Pelaksanaan, berisi tentang spesifikasi-


spesifikasi teknis yang disyaratkan dalam pembangunan dan metode pelaksanaan
masing-masing item pekerjaan secara rinci. Laporan harus diserahkan sebanyak 3
buku termasuk 1 set asli.
k. Laporan Sosial Ekonomi, berisi tentang Kondisi Sosial dan Perekonomian
Masyarakat di dalam lingkup DAS Parado, serta perbandingan ekonomi existing
dengan simulasi ekonomi apabila terjadi bencana Banjir
l. Draft Laporan Interim, Memuat tentang analisa /evaluasi data dan penjelasan
secara rinci tentang pekerjaan yang telah dilaksanakan beserta alternative
bangunan rencana yang diusulkan serta rekomendasi lainnya.. Laporan harus
diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sebelum pelaksanaan presentasi
interim report, diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.
m. Laporan Interim, Penyempurnaan Draft Laporan Interim berdasarkan masukan
dan koreksi pada pelaksanaan presentasi Interim Report. Laporan harus diserahkan
selambat-lambatnya 10 hari sesudah pelaksanaan presentasi Interim Report ,
diterbitkan sebanyak 3 buku laporan.
n. Draft Laporan Akhir, berisi laporan secara rinci berdasarkan tahapan-tahapan
analisa yang telah dilakukan dalam pekerjaan ini. Laporan harus diserahkan
selambat-lambatnya 15 (hari) sebelum kontrak berakhir sebanyak 10 buku laporan.
o. Laporan Akhir, berisi semua hal yang berkaitan dengan kegiatan ini, termasuk
dengan kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan dari diskusi akhir antara
konsultan, pihak direksi dan Tim teknis BWS NT I.
Laporan harus diserahkan sebanyak 5 buku termasuk 1 set asli.

p. Gambar–Gambar, dibuat secara digital dengan program Autocad dan dicetak


diatas kalkir ukuran minimal 90/95 gram dengan perincian :
 A1 Kalkir sebanyak 1 (satu) set.
 Cetakan dalam ukuran A3 sebanyak 3 set, dan
 Cetakan Peta Warna ukuran A3.
q. Hardisk
Seluruh kegiatan di salin dalam bentuk Hardisk-file dengan cara membuat direktori
pada Hardisk-file sesuai dengan masing-masing jenis laporan yang diserahkan.
Hardisk-file yang diserahkan sebanyak 1 (satu) buah.

r. Laporan Rona Lingkungan Awal Dan Rekomendasi


Setelah laporan draft disetujui maka Laporan Rona Lingkungan Awal dan
Rekomendasi final termasuk ijin lingkungan dapat disusun. Dokumen ini diserahkan
sebanyak 3 eksemplar.

Anda mungkin juga menyukai