PENDAHULUAN
Adapun maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan identifikasi terhadap jenis dan
luas dampak bencana, baik yang sudah terjadi atau potensi bencana yang mungkin
terjadi sehingga dapat dilakukan tindakan penanganan, pencegahan, atau
pengendalian dampak kerugian agar tercipta rasa aman dan nyaman dalam wilayah
pemukiman penduduk dan juga untuk melindungi fasilitas umum yang berada di
daerah Das Parado/Pelaparado di Kabupaten Bima.
2. Tujuan
3. Sasaran
LATAR BELAKANG, di mana di dalamnya akan dibahas mengenai latar belakang kegiatan,
maksud tujuan dan sasaran serta ruang lingkup pembahasan dari keseluruhan kegiatan
SID Pengendalian Banjir DAS Parado Di Kabupaten Bima .
GAMBARAN UMUM DAN STUDY AWAL LOKASI KEGIATAN, di mana di dalamnya akan
dibahas mengenai kondisi umum serta sudy awal wilayah perencanaan berbasis
konvensional dan spasial, meliputi deliniasi wilayah dan batasan kawasan secara
administratif, kondisi fisik berbasis wilayah dan/atau berbasis Daerah Aliran Sungai
(DAS), tata guna lahan, kondisi sarana prasarana serta dan lain sebagainya.
PENUTUP, merupakan sebuah bab pelengkap yang berisikan mengenai penutup kegiatan
Penyusunan LAPORAN PENDAHULUAN dari keseluruhan rangkaian kegiatan SID
Pengendalian Banjir DAS Parado Di Kabupaten Bima , yang dikerjakan di Wilayah Sungai
Lombok.
Dalam penyusunan LAPORAN PENDAHULUAN ini, pihak konsultan menyadari
kemungkinan masih adanya kekurangan dan kesalahan, untuk itu pihak konsultan
mengharapkan adanya kritik dan masukan yang konstruktif dari berbagai pihak terkait
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi kegiatan selanjutnya sebagai
keseluruhan rangkaian kegiatan yang akan dilakukan.
A. LINGKUP KEGIATAN
Merencanakan bangunan pengendali daya rusak air, termasuk didalamnya
identifikasi waduk retensi banjir di DAS Parado/Pelaparado di Pulau Sumbawa
dalam mendukung/mempertahankan/meningkatkan pendayagunaan SDA melalui
pengendalian daya rusak air pada DAS yang mempunyai prioritas I untuk ditangani
pada aspek koservasi.
Lingkup kegiatan pokok, antara lain :
Pengumpulan data sekunder.
Pengumpulan data primer.
Identifikasi masalah.
Survey Identifikasi Waduk Retensi Pengendali Banjir.
Survey Topografi Sungai Parado/Pelaparado; gunanya mendapatkan peta
situasi sungai dan pengukuran potongan memanjang dan melintang.
Survey mekanika tanah.
Identifikasi permasalahan eksisting, terkait daya rusak air termasuk kejadian
banjir di sepanjang sungai dan masalah penambang galian C.
Analisa Laboratorium; untuk mendapatkan beberapa parameter tanah hasil
hand bor dan test pit pada beberapa titik.
Pengolahan dan Analisis Data
Pembuatan peta dasar
Analisa Hidrologi
Analisa Hidrolika sungai kondisi eksisting dan setelah perencanaan.
Pemodelan, dilakukan untuk mendapatkan gambaran prediksi kejadian banjir
dan DAD banjir menggunakan software yang terintegrasi dengan peta
rupabumi digital dan hasil pengukuran topografi, termasuk mencantumkan
luas genangan existing dan rencana.
Detail Desain yang terdiri dari perhitungan struktur bangunan, rekomendasi
site bangunan waduk retensi banjir, rekomendasi site struktur pengendali
sedimenf, Pengambaran Hasil Pekerjaan, Perhitungan Volume Pekerjaan,
Perhitungan Biaya Pekerjaan, Penyusunan Spesifikasi Teknik dan metode
pelaksanaan pekerjaan, Kajian sosial dan Analisa Ekonomi serta analisa
terhadap dampak lingkungan.
Diskusi / asistensi.
2) Peta Sebaran Stasiun Hujan, digunakan untuk identifikasi stasiun hujan dan
klimatologi yang berpengaruh di masing-masing DAS;
3) Data curah hujan harian, digunakan untuk analisa debit banjir rencana.
4) Peta geologi permukaan.
5) Data Tata Guna Lahan (eksisting) dan Rencana Tata Ruang Wilayah.
6) Data sosial ekonomi dan lingkungan
7) Data karakteristik DAS
v. Pemodelan
Pemodelan dilakukan untuk mendapatkan gambaran prediksi kejadian apabila
terjadi hujan dengan debit banjir kala ulang tertentu. Melalui pemodelan
diharapkan dapat diketahui perubahan Depth Area Duration sesuai skenario yang
dihasilkan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran pola aliran air di daerah
lokasi tinjauan pekerjaan.
vii. Diskusi/Assistensi
Konsultan yang menangani pekerjaan ini harus mengadakan diskusi dengan
tenaga ahli yang terlibat (intern) maupun kepada pemberi pekerjaan (direksi)
guna memperoleh masukan. Asistensi kepada pemberi kerja pekerjaan harus
diadakan minimal 2 (dua) kali dalam setiap bulannya, dengan permasalahan
yang dibahas adalah mengenai pekerjaan yang telah diselesaikan sekaligus
menyampaikan alternatif pilihan guna memperoleh persetujuan dan
mengajukan program kerja selanjutnya. Segala permasalahan yang timbul
selama masa pelaksanaan harus segera diinformasikan kepada PPK
Perencanaan dan Program Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara
I. Selain diskusi rutin, konsultan juga diharuskan melaksanakan diskusi sebagai
berikut :
1) Technical Meeting
Dilaksanakan sebelum konsultan memulai kegiatan lapangan. Dalam
Technical Meeting ini dibahas segala macam persiapan dan program
kerja yang harus dilakukan tim konsultan dalam melaksanakan pekerjaan
SID.
2) Diskusi Pendahuluan
Pembahasan Laporan Pendahuluan mengenai hasil peninjauan Lapangan,
bersama dengan Team Teknis BWS NT I.
3) Diskusi Interim
Konsultan harus melakukan presentasi terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan dan disampaikan secara rinci tentang alternative bangunan
rencana kepada Pengguna Jasa.
4) Diskusi Akhir
Diskusi Akhir dilaksanakan pada minggu pertama bulan ke-delapan untuk
membahas Laporan Akhir (Draft). Konsultan harus melakukan presentasi
terhadap isi dari draft laporan akhir kepada Pengguna Jasa, Direksi
Pekerjaan/Pengawas serta Tim Teknis BWS NT I. Komentar dan usulan-
usulan serta hasil kajiannya akan dimasukkan dalam Laporan Akhir
(Final). Selain diskusi tersebut diatas, konsultan juga harus mengadakan :
C. LOKASI KEGIATAN
Berdasarkan posisi geografis Daerah Aliran Sungai (DAS) Parado/Palaparado ini
terletak diantara -08032’29” sampai dengan -08047’15” LS dan 122029’18” dan
122044’57” BT. Secara administrasi Daerah Aliran Sungai Parado/Pelaparado ini
terletak di Kabupaten Bima, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sila dan
sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kempo dan kore, sebelah Utara
berbatasan dengan Kecamatan Melayu, sebelah Selatan berbatasan dengan
Kecamatan Poja dan Selat Alas yang sekaligus sebagai muara sungai
Parado/Pelaparado.
c. Laporan Pendahuluan
Diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah SPMK diterbitkan sebanyak 3
buku. Laporan ini merupakan hasil revisi dari laporan pendahuluan (draft) setelah
mendapat saran-saran perbaikan dari hasil diskusi sebelumnya.
g. Laporan Hasil Pengukuran dan Deskripsi BM, berisi peta lokasi, deskripsi
bench mark (BM), hasil pengukuran dan data ukur meliputi pengukuran topografi,
dan bathimetri.
Laporan harus diserahkan sebanyak 3 buku laporan.
h. Laporan Mekanika tanah, berisi peta dasar, hasil investigasi lapangan dan hasil
penyelidikan laboratorium beserta kesimpulan, dilampiri dokumentasi.
Laporan harus diserahkan sebanyak 3 buku laporan.
i. Laporan Struktur/Konstruksi
Laporan ini berisi hasil analisis tentang pemilihan tipe bangunan pengaman pantai
dan perhitungan stabilitas struktur bangunan.