4 - Bab1 Diacre
4 - Bab1 Diacre
PENDAHULUAN
1
Muhammad Ahsan Rido.’’kriminalitas meningkat selama pandemi corona , sebanyak apa’’,
katadata.com, (Jakarta, 22 April:2020), 1.
2
Moslim,”Dampak negative covid 19 bagi remaja sudah parah,orang tua harus bertindak, ,Detak
Palembang.com, (Palembang,13 Mei 2020),1.
1
2
“Begitupun yang terjadi di Kota Cimahi, sejumlah anak muda di Kota Cimahi
kepergok petugas gabungan tengah berpesta narkoba, Sabtu (11/4/2020) malam.”3
Selain itu ada beberapa contoh problematika yang menyangkut tatanan nilai dalam
masyarakat yang tak kunjung dapat diselasaikan seperti korupsi, tawuran, antar
sekolah, free sex, nepotisme, budaya sogok menyogok, yang semuanya itu sudah
menjadi karakter dari bangsa kita. Dari karakter-karakter yang mengakar pada diri
bangsa Indonesia tersebut tidak bisa dihindari tanpa melalui pendidikan yang bisa
menumbuhkan nilai-nilai karakter bangsa yang terpuji.
Hal tersebut diatas berimbas pada pendidikan anak Indonesia salah satunya adalah
pendidikan karakter.Pembangunan karakter bangsa yang sudah diupayakan
dengan berbagai bentuk, hingga saat ini belum terlaksana dengan optimal. Hal itu
tercermin dari kesenjangan sosial ekonomi politik yang masih besar, kerusakan
lingkungan yang terjadi di berbagai pelosok negeri, masih terjadinya
ketidakadilan hukum, pergaulan bebas dan pornografi yang terjadi di kalangan
remaja, kekerasan dan kerusuhan, korupsi yang merambah pada semua sektor
kehidupan masyarakat.
Kenakalan remaja pada satuan lembagapendidikanmenunjukkanadanyadegradasi
dan krisis moral yang dialami bangsa ini. Pendidikan di Indonesia belum mampu
menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing unggul dan berkarakter. Lebih
tragis lagi, bila fenomena ini menyasar ke semua lembaga satuan pendidikan,
termasuk madrasah. Salah satu usaha yang dilakukan dalam mengatasi krisis
moral adalah dengan menerapkan pengembangan manajemen pendidikan
karakter. Secara regulatif, UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
3
Pandemi Covid-19, Muda-mudi di Cimahi Pesta Narkoba, Ayo Bandung.com.(13 April 2020), 1.
3
4
Team Pustaka Pelajar. Undang-Undang, Sistem Pendidikan Nasional, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2011), 3
5
Bambang Samsul Arifin dan Rusdiana, Manajemen Pendidikan Karakter ( Bandung:Pustaka
Setia, 2019), 2
6
Rahmat Rifai Lubis & Miftahul Husni Nasution, Implementasi Manajemen Pendidikan Karakter
di Madrasah, JIP: Jurnal Ilmiah PGMI, 3:1, (Juni 2017), 1
4
Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.(Q.S.al-Ahzab
(33:21)
Berdasarkan firman Allah di atas, bahwasanya telah ada suri teladan yang baik
dalam diri Rasulullah baik sifat, perilaku maupun tutur kata. Hal ini dapat dikaji
dalam keteladanan yang dicontohkan Rasulullah menerangi kehidupan umat
manusia menuju cahaya kebenaran dan kemenangan semasa ke khalifahanya di
bumi ini.
Allah SWT telah meletakkan dalam personalitas Nabi Muhammad SAW
dalam gambaran yang sempurna untuk kerakter islami, agar menjadi teladan bagi
generasi ummat selanjutnya dalam kesempurnaan akhlak dan universalitas
keagunganNya. Sebagaimana firman Allah dalam QS al-Qalam/68: 4
Permasalahan karakter telah mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah pusat.
Penyelenggaraan pendidikan Indonesia yang dirasa belum memberikan kontribusi
maksimal terhadap pengembangan karakter nasional menggerakan para pemangku
kebijakan untuk mengeluarkan kebijakan pendidikan yang terfokus pada
pengembangan karakter. Kebijakan tersebut dinamakan dengan Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK). Menurut Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017.
5
7
Team penyusun PPK. Panduan Penilaian Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah Pertam (Jakarta. Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik
Indonesia.2016), 3.
8
Samsul Arifin, Manajemen Pendidikan, 3
9
Laena Zakiyah, ,: Pola Manajemen Pendidikan Karakter di Madrasah(Penelitian di MTs. Al
Amin Cisarua Kabupaten Bandung Barat dan MTs. Persis Lembang Kabupaten Bandung Barat),
2018.3
6
Madrasah menghadapi tantangan yang sama dengan sekolah umum lainnya dalam
pembentukan karakter peserta didik. Sebagai lembaga pendidikan formal yang
sarat dengan muatan keislaman, madrasah memiliki peluang lebih besar dalam
mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada seluruh aktivitas pendidikan di
madrasah, khususnya pada fungsi manajemen.Untuk mengetahui manajemen
pendidikan karakter perlu dilakukan penelitian yang relevan untuk memberikan
kecukupan informasi dan referensi tentang manajemen pendidikan karakter.
Terkait pendidikan karakter, Pemerintah sudah membuat pedoman dalam
penerapan pendidikan karakter yang dikembangkan dari pendekatan integrasi,
sehingga pendidikan tidak hanya diintegrasikan pada setiap bidang studi/mata
pelajaran namun dikembangkan dan diintegrasikan dalam program pengembangan
diri, dan budaya sekolah.
Penerapan pendidikan karakter di sekolah dapat ditempuh melalui empat
langkah strategis yaitu:
Mengintegrasikan konten pendidikan karakter yang telah dirumuskan dalam
semua matapelajaran, Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kegiatan
sehari-hari di sekolah, Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam
kegiatan yang diprogramkan atau direncanakan, dan Membangun
komunikasi kerjasama antar sekolah dan orang tua peserta didik 10.
Akan tetapi program ini pada kenyataannya tidak berjalan mulus seperti yang
diharapkan.Masih banyak sekolah yang hanya mengintegrasikan pada mata
pelajaran saja, namun itupun hanya sekedar tertera dalam RPP dan silabus. Akan
tetapi dalam proses pembelajaran di kelas masih banyak guru yang tidak
menerapkannya dan mengaplikasikannya.Terkait pengintegrasiannya terhadap
program pengembangan diri dan budaya sekolah juga tidak jauh berbeda, masih
banyak pihak sekolah belum siap dalam mengimplementasikan pendidikan
karakter dengan berbagai faktor-faktor yang menghambat berjalannya proses
pengintegrasian pendidikan karakter tersebut, salah satunya adalah fasilitas yang
tidak memadai, kesadaran diri para guru-guru dan juga pihak sekolah, kurang
sosialisasi bagaimana implementasi pendidikan karakter yang ideal dan masih
banyak lagi.
10
Samsul Arifin, Manajemen Pendidikan, 178.
7
11
Visi Misi Madrasah Ibtidaiyah Cerdas Nurani Kota Cimahi
8
12
wawancara dengan Rini Ismiati Putri (kepala MI Cerdas Nurani), Cimahi, 21 Januari 2020
13
wawancara dengan Nursaadah (kepala MI Cerdas Nurani), Cimahi, 22 Januari 2020
14
wawancara dengan Nursaadah (kepala MI Cerdas Nurani), Cimahi, 22 Januari 2020
15
wawancara dengan Nursaadah (kepala MI Cerdas Nurani), Cimahi, 22 Januari 2020
9
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi focus penelitian ini
adalah Implementasi Manajemen Pendidikan Karakter di MI Cerdas
Nurani Kota Cimahi. Sedangkan yang menjadi subfokus yaitu : Integrasi konten
pendidikan karakter yang telah dirumuskan kedalam semua mata pelajaran,
Integrasi pendidikan karakter dalam kegiatan sehari-hari di sekolah, Integrasi
Pendidikan karakter dalam kegiatan yang diprogramkan, dan Membangun
komunikasi dan kerjasama antara sekolah dengan orang tua peserta didik.
Dalam mencapai atau mendapatkan sesuatu, pasti adanya ketidaksesuaian dengan
tujuan awal yang diharapkan. “Masalah adalah kesenjangan antara harapan
dengan kenyataan yang ada.”16 Berdasarkan latar belakang, focus dan subfokus
masalah tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam seluruh
mata pelajaran di MI Cerdas Nurani dan MI Asih Putera Kota Cimahi pada
masa pandemi COVID-19?
2. Bagaimana pelaksanaanpendidikan karakter yang terintegrasi dalam kegiatan
sehari-hari di sekolah di MI Cerdas Nurani dan MI Asih Putera Kota
Cimahipada masa pandemi COVID-19?
16
S.Margono,Penelitian Pendidikan,(Bandung : Rineka Cipta,1990). 54
10
C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi
Manajemen Pendidikan Karakter di MI Cerdas Nurani Kota Cimahi. Secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi :
1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan pendidikan karakter
yang terintegrasi dalam seluruh mata pelajarandi MI Cerdas Nurani dan MI
Asih Putera Kota Cimahi pada masa pandemi COVID-19
2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pendidikan karakter yang terintegrasi
dalam kegiatan sehari-hari di sekolah di MI Cerdas Nurani dan MI Asih Putera
Kota Cimahi pada masa pandemi COVID-19
3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanan pendidikan karakter yang
terintegrasi dalam kegiatan yang diprogramkan di MI Cerdas Nurani dan MI
Asih Putera Kota Cimahi pada masa pandemi COVID-19
4. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan komunikasi kerjasama
antara sekolah dan orang tua peserta didik di MI Cerdas Nurani dan MI Asih
Putera Kota Cimahi pada masa pandemi COVID-19
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:
a. Sebagai kontribusi pemikiran sekaligus dalam ranghka memperluas wawasan
bagi kajian ilmu pendidikan dalam meningkatkan pemahaman tentang
manajemen pendidikan Islam terutama dalam Implementasi manajemen
pendidikan karakter.
11
E. Kerangka Berpikir
Pendidikan Karakter dan Akhlak merupakan dua hal yang penting dalam dunia
pendidikan. Tujuan Pendidikan Karakter adalah untuk meningkatkan mutu dan
penyelenggaraan dan hasil pendidikan yang mengarah pada pencapaian
pembentukan karakter yang terwujud dari akhlak mulia siswa secara utuh,
terpadu, dan seimbang. Pendidikan Karakter dapat dipahami yaitu segala sesuatu
yang dilakukan oleh guru dan sekolah, yang mampu mempengaruhi karakter
siswa dalam bentuk sikap dan pengamalan dalam bentuk perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi
dengan Tuhannya, diri sendiri, antar sesama dan lingkungannya
Pendidikan karakter sesuatu hal yang sangat penting dan mendasar bagi
kehidupan manusia. Karena karakterlah yang membedakan antara manusia dengan
hewan. Meskipun manusia diberikan akal pikiran oleh Alloh swt tidak berarti
manusia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, karena karakter
juga harus didapatkan dari pembinaan dan pendidikan, oleh karena itu pendidikan
karakter perlu diberikan kepada manusia.
12
17
Ahmad Busroli, “Pendidikan akhlak Ibnu Miskawih dan Imam al-Ghazali dan Relevansinya
dengan Pendidikan Karakter Di Indonesia”.Attulab:IslamicReligion Teaching and Learning
Journal, 4:2 (2019). 4
18
Ahmad Busroli, Pendidikan akhlak,4.
19
Thomas Lickona, Educating for Character Mendidik Untuk nmembentuk Karakter, terj
Juma Abdu Wamaungo (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), 85-100
Gunawan, Heri, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, cet. ke-2,
20
21
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, cet. ke-2, (Bandung: Alfabeta,
2012), . 193-195
22
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter. 193-195
23
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter. 193-195
15
yang ditulis Doni Koesoema dalam bukunya yaitu menekankan pada praktisi
atau tindakan siswa itu sendiri, Donimenilai bahwa keberhasilan pendidikan
karakter adalah dari tindakan kebaikan itu sendiri.
“Pendidikan karakter berkaitan dengan praksis, bukan sekedar
pengetahuan dan pemahaman. Pengetahuan memang penting, namun
pengetahuan tidak akan ada artinya dalam pendidikan karakter jika
pengetahuan itu tidak menjaditindakan."24
Berdasarkan gambaran tersebut, kita menyadari bahwa untuk mengaktualkan
sikap yang baik dari nilai-nilai yang telah diajarkan tidak cukup hanya dengan
pengetahuan kebaikan saja, akan tetapi merasakan atau cinta akan kebaikan dan
melakukan kebaikan adalah bentuk keberhasilan. Maka dari itu dalam
pengembangan karakter siswa tidak cukup peran guru dan sekolah saja, akan
tetapi bagaimana peran orang tua yangselalu Merujuk pada Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, pendidikan karakter dapat dilaksanakan melalui
beberapa hal, yaitu pertama melalui mata pelajaran atau proses pembelajaran,
kedua melalui pengembangan diri siswa, dan yang ketiga melalui budaya
madrasah.
Dalam pelaksanaan pendidikan karakter yang telah dirumuskan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dapat dipahami bahwa pelaksanaan
pendidikan karakter tidak hanya berlaku dalam proses pembelajaran di dalam
kelas saja, akan tetapi pada keseluruhan sekolah atau madrasah sebenarnya
terdapat proses pendidikan karakter yaitu melaui budaya madrasah atau atau
lingkungan sekolah yang terdapat nuansa interaksi sosial dan sebagainya, dalam
pengembangan diri siswa baik kegiatan yang bedada di dalam maupun diluar
sekolah. Oleh karenanya bila dicermati lebih dalam lagi, pelaksanaan
pendidikan karakter juga terdapat dalam pendidikan formal, informal, maupun
non formal.
Permasalahan karakter telah mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah
pusat. Penyelenggaraan pendidikan Indonesia yang dirasa belum memberikan
kontribusi maksimal terhadap pengembangan karakter nasional menggerakan para
24
Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter Utuh Dan Menyeluruh, (Yogyakarta: Kanisius,
2012), 158
16
25
Kokom Komalasari dan Didin Syarifudin, Pendidikan Karakter: Konsep dan Aplikasi
Living Values Education (Bandung: PT Repika Aditama, 2017), 16.
26
Kokom Komalasari dan Didin Syarifudin, Pendidikan Karakter. 18
17
27
Samsul Arifin, Manajemen Pendidikan, 178
18
umpan
28
Sahriani, Implementasi Manajemen Pendidikan Karakter Dalam Pembinaan Akhlak Peserta
Didik Di Sma Negeri 1 Burau Kabupaten Luwu Timur, Tesis Program Pascasarjana UIN Alaudin
Makasar, (Makasar:UIN Alaudin, 2017)
21
29
Ngadiyono, 2017, Implementasi Pendidikan Karakter di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Sleman
Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta: Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, 2017.
22
30
Laena Zakiyah, 201830, telah melakukan penelitian dengan judul : Pola Manajemen Pendidikan
Karakter di Madrasah(Penelitian di MTs. Al Amin Cisarua Kabupaten Bandung Barat dan MTs.
Persis Lembang Kabupaten Bandung Barat)
23
31
Rahmat Rifai Lubis & Miftahul Husni Nasution (201731) telah melakukan penelitian yang
berjudul Implementasi Pendidikan Karakter di Madrasah Ibtidaiyah, Jurnal. JIP: Jurnal Ilmiah
PGMI Volume 3, Nomor 1, Juni 2017
24