Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS NEGERI MALANG METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

1. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


1.1 Pekerjaan Atap Baja
Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur
atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapis an anti karat. Rangka batang berbentuk
segitiga,trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :
a) Rangka utama atas (top chord)
b) Rangka utama bawah (bottom chord)
c) Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut
menakik sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup.
d) Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan
jarak sesuai dengan ukuran jarakgenteng.
Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi :
a. Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi
b. Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen (Fabrikasi),
c. Pengiriman kuda -kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek
d. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan
e. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka kuda-
kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan angin dan
bracing (ikatan pengaku)
f. Pemasangan jurai dalam (valley gutter)
g. Pemasangan penutup atap
Pekerjaan rangka atap baja ringan zincalume adalah pekerjaan pembuatan dan
pemasangan struktur atap berupa rangka batang ( t r u s s ) yang telah dilapisi bahan
zincalume untuk ketahanan terhadap karat.
Pemilihan rangka atap baja ringan (zincalume) didasarkan didapatkan antara lain :
Material yang tahan lama dan tahan terhadap segala kondisi cuaca .
Bahan zincalume adalah bahan yang kuat terhadapa air, tahan bakar dan tidak mudah
berkarat.
Dengan berat bersih hanya 8kg/m2 terpasang sehingga sangat effisien dan tidak akan
membebani konstruksi dan pondasi rumah. Rangka Baja ringan adalah material
dengan berat yang cukup ringan bila dibandingkan dengan rangka kayu ataupun
rangka baja.
UNIVERSITAS NEGERI MALANG METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Dari segi pemasangan , rangka atap baja ringan adalah bahan yang mudah, flexible
dan cepat dikerjakan.
Jenis profile yang digunakan adalah ideal sehingga memudahkan perakitan yang
sesuai dengan bentuk bangunan , rangka dapat dirakit dipabrik maupun dilokasi.
Penggunaan baja ringan bisa diaplikasikan dalam bentuk atap datar, miring, dan
melengkung
Rangka atap bergaransi 15 tahun
Penggunaan jenis dan dimensi harus berdasarkan petunjuk dari pabrikator yang
menyediakan material, dimana jarak maksimum bentang dan jenis atap yang digunakan
berdasarkan dimensi jenis C Canal yang digunakan.
Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur pendukungnya (kolom atau ringbalk)
harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang sesuai
dengan persyaratannya.
Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di antaranya adalah :
 Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada
kedua tumpuannya.
 Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.
 Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata.
 Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).
 Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
 Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.
Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
 Dipasang langsung di atas ringbalk.
 Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate.
Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari, karena
tumpuan dengan wall -plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalk, jika
ringbalk tidak rata. Penggunaan wall-plate akan berakibat kedalaman dynabolt yang tertanam
di dalam ringbalk menjadi berkurang. Selain itu, juga terdapat ruang kosong di dalam wall-
plate yang dapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil.
Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang membentuk sudur
tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus menggunakan talang dalam (Valley Gutter
UNIVERSITAS NEGERI MALANG METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

mengalirkan air hujan. Ketebalan material jurai dalam minimal 0,45 mm dengan detail profil
seperti gambar diatas.
Struktur atap pada proyek ini menggunakan struktur atap baja profil, dimana sebelumnya
dilakukan proses pabrikasi di workshop berdasarkan shop drawing yang disetujui.
Pemasangan berbagai bagian struktur atap baja tersebut dilaksanakan setelah balok atau
kolom sebagai tumpuan atap sudah cukup umur untuk dibebani.
Komponen struktur atap baja diangkat dengan mobile crane dan dipasang pada tempat
dengan alat tiang pipa baja dan chain block, kemudian disambung dengan bagian komponen
lainnya dengan sambungan baut dan las. Setiap erection struktur atap baja dicek terlebih
dahulu posisinya dengan alat Theodolite atau Autolevel, untuk memastikan elevasi dan sesuai
dengan rencana.
Pekerjaan selanjutnya disusul dengan pemasangan penutup baja serta komponen
arsitektur lainnya sesuai gambar rencana. Berikut merupakan flow chart dari pekerjaan Atap
Baja :
 Flow Chart Metode Pelaksanaan Pekerjaan Atap Baja

START

PENDATANGAN MATERIAL
KE PABRIK PEMBUATAN

PABRIKASI MATERIAL BAJA

DELIVERY MATERIAL KE
LOKASI PROYEK

INSTALASI ( ERECTION )
MATERIAL BAJA

CHECK HASIL ERECTION


DAN SAMBUNGAN

FINISH

Urutan ereksi rangka atap baja adalah sebagai berikut :


1. Mempersiapkan lokasi atau lahan tempat dilaksanakannya erection baja
2. Melakukan survey peengukuran lokasi yang akan dilaksanakan erection
3. Diusahakan semua material baja maupun sambungan telah siap dan para pekerja
atau tukang las harus siap di tempat pelaksanaan.
4. Erection rangka baja menggunakan bantuan Mobile Crane.
UNIVERSITAS NEGERI MALANG METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

5. Rangka baja juga ditopang dengan schaffolding diletakkan per jarak 45 m


6. Ereksi rangka baja dilakukan dari sisi kiri dan kanan untuk kemudian bertemu di
bagian tengah
7. Setelah rangka baja terpasang sesuai dengan gambar kerja maka dilakukan
pengelasan sambungan dan juga sambungan baut.
 Jumlah tenaga kerja
- Tenaga Las : 6 orang
- Tenaga Pekerja : 15 orang
 Peralatan yang digunakan
- Mobile Crane
- Welding Machine
- Peralatan bantu lainnya
 Pengendalian Resiko Terhadap K3 Untuk Pekerjaan Rangka Atap Baja :
 IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN RESIKO K3
o Terjatuh dari atap atau bangunan atas ( Luka Berat )
o Tergores atau terkena swing ketika baja diangkat ke atas ( Luka Berat )
o Terkena las ketika pekerjaan las baja ( Luka Ringan )
o Tersandung peralatan kerja ( Luka Ringan )
 PENGENDALIAN RESIKO K3 :
o Membuat Safety Line Area
o Membuat Pagar atau rambu pelindung
o Memakai alat pelindung diri lengkap
o Penempatan Traffic Officer
UNIVERSITAS NEGERI MALANG METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

1.2 Pekerjaan Arsitektur


1.2.1 Pekerjaan Pemasangan Bata Ringan
Dalam Pekerjaan Pasangan Bata, yang digunakan sebagai penutup dinding adalah
batu bata ringan.Metode Pelaksanaan Pekerjaan Batu Bata Ringan sebagai berikut :
• Siapkan sloof pondasi dan periksa kerataan dan mutu pengecoran betonnya.
• Tarik benang antara sudut-sudut dinding untuk menentukan posisi dan kerataan
dinding (Gunakan 'waterpas‘untuk menyamakan ketinggian benang dan gunakan
'theodolite' bila diperlukan)
• Untuk lapisan dasar, gunakan adukan PM -210 atau setara.
Tebarkan adukan tersebut secara merata.
• Gunakan cetok untuk merapikan kelebihan adukan di sepanjang tepian.
• Letakkan blok yang sudah diceri 'thin bed mortar' PM-110 atau setara di ujung
dinding tepat pada pertemuan benang. Tekan hingga ketebalan
• adukan 10 mm. Periksa kembali level blok dengan menggunakan 'waterpas'. Lakukan
langkah yang sama untuk setiap ujung dinding.

• Untuk merekatkan bagian vertikal blok digunakan 'thin bed mortar' PM-100 atau
setara.
• Setelah meletakkan blok pada masing-masing ujung dinding, letakkan blok lapis
kedua dengan 'thin bed mortar' PM-100 atau setara. Langkah ini penting untuk
dudukan benang dan mencegah pergerakkan blok di ujung dinding pada saat
meletakkan blok-blok lain pada lapis pertama.
Penting :
- Untuk pasangan blok Bata ringan harus menggunakan sistem thin bed mortar, agar
manfaat produk beton ringan aerasi dapat diperoleh.
- Blok-blok dan panel Bata ringan di lokasi proyek harus dilindungi dari air dan hujan.
UNIVERSITAS NEGERI MALANG METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

• Campur 'thin bed mortar' dengan air dalam sebuah ember. Penggunaan 'mixer' akan
menghasilkan campuran adukan yang lebih baik. Perbandingan 'thin bed mortar' dan
air sesuai petunjuk pemakaian pada kemasan. Pada saat hari terasa amat panas,
tambahkan sedikit lebih banyak air dari takaran yang disarankan, untuk menghindari
adukan cepat kering. Bilamana campuran mulai mengering tambahkan air ke dalam
bak dan aduk kembali. Sebelum memulai campuran baru, bersihkan ember terlebih
dahulu dengan air untuk mencegah adukan lama mempercepat waktu pengeringan
campuran pasangan yang baru. Jangan menggunakan lagi adukan sisa yang
berjatuhan.
• Dengan menggunakan sikat halus, bersihkan permukaan blok setiap kali akan
memasang lapis baru.
• Rentangkan benang dari ujung dinding ke ujung dinding yang lain. Gunakan cetok
khusus dengan lebar yang sesuai dengan lebar blok. Letakkan 'thin bed mortar' PM-
100 atau setara pada arah vertikal terlebih dahulu, baru kemudian arah horisontal.
Tebarkan adukan secukupnya untuk satu blok saja. Pastikan pasangan 'thin bed
mortar' menutup selebar permukaan blok.
• Pada saat meletakkan blok, angkat permukaan blok yang menghadap adukan vertikal
dan mulai letakkan sisi blok yang berlawanan terlebih dahulu.
UNIVERSITAS NEGERI MALANG METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

• Setelah blok diletakkan, rapatkan dengan palu karet secara merata. Langkah ini sangat
penting untuk memastikan bahwa seluruh permukaan blok sudah tertutup dengan 'thin
bed mortar' (tbm). Pastikan palu jangan terlalu keras supaya tbm tidak keluar. Jaga
ketebalan tbm antara 1 - 2 mm setelah blok direkatkan.
• Kelebihan thin bed mortar pada permukaan dinding, dibersihkan dengan
menggunakan cetok biasa dan sisa tbm ini dapat digunakan untuk mengisi blok-blok
yang patah ujungnya atau berlubang. Dianjurkan melakukan langkah ini sesudah
memasang setiap lapis blok daripada menunggu tembok jadi seluruhnya. Membiarkan
kelebihan pasangan yang mengeras setelah lewat satu malam menunjukkan pekerja
lapangan yang tidak trampil.
• Bilamana ada penonjolan blok pada permukaan dinding, dapat diratakan dengan
menggunakan garukan perata (gambar a).
• Pecahan blok dapat dimanfaatkan untuk meratakan kelebihan adukan (gambar b).
Kalau permukaan dinding akan ditutup dengan 'plasterboard', maka yang diperlukan
agar rata adalah dengan menggunakan garukan perata/'levelling scraper'. Amplas
tidak diperlukan.
• Untuk menghaluskan permukaan yang luas, dapat menggunakan papan amplas
(gambar c).

 ALAT DAN BAHAN PEKERJAAN :


• Trowel /Cethok
Alat yang digunakan:
• Meteran • Tempat Adukan
• Waterpass • Sekop
• Penggaris Siku • Gerobak Dorong
• Ember • Palukaret
• Jidar Alumunium • Gerinda Potong
• Benang • Roskam Kayu / Besi
• Gerobak Dorong • Kertas Semen
• Sikat
UNIVERSITAS NEGERI MALANG METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Bahan yang digunakan:


• Batu Bata Ringan
• Motar
• Semen
• Pasir

 TENAGA KERJA
Dibutuhkan 4 grup kerja
1 Grup terdiri dari :
• Tukang Batu = 4orang
• Pekerja / Buruh =
8orang

 PENGENDALIAN RESIKO TERHADAP K3 ATAS PEKERJAAN


PASANGAN BATA :
 IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN RESIKO K3
o Tertimpa batu bata ( Luka Ringan )
o Tertimpa peralatan pekerjaan ( Luka Ringan )

o Terbentur tembok pekerjaan ( Luka Ringan )


o Terciprat semen mortar ( Luka Ringan )

 PENGENDALIAN RESIKO K3 :
o Membuat Safety Line Area
o Membuat Pagar atau rambu pelindung

o Memakai alat pelindung diri lengkap


o Adanya panduan tentang keamanan pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai