Apbn2018 PDF
Apbn2018 PDF
Republik Indonesia
INFORMASI
A P B N
2 0 1 8
Pemantapan pengelolaan fiskal untuk mengakselerasi
pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan
Informasi APBN 2018 2
INFORMASI
A P B N
2 0 1 8
Pemantapan pengelolaan fiskal untuk mengakselerasi
pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan
Disusun oleh
Direktorat Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal Anggaran
Penanggung jawab:
Direktur Jenderal Anggaran
Editor:
Direktur Penyusunan APBN
Kontributor:
Pejabat dan pegawai Direktorat Penyusunan APBN
Daftar Isi
Anggaran Infrastruktur 19
Subsidi 21
5 Informasi APBN 2018
Kata Pengantar
Dengan penuh rasa syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, pada tanggal 22
November 2017, Rancangan Undang-undang APBN tahun 2018 telah resmi disahkan
dan diundangkan menjadi Undang-undang Nomor 15 tahun 2017 tentang APBN Tahun
Anggaran 2018. Sebagai penjabaran tahun keempat rencana pembangunan jangka
menengah 2015-2019, posisi APBN tahun 2018 semakin strategis sebagai instrumen
Pemerintah untuk mencapai sasaran pembangunan dalam mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan juga diharapkan sebagai stimulan bagi
perekonomian untuk tumbuh lebih baik.
Tema dari kebijakan fiskal yang akan dijalankan Pemerintah di tahun 2018 yaitu
“Memantapkan Pengelolaan Fiskal untuk Mengakselerasi Pertumbuhan yang
Berkeadilan”. Sesuai tema tersebut, Pemerintah akan menjalankan beberapa
kebijakan pokok di dalam APBN tahun 2018 yaitu: pertama, melakukan optimalisasi
pendapatan negara dengan target penerimaan perpajakan yang realistis berdasarkan
basis data terkini. Pajak akan menjadi alat pemerintah untuk melakukan distribusi
pendapatan sekaligus stimulus untuk memacu dunia usaha agar lebih kompetitif.
Kedua, melanjutkan penguatan kualitas belanja negara dan tetap konsisten
melakukan efisiensi belanja non-prioritas tanpa mengurangi pencapaian sasaran
output yang telah direncanakan. Belanja negara akan diarahkan terutama untuk
mendukung pembangunan infrastruktur dan program perlindungan sosial untuk
pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan di seluruh pelosok tanah air. Ketiga
efisiensi pembiayaan anggaran, melalui defisit dan rasio utang yang terkendali,
pengembangan creative financing, serta alokasi untuk Sovereign Wealth Fund (dana
abadi) untuk pendidikan sebagai simpanan jangka panjang untuk generasi yang akan
datang.
Pada akhirnya, sebagai salah satu upaya Pemerintah dalam mewujudkan APBN yang
kredibel, transparan dan akuntabel, kami berharap buku Informasi APBN ini dapat
menjadi salah satu sumber yang valid dan terpercaya dalam memberikan
pengetahuan serta pemahaman mengenai APBN tahun 2018 kepada masyarakat. Tak
lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim penyusun
dan kepada berbagai pihak yang telah memberikan masukan baik secara langsung
maupun tidak langsung hingga buku Informasi APBN ini dapat diterbitkan.
Terima Kasih
Sri Mulyani
Menteri Keuangan Republik Indonesia
1 Informasi APBN 2018
Alur Penyusunan
APBN 2018
Januari-Maret 2017
Penyusunan Kapasitas Fiskal
9 Mei 2017
SB Pagu Indikatif Menteri Keuangan
dan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/ Kepala Bappenas
19 Mei 2017
Penyampaian KEM PPKF kepada DPR
16 Agustus 2017
Pidato Presiden Penyampaian Nota Keuangan
dan RAPBN TA 2018
25 Oktober 2017
Sidang Paripurna Penetapan APBN 2018
22 November 2017
UU
APBN
UU Nomor 15 Tahun 2017 tentang APBN tahun 2018
30 November 2017
Perpres
APBN
Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2017
tentang Rincian APBN TA 2018
DIPA
6 Desember 2017
Penyerahan DIPA
Informasi APBN 2018 2
Ringkasan
APBN 2018
Rp
Keadaan
Perekonomian
5,0 4,9 5,17 5,18 5,0
5,12
Pertumbuhan 4,94 4,93
5,0
4,92
5,01
4,94
5,01 5,01 5,0
Ekonomi 4,8
4,74 4,77
Tingkat pertumbuhan ekonomi di
tahun 2017 sehat dan stabil
Tahunan (%)
YoY (%)
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
2014 2015 2016 2017
Kinerja perdagangan
Investasi s.d Q3 tumbuh internasional positif,
membaik 5,8% ekspor tumbuh 9,8% dan
impor tumbuh 6,7%
7,2
5,3
6,8
Laju Inflasi
5,0 4,3
Laju inflasi terkendali APBNP 4,0
sesuai dengan target 2017
sebesar 3,0 ± 1,0
4,3 8,4
persen
Realisasi 8,4 3,4
3,0 3,6
Asumsi Dasar
Ekonomi Makro
Pertumbuhan
Ekonomi (%)
5,2 5,4
Inflasi (%)
4,3 3,5
Tingkat Bunga
Rp SPN 3 Bulan (%)
5,2 5,2
Nilai Tukar
Rp Rupiah (Rp/USD)
$
13.400 13.400
Harga
Minyak (US$/barrel)
48 48
Lifting
Minyak (ribu barrel/hari)
815 800
Lifting
Gas (ribu barrel/hari)
1.150 1.200
Outlook APBN
2017 2018
5 Informasi APBN 2018
Postur
APBN 2018
(triliun Rupiah)
Pendapatan
1.736,1 Negara 1.894,7
1.472,7 Penerimaan Perpajakan 1.618,1
260,2 PNBP 275,4
3,1 Penerimaan Hibah 1,2
Belanja
2.098,9 Negara 2.220,7
Pembiayaan
362,9 Anggaran 325,9
427,0 Pembiayaan Utang 399,2
(59,7) Pembiayaan Investasi (65,7)
Postur
APBN 2018
2017 2018 % thd
Uraian
Outlook Selisih
(triliun Rupiah) Outlook APBN 2017
Pendapatan
Negara
Rp1.894,7 T
Penerimaan
Penerimaan Perpajakan
Hibah 1.618,1
1,2
Pajak Sumber PNBP
Utama Pendapatan 275,4
Melalui peningkatan pertumbuhan
ekonomi dan penyempurnaan
regulasi dan IT Pajak serta PNBP
terus dioptimalkan dengan tetap
menjaga kualitas layanan kepada
masyarakat
(triliun Rupiah)
Penerimaan
Perpajakan
Rp1.618,1 T
(triliun Rupiah)
1.618,1
1.472,7
Rp
Rp
1.285,0 Rp
Ditargetkan Naik
Rp
Pertumbuhan (%)
1.240,4 Rp
Rp
1.146,9
Rp
Melalui perbaikan iklim investasi Rp
Penerimaan
Perpajakan
Rp1.618,1 T
Bea
Masuk
35,7 Bea
(triliun rupiah)
Pajak Keluar Pajak
3,0
Lainnya Penghasilan
9,7 855,1
Cukai
155,4
PPh Nonmigas
Orang Pribadi PPN Impor
421,7 168,1 Cukai
MMEA
6,5
PPh Nonmigas
Badan Cukai Etil
395,3 Lainnya Alkohol
0,2 Cukai 0,2
PPN Dalam
Negeri Hasil Pendapatan
(triliun rupiah)
(triliun rupiah) 373,5 (triliun rupiah) Tembakau Cukai Lainnya
148,2 0,5
PPh
Nonmigas PPN Cukai
Kenaikan PPN didukung Kenaikan cukai
Kenaikan PPh Non Migas
oleh upaya pemerintah disebabkan oleh
didominasi oleh PPN
mendorong konsumsi penyesuaian tarif cukai
Nonmigas Orang Pribadi
rumah tangga hasil tembakau
89.540,0
Tax Amnesty (milyar rupiah)
Total Tebusan
Rp115,0 T
(Jul’16-Mar’17)
Tax amnesty dilaksanakan sejak Juli
2016 hingga Maret 2017 dengan
total tebusan sebesar Rp115,0 T
7.860 9.132,9
4.940,0 1.000 1.150
130,0 249,8 1.010,4
Penerimaan
Perpajakan
Rp1.618,1 T
817,0 475,5
742,2 22,5 155,4
153,2
630,1 144,6 143,5 423,7 412,2
409,2
14,1 384,7
552,6 118,1 12,1
108,5
458,7
417,7 17,8
14,0 14,0
8,9 11,9
20,5 10,1
6,7
9,5 9,8 6,4
3,6 4,1
1,5
(0,8)
2013 2014 2015 2016 Outlook APBN 2013 2014 2015 2016 Outlook APBN 2013 2014 2015 2016 Outlook APBN
2017 2018 2017 2018 2017 2018
PPh Nonmigas Pertumbuhan (%) Cukai Pertumbuhan (%) PPN Pertumbuhan (%)
PPh Nonmigas naik Cukai naik rata-rata 8,8% PPN naik rata-rata 8,4%
rata-rata 13,6%
Kebijakan
Automatic Exchange of Rp
Data dan Sistem Informasi Rp
SDM dan
Rp
Information (AEoI) Perpajakan Organisasi
meningkatkan basis pajak up to date dan terintegrasi a.l. Peningkatan Pelayanan
mencegah praktik penghindaran melalui e-filing, e-form dan e-faktur. dan efektifitas organisasi
pajak dan erosi perpajakan (Base
Erosion Profit Shifting)
Kepatuhan Insentif
Rp Rp
Wajib Pajak Perpajakan
membangun kesadaran pajak tax holiday dan tax allowance
(sustainable compliance) a.l. melalui reviu kebijakan exemption tax pada
e-service, mobile tax unit, KPP beberapa barang kena PPN.
Mikro, dan outbond call.
11 Informasi APBN 2018
Penerimaan Negara
Bukan Pajak
Rp275,4 T
Pendapatan
PNBP Lainnya BLU
83,8 43,3
(triliun Rupiah)
PNBP Naik
Didukung Langkah Efisiensi
Dan Efektifitas Pengelolaan
SDA, serta perbaikan
pelayanan publik
Pendapatan
Kekayaan Negara SDA
yang Dipisahkan 103,7
44,7
Kebijakan
Penyempurnaan peraturan Peningkatan
Revisi UU PNBP dan PP tentang Pengawasan pengelolaan
jenis dan tarif PNBP.
Penyetoran sesuai
penerimaannya
Penagihan piutang
Menindaklanjuti hasil audit
Penerimaan Negara
Bukan Pajak
Rp275,4 T
4,5
29,7 15,5 5,4 6,1
7,3
24,6
87,7
69,6 12,9
40,3 43,3
38,5
34,0 35,3
41,9
5,8%
12,4% 2,5%
85,1 89,3
2,5% 118,0
81,7 0,7% 56,7 72,3 74,4 78,7 80,6 77,6
44,7
0,8% 37,6 41,0
37,1
-35,9%
13,8%
12,6%
SDA Migas
2013-2018
(triliun rupiah) SDA
5,2%
Nonmigas
106,0
97,0 2013-2018
(triliun rupiah) (0,5)
(8,7%)
(4,9%)
49,0
48,0 48,0
40,0
Belanja
Negara
Rp2.220,7 T
Belanja Non-K/L
607,1
Belanja
Pemerintah Pusat
Rp1.454,5 T
1.454.5
(triliun Rupiah)
1.343,1
1.137,2 1.203,6 1.183,3 1.154,0
573,9 607,1
769,2 847,4
Antisipasi Risiko
Mengantisipasi ketidakpastian perekonomian
melalui dukungan cadangan risiko fiskal dan
mitigasi bencana
15 Informasi APBN 2018
Agama
Pariwisata
7,7 1.343,1
3,3
Kesehatan
60,8
Pertahanan
Peningkatan 28,5
Perumahan
& Fasilitas Umum
120,0
1.455,0
KB dari pemda ke pempus
Agama
Pariwisata 9,5
7,5
Kesehatan
65,1
Perumahan
& Fasilitas Umum
31,5
Perlindungan
Lingkungan Hidup Pertahanan
15,7 107,8
Ketertiban
& Keamanan
Ekonomi 136,0
335,5
APBN 2018
(triliun Rupiah)
Informasi APBN 2018 16
Belanja
K/L
Rp847,4 T
847,4 T
000
000
769,2 T
10,2
732,1 T 000 10,2
000
000
APBN
000 684,2 T 12,4 2018
12,4
26,9 000
Outlook
26,9 000
Meningkat 577,2 T
2015 (6,5)
(6,5)
2017
10 K/L dengan
Anggaran Terbesar
Kementerian 114,2
Pertahanan 107.7
Kementerian 102,7
PU Pera 107.4
96,3
Polri
95,0
Kementerian 60,9
Agama 62,2
Kementerian 54,2
Kesehatan 59,1
Kementerian 36,7
Perhubungan 48,2
Outlook 2017
Kementerian 17,2
Sosial 41,3 APBN 2018
(triliun Rupiah)
Kementerian 36,9
Ristek Dikti 41,3
Kementerian 29,7
Keuangan 32,9
(tidak termasuk
BLU SAWIT dan LPDP)
17 Informasi APBN 2018
Anggaran
Pendidikan
Rp444,1 T
Transfer ke Daerah
279,5 Kebijakan
Meningkatkan akses, distribusi, dan kualitas
pendidikan.
Memperbaiki kualitas sarana dan prasarana
sekolah.
Pembiayaan
15,0 Sinergi Pemerintah Pusat dengan Pemda.
Memperkuat pendidikan kejuruan dan
sinkronisasi kurikulum SMK (link and match).
Sinergi program peningkatan akses (BOS, PKH,
PIP, Bidik Misi dan DPPN) untuk sustainable
education.
Pusat
149,7 Meningkatkan akses pendidikan bagi siswa
Alokasi 2018 miskin.
(triliun Rupiah)
Sasaran
Program Indonesia Pintar Pembangunan/Rehab
19,7 juta jiwa Sekolah/Ruang Kelas
61,2 ribu
Bantuan Operasional Sekolah
56 juta jiwa
Tunjangan Profesi Guru
Beasiswa Bidik Misi - Non-PNS 435,9 ribu guru
401,5 ribu - PNS 257,2 ribu guru
mahasiswa - PNS Daerah 1,2 juta guru
Indikator Pendidikan
Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Murni (APM)
Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah
APK 2018: 89,7% APM 2018: 65,3%
2017: 88,1% 2017: 63,4%
Informasi APBN 2018 18
Anggaran
Kesehatan
Rp111,0 T
Transfer
ke Daerah
29,5 Kebijakan
Meningkatkan dan memperbaiki distribusi faskes
dan tenaga kesehatan
Penguatan program promotif dan preventif yang
diarahkan untuk penyakit tidak menular dan
program untuk ibu hamil & menyusui
Meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan
program JKN
Pusat
81,5 Meningkatkan peran Pemda untuk supply side dan
peningkatan mutu layanan
Alokasi 2018
(triliun Rupiah)
Indikator Kesehatan
Persalinan di Ketersediaan obat dan
Stunting Fasilitas Kesehatan vaksin di puskesmas
2018: 28,8% 2018: 82% 2018: 86%
2017: 29,6% 2017: 81% 2017: 83%
19 Informasi APBN 2018
Anggaran
Infrastruktur
Rp410,4 T
Kebijakan
Pengembangan konektivitas untuk mendukung
pusat pertumbuhan ekonomi, jalur utama logistik,
dan integrasi antarmoda dalam rangka mendorong
pengembangan wilayah strategis.
Koordinasi lintas sektoral termasuk dengan Pemda
agar pelaksanaanya berjalan lancar dan sesuai
kebutuhan daerah namun selaras dengan target
antara lain:
nasional.
Melalui
Kemen PUPERA 104,7 Perbaikan perencanaan, pola koordinasi yang
Melalui efektif dan penguatan regulasi untuk mengatasi
Kemenhub 44,2 hambatan teknis
Dana Alokasi
Khusus 33,9 Memberdayakan peran swasta, BUMN,BUMD,
Investasi Pemda melalui pengembangan pembiayaan kreatif
Pemerintah 41,5 atau skema KPBU atau non KPBU untuk menutup
(PMN dan LMAN)
financing gap pendanaan infrastruktur.
Alokasi 2018
(triliun Rupiah)
410,4
Pertumbuhan (%) 390,2
Anggaran 269,1
Infrastruktur
(triliun Rupiah) 256,1 5,2
155,9 45,0
Meningkat 154,7
65,6
5,1
Prasarana perkeretaapian
639 km’sp
Anggaran
Perlindungan Sosial
Rp283,8 T
Melalui
Subsidi *)
145,5
*) diluar subsidi pajak
Melalui
Dana Desa
60,0 Kebijakan
Memperkuat program-program
Melalui
Perlindungan Sosial Penanggulangan
Bidik Misi Kemiskinan sebagai dukungan pada
4,1 Masyarakat Berpendapatan Rendah
Melalui
Bantuan Sinergi antar program perlindungan sosial
Pangan
20,8 Bantuan sosial yang tepat sasaran, tepat
jumlah, dan tepat waktu
Melalui
JKN bagi warga
miskin/PBI
25,5
Melalui
Program Alokasi 2018
Indonesia Melalui (triliun Rupiah)
Pintar PKH
10,8 17,1
Anggaran Sasaran
Program Keluarga Harapan
Perlindungan 10 juta KPM
Sosial
(keluarga penerima manfaat)
Bidik Misi
401,7 ribu mahasiswa
In
Dana Desa
74.958 desa
21 Informasi APBN 2018
Subsidi
Rp156,2 T
Subsidi
Non Energi
61,7
Kebijakan
Subsidi yang lebih tepat sasaran untuk
membantu masyarakat yang kurang mampu
Mendukung pengendalian inflasi
Mempertahankan daya beli masyarakat
Subsidi Meningkatkan produksi pangan
Energi
94,5
Alokasi 2018
(triliun Rupiah)
Pertumbuhan (%)
186,0
(52,6)
174,2 168,9 156,2
(6,3)
(3,1) (7,5)
Anggaran
Subsidi 2013 2014 2015 2016 Outlook APBN
Menurun 2017 2018
Alokasi 2018 menurun
341,8
sebesar Rp12,7 T dari
Outlook 2017 310,0
Subsidi Energi
(triliun Rupiah)
119,1
106,8 89,9 79,0 94,5
50,2 66,9 67,4 61,7
45,1
Subsidi
Energi
Rp94,5 T
Subsidi
Listrik
47,7
Kebijakan
Diarahkan untuk masyarakat miskin
Subsidi Pengendalian inflasi
BBM & LPG
46,9
Alokasi 2018
(triliun Rupiah)
Subsidi
BBM dan LPG 46,9
BBM Perbaikan penyaluran untuk
memperbaiki ketepatan sasaran
240,0
210,0
Perkembangan Subsidi
Energi 2014-2018
(triliun Rupiah)
Subsidi Listrik
101,8
100,0
Subsidi
Non Energi
Rp61,7 T
Subsidi
PSO
4,4
Kebijakan
Integrasi subsidi non energi
Sinergi dengan bantuan sosial dan transfer ke
Subsidi
Bunga Subsidi daerah
Kredit Pupuk
Program 28,5 Pengendalian kebutuhan pokok
18,0 Peningkatan produktifitas pangan
Subsidi
Pajak
10,8
Alokasi 2018
(triliun Rupiah)
Subsidi
Pupuk 28,5 Subsidi
Pajak 10,8
Penyempurnaan data penerima Peningkatan daya saing industri
dengan NIK tertentu didalam negeri
Volume pupuk 9,55 ton Insentif sektor panas bumi dan
obligasi pemerintah
Subsidi Bunga
Kredit Program 18,0 Subsidi
PSO 4,4
Akses permodalan UMKM Pelayanan publik
Perumahan bagi MBR
79,0
67,4 Perkembangan Subsidi
66,9
61,7 Non Energi 2014-2018
(triliun Rupiah)
50,2
45,1 Outlook APBN
2013 2014 2015 2016
2017 2018
Pangan 20,3 18,2 21,8 22,1 19,8 -
Pupuk 17,6 21,0 31,3 26,9 31,2 28,5
Pajak 4,1 5,8 8,5 9,3 9,4 10,8
PSO 1,5 2,1 3,3 3,7 4,3 4,4
Benih 0,4 0,3 0,1 0,4 1,3 -
Bunga 1,1 2,8 1,9 5,1 13 18,0
2013 2014 2015 2016 Outlook APBN Kredit Program
2017 2018
Informasi APBN 2018 24
Transfer ke Daerah
& Dana Desa
Rp766,2 T
Kebijakan
Dana Otsus
Dana Mengurangi ketimpangan sumber pendanaan
Desa
dan Keistimewaan DIY
60,0 pemerintahan antara Pusat dan Daerah dan
21,1
mengurangi kesenjangan pendanaan pemerintahan
Dana antardaerah
Insentif
Daerah Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan
8,5 publik di daerah dan mengurangi kesenjangan
Dana
Dana Transfer pelayanan publik antardaerah
Transfer Umum
Khusus 490,7 Memprioritaskan penyediaan pelayanan dasar di
185,9 daerah tertinggal, terluar, terpencil, terdepan, dan
pascabencana
Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui
pembangunan infrastruktur dasar
Mendorong peningkatan kualitas pengelolaan
Dana keuangan daerah yang lebih efisien, efektif,
Perimbangan transparan, dan akuntabel
676,6
Meningkatkan kualitas pengalokasian Transfer ke
Alokasi 2018 Daerah dan Dana Desa dengan tetap
(triliun Rupiah)
memperhatikan akuntabilitas dan transparansi
Memperbaiki mekanisme penyaluran Transfer ke
Daerah dan Dana Desa berdasarkan pada kinerja
pelaksanaan untuk setiap tahapannya di daerah
755,9 766,2
710,3
623,1 58,2 60,0
573,7 697,7 706,2
46,7
513,3 663,6
20,8 Transfer ke Daerah
602,4 24,6
573,7 Dana Desa
Pertumbuhan
513,3 TKDD (%)
11,8
8,6
6,8 6,4
1,4
Dana
Transfer Umum
Rp490,7 T
Dana Alokasi
Umum
401,5
Arah Kebijakan
Mempercepat pembangunan, memperluas akses
daerah, meningkatkan kualitas pelayanan publik,
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Dana
Alokasi Umum 401,5
Pagu bersifat dinamis
Dana Alokasi
Bagi Hasil Bobot wilayah laut naik menjadi 100%
89,2 Alokasi 2018 25% untuk belanja infrastruktur
(triliun Rupiah)
Dana
Bagi Hasil 89,2
Memperluas penggunaan DBH Cukai Hasil
Tembakau
DBH Dana Reboisasi (DR) selain utk Rehabilitasi
Hutan & Lahan, jg penanganan kebakaran hutan,
penataan batas kawasan & pembenihan
25% untuk belanja infrastruktur
3,7
3,8
-3,2
Dana
Alokasi Umum
Rp401,5 T
Aceh
Rp14,7 T Kalimantan Utara
Rp3,7 T
Sumatera Utara
Rp24,1 T Sulawesi Tengah Sulawesi Utara Papua Barat
Kalimantan Barat Kalimantan Timur Rp8,5 T
Rp9,5 T Rp8,0 T
Riau Rp11,8 T Rp5,1 T Maluku Utara
Rp8,4 T
Kepulauan Riau Rp6,4 T
Gorontalo
Rp4,3 T Rp4,0 T
Jambi
Sumatera Barat Rp8,0 T Sulawesi Barat
Rp13,5 T Sulawesi Tenggara
Bangka Belitung Rp4,2 T
Rp9,8 T
Rp4,3 T
Sulawesi Selatan
Papua
Bengkulu Kalimantan Tengah
Sumatera Selatan Rp18,4 T
Rp6,4 T Rp10,2 T Rp22,5 T
Rp12,3 T Kalimantan Selatan
Lampung Rp8,0 T Maluku
Rp12,9 T Rp8,0 T
Jawa Barat
Rp34,4 T Jawa Timur Nusa Tenggara Timur
Rp39,9 T Rp13,5 T
Banten Bali
Rp8,3 T Rp7,1 T
Jawa Tengah
Rp37,1 T DI Yogyakarta
Rp5,6 T Nusa Tenggara Barat
Rp8,6 T
26
27 Informasi APBN 2018
Dana
Transfer Khusus
Rp185,9 T
DAK
Non Fisik
123,5
Arah Kebijakan
Mendanai kegiatan tertentu yang menjadi
kewenangan daerah sesuai dengan prioritas daerah
dan nasional
DAK
DAK Fisik 62,4
Fisik
Mengejar ketertinggalan infrastruktur
62,4 layanan publik
Alokasi 2018 Afirmasi kepada daerah tertinggal,
(triliun Rupiah)
perbatasan, kepulauan, dan transmigrasi
DAK
Non Fisik 123,5
Mengurangi beban masyarakat terhadap
pelayanan publik terutama perbaikan kualitas
pendidikan, kesehatan, serta pelayanan
pemerintah
BOS untuk 47,4 juta siswa
TPG 1,2 juta guru
BOK 9.785 Puskesmas
Dana
Transfer Khusus
Rp185,9 T
Anggaran Dana DAK Fisik Rp62,4 T
Mengejar ketertinggalan infrastruktur layanan publik
Transfer Khusus Afirmasi kepada daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan, dan
transmigrasi
Dialokasikan kepada daerah
dengan tujuan untuk membantu (triliun Rupiah)
mendanai kegiatan khusus
DAK Reguler
31,4 DAK Penugasan
24,5
Pendidikan 6,6 T Pendidikan SMK 1,7 T
Kesehatan dan KB 10,5 T Kesehatan 4,2 T T
Air Minum 0,5 T Air Minum 1,1 T
Sanitasi 0,5 T Sanitasi 1,1 T
Perumahanan & Jalan 10,2 T
Pemukiman 0,6 T Pasar 0,9 T
Pasar 0,9 T Irigasi 4,2 T
Industri Kecil dan Energi skala kecil dan
Menengah 0,5 T menengah 0,5 T
Pertanian 1,7 T Lingkungan Hidup dan
Pariwisata 0,6 T DAK Afirmasi kehutanan 0,5 T
Jalan 8,0 T 6,6
Kelautan & Perikanan 0,9 T
Kesehatan 3,2 T T
Perumahanan & Pemukiman 0,5 T
Transportasi 1,1 T
Air Minum 0,5 T
Sanitasi 0,5 T
Pendidikan 0,8 T
Bantuan Operasional
Bantuan Operasional
Kesehatan dan Bantuan
Penyelenggaraan
Operasional Keluarga
Pendidikan Anak Usia Dini
Rp4,1 T Berencana (BOK dan BOKB)
--> 6,2 juta peserta didik Rp10,4 T
--> 9.785 puskesmas dan 5.157 balai
Rp20,0 T
Dana Otonomi Khusus
Dana Otonomi Khusus Dana Otonomi Khusus
Provinsi Aceh Provinsi Papua dan
Papua Barat
Rp8,0 T Rp8,0 T
untuk membiayai terutama ditujukan untuk
pembangunan dan pembiayaan pendidikan dan
pemeliharaan infrastruktur, kesehatan
pemberdayaan ekonomi
rakyat, pengentasan
Dana Tambahan
kemiskinan, serta Infrastruktur Provinsi
pendanaan pendidikan, Papua dan Papua Barat
sosial, dan kesehatan Rp4,0 T
Rp1,0 T
Dana Keistimewaan D.I. Yogyakarta
Meningkatkan kualitas perencanaan dan ketepatan
penggunaan dana keistimewaan DIY sesuai dengan
program prioritas nasional
Meningkatkan monitoring dan evaluasi dalam
rangka mendukung akuntabilitas penyelenggaraan
urusan keistimewaan DIY
Mendorong percepatan pelaporan pelaksanaan
kegiatan oleh pemerintah daerah, dengan tetap
memperhatikan pencapaian kinerja.
Informasi APBN 2018 30
Dana
Desa
Rp60,0 T
Arah Kebijakan
Mengalokasikan dana desa yang bersumber dari APBN
kepada setiap desa yang dihitung dengan
memerhatikan variabel jumlah penduduk, angka
kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis
Menyempurnakan formula pengalokasian dana desa,
dengan melakukan penyesuaian proporsi AD dan AF,
Prioritas Penggunaan serta memberikan afirmasi pada desa tertinggal dan
Dana Desa sangat tertinggal yang mempunyai jumlah penduduk
miskin besar
Pembangunan Desa
Memberikan fokus yang lebih besar pada pengentasan
Sarana Prasarana, Pelayanan kemiskinan dan ketimpangan, yaitu dengan
Sosial Dasar, Sarana Ekonomi
memberikan bobot yang lebih besar kepada variabel
Desa, Pembangunan Embung,
Pelestarian Lingkungan Hidup, berbasis angka kemiskinan, dan luas wilayah
dan Penanggulangan Bencana Meningkatkan kualitas penyaluran berdasarkan kinerja
Alam. pelaksanaan, yaitu kinerja penyerapan dan capaian
output
Pemberdayaan Masyarakat Melakukan penyaluran melalui KPPN di daerah untuk
Peningkatan Kualitas Pelayanan mendekatkan pelayanan, meningkatkan efsiensi dan
Sosial Dasar, Pengelolaan memudahkan koordinasi dengan pemerintah daerah,
Sumber Daya Lokal, serta meningkatkan efektivitas pemantauan dan
Pengelolaan Usaha Ekonomi evaluasi
Produktif, Penguatan Kapasitas
Mempertajam prioritas penggunaan dana desa untuk
terhadap Bencana, Pelestarian
Lingkungan Hidup dan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, yang
Penguatan Tata Kelola Desa diarahkan pada upaya perbaikan peningkatan kualitas
yang Demokratis. hidup masyarakat desa untuk mengurangi kemiskinan,
mengurangi kesenjangan dalam penyediaan
infrastruktur dasar, serta memperluas kesempatan
kerja
Prioritas Pelaksanaan
Penyaluran
berdasarkan pada kinerja penyerapan
anggaran dan capaian output yang
dilakukan melalui KPPN setempat.
Dana Desa
74.958 desa
31 Informasi APBN 2018
Defisit
Anggaran
Rp325,9 T
(2,19% thd PDB)
(triliun rupiah)
362,9
323,1 334,5 325,9
248,9
Defisit APBN
Tahun 2018
Defisit APBN tahun 2018 dapat
ditekan atau lebih rendah dari
Outlook 2017 (2,67% terhadap -2,25
-2,19
PDB), tetap diarahkan untuk -2,59 -2,49
memperkuat stimulus fiskal
dalam rangka menjaga -226,7 -2,67
momentum pertumbuhan -298,5 -308,3 -325,9
ekonomi yang berkelanjutan dan
-362,9
berkeadilan
2014 2015 2016 Outlook APBN
2017 2018
Kanada
Amerika Serikat
Britania Raya
Rusia
(1,5)
PDB Beberapa
(2,3)
(3,7)
Perancis
Negara
(3,0) China
-3,7
Meksiko Thailand
(sumber data IMF, Oktober 2017) (2,5) (1,6)
Malaysia
(2,7) Indonesia
Brazil -2,19
(9,3)
Australia
(1,8)
Kebijakan
Mengendalikan defisit dalam batas aman, melalui
optimalisasi pendapatan, serta efisiensi subsidi dan belanja
konsumtif
Mengendalikan rasio utang terhadap PDB dalam batas yang
terkendali
Mendorong keseimbangan primer menuju positif
Mengembangkan pembiayaan yang inovatif dan kreatif
(creative financing)
Informasi APBN 2018 32
Pembiayaan
Anggaran
Rp325,9 T
Kebijakan
Rasio utang manageable (27%-29% thd Menyempurnakan kualitas
PDB) perencanaan investasi Pemerintah
Utang untuk kegiatan produktif & Membuka akses pembiayaan
menjaga keseimbangan makro pembangunan dan investasi kepada
ekonomi; masyarakat
SAL sebagai fiscal buffer untuk Mengoptimalkan dana BLU dalam
mengantisipasi ketidakpastian rangka pembiayaan pembangunan,
perekonomian termasuk memperluas akses sektor
Mengembangkan pembiayaan yang UMKM
kreatif dan inovatif untuk Meningkatkan kepemimpinan
mengakselerasi pembangunan Indonesia dalam berbagai kerja sama
infrastruktur internasional, melalui pemberian
Pemenuhan kewajiban negara sebagai bantuan kepada negara sahabat.
anggota organisasi/lembaga keuangan
internasional;
33 Informasi APBN 2018
Pembiayaan
Utang
Rp399,2 T
Outstanding
Utang Pemerintah
Rp4.227,3 T
(angka sementara) 427,0
403,0 399,2
380,9
Pembiayaan
Utang
(triliun rupiah)
255,7
Pembiayaan 223,2
Utang
Diperoleh dari penerbitan SBN,
Pinjaman Luar Negeri, dan
Pinjaman Dalam Negeri.
Digunakan juga untuk membiayai
pembangunan infrastruktur
melalui pembiayaan investasi
Prudent Produktivitas
menjaga rasio utang dalam batas yang pemanfaatan utang untuk kegiatan
aman (27%-29% terhadap PDB) dan produktif dalam mendukung
diupayakan menurun secara bertahap pencapaian target pembangunan,
dalam jangka menengah antara lain melalui pembiayaan
investasi dalam rangka mengakselerasi
pembangunan infrastruktur
Profil Utang
Pemerintah
Rasio Utang Indonesia terhadap PDB
2005-2018
persen (%)
47,3
39,0
35,1
33,0
28,3 28,9 28,5
28,3 27,4
24,5 24,9 24,7
23,1 23,0
2018*
2009
2008
2006
2017*
2005
2007
2010
2014
2016
2012
2015
2013
2011
*perkiraan
3.128,5
35,1 2.780,6 SBN
Indonesia 2410,0
28,1 SBN
1.931,2 SBN
38,2 1.661,0
SBN
Turki 1.361,1
SBN
29,8
SBN
44,6
Filipina
32,6
36,0
Thailand
41,8
39,9
Malaysia
56,0
81,2
35 Informasi APBN 2018
Pembiayaan
Investasi
Rp65,7 T
LMAN 35,4
Alokasi 2018
(triliun Rupiah)
Kebijakan
Mendukung pembangunan infrastruktur baik Memberikan kepastian terhadap keberlanjutan
sarana dan prasarana transportasi, pengembangan pendidikan pada masa yang akan
permukiman, air bersih, dan sanitasi, serta datang dengan membentuk SWF di bidang pendidikan
infrastruktur untuk mendukung ketahanan melalui penguatan LPDP
energi Memberikan stimulus bagi KUMKM berupa penguatan
Mendukung peningkatan akses pendanaan modal melalui pembiayaan investasi kepada BLU
dan pembiayaan bagi MBR untuk Mendukung pemenuhan kewajiban negara sebagai
mendapatkan tempat tinggal yang layak anggota organisasi/Lembaga Keuangan Internasional
dengan melanjutkan program dana bergulir (LKI) serta mempertahankan persentase kepemilikan
FLPP dan melakukan pembiayaan investasi modal sebagai bentuk investasi di LKI
melalui dukungan pendanaan modal awal
kepada Badan Pengelola Tabungan Mendorong pembiayaan yang kreatif dan inovatif untuk
Perumahan Rakyat (BP Tapera) mengakselerasi pembangunan serta meningkatkan
akses pembiayaan secara lebih luas bagi UMKM sektor
Mendukung peningkatan akses masyarakat riil yang tepat sasaran
terutama masyarakat miskin pada jenjang
pendidikan tinggi dan peningkatan kualitas Mempercepat realisasi pembiayaan investasi BLU
riset melalui program Dana Pengembangan LMAN untuk pembebasan lahan yang diperlukan
Pendidikan Nasional (DPPN) dalam prioritas pembangunan nasional
Informasi APBN 2018 36
Pembiayaan Untuk
Infrastruktur
Pemberian Rp(6,7 T)
Pinjaman
Pinjaman kepada BUMN/Pemda Rp(10,6 T)
PT PLN Pemprov DKI
Rp(5,3) T Rp(3,7) T
proyek infrastruktur listrik tahun 2018 yang mendukungpenyelesaian proyek MRT Jakarta
akan dibiayai dengan pinjaman antara lain sebagai proyek infrastruktur strategis nasional
untuk mengatasi permasalahan akut
Pangkalan Susu Coal Fired Power Plant dan
transportasi di Jakarta
Takalar Steam Coal Power Plant in South
Sulawesi
Kewajiban Rp1,1 T
Penjaminan
Kewajiban Penjaminan merupakan kewajiban yang secara potensial menjadi beban Pemerintah akibat
pemberian jaminan kepada Pemda, BUMN, dan BUMD dalam hal Pemda, BUMN, dan BUMD dimaksud
tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada kreditur dan/atau badan usaha sesuai perjanjian pinjaman
atau perjanjian kerjasama
Percepatan pembangunan
jalan tol di Sumatera Percepatan pembangunan
284,7 miliar pembangkit tenaga listrik
yang menggunakan batubara
297,4 miliar
Pembiayaan infrastruktur
melalui pinjaman langsung dari Percepatan penyediaan
lembaga keuangan internasional air minum
kepada BUMN 1,1 miliar
148,6 miliar
GLOSSARY
Keseimbangan primer
menggambarkan kemampuan Pemerintah membayar pokok dan bunga utang dengan menggunakan pendapatan
negara. Keseimbangan primer merupakan total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga
utang. Apabila nilai keseimbangan primer negatif, maka Pemerintah harus menerbitkan utang baru untuk membayar
pokok dan bunga utang. Sebaliknya apabila nilai keseimbangan primer positif, maka Pemerintah bisa menggunakan
sumber pendapatan negara untuk membayar sebagian atau seluruh pokok dan bunga utang.
Pajak
Terdiri atas penerimaan PPh Migas, PPh Nonmigas, PPN, PBB, dan pajak lainnya.
PNBP
Terdiri atas penerimaan SDA Migas, SDA Nonmigas (pertambangan mineral dan batubara, kehutanan, perikanan, dan
panas bumi), bagian laba BUMN, PNBP lainnya (PNBP yang dipungut oleh K/L), serta Pendapatan BLU.
Penerimaan Hibah
Terdiri atas penerimaan hibah yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri.
Tax ratio
Transfer ke Daerah
Dialokasikan untuk mengurangi ketimpangan sumber pendanaan antara pusat dan daerah, mengurangi kesenjangan
pendanaan urusan pemerintahan antar daerah, mengurangi kesenjangan layanan publik antardaerah, mendanai
pelaksanaan otonomi khusus dan keistimewaan daerah.
Dana Desa
Dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui APBD kabupaten/
kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Subsidi
Pemberian dukungan dalam bentuk alokasi anggaran kepada perusahaan negara, lembaga pemerintah, atau pihak
ketiga berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menyediakan barang atau jasa yang bersifat
strategis atau menguasai hajat hidup orang banyak sesuai kemampuan keuangan negara.
39 Informasi APBN 2018
GLOSSARY
Belanja Menurut Fungsi, terdiri dari:
Fungsi Pelayanan Umum a.l. terdiri atas Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
(Anggaran PBI Jamkes), Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya,
Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya, Penyediaan dan Pengelolaan
Air Baku dan seluruh Belanja Non K/L (Subsidi, Pembayaran Bunga Utang, Belanja Lain-lain);
Fungsi Pertahanan a.l. terdiri atas Pengadaan Barang dan Jasa Militer, Produksi Alutsista Industri dalam Negeri dan
Pengembangan Pinak Industri Pertahanan, Penyelenggaraan Perawatan Personel Matra Darat, Laut dan Udara;
Fungsi Ketertiban dan Keamanan a.l. terdiri atas Penyelenggaraan Pemasyarakatan di Wilayah, Pengembangan Peralatan
Polri, Peningkatan Pelayanan Keamanan dan Keselamatan Masyarakat di Bidang Lantas;
Fungsi Ekonomi a.l. terdiri atas Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian, Pembangunan, Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara, Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Pendukung Kereta
Api, Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan, Pelaksanaan Preservasi dan
Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional;
Fungsi Lingkungan Hidup a.l. terdiri atas Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan
Sanitasi dan Persampahan, dan Pengelolaan Pertanahan Provinsi;
Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum a.l. terdiri atas Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat,
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
Fungsi Kesehatan a.l. terdiri atas Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan, Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan;
Fungsi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif a.l. terdiri atas Pemberdayaan Masyarakat di Destinasi Pariwisata, Peningkatan
Promosi Pariwisata Luar Negeri;
Fungsi Agama a.l. terdiri atas Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Pengelolaan dan Pembinaan
Urusan Agama Kristen, Katolik, Hindu, Budha;
Fungsi Pendidikan a.l. terdiri atas Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD, SMP, dan Peningkatan Penjaminan
Mutu Pendidikan;
Fungsi Perlindungan Sosial a.l. terdiri atas Jaminan Kesejahteraan Sosial (Bantuan Tunai Bersyarat/Program Keluarga
Harapan).
Subsidi Energi
Alokasi anggaran yang disalurkan melalui perusahaan/lembaga yang menyediakan dan mendistribusikan BBM,
LPG tabung 3 kg, dan tenaga listrik sehingga harga jualnya terjangkau oleh masyarakat.
Subsidi Nonenergi
Alokasi anggaran yang disalurkan melalui perusahaan/lembaga yang memproduksi dan/atau menjual barang dan/
atau jasa tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah selain produk energi.
Dana Perimbangan
merupakan dana yang bersumber dari pendapatan dalam APBN yang dialokasikan untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
GLOSSARY
Pembiayaan Anggaran
Setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali, penerimaan kembali atas pengeluaran tahun-tahun anggaran
sebelumnya, pengeluaran kembali atas penerimaan tahun-tahun anggaran sebelumnya, penggunaan saldo
anggaran lebih, dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
Surat Berharga Negara
Meliputi surat utang negara dan surat berharga syariah negara.
Kewajiban Penjaminan
Kewajiban yang secara potensial menjadi beban Pemerintah akibat pemberian jaminan kepada K/L,
Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD dalam hal K/L, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD dimaksud tidak
dapat memenuhi kewajibannya kepada kreditur dan/atau badan usaha sesuai perjanjian pinjaman atau
perjanjian kerjasama
Pemberian Pinjaman
Pinjaman Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah, BUMN, Lembaga, dan/atau badan lainnya yang
harus dibayar kembali dengan ketentuan dan persyaratan tertentu.
Anggaran Pendidikan
Alokasi anggaran pada fungsi pendidikan yang dianggarkan melalui K/L, alokasi anggaran pendidikan melalui
Transfer ke Daerah dan Dana Desa, dan alokasi anggaran pendidikan melalui pengeluaran pembiayaan,
termasuk gaji pendidik, tetapi tidak termasuk anggaran pendidikan kedinasan, untuk membiayai penyelenggaraan
pendidikan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah.
43
PORTAL
41 Informasi APBN 2018
PORTAL
DATA
DATA
APBN
APBN
open data for us
data-apbn.kemenkeu.go.id
portaldataapbn
portaldataAPBN
Informasi APBN 2018 42
fgfsgdfgdfg
43 Informasi APBN 2018
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
Jalan Dr Wahidin Raya No. 1
Gedung Sutikno Slamet Lt.12 KEMENTERIAN KEUANGAN
www.anggaran.kemenkeu.go.id Direktorat Jenderal Anggaran
Gedung Sutikno Slamet Lantai 12
Jalan DR Wahidin Raya No.1
www.anggaran.depkeu.go.id
-Halaman ini sengaja dikosongkan-