Anda di halaman 1dari 26

CRITICAL BOOK REPORT

“EKOSISTEM DARAT”
Dosen Pengampu: Dra. Uswatun Hasanah, M.Si.
Mata Kuliah: Interaksi Makhluk Hidup

Disusun Oleh : Kelompok 1

 Anastasya Siregar (4191151004)


 Lulu trisnawati (4191151005)
 Rafiqa Nurhidayah Hasibuan (4191151006)
 Anggi Kristin (4191151007)
 Widya Amelia Triana Manalu(4193351021)
 Ester Agnes Simamora (4193351017)

IPA DIK A 2019

PRODI PENDIDIKAN IPA

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah membantu

menyelesaikan Laporan Buku Kritis ini dengan baik. Tanpa bantuannya, mungkin kami sebagai

penulis tidak akan bisa menyelesaikan CBR dengan baik. Adapun tujuan tugas ini dibuat untuk

memenuhi salah satu program studi kami, yaitu Interaksi Makhluk Hidup.

Laporan tugas Kritis dibuat dan disusun dengan harapan menambah pengetahuan dan

wawasan kita sebagai calon guru. Penulis sadar bahwa tugas buku Kritis masih jauh dari

sempurna. Untuk itu ketika dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, penulis

meminta maaf karena pemahaman dan pengetahuan penulis yang sebenarnya masih terbatas.

Penulis juga menantikan saran dan kritik dari pembimbing dan pembaca untuk

menyempurnakan tugas ini. Penulis berharap tugas Laporan buku Kritis dapat bermanfaat bagi

kita semua.

Medan, Oktober 2020

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................…………….2
DAFTAR ISI..........................................................................................…………….3

BAB I PENGANTAR
a) Latar belakang...........................................................................…………….4
b) Tujuan.......................................................................................…………….4
c) Manfaat.....................................................................................…………….4
BAB II ISI BUKU
a) Identitas buku............................................................................…………….5
b) Ringkasan isi buku....................................................................…………….6
BAB III KEUNGGULAN BUKU
a) Keterkaitan antar bab................................................................……………12
b) Kemutakhiran isi buku..............................................................……………12
BAB IV KELEMAHAN BUKU
a) Keterkaitan antar bab................................................................……………13
b) Kemutakhiran isi buku..............................................................……………13
BAB V IMPLIKASI TERHADAP:
c) Teori..........................................................................................……………14
d) Program pembangunan di indonesia.........................................……………22
e) Analisis mahasiswa...................................................................……………23
BAB VI PENUTUP
a) Kesimpulan...............................................................................……………25
b) Saran.........................................................................................……………25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................……………26

3
BAB I PENGANTAR
a) Latar belakang
Ekosistem darat merupakan ekosistem (yakni interaksi antara makhluk hidup dan juga
lingkungannya) yang berada di wilayah daratan.Sehingga ekosistem darat ini merupakan
kehidupan makhluk hidup dan lingkungannya yang ada di wilayah daratan.Ekosistem darat ini
meliputi wilayah yang sangat luas dan seringkali kita sebut sebagai bioma. Ekosistem darat atau
bioma ini sangat dipengaruhi oleh hal tertentu, yakni iklim (baca: iklim di Indonesia). Sementara
iklim sendiri juga sangat dipengaruhi oleh beberapa hal.Yakni letak geografis (meliputi
ketinggian tempat suatu tempat terhadap permukaan air laut), dan juga letak astronomis (yang
meliputi garis lintang ataupun garis bujur).
Ekosistem daratan juga memiliki komponen- komponen yang menyusun ekosistem itu
sendiri.Komponen yang terdapat dalam ekosistem darat ini juga meliputi komponen biotik dan
juga abiotik.komponen abiotik merupakan komponen yang tidak hidup atau berupa benda mati,
sedangkan komponen biotik merupakan komponen yang berupa makhluk hidup.

b) tujuan
1. Memenuhi tugas Mata Kuliah Interaksi Makhluk Hidup.
2.  Untuk meningkatkan pemahaman tentang ekosistem darat.
3.  Menambah pengetahuan tentang ekosistem darat.
4.  Mengetahui kekurangan dan kelebihan buku yang dikritik

c) manfaat
Hasil dari penulisan makalah Critical Book Report ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada semua pembaca, terutama kepada Mahasiswa/Mahasiswi untuk menambah pengetahuan
dan wawasan mereka tentang materi isi buku. Dan juga dengan adanya penulisan makalah ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan di dalam pembelajaran Mata Kuliah Interaksi Makhlik
Hidup.

4
BAB II ISI BUKU
a) Identitas Buku
Buku Utama
Judul buku : Cerdas Belajar Biologi
Penulis : Oman Karmana
Penerbit : Grafindo Media Pratama
Tahun terbit : 2007
Kota terbit : Bandung
ISBN : 978-979-758-441-2

Buku Pembanding 1

Judul buku : Biologi Interaktif


Penulis : Tetty Setiowaty dan Deswati Furqonita
Penerbit : Azka Press
Tahun terbit : 2007
Kota terbit : Jakarta
ISBN : 979-1211-22-1

Buku Pembanding 2

Judul buku : BIOLOGI Kelompok Pertanian dan Kesehatan


Penulis : Deden Abdurahman
Penerbit : Grafindo Media Pratama
Tahun terbit : 2008
Jumlah Halaman : 128 halaman
ISBN : 978-602-00-0191-3

5
b) Ringkasan isi buku

 buku utama

Ekosistem Darat

Di Indonesia dikenal tiga ekosistem darat alami, yaitu vegetasi dataran rendah (vegetasi
pamah), vegetasi dataran tinggi (pegunungan), dan vegetasi monsun (gunung).Pembahasan
berikut berisi uraian mengenai ketiga ekosistem darat tersebut.

a Vegetasi Dataran Rendah

Vegetasi dataran rendah atau disebut juga pamah merupakan vegetasi yang paling besar
di antara vegetasi ekosistem darat yang lainnya.Dataran rendah adalah daerah yang memiliki
ketinggian 0-1000 m di atas permukaan laut.Vegetasi dataran rendah di antaranya sebagai
berikut.

1) Hutan Bakau

Hutan bakau terdapat pada daerah rawa berair payau.Tumbuhan di hutan bakau tidak
terlalu beragam dan hanya berkisar 95 jenis.Hewan yang ditemukan di hutan bakau cukup
beragam, seperti Mollusca, kepiting, udang, dan ikan.Daerah ini sebagai tempat berlangsungnya
daur hidup udang. Pada saat akan bertelur, udang akan mendatangi hutan bakau. Setelah telur
menetas dan mencapai ukuran tubuh tertentu, udang kembali ke laut.Selain itu, daerah hutan
bakau merupakan tempat yang baik untuk perkembangan ikan bandeng.

2) Hutan Rawa Air Tawar

Hutan rawa air tawar biasanya berada di bagian belakang hutan bakau.Hutan ini memiliki
ciri khas karena secara teratur daerah ini digenangi air sebagai akibat peristiwa pasang surut.

3) Hutan Rawa Gambut

Hutan rawa gambut adalah hutan yang memiliki unsur hara rendah dan tanahnya bersifat
asam (pH < 4).Tanah gambut ini merupakan hasil hancuran lumut gambut.

4) Hutan Sagu

6
Hutan sagu dapat ditemukan di Papua dan Maluku.Hutan ini ada yang murni hutan sagu
dan ada pula yang merupakan hutan campuran.Hutan sagu dapat berkembang dengan baik
apabila aliran air tawarnya teratur.Hutan sagu dapat mengalami kekeringan jika ke kurangan
air.Oleh karena itu, Hutan sagu selalu memerlukan aliran air tawar yang cukup.

5) Hutan Tepi Sungai

Hutan tepi sungai terdapat di sepanjang tepi sungai besar.Hutan ini merupakan vegetasi
rawa musiman yang berbeda.Hutan ini memiliki kondisi tanah yang subur dan gembur karena
mengandung banyak humus.

b. Vegetasi Dataran Tinggi

Dataran tinggi atau pegunungan adalah daeräh yang memiliki ketinggian 300-1500 m
dari permukaan laut.Iklim suatu daerah ditentukan oleh ketinggian.Makin tinggi suatu daerah,
makin rendah curah hujannya sehingga keanekaragaman Komunitas rendah. Di daerah
pegunungan, komunitas yang berkembang antara lain tumbuhan paku, tumbuhan bunga, dan
lumut. Tumbuhan-tumbuhan ini berkembang dengan baik karena lingkungannya cocok untuk
kehidupannya.

c. Vegetasi Monsun

Vegetasi monsun adalah suatu komunitas vegetasi yang terdapat di daerah hutan
musim.Hutan ini memiliki pergantian antara musim kemarau dan musim penghujan yang silih
berganti.Ciri khas hutan Monsun adalah tanaman menggugurkan daunnya pada musim kemarau,
dan kembali memiliki daun pada musim hujan.

4. Ekosistem Estuaria

Estuaria adalah suatu badan air pantai setengah tertutup yang berhubungan langsung
dengan laut terbuka.Jadi, estuaria sangat dipengaruhi oleh gerakan pasang surut air laut.Air laut
bercampur dengan air tawar dari sungai dan membentuk perairan payau. Misalnya, muara sungai
dan teluk pantai

Dari sudut geomorfologi, Pritchard (1967) membagi estuaria menjadi 4 kelompok


sebagai berikut.

7
1. Lembah sungai yang tergenang, yaitu daerah yang paling luas berkembang di sepanjang garis
pantai dengan daratan pantai yang relatif rendah dan lebar.

2.Estuaria jenis fjord adalah pantai yang dalam, berbentuk U melesak ke bawah karena pengaruh
glasial dan biasanya dengan bentuk yang dangkal pada mulutnya, yang terbentuk oleh timbunan
glasial.

3. Estuaria bentukan tanggul adalah cekungan yang dangkal, seringkali sebagian tergenang pada
saat air surut, tertutup oleh serangkaian tanggul lepas pantai atau pulau-pulau penghalang,
terpotong oleh jalan-jalan air. Kadang-kadang, tanggul-tanggul pasir menumpuk di lepas
pantai.Namun, di beberapa tempat tanggul-tanggul itu dahulunya bukit-bukit pasir pantai yang
terpisah dari daratan karena permukaan laut makin lama makin naik.

4. Estuaria bentukan proses tektonik adalah pantai yang menurun akibat adanya kelainan geologi
atau penurunan setempat. Peristiwa ini seringkali disertai masuknya sejumlah air tawar.

Komunitas estuaria terdiri atas campuran antara jenis-jenis endemik (jenis yang terbatas
pada zona estuaria) dan jenis-jenis yang datang dari laut.Selain itu ditambah sedikit jenis-jenis
organisme yang mempunyai osmoregulasi untuk hidup pada daerah payau.

Kebanyakan jenis-jenis hewan komersial, seperti tiram dan kepiting bergantung pada
estuaria.Beberapa jenis udang di lepas pantai masuk ke estuaria sebagai larva.Selain itu, ikan
salmon dan belut juga bergantung pada estuaria, mungkin sebagai tempat tinggal selama jangka
waktu tertentu, sebelum melakukan migrasi dari air asin ke air tawar.

Estuaria memiliki tingkat produktivitas yang tinggi karena estuaria adalah suatu
perangkap nutrien.Estuaria mendapat keuntungan dari keragaman jenis produsen yang
berfotosintesis sepanjang tahun.

 Buku pembanding 1

Ekosistem adalah sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik atau
interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungan abiotiknya.Ekosistem didunia dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu ekosistem darat (ekosistem teristorial) dan ekosistem air (ekosistem
akuatik).
Ekosistem darat adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.Faktor yang
berpengaruh terhadap ekosistem darat adalah keadaan tanah, iklim, kelembapan, curah hujan dan
pncaran sinar matahari.Faktor-faktor tersebut sangat menentukan susunan komponen komunitas

8
darat. Berdasarkan letak geografisnya maka ekosistem darat dapat dibedakan menjadi enam
bioma yaitu gurun, padang rumput, taiga, tundra, hutan gugur, dan hutan hujan tropis. Bioma
merupakan ekosistem besar yang memiliki iklim, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang khas.
1. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis berada pada daerah yang memiliki iklim tropis. Hutan hujan tropis
adalah hutan dengan curah hujan yang tinggi. Curah hujan di hutan hujan tropis bisa mencapai
200 hingga 225 cm pertahun. Akibat dari curah hujan yang tinggi, rata- rata suhu di hutan hujan
tropis kurang lebih sekitar 25 derajat celcius. Jenis tanaman yang ada di hutan ini bersifat
heterogen atau memiliki jenis- jenis yang beranekaragam. Jenis- jenis pohon yang ada di hutan
ini berjenis besar dan tinggi. Tinggi rata- rata pohon di hutan hujan tropis bisa mencapai 20
hingga 40 meter. Cabang di hutan hujan tropis lenar, sehingga berbentuk seperti tudung. Hewan
yang biasa di temukan di hutan hujan tropis adalah jenis- jenis kera, harimau, jenis- jenis burung,
badak ataupun babi.
2. Hutan Gugur
Hutan gugur berada pada daerah yang memiliki 4 musim atau sub tropis. Berbeda dengan
hutan hujan yang selalu hujan, hutan gugur memiliki intensitas hujan yang lebih merata. Curah
hujan di hutan gugur betkisar antara 75 hingga 100 cm setiap tahun. Karena berada pada daerah
dengan 4 iklim, hutan gugur memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap perubahan
musim.Saat suhu udara menjadi dingin, dan air di sekitar hutan mulai membeku, maka pohon-
pohon di hutan gugur akan mengubah warna daunnya menjadi merah, hal ini akibat dari
ketidakmampuan melakukan fotosintesis. Saat iklim menjadi benar-benar dingin, maka pohon
akan menggugurkan daunnya. Sedangkan pada musim panas, daun pohon akan kembali
menghijau dan lebat. Jenis pohon di hutan ini hanya sedikit. Sekitar 10 hingga 20 jenis pohon
saja. Janis pohon di hutan ini tidak besar dan tidak rindang. Hewan yang bisa ditemukan di hutan
ini adalah beruang, hamster, atau hewan yang berhibernasi selama musim dingin.
3. Padang Rumput
Padang rumput dapat ditemukan di daerah dengan iklim tropis maupun sub tropis. Curah
hujan di padang rumput cenderung rendah. Hanya berkisar antara 25 hingga 50 cm per tahun.
Curah hujan yang sedikit dan tidak teratur membuat hanya sedikit pohon yang mampu hidup di
padang rumput. Rata- rata tanaman yang hidup di padang rumput adalah rumput atau pohong-
pohon yang berjenis pendek. Selain itu, akibat hujan yang tidak merata, membuat sebagian
rumput di padang rumput ada yang sangat subur, ada yang tidak subur. Daerah yang sangat
subur, mampu menumbuhkan rumput hingga ketinggian 3 m. Hewan yang hidup di padang
rumput adalah kangguru, singa, jerapah, jaguar, zebra, atau jenis- jenis ular.
4. Taiga
Taiga adalah jenis hutan yang hidup di daerah beriklim sub tropis serta daerah dengan
iklim dingin karena berada di daerah yang dingin, jenis pohon pada hutan ini adalah pohon-
pohon berjenis daun jarum. Daun jarum adalah pohon yang daunnya seperti jarum- jarum.

9
Pohon- pohon yang berada di daerah ini antara lain cemara, alder, dan jenis pohon berdaun
harum lainnya. Jenis pohon di hutan ini rata- rata bersifat homogen. Pohon- pohon di hutan ini
berwarna hujau sepanjang tahun diakibatkan kemampuan mereka pada perubahan iklim yang
ekstrim antara musim dingin dan musim panas. Hewan yang berada di hutan ini adalah beruang
hitam, lynx, atau serigala.
5. Tundra
Tundra adalah ekosistem di daratan yang berada pada daerah terdingin di bumi, yaitu
antartika dan artik. Musim dingin di daerah tundra sangat panjang, bisa berlangsung selama 9
bulan. Selain itu selama musim dingin, tidak ada cahaya matahari yang masuk. Pada musim
panas, cahaya matahari mulai masuk, dan membuat sebagian tanaman berbunga dan berbuah.
Hanya saja karena musim panas yang sangat pendek, menyababkan tanaman berbunga di daerah
tundra memiliki masa hidup yang singkat. Jenis tanaman yang paling kuat bertahan di daerah
tundra adalah jenis lumut- lumutan. Sedangkan jenis hewan di daerah ini adalah rubah, rusa
kutup, atau bison.
6. Gurun
Gurun adalah ekosistem yang berkebalikan dengan tundra. Tundra berada di daerah yang
paling dingin, sedangkan gurun berada di daerah bumi dengan temperatur yang paling panas.
Curah hujan di daerah ini sangat sedikit, bahkan nyaris tidak ada. Sehingga daerah ini adalah
dataran tandus berpasir. Curah hujan di daerah ini, kurang dari 25 cm per tahun. Gurun adalam
daerah dengan temperatur udara yang sangat ekstrim. Pada siang hari, suhu di daerah ini bisa
mencapai 60 derajat, dan pada malam hari turun drastis menjadi 0 derajat celcius. Jenis tanaman
yang dapat tumbuh di daerah ini adalah kaktus, yang mampu menyimpan cadangan air.

 Buku pembanding 2

Ekosistem sebagai Kajian dalam Ekologi


Telah dijelaskan pada awal bahwa makhluk hidup membutuhkan lingkungan.
Lingkungan merupakan tempat tersedianya makhluk hidup. Karena itu, makhluk hidup yang
melakukan interaksi dengan lingkungan. Misalnya pada burung, untuk mempertahankan
kehidupannya, burung membutuhkan udara untuk minum, biji-bijian untuk makanannya, cahaya
untuk menghangatkan tinggal tubuhnya, dan tanah sebagai tempat tinggalnya. Anda dapat
melihat kehidupan makhluk hidup sangat menghargai lingkungan. Jika lingkungan rusak,
kelangsungan hidup makhluk hidup akan terancam.
Ekologi berasal dari bahasa banasa yunani, yang terdiri atas dua kata, yaitu oikos yang
artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yanf berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup
dan linkungannya. Komponen penyusun ekosistem terdiri atas faktor biotik dan abiotik Faktor
abiotik di ant cabava. Faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri atas manusia, hewan,
tumbuhan, dan berbagai macam mikroorganisme. Ekologi juga berhubungan dengan tingkatan
organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan biosfer yang saling
mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan menunjukkan suhu, udara,
kelembapan, kesatuan.
Macam-Macam Ekosistem dalam Ekologi

10
Ekosistem yang terdapat di Bumi bermacam-macam jenisnya. Hal ini dilihat dari habitat
dan organisme yang menyusun ekosistem tersebut. Berdasarkan habitatnya, ekosistem terbagi
atas dua kelompok, yaitu ekosistem daratan dan ekosistem perairan.
Ekosistem Daratan Ekosistem daratan dilihat dari tumbuhan dominan yang mendiami
wilayah tersebut. Tumbuhan dominan tersebut dinamakan vegetasi. Berdasarkan vegetasi
pembentuknya, ekosistem daratan terbagi atas.
a.Vegetasi Dataran Rendah (Pamah)
Vegetasi ini berada di dataran rendah, seperti pantai. Makhluk hidup yang mendiami
ekosistem ini adalah tumbuhan bakau, tumbuhan kelapa, kepiting, dan beberapa jenis Alga.
b.Vegetasi Dataran Tinggi
Vegetasi ini berada di dataran tinggi, seperti gunung atau pegunungan. Komunitas yang
berkembang antara lain tumbuhan paku, tumbuhan Alga, dan tumbuhan lumut.
c.Vegetasi Monsun
Vegetasi ini terdapat di daerah hutan musim. Hutan ini memiliki pergantian antara
musim kemarau dan musim penghujan yang silih berganti.

11
BAB III KEUNGGULAN BUKU

a) Keterkaitan antar bab

keunggulan dari buku utama yaitu pada bab tersebut berisi tentang ekosistem darat alami,
pada buku itu dijelaskan bahwa ekosistem darat alami terbagi menjadi tiga bagian, yaitu vegetasi
dataran rendah, vegetasi dataran tinggi, dan vegetasi monsun.Pembahasan mengenai ketiga
vegetasi tersebut dijelaskan dengan baik.Pada stiap pembahasan terdapat contoh gambar yang
membuat pembaca semakin tertarik dan semakin paham tentang ekosistem darat.

Kemudian keunggulan daru buku pembanding satu yaitu, pada bab yang diambil
menjelaskan tentang pengertian dari ekosistem darat, juga factor-faktor yang mempengaruhi
ekosistem darat. Pada bab ini juga menjelaskan tentang hutan hujan tropis, hutan gugur, padang
rumput, taiga, tundra, dan juga gurun. Pada setiap pembahasan tersebut dijelaskan ciri-ciri dan
jenis flora fauna yg hidup di ekosistem tersebut.

Dan yang terakhir yaitu buku pembanding kedua, dimana bab yang diambil dari buku ini
menjelaskan ekosistem sebagai kajian dalam ekologi. Pada buku pembanding kedua ini isinya
hampir sama dengan buku utama, yaitu membahas tentang tiga pembagian ekosistem darat
alami. Hanya saja buku pembanding kedua ini menjelaskan secara singkat.

Jadi keterkaitan antara tiga bab dari tiga buku yang digunakan dalam critical book report
ini yaitu sama-sama menjelaskan tentang ekosistem darat namun memiliki cara yang berbeda
dalam menyampaikan materi. pembahasan utama dari setiap bab juga tidak semua sama, seperti
buku utama dan buku pembanding dua yang menjelaskan tentang tiga pembagian ekosistem
darat dan buku pembanding satu menjelaskan tentang faktor-faktor ekosostem darat dan bioma-
bioma.

b) Kemutakhiran isi buku

Dari ketiga buku yang di kritisi, buku-buku ini memiliki teori-teori yang benar, sangat bagus dan
sangat membangun dalam memberikan wawasan lebih kepada para pembaca khususwa saya dan
mahasiswa ipa di manapun Karena buku ini memiliki materi yang cukup baik sebagai acuan dan

12
pedoman dasar pada materi ekosistem darat. Dari ketiga buku tersebut menurut kami buku yang
paling baik yaitu buku utama dan buku pembanding satu, karena kedua buku tersebut
memberikan lebih banyak penjelasan dibandingakan buku pembanding dua

BAB IV KELEMAHAN BUKU

a) Keterkaitan antar bab


Pada buku utama sudah baik keterkaitannya antar bab, tetapi pada buku pembanding 1
kurangnya materi yang di jabarkan tentang ekosistem darat berbeda dengan buku utama yang
sudah cukup lengkap penjelasannya.
Begitu pula dengan buku penbanding kedua masih sangat sedikit penjabaran tentang
ekosistem darat nya karna materi yang disampaikan hanya sub-sub singkat saja. Jadi kelemahan
hanya terdapat pada kedua buku pembanding.
b) Kemutakhiran isi buku
Pada ketiga buku ini, masing masing buku sudah baik untuk isinya tentang ekosistem
darat hanya saja pada kedua buku pembanding materi yang disampaikan singkat dibandingkan
dengan buku utama. Pada buku utama wawasannya tentang materi yg disampaikan sudah jelas
dibandingkan dengan kedua buku pembanding.

13
BAB V IMPLIKASI TERHADAP

a) teori
Semua organisme yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya
(alam). Organisme hidup dalam sebuah sistem yang ditopang oleh berbagai komponen yang
saling berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ekosistem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi dan
organisme dengan lngkungannya meliputi aliran energi, rntai atau jaring makanan, siklus
biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.
Secara struktural dalam ekosistem terdapat komponen biotik (produsen;tumbuhan,
konsumen;hewan, dekomposer;pengurai) dan komponen abiotik (bahan organik dan anorganik,
suhu udara, cahaya, air, dan tanah).
Ditinjau dari cara terbentuknya terdapat 2 ekosistem: ekosistem alami (contohnya; hutan, padang
rumput, padan pasir) dn ekosistem buatan (sawah, ladang/kebun, taman bunga).
Pada dasrnya ekosistem di Bumi ini dibagi ke dalam dua kategori, yaitu kategori daratan dan
ekosistem perairan. Sehingga pada dasarnya ekosistem yang ada di Bumi ini meliputi ekosistem
daratan dan juga ekosistem perairan.
Sesuai dengan namanya, ekosistem darat merupakan ekosistem (yakni interaksi antara makhluk
hidup dan juga lingkungannya) yang berada di wilayah daratan. Sehingga ekosistem darat ini
merupakan kehidupan makhluk hidup dan lingkungannya yang ada di wilayah daratan.
Ekosistem darat ini meliputi wilayah yang sangat luas dan seringkali kita sebut sebagai bioma.
Ekosistem darat atau bioma ini sangat dipengaruhi oleh hal tertentu, yakni iklim. Sementara
iklim sendiri juga sangat dipengaruhi oleh beberapa hal. Yakni letak geografis (meliputi
ketinggian tempat suatu tempat terhadap permukaan air laut), dan juga letak astronomis (yang
meliputi garis lintang ataupun garis bujur).
Ciri- ciri Ekosistem Darat
Kita mengetahui bahwasannya di Bumi ini mempunyai beberapa macam eksosistem.
Pada dasarnya memang ekosistem di Bumi dibagi menjadi dua macam, yakni ekosistem daratan

14
dan juga ekosostem air. Namun ekosistem tersebut dipecah lagi menjadi beberapa macam.
Berikut ini merupakan ciri- cici dari ekosistem darat:
1) Ekosistem yang memiliki lingkungan fisik berupa daratan
Lingkungan fisik dari ekosistem daratan memang ada di wilayah daratan, namun bukan
berarti tidak ada perairan sama sekali. Di ekosistem daratan pun kita juga bisa menemukan
perairan, namun yang disoroti secara umum adalah wilayah daratannya, sedangkan
perairan hanya sebagai tambahan saja.
2) Memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas
Ekosistem daratan merupakan gambaran interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya
secara umum. Sehingga ekosistem daratan tidak hanya mencakup wilayah yang sempit
saja, namun meliputi wilayah yang luas. Maka dari itulah ekosistem daratan ini juga
dikenal sebagai bioma.
3) Jenis tumbuhan dan juga hewan beradaptasi pada lingkungan atau wilayah daratan
Karena ekosistem darat, maka dari itulah binatang dan tumbuhan atau flora dan fauna juga
beradaptasinya dalam wilayah daratan. Hal ini karena daratan menjadi habitat dari flora
dan fauna tersebut. Oleh karena ekosistem daratan ini terdiri dari beberpa jenis dan setiap
jenis mempunyai karakteristiknya masing- masing, maka dari itulah setiap jenis ekosistem
daratan ini mempunyai flora dan fauna yang khas dari masing- masing.

Komponen Ekosistem Darat


Seperti halnya jenis ekosistem yang lainnya, ekosistem daratan juga memiliki komponen-
komponen yang menyusun ekosistem itu sendiri. Komponen yang terdapat dalam ekosistem
darat ini juga meliputi komponen biotik dan juga abiotik. komponen abiotik merupakan
komponen yang tidak hidup atau berupa benda mati, sedangkan komponen biotik merupakan
komponen yang berupa makhluk hidup. Berikut ini merupakan komponen yang ada di dalam
ekosistem darat.
 Komponen biotik. Komponen biotik atau komponen yang berupa makhluk hidup yang ada
di ekosistem daratan banyak sekali jenisnya, yakni binatang, tumbuhan, manusia, serta
organisme- organisme lainnya.
 Komponen abiotik. Selain komponen yang hidup, ada pula komponen yang tidak hidup.
Meskipun tidak hidup namun keberadaan komponen ini bisa mempengaruhi komponen-

15
komponen lain yang ada di ekosistem tersebut. Berikut merupakan komponen abiotik atau
komponen yang tidak hidup di ekosistem darat, yaitu suhu, cahaya matahari, air, iklim,
tanah, garam batu, dan lain sebagainya.

Jenis jenis Ekosistem Darat


Bila membicarakan tentang bioma, kita mengetahui bahwasannya bioma ini terdiri atas beberapa
macam. Nama- nama bioma seringkali kita dengar, bahkan mirip dengan nama hutan. Sebagian
nama bioma tersebut diambil dari vegetasi tumbuh- tumbuhan atau pohon- pohon yang hidup
dominan di bioma tersebut.
Beberapa jenis bioma yang mempunyai nama disesuaikan dengan vegetasi tanaman yang tumbuh
dominan adalah bioma hutan gugur, bioma savana, bioma tundra, bioma gurun, bioma taiga,
hutan hujan tropis, dan padang rumput. Masing- masing bioma tersebut akan kita bahas satu- per
satu karena merupakan ekosistem daratan. Berikut merupakan penjelasan dari masing- masing
ekosistem darat atau bioma.

1. Bioma hutan gugur


Bioma hutan gugur merupakan jensi ekosistem darat yang pertama akan kita
bahas. Bioma hutan gugur ini terdapat di daerah yeng mengalami empat musim, yakni musim
panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi.Bioma hutan gugur ini kebanyakan berada
di daerah Amerika Serikat bagian timur, Asia timur, Chili, dan juga Eropa Barat. Bioma hutan
gugur ini bisa dikatakan sebagai bioma yang khas karena memiliki ke khas an sendiri apabila
dibandingan dengan bioma yang lainnya. Beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma hutan gugur
antara lain:
 Memiliki curah hujan yang merata di sepanjang tahunnya, yakni sekitar 75 hingga 100 cm/
tahun
 Tumbuhan yang hidup di bioma ini pada umumnya memiliki daun yang lebar
 Terdapat di daerah yang mempunyai empat musim, yaitu musim dingin, musim semi,
musim panas, dan musim gugur
 Air yang ada di bioma ini akna membeku apabila terjadi musim dingin
 Tumbuhan tidak melakukan fotosintesis ketika musim dingin karena air tidak dapat diserap
dengan baik

16
 Dihuni oleh binatang- binatang yang mengalami hibernasi ketika musim dingin menyerang
 Beberapa hewan melakukan hibernasi ketika musim dingin, dan beberapa hewan lagi
melakukan membentuk jaringan lebak di bawah kulitnya, dan ada pula yang bermigrasi ke
tempat lain
 Berada di wilayah yang mempunyai iklim sub tropis, yakni yang terletak di 23,5ᵒ garis
lintang utara/ lintang selatan
 Radiasi sinar matahari, curah hujan, dan kelembaban meninggi ketika musim panas tiba
 Sebaliknya, radiasi sinar matahari, curah hujan , dan tingkat kelembaban akan turun ketika
musim dingin tiba
 Daun- daun berubah menjadi merah atau coklat ketika musim dingin karena tumbuhan
tidak melakukan fotosintesis (tidak dapat menyerapp air)
 Salju mulai mencair adalah tanda musim panas tiba.

2. Bioma Sabana
Bioma sabana merupakan ekosistem darat yang berupa padang rumput dengan
diselingi oleh beberapa pohon. Sabana ini berada di daerah yang memiliki iklim tropis. Wilayah
yang banyak terdapat bioma sabana adalah di Australia Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa
Tenggara Batat, dan Kenya. Bioma sabana ini dibedakan menjadi dua jenis, yakni bioma sabana
murni (yaitu sabana yang terdiri atas satu jenis pohon), dan bioma sabana campuran (yaitu
sabana yang terdiri atas beberapa jenis pohon). Beberapa jenis pohon yang hidup di bioma
sabana ini adalah rumput, Aucalyptus, tumbuhan gerbang, dan Acacia. Sedangkan beberapa
hewan yang menempati bioma sabana ini antara lain macan tutul, gajah, rusa atau kijang, zebra,
singa, kuda, dan beberapa macam serangga termasuk rayap. Untuk mengetahui lebih dalam
mengenai bioma sabana ini, berikut ini merupakan ciri- ciri dari bioma ini:
 Mempunyai curah hujan antara 90 – 150 cm/ tahun
 Merupakan padang rumput yang diselingi oleh beberapa pohon
 Ditumbuhi oleh beberapa jenis flora, seperti tumbuhan gerbang, rumput, Acacia,
Aucalyptus
 Dihuni oleh beberapa jenis fauna, seperti gajah, macan tutul, kijang, zebra, singa, kuda,
dan beberapa jenis serangga

17
3. Bioma Tundra
Jenis ekosistem darat selanjutnya adalah bioma tundra. Bioma tundra ini bisa
dikatakan sebagai bioma yang paling dingin. Bioma tundra ini dipecah menjadi dua macam,
yakni tundra Arktik dan juga tundra Alpin. Tundra Arktik merupakan tundra yang berada di
daerah kutub utara atau Artktik, dan tundra Alpin terdapat di puncak pegunungan yang tinggi,
seperti di puncak pegunungan Jaya Wijaya. Bioma tundra ini banyak kita jumpai di daerah kutub
Utara atau Arktik, Siberia, Finlanda, Rusia, dan juga Kanada. Bioma tundra ini merupakan
ekosisten darat yang mempunyai ciri- cicri sebagai berikut:
 Mengalami musim dingin yang sangat panjang, hingga mencapai 9 bulan
 Mendapatkan sangat sedikit radiasi sinar matahari ketuka musim dingin, sehingga terlihat
gelap
 Mengalami musim panas selama 3 bulan saja
 Tumbuhan- tumbuhan mulai tumbuh dan berkembang di musim panas ini
 Tanahnya ditutupi oleh salu- salju yang mencaik ketika musim panas berlangsung
 Memiliki flora yang khas, yaitu lumut sphagnum, dan lichen “reindeer”, pohon willow,
birch, serta tumbuhan berbiji pendek yang mana mempunyai masa perkembangan sangat
singkat, yakni 2 bulan saja
 Mempunyai fauna yang khas juga, yakni muskoxem (bison yang berbulu teba), reindeer
atau caribou atau rusa kutub, rubah, dan burung ptarmigan.
 Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma tundra ini. Untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai bioma ini, baca Bioma Tundra

4. Bioma Gurun
Ekosistem darat yang selanjutnya adalah bioma gurun. Gurun merupakan padang
yang mempunyai ukuran sangat luas dan mempunyai sifat tandus. Hal ini karena curah hujan
yang turun sangatlah sedikit. bisa dikatakan bahwasannya hujan sangat jarang menimpa wilayah
gurun ini. Contoh gurun yang terkenal di dunia adalah gurun Sahara di Afrika, dan gurun Gobi di
Asia. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai gurun ini, berikut merupakan ciri- ciri yang
dimiliki oleh gurun:
 Mempunyai curah hujan yang sangat rendah, yakni kurang dari 25 cm/ tahun

18
 Keadaan tanah sangat tandus
 Tanah tidak dapat menyimpan air
 Mempunyai kecepatan evaporasi atau tingkat penguapan yang sangat tinggi
 Memiliki kelembapan udara yang sangat rendah
 Terdapat perbedaan suhu yang sangat ekstrim pada malam dan siang hari. Suhu pada siang
hari bisa mencapai 60ᵒ Celcius, sedangkan di malam hari suhu bisa mencapai 0ᵒ Celcius.

5. Bioma Taiga
Jenis ekosistem darat yang selanjutnya ada bioma taiga. Bioma taiga ini juga
disebut sebgai hutan boreal. Bioma taiga ini berada di wilayah atau daerah di antara daerah
pemiliki iklim sub tropis denagan daerah yang memiliki iklim kutub. Selain di daerah yang
demikian, bioma taiga ini juga berada di daerah yang memiliki iklim dingin. Daerah- daerah
yang memiliki bioma ini antara lain Alaska, Amerika Utara, Rusia, dan semenanjung
Skandinavia. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai bioma ini, berikut ini merupakan ciri- ciri
bioma taiga ini:
 Terdapat di antara daerah iklim sub tropis dengan daerah iklim kutub atau di daerah iklim
dingin
 Terdapat perbedaan suhu yang sangat mencolok antara musim panas dan juga musim
dingin
 Terjadi pertumbuhan tanaman ketika musim panas, yakni selama 3 hingga 6 bulan
 Memiliki flora atau tumbuhan yang bersifat homogen atau berseragam
 Tumbuhan yang dominan tumbuh disana adalah tumbuhan yang memiliki daun runcing
seperti jaru (tumbuhan konifer), yang tampak selalu hijau sepanjang tahunnya
 Dihuni oleh berbagai fauna khas, yakni srigala, burung, beruang hitam, moosem ajak, dan
lynx.

6. Hutan hujan tropis


Ekosistem darat selanjutnya juga berupa hutan hujan tropis. Sesuai dengan
namanya, hutan ini berada di daerah yang memiliki iklim tropis, yakni daerah yang dilalui oleh
garis khatulistiwa. Contoh hutan hujan tropis yang sangat terkenal di dunia antara lain hutan
hujan tropis di lembah sungai Amazon, lembah sungai Kongo, dan beberapa lagi di Asia
19
Tenggara (termasuk di Kalimantan, Indonesia). Untuk mengetahui lebih dalam mengenai hutan
hujan tropis ini, berikut ini merupakan ciri- ciri yang dimiliki oleh hutan hujan tropis tersebut:
 Memiliki tingkat curah hujan yang sangat tinggi, yakni antara 200 hingga 450 cm/ tahun
 Mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun
 Suhu lingkungan antara 21 hingga 30 derajat Celcius
 Pohon yang berada di hutan ini tumbuh tinggi hingga mencapai 55 m, dan juga membentuk
tudung atau kanopi.
 Hutan ini juga ditumbuhi beberapa tanaman rambat seperti rotan dan anggrek yang
menempel di ponon- pohon untuk mendapatkan sinar matahari.
 Sebagi tempat naungan beberapa fauna yang hidup di sekitar kanopi pohon, seperti macan
tutul, jaguar, dan babi hutan. Hal ini karena di bawah kanopi binatang- binatang tersebut
bisa dengan mudah mendapatkan makanan. Beberapa binatang juga ditemukan bisa
terbang dan emmanjat, seperti monyet, burung, kelelawar, ular, tupai, dna juga beberapa
macam serangga.

7. Padang Rumput
Jenis ekosistem darat yang terakhir adalah padang rumput. Sama seperti hutan
hujan tropis, padang rumput ini juga terdapat di wilayah atau daerah tropis hingga mempunyai
iklim sedang. Beberapa negara yang mempunyai banyak padang rumput antara lain Amerika
Selatan, Hongaria, Australia, Rusia bagian Selatan, dan beberapa di wilayah Indonesia. Daerah
di Indonesia yang banyak mempunyai padang rumput adalah di wilayah Nusa Tenggara. Untuk
mengenal lebih dekat mengenai padang rumput ini, berikut merupakan ciri- ciir dari padang
rumput:
 Terdapat di daerah yang mempunyai iklim tropis dan juga sub tropis
 Mempunyai curah hujan rata- rata sebesar 25 hingga 50 cm/ tahun. Curah hujan yang
demikian ini turun dengan tidak teratur
 Di daerah yang memiliki curah hujan tinggi, terdapat rumput yang tumbuh subur yang
tingginya mencapai 3 meter, seperti bluestem grasses. Sementara di daerah surah hujannya
hanya sedikit terdapat rumput- rumput yang pendek seperti grama dan bufallo grasses.
 Suhu di padang rumput umumnya terasa panas

20
 Terdapat posoritan dan juga drainase yang tidak teratur, hal ini akan menyebabkan
tumbuhan sukar untuk dapat mengambil air
 Dihuni oleh beberapa hewan khas padang rumput, yakni reptil, burung, kijang, singa,
kanguru, srigala, cheetah, jaguar, zebra, jerapah, hewan- hewan pengerat, dan berbagai
jenis serangga.
Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma padang rumput ini. Dari semua ekosistem
darat, padang rumput merupakan salah satu ekosistem yang indah dan didatangi oleh
banyak orang untuk berbagai macam kepentingan.

Manfaat Ekosistem Darat


Ekosistem yang merupakan istilah bagi interaksi yang dilakukan oleh makhluk
hidup dengan lingkunganya ini pastilah mempunyai banyak sekali peranan. Peranan tersebut
tentu saja merupakan peranan yang membawa manfaat. Dengan kata lain bahwa ekosistem-
ekosistem tersebut mempunyai manfaat masing- masing. Demikian halnya dengan eksosistem
darat ini. Ekosistem darat juga merupakan sebuah eksositem yang mempunyai banyak sekali
manfaat. Berikut ini merupakan manfaat yang akan kita peroleh dari ekosistem darat:

a. Sebagai tempat hidup atau habitat beragam makhluk hidup


Ekosistem daratan yang berupa bioma ini merupakan suatu tempat yang
bermanfaat sebagai rumah dari berbagai jenis tumbuhnan maupun hewan atau flora atau
fauna yang berada di wilayah bioma tersebut. Di tempat inilah tumbuhan dan binatang
tersebut menjalani kehidupan, siklus hidup maupun rantai makanan yang mereka punyai.
Karena bioma inilah flora dan fauna tersebut dapat lestari dan menjadi kekayaan alam.
b. Mencerminakan bahwa kehidupan darat itu ada
Ekosistem yang merupakan interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya ini merupakan suatu pertanda bahwasannya kehidupan di Bumi,
khususnya kehidupan di daratan itu ada. Ekosistem ini merupakan hubungan yang saling
terkait antara satu sama lain dari berbagai komponen. Hal ini juga mengindikasikan
bahwasannya setiap makhluk hidup saling membutuhkan satu sama lainnya.
c. Sebagai sarana edukasi

21
Ekosistem darat juga mempunyai fungsi sebagai saraa edukasi tentang
ketergantungan makhluk hidup terhadap lingkungannya. Bioma- bioma yang merupakan bentuk
ekosistem darat bisa dijadikan sebagai objek penelitian sehingga manusia bisa meneliti tentang
seperapa besar pengaruh lingkungan terhadap makhluk hidup dan juga komponen mana saja kan
yang paling mempengaruhi bagi makhuk hidup.

b.) Program Pembangunan di Indonesia

Tujuan 15 TPB adalah melindungi, merestorasi dan meningkatkan pemanfaatan


berkelanjutan eksosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan,
memulihkan degradasi lahan, serta menghentikan kehilangan keanekargaman hayati.Dalam
rangka mencapai tujuan nasional ekosistem daratan pada tahun 2030, ditetapkan 12 target yang
diukur melalui 25 indikator.Target-target tersebut terdiri dari tata kelola kehutanan, konservasi
dan keanekaragaman hayati, melestarikan dan memanfaatkan nilai ekonomi hayati, penegakan
hukum bidang lingkungan hidup, karantina hewan dan tumbuhan, serta keamanan hayati hewan
dan nabati. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai target-target tersebut dijabarkan pada
kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah maupun nonpemerintah.

Kebijakan Tujuan 15. Pembangunan kehutanan pada periode 2017–2022 diarahkan pada
pencapaian tujuan yaitu pengelolaan hutan lestari.Perumusan arah kebijakan pembangunan
kehutanan dilakukan berdasar analisis pola pemanfaatan ruang (analisis spasial) di DIY dengan
membagi wilayah dalam kawasan-kawasan dengan arah pemanfaatan dan kriteria
tertentu.Berdasarkan analisis pemanfaatan ruang, strategi pembangunan kehutanan
dititikberatkan pada pembangunan hutan berbasis fungsi hutan yaitu fungsi ekologi, fungsi
ekonomi dan fungsi sosial. Selanjutnya maka dapat ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut:

1. Pembaharuan Sistem Tata Kelola Kehutanan,

2. Mempertahankan keberadaan kawasan hutan,

3. Pemantapan Kawasan Hutan,

4. Perencanaan Kehutanan yang Komprehensif dan berkesinambungan,

5. Peningkatan produktifitas dan nilai tambah sumberdaya hutan dan fungsinya,

6. Optimalisasi Pengelolaan dan pemanfaatan Sumberdaya Hutan,


22
7. Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Hutan yang Berkelanjutan,

8. Peningkatan akses masyarakat dalam pengelolaan hutan,

9. Penguatan Kelembagaan dan SDM Kehutanan,

10.Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan,

11. Peningkatan Kontribusi Kehutanan bagi Keberlanjutan Sektor Perekonomian lainnya,

12. Konservasi Keanekaragaman Hayati,

13. Peningkatan Manfaat Jasa Ekosistem,

14. Peningkatan Peran Hutan dalam Pemulihan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS),

15. Rehabilitasi lahan dan pencegahan bencana alam,

16. Optimalisasi dan Distribusi Fungsi dan Peruntukan Kawasan Hutan.

Program Tujuan 15. Berdasarkan arah kebijakan yang selaras dengan pencapaian Tujuan
15 TPB, program yang akan dilaksanakan antara lain: (1) Pengelolaan tutupan vegetasi dan
konservasi sumberdaya alam, (2) Pengembangan Pembibitan Kehutanan, (3) Perencanaan dan
Bina Usaha Kehutanan, (4) Pengelolaan hutan produksi dan hutan lindung, (5) Pengelolaan
Hutan Konservasi.

c) Analisis Mahasiswa

Teknik dan metode analisis ekosistem: Ekologi kuantitatif, Kompetisi, eksploitasi. Sistem
Lingkungan hidup: Arti dan makna lingkungan hidup sebagai suatu sistem, Kualitas lingkungan,
Lingkungan hidup sebagai sumberdaya, Kebutuhan dasar manusia, Interaksi manusia-
lingkungannya, Neraca materi dan energi, Manfaat dan risiko lingkungan. Penerapan Konsep
Ekosistem dalam Pengelolaan Pertanian: Agro-ekosistem: Productivity, Stability,
Sustainability, Equity; b. Farming Systems. Penerapan Konsep Ekosistem dalam Pengelolaan
Perikanan: Usaha perikanan sebagai suatu SISTEM, Identifikasi & deskripsi sistem, Flow-
charting sistem, Pemodelan sistem: I-P-O, Feed-back loop. Penerapan Konsep Ekosistem dalam
Pengelolaan Peternakan: Usaha perikanan sebagai suatu SISTEM, Identifikasi & deskripsi
sistem, Flow-charting sistem, Pemodelan sistem: I-P-O, Feed-back loop. Penerapan Konsep

23
Ekosistem dalam Pengelolaan Hutan: Usaha perikanan sebagai suatu SISTEM, Identifikasi &
deskripsi sistem, Flow-charting sistem, Pemodelan sistem: I-P-O, Feed-back loop. Penerapan
Konsep Ekosistem dalam Pengelolaan Pertambangan: Usaha perikanan sebagai suatu SISTEM,
Identifikasi & deskripsi sistem, Flow-charting sistem, Pemodelan sistem: I-P-O, Feed-back loop.
Penerapan Konsep Ekosistem dalam Pengelolaan Permukiman (URBAN): Usaha perikanan
sebagai suatu SISTEM, Identifikasi & deskripsi sistem, Flow-charting sistem, Pemodelan sistem:
I-P-O, Feed-back loop. Penerapan Konsep Ekosistem dalam Pengelolaan Lingkungan Industri:
Usaha perikanan sebagai suatu SISTEM, Identifikasi & deskripsi sistem, Flow-charting sistem,
Pemodelan sistem: I-P-O, Feed-back loop.

24
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

a) Kesimpulan

ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur biotik dan abiotik yang saling
memengaruhi.Dan setiap makhluk hidup pasti ada dalam suatu bentuk ekosistem.Ekologi darat
merupakan habitat terbesar yang merupakan suatu ekosistem yang saling berkaitan, sehingga
pelestarian lingkungan harus terus dijalankan dan pembangunan harus mempertimbangkan pula
dengan kelestarian lingkungan.

Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup
maupun interaksi antara makhluk hidup dan linkungannya.Ekosistem yang terdapat di Bumi
bermacam-macam jenisnya.Hal ini dilihat dari habitat dan organisme yang menyusun ekosistem
tersebut.Berdasarkan habitatnya, ekosistem terbagi atas dua kelompok, yaitu ekosistem daratan
dan ekosistem perairan.

kosistem darat merupakan ekosistem (yakni interaksi antara makhluk hidup dan juga
lingkungannya) yang berada di wilayah daratan. Sehingga ekosistem darat ini merupakan
kehidupan makhluk hidup dan lingkungannya yang ada di wilayah daratan.Ekosistem darat ini
meliputi wilayah yang sangat luas dan seringkali kita sebut sebagai bioma.

Ekosistem Daratan Ekosistem daratan dilihat dari tumbuhan dominan yang mendiami
wilayah tersebut.Tumbuhan dominan tersebut dinamakan vegetasi. Berdasarkan vegetasi
pembentuknya, ekosistem daratan terbagi atas :Vegetasi dataran rendah (pamah), vegetasi
dataran tinggi, vegetasi Monsun .

b) Saran

saran dari kami selaku penulis makalah cbr ini, untuk ketiga buku yang kami bahas yaitu lebih
diperbanyak lagi materi tentang ekosistem darat karna masih ada beberapa hal yang tidak di
cantumkan, misalnya dampak jika ekosistem darat rusak apa yang akan terjadi. Namun, buku ini
juga kami sarankan untuk dibaca oleh teman-teman karena buku ini dapat menambah wawasan
kita tentang ekosistem darat dan materi lainnya.

25
DAFTAR PUSTAKA

Karmana, Oman.2007.Cerdas belajar biologi.Bandung: Grafindo Media Pratama

Setiowaty, Tetty dan Deswati Furqonitq.2007.Biologi Interaktif.Jakarta: Azka Press

Abdurahman, Deden.2008.BIOLOGI Kelompok Pertanian dan Kesehatan.Bandung: Granfindo


Media Pratama

26

Anda mungkin juga menyukai