Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Disusun Oleh:
NAMA : RIZKA DYAH ARYANI
NIM : L1C020091
Fakultas&Prodi : SOSIOLOGI
Semester :1
PROGRAM STUDI S1
UNIVERSITAS MATARAM
T.A. 2020/2021
1
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 3
BAB I. ...................................................................................................................................... 4
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI ................................................ 4
BAB II...................................................................................................................................... 8
ANTROPOLOGI: OTNOLOGI, EPISITIMOLOGI, AKSIOLOGI ........................................ 8
BAB III. ................................................................................................................................. 11
SEJARAH ANTROPOLOGI ............................................................................................... 11
BAB IV. ................................................................................................................................. 14
ANTROPOLOGI BUDAYA ................................................................................................. 14
BAB V. .................................................................................................................................. 17
KESIMPULAN DAN ANALISIS KRITIS ............................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 19
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis haturkan kepada ALLAH S.W.T atas
selesainya tugas terstruktur mata kuliah antropologi ini dengan tenggat waktu
yang telah ditentukan.
Sholawat dan salam semoga ALLAH limpahkan kepada Rasulullah SAW atas
berkat dan rahmatnya sehingga saya bias menyelesaikan tugas.
Terima kasih saya sampaikan atas bimbingan bapak Dr.Taufik Ramdani,
S.Th.I.,M.Sos sebagai dosen pengampu mata kuliah Antropologi yang telah
membimbing saya sehingga refrensi tugas inidapat terselesaikan dengan
tenggat waktu yang telah ditentukan.
Besar harapan saya tugas ini akan memberi manfaat di kemudian hari bagi
mahasiswa lainya sebagai refrensi dengan topik atau tema yang sama ataupun
dengan topik atau tema yang lain.
3
BAB I.
Pengertian Antropologi
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti "manusia", dan logos yang
berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis
sekaligus makhluk sosial, jadi antropologi adalah salah satu cabang ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat
suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan
orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda
dari apa yang dikenal di Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan melalui
beberapa fase. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal
daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih
menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.
1. Berdasarkan Etimologinya
Kata antropologi berasal dari kata yunani “Antropo” yang berarti manusia dan
“logy” atau “logos” berarti ilmu yang mempelajari tentang manusia.
Menurut Ralfh L Beals dan Harry Hoijen : 1954: 2
antropologi adalah ilmu yang mempelajarai manusia dan semua apa yang
dikerjakannya.
Tulian Darwin
The origin of spicies” Antropologi fisik berkembang pesat dengan melakukan
penelitian-penelitian terhadap asal mula dan perkembangan manusia. Manusia
asalnya monyet, karena makhluk hidup mengalami evolusi.Antropologi ingin
membuktikan dengan melakukan berbagai penelitian terhadap kera dan monyet
di seluruh dunia.
Menurut orang awam
Membicarakan Antropologi hanyalah berfikir tentang fosil-fosil. Memang
pemikiran yang demikian tidak selamanya salah karena mempelajari fosil
merupakan suatu cabang penelitian Antropologi. Arkheologi pada dasarnya
berbeda dengan Antropologi, di mana sesungguhnya arkheologi merupakan
salah satu cabang Antropologi.
4
David Hunter
Antropologi merupakan sebuah ilmu yang lahir dari rasa ingin tahu yang tak
terbatas dari umat manusia.
Koentjaraningrat
William A. Haviland
Rifhi Siddiq
Menurut Mario
Anthropolgy itu ilmu yang meneliti hidup manusia dari segi kebudayaan / culture.
Yang pasti anthropology itu tidak mengatakan bahwa manusia itu berasal dari
monyet. kalau asalnya monyet pasti disebutnya monyetologi / monkeytology.
M.J. Herskovits
Jadi antropologi merupakan ilmu yang mempelajari atau meneliti semua aspek
yang terdapat pada manusia seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, norma,
nilai, seni, tradisi, teknologi, kelembagaan dan lain sebagainya. Bagaimana asal
mula manusia dan semua yang dikerjakan oleh manusia.
5
Sehingga tujuan antropologi adalah sebagai bahan pelajaran mengenai
bagaimana asal usul manusia dan segala kegiatanya dari periode ke periode,
memahami kelompok-kelompok tertentu manusia secara keseluruhan. serta
mengetahui bagaimana manusia berevolusi, Antropologi juga menggunakan
kajian lintas budaya dalam menekankan dan menjelaskan bagaimana ilmu
tentang manusia.
Secara khusus ilmu antropologi tersebut terbagi ke dalam lima sub-ilmu yang
mempelajari:
6
perkembangan yang mengintegrasikan ilmu-ilmu pangkal tadi, serta mempelajari
bagaimana penerapannya di beberapa negara yang berbeda.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ruang lingkup antropologi secara garis
besar memfokuskan kepada antropologi budaya dan antropologi fisik, kenapa?
Karena dari antropologi fisik mempelajari bagaimana manusia sebagai
organisme biologis yang dimana melakukan kajian temtang perkembangan dan
evolusi manusia. Sedangkan antropologi budaya lebih menekankan pada
kebudayaan manusia atau pun praktik tradisinya dalam kehidupan masyarakat.
7
BAB II.
ONTOLOGI
Ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Ontos berarti yang berada (being)
dan Logos berarti pikiran (logic). Jadi, Ontologi berarti ilmu yang membahas
tentang hakikat sesuatu yang ada/berada atau dengan kata lain artinya ilmu
yang mempelajari tentang “yang ada” atau dapat dikatakan berwujud dan
berdasarkan pada logika. Sedangkan, menurut istilah adalah ilmu yang
membahas sesuatu yang telah ada, baik secara jasmani maupun secara rohani.
Disisi lain, ontologi filsafat adalah cabang filsafat yang membahas tentang prinsip
yang paling dasar atau paling dalam dari sesuatu yang ada. Dari pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa otnologi merupakan kajian yang mempelajari
segala yang ada dan berwujud yang berdasarkan pada logika, dan
membahasnya secara jasmani dan rohani dan menggunakan prinsip yang paling
dasar atau yang paing mendalam dari yang ada tersebut.
Objek kajian Ontologi disebut “ Ada” maksudnya berupa benda yang terdiri dari
alam , manusia individu, umum, terbatas dan tidak terbatas (jiwa). Di dalam
ontologi juga terdapat aliran yaitu aliran monoisme yaitu segala sesuatu yang
ada berasal dari satu sumber (1 hakekat). Dalam aspek Ontologi diperlukan
landasan-landasan dari sebuah pernyataan – pernyataan dalam sebuah ilmu.
Landasan-landasan itu biasanya kita sebut dengan Metafisika. Metafisika
merupakan cabang dari filsafat yang menyelidiki gerakan atau perubahan yang
berkaitan dengan yang ada (being).
8
EPISTIMOLOGI
Secara etimologi, epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat dari
dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Episteme berarti
pengetahuan atau kebenaran dan logos berarti pikiran, kata atau teori. Dengan
demikian epistimologi dapat diartikan sebagai pengetahuan
sistematik mengenahi pengetahuan. Epistimologi dapat juga diartikan sebagai
teori pengetahuan yang benar (teori of knowledges). Epistimologi adalah cabang
filsafat yang membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode, struktur dan
validitas atau kebenaran pengetahuan.
AKSIOLOGI
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu: axiosyang berarti
nilai. Sedangkan logos berarti teori/ ilmu. Aksiologi merupakan cabang filsafat
ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya.
Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Jujun S.suriasumantri mengartikan
aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan
yang diperoleh. Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilali merujuk
pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial dan agama. Sedangkan
nilai itu sendiri adalah sesuatu yang berharga yang diidamkan oleh setiap insan.
Aksioloagi adalah ilmu yang membecirakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu
sendiri. Jadi, aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat
yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak
9
ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya dan dijalan yang baik pula karena akhir-akhir ini banyak
sekali yang mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan dijalan
yang tidak benar.
10
BAB III.
SEJARAH ANTROPOLOGI
Menurut sejarah Ilmu Antropologi berkembang melalui beberapa fase, yaitu fase
pertama ( sebelum 1800 ), fase kedua ( tahun 1800/ kira-kira abad ke-19 ), fase
ketiga ( awal abad ke-20 ), dan fase keempat ( setelah tahun 1930-an ).
Pada akhir abad ke-15 hingga permulaan abad ke-16 bangsa Eropa mulai
menjelajahi beberapa benua didunia, diantaranya Asia, Afrika, Australia, dan
Amerika. Dalam perjalanannya bangsa Eropa mulai menemukan hal-hal baru,
tentang suku-suku yang berbeda yang belum pernah mereka temui sebelumnya.
DIsepanjang perjalanan mereka mencatat segala hal yang telah mereka temui.
Mereka mencatat segala hal yang berhubungan dengan suku tersebut, seperti
adat istiadat, bahasa, susunan masyarakat, dan ciri fisik suku tersebut. Melalui
buku harian atau jurnal yang telah mereka gunakan untuk mencatat apa yang
telah mereka temui, bersamaan dengan itu mulai terkumpul tulisan tulisan tangan
para pelaut, penyiar agama, dan musafir. Tulisan tersebu disebut “etnografi “ dari
kata ethos yang artinya bangsa, pada saat itu tulisan tersebut sangat menarik
bagi bangsa Eropa, akan tetapi terkadang deskripsi yang dijelaskan masih
kurang jelas atau kabur.
Pada permulaan abad ke-19 perhatian pengetahuan tentang ciri fisik, adat
istiadat dan masyarakat bangsa-bangsa lain diluar Eropa, menimbulkan usaha-
usaha dari dunia ilmiah untuk mengintegrasikan seluruh pengetahuan etnografi
menjadi satu.
Integrasi yang benar-benar baru timbul pada pertengahan abad ke-19, pada fase
ini bahan-bahan etnografi telah disusun menjadi karangan-karangan
11
berdasarkan evolusi pemikiran masyarakat dan kebudayaan yang berevolusi
dalam jangka waktu lama. Mereka menganggap bahwa semua bentuk
masyarakat dan bangsa-bangsa diluar eropa adalah primitive.
Pada fase ini perkembangan Ilmu Antropologi berupa suatu Ilmu Akademis yang
bertujuan mengetahui dan memahami tingkat-tingkat masyarakat dalam sejarah
perkembangan dan penyebaran kebudayaan manusia.
Dalam fase ini Ilmu Antropologi menjadi suatu ilmu yang praktis yang bertujuan
mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa diluar Eropa guna
kepentingan colonial dan mendapatkan suatu pengertian masyarakat masa kini
yang kompleks.
Pada fase ini Ilmu Antropologi berkembang sangat pesat, kebudayaan bangsa-
bangsa asli diluar Eropa mulai terhapus karena adanya kebudayaan Eropa yang
mempengaruhinya. Pada saat itu terjadi beberapa perubahan pada dunia
diantaranya adanya Perang Dunia II dan hilangnya bangsa-bangsaprimitive.
12
Pada fase ini bukan berarti fase pertama, kedua dan ketiga terbuang begitu saja,
akan tetapi digunakan sebagai landasan perkembangan baru yang dilakukan
para tokoh ahli dalam suatu symposium untuk meninjau dan merumuskan pokok
tujuan dan ruang lingkup dari Ilmu Antropologi yang baru itu.
Di fase keempat ini tujuannya dapat dibagi menjadi dua yaitu tujuan akademis
dan tujuan praktis. Tujuan akademisnya yaitu mencapai pengertian manusia
pada umumnya dengan mempelajari keragaman bentuk fisiknya, masyarakat
serta kebudayaannya. Dan tujuan praktisnya adalah mempelajari manusia dalam
keragaman masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku
bangsa itu.
13
BAB IV.
ANTROPOLOGI BUDAYA
Antropologi Budaya merupakan salah satu cabang ilmu-ilmu sosial, yang
berupaya untuk memberi jawaban atas berbagai pertanyaan yang berkaitan
dengan manusia dalam posisi atau kedudukannya sebagai makhluk sosial.
Jawaban yang diberikan tersebut menguraikan seluk-beluk realitas fundamental
tentang manusia yang dikonstruksikan sebagai intersubjektivitas atau ketentuan
dunia nyata, yang merupakan dasar kebudayaan manusia.
Banyak ilmu yang membahas dan mengkaji tentang manusia. Ilmu-ilmu tersebut,
di antaranya, biologi, anatomi, fisiologi, sosiologi, dan sebagainya. Kalau anatomi
dan fisiologi mempelajari manusia sebagai organisme biologi, ilmu sosial
memusatkan perhatiannya pada bentuk-bentuk yang khas dari hubungan
antarmanusia, dan humaniora lainnya mengkaji puncak-puncak keberhasilan
kebudayaan, maka ilmu antropologi melihat kajian keilmuan terhadap manusia
secara menyeluruh dan terintegrasi (holistik). Perspektif yang luas dan unik ini
merupakan sarana yang amat baik bagi para antropolog untuk menelaah sesuatu
yang begitu halus yang disebut sifat manusia.
14
"peradaban" di kemudian hari diganti definisinya oleh V. Gordon Childe, di mana
"kebudayaan" menjadi istilah perangkum dan "peradaban" menjadi satu jenis
khusus kebudayaan
Perkembangan antropologi budaya terjadi dalam konteks akhir abad ke-19, saat
pertanyaan tentang kebudayaan manakah yang "primitif" dan yang mana yang
"beradab", tidak hanya ada dalam benak Marx dan Freud tetapi juga banyak
orang lainnya. Kolonialisme dan prosesnya semakin sering membuat pemikir
asal Eropa berhubungan, secara langsung atau tidak langsung, dengan bangsa
lain yang "primitif". Keadaan yang berbeda antara berbagai kelompok manusia,
yang sebagian memiliki teknologi modern dan maju seperti mesin dan telegraf,
sedangkan sebagian lain tidak memiliki apa-apa kecuali komunikasi tatap muka
dan masih hidup dengan gaya Paleoliti, menarik perhatian angkatan pertama
antropolog budaya.
15
Sejajar dengan perkembangan antropologi budaya di Amerika Serikat,
di Inggris antropologi sosial, di mana "kesosialan" merupakan paham inti yang
berpusat pada penelitian mengenai kedudukan dan peranan sosial, kelompok,
lembaga dan hubungan antaranya, berkembang sebagai disiplin akademis.
Suatu istilah perangkum, yaitu antropologi sosial-budaya, mengacu baik ke
antropologi budaya maupun social.
16
BAB V.
Kesimpulan
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari dan meneliti segala sesuatua yang berkaitan
dengan aspek manusia baik itu budaya, asal usul manusia, bagaimana manusia
melakukan prubahan dan lain sebagainya. Objek dari antropologi adalah manusia,
antropologi terbentuk dari beberapa fase sehingga baru menjadi ilmu yang di pelajari
dengan ruang lingkupnya yaitu antropologi budaya dan antropologi fisik yang dimana
dua hal ini tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan. Diantara ilmu yang lainya
antropologi memiliki kedudukan, tujuan, manfaat yang unik karena memiliki tujuan
merumuskan penjelasan-penjelasan mengenai perilaku manusia,hubungan antar
manusia lainya, proses yang timbul dari hubungan manusia dengan manusia lainya.
Analisis kritis
Tujuan penulisannya
Fakta-fakta unik
Refleksi diri
Dari semua materi mengenai ilmu antropologi banyak sekali yang dapat
diperoleh mulai dari menambah wawasan, memberi pengajaran lebih spesifik
17
mengenai ilmu antropoligi karena dalam materi antropologi ini menyatukan
pendapat-pendapat para ahli dan pendapat saya sendiri dengan tujuan untuk
memberikan pemahaman bagi pembaca mengenai ilmu antropologi dengan
bagian-bagianya.
18
DAFTAR PUSTAKA
19