Anda di halaman 1dari 1

A.

Pendahuluan
Pentingnya empedu bagi kehidupan manusia telah lama diakui.
Bahkan, lebih dari 2000 tahun yang lalu dokter Yunani Hippocrates (460-370 SM)
mengembangkan teori medis berdasarkan empat cairan tubuh mendasar yang disebutnya
"humor", yang terdiri dari dahak, darah, "empedu hitam," dan "empedu kuning".
Akhirnya, sains modern menggantikan pemahaman "humoral" ini, dan keyakinan bahwa
empedu memiliki efek mendalam pada perilaku manusia ditinggalkan. Namun, siapa pun
yang telah mengalami serangan kolestasis, misalnya dalam kaitannya dengan
cholelithiasis, tidak dapat melarikan diri hubungan antara kolik bilier dan efek yang tidak
menyenangkan pada perilaku. Selama dekade terakhir, dengan menggunakan pendekatan
pelengkap dan canggih dalam biologi molekuler, biokimia, dan elektrofisiologi, para
ilmuwan telah membuat wawasan mendalam tentang mekanisme dasar transportasi
hepatobilier dan pembentukan empedu. Selanjutnya, identifikasi terbaru dari gen dan
protein yang terlibat telah memberikan dasar molekuler untuk pemahaman kita tentang
pembentukan empedu dan, secara bersamaan, telah memberikan wawasan ke dalam
patogenesis banyak penyakit hati kolestasis di mana protein ini rusak atau tidak ada.1.2
Penyakit batu empedu merupakan salah satu gangguan pencernaan yang paling
umum dan merupakan beban kesehatan utama di negara maju baik morbiditas serta biaya.
Cholelitiasis adalah penyebab paling umum gangguan saluran empedu pada orang
dewasa. Cholelithiasis adalah penyakit yang kompleks di mana komponen genetik serta
beberapa faktor lingkungan individu dan kelompok berperan dalam patogenesis, dan
faktor-faktor ini cenderung mempengaruhi distribusi beragam batu empedu di seluruh
dunia.2,3,4

B. Definisi

Istilah kolelitiasis dimaksudkan untuk penyakit batu empedu yang dapat ditemukan
di dalam kandung empedu atau di dalam ductus koledokus, atau pada kedua-duanya.
Sebagian besar batu empedu, terutama batu kolesterol, terbentuk di dalam kandung
empedu (kolesistolitiasis). Jika batu kandung empedu ini berpindah ke dalam saluran
empedu ekstrahepatik, disebut batu saluran empedu sekunder atau koledokolitiasis
sekunder.5
Kebanyakan batu ductus koledokus berasal dari batu kandung empedu, tetapi ada juga yang
berbentuk primer di dalam saluran empedu ekstrahepatik maupun intrahepatic.

Anda mungkin juga menyukai