Dosen Pengampuh:
Disusun Oleh:
PROGRAM STUDI …
UNIVERSITAS MATARAM
T.A. 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada ALLAH SWT atas selesainya tugas
terstruktur mata kuliah Antropologi ini
Sholawat dan Salam semoga ALLAH limpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
atas segala rasa nikmat dan kesehatan yang diberikan kepada kita semuad (Untuk
yang beragama Islam)
Terima kasih saya sampaikan atas bimbingan Bapak Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I.,
M.Sos sebagai dosen pengampuh mata Kuliah Antropologi ini
Besar harapan saya tugas ini akan memberi manfaat di kemudian hari bagi saya dan
kita semua.
Penyusun, Mataram,13-oktober-2020
HALAMAN COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I. Pengertian dan Ruang Lingkup Kajian Antropologi
BAB II. Antropologi: Ontologi, Epistimologi, Aksiologi ..
BAB III. Sejarah Antropologi ..
BAB IV. Antrologi Budaya ..
BAB V. Kesimpulan dan Analisis Kritis ..
DAFTAR PUSTAKA ..
LAMPIRAN
BAB 1
A.Pengertian Antropologi
Kata antropologi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “Anthropos” yang berarti
manusia dan “Logos” yang berarti wacana. Sehingga secara etimologis, arti
antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia termasuk kajian-kajian di
dalamnya.Dalam melakukan kajian tentang manusia, antropologi mengedepankan dua
konsep yang penting, yakni komparatif dan holistik. Karena di dalam mengkaji
antropologi lebih memperhatikan pada aspek sejarah serta melalui penjelasan
menyeluruh untuk menggambarkan manusia melalui ilmu pengetahuan seperti ilmu
sosial, ilmu hayati dan humaniora.
Pada awalnya ilmu antropologi berawal karena ketertarikan orang Eropa pada ciri
fisik, adat istiadat dan budaya etnis lain yang berbeda-beda dengan masyarakat Eropa.
Sehingga pada awalnya kajian antropologi lebih fokus pada penduduk sebagai
masyarakat tunggal, dalam artian kelompok masyarakat yang hidup di lingkungan yang
sama namun memiliki ciri khas yang berbeda-beda.
Agar lebih memahami apa arti antropologi, maka kita dapat merujuk pada
pendapat beberapa ahli berikut ini:
1. David Hunter
2. William A. Haviland
Menurut Conrad Phillip Kottak, arti antropologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari mengenai keragaman umat manusia secara holistik, meliputi aspek sosial
budaya, biologis, bahasa, dan lingkungannya dalam dimensi waktu masa lalu, saat ini,
dan masa depan.
4.Tulian Darwin
Menurut Tulian Darwin, antropologi adalah ilmu yang berasal dari keinginan
manusia untuk membuktikan asal mula dan perkembangan yang terjadi pada manusia
dengan melakukan bermacam-macam penelitian mengenai monyet dan kera yang ada
di seluruh penjuru dunia.
5. Koentjaraningrat
6. Rifhi Siddiq
Menurut Rifhi Siddiq, pengertian antropologi adalah ilmu yang mengkaji segala
aspek yang ada dalam kehidupan manusia yang terdiri dari segala macam konsepsi
tradisi, norma, seni, kebudayaan, ilmu pengetahuan, kelembagaan, lambang, linguistik,
dan juga teknologi.
Berikut dibawah ini terdapat beberapa ruang lingkup dari antropologi, antara lain:
Masalah sejarah asal dan perkembangan manusia dilihat dari ciri-ciri tubuhnya
secara evolusi yang dipandang dari segi biologi;
Masalah sejarah terjadinya berbagai ragam manusia dari segi ciri-ciri fisiknya.
Manfaat Antropologi
Berikut dibawah ini terdapat beberapa manfaat dari antropologi, antara lain:
Dapat mengetahui kedudukan serta peran yang harus kita lakukan sesuai
denganharapan warga masyarakat dari kedudukan yang kita sandang.
Membantu kita (manusia) untuk mengenal kebudayaan dan sejarah dari bangsa
lain.
1. Antropologi Fisik
Antropologi Fisik
• Salah satu yang menjadi perhatian antropologi fisik adalah evolusi manusia
(Haviland, 1985:12 dan Ihromi, 1994:5).
b. Mengenai bagaimana dan apa sebabnya manusia masa kini secara biologis
berbeda (variasi manusia)
BAB II
A.Antropologi ONTOLOGI, EPISTIMOLOGI DAN AKSIOLOGI DALAM
PENGETAHUAN FILSAFAT
Dalam hal ini berkaitan sekali dengan cabang – cabang ilmu filsafat. Cabang –
cabang ilmu filsafat di antaranya Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi. Ontologi adalah
cabang ilmu yang membahas hakikat segala sesuatu yang ada. Epistimologi adalah
cabang ilmu menjelaskan tentang bagaimana mencari pengetahuan dan seperti apa
pengetahuan tersebut. Aksiologi membahas tentang untuk apa ilmu itu
digunakan.Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat yang paling kuno dan berasal
dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret.
Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales,
Plato, dan Aristoteles . Pada masanya, kebanyakan orang belum membedaan antara
penampakan dengan kenyataan. Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai
pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula
segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali
segala sesuatu itu berasal dari satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa
dianggap ada berdiri sendiri).
Hakikat kenyataan atau realitas memang bisa didekati ontologi dengan dua
macam sudut pandang:
kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau
jamak?
Monisme: aliran yang mempercayai bahwa hakikat dari segala sesuatu yang ada
adalah satu saja, baik yang asa itu berupa materi maupun ruhani yang menjadi sumber
dominan dari yang lainnya. Para filosof pra-Socrates seperti Thales, Demokritos, dan
Anaximander termasuk dalam kelompok Monisme, selain juga Plato dan Aristoteles.
Sementara filosof Modern seperti I. Kant dan Hegel adalah penerus kelompok
Monisme, terutama pada pandangan Idealisme mereka.
Dualisme: kelompok ini meyakini sumber asal segala sesuatu terdiri dari dua
hakikat, yaitu materi(jasad) dan jasmani(spiritual). Kedua macam hakikat itu masing-
masing bebas dan berdiri sendiri, sama-sama abadi dam azali. Perhubungan antara
keduanya itulah yang menciptakan kehidupan dalam alam ini. Contoh yang paling jelas
tentang adanya kerja sama kedua hakikat ini ialah dalam diri manusia.
Materialisme: aliran ini menganggap bahwa yang ada hanyalah materi dan bahwa
segala sesuatu yang lainnya yang kita sebut jiwa atau roh tidaklah merupakan suatu
kenyataan yang berdiri sendiri. Menurut pahan materialisme bahwa jiwa atau roh itu
hanyalah merupakan proses gerakan kebendaan dengan salah satu cara tertentu.
kenyataan/realitas (reality)
eksistensi (existence)
esensi (essence)
substansi (substance)
perubahan (change)
tunggal (one)
jamak (many)
Epistimologi filsafat membicarakan tiga hal, yaitu objek filsafat (yaitu yang
dipikirkan), cara memperoleh pengetahuan filsafat dan ukuran kebenaran
(pengetahuan) filsafat. Istilah Epistemologi di dalam bahasa inggris di kenal dengan
istilah “Theory of knowledge”. Epistemologi berasal dari asal kata “episteme” dan
”logos”. Epistime berarti pengetahuan, dan logos berarti teori. Dalam rumusan yang
lebih rinci di sebutkan bahwa epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat yang
mengkaji secara mendalan dan radikal tentang asal mula pengetahuan, structure,
metode, dan validitas pengetahuan.
Gnosiologi
Logikal material
Criteriologi
kata aksiologi bukanlah kata asli dari bahasa Indonesia, melainkan berasal dari
bahasa Yunani yaitu "axion" yang berarti nilai dan ditambahkan dengan "logos" yang
bermakna teori. Sehingga jika didefinisikan secara istilah, "aksiologi" merupakan suatu
cabang ilmu filsafat yang mempelajari tentang hakikat nilai dan teori. Nilai yang
dimaksud di sini adalah ide atau konsep tentang apa yang difikirkan manusia atau
dianggap penting oleh manusia. Jadi, aksiologi adalah aspek dalam ilmu filsafat yang
membahas tentang nilai atau moral yang berlaku dalam kehidupan manusia.
Menurut Theodore Brameld, seorang tokoh filusuf klasik, aksiologi dibagi menjadi
3 bagian:
Pertama adalah moral, etika atau tindakan manusia. Peran utama aksiologi ini
adalah memberi arah pada manusia untuk melakukan suatu tindakan yang lebih baik.
Kedua adalah ekspresi keindahan. Di sini aksiologi berperan sebagai pembimbing
dalam diri manusia untuk berekspresi yang melahirkan suatu keindahan dalam dirinya.
Ketiga yaitu sosial politik. Pada tingkatan ini, aksiologi berperan sebagai sarana proses
sosialisasi manusia.
Aksiologi berasal dari kata Yunani: axion (nilai) dan logos (teori), yang berarti teori
tentang nilai.Aksiologi menyangkut nilai-nilai berkualitas atau tidak, dalam devinisi lain
aksiologi merupakan suatu pendidikan yang di emplementasikan serta untuk menguji
dalam kepribadian anak.
A. Ontologi
Ontologi berasal dari kata "Onthos" yang berarti berada dan "Logos" berarti ilmu. Jadi
bisa disimpulkan bahwa ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat sesuatu
yang ada sehingga sesuatu tersebut bisa dipercaya masyarakat.
Aspek Ilmu pengetahuan dalam hal ini ditentukan oleh metodis, sistematis (saling
berkaitan), dan rasional (berdasarkan fakta). Seperti Benda mati, Benda hidup, manusi
individu, dan lain sebagainya.
B. Epistemologi
Epistimologi berasal dari yunani, yaitu "Episteme" berarti pengetahuan dan "logos"
berarti pemikiran. Jadi Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang membahas
tentang ilmu pengetahuan dari Sesuatu yang ada di dalam pendidikan. Epistemologi ini
mengarah pada pengetahuan atau teori ilmu pengetahuan.
Dalam hal ini kita membahas bagaimana Ilmu pengetahuan itu diperoleh, dan
bagaimana kita mengetahui apa yang kita ketahui. Banyak sekali perdebatan
mengenai ilmu pengetahuan.
Contohnya, Kita harus tahu kenapa pendidikan itu harus didirikan, dan apa yang
melatar belakangi pendidikan di negara ini.
C. Aksiologi
Aksiologi berasal dari kata "axios" yang berarti nilai dan "logos" berarti pemikiran. Jadi
aksiologi adalah Ilmu pengetahuan yang membahas hakikat nilai yang ditinjau dari
kefilsafatan.
Inti aksiologi ada dua yaitu Etika (bersumber dari al Qur'an dan Hadis) dan Estetika
(doktinnya dari agama).
BAB III
A.Sejarah Antropology
Antropologi merupakan salah satu displin ilmu yang berkembang sebagai dampak
penjajahan bangsa Eropa di seluruh du
nia. Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang
budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi muncul berawal dari ketertarikan
orang-orang Eropa yang melihat ciri-cirii fisik, adat-istiadat, budaya yang berbeda dari
apa yang dikenal di Eropa.
Pada akhir abad ke 15,.bangsa Eropa mulai menjelajah ke berbagai benua seperti
Asia, Afrika, dan Amerika. Dari para penjelajah tersebut terkumpul buku-buku kisah
perjalanan, yang berisi bahan pengetahuan berupa deskripsi tentang adat istiadat,
susunan masyarakat, bahasa, dan ciri-ciri fisik dari bermacam-macam suku bangsa di
Asia, Afrika, Oseania, dan Amerika. Kemudian bahan pengetahuan tadi disebut bahan
etnografi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa.
Pada fase ini, antropologi menjadi ilmu praktis dengan tujuan mempelajari
masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa guna kepentingan
pemerintah kolonial dan untuk memahami kebudayaan masyarakat modern yang
kompleks.
Pada ini Antropologi mengalami masa perkembangan yang paling pesat karena
terjadi perubahan yang besar. kebudayaan asli bangsa-bangsa pribumi hilang akibat
pengaruh kebudayaan Eropa. Selain itu, setelah perang dunia ke II muncul kebencian
terhadap negara-negara penjajah. proses-proses tersebut menyebabkan perhatian
ilmu antropoogi tidk lagi ditujukan kepada penduduk pedesaan di luar ERopa, tetapi
juga kepada suku bangsa di daerah pedesaan Eropa.
Dalam arti tertentu, praktik antropologi dimulai begitu manusia mulai berfikir
tentang masyarakat dan keyakinan-keyakinan mereka, dan secara sadar memutuskan
untuk membandingan diri mereka sendiri dengan masyarakat-masyarakat lain yang
melakukan kontak dengan mereka.
Antropologi menjadi sebuah subjek akademis yang berdiri sendiri pada abad
kesembilan belas, sebagian besar memusatkan perhatian pada penelitian sifat-sifat
fisik, bahasa dan budaya masyarakat yang belum beradab. Sir Edward Tylor menjadi
dosen antropologi di Oxford pada tahun 1884, maka mulai disinilah antropologi
dikembangkan diberbagai Negara. Hampir disepanjang abad kesembilan belas, status
pasti antropologi mencakup segala hal, mulai dari mengukur bentuk dan ukuran kepala
sampai mengumpulkan artefak untuk mengisi museum-museum dikota-kota yang
kaitannya dengan sains, terutama zoology dan biologi.
Gagasan ini didukung oleh hasil penelitian beberapa disiplin ilmu, bukti-bukti
geologi menunjukan bahwa bumi lebih tua daripada yang diungkapkan oleh injil,
sementara penemuan-penemuanarkeologi seperti peralatan yang ditemukan di tanah
berlumpur Denmark dianggap mendukungteori yang menyatakan bahwa umat manusia
telah melewati berturut-turut, zaman-zaman batu, perunggu, dan besi.
BAB IV
A. Antropology Budaya
Antropologi Budaya
Dalam kebudayaan terdapat subsistem yang paling penting yaitu foci yang
menjadi kumpulan pola perilaku yang menyerap banyak waktu dan tenaga. Apabila
suatu kebudayaan makin terintegrasi maka fokus tersebut akan makin berkuasa
terhadap pola perilaku dan makin berhubungan fokus tersebut satu dengan yang
lainnya dan begitu pula sebaliknya. Kebudayaan akan rusak dan bahkan bisa hancur
apabila perubahan yang terjadi terlalu dipaksakan, sehingga tidak sesuai dengan
keadaan masyarakat tempat kebudayaan tersebut berkembang. Perubahan tersebut
didorong oleh adanya tingkat integrasi yang tinggi dalam kebudayaan. Apabila tidak
terintegrasi maka kebudayaan tersebut akan mudah menyerap serangkaian inovasi
sehingga dapat menghancurkan kebudayaan itu sendiri.Klasifikasi Kebudayaan
Sifat Kebudayaan:
Bersifat organik dan superorganik karena berakar pada organ manusia dan juga
karena kebudayaan terus hidup melampaui generasi tertentu.
2. Bersifat terlihat (overt) dan tersembunyi (covert) terlihat dalam tindakan dan
benda, serta bersifat tersembunyi dalam aspek yang mesti diintegrasikan oleh tiap
anggotanya.
4. Bersifat ideal dan manifest berupa tindakan yang harus dilakukannya serta
tindakan-tindakan yang aktual.
5. Bersifat stabil dan berubah yang diukur melalui elemen-elemen yang relatif
stabil dan stabilitas terhadap elemen budaya.
Teori-teori Kebudayaan
1. Superorganik
Kebudayaan adalah realitas super dan ada di atas dan di luar pendukung
individualnya dan kebudayaan memiliki hukum-hukumnya sendiri. Inti pandangan
superorganik adalah kebudayaan merupakan sebuah kenyataan sui generis, karena itu
mesti dijelaskan dengan hukum-hukumnya sendiri. Kebudayaan tidak mungkin
diterangkan dengan menggunakan sumbernya sebagaimana sebuah molekul
dimengerti hanya dengan jumlah atom-atomnya, sumber-sumber bisa menjelaskan
bagaimanan kebudayaan muncul, tetapi bukan kebudayaan itu sendiri. Kebudayaan
lebih daripada hasil kekuatan-kekuatan sosial dan ekonomi dan kebudayaan
merupakan realitas yang menyebabkannya mungkin ada.
2. Konseptualis
Kebudayaan bukanlah suatu entitas sama sekali, tetapi sebuah konsep yang
digunakan antropolog untuk menghimpun/meunifikasikan serangkaian fakta-fakta yang
terpisah-pisah. Menurut kaum konseptualis, pada akhirnya semua kebudayaan mesti
diterangkan secara sosial psikologis. Kebudayaan bukan dihasilkan dari kekuatan
super human karena kebudayaan mendapatkan semua kualitas dari kepribadian dan
interaksi dari kepribadian.
3. Realis
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN.
2.System Pengetahuan.
System Kekerabatan dan Organisasi Sosial.
System Peralatan Hidup dan T eknologi.
Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup.
System Religi.
Kesenian.
BAB V
A.Kesimpulan dan Analisis
A.Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kelemahan dan kekurangan karenaterbatasnya
pengetahuan, kurangnya rujukan dan referensi yang kami peroleh hubungannya
dengan makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-antropologi.html
https://pendidikanmu.com/2020/04/ruang-lingkup-antropologi.html
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2012/11/28/ontologi-epistimologi-dan-
aksiologi-dalam-pengetahuan-filsafat/
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/epistimologi-ontologi-aksiologi-
pengetahuan-filsafat-2/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aksiologi
https://www.kompasiana.com/intanislamiyah1211/5e6c77b7097f36043c39b012/pe
ngertian-filsafat-modern-antropologi-epistimologi-aksiologi
https://www.kompasiana.com/hayyulalkhusna/5df04761d541df5ffa6ad822/arti-
dan-fungsi-aksiologi-dalam-kajian-filsafat
http://blog.unnes.ac.id/maulida12/2017/10/23/materi-antropologi-kelas-x-sejarah-
kelahiran-antropologi/
Lestyasari, Siany Indria. 2013. Antropologi 1 untuk Kelas X SMA dan MA. Solo: PT
Wangsa Jatra Lestari
http://www.lilandcloe.com/perkembangan-antropologi/
https://www.myedisi.com/citraaditya/20465/antropologi-budaya
http://ezyzurriyati.blogspot.com/2014/03/antropologi-budaya.html?m=1
http://maristiaerning.blogspot.com/2016/10/makalah-antropologi.html?m=1