PROPOSAL
OLEH :
HARIANTI NURSAHIDAH
NIM. P00331017018
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jika terpenuhi salah satu syarat yakni mengkonsumsi makanan yang sehat.
Makanan yang baik dan bermanfaat bagi tubuh adalah makanan yang
dasar mengenai manfaat konsumsi sayur mayur berada paling banyak pada
tingkat sedang. Sementara itu dalam penelitian Ginting (2002) pada remaja
pengetahuan gizi masih kurang. Salah satu penyebab malnutrisi pada anak
akan berdampak pada status gizi anak usia sekolah yang baik dan berlaku
sebaliknya. Apabila pola konsumsi makan tidak baik, maka dapat berdampak
pada gizi lebih atau bahkan gizi kurang (Anzarkusuma,2014). Hal ini
didukung oleh hasil penelitian Tahir , dkk (2013) yang menyatakan bahwa
Menurut (Depkes 2013). Anak usia sekolah dasar (SD) merupakan masa
baik. Asupan makanan yang bergizi seimbang begitu penting untuk menjamin
tumbuh kembang anak yang sehat dan aktif. Peran dan dukungan orang
dengan menerapkan makanan sehat dan bergizi seimbang sejak dini, maka
Mengonsumsi sayur dan buah berwarna sebanyak lima porsi atau lebih
adalah bagian penting dalam pola hidup sehat. Hal ini disebabkan sayur dan
buah yang berwarna memberikan berbagai macam vitamin, mineral, serat dan
tubuh dari efek penuaan, serta mengurangi resiko terkena beberapa jenis
Sayur dan buah merupakan sumber zat gizi mikro yang sangat
bermanfaat bagi tubuh, karena kedua komponen gizi tersebut sangat penting
dalam proses metabolisme tubuh sebagai zat pengatur dan antibodi juga
merupakan makanan penting yang harus selalu dikonsumsi setiap kali makan.
Tidak hanya bagi orang dewasa, mengonsumsi sayur dan buah sangat penting
untuk dikonsumsi sejak usia anak-anak, karena pada usia tersebut merupakan
kekurangan zat gizi seperti ,vitamin ,mineral , serta serat tidak seimbang asam
kajian menunjukan bahwa konsumsi sayur dan buah yang cukup untuk
darah.Konsumsi sayur dan buah –buahan yang cukup turut berperan dalam
Menurut Pedoman Gizi Seimbang 2014, bagi anak balita dan anak usia
300-400 gram yang terdiri dari 250 gram sayur (setara dengan 3-5 porsi atau
2,5 gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 gram buah (setara
dengan 2-3 porsi atau 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 1,5 potong
adalah bahwa secara nasional konsumsi sayur dan buah penduduk Indonesia
prporsi makanan sayur dan buah 3-4 porsi perhari dalam seminggu hanya 2,1
% .Di Kota Kendari terhadap hanya 7,9 % penduduk dengan usia ≥ 10 tahun
mengkonsumsi sayur dan buah 3-4 porsi perhari dan hanya 1,1 penduduk
tentang Gambaran Pengetahuan dan Pola Konsumsi Sayur dan Buah pada
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
19 Mandonga.
D. Manfaat Penelitian
makanan sumber serat anak usia sekolah dasar dan mendapatkan ilmu
yang telah didapatkan selama dibangku kuliah serta menjadi bekal kelak
TINJAUAN PUSTAKA
usia sekolah mempunyai laju pertumbuhan fisik yang lambat tetapi konsisten.
motorik seperti kognitif , sosial, dan emosional. Pada masa ini anak
makan, serta jenis makanan yang disukai dan tidak disukai , merupakan dasar
bagi pola konsumsi makan dan asupan gizi anak selanjunya. (Almatsier,
2011). N amun pada anak sekolah usia 9 – 12 tahun sudah muai memasuki
masa tahap remaja awal yang mulai menjembatani periode kehidupan anak
yang sudah mulai masuk dalam usia sekolah akan mempengaruhi kebiasaan
permanen,nafsu makan meningkat , dan timbul haid pada akhir masa ini.
2. Karateristik emosi : pada masa ini anak mulai memiliki rasa ingin tahu,
( Andriyani, 2012).
formal Indonesia. Anak sekolah yang dimaksudkan disini adalah anak usia 6 –
12 tahun, dimana saat ini mereka sedang duduk dibangku SD. Anak usia ini
sedang menjalani pendidikan dasar yang merupakan titik awal anak mengenal
sekolah yang sesungguhnya dengan kurikulum dan mata pelajaran yang serius
(Devi, 2012).
mengandung kalori tinggi namun rendah kandungan seratnya. Karena itu, saat
ini benar –benar membutuhkan perhatian dan dukungan dari orang tua dalam
cenderung konsumtif dan memiliki makanan yang diiklankan saat jajan atau
secara rutin mengonsumsi sayur dan buah maka anak akan mengikuti sikap
orangtuanya dengan mengonsumsi buah dan sayuran secara rutin pula. Ada
Pola konsumsi anak usia sekolah terjadi dari kebiasaan makan, serta
perasaan suka dan tidak suka terhadap makanan. Anak cenderung menyukai
makanan cepat saji dengan alasan lebih enak dan mengenyangkan. Hal ini
menyebabkan konsumsi buah dan sayur pada anak cenderung rendah (Hayati,
2009). Konsumsi buah dan sayur yang kurang pada masyarakat di Indonesia
ditunjukkan oleh data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 bahwa
mineral dan serat dalam mencapai pola makan sehat sesuai anjuran pedoman
gizi seimbang untuk kesehatan yang optimal. Sebagai vitamin dan mineral
yang terdapat dalam sayur dan buah mempunyai fungsi sebagai antioksidan
dan buah apabila makan sayur dan buah menimal 5 porsi per hari selama 7
hari dalam seminggu. Menurut WHO / FAO (2003), yang dimaksud dengan 1
porsi sayur adalah 1 mangkok sayur segar atau ½ mangkok masak dan 1 porsi
buah adalah 1 potongan sedang atau 2 potong kecil buah atau 1 mangkok buah
Saat ini Indonesia berada dalam transisi epidemiologi ,disatu sisi masih
mengalami masalah kekurangan gizi, namun disisi lain terjadi kegemukan dan
(BB/TB) pada anak usia sekolah dasar ( 5 – 12 ) masih tinggi (>10 %) yaitu
11,2 % (2013). Namun disisi lain anak usia sekolah yang menderita
kali lipat dibandingkan tahun 2010 (9,2 %). Masih sangat rendahnya konsumsi
dan Buah’’ dalam upaya mencapai Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) terutama
pada anak usia sekolah dasar dan remaja sebagai penerus bangsa.
atau dimakan kapan saja, buah –buahan dapat diolah atau diawetkan. Bauah –
buahan juga merupakan sumber vitamin bagi manusia (Santoso & Ranti ,2009
dalam Rara , 2014). Bauh merupakan sumber zat pengatur yaitu vitamin dan
buah-buahan yang terdapat di Indonesia. Dari yang kecil sampai yang besar,
hijau.Umumnya buah yang berasal manis dan segar ini diminati sebagai orang
bahan makanan hewani namun sayuran perlu konsumsi setiap hari agar tubuh
kita tetap sehat karena didalamnya tidak hanya mengandung serat saja namun
juga banyak mengandung zat gizi yang penting bagi kesehatan tubuh seperti
yang berbeda- beda dan jenis yang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh
Sebagai Negara tropis , Indonesia sangat kaya akan sayur dan buah .Oleh
karena itu, patut disayangkan jika konsumsi buah dan sayur masyarakat masih
relative rendah dibandingkan Negara lain yang bukan penghasil buah dan
a. Penggolahan Buah
melon, papaya, rambutan, sawo dan sirsak merupakan contoh buah yang
Sedangkan jambu biji, merah garut, mangga matang, pisang raja dan
2008).
Buah dan sayur mempuyai banyak manfaat bagi kesehatn . Ada dua
alasan utama yang membuat konsumsi buah dan sayur penting untuk
mmenyehatkan.
masyarakat Cina, Jepang dan Korea lebih sedikit terkena kanker dan
c. Buah –buahan dan sayuran segar juga mengandung enzim aktif yang
gizi dan komponen aktif non – nutrisi yang terkandung dalam buah
dan sayuran terdapat dua jenis serat yang bermanfaat bagi kesehatan
pencernaan dan mikroflora usus, yaitu serat larut air dan tidak larut
air. Serat larut air dapat tumbuh dengan sempurna . Sedangkan , serat
Jika tubuh kurang konsumsi buah dan sayur yang kaya akan
karena kandungan serat dalam buah dan sayur mampu menjerat lemak
c. Menurunkan KekebalanTubuh
(Silalahi, 2006). Jika tubuh kekurangan asupan buah dan sayur, maka
Diet tinggi lemak dan rendah serat (buah dan sayur) dapat
(Puspitasari, 2006).
tak larut ( tak dapat dicerna dan tak larut air ) mrnghasilkan tinja yang
( sulit buang air besar ) . Diet tinggi serat juga dimaksudkan untuk
mengeluarkan atau perlu mengejan lebih kuat. Hal inilah yang sering
yang cukup khususnya yang berasal dari buah dan sayur (Puspitasari ,
2006).
mineral serta serat. Konsumsi sayur dan buah dalam bentuk lalapan
yang ditambah dengan air tanpa gula dan tanpa garam (PGS 2014).
‘kurang’ apabila asupan buah dan sayur kurang dari 5 porsi sehari.
gram atau 2-3 potong sehari berupa papaya atau buah lain sedangkan
200-300 gram atau 2-3 potong sehari berupa papaya atau buah lain
2009).
Konsumsi buah dan sayur harus cukup, tidak boleh kurang
Faktor – faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur makan
peneliti menyusun kerangka teori seperti dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Faktor Predisposisi
1. umur
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan Anak
Faktor pemungkin
3. Pola Konsumsi
Faktor pengantar
2. pendidikan Ibu
3. Pekerjaan Ibu
4. Pendapatan Perkapital
5. Jumlah Anggota
Keluarga
6. Pengaruh Teman
Sebaya
Pengetahuan
Konsumsi Sayur
dan Buah pada
Anak SD
Pola Komsumsi
a. Frekuensi
b. Jenis
c. jumlah
Keteranga :
Variable Bebas :
Variable Terikat :
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Mandonga.
1. Populasi
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV, V DAN VI di
SDN 19 Mandongan Kota Kendari yang berjumlah 214 orang , Sedangkan
kelas I , II dan III tidak dimasukkan sebagai sampel karena belum mampu
diajak berkomunikasi dengan baik
a. Tehnik sampling
Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
acak bertingkat proporsional , ( proporsional stratified random
sampling).
b. Besar sampel
Besar sampel minimum ditentukan dengan menggunakan rumus
lemeshow (1997) yaitu sebagai berikut:
2
α ¿¿
n=Z 1 P ¿
2
Ket :
n = Besar sampel
N = Jumlah Populasi
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari sekolah melalui bagian tata usaha
mngenai gambaran umum sekolah yang diperoleh dari dokumentasi di
SDN 19 Mandonga.
E. Pengolahan Data
1. Pengolahan Data
a. pengetahuan dalam mengonsumsi sayur dan buah
Data pengetahuan diolah berdasarkan jawaban dari responden
tentang pengatahuan dalaam mengonsumsi sayur dan buah selama 1
bulan terakhir . Selanjunya konsumsi diolah menggunakan kriteria
objektif.
b. Jenis sayur dan buah yang dikonsumsi dalam gr per hari
Data ini diolah dengan menghitung hasil dari jenis sayur dan buah
yang dimakan selama 1 bulan terakhir yang diperoleh dari data
pengetahuan makan atau SQ-FFQ (semi Quantitatif Food Frequency
Questionnaire ) kemudian dibandingkan dengan kriteria objektif.
c. Jumlah sayur dan buah yang dikonsumsi gr per hari
Data ini diolah dengan menghitung hasil konsumsi jumlah sayur
dan buah yang dimakan selama 1 bulan terakhir yang diperoleh dari
data pengetahuan makan atau SQ-FFQ (semi Quantitatif Food
Frequency Questionnaire ) kemudian dibandingkan dengan kriteria
objektif.
F. Analisis Data
G. Pengkajian Data
Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk table dan narasi untuk
H. Definisi Operasional
1. Pengetahuan
Kurang = <60 %
2. Pola konsumsi
gambaran mengenai frekuensi ,jenis dan jumlah sayuran dan buah yang
a) Frekuensi pola konsumsi sayur dan buah adalah berapa kali buah dan
b. Jenis sayur dan buah yang dikonsumsi dalam sehari oleh siswa SDN 19
( Kemenkes, 2014).
1. Kriteria sayur
2. Kriteria buah
c. Jumlah konsumsi sayur dan buah adalah banyaknya sayur dan buah
1. Sayur
2. Buah