Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK

PENYAJIAN LISAN

• Wiranda Asike E011201085


• Firna Muthmainna E011201089
• Syaikhul Islam Sirajuddin E021201073
• Andi Ananda Putri Vanisa E021201103
• Cahya Aulia Ramdhani A.R E021201093

BAHASA INDONESIA 71
ADMINISTRASI C & ILKOM C
FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
Kata Pengantar
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadiran Allah Swt. Karena berkat-Nya lah
sehingga proses pembuatan makalah ini dapat berjalan dengan lancar. Tak lupa dan tak henti-
hentinya pula kita mengirim shalawat menyerta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. beserta kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya. Kami juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada segenap pihak yang telah terlibat langsung dalam pembuatan makalah ini.
Penulisan makalah juga sangat bersyukur akan kontribusi anggota kelompok yang sudah sangat
maksimal dallam mengembangkan apa aja yang akan kita capai bersama, yaitu terwujudnya
makalah ini. Penulis dalam kesempatan ini meminta maaf yang sebesar-besarnya disebabkan
karena banyaknya kekurangan yang masih terdapat di makalah ini.

Harapan kami sebagai penulis tentunya agar pembaca dapat memahami dengan baik isi dari
makalah ini dan dapat bermanfaat di kemudian hari. Terima kasih dari kami yang sebesar-
besarnya dan selamat membaca

Parepare, 18 Oktober 2020

KELOMPOK 6
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia telah mengalami perubahan yang sangat
signifikan seiring dengan kemajuan dari bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan
bahasa tersebut tak terlepas dari penyajian bahasa Indonesia secara lisan. Hal itu terjadi
dikarenakan bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat awam untuk
bertukar informasi dan komunikasi. Adapun penyampaian bahwa Indonesia secara lisan ini
mengandung banyak sekali kosa kata yang penggunaannya disesuaikan terkait dengan kondisi
tempat lingkup kita berada semisal situasi formal maupun situasi informal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari penyajian lisan?
2. Apa saja metode yang digunakan dalam penyajian lisan?
3. Apa saja persiapan-persiapan yang harus dilakukan untuk penyajian lisan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan penyajian lisan
2. Untuk mengetahui metode apa saja yang digunakan dalam penyajian lisan
3. Untuk mengetahui apa saja persiapan-persiapan yang harus dilakukan untuk
penyajian lisan

1.4 Manfaat
1. Menambah wawasan mahasiswa dan pengetahuan mahasiswa tentang cara
melakukan penyajian ilmiah dengan baik dan benar
2. Membantu mahasiswa untuk menyajikan karya ilmiah yang ditulisnya didepan forum
sesuai dengan kriteria penyajian yang baik
3. Menambah pengetahuan mahasiswa agar nantinya dapat melakukan presentasi yang
menarik namun masih sesuai dengan kriteria penyajian yang baik.
Bab 2 Pembahasan
21. Pengertian penyajian lisan
Penyajian lisan merupakan penyampaian informasi secara insan atau kemampuan
berbicara serta kemampuan untuk mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan
kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan sebuah pikiran, gagasan
atau perasaan.
Penyajian lisan ini melibatkan pembicara atau orang yang melakukan penyajian lisan
serta pendengar atau orang yang menerima dan mencerna apa yang disampaikan oleh
pembicara. Penyajian lisan menyampaikan informasi melalui rangkaian nada, tekanan dan
penempatan persendian, jika komunikasi berlangsung secara tatap muka tentunya
penyajian lisan akan terbantukan oleh gerak tubuh, gerak tangan dan mimik serta gesture
dari pembicara.
Penyajian lisan yang dilakukan tentunya memiliki tujuan untuk berkomunikasi, selain
itu juga terdapat aspek dimana kemampuan seseorang untuk berkomunikasi tentu berbeda-
beda maka dari itu diperlukan beberapa Teknik, metode, serta persiapan dalam penyajian
lisan secara baik dan benar.
Penyajian lisan jika dimaknai secara luas dan mendalam tentu tidak hanya sebatas
komunikasi yang dilakukan antara 2 orang secara tertatap muka dalam kondisi langsung
bertemu. Namun, penyajian lisan yang kami maksud disini adalah bagaimana penyajian lisan
yang mengandung informasi-informasi penting dan bermanfaat tersebut dapat tersalurkan
bagi banyak orang.
Sebagai contoh, pidato, diskusi, ceramah, dialog dan rapat serta presentasi
merupakan penyajian lisan yang berfungsi untuk menyampaikan informasi penting kepada
orang banyak dalam konteks formal dan memperhatikan aspek-aspek penting hingga kaidah
kebahasaan dalam bahasa Indonesia itu sendiri.
Untuk mengetahui apakah penyajian lisan yang diberikan sudah tepat dan jelas tentu
mencakup banyak faktor seperti mengandung tujuan yang jelas, isi pidato mengandung
kebenaran, serta cara penyampaian sesuai dengan kondisi dan kebutuhan si pendengar.
Apabila aspek tersebut telah berhasil dicapai maka menandakan bahwa penyajian yang
telah dilakukan berhasil dengan nilai yang maksimal sehingga pendengar dapat memahami
dengan baik maksud, isi dan tujuan dari penyampaian informasi yang diberikan.
22. Metode dalam penyajian lisan
Dalam penyajian lisan diperlukan beberapa metode yang dapat diaplikasikan
maupun dikombinasikan karena metode-metode berikut tentunya memiliki sisi positif dan
negative serta penggunaannya masing-masing.
Adapun metode-metode yang kami sajikan berikut tentunya diperlukan Latihan
secara intensif untuk terbiasa menggunakannya dikarenakan metode ini biasanya dilakukan
pada lingkup formal. Adapun metode tersebut adalah :
1) Metode Impromptu
Metode ini merupakan metode secara serta merta. Hal ini dilandasi dari kebutuhan
sesaat dalam memberikan dan menyampaikan informasi. Dalam metode ini tidak
diperluan koncer atau perencanaan sama sekali sehingga pembicara secara serta merta
berbicara berdasarkan pengetahuan dan kemahirannya.
Umumnya metode ini biasanya dibawakan langsung oleh pembicara yang sudah ahli
dalam bidang tertentu dan tentunya sangat mahir dan berpengalaman karena tidak
memerlukan konsep maupun perencanaan awal.
2) Metode Memoriter
Metode ini merupakan metode penyampaian lisan dimana pembicara menyampaikan
pesan komunikasi dengan cara menghapal teks yang sudah dipersiapkannya. Menghapal
dalam konteks ini artinya menghapalkan kata demi kata. Dengan demikian, persiapan
sebelum berpidato, entah itu menyiapkan naskah pidato atau menghapalkan naskah
mestilah dipersipakan secara matang jika ingin berhasol menggunakan metode ini.
Dalam metode ini, naskah yang akan dihapalkan haruslah ditulis secara rinci dan runtut
sesuai dengan struktur yang ada.
3) Metode Naskah
Metode ini merupakan penyampaian lisan yang sangat mudah karena hanya dengan
cara pembacaakan membaca naskah yang telah disiapkan sebelumnya. Metode ini tentu
saja sangat cocok untuk pemula yang belum terbiasa melakukan penyampaian lisan
pada khalayak umum. Namun, metode ini akan membuat perhatian khalayak akan
berkurang karena pembaca akan terlihat sangat kaku dan terlalu sering memandangi
naskah disbanding dengan khalayak umum atau pendengar.
4) Metode Ekstemporan
Metode ini dilakukan dengan hanya menyiapkan poin-poin penting dari tema yang
hendak disampaikan, sehinggs pembicara tidak perlu membuat naskah secara utuh
melainkan poin-poin yang telah ditulis akan dikembangkan pada tiap-tiap poinnya. Jika
tidak, maka pembicara akan terkesan seperti orang kikuk dan kurang persiapan dalam
berpidato
23. Persiapan-persiapan yang dilakukan untuk
penyajian lisan
Persiapan-persiapan untuk penyajian lisan, dapat dilihat melalui ketujuh langkah berikut:
A. Meneliti Masalah:
1. Menentukan maksud.
2. Menganalisa pendengar dan situasi.
3. Memilih dan menyempitkan topik.
B. Menyusun Uraian:
4. Mengumpulkan bahan.
5. Membuat kerangka uraian.
6. Menguraikan secara mendetail.
C. Mengadakan Latihan:
7. Melatih dengan suara nyaring.
Namun sesuai dengan sifatnya yang khusus beberapa hal akan diuraiakan lagi lebih lanjut,
yaitu: menentukan maksud dan topik, menganalisa pendengar dan situasi, menyusun uraian, dan
mengadakan latihan oral.
Bab 3 Penutup
Simpulan
Dalam melakukan presentasi ilmiah perlu diperhatikan tiga hal:
(1) Penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai. Informasi tersebut akan
dipahami dengan baik jika peserta memperoleh bahan tertulis juga (baik bahan penuh dalam
bentuk makalah maupun bahan bahasan presentasi power point). Jika diperlukan, bahan disertai
dengan ilustrasi yang relevan.
(2)Penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia. Untuk hal ini penyaji perlu
merencanakan penggunaan waktu dan menaati panduan yang diberikan oleh moderator.
(3) Penyaji menaati etika.

Saran
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan kewajiban kita sebagai
penerus bangs ini, di harapkan setelah membaca dan memahami makalah mengenai penyajian
lisan dalam bahasa Indonesia ini. Pembaca diharapkan telah mampu untuk melakukan
penyajian lisan secara baik yang didahului dengan mengadakan Latihan intensif sebelumnya
agar mencapai tujuan yang diinginkan.
Penyajian lisan sangat penting dalam dunia mahasiswa dimana kita akan selalu dituntut
untuk menampilkan karya-karya yang telah kita buat. Penyajian lisan yang baik merupakan hal
yang diharapkan, sehingga diharapkan kepada mahasiswa agar mengetahui tata cara penyajian
lisan yang baik.

Daftar Pustaka
Keraf, Gorys 1979. Komposisi. Flores NTT , Indonesia Nusa Indah
Wikepedia.com
http://khasanatullidayati.blogspot.com/2014/09/makalah-bahasa-indonesia-penyajian-
lisan.html
http://riskynurhikmayani.blogspot.co.id/2013/04/makalah-penyajian-lisan.html

Anda mungkin juga menyukai