Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penelitian


Pendidikan usia dini merupakan periode yang penting dan perlu mendapat
penanganan sedini mungkin. Usia 3-6 tahun merupakan periode sensitif atau masa
peka pada anak, yaitu suatu periode dimana suatu fungsi tertentu perlu distimulus,
diarahkan sehingga tidak terhambat perkembangannya. Pemberian stimulus
merupakan hal yang sangat membantu anak untuk berkembang. Anak yang
terstimulus dengan baik dan sempurna maka tidak hanya satu perkembangan saja
yang akan berkembang tapi bisa bermacam-macam aspek perkembangan yang
berkembang dengan baik. Masa ini untuk melakukan dasar pertama dalam
mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial, emosional, konsep
diri, disiplin, kemandirian dan lain-lain. Salah satu kemampuan anak yang sedang
berkembang saat usia dini yaitu kemampuan motorik. Pada anak-anak tertentu,
latihan tidak selalu dapat membantu memperbaiki kemampuan motoriknya. Sebab
ada anak yang memiliki masalah pada susunan syarafnya sehingga
menghambatnya keterampilan motorik tertentu.
Kurikulum anak usia dini dirancang untuk membantu anak
mengembangkan potensinya secara utuh yang mencakup aspek pengembangan
fisik motorik sosial emosional, bahasa dan kognitif anak. Kegiatan pendidikan
adalah serangkaian proses pendidikan yang dilakukan secara terencana untuk
mencapai hasil belajar, PAUD adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak usia dini yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan kehidupan tahap
berikutnya.

2. Fokus Penelitian
Setelah dilakukan observasi di laman Guru Pintar Online (GPO), maka
penelitian ini berfokus pada salah satu kegiatan yaitu “kegiatan anak memasang
dan membuka kunci gembok yang dipandu oleh pendidik”.
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :

a. Mengumpulkan data mengenai :


1) Alasan pendidik melakukan kegiatan “anak memasang dan membuka
kunci gembok yang dipandu oleh pendidik”
2) Tujuan pendidik melakukan kegiatan tersebut;
Untuk meningkatkan kemampuan anak memegang pensil
3) Kebijakan yang mendukung pendidik melalukan kegiatan tersebut
Mengetahui hasil pembelajaran perkembangan fisik motorik anak
melalui permainan.
b. Membuat analisis kritis (critical analysis) tentang kegiatan tersebut.

4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat:

1. Bagi peserta didik:


a. Peserta didik dapat mengetahui kegiatan yang telah mereka mainkan
b. peserta didik merasa senang karena kegiatannya didokumentasikan
2. Bagi Pendidik
a. Dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan terhadap kegiatan yang
dilaksanakan.
b. Dapat merencanakan kegiatan yang lebih baik.
3. Bagi Lembaga:

a. Memberikan masukan terhadap kegiatan untuk menjadi lebih baik.

4. Baga mahasiswa:

a. Melatih mahasiswa untuk peka atau kritis dalam melakukan kegiatan


pengembangan untuk anak usia dini.
b. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganilisis suatu
kegiatan anak di lembaga PAUD.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Perkembangan Motorik


Perkembangan motorik merupakan proses yang sejalan dengan
bertambahnya usia secara bertahap dan berkesinambungan, dimana gerakan pada
individu meningkat dari keadaan sederhana, tidak terorganisir, dan tidak terampil
menuju kearah pengusaan ketrampilan motorik yang kompleks dan terorganisasi
dengan baik (Lismadiana, 2017). Perkembangan motorik adalah perkembangan
dari unsure pengembangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik
berkembang dengan kematangan syaraf dengan otot (Abrua, 2017).

B. Pengertian Motorik Halus


Motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan
menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.
Sehingga gerakan ini tidak memerlukan tenaga melainkan membutuhkan
koordinasi mata dan tangan yang cermat. Dalam melakukan gerakan motorik
halus, anak juga memerlukan dukungan keterampilan fisik lain serta kematangan
mental (Sujiono dkk, 2010).
Motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot
kecil misalnya jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan
koordinasi dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan
menggunakan alat-alat untuk mengerjakan suatu objek (Sumatri, 2005).

C. Gerakan Motorik Halus Anak Usia TK


Gerakan motorik halus yang terlihat pada anak usia TK, antara lain adalah
anak dapat menyikat gigi, menyisir, menutup dan membuka retsluiting, memakai
sepatu sendiri, mengancingkan pakaian, makan sendiri dengan menggunakan
sendok atau garpu. Dalam melakukan gerakan motorik halus, anak juga
memerlukan dukungan keterampilan fisik lain serta kematangan mental misalnya
keterampilan membuat gambar. Selain itu anak memerlukan keterampilan
menggerakkan pergelangan dan jari-jari tangan, anak juga memerlukan
kemampuan kognitif yang memungkinkan, misalnya saat anak berlatih bermain
balok dengan menumpuk balok-balok kayu atau lego dan juga anak harus
mengetahui apa yang akan diperbuatnya dengan balok-balok itu (Sujiono, 2015).
Gerakan motorik halus anak sudah berkembang saat usia anak kira-kira 3
tahun. Usia tersebut, anak dapat meniru cara ayahnya memegang pensil. Namun,
posisi jari-jarinya masih belum cukup jauh dari mata pensil (Sujiono, 2015).

D. Bermain
Bermain merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan belajar anak,
dengan menerapkan metode, strategi, sarana, dan media belajar yang merangsang
anak untuk melakukan eksplorasi, menemukan dan menggunakan benda-benda
yang ada disekitarnya (Abarua, 2017). Bermain merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk kepentingan diri sendiri, dilakukan dengan cara-cara
menyenangkan, tidak diorientasikan pada hasil akhir, fleksibel, aktif dan positif
(Smith & Pellegrini, 2008).

E. Manfaat Bermain bagi Anak Usia Dini


a. Bermain mengembangkan kognitif anak
b. Bermain mengembangkan kesadaran diri
c. Pengembangan sosio-emosional anak
d. Bermain mengembangkan motorik anak
e. Bermain mengembangkan bahasa anak

F. Permainan dengan Alat


Permainan dengan alat untuk anak usia dini, antara lain :
a. Permainan dengan alat di atas meja
Permainan dengan alat di atas meja adalah kegiatan permainan
yang dapat dilakukan anak-anak untuk mengembangkan motorik halusnya.
Permainan dilakukan dengan posisi duduk atau berdiri dengan posisi diam
dan hanya tangan (jari-jari tangan yang bergerak). Kegiatan permainan
dengan alat di atas meja ini diantara lain bermain puzzle, lego, manic-
manik, kunci gembok, meronce, menganyam, kolase dan bombiq.
b. Permainan dengan alat yang terbuat dari bahan alam
Kegiatan ini antara lain bermain pasir, bermain air, membentuk
dengan tanah liat atau lempung, menjiplak dengan bagian-bagian tanaman
(daun, buah, batang, ranting), bermain dengan biji-bijian dan batu-batuan.
c. Bermain dengan alat statis
Kegiatan ini antara lain bermain dengan ayunan, jungkat-jungkit,
perosotan, dan bola berputar.
d. Bermain dengan alat bergerak (mobile)
Permainan dengan alat bergerak bergerak untuk melatih
keseimbangan, keberanian, kelincahan da koordinasi tangan mata dan
kaki. Kegiatan ini antara lain baby walker, sepeda, skuter, papan seluncur,
bom-bom car, mobil, dan motor mini.

G. Kunci gembok
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah kegiatan anak-anak pada video pembelajaran


yang terdapat pada laman Guru Pintar Online (GPO)
http://www.gurupintar.ut.ac.id/content/micro-teaching-online/mengatasi-anak
yang-belum-bisa-memegang-pensil-dengan-benar

2. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu
penelitian yang menggambarkan atau melukiskan objek penelitian berdasarkan
fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Observasi yaitu untuk melihat fenomena yang unik / menarik untuk dijadikan
fokus penelitian
b. Forum diskusi pada Portal GPO yaitu untuk menggali informasi lebih
mendalam mengenai fokus penelitian.
c. Dokumentasi yaitu untuk mengumpulkan bukti – bukti dan penjelasan yang
lebih luas mengenai fokus penelitian.
BAB IV
ANALISIS DATA

1. Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data,maka data penelitian dibuat tabulasi sebagai berikut:

Observasi Forum Diskusi Portal GPO Dokumentasi


Anak-anak - Pada seri video pembelajaran di portal GPO kegiatan - kegiatan anak memasang dan membuka kunci
mendengarkan anak memasang dan membuka kunci gembok yang gembok yang dipandu oleh pendidik pada video
penjelasan guru tentang dipandu oleh pendidik pembelajaran di portal GPO.
kegiatan yang akan - Mengatasi masalah anak yang belum bisa memegang - Dokumentasi video
dilakukan pensil dengan benar dengan cara melatih motorik halus pembelajarandalammengembangkankemampuan
anak dengan berbagai macam kegiatan. Dalam kegiatan anakbelumbisamemegangpensildenganbenar
tersebut selain dapat mengasah perkembangan motorik - Dalam video pembelajaran yang terdapat pada
halus anak juga dapat meningkatkan konsentrasi anak portal GPO rencana kegiatan untuk mengatasi
saat melakukan kegiatan. masalah anak belum bisa memegang pensil
dengan benar dijelaskan beberapa kegiatan salah
- Bagi anak kegiatan anak memasang dan membuka satunya anak memasang dan membuka kunci
kunci gembok yang dipandu oleh pendidik sesuai gembok.
dengan kemampuan anak. Anak merasa senang dan
tertarik dalam melaksanakan kegiatan tersebut sehingga
anak sangat antusias untuk melakukannya. Kegiatan
tersebut untuk meningkatkan ketrampilan anak
memegang pensil dengan benar.
Guru menjelaskan
aturan permainan
kemudian guru me
minta anak untuk
melakukan kegiatan
membuka dan
memasang kancing baju
menggunakan media
kain flanel

Anda mungkin juga menyukai