Anda di halaman 1dari 31

KESEIMBANGAN BENDA TERAPUNG

NTSI6022 MEKANIKA FLUIDA


Dosen Pembina: Dr. Ir. Nugroho Suryoputro, M.T.

Oleh:

ARDA MAHERDANA

190523648129

PROGRAM S1 TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
APRIL 2020
1. Balok segiempat dengan ukuran 75 cm x 50 cm x 50 cm mengapung di air dengan sisi
panjangnya sejajar muka air. Apabila bagian dari balok yang berada di atas permukaan air
adalah 10 cm, hitung berat balok.
Penyelesaian:
Tinggi balok yang terendam air :
d=50−10=40 cm=0,4 m
Volume bagian balok yang terendam air :
V =0,4 x 0,5 x 0,75=0,15 m 3
Berat balok = berat zat cair yang dipindahkan
¿ γair V =1000 x 0,15=150 kgf

2. Kubus dengan sisi 25 cm dan rapat relatif 0,9 mengapung di air dengan salah satu sisinya
sejajar muka air. Berapakah beban harus diletakkan di atas kubus supaya kubus tersebut
tenggelam di dalam air.
Penyelesaian:
Sisi kubus : B = 25 cm
Rapat relatif: S = 0,9 ρb = 0,9 x 1000 = 900 kg/m3
Berat benda : Fa= V Pb g = B3 ρb g
Misalkan tinggi kubus yang terendam air adalah d.
Gaya apung : FB =A d ρa g = B2 ρa g d
Dalam keadaan mengapung : FG = FB
ρb
B3 ρb g d = B2 ρa g d d= B = S B = 0,9 x 0 25 = 0,225 m
ρa
Jika di atas kubus diberi beban dengan berat W2, maka berat total kubus dan beban adalah :
Wtotal = W1 + W2 = FG + W2
= 0,253 x 900x 9,81 = 137,953 + W2
Apabila kubus terenclam seluruhnya, berarti kedalaman kubus yang terendam air
adalah d = 0,25 m. Gaya apung pacla keaclaan tersebut :
FB =V ρair g = 0,25 x l000 x9,81 = 153,281 N
Dengan menyamakan berat total dan gaya apung :
Wtotal = FB 137,953 + W2 = 153,281
W2 = 15,328 N
3. Balok kayu mengapung di air tawar dengan bagian yang berada diatas permukaan air adalah
10 cm. Apabila balok tersebut di dalam minyak dengan kerapatan 0,8; bagian balok yang
diatas permukaan minyak adalah 7,5 cm, Berapakah rapat relatif balok?

Penyelesaian :

Misalkan h adalah tinggi balok yang berada di atas permukaan zat cair.

Di air tawar : Sa =1→ h=10 cm

Di dalam minyak : Sm =0,8 →h=7,5 cm

Misalkan tinggi balok H cm dan luas dasar balok A cm2

Gaya apung di air tawar : F b 1=A ( H−0,1 ) ρmg

Gaya apung di minyak : F b 2=A ( H−0,075 ) ρmg

Berat balok : F G=F B 1= A H ρbg

Dalam keadaan mengapung F G=F B 1 dan F G =F B 2:

F G=F B 1 → AH ρb g=A ( H −0,1 ) ρmg

H ρb=H ρa −0,1 ρa=1000 H−100 (1)

F G=F B 2 → A H ρbg= A ( H−0,075 ) ρm g

H ρb=H ρm −0,75 ρm=800 H −60 (2)

Dengan menyamakan peramaan(1) dan (2):


1000 H−100=800 H−60 → H =0,20 m

Substitusi nilai tersebut ke dalam persamaan (1)

0,20 ρb =1000× 0,20−100

ρb =500 kg/m 3

4. Pelampung silinder dengan diameter 3 m dan tinggi 3 m mengapung dengan sumbu vertikal.
Berat Pelampung adalah 3 tob. Selidiki Stabilitas Pelampung.

Penyelesaian
Berat pelampung: FG = 3 ton
Misalkan bagian dari pelampung yang terendam air adalah d. Gaya apung:
 2
FB  D  air
4

FB  32  d 1000  7068,58d
4
Dalam keadaan mengapung:
FG  FB  3000  7068,58d
d  0.4244d
Jarak pusat apung terhadap dasar silinder:
d
OB   0, 2122m
2
3, 0
OG   1,5m
Jarak pusat berat dan pusat apung: 2
Jarak pusat berat dan pusat apung:
BG  OG  OB  1, 5  0, 2122  1, 2878m
Momen inersi tampang pelampung yang terpotong muka air:
 4 
I0  D   34  3, 97608m 4
64 64
Valume yang dipindahkan:
 2 
V D d  32  0, 4244  3, 0m3
4 4
Jarak pusat apung dan titik metasentrum
I 0 3,97608
BM    1,3254m
V 2
Tinggi metasentrum
GM  BM  BG  1,3254  1, 2878  0, 0376m
Karena GM >0, berarti pelampung dalam keadaan stabil

5. Balok berpenampang bujur sangkar dengan panjang sisinya 0,5 m dan tinggi H mengapung di
dalam air. Rapat relatif balok 0,8. Berapakah tinggi H supaya balok dapat terapung stabil
dengan sisi tingginya vertikal.

Penyelesaian:

ρb
S = 0,8
ρair

ρb=0,8 x 1000=800 kg/ m 3

Berat benda : F G=0,52 H ρb g

Gaya apung :F G=0,52 d ρa g

Dalam kondisi mengapung FG = FB, sehingga :

2 2 ρb 2
0,5 H ρb g=0,5 d ρa g d= H=S H=0,8 H
ρa

d
Jarak pusat apung dari dasar :OB= =0,4 H
2

H
Jarak pusat apung dari dasar :OG= =0,5 H
2

Jarak antara pusat apung dan pusat berat :

BG=OG−OB=0,1 H

Momen inersia tampang balok yang terpotong muka air :


3
1 1 4 −3 4
I 0= B B = 0,5 =5,2083 x 10 m
12 12

Volume air yang dipindahkan :

V =B2 d=0,5 2 x 0,8 H =0,2 H

Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum :


I 0 5,2083 x 10−3 0,0260415
BM = = =
V 0,2 H H

Benda akan stabil hila BM>BG :

0,0260415
> 0,1 H H < 0,51 m
H

Jadi benda akan stabil apabila tinggi balok maksimum adalah 1,02 m
6. Silinder kayu dengan rapat relatif 0,7 mengapung di air tawar dengan sisi panjangnya vertikal.
Apabila panjang dan diameter silinder adalah L dan D, berapakah perbandingan antara D dan
L sedemikian sehingga silinder dapat mengapung stabil.

Penyelesaian :
Sb = 0,7
ρb
= 0,7 ρ b = 0,7ρ air
ρ air
π 2
Berat benda : FG = D Lρ b g
4
π 2
Gaya apung : FB = D dρ a g
4
Dalam keadaan mengapung, FG = FB, sehingga :
π 2 π
D Lρ b g = D2 dρ a g
4 4
ρb
d= L = Sb.L
ρa
Jarak pusat apung dan pusat berat :
BG = OG-OB = 0,5L – 0,5SbL = 0,5L (1-Sb)
Momen Inersia tampang balok yang terpotong muka air :
π 4
I0 = D
64
π 2 π
Volume air yang dipindahkan : V = D d = D2 Sb L
4 4
Jarak antara pusat apung dan titik matasentrum :
π
D⁴
I₀ 64 D²
BM = = =
V π 2 16 Sb L
D Sb L
64
Benda akan stabil bila BM > BG, sehingga :
D² D²
> 0,5L(1-Sb) > 8Sb (1-Sb)
16 Sb L L²
D
> 8 S b(1−S b) > √ 8 x 0,7 x (1−0,7)
L √
D
> 1,296
L
Supaya silinder mengapung stabil, maka perbandingan antara D dan L lebih besar dari 1,296.
7. Silinder terbuat dari dua bahan herdiameter 0,25 m mengapung di dalam air. Bagian atas
sepanjang 1,0 m terbuat dari kayu dengan rapat relatif 0,8; sedang bagian bawah
mempunyai rapat relatif 5. Hitung panjang bahan bagian bawah agar silinder dapat
mengapung dengan sisi panjangnya vertikal.

Penyelesaian :

Benda bagian atas :

γ1
S1=0,8→ =0,8
γair

γb=0,8 x 1000=800 kgf / m 3

Benda bagian bawah :

γ2
S2=5,0 → =5,0
γair

γ 2=5,0 x 1000=5000 kgf / m3

Berat benda 1 :

π
F G 1= x 0,252 x 1,0 x 800=39,27 kgf
4

Misalkan h adalah panjang benda bagian bawah :


Berat benda 2 :

π
F G 2= x 0,252 x h x 5000=245,437 h kgf
4

Berat benda total :

F G=F G 1+ FG 2 =39,27+245,437 h

Pusat berat benda gabungan terhadap dasar dihitung dengan momen statis terhadap dasar :

F G x OG=F G 1 x OG 1+ F G 2 x OG2

F G 1 x OG1 + F G 2 x OG2
OG=
FG

39,27 x ( h+0,5 ) +245,437 h x 0,5 h


OG=
39,27 +245,437 h

122,719 h 2+39,27 h+ 19,635


OG=
39,27+ 245,437 h

Gaya apung :

π
F B= x 0,252 x d x 1000=49,087 d kgf
4

Dalam keadaan mengapung F G=F B, sehingga :

39,27+245,437 h=49,087 d

245,437 h+39,27
d= =5 h+0,8
49,087

d
Jarak pusat apung dari dasar : OB= =2,5 h+0,4
2

Jarak antara pusat apung dan pusat berat :

122,719 h2 +39,27 h+19,635 (


BG=OG−OB= − 2,5h+ 0,4 )
39,27+ 245,437 h

( 122,719 h2+ 39,27 h+19,635 )−( 2,5 h+ 0,4 ) x ( 245,437 h+39,27 )


¿
39,27+245,437 h
122,719h 2+39,27 h+ 19,635−613,5926 h2−196,35h−15,708
¿
39,27+245,437 h

−490,8735 h2−157,08 h+3,927


¿
39,27+245,437 h

−10 h−3,2 h+0,08


¿
5,0 h+ 0,8

Momen inersia tampang balok yang terpotong muka air :

π
I 0= x D4
64

Volume air yang dipindahkan :

π
V= x D2 x d
4

Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum :

π π
x D4 x 0,254
I0 64 64 3,90625 x 10−3 3,90625 x 10−3
BM = = = = =
V π 2 π 2 d 5 h+ 0,8
xD xd x 0,25 x d
4 4

Benda akan stabil bila BM > BG :

3,90625 x 10−3 −10 h2 −3,2h+ 0,08


>
5 h+0,8 5 h+ 0,8

−10 h2−3,2 h+ 0,08−3,90625 x 10−3=0

−10 h2−3,2 h+ 0,07609375=0

Penyelesaian dari persamaan tersebut menghasilkan : h=0,02223 m≈ 2,22 cm

Jadi supaya benda stabil maka panjang benda bagian bawah minimum adalah 2,22 cm.

8. Pelampung silinder dengan diameter 1 m dan panjang 1,5 m terbuat dari kayu dengan rapat
relatif 0,6 mengapung dengan sisi panjangnya vertikal. Selidiki stabilitas pelampung, apabila
benda tidak stabil, berapakah gaya tarik harus dikerjakan pada pusat dasarnya supaya
silinder dapat mengapung vertikal.

Berat benda dan gaya tarik P adalah :


F G + P=( 40.000+ P ) N
Gaya Apung :
π 2
F B= D d ρg
4
π
¿ (3)2 × d × 1,020× 1000 ×9,81
4
¿ 70,730 d kN
Dalam Kondisi Mengapung :
(40.000+ P)
( 40.000+ P)=70,730 d → d=
70.730

Jarak pusat apung dari dasar :


d ( 40.000+ P )
OB= = m
2 141.460
Dengan adanya gaya tarik di O, letak pusat berat berubah. Letak pusat berat dihitung
berdasarkan momen terhadap titik O.
( F G + P ) ×OG=F G × OG1 + P ×0
( 40.000+ P ) ×OG=40.000 ×2+0
80.000
OG=
40.000+ P
Jarak pusat berat benda dan gaya tarik P terhadap dasar adalah :
80.000 ( 40.000+ P )
BG=OG−OB= −
40.000+ P 141.460
Volume zat cair yang dipindahkan :
π ( 40.000+ P )
V = A d= 32 × =9,9938 ×10−5 =( 40.000+ P )
4 70.730
Momen inersia tampang benda setelah adanya gaya tarik P adalah sama dengan sebelum
adanya gaya, yaitu I = 3,97608 m4
I0 3,97608 39.785,47
BM = = =
V 9,9938× 10−5 ( 40.000+ P ) ( 40.000+ P )
Benda akan stabil apabila BM > BG
39.785,47 80.000 ( 40.000+ P )
> −
( 40.000+ P ) 40.000+ P 141.460
( 40.000+ P ) 40.214,53
>
141.460 40.000+ P
2
( 40.000+ P) >141.460 × 40.214,53
40.000+ P> 75.423,8
→ P> 35.423,8 N =35,4238 kN
Jadi gaya tarik minimum yang harus diberikan adalah P = 35,4238 kN

9. Silinder dengan panjang L, diameter D dan rapat relatif S mengapung dalam zat cair dengan
rapat relatif 2 S. Tunjukkan bahwa silinder akan mengapung stabil dengan:
D
a. sumbunya vertikal apabila L<
√2
b. sumbunya horisontal apabila L> D

Penyelesaian:
a) silinder mengapung dengan sumbunya vertikal
kgf
Sb =S → γ b=1000 S
m3
kgf
Sa =2 S → γ a=2000 S
m3
π 2
Berat benda : F G= D d ×1000 S
4
π 2
Gaya apung : F B= D d × 2000 S
4
Dalam kondisi mengapung : F G=F B
π 2 π S
Sehingga, D d ×1000 S= D 2 d × 2000 S → d= L=0.5 L
4 4 2S
d
Jarak pusat apung dari dasar : OB= =0.25 L
2
L
Jarak pusat berat dari dasar : OG= =0.5 L
2
Jarak antara pusat apung dan pusat berat :
L
BG=OG−OB=0.5 L−0.25 L=0.25 L=
4
π 4
Momen inersia tampang balok yang terpotong muka air : I 0= D
64
π 2
Volume air yang dipindahkan : V = D d
4
Jarak antara pusat apung dan titk metasentreum :
π 4
D
I 0 64 D2 D2
BM = = = =
V π 2 16 d 8 L
D d
4
Benda akan stabil apabila : BM > BG
D2 L 2
2 D D
Sehingga, > → L < → L< →terbukti !
8L 4 2 √2
b) silinder mengapung dengan sumbunya horisontal
Karena berat silinder ( S) adalah setengah berat jenis zat cair (2 S ), berarti silinder
terendam setengah bagiannya (muka air melalui pusat lingkaran).
d=0.5 D
Pusat apung adalah sama dengan pusat berat setengah lingkaran :
4 r 2D
PB= =
3π 3昷
D 2D
Jarak pusat apung dari dasar : OB= −
2 3昷
D
Jarak pusat berat dari dasar : OG=
2
Jarak antara pusat apung dan pusat berat :
D D 2D 2D
BG=OG−OB=
2 2(
− −
3.
=
3. )
1
Momen inersia tampang balok yang terpotong muka air : I 0= DL3
12
1 π 2 π 2
Volume air yang dipindahkan : V = × D L= D L
2 4 8
Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum :
1
DL 3
I 0 12 2 L2
BM = = =
V π 2 3π D
D L
8
Benda akan stabil apabila :
2 L2 2 D 2 2
> → L > D → L> D
3π D 3蛤

10. Poton bujur sangkar dengan sisi 6 m dan tinggi 1,2 m mengapung di atas air. Apabila di atas
ponton diberi beban seberat 4 ton, bagian dari poton yang terendam air adalah 0,6 m. beban
berada pada tengah-tengah pontin. Pusat berat ponton adalah 0,6 m. di atas dasar dan pusat
berat beban adalah 1,2 m di atas sisi atas ponton. Selidiki stabilitas ponton. Berapakah beban
maksimum sehingga ponton tidak stabil.

Penyelesaian :
a. Menyelidiki stabilitas benda
Berat poton : FG1
Berat beban : 4 ton
Berat total : FG = FG1 + 4
Gaya apung :
FB = 6 x 6 x 0,6 x 1000
= 21.600 kgf
= 21,6 ton
Dalam keadaan mengapung , FG = FB, sehingga :
FG1 + 4 = 21,6
FG1 = 21,6 – 417,6 ton

Jarak pusat apung dari dasar :


OB = 0,5 x 0,6 = 0,3 m
Pusat berat benda dan beban terhadap dasar dihitung dengan momen statis terhadap
dasar:
FG x OG = FG1 X OG1 + FG2 X OG2
F G 1 x OG 1 x F G 2 x OG 2
OG =
FG
17,6 x 0,6 x 4,0 x ( 1,2+1,2 )
OG = = 0,9333 m
21,6

Jarak antara pusat apung dan pusat berat :


BG = OB – OB = 0,9333 – 0,3 = 0,6333 m
Momen inersia tampang balok yang terpotong muka air :
1 1
I0 = B B3 = 64 = 108 m4
12 12
Volume air yang dipindahkan : V = 6 x 6 x 0,6 = 21,6 m3
I0 108
Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum : BM = == = 5,0 m
V 21,6
Tinggi metasentrum : GM = BM – BG = 5,0 – 0,63333 = 4,3667 m
 Karena GM > 0 maka benda dalam kondisi stabil
b. Mengikuti beban maksimum
Beban maksimum : W2
Berat beban + ponton : FG = 17,6 W2
Gaya apung : FB = 6,0 x 6,0 x d x 1000 = 36.000 kgf = 36 d ton
W 2 +17,6
FG = FB => 36d = W2 + 17,6 => d =
36
17,6 x 0,6+W 2 x 2,4 2,4 W 2 +10,56
Jarak pusat berat dari dasar : OG = =
17,2+W 2 W 2 +17,6
W 2 +17,6
Jarak pusat apung dari dasar : OB = 0,5 d =
72
Jarak antara pusat apung dan pusat berat :
2,4 W 2 +10,56 W 2 +17,6
BG = OG – OB = −
W 2 +17,6 72
Momen inersia tampang balok yang terpotong muka air :
I0 = 108 m4
W 2 +17,6
Volume air yang dipindahkan : V = 36 x d = 36 x =W 2 +17,6
72
I0 108
Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum : BM = =
V W 2 +17,6
Benda akan stabil apabila : BM > BG

108 2,4 W 2+ 10,56 W 2 +17,6


> -
W 2 +17,6 W 2+17,6 72
108−2,4 W 2−10,56 W +17,6
>- 2
W 2 +17,6 72
7015,68 – 172,8 W 2 > - (W 22 + 35,2 W 2 + 309,76)
W 2 2 – 137,6 W 2 + 7325,44= 0
Persamaan tersebut tidak memberi nilai W 2 yang berarti tidak ada beban maksimum yang
memenuhi persamaan tersebut. Beban maksimum lebih ditentukan oleh tenggelamnya
ponton daripada tergulingnya.
Beban maksimum yang dapat didukung adalah beban yang menyebabkan ponton
tenggelam , yang besarnya adalah :
17,6 + W 2 = 6 x 6 x 1,2 x 1000
W 2 = 25,6 ton
Untuk mengetahui kebenaran dari pernyataan tersebut, maka beban W 2 = 25,6 t
digunakan untuk menghitung kondisi stabilitas ponton.
Dengan beban tersebut kondisi ponton adalah sebagai berikut ini :
2,4 x 25,6 W 2 +10,56
Jarak pusat berat dari dasar : OG = = 1,667 m
25,6+17,6
W 2 +17,6 25,6+17,6
Jarak pusat apung dari dasar : OB = = = 0,6 m
72 72
Jarak antara pusat apung dan pusat berat :
BG = OG – OB = 1,667 – 0,6 = 0,067 m
Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum :
108
BM = = 2,5 m
W 2 +17,6
Tinggi metasentrum :
GM = BM – BG = 2,5 – 1,067 = 1,433 m
Jadi ponton dalam kondisi stabil, tetapi dalam keadaan hampir tenggelam.
11. Ponton segiempat dengan panjang 13 m, lebar 10 m, dan tinggi 3 m mempunyai berat 1000
kN. Di bagian atas ponton diletakan silinder dengan diameter 7 m, dan berat 600 kN. Pusat
berat silinder dan ponton dianggap terletak pada garis vertikalyang sama. Hitung tinggi
Metasentrum. Rapat relatif air laut 1,02.

Penyelesaian :

Berat ponton : W1 = 1000 kN


Berat silinder : W2 = 600 kN
Berat total kedua benda :
W = W1 + W2
W = 1000 + 600 = 1600 kN
Gaya apung :
FB = 13 x 10 x d x 1020 x 9,81
FB = 1.300.806d N = 1.300,8d N
Dalam kondisi mengapung : W = FB, sehingga :
1600
1600 = 1300,8d  d = = 1,23 m
1.300,8
Jarak antara pusat apung dan dasar ponton :
d 1,23
OB = = = 0,615
2 2
Dalam gambar di atas, G1 dan G2 adalah pusat berat ponton dan silinder, sedang G adalah
pusat berat benda gabungan.
Jarak antara pusat berat benda gabungan dan dasar ponton dihitung dengan momen statis
terhadap dasar.
W 1 x OG 1+W 2 x OG 2 1000 x 1,5+600(3+3,5)
OG = = = 3,375 m
W 1+ W 2 1600

Momen inersia tampang ponton yang terpotong muka air :


1 1
I0 = L B3 = x 13 x 103 = 1083,3333 m3
12 12
Volume air yang dipindahkan : V = 13 x 10 x 1,23 = 159,9 m3
I 0 1083,333
Tinggi metasentrum : BM = = = 6,775 m
V 159,9
Jarak antara pusat apung dan pusat berat :
BG = OG – OB = 3,375 – 0,615 = 2,76 m
Tinggi metasentrum : GM = BM – BG = 6,775 – 2,76 = 4,015 m
Karena tinggi metasentrum positif, adi benda dalam kondisi stabil

12. Suatu balok dengan panjang 1 m mempunyai tampang lintang bujur sangkar dengan lebar
sisi 20 cm mempunyai rapat relatif 0,5. Bagian bawah balok tersebut setebal 2,5 cm
mernpunyai rapat relatif 8. Balok diapungkan dengan posisi berdiri (bagian setebal 2,5cm
berada dibawah ,lihat gambar).

a. Selidiki stabilitas benda.


b. Apabila benda tidak stabil, berapakah panjang bagian balok yang mempunyai
repat relatif 0,5 supaya benda bisa mengapung dengan stabil.
Penyelesaian:
a. Stabilitas benda terapung

S1=0,5  ρ1=0,5× 1000=500 kg /m3


S2=8,0  ρ2=8,0× 1000=8000 kg/m 3

Panjang benda dcngan rapat massa ρ1 : L1=100−2,5=97,5 cm


Panjang benda dengan rapat massa ρ2 : L2=2,5 cm
Luas tampang lintang benda : A=0,2× 0,2=0,04 m2
Berat benda 1: W 1= ρ1 g A L1=500 ×9,81 ×0,04 × 0,975=191,295 N
Berat benda 2: W 2= ρ2 g A L2=8000 ×9,81 ×0,04 × 0,025=78,48 N
Berat benda total, W =W 1 +W 2=269,775 N
Gaya apung : F B= A d ρair g=0,04 × d ×1000 ×9,81=392,4 d
Dalam kondisi mengapung : W = FB, sehingga :
269,775
269,775 = 392,4d  d= =0,875
392,4
0,6875
Jarak pusat apung terhadap dasar :OB= =0,34375 m
2
Jarak antara pusat berat G ke dasar O :
W 1 × OG1 +W 2 ×OG 2
OG=
W 1 +W 2
191,295×(0,025+0,975 /2)+78,48 X 0,025/2
¿ =O 36705m
191,295+78,48
Jarak antara pusat apung clan pusat berat :
BG = OG - OB = 0,36705 - 0,34375 = 0,0233 m
Momen inersia tampang lintang benda :
1 1
I 0= b h3= × 0,2× 0,23=0,00013333 m 4
12 12
Volume air yang dipindahkan : V = A d = 0,04x0,6875 = 0,0275 m3
I0
Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum : BM= = 0,00484848
V
Tinggi metasentrum : GM = BM - BG = 0,00484848 - 0,0233 = -0,01845 m
Tanda negatif menunjukkan bahwa metasentrum M berada di bawah
pusat berat G, sehingga benda dalam keadaan tidak stabil.

b. Panjang L1 supaya benda terapung stabil

Misalkan L1 adalah panjang benda dengan rapat massa p1. Akan dihitung jarak antara
pusat berat benda gabungan G dan dasar benda O.
Berat benda 1: W 1=500 X 9,81 X 0,04 X L1=196,2 L1 N
Berat benda 2: W 2 =8000 X 9,81 X 0,04 X 0,025=78,48 N
Berat benda total : W =W 1 +W 2=196,2 L1+ 78,48
W 1 × OG1 +W 2 ×OG 2
OG=
W 1 +W 2
196,2 L1 X (0,025+ L2 /2)+78,48 X 0,0125
¿
1 % , 2 L1 +78,48
L1 +0,05 L1 +0,01
OG=
2 L1 +0,8
Gaya apung : FB = 392,4 d
Dalam kondisi mengapung : W = FB, sehingga :
196,2L1 + 78,48 = 392,4d
196,2 L1+78,48
d= =0,5 L1 +0,2
392,4
Jarak pusat apung dari dasar :
OB = 0,5 x ( 0,5 L1 + 0,2) = 0,25 L1 + 0,1
Jarak antara pusat berat dan pusat apung :
L1+0,05 L1 +0,01
BG = OG - OB = −( 0,25 L1 +0,1)
Z L1 +0,8
Volume air yang dipindahkan : V = A d = 0,04 (0,5 L1 + 0,2)
Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum :
I0 0,00013333 0,00333333
BM = = =
V (0,5 L1+0,2)0,04 ( 0,5 L 1+0,2)
Benda akan stabil apabila BM > BG
0,00333333 L +0,05 L1 +0,01
>¿= 1 −( 0,25 L1 +0,1)
(0,5 L 1+ 0,2) Z L1 +0,8
0,01333−L 1−O , OSL 1−0,01
>−( L1 +0,1)
2 L1+0 8
Bentuk di atas dapat discderhanakan mcnjadi :
LI - 0,7 L1 - 0,16666 = 0
didapat : L1 = 0,8877 m
Benda akan terapung stabil apabila panjang benda dengan rapat massa Pl lebih
kecil a tau sama dengan 0,8877 m.

13. Pelampung silinder berdiameter 3 m dan panjang 4 m mempunyai berat 40 kNdiapungkan di


air laut ( S=1,02) dengan sumbu memanjangnya vertical. Selidiki Stabilitas benda. Apabila
pelampung tidak stabil, berapakah gaya tarik yang harus diberikan pada rantai yang
dipasang pada pusat dasar silinder supaya silinder dalam kondisi stabil ( mengapung stabil ).

Penyelesain :

a. Menyelidiki stabilitas benda

Berat Silinder : F G=40 kN

Gaya Apung :

π 2
F G= D dρg
4

π
¿ (3)2 × d × 1.020× 9,81
4
¿ 70.730 d N =70,730 d kN

Dalam Kondisi Mengapung :

F G=F B → 40=70,73 d → d=0,5655 m

d 0,5655
Jarak pusat apung dari dasar : OB= = =0,2828 m
2 2

L
Jarak pusat berat benda dari dasar : OG= =2,0 m
2

Jarak antara pusat berat dan pusat apung :

BG=OG−OB=2−0,2828=1,7172 m

π 4 π
Momen inersia tampang lintang benda : I = D = (3)4 =3,97608 m3
64 64

Volume zat cair yang dipindahkan :

π
V = A d= ×(3)4 × 0,5655=3,9973 m 3
4

Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum :

I 0 3,97608
BM = = =0,9947 m
V 3,9973

Tinggi Metasentrum :

GM =BM −BG=0,9947−1,7172=−0,7225

Tinggi metasentrum adalah negatip, jadi benda dalam kondisi tidak stabil.
Berarti benda tidak bias mengapung dengan sumbu panjangnya vertical.

b. Pusat dsar benda diberi gaya tarik.

Misalkan P adalah gaya tarik yang bekrja pada rantai di


pusat dasar pelampung.

Berat benda dan gaya tarik P adalah :


F G + P=( 40.000+ P ) N

Gaya Apung :

π 2
F B= D d ρg
4

π
¿ (3)2 × d × 1,020× 1000 ×9,81
4

¿ 70,730 d kN

Dalam Kondisi Mengapung :

(40.000+ P)
( 40.000+ P)=70,730 d → d=
70.730

Jarak pusat apung dari dasar :

d ( 40.000+ P )
OB= = m
2 141.460

Dengan adanya gaya tarik di O, letak pusat berat berubah. Letak pusat berat
dihitung berdasarkan momen terhadap titik O.

( F G + P ) ×OG=F G × OG1 + P ×0

( 40.000+ P ) ×OG=40.000 ×2+0

80.000
OG=
40.000+ P

Jarak pusat berat benda dan gaya tarik P terhadap dasar adalah :

80.000 ( 40.000+ P )
BG=OG−OB= −
40.000+ P 141.460

Volume zat cair yang dipindahkan :

π ( 40.000+ P )
V = A d= 32 × =9,9938 ×10−5 =( 40.000+ P )
4 70.730
Momen inersia tampang benda setelah adanya gaya tarik P adalah sama dengan
sebelum adanya gaya, yaitu I = 3,97608 m4

I0 3,97608 39.785,47
BM = = =
V 9,9938× 10 ( 40.000+ P ) ( 40.000+ P )
−5

Benda akan stabil apabila BM > BG

39.785,47 80.000 ( 40.000+ P )


> −
( 40.000+ P ) 40.000+ P 141.460

( 40.000+ P ) 40.214,53
>
141.460 40.000+ P

( 40.000+ P)2 >141.460 × 40.214,53


40.000+ P> 75.423,8
→ P> 35.423,8 N =35,4238 kN
Jadi gaya tarik minimum yang harus diberikan adalah
P = 35,4238 kN
14. Tangki berbentuk kotak dengan panjang 1 m dan lebar 0,5
m diisi air tawar dan air raksa sampai ¾ kali tingginya. Berat tangki adalah 175 N. Volume
air adalah 49 kali volume air raksa. Tangki tersebut diletakkan di air laut sehingga
mengapung dengan bagian yang berada di atas air adalah setinggi 0,2 m. Apabila rapat
relatif air raksa adalah 13,6 tentukan tinggi maksimum tangki. Rapat massa air laut dan air
tawar adalah 1020 kg/m3 dan 1000 kg/m3.

Penyelesaian :
Luas tampang tangki :
A=L B=1 × 0,5=0,5 m2
Misalkan tinggi tangki adalah H, sedangkan V1 dan V2 adalah volume air dan air raksa.
Volume air dan air raksa.
V 1+ V 2=0,5 ×0,75 H=0,375 H m 3
Selain itu, V 1=49V 2 ,
sehingga 49 V 2+V 2=0,375 H
atau :
0,375 H
V 2= =0,0075 H m 3
50
V 1=49× 0,0075 H =0,3675 H m3
Berat tangki, air, dan air raksa adalah :
W = Wt + W1 + W2
= 175 + 1000× 9,81 × 0,3675H + 13,6 × 1000× 9,81 × 0,0075H
= 175 + 4605,795H N
Gaya apung : FB = A d ρair laut g=0,5 × d × 1020× 9,81=5003,1 d N
Dalam keadaan mengapung W =F B , sehingga :
175+ 4605,795 H
175+ 4605,795 H =5003,1d → d=
5003,1
Bagian tangki yang berada di atas permukaan air adalah 0,2 m; berarti bagian yang
terendam adalah :
d=H −0,2 m
Dengan menyamakan kedua bentuk nilai d di atas didapat :
175+ 4605,795 H
H−0,2=
5003,1
5003,1 H −1000,62=175+ 4605,795 H
Didapat : H=2,959 m
15. Silinder dengan diameter 0.5 m dan Panjang 1 m mengapung secara vertical di laut. Rapat
massa air laut adalah 1020 kg/m3. Tentukan rapat massa bahan silinder apabila benda dalam
kondisi tidak stabil.

Penyelesaian :
Misalkan W adalah berat benda dan ρ1 dan ρ2 adalah rapat massa air laut dan bahan silinder.
π 2 π
W = ρ2 g V = ρ2 g D h= ρ2 g 12 1=0.25 π ρ2 g
4 4
π 2
Gaya apung : FB = D d ρ1 g
4
Dalam keadaan mengapung W = FB , sehingga :
π 2 ρ ρ
0.25 π ρ2 g = D d ρ1 g  d = 2 h= 2 × 1
4 ρ1 1020
ρ2
d=
1020
Volume air yang dipindahkan :
π 2 π 2 ρ2 0.25 π ρ2
V= D d= D × =
4 4 1020 ρ1
Jarak pusat apung benda dari dasar silinder :
1 ρ2 ρ2
OB = d= =
2 2 ×1020 2040
Jarak pusat berat benda dari dasar silinder :
1 1
OG = h= 1=0.5 m
2 2
Jarak antara pusat berat benda dan pusat apung :
ρ2
BG = OG – OB = 0.5 -
2040
Momen inersia tampang lingkaran :
π 4 π 4 π 4
I 0= D = 1= m
64 64 64
Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum :
π
I0 64 63.75
BM = = =
V 0.25 π ρ2 ρ2
1020
Struktur dalam kondisi stabil apabila tinggi metasentrum BM > BG :
63.75 ρ
>¿ ( 0.5 - 2 ¿
ρ2 2040
63.75 ρ
0.5 = + 2 1020 ρ2 = 130050 + ρ22
ρ2 2040
ρ22−1020 ρ2 +130050=0
2
1020 ± √( 1020 ) −4 ×1 ×130050
ρ2ab=
2
Didapat :
ρ2a = 870.624 kg/m3 dan ρ2b = 149,375 kg/m3
Apabila kedua hasil tersebut disubtitusikan ke dalam persamaan (1), didapat :
d = 0.8536 m untuk ρ2a = 870.624 kg/m3
dan
d = 0.1464 m untuk ρ2b = 149,375 kg/m3
jadi kedua hasil tersebut dapat berlaku.
16. Kerucut terbuat dari bahan dengan rapat relatif S 1 = 0,7 mengapung di atas zat cair dengan
rapat relatif S2 = 0,90. Hitung sudut puncak kerucut minimum sedemikian sehingga kerucut
dapat mengapung dengan puncaknya di bawah.
Penyelesaian :

ρ1
S1 =
ρair
ρ 1 = S1 x ρ air
= 0,7 x 1000 = 700 kg/m3
ρ2
S2 = = 0,9
ρair
ρ2 = S2. ρair = 0,9 x 1000 = 900 kg/m3
Misalkan : h : tinggi kerucut
d : kedalaman kerucut yang terendam dalam zat cair
D : diameter dasar
D’ : diameter tampang kerucut yang terpotong permukaan zat cair
2α : sudut puncak kerucut
D
D
𝑡gα = 2 = ⇾ D = 2 h 𝑡g α
2h
h
Berat kerucut :
1 1 1 1
W= π D 2 x h ρ 1 𝘨 = π ¿𝑡g 𝛼)2 h ρ 1 𝘨 = ¿3 𝑡g2 α) ρ 1 𝘨
4 3 4 3
Berat zat cair yang dipindahkan : FB = ¿3 𝑡𝘨2 α) ρ 2 𝘨
Oleh karena benda mengapung, maka FG = FB, sehingga :
π 3 2 π
d 𝑡g α ρ 2 g = h3 𝑡g2 α ρ 1 g ⇾ d3 ρ2 = h3 ρ1
3 3
ρ 1 √3
d=h( )
ρ2
3 3 ρ1
Jarak pusat apung dari puncak kerucut : OB = d = h( ) √3
4 4 ρ2
3
Jarak pusat berat dari puncak kerucut : OG = h
4
Jarak antara pusat berat benda dan pusat apung :
3 3 ρ1 3 ρ1
BG = OG – OB = h−¿ h( ) √3 = h [1- ( ) √3]
4 4 ρ2 4 ρ2
Momen inersia tampang lingkaran kerucut pada perpotongan dengan muka air :
π π π
I0 = (D ' )4 = ¿ 𝑡g 𝛼)4 = d 4 𝑡𝘨4 𝛼
64 64 4
Volume air yang dipindahkan :
1
V=
FB
ρ2 g
= 3 ( )
π dᶾ t g2 α ρ 2 g 1 2
= π dᶾ t g α
3
ρ2 g
Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum :
π 4 4
d tg α
I₀ 4 3
BM = = = d t g²α
V π 4
dᶾ t g2 α
3
Agar benda dalam keseimbangan stabil, titik metasentrum M harus di atas atau berimpit
dengan G :
BM ≥ BG
3 3
d t g2 α ≥ h ¿ √ᶾ]
4 4
3 ρ ₁ √ᶾ 3
h( ) 𝑡𝘨²𝛼≥ h ¿√ᶾ]
4 ρ₂ 4
√ᶾ
ρ1
ρ₁
( )√ᶾ 𝑡𝘨²𝛼 ≥ ¿√ᶾ] ⇾ 𝑡𝘨²𝛼≥
[1− 2 ]
ρ ( )
ρ₂ ρ √ᶾ
1
( 2)
ρ
700 √ ᶾ
1−( )
900
𝑡𝘨²𝛼≥ ≥ 0,08738 ⇾ 𝛼 = 16,47 °
700 √ ᶾ
( )
900
Jadi sudut puncak kerucut adalah : 2𝛼 = 32,94° = 32°56’

17. Kapal dengan panjang 60 m lebar 8,4 dan berat 15 MN. Muatan di atas kapal seberat 150 kN
bergerak pada arah lebar sejauh 4 m sehingga menyebabkan kapal miring 3 °. Momen inersia
tampang kapal pada elevasi muka air adalah 72% dari momen inersia segi empat yang
mengelilinginya. Pusat apung terletak pada 1,5 m dibawah muka air. Tentukan tinggi
metasentrum dan posisi pusat berat kapal. Rapat massa air laut  = 1025 kg/m3

Penyelesaian :
Panjang kapal : L = 60 m
Lebar kapal : B = 8,4 m
Berat kapal : W = 15 MN = 15 x 106 N

Berat muatan : Wm = 15 kN = 150 X 103 N


Jarak bergesernya muatan : l =4m
Sudut kemiringan α = 3°
Momen yang menyebabkan goyangan :
Mo = 150 x 4 = 600 kNm
Momen tersebut menyebabkan bergesernya titik tangkap W dari G ke G’. Karena berat
muatan jauh lebih kecil dari berat kapal makan berat tersebut diabaikan terhadap berat kapal.
Bergesernya titik tangkap menyebabkan momen :
M1 = W x GM sin α = 15 x103 x GM sin 3 ° kN-m
Mo = M1 → 600 = 15 x 103 x GM sin 3 °
600
GM = = 0,7643 m
15 x 103 x sin 3 °
Jadi tinggi metasentrum adalah 0,7643 m
Karena tinggi metasentrum GM positip berarti kapal dalam kondidi stabil. Untuk mencari

I0
posisi pusat berat dihitung jarak BM : BM =
V
Momen inersia tampang kapal pada muka air :
1
Io = 72% x I 0 segiempat = 0,72 x L B3
12
1
= 0,72 x x 60 x 8,43
12
= 2133,73 m4
Volume air yang dipindahkan :
W
V =
ρg
15 x 106 3
= =1491,76 m
1025 x 9,81
Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum :
2133,73
BM = =1,4303 m
1491,76
Oleh karena pusat apung terletak pada 1,5 m (BP) dibawah muka air maka titik
metasentrum:
PM = BP – BM = 1,5 -1,43 = 0,07 m
Jadi titik metasentrum M berada pada 0,07 m dibawah muka air
PG = PM + GM = 0,07 + 0,7643 = 0,8343 m
Jadi pusat berat berada pada 0,8343 m dibawah muka air.

18. Pelampung silinder berdiameter 1,0 m dan tinggi 0,75 m memepunyai berat 3500 N
mengapung di air laut (S = 1,025) dengan sumbunya vertical. Di pusat sisi atas silinde diberi
beban. Letak pusat berat beban adalah 0,5 m dari sisi atas silinder. Berapakah berat beban
maksimum supaya pelampung tetap dalam kondisi stabil.
Penyelesaian :

Berat pelampung : FG = 3500 N


Berat beban :W
Berat pelampung dan beban : (W + 3500)

Gaya apung :
FB = A d ρ g
π 2
¿ ( 1 ) x d x 1,025 x 1000 x 9,81
4
¿ 7897,375 d
Pada kondisi mengapung FB = FG + W, sehingga :
W +3500
7897,375 d = W + 3500 -> d=
7897,375
d W +3500
Jarak pusat apung dari dasar : OB = = m
2 7897,375
Jarak pusat berat benda dan beban dari vdasar silinder dihitung berdasarkan momen statis
terhadap titik O
(W + FG) x OG = FG x OG2 + W(H+0,5)
(W + 3500) x OG = 3500 x 0,5 x 0,75 x + W(0,75+0,5)
1312,5W + 1,25W
OG =
3500W
1312,5W + 1,25W W +3500
BG = OG – OB = −
3500W 15794,75
Momen Inersia tampang silinder yang terpotong muka air :
π 4 π
I 0= D = (1)4 =0,0490874 m 4
64 64
Volume air yang dipindahkan :
π
V = A d= ¿
4
Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum :
I 0 0,0490874 493,5861
BM = = =
V W +3500 W +3500
10055,25
Benda akan stabil bila BM > BG
493,5861 1312,5+1,25 W W +3500
> −
W +3500 W +3500 15794,75
−818,914−1,25W −W +3500
>
W +3500 15794,75
12934541,9+19743,4 W <(W +3500)2
W 2 −12743,4 W −684541,9=0

Penyelesaian dari persamaan tersebut menghasilkan :


W1 = 12796 N
W2 = -53,5 N
Jadi berat beban minimum sedemikian sehingga benda dalam kondisi tidak stabil adalah
W = 12796 N

Anda mungkin juga menyukai