Keseimbangan Benda Terapung Arda
Keseimbangan Benda Terapung Arda
Oleh:
ARDA MAHERDANA
190523648129
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
APRIL 2020
1. Balok segiempat dengan ukuran 75 cm x 50 cm x 50 cm mengapung di air dengan sisi
panjangnya sejajar muka air. Apabila bagian dari balok yang berada di atas permukaan air
adalah 10 cm, hitung berat balok.
Penyelesaian:
Tinggi balok yang terendam air :
d=50−10=40 cm=0,4 m
Volume bagian balok yang terendam air :
V =0,4 x 0,5 x 0,75=0,15 m 3
Berat balok = berat zat cair yang dipindahkan
¿ γair V =1000 x 0,15=150 kgf
2. Kubus dengan sisi 25 cm dan rapat relatif 0,9 mengapung di air dengan salah satu sisinya
sejajar muka air. Berapakah beban harus diletakkan di atas kubus supaya kubus tersebut
tenggelam di dalam air.
Penyelesaian:
Sisi kubus : B = 25 cm
Rapat relatif: S = 0,9 ρb = 0,9 x 1000 = 900 kg/m3
Berat benda : Fa= V Pb g = B3 ρb g
Misalkan tinggi kubus yang terendam air adalah d.
Gaya apung : FB =A d ρa g = B2 ρa g d
Dalam keadaan mengapung : FG = FB
ρb
B3 ρb g d = B2 ρa g d d= B = S B = 0,9 x 0 25 = 0,225 m
ρa
Jika di atas kubus diberi beban dengan berat W2, maka berat total kubus dan beban adalah :
Wtotal = W1 + W2 = FG + W2
= 0,253 x 900x 9,81 = 137,953 + W2
Apabila kubus terenclam seluruhnya, berarti kedalaman kubus yang terendam air
adalah d = 0,25 m. Gaya apung pacla keaclaan tersebut :
FB =V ρair g = 0,25 x l000 x9,81 = 153,281 N
Dengan menyamakan berat total dan gaya apung :
Wtotal = FB 137,953 + W2 = 153,281
W2 = 15,328 N
3. Balok kayu mengapung di air tawar dengan bagian yang berada diatas permukaan air adalah
10 cm. Apabila balok tersebut di dalam minyak dengan kerapatan 0,8; bagian balok yang
diatas permukaan minyak adalah 7,5 cm, Berapakah rapat relatif balok?
Penyelesaian :
Misalkan h adalah tinggi balok yang berada di atas permukaan zat cair.
ρb =500 kg/m 3
4. Pelampung silinder dengan diameter 3 m dan tinggi 3 m mengapung dengan sumbu vertikal.
Berat Pelampung adalah 3 tob. Selidiki Stabilitas Pelampung.
Penyelesaian
Berat pelampung: FG = 3 ton
Misalkan bagian dari pelampung yang terendam air adalah d. Gaya apung:
2
FB D air
4
FB 32 d 1000 7068,58d
4
Dalam keadaan mengapung:
FG FB 3000 7068,58d
d 0.4244d
Jarak pusat apung terhadap dasar silinder:
d
OB 0, 2122m
2
3, 0
OG 1,5m
Jarak pusat berat dan pusat apung: 2
Jarak pusat berat dan pusat apung:
BG OG OB 1, 5 0, 2122 1, 2878m
Momen inersi tampang pelampung yang terpotong muka air:
4
I0 D 34 3, 97608m 4
64 64
Valume yang dipindahkan:
2
V D d 32 0, 4244 3, 0m3
4 4
Jarak pusat apung dan titik metasentrum
I 0 3,97608
BM 1,3254m
V 2
Tinggi metasentrum
GM BM BG 1,3254 1, 2878 0, 0376m
Karena GM >0, berarti pelampung dalam keadaan stabil
5. Balok berpenampang bujur sangkar dengan panjang sisinya 0,5 m dan tinggi H mengapung di
dalam air. Rapat relatif balok 0,8. Berapakah tinggi H supaya balok dapat terapung stabil
dengan sisi tingginya vertikal.
Penyelesaian:
ρb
S = 0,8
ρair
2 2 ρb 2
0,5 H ρb g=0,5 d ρa g d= H=S H=0,8 H
ρa
d
Jarak pusat apung dari dasar :OB= =0,4 H
2
H
Jarak pusat apung dari dasar :OG= =0,5 H
2
BG=OG−OB=0,1 H
0,0260415
> 0,1 H H < 0,51 m
H
Jadi benda akan stabil apabila tinggi balok maksimum adalah 1,02 m
6. Silinder kayu dengan rapat relatif 0,7 mengapung di air tawar dengan sisi panjangnya vertikal.
Apabila panjang dan diameter silinder adalah L dan D, berapakah perbandingan antara D dan
L sedemikian sehingga silinder dapat mengapung stabil.
Penyelesaian :
Sb = 0,7
ρb
= 0,7 ρ b = 0,7ρ air
ρ air
π 2
Berat benda : FG = D Lρ b g
4
π 2
Gaya apung : FB = D dρ a g
4
Dalam keadaan mengapung, FG = FB, sehingga :
π 2 π
D Lρ b g = D2 dρ a g
4 4
ρb
d= L = Sb.L
ρa
Jarak pusat apung dan pusat berat :
BG = OG-OB = 0,5L – 0,5SbL = 0,5L (1-Sb)
Momen Inersia tampang balok yang terpotong muka air :
π 4
I0 = D
64
π 2 π
Volume air yang dipindahkan : V = D d = D2 Sb L
4 4
Jarak antara pusat apung dan titik matasentrum :
π
D⁴
I₀ 64 D²
BM = = =
V π 2 16 Sb L
D Sb L
64
Benda akan stabil bila BM > BG, sehingga :
D² D²
> 0,5L(1-Sb) > 8Sb (1-Sb)
16 Sb L L²
D
> 8 S b(1−S b) > √ 8 x 0,7 x (1−0,7)
L √
D
> 1,296
L
Supaya silinder mengapung stabil, maka perbandingan antara D dan L lebih besar dari 1,296.
7. Silinder terbuat dari dua bahan herdiameter 0,25 m mengapung di dalam air. Bagian atas
sepanjang 1,0 m terbuat dari kayu dengan rapat relatif 0,8; sedang bagian bawah
mempunyai rapat relatif 5. Hitung panjang bahan bagian bawah agar silinder dapat
mengapung dengan sisi panjangnya vertikal.
Penyelesaian :
γ1
S1=0,8→ =0,8
γair
γ2
S2=5,0 → =5,0
γair
Berat benda 1 :
π
F G 1= x 0,252 x 1,0 x 800=39,27 kgf
4
π
F G 2= x 0,252 x h x 5000=245,437 h kgf
4
F G=F G 1+ FG 2 =39,27+245,437 h
Pusat berat benda gabungan terhadap dasar dihitung dengan momen statis terhadap dasar :
F G x OG=F G 1 x OG 1+ F G 2 x OG2
F G 1 x OG1 + F G 2 x OG2
OG=
FG
Gaya apung :
π
F B= x 0,252 x d x 1000=49,087 d kgf
4
39,27+245,437 h=49,087 d
245,437 h+39,27
d= =5 h+0,8
49,087
d
Jarak pusat apung dari dasar : OB= =2,5 h+0,4
2
π
I 0= x D4
64
π
V= x D2 x d
4
π π
x D4 x 0,254
I0 64 64 3,90625 x 10−3 3,90625 x 10−3
BM = = = = =
V π 2 π 2 d 5 h+ 0,8
xD xd x 0,25 x d
4 4
Jadi supaya benda stabil maka panjang benda bagian bawah minimum adalah 2,22 cm.
8. Pelampung silinder dengan diameter 1 m dan panjang 1,5 m terbuat dari kayu dengan rapat
relatif 0,6 mengapung dengan sisi panjangnya vertikal. Selidiki stabilitas pelampung, apabila
benda tidak stabil, berapakah gaya tarik harus dikerjakan pada pusat dasarnya supaya
silinder dapat mengapung vertikal.
9. Silinder dengan panjang L, diameter D dan rapat relatif S mengapung dalam zat cair dengan
rapat relatif 2 S. Tunjukkan bahwa silinder akan mengapung stabil dengan:
D
a. sumbunya vertikal apabila L<
√2
b. sumbunya horisontal apabila L> D
Penyelesaian:
a) silinder mengapung dengan sumbunya vertikal
kgf
Sb =S → γ b=1000 S
m3
kgf
Sa =2 S → γ a=2000 S
m3
π 2
Berat benda : F G= D d ×1000 S
4
π 2
Gaya apung : F B= D d × 2000 S
4
Dalam kondisi mengapung : F G=F B
π 2 π S
Sehingga, D d ×1000 S= D 2 d × 2000 S → d= L=0.5 L
4 4 2S
d
Jarak pusat apung dari dasar : OB= =0.25 L
2
L
Jarak pusat berat dari dasar : OG= =0.5 L
2
Jarak antara pusat apung dan pusat berat :
L
BG=OG−OB=0.5 L−0.25 L=0.25 L=
4
π 4
Momen inersia tampang balok yang terpotong muka air : I 0= D
64
π 2
Volume air yang dipindahkan : V = D d
4
Jarak antara pusat apung dan titk metasentreum :
π 4
D
I 0 64 D2 D2
BM = = = =
V π 2 16 d 8 L
D d
4
Benda akan stabil apabila : BM > BG
D2 L 2
2 D D
Sehingga, > → L < → L< →terbukti !
8L 4 2 √2
b) silinder mengapung dengan sumbunya horisontal
Karena berat silinder ( S) adalah setengah berat jenis zat cair (2 S ), berarti silinder
terendam setengah bagiannya (muka air melalui pusat lingkaran).
d=0.5 D
Pusat apung adalah sama dengan pusat berat setengah lingkaran :
4 r 2D
PB= =
3π 3昷
D 2D
Jarak pusat apung dari dasar : OB= −
2 3昷
D
Jarak pusat berat dari dasar : OG=
2
Jarak antara pusat apung dan pusat berat :
D D 2D 2D
BG=OG−OB=
2 2(
− −
3.
=
3. )
1
Momen inersia tampang balok yang terpotong muka air : I 0= DL3
12
1 π 2 π 2
Volume air yang dipindahkan : V = × D L= D L
2 4 8
Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum :
1
DL 3
I 0 12 2 L2
BM = = =
V π 2 3π D
D L
8
Benda akan stabil apabila :
2 L2 2 D 2 2
> → L > D → L> D
3π D 3蛤
10. Poton bujur sangkar dengan sisi 6 m dan tinggi 1,2 m mengapung di atas air. Apabila di atas
ponton diberi beban seberat 4 ton, bagian dari poton yang terendam air adalah 0,6 m. beban
berada pada tengah-tengah pontin. Pusat berat ponton adalah 0,6 m. di atas dasar dan pusat
berat beban adalah 1,2 m di atas sisi atas ponton. Selidiki stabilitas ponton. Berapakah beban
maksimum sehingga ponton tidak stabil.
Penyelesaian :
a. Menyelidiki stabilitas benda
Berat poton : FG1
Berat beban : 4 ton
Berat total : FG = FG1 + 4
Gaya apung :
FB = 6 x 6 x 0,6 x 1000
= 21.600 kgf
= 21,6 ton
Dalam keadaan mengapung , FG = FB, sehingga :
FG1 + 4 = 21,6
FG1 = 21,6 – 417,6 ton
Penyelesaian :
12. Suatu balok dengan panjang 1 m mempunyai tampang lintang bujur sangkar dengan lebar
sisi 20 cm mempunyai rapat relatif 0,5. Bagian bawah balok tersebut setebal 2,5 cm
mernpunyai rapat relatif 8. Balok diapungkan dengan posisi berdiri (bagian setebal 2,5cm
berada dibawah ,lihat gambar).
Misalkan L1 adalah panjang benda dengan rapat massa p1. Akan dihitung jarak antara
pusat berat benda gabungan G dan dasar benda O.
Berat benda 1: W 1=500 X 9,81 X 0,04 X L1=196,2 L1 N
Berat benda 2: W 2 =8000 X 9,81 X 0,04 X 0,025=78,48 N
Berat benda total : W =W 1 +W 2=196,2 L1+ 78,48
W 1 × OG1 +W 2 ×OG 2
OG=
W 1 +W 2
196,2 L1 X (0,025+ L2 /2)+78,48 X 0,0125
¿
1 % , 2 L1 +78,48
L1 +0,05 L1 +0,01
OG=
2 L1 +0,8
Gaya apung : FB = 392,4 d
Dalam kondisi mengapung : W = FB, sehingga :
196,2L1 + 78,48 = 392,4d
196,2 L1+78,48
d= =0,5 L1 +0,2
392,4
Jarak pusat apung dari dasar :
OB = 0,5 x ( 0,5 L1 + 0,2) = 0,25 L1 + 0,1
Jarak antara pusat berat dan pusat apung :
L1+0,05 L1 +0,01
BG = OG - OB = −( 0,25 L1 +0,1)
Z L1 +0,8
Volume air yang dipindahkan : V = A d = 0,04 (0,5 L1 + 0,2)
Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum :
I0 0,00013333 0,00333333
BM = = =
V (0,5 L1+0,2)0,04 ( 0,5 L 1+0,2)
Benda akan stabil apabila BM > BG
0,00333333 L +0,05 L1 +0,01
>¿= 1 −( 0,25 L1 +0,1)
(0,5 L 1+ 0,2) Z L1 +0,8
0,01333−L 1−O , OSL 1−0,01
>−( L1 +0,1)
2 L1+0 8
Bentuk di atas dapat discderhanakan mcnjadi :
LI - 0,7 L1 - 0,16666 = 0
didapat : L1 = 0,8877 m
Benda akan terapung stabil apabila panjang benda dengan rapat massa Pl lebih
kecil a tau sama dengan 0,8877 m.
Penyelesain :
Gaya Apung :
π 2
F G= D dρg
4
π
¿ (3)2 × d × 1.020× 9,81
4
¿ 70.730 d N =70,730 d kN
d 0,5655
Jarak pusat apung dari dasar : OB= = =0,2828 m
2 2
L
Jarak pusat berat benda dari dasar : OG= =2,0 m
2
BG=OG−OB=2−0,2828=1,7172 m
π 4 π
Momen inersia tampang lintang benda : I = D = (3)4 =3,97608 m3
64 64
π
V = A d= ×(3)4 × 0,5655=3,9973 m 3
4
I 0 3,97608
BM = = =0,9947 m
V 3,9973
Tinggi Metasentrum :
GM =BM −BG=0,9947−1,7172=−0,7225
Tinggi metasentrum adalah negatip, jadi benda dalam kondisi tidak stabil.
Berarti benda tidak bias mengapung dengan sumbu panjangnya vertical.
Gaya Apung :
π 2
F B= D d ρg
4
π
¿ (3)2 × d × 1,020× 1000 ×9,81
4
¿ 70,730 d kN
(40.000+ P)
( 40.000+ P)=70,730 d → d=
70.730
d ( 40.000+ P )
OB= = m
2 141.460
Dengan adanya gaya tarik di O, letak pusat berat berubah. Letak pusat berat
dihitung berdasarkan momen terhadap titik O.
( F G + P ) ×OG=F G × OG1 + P ×0
80.000
OG=
40.000+ P
Jarak pusat berat benda dan gaya tarik P terhadap dasar adalah :
80.000 ( 40.000+ P )
BG=OG−OB= −
40.000+ P 141.460
π ( 40.000+ P )
V = A d= 32 × =9,9938 ×10−5 =( 40.000+ P )
4 70.730
Momen inersia tampang benda setelah adanya gaya tarik P adalah sama dengan
sebelum adanya gaya, yaitu I = 3,97608 m4
I0 3,97608 39.785,47
BM = = =
V 9,9938× 10 ( 40.000+ P ) ( 40.000+ P )
−5
( 40.000+ P ) 40.214,53
>
141.460 40.000+ P
Penyelesaian :
Luas tampang tangki :
A=L B=1 × 0,5=0,5 m2
Misalkan tinggi tangki adalah H, sedangkan V1 dan V2 adalah volume air dan air raksa.
Volume air dan air raksa.
V 1+ V 2=0,5 ×0,75 H=0,375 H m 3
Selain itu, V 1=49V 2 ,
sehingga 49 V 2+V 2=0,375 H
atau :
0,375 H
V 2= =0,0075 H m 3
50
V 1=49× 0,0075 H =0,3675 H m3
Berat tangki, air, dan air raksa adalah :
W = Wt + W1 + W2
= 175 + 1000× 9,81 × 0,3675H + 13,6 × 1000× 9,81 × 0,0075H
= 175 + 4605,795H N
Gaya apung : FB = A d ρair laut g=0,5 × d × 1020× 9,81=5003,1 d N
Dalam keadaan mengapung W =F B , sehingga :
175+ 4605,795 H
175+ 4605,795 H =5003,1d → d=
5003,1
Bagian tangki yang berada di atas permukaan air adalah 0,2 m; berarti bagian yang
terendam adalah :
d=H −0,2 m
Dengan menyamakan kedua bentuk nilai d di atas didapat :
175+ 4605,795 H
H−0,2=
5003,1
5003,1 H −1000,62=175+ 4605,795 H
Didapat : H=2,959 m
15. Silinder dengan diameter 0.5 m dan Panjang 1 m mengapung secara vertical di laut. Rapat
massa air laut adalah 1020 kg/m3. Tentukan rapat massa bahan silinder apabila benda dalam
kondisi tidak stabil.
Penyelesaian :
Misalkan W adalah berat benda dan ρ1 dan ρ2 adalah rapat massa air laut dan bahan silinder.
π 2 π
W = ρ2 g V = ρ2 g D h= ρ2 g 12 1=0.25 π ρ2 g
4 4
π 2
Gaya apung : FB = D d ρ1 g
4
Dalam keadaan mengapung W = FB , sehingga :
π 2 ρ ρ
0.25 π ρ2 g = D d ρ1 g d = 2 h= 2 × 1
4 ρ1 1020
ρ2
d=
1020
Volume air yang dipindahkan :
π 2 π 2 ρ2 0.25 π ρ2
V= D d= D × =
4 4 1020 ρ1
Jarak pusat apung benda dari dasar silinder :
1 ρ2 ρ2
OB = d= =
2 2 ×1020 2040
Jarak pusat berat benda dari dasar silinder :
1 1
OG = h= 1=0.5 m
2 2
Jarak antara pusat berat benda dan pusat apung :
ρ2
BG = OG – OB = 0.5 -
2040
Momen inersia tampang lingkaran :
π 4 π 4 π 4
I 0= D = 1= m
64 64 64
Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum :
π
I0 64 63.75
BM = = =
V 0.25 π ρ2 ρ2
1020
Struktur dalam kondisi stabil apabila tinggi metasentrum BM > BG :
63.75 ρ
>¿ ( 0.5 - 2 ¿
ρ2 2040
63.75 ρ
0.5 = + 2 1020 ρ2 = 130050 + ρ22
ρ2 2040
ρ22−1020 ρ2 +130050=0
2
1020 ± √( 1020 ) −4 ×1 ×130050
ρ2ab=
2
Didapat :
ρ2a = 870.624 kg/m3 dan ρ2b = 149,375 kg/m3
Apabila kedua hasil tersebut disubtitusikan ke dalam persamaan (1), didapat :
d = 0.8536 m untuk ρ2a = 870.624 kg/m3
dan
d = 0.1464 m untuk ρ2b = 149,375 kg/m3
jadi kedua hasil tersebut dapat berlaku.
16. Kerucut terbuat dari bahan dengan rapat relatif S 1 = 0,7 mengapung di atas zat cair dengan
rapat relatif S2 = 0,90. Hitung sudut puncak kerucut minimum sedemikian sehingga kerucut
dapat mengapung dengan puncaknya di bawah.
Penyelesaian :
ρ1
S1 =
ρair
ρ 1 = S1 x ρ air
= 0,7 x 1000 = 700 kg/m3
ρ2
S2 = = 0,9
ρair
ρ2 = S2. ρair = 0,9 x 1000 = 900 kg/m3
Misalkan : h : tinggi kerucut
d : kedalaman kerucut yang terendam dalam zat cair
D : diameter dasar
D’ : diameter tampang kerucut yang terpotong permukaan zat cair
2α : sudut puncak kerucut
D
D
𝑡gα = 2 = ⇾ D = 2 h 𝑡g α
2h
h
Berat kerucut :
1 1 1 1
W= π D 2 x h ρ 1 𝘨 = π ¿𝑡g 𝛼)2 h ρ 1 𝘨 = ¿3 𝑡g2 α) ρ 1 𝘨
4 3 4 3
Berat zat cair yang dipindahkan : FB = ¿3 𝑡𝘨2 α) ρ 2 𝘨
Oleh karena benda mengapung, maka FG = FB, sehingga :
π 3 2 π
d 𝑡g α ρ 2 g = h3 𝑡g2 α ρ 1 g ⇾ d3 ρ2 = h3 ρ1
3 3
ρ 1 √3
d=h( )
ρ2
3 3 ρ1
Jarak pusat apung dari puncak kerucut : OB = d = h( ) √3
4 4 ρ2
3
Jarak pusat berat dari puncak kerucut : OG = h
4
Jarak antara pusat berat benda dan pusat apung :
3 3 ρ1 3 ρ1
BG = OG – OB = h−¿ h( ) √3 = h [1- ( ) √3]
4 4 ρ2 4 ρ2
Momen inersia tampang lingkaran kerucut pada perpotongan dengan muka air :
π π π
I0 = (D ' )4 = ¿ 𝑡g 𝛼)4 = d 4 𝑡𝘨4 𝛼
64 64 4
Volume air yang dipindahkan :
1
V=
FB
ρ2 g
= 3 ( )
π dᶾ t g2 α ρ 2 g 1 2
= π dᶾ t g α
3
ρ2 g
Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum :
π 4 4
d tg α
I₀ 4 3
BM = = = d t g²α
V π 4
dᶾ t g2 α
3
Agar benda dalam keseimbangan stabil, titik metasentrum M harus di atas atau berimpit
dengan G :
BM ≥ BG
3 3
d t g2 α ≥ h ¿ √ᶾ]
4 4
3 ρ ₁ √ᶾ 3
h( ) 𝑡𝘨²𝛼≥ h ¿√ᶾ]
4 ρ₂ 4
√ᶾ
ρ1
ρ₁
( )√ᶾ 𝑡𝘨²𝛼 ≥ ¿√ᶾ] ⇾ 𝑡𝘨²𝛼≥
[1− 2 ]
ρ ( )
ρ₂ ρ √ᶾ
1
( 2)
ρ
700 √ ᶾ
1−( )
900
𝑡𝘨²𝛼≥ ≥ 0,08738 ⇾ 𝛼 = 16,47 °
700 √ ᶾ
( )
900
Jadi sudut puncak kerucut adalah : 2𝛼 = 32,94° = 32°56’
17. Kapal dengan panjang 60 m lebar 8,4 dan berat 15 MN. Muatan di atas kapal seberat 150 kN
bergerak pada arah lebar sejauh 4 m sehingga menyebabkan kapal miring 3 °. Momen inersia
tampang kapal pada elevasi muka air adalah 72% dari momen inersia segi empat yang
mengelilinginya. Pusat apung terletak pada 1,5 m dibawah muka air. Tentukan tinggi
metasentrum dan posisi pusat berat kapal. Rapat massa air laut = 1025 kg/m3
Penyelesaian :
Panjang kapal : L = 60 m
Lebar kapal : B = 8,4 m
Berat kapal : W = 15 MN = 15 x 106 N
I0
posisi pusat berat dihitung jarak BM : BM =
V
Momen inersia tampang kapal pada muka air :
1
Io = 72% x I 0 segiempat = 0,72 x L B3
12
1
= 0,72 x x 60 x 8,43
12
= 2133,73 m4
Volume air yang dipindahkan :
W
V =
ρg
15 x 106 3
= =1491,76 m
1025 x 9,81
Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum :
2133,73
BM = =1,4303 m
1491,76
Oleh karena pusat apung terletak pada 1,5 m (BP) dibawah muka air maka titik
metasentrum:
PM = BP – BM = 1,5 -1,43 = 0,07 m
Jadi titik metasentrum M berada pada 0,07 m dibawah muka air
PG = PM + GM = 0,07 + 0,7643 = 0,8343 m
Jadi pusat berat berada pada 0,8343 m dibawah muka air.
18. Pelampung silinder berdiameter 1,0 m dan tinggi 0,75 m memepunyai berat 3500 N
mengapung di air laut (S = 1,025) dengan sumbunya vertical. Di pusat sisi atas silinde diberi
beban. Letak pusat berat beban adalah 0,5 m dari sisi atas silinder. Berapakah berat beban
maksimum supaya pelampung tetap dalam kondisi stabil.
Penyelesaian :
Gaya apung :
FB = A d ρ g
π 2
¿ ( 1 ) x d x 1,025 x 1000 x 9,81
4
¿ 7897,375 d
Pada kondisi mengapung FB = FG + W, sehingga :
W +3500
7897,375 d = W + 3500 -> d=
7897,375
d W +3500
Jarak pusat apung dari dasar : OB = = m
2 7897,375
Jarak pusat berat benda dan beban dari vdasar silinder dihitung berdasarkan momen statis
terhadap titik O
(W + FG) x OG = FG x OG2 + W(H+0,5)
(W + 3500) x OG = 3500 x 0,5 x 0,75 x + W(0,75+0,5)
1312,5W + 1,25W
OG =
3500W
1312,5W + 1,25W W +3500
BG = OG – OB = −
3500W 15794,75
Momen Inersia tampang silinder yang terpotong muka air :
π 4 π
I 0= D = (1)4 =0,0490874 m 4
64 64
Volume air yang dipindahkan :
π
V = A d= ¿
4
Jarak antara pusat apung dan titik metasentrum :
I 0 0,0490874 493,5861
BM = = =
V W +3500 W +3500
10055,25
Benda akan stabil bila BM > BG
493,5861 1312,5+1,25 W W +3500
> −
W +3500 W +3500 15794,75
−818,914−1,25W −W +3500
>
W +3500 15794,75
12934541,9+19743,4 W <(W +3500)2
W 2 −12743,4 W −684541,9=0