Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wiara Reyhan Sabrina Rizkia

NPM : 171000277

Program Kekhususan : Hukum Pidana

Mata Kuliah : Clinic Legal Education

Kelas :F

Dosen : SARI WIDJI ASTUTI, S.H., M.H.

FAKULTAS HUKUM – UNIVERSITAS PASUNDAN

BANTUAN HUKUM

 Berdasarkan pasal 1 angka (1) UU NO 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum jo

Pasal 1 angka (1) PP No 42 Tahun 2013 Syarat Dan Tata Cara Pemberian Bantuan

Hukum Dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum bantuan hukum adalah jasa hukum

yang diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum secara cuma-cuma kepada Penerima

Bantuan Hukum.

 Menurut Adnan Buyung Nasution, pengertian bantuan hukum adalah khusus bantuan

hukum bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah atau dalam bahasa

populer simiskin.

BENTUK BANTUAN HUKUM

Selanjutnya dalam PP No 42 Tahun 2013 bentuk pemberian bantuan hukum di bagi menjadi

litigasi dan non litigasi yang diuat dalam pasal 15 dan 16 yang berbunyi:

Pasal 15

Pemberian Bantuan Hukum secara Litigasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dilakukan

dengan cara:

a. pendampingan dan/atau menjalankan kuasa yang dimulai dari tingkat penyidikan, dan
penuntutan;
b. pendampingan dan/atau menjalankan kuasa dalam proses pemeriksaan di persidangan;
atau
c. pendampingan dan/atau menjalankan kuasa terhadap Penerima Bantuan Hukum di
Pengadilan Tata Usaha Negara.

Pasal 16

(1) Pemberian Bantuan Hukum secara Nonlitigasi dapat dilakukan oleh Advokat, paralegal,

dosen, dan mahasiswa fakultas hukum dalam lingkup Pemberi Bantuan Hukum yang telah

lulus Verifikasi dan Akreditasi.

(2) Pemberian Bantuan Hukum secara Nonlitigasi meliputi kegiatan:

a. penyuluhan hukum;

b. konsultasi hukum;

c. investigasi perkara, baik secara elektronik maupun nonelektronik;

d. penelitian hukum;

e. mediasi;

f. negosiasi;

g. pemberdayaan masyarakat;

h. pendampingan di luar pengadilan; dan/atau

i. drafting dokumen hukum.

SASARAN BANTUAN HUKUM:

Seperti yang dimuat dalam pasal 4 ayat (1) UU No 16 Tahun 2011 tentang bantuan hukum

Bantuan Hukum diberikan kepada Penerima Bantuan Hukum yang menghadapi masalah

hukum selanjutnya dalam pasal 5 ayat (1) UU No 16 Tahun 2011 menyebutkan bahwa

Penerima Bantuan Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) meliputi setiap

orang atau kelompok orang miskin yang tidak dapat memenuhi hak dasar secara layak dan

mandiri.
CARA MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM

Berdasarkan pasal 14 ayat (1) UU No 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum jo pasal 6 PP

No. 42 Tahun 2013 Syarat Dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum Dan Penyaluran Dana

Bantuan Hukum guna memperoleh bantuan hukum penerima bantuan hukum perlu

mempersiapkan:

a. mengajukan permohonan secara tertulis yang berisi sekurang-kurangnya identitas

pemohon dan uraian singkat mengenai pokok persoalan yang dimohonkan Bantuan

Hukum;

b. menyerahkan dokumen yang berkenaan dengan perkara; dan

c. melampirkan surat keterangan miskin dari lurah, kepala desa, atau pejabat yang

setingkat di tempat tinggal pemohon Bantuan Hukum.

Selanjutnya selain syarat yang perlu diajukan calon penerima bantuan hukum, pemberi

bantuan hukum juga perlu memenuhi persyaratan sesuai UU No 16 Tahun 2011 Tentang

Bantuan hukum seperti yang dimuat dalam pasal 1 angka (3) yakni Pemberi Bantuan Hukum

adalah lembaga bantuan hukum atau organisasi kemasyarakatan yang memberi layanan

Bantuan Hukum berdasarkan Undang-Undang ini.

Persyaratan pemberi bantuan hukum harus memenuhi pasal 8 UU NO 16 tahun 2011 Tentang

Bantuan Hukum ialah:

a. berbadan hukum;

b. terakreditasi berdasarkan Undang-Undang ini;

c. memiliki kantor atau sekretariat yang tetap;

d. memiliki pengurus; dan

e. memiliki program Bantuan Hukum.

Anda mungkin juga menyukai