Anda di halaman 1dari 1

Metode Resistivitas

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian


Metode resistivitas merupakan salah satu metode geofisika aktif. Disebut aktif karena parameter
yang diukur yaitu nilai resistivitas merupakan respon batuan ketika dikenai medan gangguan buatan.
Resistivitas atau tahanan jenis (ρ) sendiri merupakan kemampuan suatu bahan atau medium untuk
menghambat arus listrik. Nilai resistivitas untuk masing-masing jenis batuan berbeda tergantung
pada beberapa hal seperti porositas, mineral penyusun, permeabilitas, dll.

Cara Pengukuran[sunting | sunting sumber]


Cara pengukurannya dengan menginjeksikan arus listrik (I) melalui elektroda arus dan mengukur
beda potensial (∆V) pada elektroda beda potensial. Berdasarkan arah pengukuran, metode
resistivitas dibedakan menjadi dua yaitu
1. Metode resistivitas mapping
Merupakan pengukuran resistivitas ke arah lateral (horizontal) yaitu ke arah sumbu X dan sumbu Y
dengan jarak elektroda tetap (daya tembus tetap). Survei ini bertujuan untuk memperoleh harga
resistivitas sebagai fungsi posisi (X,Y) dengan kedalaman (Z) tetap.
2. Metode resisitivitas sounding
Merupakan pengukuran resistivitas ke arah vertikal atau sumbu Z (kedalaman) pada suatu titik yang
tetap. Sehingga untuk memperoleh daya tembus yang dalam, jarak elektroda arus harus dibuat
semakin besar. Survei ini bertujuan untuk mengetahui harga resistivitas sebagai fungsi kedalaman
(sumbu Z) dengan posisi titik X,Y tetap.

Konfigurasi Metode Resistivitas[sunting | sunting sumber]


Konfigurasi metode resistivitas mengacu pada tata cara pemasangan elektroda arus dan elektroda
potensial dalam suatu lintasan survey metode resisitivitas. Pemilihan konfigurasi berkaitan dengan
arah target resistivitas yang ingin dicari. Secara garis besar ada empat jenis konfigurasi yaitu
1. Konfigurasi Schlumberger
2. Konfigurasi Wenner
3. Konfigurasi Dipole-dipole
4. Konfigurasi Pole-dipole

Anda mungkin juga menyukai