Contoh TPHP 1 2003
Contoh TPHP 1 2003
HYDROCOOLING
Sering terjadi dikehidupan sehari-hari seperti, Buah dan sayuran memiliki masa
simpan yang relatif rendah sehingga buah dan sayur dikenal sebagai bahan pangan yang
cepat rusak dan hal ini sangat berpengaruh terhadap kualitas masa simpan buah dan sayur. Mutu
simpan buah sangat erat kaitannya dengan proses respirasi dan transpirasi selama
penanganan dan penyimpanan dimana akan menyebabkan susut pasca panen seperti
susut fisik yang diukur dengan berat;susut kualitas karena perubahan ujud
(kenampakan), cita rasa, warna atau tekstur yang menyebabkan bahan pangan kurang
disukai konsumen; susut nilai gizi yang berpengaruh terhadap kualitas buah. Mutu
simpan buah akan lebih bertahan lama jika laju respirasi rendah dan transpirasi dapat
dicegah dengan meningkatkan kelembaban relatif, menurunkan suhu udara.
Laju respirasi suatu Produk dipengaruhi oleh faktor internal yang terdiri dari:
tingkat perkembangan, kompoisi kimia jaringan, ukuran produk, pelapisan alami, dan
jenis jaringan. Selain itu juga ditentukan oleh faktor eksternal yaitu oleh suhu, etilen,
keterseian oksigen, karbondioksida, senyawa pengatur pertumbuhan, luka atau
memar. Untuk memperlambat respirasi dibutuhkan beberapa perlakuan diantaranya
Pendingin (Precooling) atau hydrocooling.
Hidrocooling atau precooling efektif untuk pendinginan buah atau sayur-sayuran
dalam kemasan atau curah secara cepat. Namun adapun dampak yang diberikan oleh
pendinginan atau hidrocooling yaitu Kerusakan akibat pendinginan merupakan
persoalan besar dalam penanganan pasca panen bahan-bahan tanaman karena
komoditi tidak mungkin disimpan pada suhu yang sebenarnya. Kerusakan itu
berbeda dari kerusakan karena pembekuan, kerusakan-kerusakan itu terjadi pada suhu
rendah, tetapi jauh diatas titik beku.
Berdasarkan uraian diatas maka dari itul dilakukan praktikum hidrocooling agar
praktikan dapat mengetahui tujuan dan kegunaan hidrocooling, mengetahui dampak
yang diberikan saat melkukan hidrocooling.
I.2 Tujuan dan Kegunaan
tujuan dari praktikum ini agar mahasiswa dapat mengetahui cara buah dan sayur
didinginkan serta mahasiswa dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi saat
proses hidrocooling berlangsung.
Adapun kegunaan pada praktikum ini agar mahasiswa dapat mengaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari dan pengaplikasiannya dalam penelitian yang berkaitan
dengan penanganan pasca panen khususnya buah.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Praktikum hydrocooling ini dilakukan pada hari Selasa, 15 Maret 2020 pukul 13.00
WITA sampai selesai, bertempat di ruangan Pb. 523, Departemen Teknologi
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
III.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum hydrocooling yaitu jangka sorong digital,
termokopel dan alat tulis menulis.
Bahan yang digunakan dalam praktikum hydrocooling yaitu ceri dan melon.
1. Membuka aplikasi Mozilla Firefox atau Google Chrome Kemudian tulis pada
tombol search “rpaulsigh”.
5. Kemudian muncul tampilan overview, pada tampilam ini klik virtual Experiment
6. Setelah itu masukkan data-data yang telah ditentukan
IV.1 Hasil
IV.1.2 Grafik
a. Grafik 1. Perbandingan suhu dan waktu pada buah melon
IV.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel hasil yang menunjukan bahwa pada suhu awal melon 26 ᵒC
mengalami penurunan setelah direndam dengan air 2 ᵒC yaitu berada pada suhu 5
ᵒC. hal ini terjadi juga pada buah ceri dengan suhu awal 28 ᵒC lalu direndam
dengan air dengan suhu 4 ᵒC mengalami penurunan pada suhu 5 ᵒC.
Pada grafik 1 perbandingan suhu dan waktu pada buah melon terlihat jelas
bahwa padasuhu dibawah 30 ᵒC atau 26 ᵒC kurvanya pertama stabil pada titik 1
sampai 1690 kemudian mengalami penurunan suhu kembali pada 253 sampai
2883. Hal ini sesuai dengan pernyataan Puspaningrum (2013) yang menyatakan
bahwa suatu buah atau sayuran jika di rendam dalam air maka buah tersebut akan
mengalami penurunan suhu, suhu awal lebih tinggi dari pada suhu akhir.
Pada grafik 2 perbandingan suhu dan waktu pada buah ceri sepertihalnya juga
pada grafik buah melon yang menunjukan hasil kurva bahwa pada suhu 28 ᵒC
seiring berjalannya waktu maka suhu nya akan menurun.
Pada grafik 3. Yaitu grafik perbandingan suhu dan waktu pada buah melon
dan ceri menunjukan bahwa pendinginan yang begitu cepat. Tetapi
pendinginannya cepat terdapat perbedaan laju pendinginan meskipun
perlakuannya pada buah yang sama. ini disebabkan Karena diameter yang
digunakan dalam proses pendinginan berbeda. Dimana diameter melon adalah
200 mm sedangkan ceri hanya 18 mm. Semakin besar suatu diameter maka
semakin lama proses pendinginan tersebut, sebaliknya semakin kecil suatu
diameter maka semakin cepat suatu proses pendinginan tersebut.
V. PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Saran saya pada saat praktikum harusnya dijelaskan lebih detail agar praktikan lebih
mengerti dan cepat paham.
DAFTAR PUSTAKA
Endah suryanti. 2018. Pengaruh Sub Sektor Tanaman Hortikultura Terhadap
Peningkatan Pdrb Sektor Pertanian. Lampung, Indonesia
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
1. Buah Melon
Diketahui : To = 26 ᵒC
Tm = 2 ᵒC
Ditanyakan T1/2 = ?
Penyelesaian :
T1/2 =
= 12 ᵒC 2536.013418 Detik
= 3 × 2536.013418
2. Buah Ceri
Diketahui : To = 28 ᵒC
Tm = 4 ᵒC
Ditanyakan T1/2 = ?
Penyelesaian :
T1/2 =
= 12 ᵒC 30.72899233 Detik
Waktu pendinginan = 3 × T1/2
= 3 × 30.72899233