Anda di halaman 1dari 9

BAB I

UJI KONSISTENSI NORMAL


DAN
WAKTU PENGIKATAN AWAL SEMEN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN


Setelah melaksanakan praktikum diharapkan dapat :
1) Dapat menerangkan prosedur pelaksanaan percobaan
2) Dapat menentukan presentase air yang dibutuhkan untuk
mencapai konsistensi normal semen
3) Dapat menentukan waktu pengikatan awal semen

1.2 ALAT DAN BAHAN


1) Timbangan
2) Termometer
3) Mangkuk porselin dan penumbuk
4) Cincin ebonit
5) Gelas ukur 100 cc
6) Alat Vicat, lengkap dengan peralatan jarumnya
7) Plat kaca ukuran 15 x 15 x 0,5 cm
8) Sendok pengaduk
9) Stopwatch
10) Semen Portland Tiga Roda
11) Air (standart air PAM)
12) Minyak / pelumas

1
1.3 PROSEDUR PELAKSANAAN PERCOBAAN
1) Percobaan Konsistensi Normal Semen
(a) Memeriksa dan menyetel peralatan yang diperlukan.
(b) Menyetel alat vicat agar benar pembacaannya, yaitu jika
jarum mengenai bibir atas cincin ebonit, maka petunjuk alat
vicat menunjukkan posisi 0 mm, dalam percobaan ini
menggunakan jarum diameter 10 mm.
(c) Meminyaki bagian dalam cincin ebonit dan meletakkan
cincin di atas plat kaca dengan posisi diameter kecil di atas
dan diameter besar di bawah.
(d) Menimbang semen ± 300 gram.
(e) Meletakkan semen ke dalam mangkok porselen dan campur
semen dengan air seberat x% dari berat semen (tentukan
sendiri dan air diukur dengan gelas ukur 100cc).

(f) Mengaduk campuran semen dan air ± 3 menit sampai


terbentuk jenangan yang plastis. Tuang jenangan kedalam
cincin sampai penuh.
(g) Mengetuk cincin ebonit yang sudah terisi semen untuk
menghilangkan rongga udara yang terdapat dalam jenangan
semen.
(h) Meratakan permukaan cincin ebonit dengan sendok
pengaduk. Letakkan plat kaca berikut dengan cincin ebonit
pada alat vicat.
(i) Gunakan jarum yang diameter 10 mm kemudian lepaskan
secara bebas (bila ujung jarum menyentuh atau sudah
berada di atas permukaan jenangan dan posisi skala
pembaca/jarum penunjuk menunjukkan angka pada posisi
nol).

2
(j) Akibat berat sendiri (berat alat vicat dan jarum = 300 gram)
maka jarum akan menembus pasta semen. Catat penurunan
jarum pada detik ke 30 setelah jarum dilepaskan.
(k) Konsistensi normal didapat pada penurunan 10 mm.
(l) Percobaan di atas diulang dengan prosentase jumlah air
sedemikian rupa sehingga diperoleh nilai Konsistensi
Normal.
(m)Melukis grafik konsistensi normal dari data yang diperoleh.
Prosentase air yang diperlukan sebagai absis (x) dan
penurunan jarum (mm) sebagai ordinat (y).
(n) Menghitung jumlah air yang diperkirakan untuk mencapai
konsistensi normal dari grafik konsistensi normal. Suhu
kamar dicatat setiap kali mengadakan pengujian.

2) Percobaan Pengikatan Awal


(a) Menyiapkan alat vicat dengan jarum kecil berdiameter 1
mm.
(b) Berat pasta semen seperti percobaan konsistensi normal,
dengan menggunakan prosentase air yang sudah didapat
dari percobaan konsistensi normal.
(c) Letakkan cincin ebonit yang sudah terisi pasta semen
tersebut pada alat vicat.
(d) Lepaskan jarum vicat pada 15 menit pertama dan catat
penurunannya.
(e) Lepaskan jarum vicat pada 15 menit kedua pada titik yang
lain dan catat penurunannya.
(f) Jarak antara tiap titik ± 5 mm dan ± 10 mm dari tepi cincin
ebonit.
(g) Waktu pengikatan awal dari semen diperoleh jika
penurunan mencapai 25 mm, dilakukan dengan cara

3
membuat besarnya penurunan (mm) dipakai sumbu Y
(ordinat). Grafik sumbu X/Y dari pengikatan awal dimana
untuk waktu penurunan (menit) dipakai sebagai sumbu X
(absis).
(h) Mencatat penurunan dan suhu kamarnya setiap
menjatuhkan jarum pada 30 detik pertama.

1.4 HASIL PERCOBAAN


1) Analisa Konsistensi Normal
Tabel I.Ia
Prosentas Penuruna Suhu
N Berat i n Ruang ket
o Semen Air Jarum (C0)
(%) (mm)

1 300 gram 40 % 50mm 330C

2 300 gram 30 % 5mm 340C Seme


n
Bima
3 300 gram 32.5 % 17mm 340C

4 300 gram 31.04 % 10mm 340C

4
2) Analisa Pengikatan Awal Semen Portland
Tabel I.Ib
Waktu Penuruna Suhu
No Penurunan n (C0) Keterangan
(mm)
1 15 menit 41 34
2 30 menit 41 35
3 45 menit 40 34
4 60 menit 38 34 Semen
Bima
5 75 menit 35 34
6 90 menit 30 34
7 105 menit 10 35
8 95.75menit 25 35

Catatan :
Konsistensi Normal: 31,04 %
Pengikatan Awal : 93.75 menit

1.4.1 PERHITUNGAN
1) Analisa Konsistensi Normal

X− X 1 Y −Y 1 X−30 10−5 X−30 5


= = =
X 2−X 1 Y 2−Y 1 32.5−30 17−5 2.5 12
5
X −30= x 2.5
12
X −30=1.04
X =31.04 %

2) Analisa Pengikatan Awal Semen Portland

5
X− X 1 Y −Y 1
=
X 2−X 1 Y 2−Y 1
X−90 25−30
=
105−90 10−30
X−90 −5
=
15 −20
X−90 1
=
15 4
1
X −90= x 15
4
x=3.75+ 90
x=93.75 menit

1.5 SYARAT DAN KETENTUAN


1) Konsistensi normal pasta tercapai apabila batang peluncur
menembus sampai batas (10±1) mm di bawah permukaan
pasta. (SNI 15-2049-2004).
2) Waktu pengikatan awal untuk segala macam semen tidak boleh
kurang dari 1 jam dan untuk semen waktu pengikatan (setting
time) menggunakan alat vicat, sebesar minimum 30 menit.
(ASTM. C-191-4a).

1.6 PEMBAHASAN

6
(a) Pada percobaan uji konsistensi normal ini bertujuan untuk
menentukan prosentase air yang di butuhkan untuk mencapai
konsistensi normal semen. Dari prosentase air yang di gunakan
dalam percobaan ini sebagai berikut:

(1) 40 % x 300 gr = 120 gr


(2) 30 % x 300 gr = 90 gr
(3) 32.5 % x 300 gr = 97.5 gr
(4) 31.04 % x 300 gr = 93.12 gr (menggunakan interpolasi)
Dari hasil percobaan tersebut yang mengalami penurunan 10
mm adalah percobaan dengan prosentase air 31.04 %. Jadi
dapat di ketahui bahwa semen bima mencapai konsistensi
normal di perlukan air dengan prosentase 31.04 %.
(b) Percobaan waktu ikat semen ini di lakukan setelah mengetahui
prosentase air pada uji konsistensi normal. Dari hasil percobaan
kami membuat tabel penurunan pengikatan awal semen.

Waktu Penuruna Suhu


No Penurunan n (C0) Keterangan
(mm)
1 15 menit 41 34
2 30 menit 41 35
3 45 menit 40 34
4 60 menit 38 34 Semen
Bima
5 75 menit 35 34
6 90 menit 30 34
7 105 menit 10 35
8 93.75menit 25 35
Dari table di atas dapat di ketahui terjadi penurunan mencapai
25 mm pada waktu 93.75 menit.
1.7 KESIMPULAN

7
1) Dari hasil percobaan serta pembahasan di peroleh bahwa
konsistensi normal di dapat dengan menambahkan air sebanyak
31.04 % dari berat semen pada suhu 340C.
2) Dari hasil percobaan dan pembahasan waktu pengikatan awal
semen bima dengan waktu ikat 93.75 menit adalah yang
memenuhi persyaratan ASTM C-191-04a untuk digunakan
sebagai bahan bangunan.

1.8 SARAN
1) Sebaiknya sebelum praktikum mengecek dan membersihakan
seluruh alat yang digunakan saat praktikum ini, agar praktikum
terkondisikan dengan baik.
2) Agar praktikum mendapatkan hasil yang tepat dan data yang
akurat di butuhkan keseriusan dan ketelitian dalam melakukan
praktikum.
3) Air yang di gunakan sebaiknya adalah air yang benar-benar
bersih dari kotoran organis dan sebagainya, agar tidak
mempengaruhi proses pengikatan awal.
4) Setelah praktikum selesai semua peralatan yang di gunakan di
bersihkan dan di simpan dengan baik, agar alat tetap kondisi
baik.

1.9 LAMPIRAN
1) Grafik Analisa Konsistensi Normal Semen Bima.
2) Grafik Analisa Pengikatan Awal Semen Bima.
3) Gambar Alat Vicat.
4) ASTM C-19104a
5) SNI 15- 2049 -2004

1.10 DAFTAR PUSTAKA

8
ASTM.C-191-04a
SNI 15-2049-2004
1.11 DOKUMENTASI

Gambar 1
O-Hause

Gambar 2
Vicat

Anda mungkin juga menyukai