PGSD STKIP Kusuma Negara Jakarta A. Pengertian hakikat Strategi Pembelajaran Secara bahasa , strategi bisa diartikan sebagai “siasat, kiat, trik, atau cara”. Sedang secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan,method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J.R. David, 1976). Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pndidikan tertentu. Dua hal yang dicermati dari pengertian di atas yaitu pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaaatan berbagai sumber dayadalam pembelajaran. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya arah dari penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Adapun strategi pembelajaran bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Atau dengan kata lain, strategi pembelajaran merupakan sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dick and Carey (1985) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. Alwi Suparman (1999) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan dan cara pengorganisasian materi pelajaran, peserta didik, peralatan, bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari beberapa pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa strategi pembelajaran adalah prosedur yang dipilih pendidik dalam mengelola secara sistematis kegiatan pembelajaran dari beberapa komponen pembelajaran(materi pembelajaran, peserta didik, waktu,alat, bahan, metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan). B. Jenis- Jenis Strategi Pembelajaran 1. Rowntree (1974) mengelompokkan strategi pembelajaran menjadi 4, yaitu: a. Strategi exposition, bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut. b. Strategi discovery, bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai aktivitas, sehingga tugas guru lebih banyak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswanya. c. Strategi pembelajran individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Contoh dari strategi pembelajaran ini adalah belajar melalui modul atau belajar bahasa melalui kaset audio. d. Strategi pembelajaran kelompok. Sekelompok siswa diajar oleh seorang atau beberapa orang guru. Bentuk belajar kelompok itu bisa dalam pembelajaran kelompok besar atau pembelajaran klasikal atau bisa juga siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil semacam buzz group. 2. Berdasarkan cara penyajian dan cara pengolahannya strategi dibagi menjadi 2, yaitu: a. Stategi pembelajaran deduktif atau strategi pembelajaran dari umum ke khusus adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi-ilustrasi ; atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang abstrak, kemudian secara perlahan-lahan menuju hal yang konkret. b. Strategi pembelajaran induktif atau strategi pembelajaran dari khusus ke umum adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajaridari hal-hal yang konkret atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar. 3. Berdasarkan direktorat tenaga kependidikanstrategi dibagi menjadi 3, yaitu: a. Strategi pengorganisasian pembelajaran Reigeluth, Bunderson, dan Meril (1997) menyatakan strategi mengorganisasi isi pelajaran disebut sebagai struktural strategi, yang mengacu pada cara untuk membuat urutan dan mensintesis fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang berkaitan. b. Strategi penyampaian pembelajaran. Strategi penyampaian isi pembelajaran merupakan komponen variabel metode untuk melaksanakan proses pembelajaran. c. Strategi pengelolaan pembelajaran Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara pebelajar dengan variabel metode pembelajaran lainnya. C. Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran Sebelum menentukan strategi pembelajaran yang dapat digunakan, adabeberapa pertimbangan yang harus diperhatikan. 1. Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai. 2. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran./ 3. Pertimbangan dari sudut siswa. 4. Pertimbangan-pertimbangan lainnya. D. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran dalam Konteks Standar Proses Pendidikan Yang dimaksud prinsip dalam bahasan ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pemblajaran yang perlu dipahami guru: 1. Berorientasi pada tujuan Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus digunakan guru. 2. Aktivitas Belajar adalah berbuat ; memperoleh pengalaman tetentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, Strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. 3. Individualitas Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa. Walaupun seorang guru mengajar pada sekelompok siswa, namun pada hakikatnya yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku setiap siswa. 4. Integritas Strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegrasi. E. Dasar Strategi untuk Batasan Pembelajaran Menurut Mansyur (1991), batasan pembelajaran yang bersifat umum mempunyai 4 dasar strategi, yakni: 1. Mengindentifikasi serta menetapkan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntutan dan perubahan zaman. 2. Mempertimbangkan dan memilah sistem pembelajaran yang tepat untuk mencapai sasaran yang akurat. 3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam menunaikan kegiatan mengajar. 4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan pembelajaran yang selanjutnya akan di jadikan umpan balik untuk penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. Dari keempat uraian di atas, jika diterapkan dalam konteks kegiatan pembelajaran, maka strategi pembelajaran pada dasarnya memiliki implikasi sebagai berikut: 1. Proses mengenal karakteristik dasar anak didik yang harus dicapai melalui pembelajaran. 2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan kultur, aspirasi, dan pandangan filosofis masyarakat. 3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik mengajar. 4. Menetapkan norma-norma atau kriteria-kriteria keberhasilan belajar. F. Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran 1. Metodemerupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. 2. Pendekatan (Approach)merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. 3. Teknikadalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. 4. Taktikadalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. G. Komponen Strategi Pembelajaran Dick dan Carey (1978) menyebutkan bahwa terdapat 5 komponen strategi pembelajaran, yaitu: 1. Kegiatan pembelajaran pendahuluan Kegiatan pendahuluan sebagai bagian dari suatu sistem pembelajaran secara keseluruhan memegang peranan penting. 2. Penyampaian Informasi Dalam kegiatan ini, guru juga harus memahami dengan baik situasi dan kondisi yang dihadapinya.Dengan demikian, informai yang disampaikan dapat diserap oleh peserta didik dengan baik.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyampaian informasai adalah urutan, ruang lingkup dan jenis materi. 3. Partisipasi Peserta Didik Berdasarkan prinsip student centered, peserta didik merupakan pusat dari suatu kegiatan belajar. Hal ini dikenal dengan CBSA(Cara Belajar Siswa Aktif) yang diterjemahkan dari SAL (student activ training) yang maknanya adalah bahwa proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif melakukan latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan (Dick dan Carey, 1978:108). Terdapat beberapa hal penting yang berhubungan dengan dengan partisipasi peserta didik, yaitu latihan, praktik dan umpan balik. 4. Tes Serangkaian tes umum yang digunakan oleh guru untuk mengetahui (a) apakah tujuan pembelajaran khusus telah tercapai atau belum, dan (b) apakah pengetahuan sikap dan keterampilan telah benar-benar dimiliki oleh peserta didik atau belum. 5. Kegiatan Lanjutan Guru memberikan tindak lanjut yang berbeda kepada peserta didik sebagai konsekuensi dari hasil belajar yang bervariasi tersebut. H. Sasaran Kegiatan Belajar Mengajar Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran atau tujuan, mulai dari yang sangat operasional dan konkret hingga abstrak. Persepsi guru atau persepsi anak didik mengenai sasaran antara serta sasaran kegiatan. Sasaran itu harus diterjemahkan ke dalam ciri-ciri perilaku kepribadian yang didambakan.