Anda di halaman 1dari 1

# #

Khazanah

Telusur Sejarah Islam di


! Negeri Pizza, dari Masjid
Agung Roma Hingga Kapel

Palatina

10 FEB 2018 " 4,592

gomuslim.co.id- Jejak peradaban Islam di bumi


Eropa tidak hanya ada di Andalusia atau Spanyol,
tetapi juga di Italia. Di negara berjuluk negeri pizza ini,
Islam berkembang pesat dari waktu ke waktu. Bukan
hanya populasi muslim yang semakin bertambah,
tetapi bukti sejarah Islam yang belum terjamah.

Sejarah Islam di Italia

Islam sendiri mulai masuk ke Italia sekitar abad ke-9


ketika Sisilia dan beberapa wilayah di semenanjung
Italia menjadi kekuasaan umat Islam, yaitu sekitar
tahun 929 M. Bahkan, penyebaran Islam sampai ke
kota Roma, yang dilakukan oleh pemimpin muslim dai
Afrika Utara.

Sisilia menjadi salah satu pintu gerbang masuknya


Islam ke Italia. Sisilia, sebuah pulau di Laut Tengah,
letaknya berada di sebelah selatan Semenanjung
Italia, dipisahkan oleh Selat Messina. Pulau ini
bentuknya menyerupai segitiga dengan luas 25.708
km2, sebelah utara terdapat teluk Palermo dan
sebelah timur ada teluk Catania.

Usaha penaklukan pulau Sisilia dimulai sejak masa


Khalifah Utsman bin Affan (644-645 M) yaitu ketika
Gubernur Damaskus, Muawiyah bin Abu Sufyan
mengirim pasukan pada tahun 652 M. Pasukan yang
dipimpin bin Khudaij yang pertama ini mengalami
kegagalan.

Selanjutnya, upaya penaklukan juga pernah dilakukan


pada zaman Al-Walid ketika Musa bin Nushair berhasil
menguasai Andalusia yang dipimpin anaknya,
Abdullah. Usaha tersebut juga belum mampu
menembus pertahanan pasukan penjaga pulau
Sisilia.

Palermo, Saksi Kejayaan Islam di Italia

Palermo merupakan salah satu kota penting di pulau


Sisilia. Sebelum Islam masuk, kota ini sangat kental
dengan kebudayaan Yunani dan Romawi. Islam
berhasil masuk ke Palermo ketika pengkhianatan
yang dilakukan oleh Laksamana Euphemius ke Tunisia
pada 827 M. Ia meminta pertolongan kepada
penguasa Dinasti Aghlabiyah, Ziyadatullah I bin
Ibrahim (817-838 M) untuk menaklukan Sisilia.

Sejak berada dalam kekuasaan Islam, Sisilia


menjelma menjadi salah satu pusat peradaban di
Eropa, setelah Cordoba. Bangunan masjid yang
tersebar di seluruh kawasan Sisilia tidak hanya
menjadi tempat ibadah. Masjid-masjid itu pun
berfungsi sebagai sekolah, tempat bersemainya benih
peradaban dan ilmu pengetahuan Islam.

Menurut seorang penjelajah Arab terkemuka, Ibnu


Hauqal, kota Palermo adalah kota dengan 300 masjid.
Dalam catatan perjalanannya, Al-Masalik wal Mamlik,
ia mengaku tak pernah menemukan sebuah kota
dengan jumlah masjid sebanyak itu, meskipun
luasnya dua kali lebih besar dari Palermo.

Saat itu, berdiri Universitas Balerm, salah satu


universitas tertua di dunia. Pada masanya, kampus ini
memiliki kualitas yang hampir menyamai kehebatan
Universitas Cordoba. Di kampus ini lahir sejumlah
penyair berbakat, seperti Ibnu Hamdis. Lahir pula
sejumlah pemikir yang mampu menandingi para
lulusan Cordoba.

Kota Palermo menjadi gerbang transfer ilmu


pengetahuan dari dunia muslim ke Barat. Michelle
Amari merupakan sejarawan yang telah
membuktikan bahwa dari Sisilia lah ilmu pengetahuan
yang dikuasai umat Islam di era keemasan ditransfer
ke Barat.

Selama lebi daru dua abad, Palermo menjadi pusat


peradaban Islam di Sisilia. Kota dengan populasi 350
ribu jiwa itu sempat menjadi salah satu kota terbesar
di Eropa, tepatnya di bawah Cordoba.

Kembalinya Umat Muslim ke Italia

Setidaknya ada tiga penguasa Islam di Sisilia pada


abad pertengahan. Ketiga penguasa tersebut adalah
Dinasti Bani Aghlabiyah, Dinasti Fatimiyah, dan Dinasti
Kalbiyah. Setelah itu, Islam sempat hilang dari
peradaban Italia hingga 900 tahun.

Invasi Islam pun kembali dilakukan ke Italia. Bukan


lewat peperangan, tetapi melalui para pekerja,
pedagang dan pelajar yang membawa syiar Islam.
Sebagian besar dari mereka adalah imigran dari
Afrika Utara, Albania, Bosnia, Turki, Arab, dan negara-
negara Islam lainnya. Kebanyakan dari mereka
tinggal di pulau Sisilia, Roma, Milan, Turin, dan kota-
kota besar lain.

Gelombang imigran muslim pun terus bertambah dan


mereka berbaur dengan masyarakat setempat.
Semenjak itu, masjid dan mushala bertumbuhan di
negeri pizza. Organisasi Islam pun bermunculan
dengan sekolah Islam dan toko makanan halal mulai
banyak berdiri. Jumlah masjid yang awalnya hanya 16
bertambah menjadi 400 hanya dalam jangka waktu
16 tahun.

Syiar Islam pun menyebar dengan pesat. Bahkan,


berdiri masjid yang megah yaitu Masjid Agung Roma
atau yang biasa disebut Grande Moschea Masjid.

Pada Januari 2005, jumlah penganut muslim di Italia


tercatat sebanyak 34 persen dari 2,4 juta warga asing
yang mendiami Italia. Jumlah penduduk muslim
berkebangsaan asing yang telah mendapatkan
kewarganegaraan Italia diperkirakan mencapai 30-50
ribu jiwa. Sedangkan jumlah orang Italia asli yang
menjadi mualaf kurang dari 10 ribu. Saat ini, muslim
menguasai 1,4 persen dari populasi Italia.

Pada 2012, menurut Uni Komunitas Islam Italia (UCOI),


tercatat 150 ribu muslim berkewarganegaraan Italia
dari satu juta penduduk muslim. Lembaga itu
menyatakan sebanyak 70 ribu warga Italia memeluk
Islam. UCOI menyebutkan, Islam menjadi agama
terbesar kedua di Italia.

Bukti Sejarah Peninggalan Islam di Italia

Kontribusi peradaban Islam bagi kebudayaan Eropa di


Italia sangat banyak, meliputi ilmu pengetahuan, seni,
sastra, arsitektur, dan pengaruh pemikiran bangsa
Eropa di zaman Renaissance.

Peninggalan sejarah Islam di Italia banyak dijumpai di


Sisilia. Selain Masjid Agung Roma, ada banyak
kebudayaan Islam yang tetap dipertahankan. Banyak
bangunan bersejarah dan gereja yang memiliki
terpengaruh gaya arsitektur Islam.

Palazzo dei Normann misalnya yang dulunya


merupakan istana lama para emir Arab. Bangunan ini
didirikan oleh Roger II dari Dinasti Norman. Bangunan
tersebut dihiasi dengan medali dan kaligrafi Arab
gaya Kufi. Ornamen utama istana ini dibuat oleh Al-
Idris, gergrafer dan kartografer paling kondang pada
Abad Pertengahan.

Selanjutnya adalah Gereja San Giouvanni degli Eremit


atau dikenal dengan gereja St. John of the Hermit (1132
M). Gaya Arab yang mempengaruhi gereja ini sangat
terlihat dari kelima kubah merahnya. Menurut
beberapa catatan sejarah, gereja tersebut dahulu
merupakan masjid.

Lalu ada Kapel Palatina, sebuah kapel yang terdapat


di istana Palazzo Reale di kota Palermo. Kapel atau
gereja kecil ini memiliki arsitektur perpaduan antara
gaya Bizantium dengan gaya Arab. Ini tampak pada
hiasan mozaik dan dekorasi pola keramik lantainya.

Adapun peninggalan bersejarah lainnya seperti Al-


Zisa, Gereja Martonna, Katedral Monreale, Cuba
Palermo, Gereja San Cataldo, Gereja San Giouvanni de
Lebbrossi, Katedral Pisa, dan Duome de Florence.
Semua banguan ini memiliki aura peradaban Islam
yang cukup kental bagi kalangan muslim. (njs)

Sumber: Abdul Syukur Al-Azizi. 2017. Sejarah


Terlengkap Peradaban Islam. Yogyakarta:Noktah

Other Article

Semut, Teladan bagi Manusia yang


Kisahnya Termaktub dalam Alquran

Khazanah 01 Sept 2019

Inilah Selimut Termahal di


Dunia

Khazanah 26 Apr 2016

Pintu Kakbah dari Masa ke


Masa: Benarkah Cicit Nabi
Adam Yang Pertama Kali Buat?

Khazanah 18 Apr 2016

gomuslimAndalan Nabi, Ini Khasiat Pohon "


Get it on the play store
Get
Pacar untuk Obat Luka

Khazanah 23 Feb 2019

Riwayat Hajar Aswad , Pernah


22 Tahun Dibawa Kabur dari
Kakbah

Khazanah 11 Apr 2016

$ % & ' (

Anda mungkin juga menyukai