Bronkitis
Bronkitis
IDENTITAS KLIEN
An Roy, laki-laki berumur 45 tahun di diagnosa mengalami bronchitis, ia masuk ke RS pada tanggal
15 November 2012.
A. Anamnesis
Keluhan utama pada klien dengan bronchitis meliputi batuk kering dan produktif dengan sputum
purulen, demam dengan suhu tubuh dapat mencapai >40 derajat celcius, dan sesak napas.
B. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama:
Batuk persisten, produksi sputum seperti warna kopi, disnea dalam beberapa keadaan,weizing pada
saat ekspirasi, sering mengalami infeksi pada sistem respirasi.
Batuk atau produksi sputum selama beberapa hari kurang lebih 3 bulan dalam 1 th, dan paling
sedikit dalam 2 th berturut-turut, adanya riwayat merokok.
Penelitian terakhir didapatkan bahwa anak dari orang tua perokok dapat menderita penyakit
pernafasan lebih sering dan lebih berat serta prefalensi terhadap gangguan pernapasan lebih tinggi.
Selain itu, klien yang tidak merokok tetapi tinggal dengan perokok (perokok pasif) mengalami
peningkatan kadar karbon monoksida darah. Dari keterangan tersebut, untuk penyakit familial
dalam hal ini bronchitis mungkin berkaitan dengan polusi udara rumah, dan bukan penyakit yang
diturunkan.
C. Pemeriksaan Fisik
Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital klien dengan brochitis biasanya didapatkan adanya peningkatan
suhu tubuh lebih dari 40 derajat celcius, frekuensi napas meningkat dari frekuensi normal, nadi
biasanya meningkat seirama dengan peningkatan suhu tubuh dan frekuensi pernapasan, serta
biasanya tidak ada masalah dengan tekanan darah.
B1 (Breathing)
Inspeksi
Klien biasanya mengalami peningkatan usaha dan frekunsi pernapasan, biasanya menggunakan otot
bantu pernapasan. Pada kasus bronchitis kronis,sering didapatkan bentuk dada barrel/tong. Gerakan
pernapasan masih simetris. Hasil pengkajian lainnya menunjukan klien juga mengalami batuk yang
produktif dengan sputum purulen berwarna kuning kehijauan sampai kecoklatan karena bercampur
darah.
Palapasi
Perkusi
Hasil pengkajian menunjukan adanya bunyi resonan pada seluruh lapang paru
Auskultasi
Jika abses terisi penuh dengan cairan pus akibat drainase yang buruk, maka suara napas melemah.
Jika bronkus paten dan drainasenya baik ditambah adanya konsolidasi di sekitar abses, maka akan
terdengar suara napas bronchial dan ronkhi basa
B2 (Blood)
Sering didapatkan adanya kelemahan fisik secara umum. Denyut nadi takikardi. Tekanan darah
biasanya normal. Bunyi jantung tambahan biasanya tidak didapatkan. Batas jantung tidak mengalami
pergeseran.
B3(Brain)
Tingkat kesadaran klien biasanya compos mentis apabila tidak ada komplikasi penyakiit yang serius.
B4(Bladder)
Pengukuran volume output urine berhubungan erat dengan intake cairan,oleh karena itu perawat
perlu memonitor adanya oliguria yang merupakan salah satu tanda awal dari syok.
B5(Bowel)
Klien biasanya sering mengalami mual dan muntah, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat
badan.
B6(Bone)
Kelemahan dan kelelahan fisik, secara umum sering menyebabkan klien memerlukan bantuan orang
lain untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari.
D. Terapi Medis
Pengobatan yang utama ditujukan untuk mencegah dan mengontrol infeksi serta meningkatkan
dreinase bronchial. Pengobatan yang diberikan berupa:
Antimicrobial
Bronkodilator
Aerosolizet Nebulizer
Intervensi Bedah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi mukus
2. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan napas
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia