Anda di halaman 1dari 42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1) Sejarah Singkat PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih

Populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah berupa data

Laporan Keuangan PDAM Cabang kota Prabumulih yaitu data laporan arus kas,

neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan ikhtisar keuangan.

Sampel dalam penelitian ini adalah laporang keuangan khusus nya Arus Kas

Operasi, Modal Kerja, Perputaran Piutang, Profitabiltas dan Kesehatan

Perusahaan dari tahun 2013 sampai dengan 2017 pada Kantor PDAM Cabang

kota Prabumulih, sampel dalam penelitian ini adalah berasal Jumlah data tiap

variabel selama 5 tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada

penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik nonprobability sampling.

Dimana menurut Sugiyono (2010:84), yang menyatakan bahwa: “Nonprobability

sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel”.Teknik nonprobability sampling yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik sampling purposive. Dimana

menurut Sugiyono (2016:85) menjelaskan bahwa, “Sampling purposive adalah

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” Adapun data-data yang

terkait dengan penelitian ini dikelolah dan disajikan secara ringkas dalam tabel

dibawah ini :

52
Tabel 5
Data Arus Kas Operasi, Modal Kerja, Perputaran Piutang, Profitabiltas dan
Kesehatan Perusahaan PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih Tahun
2013-2017
Tahu Bula ARUS KAS MODAL PERPUTARAN KESEHATAN
n n ROE KOPERASI KERJA PIUTANG PERUSAHAAN
2013 35.0
110.28 251 3.655 76.9
jan 6
28.1
31.08 651 5.523 139.4
feb 5
mar -92.42 194 29.4 17.329 521.9
apr -3.63 144 25.24 9.460 49.7
31.7
-223.83 456 20.486 13.3
mei 5
jun 15.86 154 38.95 3.068 443.1
jul 31.48 217 22.94 3.295 142.1
agu 21.13 415 20.64 8.915 79
sep -3.93 429 5.48 45.843 118.6
okt 43.57 264 21.09 60.482 110.7
31.7
31.51 415 9.211 247
nov 4
des -100.72 693 38.08 17.067 364.7
2014 jan 28.71 458 27.77 8.373 162.3
59.5
-43.16 458 7.048 251.2
feb 2
70.6
16.31 354 9.386 148.3
mar 3
apr -29.72 224 27.18 6.751 671.5
mei -41.5 215 28.44 8.991 80.9
jun -1.15 558 6.22 7.815 524.4
jul 0.43 107 37.16 0.344 292.2
12.8
6.27 196 9.430 208.8
agu 0
sep -12.88 192 45.74 2.590 259.8
okt -12.88 518 19.76 6.371 120.2
nov 29.12 472 11.59 8.971 177.3
des -27.27 100 85.77 18.603 811.7
201 jan -2.21 102 30.85 6.769 92.7
5 feb 1.32 981 31.35 42.835 136.2
mar 17.28 262 6.96 9.280 113.8
apr 29.4 552 31.2 3.786 217.2
mei 20.96 294 26.53 8.455 291
jun 4.96 243 54.10 3.30 542
jul 39 465 52.87 4.624 115.6
agu 128.62 102 96.74 5.785 282.2
sep -66.15 223 34.16 0.189 68
okt 33.06 317 75.90 9.419 425.7
63.2
-19.93 178 .317 169.3
nov 2
des 9.32 320 -74.83 6.819 71.7
2016 jan -775.95 348 48.14 5.316 169.6
feb -100.15 348 18.69 2.506 171.2
mar 0.76 504 12.54 9.334 41.2
apr -1.8 171 1.19 0.157 79.8
mei 8.51 243 32.3 4.434 140.6
jun 29.95 283 38.8 3.345 104.5
jul 234.6 849 8.34 8.311 58.7
agu 4.3 124 32.16 2.521 68.2
sep 4.44 189 75.9 7.711 128.3

53
okt 15.2 728 43.72 9.623 68.2
nov 27.53 436 23.01 6.878 52.4
des 21.91 120 19.70 7.822 280.7
2017 jan 16.08 302 40 6.475 79.2
feb 5.8 3.25
mar 30.06 213 67.537 8.862 104.7
apr 39.04 149 37.39 6.562 41.8
mei -23.03 653 35.39 6.803 42.3
jun 21.17 351 17.84 8.177 39.8
jul -12.16 610 22.8 2.926 29.6
agu 11.21 849 18.18 0.694 405.7
sep -99.45 210 25.13 2.454 17.6
okt -84.1 154 7.72 5.668 92
nov -4.43 126 89.6 6.736 21.7
des 8.67 239 10.8 0.374 19.2
Sumber: Laporan keuangan PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih

2) Deskriptif Data Penelitian

Tesis ini ada tiga variabel bebas yaitu variabel Arus Kas Operasi, Modal

Kerja, Perputaran Piutang Terhadap Profitabiltas Serta Dampaknya Terhadap

Kesehatan Perusahaan Pada PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih. Secara

terperinci deskripsi variabel-variabel tersebut berturut-turut dari nikai skor

terendah, nilai skor tertinggi, nilai rata-rata, simpangan baku, median dan

modusnya pada tabel dibawah ini :

Tabel 6
Statistik Deskriptif
Statistics

Y1 Y2 X1 X2 X3
N Valid 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0
Mean -84.2625 180.6283 1.0651E7 225.9691 12.8625
Std. Error of Mean 75.37016 22.01685 2.15074E6 32.36096 1.86430
Median 5.6150 119.4000 3.1114E6 203.8850 8.3420
Mode -12.88 68.20 3485533.00a 75.00a .34a
Std. Deviation 583.81476 170.54178 1.66596E7 250.66693 14.44084
Minimum -4441.50 13.30 -2834959.00 -377.16 .34
Maximum 234.60 811.70 84930076.00 964.75 67.71
Sum -5055.75 10837.70 6.39E8 13558.15 771.75
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

54
a. Deskripsi Variabel Profitabiltas (Y1)

Untuk mengetahui diskripsi data dari variabel Profitabiltas (Y1), sesuai

data pada tabel diatas, seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai tidak

adanya data missing. tabel diatas menunjukkan bahwa Variabel Profitabiltas (Y1)

dengan 60 sampel penelitian memiliki nilai minimum Profitabiltas sebesar

-4441.50 dan nilai maksimum sebesar 234.60. Dengan rata-rata sebesar -84.2625

dan standar deviasi sebesar 583.81476. Nilai tengah sebesar 5.6150 serta nilai sum

sebesar -5055.75

Dalam analisis grafik, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus

diagobal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika

distribusi data residual normal, maka garis yang akan menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal. Berdasarkan hasil dari uji Deskriptif

pada penelitian ini dapat dilihat bahwa tampilan grafik histogram yang

menunjukkan pola distribusi yang normal. Hal ini menggambarkan distribusi

frekuensi variabel Profitabiltas sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.

Gambar 3
Grafik Histogram Variabel Profitabiltas (Y1)

55
b. Deskripsi Variabel Kesehatan Perusahaaan (Y2)

Untuk mengetahui diskripsi data dari variabel Kesehatan Perusahaaan ,

sesuai data pada tabel diatas, seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai

tidak adanya data missing. tabel diatas menunjukkan bahwa Variabel Kesehatan

Perusahaaan dengan 60 sampel penelitian memiliki nilai minimum Kesehatan

Perusahaaan sebesar 13.30 dan nilai maksimum sebesar 811.70. Dengan rata-rata

sebesar 180.6283 dan standar deviasi sebesar 170.54178. Nilai tengah sebesar

119.4000 serta nilai sum sebesar 10837.70

Dalam analisis grafik, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus

diagobal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika

distribusi data residual normal, maka garis yang akan menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal. Berdasarkan hasil dari uji Deskriptif

pada penelitian ini dapat dilihat bahwa tampilan grafik histogram yang

menunjukkan pola distribusi yang normal. Hal ini menggambarkan distribusi

frekuensi variabel Kesehatan Perusahaaan sebaran datanya cenderung

berdistribusi normal.

56
Gambar 4
Grafik Histogram Variabel Kesehatan Perusahaaan (Y2)

c. Deskripsi Variabel Arus Kas Operasi (X1)

Untuk mengetahui diskripsi data dari variabel Arus Kas Operasi (X1),

sesuai data pada tabel diatas, seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai

tidak adanya data missing. tabel diatas menunjukkan bahwa Variabel Arus Kas

Operasi dengan 60 sampel penelitian memiliki nilai minimum Arus Kas Operasi

sebesar -2834959.00 dan nilai maksimum sebesar 84930076. Dengan rata-rata

sebesar 1.065 dan standar deviasi sebesar 1.665. Nilai tengah sebesar 3.111 serta

nilai sum sebesar 6.39

Dalam analisis grafik, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus

diagobal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika

distribusi data residual normal, maka garis yang akan menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal. Berdasarkan hasil dari uji Deskriptif

pada penelitian ini dapat dilihat bahwa tampilan grafik histogram yang

menunjukkan pola distribusi yang normal. Hal ini menggambarkan distribusi

frekuensi variabel Arus Kas Operasi sebaran datanya cenderung berdistribusi

normal.

57
Gambar 5
Grafik Histogram Variabel Arus Kas Operasi (X1)

d. Deskripsi Variabel Modal Kerja (X2)

Untuk mengetahui diskripsi data dari variabel Modal Kerja (X2) sesuai

data pada tabel diatas, seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai tidak

adanya data missing. tabel diatas menunjukkan bahwa Variabel Modal Kerja

dengan 60 sampel penelitian memiliki nilai minimum Modal Kerja sebesar

-377.16 dan nilai maksimum sebesar 964.75. Dengan rata-rata sebesar 225.9691

dan standar deviasi sebesar 250.66693. Nilai tengah sebesar 203.8850 serta nilai

sum sebesar 13558.15

Dalam analisis grafik, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus

diagobal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika

distribusi data residual normal, maka garis yang akan menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal. Berdasarkan hasil dari uji Deskriptif

pada penelitian ini dapat dilihat bahwa tampilan grafik histogram yang

menunjukkan pola distribusi yang normal. Hal ini menggambarkan distribusi

frekuensi variabel Modal Kerja sebaran datanya cenderung berdistribusi normal

Gambar 6

58
Grafik Histogram Variabel Modal Kerja (X2)

e. Deskripsi Variabel Perputaran Piutang (X3)

Untuk mengetahui diskripsi data dari variabel Perputaran Piutang (X3) , sesuai

data pada tabel diatas, seluruh data lengkap, tidak ada yang cacat, ditandai tidak

adanya data missing. tabel diatas menunjukkan bahwa Variabel Perputaran

Piutang dengan 60 sampel penelitian memiliki nilai minimum Perputaran Piutang

sebesar 0.34 dan nilai maksimum sebesar 67.71. Dengan rata-rata sebesar 0,3175

dan standar deviasi sebesar 14.440. Nilai tengah sebesar 8.3420 serta nilai sum

sebesar 771.75

Dalam analisis grafik, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus

diagobal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika

distribusi data residual normal, maka garis yang akan menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal. Berdasarkan hasil dari uji Deskriptif

pada penelitian ini dapat dilihat bahwa tampilan grafik histogram yang

menunjukkan pola distribusi yang normal. Hal ini menggambarkan distribusi

59
frekuensi variabel Perputaran Piutang sebaran datanya cenderung berdistribusi

normal.

Gambar 7
Grafik Histogram Variabel Perputaran Piutang (X3)

3. Analisis Statistik Inperensial

Pada Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode Partial

Least Square (PLS). PLS merupakan metode alternatif analisis dengan Structural

Equation Modelling (SEM) yang berbasis variance. Keunggulan metode ini

adalah tidak memerlukan asumsi dan dapat diestimasi dengan jumlah sampel yang

relatif kecil. Alat bantu yang digunakan berupa program SmartPLS Versi 3 yang

dirancang khusus untuk mengestimasi persamaan struktural dengan basis

variance. Model struktural dalam penelitian ini ditampilkan pada Gambar 1 di

bawah ini:

Gambar 8
Model Struktural

60
Gambar tersebut menunjukkan bahwa konstruk Arus Kas Operasi (AKOP)

diukur dengan 5 buah indikator yaitu AKOP13, AKOP14 AKOP15, AKOP16,dan

AKOP17,. Demikian juga konstruk Modal Kerja (MK) diukur dengan 5 indikator

yaitu MK13, MK14, MK15, MK16, dan MK17, konstruk Perputaran Piutang (PP)

diukur dengan 5 indikator yaitu PP13, PP14, PP15, PP16 dan PP17, konstruk

Profitabilitas (ROE) diukur dengan 5 indikator yaitu ROE13, ROE14, ROE15,

ROE16 dan ROE17 dan kontruk Kesehatan Perusahaan (KP) diukur dengan 5

indikator yaitu KP13, KP14, KP15, KP16 dan KP17. Arah panah antara indikator

dengan kontruk laten adalah menuju indikator yang menunjukkan bahwa

penelitian menggunakan indikator reflektif yang relatif sesuai untuk mengukur

persepsi. Hubungan yang akan diteliti (hipotesis) dilambangkan dengan anak

panah antara konstruk

a. Evaluasi Measurement (Outer) Model

1) Uji Validitas

61
Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor  di atas 0,5

terhadap konstruk yang dituju Output SmartPLS untuk loading

factor memberikan hasil sebagai berikut :

Tabel 7
Result For Outer Loading
ARUS
KESEHATAN MODAL PERPUTARA
  KAS PROFITABILITAS
PERUSAHAAN KERJA N PIUTANG
OPERASI
AKOP13 0,883        
AKOP14 0,879        
AKOP15 0,749        
AKOP16 0,857        
AKOP17 0,808        
KP13   0,803      
KP14   0,850      
KP17   0,976      
MK15     1,000    
PPU13       0,882  
PPU14       0,846  
PPU15       0,826  
PPU16       0,830  
PPU17       0,840  
ROE13         0,889
ROE15         0,817
ROE17         0,701

Pengujian validitas untuk indikator reflektif menggunakan korelasi antara

skor item dengan skor konstruknya. Pengukuran dengan indikator reflektif

menunjukkan adanya perubahan pada suatu indikator dalam suatu konstruk jika

indikator lain pada konstruk yang sama berubah (atau dikeluarkan dari model).

Indikator reflektif cocok digunakan untuk mengukur persepsi sehingga penelitian

ini menggunakan indikator reflektif.

Tabel 8
Indikator Dengan Loading Factor Rendah
Indikator Loading Factor

62
ROE14 -0.698
ROE16 0.085
ROE17 0.593
KP15 -0.053
KP16 -0.260

Tabel di atas menunjukkan bahwa loading factor memberikan nilai di

atas nilai yang disarankan yaitu sebesar 0,5. Kemudian indikator-indikator

tersebut di drop dari model. dan di kalkulasi kembali, sehingga menghasilkan

model baru yang Berarti indikator yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

valid atau telah memenuhi convergent validity. Berikut adalah diagram loading

factor masing-masing indikator dalam model penelitian:

Gambar 9
Nilai Loading Factor

63
Lebih lanjut, indikator reflektif juga perlu diuji discriminant

validity dengan cross loading sebagai berikut:

Tabel 9

64
Result For Cross Loading
ARUS
KESEHATAN MODAL PERPUTARA
  KAS PROFITABILITAS
PERUSAHAAN KERJA N PIUTANG
OPERASI
AKOP13 0,885 0,102 0,790 -0,618 -0,014
AKOP14 0,893 0,191 0,872 -0,750 0,158
AKOP15 0,710 0,304 0,334 -0,290 0,059
AKOP16 0,826 0,334 0,404 -0,416 0,153
AKOP17 0,847 0,148 0,937 -0,882 0,529
KP13 -0,161 0,820 0,044 0,207 0,008
KP14 0,658 0,834 0,593 -0,422 0,146
KP17 0,195 0,977 0,212 0,043 0,010
MK13 0,939 0,155 0,900 -0,787 0,201
MK14 0,914 0,149 0,934 -0,872 0,430
MK15 0,165 -0,647 -0,163 -0,043 0,178
MK16 0,616 0,302 0,824 -0,664 0,289
MK17 0,773 0,166 0,934 -0,880 0,551
PPU13 -0,714 0,101 -0,764 0,863 -0,295
PPU14 -0,801 -0,048 -0,882 0,837 -0,372
PPU15 -0,704 -0,098 -0,630 0,815 -0,437
PPU16 -0,551 -0,160 -0,625 0,851 -0,793
PPU17 -0,562 0,050 -0,847 0,838 -0,453
ROE13 0,329 -0,115 0,370 -0,485 0,832
ROE15 0,267 0,162 0,347 -0,624 0,939

Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor tertinggi

kepada konstruk yang dituju dibandingkan loading factor kepada konstruk lain.

Tabel di atas menunjukkan bahwa loading factor untuk indikator AKOP

(AKOP13 sampai dengan AKOP17) mempunyai loading factor kepada konstruk

AKOP lebih tinggi dari pada dengan konstruk yang lain. Sebagai ilustrasi loading

factor AKOP13 kepada AKOP adalah sebesar 0,885 yang lebih tinggi dari

pada loading factor kepada MK (0,790), PP (-0,618), KP (0,102) dan ROE (-

0,014). Hal serupa juga tampak pada indikator-indikator yang lain.

Dengan demikian, kontrak laten memprediksi indikator pada blok mereka

lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok yang lain. Metode lain untuk

65
melihat discriminant validity adalah dengan melihat nilai square root of average

variance extracted (AVE). Nilai yang disarankan adalah di atas 0,5. Berikut adalah

nilai AVE dalam penelitian ini:

Tabel 10
Average Variance Extracted (AVE)
Average Variance
 
Extracted (AVE)
ARUS KAS OPERASI 0,696
KESEHATAN
0,774
PERUSAHAAN
MODAL KERJA 0,652
PERPUTARAN PIUTANG 0,707
PROFITABILITAS 0,787

Tabel di atas memberikan nilai AVE di atas 0,5 untuk semua konstruk

yang terdapat pada model penelitian. Nilai terendah AVE adalah sebesar 0,652

pada konstruk MK (Modal Kerja).

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai composite reliability dari blok

indikator yang mengukur konstruk. Hasil composite reliability akan menunjukkan

nilai yang memuaskan jika di atas 0,7. Berikut adalah nilai composite reliability

pada output:

Tabel 11
Composite Reliability
  Composite

66
Reliability
ARUS KAS OPERASI 0,919
KESEHATAN PERUSAHAAN 0,911
MODAL KERJA 0,871
PERPUTARAN PIUTANG 0,923
PROFITABILITAS 0,880

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai composite reliability untuk semua

konstruk adalah di atas 0,7 yang menunjukkan bahwa semua konstruk pada model

yang diestimasi memenuhi kriteria discriminant validity. Nilai composite

reliability yang terendah adalah sebesar 0,871 pada konstruk MK (Modal Kerja).

Uji reliabilitas juga bisa diperkuat dengan Cronbach’s Alpha di mana output

SmartPLS Versi 3 memberikan hasil sebagai berikut:

Tabel 12
Cronbach’s Alpha
  Cronbach's Alpha
ARUS KAS OPERASI 0,895
KESEHATAN PERUSAHAAN 0,850
MODAL KERJA 0,820
PERPUTARAN PIUTANG 0,904
PROFITABILITAS 0,742

Nilai yang disarankan adalah di atas 0,6 dan pada tabel di atas menunjukkan

bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk semua kontruk berada di atas 0,6. Nilai

terendah adalah sebesar 0,742 KMK (Profitabilitas).

b. Pengujian Model Struktural (Inner Model)

67
Setelah model yang diestimasi memenuhi kriteria Outer Model, berikutnya

dilakukan pengujian model structural (Inner model). Berikut adalah nilai R-

Square pada konstruk:

Tabel 13
R-SQUARE
  R Square
KESEHATAN PERUSAHAAN 0,357
PROFITABILITAS 0,507

Tabel di atas memberikan nilai 0,507 untuk konstruk Profitabilitas yang

berarti bahwa Profitabilitas mampu menjelaskan varians Arus Kas Operasi, Modal

Kerja, Perputaran Piutang Sebesar 50,7%, Sedangkan untuk Kesehatan

Perusahaan sebesar 0,357 yang artinya konstruk Kesehatan Perusahaan, mampu

menjelaskan varian Arus Kas Operasi, Modal Kerja, Perputaran Piutang

danProfitabilitas sebesar 35,7%

Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Tabel 14
Uji Hipotesis
T Statistics P
 
(|O/STDEV|) Values
ARUS KAS OPERASI -> KESEHATAN PERUSAHAAN 5,138 0,013
ARUS KAS OPERASI -> PROFITABILITAS 7,183 0,005
MODAL KERJA -> KESEHATAN PERUSAHAAN 4,120 0,023
MODAL KERJA -> PROFITABILITAS 6,370 0,001
PERPUTARAN PIUTANG -> KESEHATAN PERUSAHAAN 7,560 0,000
PERPUTARAN PIUTANG -> PROFITABILITAS 4,365 0,017
PROFITABILITAS -> KESEHATAN PERUSAHAAN 8,321 0,000

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara Arus Kas Operasi

dengan Profitabiltas adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 7,183 (> 1,96).

Nilai P Values  adalah sebesar 0,005 yang menunjukkan bahwa arah hubungan

68
antara Arus Kas Operasi dengan Profitabiltas adalah positif. Dengan demikian

hipotesis H1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Arus Kas Operasi

berpengaruh terhadap Profitabiltas’ diterima.

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara Modal Kerja dengan

Profitabiltas adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 6,370 (> 1,96). Nilai P

Values  adalah sebesar 0,001 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara

Modal Kerja dengan Profitabiltas adalah positif. Dengan demikian hipotesis H1

dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Modal Kerja berpengaruh terhadap

Profitabiltas’ diterima.

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara Perputaran Piutang

dengan Profitabiltas adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 4,365 (> 1,96).

Nilai P Values  adalah sebesar 0,017 yang menunjukkan bahwa arah hubungan

antara Perputaran Piutang dengan Profitabiltas adalah positif. Dengan demikian

hipotesis H1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Perputaran Piutang

berpengaruh terhadap Profitabiltas’ diterima.

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara Arus Kas Operasi

dengan Kesehatan Perusahaan adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 5,138

(> 1,96). Nilai P Values  adalah sebesar 0,013 yang menunjukkan bahwa arah

hubungan antara Arus Kas Operasi dengan Kesehatan Perusahaan adalah positif.

Dengan demikian hipotesis H1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Arus

Kas Operasi berpengaruh terhadap Kesehatan Perusahaan’ diterima.

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara Modal Kerja dengan

Kesehatan Perusahaan adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 4,120 (>

1,96). Nilai P Values  adalah sebesar 0,023 yang menunjukkan bahwa arah

69
hubungan antara Modal Kerja dengan Kesehatan Perusahaan adalah positif.

Dengan demikian hipotesis H1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa

Modal Kerja berpengaruh terhadap Kesehatan Perusahaan’ diterima.

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara Perputaran Piutang

dengan Kesehatan Perusahaan adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 7,560

(> 1,96). Nilai P Values  adalah sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa arah

hubungan antara Perputaran Piutang dengan Kesehatan Perusahaan adalah

positif. Dengan demikian hipotesis H1 dalam penelitian ini yang menyatakan

bahwa Perputaran Piutang berpengaruh terhadap Kesehatan Perusahaan’ diterima.

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara Profitabilitas dengan

Kesehatan Perusahaan adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 8,321 (>

1,96). Nilai P Values  adalah sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa arah

hubungan antara Profitabilitas dengan Kesehatan Perusahaan adalah positif.

Dengan demikian hipotesis H1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa

Profitabilitas berpengaruh terhadap Kesehatan Perusahaan’ diterima.

Berikut adalah diagram nilai T statistic berdasarkan output dengan

SmartPLS Versi 3:

Gambar 10

70
Output Bootstrapping

Dalam penelitian ini ada 3 pengaruh tidak langsung yang akan dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 15

71
Data Indirect Effects
  P Values
ARUS KAS OPERASI -> KESEHATAN PERUSAHAAN 0,975
ARUS KAS OPERASI -> PROFITABILITAS  
MODAL KERJA -> KESEHATAN PERUSAHAAN 0,011
MODAL KERJA -> PROFITABILITAS  
PERPUTARAN PIUTANG -> KESEHATAN
0,039
PERUSAHAAN
PERPUTARAN PIUTANG -> PROFITABILITAS  
PROFITABILITAS -> KESEHATAN PERUSAHAAN  

1. Arus Kas Operasi terhadap Kesehatan Perusahaan tidak memiliki pengaruh

yang tidak langsung dengan Profitabiltas sebagai variabel mediasi atau

variabel perantara dibuktikan dengan melihat tabel di atas dengan nilai P

Values sebesar 0,975.

2. Modal Kerja terhadap Kesehatan Perusahaan memiliki pengaruh yang tidak

langsung dengan Profitabiltas sebagai variabel mediasi atau variabel

perantara dibuktikan dengan melihat tabel di atas dengan nilai P Values

sebesar 0,011.

3. Perputaran Piutang terhadap Kesehatan Perusahaan memiliki pengaruh yang

tidak langsung dengan Profitabiltas sebagai variabel mediasi atau variabel

perantara dibuktikan dengan melihat tabel di atas dengan nilai P Values

sebesar 0,039.

B. Pembahasan Hasil

72
1. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Profitabiltas Pada PDAM Tirta

Prabujaya Kota Prabumulih

Dari hasil penelitian Arus Kas Operasi dengan Profitabiltas adalah signifikan

dengan T-statistik sebesar 7,183 (> 1,96). Nilai P Values  adalah sebesar 0,005

yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara Arus Kas Operasi dengan

Profitabiltas adalah positif. Artinya terdapat pengaruh Arus Kas Operasi terhadap

Profitabiltas Pada PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih.

Arus kas dari aktivitas operasi melaporkan ringkasan penerimaan dan

pembayaran kas dari aktivitas operasi. Arus kas dsri aktivitas investasi

melaporkan transaksi kas untuk pembelian dan penjualan dari asset yang sifatnya

permanen (asset tetap). Arus kas dari aktivitas pendanaan melaporkan transaksi

kas yang berhubungan dengan investasi kas oleh pemilik, peminjaman, dan

penarikan kas oleh pemilik. Laporan keuangan dapat dianalisis dengan

menggunakan rasio keuangan. rasio keuangan yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah profitabilitas dengan menggunakan pendekatan Return on

Equity (ROE). Profitabilitas merupakan rasio keberhasilan suatu perusahaan

dalam menggunakan kekayaan secara produktif, sehingga menghasilkan

keuntungan atau laba yang memuaskan.

2. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabiltas Pada PDAM Tirta

Prabujaya Kota Prabumulih

Dari hasil penelitian Modal Kerja dengan Profitabiltas adalah signifikan

dengan T-statistik sebesar 6,370 (> 1,96). Nilai P Values  adalah sebesar 0,001

yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara Modal Kerja dengan

73
Profitabiltas adalah positif. Artinya terdapat pengaruh Modal Kerja terhadap

Profitabiltas Pada PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih.

Penggunaan modal kerja yang efisien dapat dilihat dari perputaran modal

kerja. Apabila hasil yang diperoleh dari perputaran modal kerja cepat maka hal

tersebut berarti dana yang diinvestasikan ke dalam modal kerja efektif

menghasilkan laba.

3. Pengaruh Perputaran Piutang Pertanian Terhadap Profitabiltas Pada

PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih

Dari hasil penelitian Perputaran Piutang dengan Profitabiltas adalah

signifikan dengan T-statistik sebesar 4,365 (> 1,96). Nilai P Values  adalah

sebesar 0,017 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara Perputaran Piutang

dengan Profitabiltas memiliki hubungan yang positif. Artinya terdapat pengaruh

Perputaran Piutang terhadap Profitabiltas Pada PDAM Tirta Prabujaya Kota

Prabumulih. Menurut Budiansyah, dkk (2016), jika mengelola perputaran piutang

secara efektif, maka akan berdampak positif pada profitabilitas karena semakin

tinggi tingkat rasio perputaran piutang, maka akan semakin baik karena jumlah

piutang tidak tertagih semakin sedikit serta tidak terjadinya over investment dalam

piutang.

Dengan begitu semakin cepat pula kas masuk bagi perusahaan dari penagihan

piutang, sehingga kas dapat digunakan kembali untuk kegiatan operasional

perusahaan, berdampak pada aktivitas penjualan serta profitabilitas akan

meningkat. Dengan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa perputaran piutang

berpengaruh positif yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, sesuai

74
dengan hasil penelitian yang diteliti oleh Julita (2012). Tetapi berbeda dengan

hasil yang diteliti oleh Fitri (2013), menyatakan bahwa perputaran piutang tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

4. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Kesehatan Perusahaan Pada

PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih

Dari hasil penelitian Arus Kas Operasi dengan Kesehatan Perusahaan adalah

signifikan dengan T-statistik sebesar 5,138 (> 1,96). Nilai P Values  adalah

sebesar 0,013 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara Arus Kas Operasi

dengan Kesehatan Perusahaan adalah positif. Artinya terdapat pengaruh Arus

Kas Operasi terhadap Kesehatan Perusahaan Pada PDAM Tirta Prabujaya Kota

Prabumulih

Hal ini menunjukkan bahwa nilai dari kegiatan operasi arus kas bukan lah

satu-satunya yang dapat dijadikan indikator dalam pengukuran tingkat kesehatan

perusahaan karena tinggi rendahnya nilai arus kas tidak dapat dijadikan patokan

untuk mengetahui baik buruknya kondisi suatu perusahaan.

Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cash flow ratio

tidak berpengaruh terahadap tingkat kesehatan perusahaan. Penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan Djongkang dan Rita (2014). Penelitian

tersebut menyatakan bahwa arus kas tidak dapat digunakan untukmemprediksi

terjadinya financial distress. Djongrang dan Rita (2014) melakukan penelitian

pada perusahaan sektor barang industry tekstil dan garmen menurut klasifikasi

Indonesia Capital Market Directory yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta 2009-

2011. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mas’ud

75
dan Srengga (2012) yang hasilnya menunjukkan bahwa arus kas berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kesehatan perusahaan. Perbedaan dengan

penelitian tersebut adalah penelitian Mas’ud dan Srengga (2012) menggunakan

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode

pengamatan 2006-2010 sedangkan pengamatan ini dilakukan pada periode 2012-

2016 dengan sampel perusahaan LQ 45 non perbankan yang tidak konsisten yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Mengingat bahwa penelitian sebelumnya masih

menghasilkan kesimpulan yang berbeda maka disarankan penelitian selanjutnya

untuk menggunakan variabel serupa guna memperoleh hasil yang konsisten.

5. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Kesehatan Perusahaan Pada PDAM

Tirta Prabujaya Kota Prabumulih

Dari hasil penelitian Modal Kerja dengan Kesehatan Perusahaan adalah

signifikan dengan T-statistik sebesar 4,120 (> 1,96). Nilai P Values  adalah

sebesar 0,023 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara Modal Kerja

dengan Kesehatan Perusahaan adalah positif. Artinya terdapat pengaruh Modal

Kerja terhadap Kesehatan Perusahaan Pada PDAM Tirta Prabujaya Kota

Prabumulih.

Perputaran modal kerja digunkan untuk melihat berapa modal kerja yang

digunakan perusahaan untuk menciptakan penjualan sehingga nantinya dapat

menambah keuntungan yang akan didapat perusahaan. Jika perputaran modal

kerja tinggi maka semakin cepat juga kas yang diinvestasikan dalam bentuk

modal kerja kembali menjadi kas. Hal ini menunujukkan bahwa perusahaan telah

menggunakan modal kerjanya secara efektif. Dengan memperhatikan modal kerja

76
akan memungkinkan perusahaan dapat menggunakan sumber dayanya dengan

ekonomis sehingga bahaya akan krisis keuangan dapat diminimalisir.

Disarankan penelitian selanjutnya untuk meneliti kembali dengan variabel

serupa mengingat belum banyak penelitian yang dilakukan mengenai variabel

tersebut.

6. Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Kesehatan Perusahaan Pada

PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih

Dari hasil penelitian Perputaran Piutang dengan Kesehatan Perusahaan

adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 7,560 (> 1,96). Nilai P Values  adalah

sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara Perputaran Piutang

dengan Kesehatan Perusahaan adalah positif. Artinya terdapat pengaruh

Perputaran Piutang terhadap Kesehatan Perusahaan Pada PDAM Tirta Prabujaya

Kota Prabumulih.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi perputaran piutang, maka

piutang yang dapat ditagih oleh perusahaan semakin banyak, sehingga dapat

memperkecil adanya piutang yang tidak tertagih. Piutang yang lancar tanpa ada

hambatan dalam penagihannya menandakan bahwa angka penjualan kredit yang

dilakukan oleh perusahaan cukup tinggi. Apabila tingkat penjualan kredit

perusahaan tinggi, maka perputaran piutang perusahaan juga terus meningkat

karena pengelolaannya dilakukan dengan baik. Hal ini dapat menjauhkan

perusahaan dari kondisi financial distress karena kemampuannya dalam menagih

hutang dan mengkonveksikannya dalam bentuk kas sehingga dapat digunakan

untuk kegiatan operasi dan membayar hutang perusahaan.

77
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniarti (2012)

yang menggunakan sampel perusahaan industri dasar dan kimia dengan rentang

waktu peelitian 2005-2008 yang hasilnya menunjukkan bahwa account receivable

turn over berpengaruh negatif terhadap financial distress. Perbedaan penelitian

adalah pada sampel penelitian dan periode penelitian.

Disarankan untuk penelitian selanjutnya agar menggunakan variabel

penelitian yang sama mengingat hasil penelitian mengenai variabel tersebut masih

belum konsisten dan masih jarang ditemukan agar mendapatkan hasil penelitian

yang lebih akurat.

7. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kesehatan Perusahaan Pada PDAM

Tirta Prabujaya Kota Prabumulih

. Dari hasil penelitian Profitabilitas dengan Kesehatan Perusahaan adalah

signifikan dengan T-statistik sebesar 8,321 (> 1,96). Nilai P Values  adalah

sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara Profitabilitas

dengan Kesehatan Perusahaan adalah positif. Artinya terdapat pengaruh

Profitabilitas terhadap Kesehatan Perusahaan Pada PDAM Tirta Prabujaya Kota

Prabumulih.

Profitabilitas mempengaruhi kesehatan perusahaan melalui asset yang

dimiliki, semakin tingginya tingkat profitabilitas suatu perusahaan akan

meningkatkan pula kesehatan perusahaan tersebut. Profitabilitas berpengaruh

signifikan terhadap kesehatan perusahaan yang dimana ketika profitabilitas

mengalami kenaikan maka kesehatan perusahaan juga meningkat sehingga dengan

semakin cepatnya suatu kesehatan perusahaan maka perusahaan dalam

78
kemampuannya memperoleh laba akan tinggi pula hal ini berarti penilaian

terhadap profitabilitas juga tinggi.

8. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Kesehatan Perusahaan melalui

Profitabilitas Pada PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih

Dari hasil penelitian Arus Kas Operasi terhadap Kesehatan Perusahaan tidak

memiliki pengaruh yang tidak langsung dengan Profitabiltas sebagai variabel

mediasi atau variabel perantara dibuktikan dengan melihat tabel di atas dengan

nilai P Values sebesar 0,975.

9. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Kesehatan Perusahaan melalui

Profitabilitas Pada PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih

Dari hasil penelitian Modal Kerja terhadap Kesehatan Perusahaan memiliki

pengaruh yang tidak langsung dengan Profitabiltas sebagai variabel mediasi atau

variabel perantara dibuktikan dengan melihat tabel di atas dengan nilai P Values

sebesar 0,011.

10. Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Kesehatan Perusahaan melalui

Profitabilitas Pada PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih

Dari hasil penelitian Perputaran Piutang terhadap Kesehatan Perusahaan

memiliki pengaruh yang tidak langsung dengan Profitabiltas sebagai variabel

mediasi atau variabel perantara dibuktikan dengan melihat tabel di atas dengan

nilai P Values sebesar 0,039.

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

79
Pada penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan dan saran yang

akan dibahas pada bab ini.

A. Kesimpulan

Dari tujuan tersebut, dirumuskan tujuh hipotesa, selanjutnya hipotesa diuji

menggunakan SEM dengan menggunakan smart-PLS, dan hasil uji hipotesa dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh arus kas terhadap Profitabilitas pada PDAM Tirta

Prabujaya Kota Prabumulih

2. Terdapat pengaruh modal kerja terhadap Profitabilitas pada PDAM Tirta

Prabujaya Kota Prabumulih

3. Terdapat pengaruh Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas pada PDAM

Tirta Prabujaya Kota Prabumulih

4. Terdapat Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kesehatan Perusahaan PDAM

Tirta Prabujaya Kota Prabumulih

5. Terdapat Pengaruh Arus Kas Terhadap Kesehatan Perusahaan PDAM Tirta

Prabujaya Kota Prabumulih

6. Terdapat pengaruh modal kerja Terhadap Kesehatan Perusahaan PDAM Tirta

Prabujaya Kota Prabumulih

7. Terdapat pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Kesehatan Perusahaan

PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih

8. Tidak Terdapat pengaruh arus kas Terhadap Kesehatan Perusahaan melalui

Profitabilitas pada PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih

80
9. Terdapat pengaruh modal kerja Terhadap Kesehatan Perusahaan melalui

Profitabilitas pada PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih

10. Terdapat pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Kesehatan Perusahaan

melalui Profitabilitas pada PDAM Tirta Prabujaya Kota Prabumulih

B. Implikasi Kebijakan

Implikasi dari penelitian ini, Sebaiknya Perusahaan mempertahankan tingkat

kesehatan perusahaan serta meningkatkan tingkat pertumbuhan penjualan dan

perputaran modal kerja, mengingat hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat

Arus Kas Operasi, Modal Kerja, Perputaran Piutang dapat meningkatkan

profitabilitas serta pertumbuhan penjualan dan perputaran modal kerja perlu

ditingkatkan kembali agar perusahaan dapat memperoleh profitabilitas secara

maksimal. Untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, maka pihak perusahaan

sebaiknya mengelolah penggunaan asset dan kewajibannya secara lebih efektif

dan efisien sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya resiko keuangan,

guna menarik investor dan masyarakat untuk menanamkan modalnya.

C. Saran

81
Berdasarkan kesimpulan yang dihasilakan pada penelitian ini, maka

penulis memberikan saran kepada beberapa pihak sebagai berikut:

1. Saran Praktis

Bagi perusahaan, Sebaiknya manajemen perusahaan lebih meningkatkan

pengelolaan mengenai Arus Kas Operasi, Modal Kerja dengan cara

meningkatkan jumlah modal kerja bersih untuk meningkatkan penjualan dan

waktu yang dibutuhkan untuk siklus konversi kas harus dibuat lebih singkat

sehingga dapat meningkatkan profitabilitas dan berdampak terhadap kesehatan

perusahaan.

2. Saran Akademis

Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan dan memperbaiki

penelitian ini lebih lanjut. Peneliti dapat mengganti maupun menambahkan objek

penelitian, variabel penelitian dan sampel penelitian agar hasilnya lebih maksimal

dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

82
Agus Harjito dan Martono,2013 Manajemen Keuangan. Edisi Kedua, Cetakan
Pertama, Penerbit EKONISIA, Yogyakarta.
Abdul Halim, 2013, Analisis Investasi. Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat:
Jakarta
Ardiyos. 2012. Kamus Besar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima.
Assegaf, Ibrahim Abdullah. 2012. Kamus Akuntansi. PT. Maria Grafika. Jakarta.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta:Rineka Cipta.
Baridwan, Zaki. 2013. Sistem Informasi Akuntansi, edisi kedua.
Yogyakarta:BPFE.
Chairi , Anis dan Imam Gozali, Teori Akuntansi, Edisi Ketiga ( Semarang:
Univesitas Diponegoro, 2013), hlm. 157.
Drs. Jumingan. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara. Jakarta.
Downes, John dan Jordan Elliot Goodman. 2012. Kamus Istilah Keuangan dan
Investasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Drs. S. Munawir. (2014).Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Darsono dan Ashari. 2014. Pedoman Praktis Memahami Laporan
Keuangan.Penerbit Andi. Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2014. Structural Equation Modeling, Metode Alternatif dengan
Partial Least Square (PLS). Edisi 4. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan Edisi
11.Rajawali Pers, Jakarta.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti, (2015), Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
Edisi Ketujuh. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan, Penyajian Laporan Keuangan.
Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat (Yogyakarta: Liberty,
2013),hlm. 18.
MB, Fatimatuz Zuhro dan Suwitho. 2016. Pengaruh Ukuran
Perusahaan,Pertumbuhan Aset, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur
Modal. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 5, Mei
2016 ISSN : 2461-0593

83
Najmudin, Manajemem Keuangan dan Aktualisai Syariah Modern (Yogyakarta:
CV. Andi Offset, 2011), hlm. 215,218
Rustamadji, 2013. “Analisis Kesehatan Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap
Koefisien Varians, Tingkat Pengembalian dan Resiko Saham”, Jurnal
Manajemen Mutu. 7(2): 153-168.
Subramanyam, KR dan John, J. Wild, 2013. Analisis Laporan Keuangan, Buku
Satu, Edisi Sepuluh, Salemba Empat, Jakarta.
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 revisi 2009, Exposure Draft
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Laporan Arus Kas.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
PT Alfabet.

84
LAMPIRAN

Tahu Bula ARUS KAS MODAL PERPUTARAN KESEHATAN


n n ROE KOPERASI KERJA PIUTANG PERUSAHAAN
2013 35.0
110.28 251 3.655 76.9
jan 6
28.1
31.08 651 5.523 139.4
feb 5
mar -92.42 194 29.4 17.329 521.9
apr -3.63 144 25.24 9.460 49.7
31.7
-223.83 456 20.486 13.3
mei 5
jun 15.86 154 38.95 3.068 443.1
jul 31.48 217 22.94 3.295 142.1
agu 21.13 415 20.64 8.915 79
sep -3.93 429 5.48 45.843 118.6
okt 43.57 264 21.09 60.482 110.7
31.7
31.51 415 9.211 247
nov 4
des -100.72 693 38.08 17.067 364.7
2014 jan 28.71 458 27.77 8.373 162.3
59.5
-43.16 458 7.048 251.2
feb 2
70.6
16.31 354 9.386 148.3
mar 3
apr -29.72 224 27.18 6.751 671.5
mei -41.5 215 28.44 8.991 80.9
jun -1.15 558 6.22 7.815 524.4
jul 0.43 107 37.16 0.344 292.2
12.8
6.27 196 9.430 208.8
agu 0
sep -12.88 192 45.74 2.590 259.8
okt -12.88 518 19.76 6.371 120.2
nov 29.12 472 11.59 8.971 177.3
des -27.27 100 85.77 18.603 811.7
201 jan -2.21 102 30.85 6.769 92.7
5 feb 1.32 981 31.35 42.835 136.2
mar 17.28 262 6.96 9.280 113.8
apr 29.4 552 31.2 3.786 217.2
mei 20.96 294 26.53 8.455 291
jun 4.96 243 54.10 3.30 542
jul 39 465 52.87 4.624 115.6
agu 128.62 102 96.74 5.785 282.2
sep -66.15 223 34.16 0.189 68
okt 33.06 317 75.90 9.419 425.7
63.2
-19.93 178 .317 169.3
nov 2
des 9.32 320 -74.83 6.819 71.7
2016 jan -775.95 348 48.14 5.316 169.6
feb -100.15 348 18.69 2.506 171.2
mar 0.76 504 12.54 9.334 41.2
apr -1.8 171 1.19 0.157 79.8
mei 8.51 243 32.3 4.434 140.6
jun 29.95 283 38.8 3.345 104.5
jul 234.6 849 8.34 8.311 58.7
agu 4.3 124 32.16 2.521 68.2
sep 4.44 189 75.9 7.711 128.3
okt 15.2 728 43.72 9.623 68.2
nov 27.53 436 23.01 6.878 52.4

85
des 21.91 120 19.70 7.822 280.7
2017 jan 16.08 302 40 6.475 79.2
feb 5.8 3.25
mar 30.06 213 67.537 8.862 104.7
apr 39.04 149 37.39 6.562 41.8
mei -23.03 653 35.39 6.803 42.3
jun 21.17 351 17.84 8.177 39.8
jul -12.16 610 22.8 2.926 29.6
agu 11.21 849 18.18 0.694 405.7
sep -99.45 210 25.13 2.454 17.6
okt -84.1 154 7.72 5.668 92
nov -4.43 126 89.6 6.736 21.7
des 8.67 239 10.8 0.374 19.2

Statistics

Y1 Y2 X1 X2 X3
N Valid 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0
Mean -84.2625 180.6283 1.0651E7 225.9691 12.8625
Std. Error of Mean 75.37016 22.01685 2.15074E6 32.36096 1.86430
Median 5.6150 119.4000 3.1114E6 203.8850 8.3420
Mode -12.88 68.20 3485533.00a 75.00a .34a
Std. Deviation 583.81476 170.54178 1.66596E7 250.66693 14.44084
Minimum -4441.50 13.30 -2834959.00 -377.16 .34
Maximum 234.60 811.70 84930076.00 964.75 67.71
Sum -5055.75 10837.70 6.39E8 13558.15 771.75
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

86
87
88
ARUS
KESEHATAN MODAL PERPUTARA
  KAS PROFITABILITAS
PERUSAHAAN KERJA N PIUTANG
OPERASI
AKOP13 0,883        
AKOP14 0,879        
AKOP15 0,749        
AKOP16 0,857        
AKOP17 0,808        
KP13   0,803      
KP14   0,850      
KP17   0,976      
MK15     1,000    
PPU13       0,882  
PPU14       0,846  
PPU15       0,826  
PPU16       0,830  
PPU17       0,840  
ROE13         0,889
ROE15         0,817
ROE17         0,701

Indikator Loading Factor


ROE14 -0.698
ROE16 0.085
ROE17 0.593
KP15 -0.053
KP16 -0.260

89
90
ARUS
KESEHATAN MODAL PERPUTARA
  KAS PROFITABILITAS
PERUSAHAAN KERJA N PIUTANG
OPERASI
AKOP13 0,885 0,102 0,790 -0,618 -0,014
AKOP14 0,893 0,191 0,872 -0,750 0,158
AKOP15 0,710 0,304 0,334 -0,290 0,059
AKOP16 0,826 0,334 0,404 -0,416 0,153
AKOP17 0,847 0,148 0,937 -0,882 0,529
KP13 -0,161 0,820 0,044 0,207 0,008
KP14 0,658 0,834 0,593 -0,422 0,146
KP17 0,195 0,977 0,212 0,043 0,010
MK13 0,939 0,155 0,900 -0,787 0,201
MK14 0,914 0,149 0,934 -0,872 0,430
MK15 0,165 -0,647 -0,163 -0,043 0,178
MK16 0,616 0,302 0,824 -0,664 0,289
MK17 0,773 0,166 0,934 -0,880 0,551
PPU13 -0,714 0,101 -0,764 0,863 -0,295
PPU14 -0,801 -0,048 -0,882 0,837 -0,372
PPU15 -0,704 -0,098 -0,630 0,815 -0,437
PPU16 -0,551 -0,160 -0,625 0,851 -0,793
PPU17 -0,562 0,050 -0,847 0,838 -0,453
ROE13 0,329 -0,115 0,370 -0,485 0,832
ROE15 0,267 0,162 0,347 -0,624 0,939

Average Variance
 
Extracted (AVE)
ARUS KAS OPERASI 0,696
KESEHATAN
0,774
PERUSAHAAN
MODAL KERJA 0,652
PERPUTARAN PIUTANG 0,707
PROFITABILITAS 0,787

Composite
 
Reliability
ARUS KAS OPERASI 0,919
KESEHATAN PERUSAHAAN 0,911
MODAL KERJA 0,871
PERPUTARAN PIUTANG 0,923
PROFITABILITAS 0,880

91
  Cronbach's Alpha
ARUS KAS OPERASI 0,895
KESEHATAN PERUSAHAAN 0,850
MODAL KERJA 0,820
PERPUTARAN PIUTANG 0,904
PROFITABILITAS 0,742

  R Square
KESEHATAN PERUSAHAAN 0,357
PROFITABILITAS 0,507

T Statistics P
 
(|O/STDEV|) Values
ARUS KAS OPERASI -> KESEHATAN PERUSAHAAN 5,138 0,013
ARUS KAS OPERASI -> PROFITABILITAS 7,183 0,005
MODAL KERJA -> KESEHATAN PERUSAHAAN 4,120 0,023
MODAL KERJA -> PROFITABILITAS 6,370 0,001
PERPUTARAN PIUTANG -> KESEHATAN PERUSAHAAN 7,560 0,000
PERPUTARAN PIUTANG -> PROFITABILITAS 4,365 0,017
PROFITABILITAS -> KESEHATAN PERUSAHAAN 8,321 0,000

92
93

Anda mungkin juga menyukai