Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH ANALISIS KURIKULUM

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

“TELAAH KURIKULUM KIMIA SMP/MTs/SMA/MA/SMK”

Dosen Pengampu : Dr. Dwi Wahyudiati, M.Pd

DISUSUN OLEH :

NAMA : SITI WAHDIANTI PUTRI

NIM : 180109042

KELAS : VB

PROGRAM STUDI TADRIS KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM

2020
A. Perbedaan dan Persamaan Konsep Kurikulum 2013 dan KTSP
1. Perbedaan
a. Sistem yang digunakan Dalam kurikulum 2006 yang digunakan Standar Kompetensi dan
Kompetensi dasar Berbasis mata pelajaran, masing-masing disiplin ilmu dibahas atau
dikelompokkan dalam satu mata pelajaran. Dalam kurikulum 2013 yang digunakan
Kompetensi Inti (KI) Berbasis tematik, sehingga dalam pembelajaran yang digunakan
adalah tema-tema yang menjadi acuan atau bahan ajar.
b. Silabus yang digunakan Silabus yang digunakan adalah silabus yang dibuat oleh masing-
masing satuan pendidikan yang berdasarkan silabus nasional. Silabus yang digunakan
adalah silabus dari pusat, sehingga seluruh indonesia menggunakan silabus yang sama.
c. Mata pelajaran pancasila Dalam kurikulum 2006, mata pelajaran pendidikan pancasila
ditiadakan dan diganti dengan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
Dalam kurikulum 2013, mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dirubah menjadi
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.
d.  Implementasi kurikulum. Dalam kurikulum 2006, sistem yang digunakan adalah
penjurusan. Dalam kurikulum 2013, sistem yang digunakan adalah peminatan.
e. Beban belajar siswa Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran
yang terlalu kompleks melebihi kemampuan siswa. Beban belajar siswa lebih sedikit dan
disesuaikan dengan kemampuan siswa
f. Proses penilaian Berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output Berbasis
kemampuan melalui penilaian proses dan output
g. Penilaian Menekankan aspek kognitif. Test menjadi cara penilaian yang dominan
Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional Penilaian test dan
portofolio saling melengkapi
h. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Memenuhi kompetensi profesi saja Fokus pada
ukuran kinerja PTK Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal
motivasi mengajar
i. Pengelolaan Kurikulum Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalampengelolaan
kurikulum. Terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa
mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi
daerah. Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran (Satuan
pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaan kurikulum) Pemerintah Pusat dan
Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan
pendidikan. Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan
mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi
daerah (Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan
kurikulum di tingkat satuan pendidikan)
j. Penjurusan di SLTA/Sederajat Untuk SMA ada penjurusan sejak kelas XI. Dimana mata
pelajarannya sesuai dengan penjurusan yang dipilih. Penjurusan SMA dilakukan sejak
kelas X, diamana ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat dan pendalaman
minat.
k.  Kapasitas jam pelajaran Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dari pada jumalah mata
pelajarannya. Dimana jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding kurikulum 2013.
Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dari pada jumlah mata pelajaran. Dimana
jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding kurikulum KTSP.
l. Standar Kompetensi SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi SMA dan SMK memiliki
mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan ,dan
sikap.
m. Standar penilaian Standart penilaian lebih dominan pada aspek pengetahuan. Standart
penilaian menggunakan penilaian otentik yaitu mengukur semua kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
n. Konten pembelajaran Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah Bermacam
jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain. Konten ilmu
pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya.
2. Persamaan
a. Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks sebagai butir-
butir KD.
b. Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama dibuat atau
dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.
c. Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.
d. Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah yang pada
hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari pengetahuan bukan
menerima pengetahuan.
B. Kelemahan dan Kelebihan Konsep Kurikulum 2013 dan KTSP
1. Kelemahan
a. Kurikulum 2013
1) Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama
dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013.
2) Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil  dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN)
masih diberlakukan.
3) Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran
tersebut berbeda.
b. KTSP
1) Kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP
pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada.
2) Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan.
3) Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsep
penyusunan maupun prakteknya di lapangan.
4) Penerapan KTSP merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak
berkurang pendapatan para guru.
2. Kelebihan
a. Kurikulum 2013
1) Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan
karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan
budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
2) Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota.
Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan
potensi mereka.
3) Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak
usia dini.
4) Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui
pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan
profesionalisme secara terus menerus.
b. KTSP
1) Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.
2) Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk
semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program pendidikan.
3) KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan
mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa.
4) KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan
kurang lebih 20 %.
5) KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
C. Komponen RPP merujuk pada KTSP
Komponen-komponen RPP  KTSP:
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
2. Identitas mata pelajaran
3. Kelas/ Semester
4. Materi pokok
5. Alokasi waktu.
6. Standar kompetensi
7. Kompetensi dasar.
8. Indikator pencapaian kompetensi.
9. Tujuan pembelajaran.
10. Materi ajar.
11. Metode pembelajaran
12. Media Pembelajaran 
13. Kegiatan pembelajaran.
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditunjukkan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan, guru: menyiapkan peserta didik
secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai, dan menyampaikan materi  dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.  
b. Inti 
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Kegiatan inti ini dilakukan secara sitematis melalui proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
Dalam kegiatan eksplorasi, guru: melibatkan peserta didik mencari
informasiyang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari
denganbelajar dari aneka sumber; menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran,media pembelajaran, dan sumber belajar lain;  memfasilitasi
terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; melibatkan peserta didik
secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi peserta
didik melakukan percobaan dilaboratorium, studio, dan lapangan.
Dalam kegiatan elaborasi, guru: membiasakan peserta didik membaca
dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan dan tertulis; memberi
kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut;memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara
sehat untuk meningkatkan prestasi belajar, memfasilitasi peserta didik
membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis,
secara individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik untuk
menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;memfasilitasi peserta
didik melakukan pameran, turnamen, festival serta produk yang dihasilkan;
dan memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Dalam kegiatan konfirmasi, guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilan peserta didik, memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi
dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber; memfasilitasi peserta
didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah
dilakukan; dan memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman
yang bermaknan dalam mencapai kompetensi dasar.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau
kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Dalam
kegiatan penutup, guru: bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran; melakukan penilaian dan/atau
refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram; dan memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran; merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan
hasil belajar peserta didik; dan menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
14. Penilaian hasil belajar.
15. Sumber belajar

Anda mungkin juga menyukai