Anda di halaman 1dari 5

Dellani Fatin

2001548882
LA64

Methodology of Psychological Research: Quantitative Approach


Assignment II - Minggu ke 4 (Sesi 16)
Semester Pendek

1. Silahkan baca chapter mengenai internal dan external validity. Lalu, baca
jurnal yang telah disediakan (https://jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/44588).
Jangan lupa download full text PDF. Kemudian, analisis jurnal tersebut
apakah telah memenuhi internal dan eksternal validitas yang baik? Berikan
penjelasan anda berdasarkan materi yang telah anda pelajari!
Jawaban: Jurnal tersebut belum memiliki validitas internal yang baik. Sesuai
dengan definisi dari validitas internal yaitu hasil penelitian yang memang
menghasilkan hasil atau penjelasan yang jelas dan tidak ambigu mengenai
hubungan antar variabel penelitian kita. Namun, dalam jurnal penelitian ini
terdapat faktor yang memungkinkan adanya penjelasan alternatif. Seperti
contohnya, ketika peneliti menjelaskan bahwa dukungan sosial rekan kerja
terkait dengan kepercayaan perawat terhadap kemampuannya dalam
mengatasi situasi sulit terkait pekerjaan. Analisis data menunjukkan bahwa
kontribusi efektif supervisor dan dukungan sosial rekan kerja secara simultan
terhadap ketahanan diri adalah 35%. Ini menyiratkan bahwa sisa 65% varian
ditentukan oleh faktor lain. Di sini peneliti memiliki dugaan bahwa ada
beberapa faktor lain yang berkontribusi terhadap efikasi diri perawat rumah
sakit jiwa yang tangguh, yaitu jenis kelamin dan masa kerja, yang di mana ini
menimbulkan suatu ambiguitas. Sedangkan untuk validitas eksternal dari
jurnal penelitian ini sudah cukup baik. Berdasarkan dari definisi validitas
eksternal yaitu seberapa jauh kita bisa mengeneralisasikan hasil penelitian kita
ke penelitian lain (dengan partisipan yang berbeda, setting yang berbeda,
waktu yang berbeda, kultur yang berbeda, dll). Misalnya, ketika mengingat
tidak terdapat peran dukungan sosial supervisor yang signifikan terhadap
resilient self-efficacy, peneliti menyarankan agar supervisor meningkatkan
hubungan horizontal dengan bawahan melalui pendampingan, coaching, atau
gathering untuk menjalin kedekatan emosional, yang artinya hal ini mampu
digeneralisasikan ke populasi lain, yaitu supervisor selain di rumah
sakit jiwa tersebut, seperti misalnya perusahaan farmasi, perusahaan TV kabel,
dll.

2. Buatlah 1 desain penelitian deskriptif (boleh observasional, survey atau case


studies) dan jelaskan dalam beberapa paragraf yang didalamnya berisi:
Jawaban:
Judul penelitian deskriptif ini adalah “Gambaran self-esteem pada dewasa
awal setelah keluar dari emotionally abusive relationship”. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak dari self-esteem pada dewasa
awal setelah keluar dari emotionally abusive relationship. Dalam penelitian ini
menggunakan desain penelitian survey dengan jumlah partisipan 20
orang dengan rentang umur 18-30 tahun yang pernah berpacaran dan memiliki
pengalaman kekerasan emosional dalam pacaran.
(a). Pertanyaan penelitian:
 Apa saja dampak dari self-esteem pada dewasa awal setelah keluar dari
emotionally abusive relationship?
(b). Variabel
 Independent Variable: emotionally abusive relationship
 Dependent Variable: self-esteem
(c). Teori: teori self-esteem dari Polivy dan Heatherton.
(d). Metodologi: kuantitatif.

3. Pilihlah 1 jurnal mengenai studi korelasi yang membuktikan adanya hubungan


antar variabel. Setelah itu, lakukan analisa mengenai jurnal ini mengenai:
Jawaban:
Link jurnal: http://ojs.umsida.ac.id/index.php/jicte/article/download/1185/754
“Analisis Korelasi untuk Mengetahui Keeratan Hubungan antara Keaktifan
Mahasiswa dengan Hasil Belajar Akhir”.
(a). Variabel:
 X: keaktifan mahasiswa
 Y: hasil belajar akhir
(b). Pertanyaan Penelitian:
 Adakah hubungan antara keaktifan mahasiswa dengan hasil belajar
akhir?
 Bagaimana arah hubungan antara keaktifan mahasiswa dengan hasil
belajar akhir?
 Berapa besar hubungan antara keaktifan mahasiswa dengan hasil
belajar akhir?
(c). Hipotesis: H0 : ρ = 0 Vs H1: ρ ≠ 0
(d). Hasil penelitian: adanya hubungan korelasi yang signifikan antara
keaktifan mahasiswa (X) dengan hasil belajar akhir (Y).
(e). Arah hubungan: positive correlation.
(f). Koefisien korelasi (kuat-lemahnya hubungan): nilai koefisien korelasi
sebesar 0,857 menunjukkan bahwa terjadi korelasi positif yang tinggi antara
nilai keaktifan mahasiswa (X) dan nilai data hasil belajar akhir (Y).
Tambahan Soal Assignment dari Video Learning
(Correlation Research)

1. Apa yang dimaksud dengan korelasi linear dan korelasi monotonic?


Jawaban: Korelasi linear yaitu istilah statistik yang digunakan untuk
menggambarkan hubungan garis lurus antara dua variabel, sedangkan korelasi
monotonic adalah hubungan yang secara konsisten searah, baik secara
konsisten positif atau negatif secara konsisten.

2. Carilah masing-masing 1 artikel yang membuktikan studi korelasi dengan arah


positif dan negatif.
Jawaban:
 Arah hubungan korelasi positif, nilai koefisien korelasi sebesar 0,857
menunjukkan bahwa terjadi korelasi positif yang tinggi antara nilai
keaktifan mahasiswa (X) dan nilai data hasil belajar akhir (Y).
http://ojs.umsida.ac.id/index.php/jicte/article/download/1185/754
 Arah hubungan korelasi negatif, hasil perhitungan korelasi antara
kecerdasan emosional dan perilaku delinkuensi menunjukkan bahwa r
= - 0,247 dan p = 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa kecerdasan
emosional memiliki hubungan yang negatif dan signifikan dengan
perilaku delinkuensi.
https://journal.untar.ac.id/index.php/jmishumsen/article/download/932/
913
Tambahan Soal Assignment dari Video Learning
(True Experiment)

1. Carilah 1 jurnal penelitian eksperimen. Kemudian, paparkan penelitian


eksperimen tersebut berdasarkan skema komponen dasar penelitian
eksperimen (treatment, perbandingan, pengukuran dan kontrol)
Jawaban:
Link jurnal: https://dev.jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/6967 “Pelatihan
berpikir positif efektif untuk mengurangi tingkat stres siswa”.
 Treatment: Peneliti memberi treatment berupa pelatihan berpikir
positif kepada mahasiswa.
 Perbandingan: Kelompok eksperimen mendapat perlakuan berupa
pelatihan berpikir positif, sedangkan kelompok kontrol (daftar tunggu)
tidak mendapatkan pelatihan.
 Pengukuran: Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pelatihan berpikir positif sebagai variabel bebas (independent variable)
dan stres pada mahasiswa sebagai variabel tergantung (dependent
variable). Skala Tingkat Stres Siswa (SSLS) digunakan untuk
mengungkapkan apakah mereka mengalami gangguan stres atau tidak.
 Kontrol: Pelatihan berpikir positif efektif menurunkan tingkat stres
pada mahasiswa, yang artinya treatment yang diberikan peneliti
berhasil.

2. Apa perbedaan penelitian eksperimen murni dengan quasi eksperimen?


Jawaban: Pada penelitian eksperimen murni, peneliti dapat mengontrol
semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Sedangkan
quasi eksperimen mempunyai variabel control tetapi tidak digunakan
sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksaan
eksperimen.

Anda mungkin juga menyukai