Mini Review Persalinan - Kartini Melani BR R
Mini Review Persalinan - Kartini Melani BR R
Diajukan untuk memenuhi laporan Stase II Asuhan Kebidanan pada Persalinan Fisiologis
Disusun :
KARTINI MELANI BR R
NIM. P2.06.24.18.09.012
D. Pembahasan
Menurut beberapa peneliti terapi musik berfungsi sebagai pengontrol dan merupakan
teknik untuk menimbulkan kenyamanan lingkungan saat wanita melahirkan diruang
bersalin.
Dengan musik dapat membuat ibu menjadi rileks, kondisi yang rileks dapat membuat
metabolisme didalam tubuh dapat berlangsung dengan baik sehingga fungsi
neurotransmitter juga akan berfungsi dengan baik dan koordinasi sel didalam tubuh
menjadi lebih baik (Djohan, 2006).
1. Berdasarkan hasil penelitian Hendri P.L Tobing, dkk pada Jurnal Penelitian
Kesehatan Suara Forikes ------------------- Volume VIII Nomor 1, Januari 2017
ISSN 2086-3098 (p) -- ISSN 2502-7778 (e) dengan judul PENGARUH
TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA IBU
PRIMIGRAVIDA KALA I FASE AKTIF PERSALINAN di 10 (sepuluh)
Bidan Praktek Mandiri Kota Pematangsiantar.
Tingkat nyeri persalinan kala I merupakan tingkat nyeri kontraksi
uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktifitas system saraf simpatis,
perubahan tekanan darah, denyut jantung, pernafasan, dan warna kulit dan
apabila tidak segera diatasi maka meningkatkan rasa kuatir, tegang, takut, dan
stress (Bobak, 2005).
Manfaat musik klasik menurut Djohan dalam Setyaningsih, 2009, yaitu
sebagai audioanalgesic atau penenang, focus perhatian atau mengatur latihan,
meningkatkan hubungan antara terapis dank lien, memperkuat proses belajar,
mengatur kegembiraan dan interaksi personal yang positif, sebagai penguat
atau piñata untuk kesehatan dalam hal keterampilan fisiologis, emosi dan gaya
hidup, mereduksi stress pada pikiran dan kesehatan tubuh. Penelitian ini
didukung oleh penelitian Diah Eko (2011) tentang pengaruh terapi musik
terhadap respon nyeri, tanda-tanda vital ibu bersalin kala I fase aktif di RS
Muhammadiyah Lamongan.
2. Berdasarkan hasil penelitian Faulia Mauluddina, dkk pada Jurnal Kesehatan
dan Pembangunan, Vol. 9, No.18, Juli 2019 dengan judul ANALISIS TERAPI
MUSIK KLASIK DALAM RELAKSASI PERSALINAN DI BPM
ERNIWATY DI BABAT SUPAT TAHUN 2018
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses persalinan yaitu
kontraksi (His) dan mengedan (power), jalan lahir (passage), janin dan
plasenta (passanger), psikologis , dan penolong (provider), faktor-faktor
tersebut sangat berperan dalam menentukan lancar atau tidaknya suatu
persalinan. Contohnya saja persalinan memanjang, hal ini disebabkan oleh
melemahnya kekuatan his dan mengedan ibu yang terkait dengan usia yang
relative tua, salahnya pimpin pesalinan ataupun perasaan takut dan cemas,
takut ataupun khawatir merupakan hal yang wajar terutama pada persalinan
primigravida. (Karlita, 2013)
Pengaruh musik klasik terahadap relaksasi kecemasan musik di yakini
dapat digunakan untuk relaksasi, meringankan stress,dan
mengurangikecemasan karena musik merupakan sebuah rangsangan
pendengaran yang terorganisasi, yang terdiri atas melodi, ritme, harmoni,
bentuk dan gaya. Ada salah satu cara dalam mengurangi kecemasan, salah
satunya dengan mendengarkan musik Mozart/musik klasik. Musik klasik
adalah musik yang mampu memperbaiki konsentrasi, ingatan dan persepsi
sosial. (Haruman, 2013)
3. Berdasarkan hasil penelitian Maria Ulfa pada jurnal JuKe Vol. 1 No. 2, Juli -
Desember 2017 dengan judul PEMBERIAN TERAPI MUSIK
INTRUMENTAL MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU
BERSALIN KALA 1 FASE LATEN
(The Giving Of Instrumental Music Therapy To Decrease The Level Of
Anxienty Of Mother In Laten Phase Of Labour) di BPM Okta Asri Angelia
Amd.Keb kaweron
Saat menghadapi persalinan, munculnya kecemasan ini sangat wajar,
karena merupakan suatu pengalaman baru dan merupakan masamasa yang
sulit bagi seorang wanita. Kecemasan merupakan respons terhadap situasi
tertentu yang mengancam dan merupakan hal yang normal terjadi menyertai
perkembangan, perubahan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti
hidup. Seringkali kecemasan juga ditandai dengan perasaan mudah marah,
cemas, perasaan tegang, mudah, gugup, kewaspadaan berlebih, dan terkadang
menyebabkan keringat pada telapak tangan. Terkadang dampak yang terjadi
pada kecemasan dapat berupa dampak yang positif atau negatif. Dampak
positif terjadi jika kecemasan muncul pada tingkat moderat dan memberikan
kekuatan untuk melakukan sesuatu, membantu individu membangun
pertahanan dirinya agar rasa cemas yang dirasakan dapat berkurang sedikit
demi sedikit, sedangkan dampak negatif terjadi jika kecemasan muncul pada
tingkat tinggi dan menimbulkan simtom-simtom fisik yang dapat menghalangi
individu untuk berfungsi efektif dalam kehidupan sehari-hari seperti
meningkatnya detak jantung, dan menegangnya otot-otot tubuh sehingga
sering terlihat sebagai suatu reaksi panik. (Stuart, 2008)
Musik bersifat terapeutik artinya dapat menyembuhkan. Salah satu
alasannya karena musik menghasilkan rangsangan ritmis yang kemudian
ditangkap melalui organ pendengaran dan diolah di dalam sistem saraf tubuh
dan kelenjar pada otak yang selanjutnya mereorganisasi interpretasi bunyi ke
dalam ritme internal pendengarnya. Ritme internal ini mempengaruhi
metabolisme tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih
baik. Dengan metabolisme yang lebih baik, tubuh akan mampu membangun
sistem kekebalan yang lebih baik, dan dengan sistem kekebalan yang lebih
baik tubuh menjadi lebih tangguh terhadap kemungkinan serangan penyakit.
Sebagian besar perubahan fisiologis tersebut terjadi akibat aktivitas dua sistem
neuroendokrin yang dikendalikan oleh hipotalamus yaitu sistem simpatis dan
sistem korteks adrenal. (Musbikin,2009).
Terapi musik merupakan salah satu teknik distraksi yang efektif yang
dapat menurunkan nyeri fisiologi, stress dan kecemasan dengan mengalihkan
perhatian seseorang dari nyeri. Disamping itu musik juga berfungsi sebagai
pengontrol dan merupakan teknik untuk menimbulkan kenyamanan
lingkungan saat wanita melahirkan di ruang bersalin. Adapun musik untuk
penyembuhan tidak perlu merupakan musik favorit, namun musik itu harus
jernih dan menyenangkan. Musik instrumental (klasik) lebih disukai ibu dalam
persalinan dibandingkan dengan jenis musik lain dan menjadi pilihan bagi
wanita (Djohan, 2006).
Kadar hormon-hormon stress dalam darah menurun secara signifikan
pada orang-orang yang mendengarkan musik yang santai (Champbell. 2008).
Salah satu penggunaan musik untuk tujuan terapeutik yang paling
umum adalah untuk meringankan kecemasan atau nyeri akibat pembedahan
dan prosedur medis lainnya. Salah satu karya musik yang terbukti
menenangkan adalah kumpulankarya Mozart ‘Laudate Dominium’ dari
Cosmic Classic (Champbell, 2008). Dengan pemberian terapi musik ini ibu
menjadi lebih rileks akibat tekanan darah yang lebih stabil sehingga dapat
memperlancar proses persalinan.
4. Berdasarkan hasil penelitian Sri Untari pada Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak
Akademi Kebidanan An-Nur, Volume 3/Nomor 2/Desember/2018 dengan
judul PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK SUARA ALAM UNTUK
MENURUNKAN INTENSITAS RASA NYERI PERSALINAN KALA I
FASE AKTIF DI PUSKESMAS TOROH 1
Persalinan adalah saat yang sangat dinanti-nantikan ibu hamil untuk
dapat marasakan kebahagiaan melihat dan memeluk bayinya. Tetapi,
persalinan juga disertai rasa nyeri yang membuat kebahagiaan yang
didambakan diliputi oleh rasa takut dan cemas. Pada saat persalinan akan
dimulai fungsi seorang ibu adalah untuk melaksanakan proses kelahiran.
Sedangkan peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk
mendeteksi dini adanya komplikasi, disamping itu bersama keluarga
memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin (Sumarah, 2009. Hal.
81)
Terapi musik adalah bentuk pelaksanaan dengan memperdengarkan
musik dan lagu secara terpadu dan terarah untuk membimbing ibu selama
kehamilan dengan tujuan agar ibu hamil merasa rileks, stimulasi dini pada
janin, dan menjalin hubungan emosional antar ibu dan janinnya. Kemurnian
musik klasik dapat membawa pendengarnya merasa tenang dan nyaman,
namun teknik terapi musik klasik masih jarang digunakan. Musik klasik dapat
mempengaruhi psikis ibu sehingga secara perlahan-lahan rasa nyeri yang
dialami ibu akan berkurang. Hal ini disebabkan karena musik yang lembut
akan menyebabkan adanya rangsangan di otak bagian tengah untuk
menghambat atau menekan transmisi impuls nyeri melalui neuron yang ada di
bagian tersebut. (Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, 2006).
Daftar Pustaka
Aprillia, yesie. 2010. Hipnostetri Rileks, Nyaman Dan Aman Saat Hamil Dan Melahirkan.
Jakarta. Gagas Media.
Behmanesh, Pasha, Zeinalzadeh (2009).The effect of heat therapy on labor pain severity and
delivery outcome in parturient women. Journal Iranian Red Crescent Medical (IRCMJ)
11(2):188-192
Bobak, Irene M.2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4 Jakarta; EGC
Good, Marion .2000 Associate Professor of Nursing, Frances Payne Bolton Schoolof
Nursing, Case Western Reserve University, Cleveland, Ohio, USA
Haruman. 2013. Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Kecemasan Atlet
Sebelum Menghadapi Pertandingan. Skripsi. Universitas Diponogoro Semarang.
Maryunani, A., 2010. Nyeri dalam Persalinan, Edisi 1, Jakarta: Trans Info Media
Mulati, T. S., Handayani S.R., & Arifin , Z. (2007). Perbedaanantara pengontrol nyeri
pinggang persalinan dengan teknik superficial heat-cold dan teknik counterpressure terhadap
efektifitaspengurangan nyeri pinggang padakala I persalinan studi di RB wilayah Klaten.
http//jurnal. pdii. lipi. go.id/ admin/jurnal/34076976.pdf. Diakses 01 Januari 2016
M., Judha., Sudarti & A., Fauziah. (2012). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri Persalinan.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Musbikin. I. 2009. Kehebatan Musik Untuk Mengasah Kecerdasan Anak. Power Books
(IHDINA): Jakarta.
Potter, P.A., Perry, A.G., 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4. Volume 1. Alih Bahasa: Yasmin Asih, dkk. Jakarta: EGC.
Potter, P.A, Perry, 2006, A.G. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, Dan
Praktik. Edisi 4. Volume 1. Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk. Jakarta : EGC.
Sumarah. 2009. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin). Yogyakarta :
Fitramaya