Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Defenisi keluarga

1. Menurut Depkes. RI. 1988

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas

kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu

tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ke tergantungan.

Menurut S .G . Bailon dan Aracelis Maglaya 1989

Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena

hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka

hidup bersama dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan

di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan

kebudayaan ( Nasrul Effendi ,1998 : 33 ).

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah :

a. Adanya ikatan perkawianan dan pertalian darah.

b. Unit terkecil dari masyarakat.

c. Terdiri atas dua orang atau lebih.

d. Hidup dalam satu rumah tangga.

e. Dibawah asuhan seorang kepala keluarga.

f. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga

g. Setiap anggota keluarga mempunyai perannya masing-masing.

h.  Menciptakan dan mempertahankan kebudayaan


2. Keperawaatan kesehatan keluarga

Menurut S.G. Bailon dan Aracelis Maglaya 1978 . Perawatan kesehatan

keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan

atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat

dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana penyalur

(Nasrul Effendi,1998:39)

B. Tipe keluarga

Terdiri dari :

1. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,

anak-anak.

2. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah dengan

sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakandan sebagainya .

3. Keluarga berantai (serial family) ialah keluarga yang terdiri dari wanita

dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga

inti.

4. Keluarga duda/janda (single family) adalah keluarga yang terjadi karena

perceraian atau kematian.

5. Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang perkawinanya

berpoligami dan hidup secara bersama–sama.

6. Keluarga kabitas (cahabitasia) adalah dua orang menjadi satu tanpa

pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.


C. Keluarga sebagai unit keperawatan

Alasan keluarga sebagai unit pelayanan ( R.B freedman, 1981 ) adalah

sebagai berikut :

1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang

menyangkut kehidupan masyarakat .

2. Keluarga sebagai suatu dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau

memperbaiki masalah – masalah dalam kelompoknya

3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila

salah satu angota keluarganya mempunyai masalah kesehatan akan

berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lain

4. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu ( pasien )

keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara

kesehatan anggota keluarganya yang menderita hipertensi.

5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah dalam upaya

kesehatan bagi anggota keluarga yang menderita sakit hipertensi.

D. Faktor yang mempengaruhi sehat - sakit

Faktor yang mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga menurut H. L

Bloom yaitu

1. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang dapat mencegah terjadinya penyakit hipertensi

adalah dengan cara menghindari adanya stres

2. Faktor social budaya

a. Faktor social budaya yang dapat mempengaruhi penyakit hipertensi

adalah :
1) Kebiasaan merokok

2) Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung

garam

3) Pola diet tidak terat

4) Bila sakit tidak segera berobat

b. Status social budaya yang dapat meningkatkan stasus kesehatan pada

kasus hipertensi adalah :

1) Menghindari kebiasaan merokok.

2) Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung garam

3) Menjaga berat badan dan olah raga yang terratur

4) Melakukan konril yang teratur

c. Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk menurunkan angka

kesakitan dan kematian akibat hipertensi

d. Faktor keturunan

Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang bersifat genetic

e. Tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.

Menurut Freedman (1981) keluarga mempunyai lima (5) tugas

memelihara kesehatan keluarga khususnya keluarga yang anggotanya

menderita penyakit hipertensi yaitu :

1) Mengenal gangguan dan perkembangan kesehatan setiap anggota

keluarga tentang gejala hipertensi

2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

terhadap angota keluarga yang menderita penyakit hpertensi


3) Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang menderita

hipertensi

4) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan

kesehatan dan perkembangan kepada anggota keluarganya

5) Mempertahankan hubungan timbal balik dengan fasilitas kesehatan

yang dapat mengatasi penyakit hipertensi.

f. Peran perawat dalam memberi asuhan keperawatan pada keluarga

yang menderita penyakit hipertensi.

Dalam proses membantu keluarga yang menderita penyakit

hipertensi maka peran perawat diperlukan sebagai berikut :

1) Pengenal tentang gejala hipertensi

2) Perawat membatu keluarga untuk mengenal tentang gejala

penyakit hipertensi.

3) Pemberi perawatan pada anggota keluarga yang menderita

penyakit hipertensi. Dalam memberikan perawatan pada anggota

keluarga yang menderita penyakit hipertensi, perawat

memberikan kesempatan kepada keluarga untuk

mengembangkan kemampuam mereka dalam melaksanakan

perawatan dan memberikan demonstrasi kepada keluarga

bagaimana merawat anggota keluarga yang menderita

hipertensi.

4) Koordinator pelayanan kesehatan kepada keluarga yang

menderita penyakit hipertensi .

5) Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan

kelurga yang menderita penyakit hipertensi, sehingga dapat


menilai, mengetahui masalah dan kebutuhan keluarga serta

mencari cara penyelesaian masalah penyakit yang sedang

dihadapi

6) Fasilitator

7) Menjadikan pelayanan kesehatan dengan mudah untuk

mengenal masalah pada keluarga yang menderita penyakit

hipertensi dan mencari alternatif pemecahanya .

8) Pendidik kesehatan

9) Perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah

perilaku keluarga dari perilaku


KONSEP DASAR PENYAKIT

A. Pengertian

Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah baik tekanan sistolik dan

diastolic serta merupakan suatu factor terjadinya kompilikasi penyakitt

kardiovaskuler (Soekarsohardi,1999 : 151)

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic

diatas standar dihubungkan dengan usia (Gede Yasmin,1993 : 191 ).

Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa :

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun

diastolic diatas normal sesuai umur dan merupakan salah satu factor

resiko terjadinya kompilkasi penyakit kardiovaskuler.

B. Etiologi

Hipertensi dapat dikelompokan dalam dua kategori :

1. Hipertensi primer artinya belum diketahui penyebabnya yang jelas.

Berbagai faktor yang turut berperan sebagai penyebab hipertensi seperti

berrtambahnya usia , factor psikologis , dan keturunan. Sekitar 90 %

hipertensi tidak diketahui penyebabnya .

2. Hipertensi sekunder telah diketahui penyebabnya seperti stenosis arteri

renalis, penyakit parekim ginjal, Koartasio aorta. Hiperaldosteron,

pheochromositoma dan pemakaian oral kontrasepsi.

Adapun factor pencetus hipertensi seperti, keturunan, jenis kelamin,

umur, kegemukan, lingkungan, pekerjaan, merokok, alcohol dan social

ekonomi (Susi Purwati , 2000 : 25 )

C. Patofisiologi.
Jantung adalah sistim pompa yang berfungsi untuk memompakan darah

keseluruh tubuh, tekanan teresebu t bergantung pada factor cardiac output

dan tekanan peririfer. Pada keadaan normal untuk memenuhi

kebutuhan metabolisme jaringan tubuh yang meningkat diperlukan

peningkatan cardiac output dan tekanan perifer menurun .

Konsumsi sodium (garam ) yang berlebihan akan mengakibatkan

meningkatnya volume cairan dan pre load sehingga meningkatkan cardiac

aouput . Dalam sistim Renin - Angiotensien - aldosteron pada

patogenesis hipertensi, , glandula supra renal juga menjadi factor

penyebab oleh karena faktor hormon. Sistim Renin mengubah

angiotensin menjadi angiotensin I kemudian angitensin I menjad

angiotensin II oleh Angitensi Convertion Ensym (ACE ). Angiotensin

II mempengaruhi Control Nervus Sistim dan nervus pereifer yang

mengaktifkan sistim simpatik dan menyebabkan retensi vaskuler perifer

meningkat . Disamping itu angiotensin II mempunyai efek langsung

terhadap vaskuler smoot untuk vasokonstruksi renalis. Hal tersebut

merangsang adrenal untuk mengeluarkan aldosteron yang akan

meningkatkan extra Fluid volume melalui retensi air dan natrium. Hal

ini semua akan meningkatkan tekanan darah melalui peningkatan

cardiac output. (Jurnlistik international cardiovaskuler,1999 ).

D. Komplikasi

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi seperti , penyakit jntung

koroner, gagal jantung ,gagal ginjal ,kerusakan mata, dan kerusakan pembuluh

darah otak ( Sri Rahayu, 2000 : 22,23 dan patologi penyakit jantung RSUD.dr

Soetomo,1997).
E. Perawatan pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :

1. Pengaturan diit

2. Berolah raga

3. Obat-obatan penurun takanan darah antara lain : ga secara teratur

4. Menghilangkaan rasa takut :

a. Diuretik : Hidrochlortiasid,Furosemid dll.

b. Betabloker :Proparnolol, dll.

c. Alfabloker : Prazosin dll.

d. Penghambat ACE : Kaptopril dll.

e. Antagonis Kalsium : Diltiasem dll.(farmakologi FKUI,1995)

f. Nutrisi

Dalam merencanakan menu makanan untuk penderita hipertensi ada

beberapa factor yang perlu diperhatikan yaitu keadaan berat badan,

derajat hipertensi,aktifitas dan ada tidaknya komplikasi. Sebelum

pemberian nutrisi pada penderita hipertensi ,diperlukan pengetahuan

tentang jumlah kandungan natrium dalam bahan makanan. Makan biasa

( untuk orang sehat rata-rata mengandung 2800 – 6000 mg per hari ).

Sebagian besar natrium berasal dari garam dapur. Untuk mengatasi

tekanan darah tinggi harus selalu memonitor kadaan tekanan darah serta

cara pengaturan makanan sehari-hari. Secara garis besar ada 4 (empat)

macam diit untuk menanggulangi atau minimal mempertahankan tekanan

darah yaitu :

1) Diet rendah garam

Diet rendah garam pada hakekatnya merupakan diet dengan

mengkonsumsi Makanan tanpa garam.Garam dapur mempunyai


kandungan 40% Natrium. Sumber sodium lainnya antara lain

makanan yang mengandung soda kue, baking powder, MSG (Mono

Sodium Glutamat),Pengawet makanan atau natrium bensoat

biasanya terdapat dalam saos,kecap,selai,jelli,makanan yang terbuat

dari mentega, contoh nya :

a) Jangan menggunakan garam dapur.

b) Hindari makanan awetan seperti kecap, margarie, mentega,

keju, trasi, petis, biscuit, ikan asin, sardensis, sosis dan lain-lain.

c) Hindari bahan makanan yang diolah dengan menggunakan

bahan makanan tambahan atau penyedap rasa seperti saos.

d) Hindari penggunaan beking soda atau obat-obatan yang

mengandung sodium.

e) Batasi minuman yang bersoda seperti cocacola, fanta, seperait

2) Diet rendah kolesterol / lemak

Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu kolesterol,

trigliserida, dan pospolipid. Sekitar 25 – 50 % kolesterol berasal dari

makanan dapat diarsorbsi oleh tubuh sisanya akan dibuang lewat

faeces. Beberapa makanan yang mengandung kolestero tinggi yaitu

daging, jeroan, keju keras, susu, kuning telur, ginjal, kepiting, hati

dan kaviar. Tujuan diet rendah kolesterol adalah menurunkan kadar

kolestero serta menurunkan berat badan bila gemuk. Hal-hal yang

harus diperhatikan dalam mengatur nutrisi pada hypertensi adalah :

a) Hindari penggunaan minyak kelapa, lemak, margarine dan

mentega.

b) Batasi konsumsi daging, hati, limpa dan jenis jeroan.


c) Gunakan susu full cream.

d) Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir per

minggu.

e) Lebih sering mengkonsumsi tahu, tempe, dan jenis kacang-

kacang lainnya.

f) Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis-manis seperti

sirup, dodol.

g) Lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah – buahan.

3) Diet kalori bila kelebihan berat badan.

Hypertensi tidak mengenal usia dan bentuk tubuh seseorang. Meski

demikian orang yang kelebihan berat badan akan beresiko tinggi

terkena hypertensi. Salah satu cara untuk menanggulanginya

dengan melakukan diet rendah kalori, agar berat badannya menurun

hingga normal. Dalam pengaturan nutrisi perlu diperhatikan hal

berikut :

a) Asupan kalori dikurangi sekitar 25 % dari kebutuhan energi atau

500 kalori untuk penurunan 0,5 kg berat badab per minggu.

b) Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat

gizi.

c) Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan.

Contoh menu untuk penderita hypertensi :

1 piring nasi ( 100 gram ), 1 potong daging ( 50 gram ), 1

mangkok sup ( 130 gram ), 1 potong tempe ( 50 gram ), 1

potong pepaya ( 100 gram ), (Rahayu, 2000 ).


F. Dampak masalah

1. Terhadap individu.

a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat.

Hypertensi merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya oleh

penderita. Kurangnya pengetahuan klien terhadap penyakit hypertensi,

sebagian besar timbul tanpa gejala yang khas.

b. Pola nutrisi dan metabolisme.

Pada penderita hypertensi sering mengalami keluhan kepala pusing

dan bila berlangsung lama disertai mual-mual dan muntah.

c. Psikologi.

Penderita hypertensi biasanya iritabel, mudah marah dan tersinggung.

d. Pola tidur dan istirahat

Pada klien hypertensi mengalami gangguan tidur sering terbangun

karena sering sakit kepala dan tegang pada leher bagian belakang.

e. Pola persepsi dan pengetahuan.

Pada klien hipertensi sering terjadi kebosanan akan prosedur

pengobatan yang lama ,diet, olah raga, merokok, minuman beralkohol.

f. Pada pola tata nilai dan kepercayaan

Klien akan merasa cemas akan kesembuhan penyakitnya dan merasa

tidak berdaya dengan keberadaan sekarang.

2. Terhadap keluarga

a. Merepotkan dalam memberikan perawatan ,pengaturan diet,

mengantar kontrol dan manambah beban biaya hidup yang terus –

menerus.
b. Produktifitas menurun. Apabila hipertensi mengena kepala keluarga

yang berperan sebagai pencari nafkah untuk kebutuhan keluarga ,maka

akan menghambat kegiatannya sehari-hari untuk kegiatan seperti

semula.

c. Psikologi .

Peran kepala akan diganti oleh anggoata keluarga yang lain.

3. Terhadap masyarakat

Dengan adanya klien hipertensi dimasyarakat memungkinkan terjadi

perubahan peran dalam masyarakat Selain itu akan menimbulkan

kecemasan terhadap masyarakat dan akan terjadi ancaman kehilangan

salah satu anggotanya.

4. Pelayanan kesehatan

Mengamati prevalensi penyakit hipertensi yang semakin meningkat,maka

akan terjadi beban pelayanan kesehatan di masa yang akan datang.


KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Penjajakan pertama

Tujuan penjajakan tahap pertama adalah untuk mengetahui masalah yang

dihadapi oleh keluarga.

2. Pengumpulan data

Merupakan informasi yang diperlukan untuk mengukur masalah kesehatan,

status kesehatan, kesanggupan keluarga dalam memberikan perawatan

pada anggota keluarga.

a. Struktur dan sifat anggota keluarga

1) Anggota –anggota keluarga dan hubungan dengan kepala keluarga.

2) Data demografi : umur,jenis kelamin, kedudukan dalam keluarga.

3) Tempat tinggal masing-masing anggota keluarga,

4) Macam struktur anggota keluarga apakah matrikat,patrikat

berkumpul atau menyebar.

5) Anggota keluarga yang menonjol dalam pengambilan keputusan.

6) Hubungan dengan anggota keluarga termasuk dalam perselisihan

yang nyata ataupun tidak nyata.

7) Kegiatan dalam hidup sehari-hari,kebiasaan tidur,kebiasaan makan

dan penggunaan waktu senggang

b. Faktor sosial budaya dan ekonomi

1) Pekerjaan

2) Penghasilan

3) Kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan primer

4) Jam kerja ayah dan ibu


5) Siapa yng menentukan keuangan dan penggunaannya

c. Faktor lingkungan

1) Perumahan

a) Luas rumah

b) Pengaturan dalam rumah

c) Persediaan sumber air

d) Adanya bahan kecelakaan

e) Pembuangan sampah

2) Macam lingkungan / daerah rumah

3) Fasilitas social dan lingkungan

4) Fasilitas transportasi dan kesehatan

d. Riwayat kesehatan

1) Riwayat kesehatan dari tiap anggota keluarga

2) Upaya pencegahan terhadap penyakit

3) Sumber pelayanan kesehatan

4) Perasepsi keluarga terhadap peran pelayanan dari petugas

kesehatan

5) Pengalaman yang lalu dari petugas kesehatan.

6) Cara pengumpulan data

a) Oservasi langsung : dapat mengetahui keadaan secara

langsung.

b) Keadaan fisik dari tiap anggota keluarga.

c) Komunikasi dari tiap anggota keluarga

d) Peran dari tiap anggota keluarga

e) Keadaan rumah dan lingkungan


2) Wawancara

Dapat mengetahui hal-hal :

a) Aspek fisik

b) Aspek mental

c) Sosial budaya

d) Ekonomi

e) Kebiasaan

f) Lingkungan

3) Studi dokumentasi antara lain

a) Perkembangan kesehatan anak

b) Kartu keluarga

c) Catatan kesehatan lainnya

d) Dilakukan terhadap angota keluarga yang mengalami masalah

kesehatan dan keperawatan antara lain :

(1) Tanda-tanda penyakit

(2) Kelainan organ tubuh

3. Analisa data

Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang

dialami oleh keluarga. Dalam menganalisis data dapat menggunakan

Typologi masalah dalam family healt care.

Permasalahan dapat dikategorikan sebagai berikut :

a. Ancaman kesehatan adalah : keadaan yang dapat memungkinkan

terjadinya penyakit,kecelakaan atau kegagalan dalam mencapai potensi

kesehatan.

b. Contoh :
Riwayat penyakit keturunan dari keluarga seperti hipertensi

Masalah nutrisi terutama dalam pengaturan diet

c. Kurang atau tidak sehat adalah : kegagalan dalam memantapkan

kesehatan.

Contoh:

Adakah didalam keluarga yang menderita penyakit hipertensi

Siapakah yang menderita penyakit hipertensi

d. Krisis adalah : saat- saat keadaan menuntut terlampau banyak dari

indivdu atau keluarga dalam hal penyesuaian maupun sumber daya

manusia

B. Diagnosa dan Perencanaan keperawatan


1. Diagnosa 1: pemeliharaan kesehatan tidak efektif b/d Ketidakmampuan
mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab terjadinya hipertensi
Tujuan

Keluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi anggota keluarga yang
menderita penyakit hipertensi.

Kriteria hasil :

a. Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batas pengaturan diet


bagi anggota kelurga yng menderita hipertensi.
b. Keluarga dapat memahami dan mampu mengambil tindakan sesuai
anjuran.

Rencana tindakan

a. Guidance
Kaji pola nutrisi keluarga
R/ Mengetahui pola nutrisi keluarga
Kaji pengetahuan keluarga tentang nutrisi untuk penderita hipertensi
R/ agar bisa menentukan tindakan selanjutnya untuk diberikan pendkes
b. Support
Beri penjelasan kepada keluarga cara pengaturan diet yang benar bagi
penderita hipertensi.
R/ Dengan diberikan penjelasan diharapkan keluarga menimbulkan
peresepsi yang negatip sehingga dapat dijadikan motivasi untuk
mengenal masalah khususnya nutrisi untuk klieh hiperetensi
c. Teaching
Jelaskan kepada klien dan keluarga ,bagaiman caranya menyediakan
makan-makanan rendah garam bagi penderita hipertensi
R/ Dengan diberikan penjelasan keluarga mampu menyajikan makanan
yang rendah garam.

d. Environment
Berikan lingkungan yang tenang
R/ agar px merasa lebih tenang

e. Collaboration
Kolaborasi dengan keluarga dalam menentukan menu makanan
penderita
R/ agar menu makanan penderita tepat

2. Diagnosa 2: manajemen teraupetik tidak efektif b/d Ketidakmampuan


keluarga dalam mengambil keputusan untuk mengatur diet terhadap anggota
keluarga yang menderita hipertensi.
Tujuan

Keluarga dapat memahami tentang manfaat pengaturan diet untuk klien


hipertensi

Kriteria hasil

a. Keluarga mampu menjelaskan tentang manfaat pengaturan diet bagi klien


hiperetensi
b. Keluarga dapat menyediakan makanan khusus untuk klien hipertensi
c. Keluarga dan pasien berhubungan baik

Rencana tindakan

a. Guidance
Kaji siapa yang mempunyai peran dalam pengambilan keputusan
R/ untuk menentukan dalam peranan keluarga yang mengambil keputusan
b. Support
Berikan penjelasan kepada keluarga tentang manfaat pengaturan diet
untuk penderita
R/ agar keluarga mampu melaksanakan cara pengaturan diet
c. Teaching
Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat pengaturan diet untuk
klien hipertensi
R/ Dengan diberi penjelasan diharapkan keluarga mampu melaksanakan
cara pengaturan diet untuk klien hipertensi
Beri penjelasan kepada keluarga jenis untuk klien hipertensi.

R/ Keluarga diharapkan mengetahui jenis makanan untuk penderita


hipertensi.

d. Environment
Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman
R/ agar keluarga dan pasien dapat menerima informasi dengan baik
e. Collaboration
Kolaborasi dengan keluarga dalam menyediakan jenis makanan yang
tepat bagi pasien
R/ agar pasien bisa menjalani diet yang baik

3. Diagnosa 3: Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan


hipertensi b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan
dan perawatan hipertensi.
Tujuan
 Keluarga dapat melakukan perawatan yang tepat terhadap anggota keluarga
yang menderita hipertensi setelah tiga kali kunjungan rumah.
Kriteria hasil
Keluarga dapat menjelaskan secara lisan cara pencegahan dan perawatan
penyakit hipertensi.

Rencana tindakan
a. Guidance
Kaji pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan dan perawatan
hipertensi
R/ untuk menentukan intervensi selanjutnya dalam memberikan
penjelasan
b. Support
Diskusikan tentang manfaat istirahat, diet yang tepat dan olah raga
khususnya untuk anggota keluarga yang menderita hipertensi.
R/ untuk mengontrol penyakit hipertensi agar tidak semakin parah
c. Teaching
Jelaskan pada keluarga cara-cara pencegahan penyakit hipertensi.
R/ Agar anggota keluarga yang lain dapat terhindar dari hipertensi
d. Dev. Environment
Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman
R/ agar keluarga dan pasien dapat menerima informasi dengan baik
e. Collaboration
Kolaborasi dengan keluarga dalam pembuatan atau penyediaan makanan
/ diet khusus bagi pasien
R/ agar pemenuhan nutrisi pasien terkontrol
DAFTAR PUSTAKA

Proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistim kardiovasculer.


Editor Ni Luh Gede Yasmin SKp. Penerbit buku kedokteran EGC I
1993 Jakarta.
Patologi hipertensi Lab. SMF. Penyakit jantung RSUD.Dr.Soetomo 1997
Surbaya Jurnalistik Guedilines for the management hipertention
1997.
Jurnalistik International of Cardiovasculer Medicine,Surgery and patology
1997. Farmakologi dan terapi .Edisi IV FKUI 1995 Jakarta.
Keperawatan Komunitas dan kesehatan rumah ,pengkajian intervensi dan
penyuluhan .Pengarang Marcia Stanhope dan Ruth N.
Knollmueler.Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta 1997 .
Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas edisi II Nasrul Effendi editor
Yasmin Asih penerbit buku kedokteran EGC Jakarta 1998
MENGETAHUI

MAHASISWA/i

Eva Wulandari Putri

2012 612 0984

PEMBIMBING LAPANGAN PEMBIMBING AKADEMIK

Nelly Arianty S,Kep, Ns Susito SKM M,Kes

19820202 200604 2014 19650307 198703 1 006

Anda mungkin juga menyukai