A. Konsep Keluarga
1. Pengertian
Keluarga merupakan sasaran keperawatan komunitas selain
individu, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan keperawatan
keluarga merupakan salah satu area pelayanan keperawatan yang
dapat dillaksanakan di masyarakat. Pelayanan keperawatan keluarga
merupakan salah satu area pelayanan keperawatan yang dapat
dilaksanakan di masyarakat (Faisaldo, 2014)
Keluarga adalah sebagai suatu sistem sosial yang terdiri
dari dua orang atau lebih yang dihubungkan karena hubungan darah,
hubungan perkawinan, hubungan adopsi dan tinggal bersama untuk
menciptakan satu budaya tertentu (Depkes, 2010).
Menurut Bowden dan Jones (2010), keluarga adalah dua
atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
pertalian darah, ikatan perkawinan, atau adopsi.
Supartini (2005) menjelaskan bahwa keluarga merupakan
kumpulan individu yang mempunyai ikatan perkawinan,
keturunan/hubungan darah atau adopsi, yang tinggal dalam satu
rumah, mengadakan interaksi dan komunikasi melalui peran sosial
yang dijalankan. Keluarga bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. Anggota
keluarga saling berinteraksi satu dengan yang lain dan memiliki peran
masing-masing.
4. Tipe Keluarga
Keluarga memiliki berbagai macam tipe yang dibedakan
menjadi keluarga tradisional dan non tradisional yaitu:
a. Keluarga Tradisional
a) The nuclear family (keluarga inti) , yaitu keluarga yang terdiri
dari suami. Isteri, dan anak.
b) The dyad family, yaitu yang terdiri dari suami dan istri yang
hidup dalam satu rumah tetapi tanpa anak.
c) Keluarga usila, yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri yang
sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri.
d) The childless family, yaitu keluarga tanpa anak karena
terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat
waktunya. Penyebabnya adalah kaarena mengejar karir atau
pendidikan yang terjadi pada wanita.
e) The extended family (keluarga besar), yaitu keluarga yang
terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama satu rumah
seperti nuclear family disertai paman, bibi, orang tua (kakek
dan nenek), keponakan, dan lain sebaginya.
f) The single parent family (keluarga duda atau janda), yaitu
keluarga yang terdiri dari satu orang tua bisa ayah atau ibu.
Penyebabnya dapat terjadi karena proses perceraian,
kematian atau bahkan ditinggalkan.
g) Commuter family, yaitu keluarga dengan kedua orang tua
bekerja di kota yang berbeda, tetapi setiap akhir pekan semua
anggota keluarga dapat berkumpul bersama disalah satu kota
yang menjadi tempat tinggal.
h) Multigeneration family, yaitu keluarga dengan generasi atau
kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
i) Kin-network family, yaitu keluarga dengan beberapa keluarga
inti tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan
menggunakan barang-barang serta pelayanan bersama.
Seperti menggunakan dapur, kamar mandi, televisi, atau
telepon bersama.
j) Blended family, yaitu keluarga yag dibentuk oleh duda atau
janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari
perkawinan sebelumnya.
k) The single adult living alone/single adult family, yaitu keluarga
yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan (separasi) seperti perceraian atau
ditinggal mati.
b. Keluarga Non Tradisional
a) The unmarried teenage mother, yaitu kelurga yang terdiri dari
orang tua terutama ibu dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
b) The stepparent family, yaitu keluarga dengan orang tua tiri.
c) Commune family, yaitu keluarga dengan beberapa pasangan
keluarga dengan anaknya yang tidak memliki hubungan
saudara, hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas
yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan
melalui aktivitas kelompok atau membesarkan anak bersama.
d) The nonmaterial heterosexsual cohabiting family, yaitu keluarga
yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan.
e) Gay and lesbian families, yaitu keluarga dengan sesorang yang
mempunyai persamaan jenis kelamin yang hidup bersama
sebagaimana pasangan suami-istri (matrial partners).
f) Cohabitating couple, yaitu keluarga dengan orang dewasa yang
hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa
alasan tertentu.
g) Group-marriage family, yaitu keluarga dengan beberapa orang
dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama,
yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,
berbagi sesuatu, termasuk seksual dan membesarkan anaknya.
h) Group network family, yaitu keluarga inti yang dibatasi oleh
aturan atau nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan
saling menggunakan barang-barang murah tangga bersama,
pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya.
i) Foster family, yaitu keluarga yang menerima anak yang tidak
ada hubungan keluarga atau saudara untuk waktu sementara.
j) Homeless family, yaitu keluarga terbentuk tanpa perlindungan
yang permanan karena krisis personal yang dihubungkan
dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
k) Gang, yaitu sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-
orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang
mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan
kriminal dalam kehidupannya.
6. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah secara umum didefinisikan sebagai
hasil akhir atau akibat dari struktur keluarga. Adapun sebuah keluarga
mempunyai fungsi antara lain :
1. Fungsi Afektif (The Affective Function)
Fungsi ini berkaitan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial keluarga. Keluarga harus
memenuhi kebutuhan kasih sayang anggota keluarganya karena
respon kasih sayang satu anggota keluarga ke anggota keluarga
lainnya memberikan dasar penghargaan terhadap kehidupan
keluarga. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif terlihat pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh angota keluarga.
Dengan demikian setiap anggota keluarga dapat saling
mempertahankan iklim atau kondisi yang positif.
2. Etiologi
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.
1. Hipertensi primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya.
Faktor yang mempengaruhinya yaiutu: genetik, lingkungan,
hiperaktifitas saraf simpatis sistem renin. Angiotensin dan
peningkatan Na + Ca intraseluler. Faktor-faktor yang meningkatkan
resiko : obesitas, merokok, alkohol dan polisitemia.
2. Hipertensi sekunder
Penyebab yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom
cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
3. Patofisiologi
Jantung adalah sistim pompa yang berfungsi untuk
memompakan darah keseluruh tubuh, tekanan teresebut
bergantung pada factor cardiac output dan tekanan peririfer. Pada
keadaan normal untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
jaringan tubuh yang meningkat diperlukan peningkatan cardiac
output dan tekanan perifer menurun.
Konsumsi sodium (garam) yang berlebihan akan
mengakibatkan meningkatnya volume cairan dan pre load sehingga
meningkatkan cardiac output . Dalam sistim Renin - Angiotensien -
aldosteron pada patogenesis hipertensi, glandula supra renal
juga menjadi factor penyebab oleh karena faktor hormon.
Sistim Renin mengubah angiotensin menjadi angiotensin I
kemudian angitensin I menjad angiotensin II oleh Angitensi
Convertion Enzym (ACE).
Angiotensin II mempengaruhi Control Nervus Sistim
dan nervus pereifer yang mengaktifkan sistim simpatik dan
menyebabkan retensi vaskuler perifer meningkat . Disamping itu
angiotensin II mempunyai efek langsung terhadap vaskuler
smoot untuk vasokonstruksi renalis. Hal tersebut merangsang
adrenal untuk mengeluarkan aldosteron yang akan meningkatkan
extra Fluid volume melalui retensi air dan natrium. Hal ini
semua akan meningkatkan tekanan darah melalui peningkatan
cardiac output. (Jurnlistik international cardiovaskuler, 1999)
Komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi
seperti, penyakit jntung koroner, gagal jantung, gagal ginjal,
kerusakan mata, dan kerusakan pembuluh darah otak (Sri Rahayu,
2000).
5. Komplikasi
Adapun komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi antara lain:
a. Aterosklerosis
b. Penyakit jantung koroner
c. Penyakit arteri perifer atau oklusi arteri perifer
d. Aneurisma
e. Gagal jantung
f. Stroke
g. Edema paru
h. Gagal ginjal
i. Kebutaan (pecahnya pembuluh darah pada mata)
j. Sindrom metabolik
6. Penatalaksanaan
Perawatan pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :
a. Berolahraga secara teratur
b. Obat-obatan penurun takanan darah antara lain :
1) Diuretik : Hidrochlortiasid, Furosemid, dll.
2) Betabloker : Proparnolol, dll.
3) Alfabloker : Prazosin, dll.
4) Penghambat ACE : Kaptopril, dll.
5) Antagonis Kalsium : Diltiasem, dll (farmakologi FKUI, 1995).
c. Pengaturan diet
Dalam merencanakan menu makanan untuk penderita hipertensi
ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu keadaan berat
badan, derajat hipertensi, aktifitas dan ada tidaknya komplikasi.
Sebelum pemberian nutrisi pada penderita hipertensi, diperlukan
pengetahuan tentang jumlah kandungan natrium dalam bahan
makanan. Makan biasa (untuk orang sehat rata-rata mengandung
2800–6000 mg per hari). Sebagian besar natrium berasal dari
garam dapur.
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi harus selalu memonitor
kadaan tekanan darah serta cara pengaturan makanan sehari-hari.
Secara garis besar ada 4 (empat) macam diit untuk menanggulangi
atau minimal mempertahankan tekanan darah yaitu :
1. Diet rendah garam
Diet rendah garam pada hakekatnya merupakan diet
dengan mengkonsumsi makanan tanpa garam. Garam dapur
mempunyai kandungan 40% Natrium.
Sumber sodium lainnya antara lain makanan yang
mengandung soda kue, baking powder, MSG (Mono Sodium
Glutamat), Pengawet makanan atau natrium bensoat biasanya
terdapat dalam saos, kecap, selai, jelli, makanan yang terbuat dari
mentega.
Penderita tekanan darah tinggi yang sedang menjalankan
diet pantang garam memperhatikan hal sebagai berikut :
a. Jangan menggunakan garam dapur
b. Hindari makanan awetan seperti kecap, margarie, mentega,
keju, trasi, petis, biscuit, ikan asin, sardensis, sosis dan lain-
lain.
c. Hindari bahan makanan yang diolah dengan menggunakan
bahan makanan tambahan atau penyedap rasa seperti saos.
d. Hindari penggunaan beking soda atau obat-obatan yang
mengandung sodium.
e. Batasi minuman yang bersoda seperti coca-cola, fanta, sprite.
A. Pengkajian
1. Penjajakan pertama
Tujuan penjajakan tahap pertama adalah untuk mengetahui masalah
yang dihadapi oleh keluarga.
2. Pengumpulan data
Merupakan informasi yang diperlukan untuk mengukur masalah
kesehatan, status kesehatan, kesanggupan keluarga dalam
memberikan perawatan pada anggota keluarga.
a. Struktur dan sifat anggota keluarga
1) Anggota keluarga dan hubungan dengan kepala keluarga
2) Data demografi : umur, pekerjaan, pendidikan, alamat.
3) Tempat tinggal masing-masing anggota keluarga.
4) Struktur anggota keluarga apakah matrilineal, patrilineal.
5) Anggota keluarga yang menonjol dalam pengambilan
keputusan.
6) Hubungan dengan anggota keluarga termasuk dalam
perselisihan yang nyata ataupun tidak nyata.
7) Kegiatan dalam hidup sehari-hari, kebiasaan tidur, kebiasaan
makan dan penggunaan waktu senggang.
b. Faktor sosial budaya dan ekonomi
1) Pekerjaan
2) Penghasilan
3) Kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan primer
4) Jam kerja ayah dan ibu
5) Siapa yang menentukan keuangan dan penggunaannya
c. Faktor lingkungan
1) Perumahan
a) Luas rumah
b) Pengaturan dalam rumah
c) Persediaan sumber air
d) Adanya bahan kecelakaan
e) Pembuangan sampah
2) Lingkungan / daerah rumah
3) Fasilitas sosial dan lingkungan
4) Fasilitas transportasi dan kesehatan
d. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan dari tiap anggota keluarga
2) Upaya pencegahan terhadap penyakit
3) Sumber pelayanan kesehatan
4) Prasepsi keluarga terhadap peran pelayanan dari petugas
kesehatan
5) Pengalaman yang lalu dari petugas kesehatan
6) Cara pengumpulan data
a) Observasi langsung : dapat mengetahui keadaan secara
langsung.
1) Keadaan fisik dari tiap anggota keluarga
2) Komunikasi dari tiap anggota keluarga
3) Peran dari tiap anggota keluarga
b) Wawancara
Dapat mengetahui :
1) Aspek fisik
2) Aspek mental
3) Sosial budaya
4) Ekonomi
5) Kebiasaan sehari-hari
6) Lingkungan
c) Dokumentasi
1) Perkembangan kesehatan anak
2) Kartu keluarga
3) Catatan kesehatan lainnya
4) Dilakukan terhadap anggota keluarga yang mengalami
masalah kesehatan dan keperawatan antara lain :
a) Tanda-tanda penyakit
b) Kelainan organ tubuh
3. Analisa data
Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang
dialami oleh keluarga. Dalam menganalisis data dapat
menggunakan typologi masalah dalam family health care.
Permasalahan dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. Ancaman kesehatan adalah : keadaan yang dapat
memungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan atau kagagalan
dalam mencapai potensi kesehatan.
Contoh : riwayat penyakit keturunan dari keluarga seperti
hipertensi
b. Kurang atau tidak sehat adalah : kegagalan dalam memantapkan
kesehatan.
Contoh : ada yang menderita penyakit hipertensi didalam suatu
keluarga
c. Krisis adalah : saat keadaan menuntut terlampau banyak dari
individu atau keluarga dalam hal penyesuaian maupun sumber
daya manusia.
B. Diagnosis Keperawatan
1. Gangguan rasa aman (nyeri kepala) berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang menderita
hipertensi.
2. Resiko terjadi komplikasi dari hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.
3. Kurang pengetahuan keluarga tentang nutrisi pada penderita
hipertensi berhubungan dengan kurangnya informasi.
4. Ketidakmampuan dalam mengambil keputusan untuk mengatur diet
terhadap anggota keluarga yang menderita hipertensi berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang manfaat dari
pengaturan diet.
5. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi
penderita hipertensi berhubungan kurangnya pengetahuan tentang
cara pengolahan makanan dalam jumlah yang benar.
C. Perencanaan
1 Gangguan 1. Berikan
rasa aman Setelah Setelah Respon Keluarga dapat penjelasan
(nyeri) dilakukan pertemuan verbal & mendemonstrasikan pada
berhubunga kunjungan 1x30 menit, demonstra cara mengurangi dan keluarga
n dengan rumah selama keluarga Tn. H si mencegah trerjadinya tentang cara
ketidakmam 3 hari, mampu: nyeri dengan benar mengurangi/
puan diharapkan 1. Mengenal dengan teknik mencegah
merawat nyeri kepala masalah relaksasi, kompres terjadinya
anggota berkurang. nyeri dingin pada kepala nyeri
keluarga kepala bagian belakang dan 2. Demonstrasi
Tn. H yang dengan : menghindari kan pada
menderita 2. Mendemon perubahan posisi keluarga
hipertensi. strasikan secara mendadak tentang cara
cara dan pengobatan mengurangi
mengurangi secara teratur nyeri
/ mengatasi
nyeri.
2 Resiko
terjadi Setelah Setelah Respon Keluarga Tn. H 1. Menjelaskan
komplikasi dilakukan pertemuan verbal mampu menyebutkan cara
dari kunjungan 1x30 menit, cara perawatan perawatan
hipertensi rumah selama keluarga penyakit hipertensi hipertensi.
berhubunga 3 hari, mampu adalah : minum obat 2. Berikan
n dengan diharapkan melakukan teratur, makan contoh
ketidakmam pengetahuan tindakan untuk makanan bergizi, makanan
puan keluarga merawat istirahat cukup, bergizi untuk
keluarga bertambah. anggota menjaga kebersihan hipertensi.
Tn. H keluarga yang lingkungan serta 3. Tanyakan
mengenal menderita berolahraga. kembali
masalah. hipertensi. tentang cara
perawatan
hipertensi
dan contoh
makanan
bergizi.
4. Diskusikan
tentang
pentingnya
perawatan di
rumah.
3 Kurang
pengetahua Setelah Setelah Respon Keluarga Tn. H 1. Menjelaskan
n keluarga dilakukan pertemuan verbal mengetahui / mampu tentang diet
Tn. H kunjungan 1x30 menit, menyebutkan yang sesuai
tentang rumah selama keluarga makanan yang untuk
nutrisi pada 3 hari, mengetahui / dianjurkan atau tidak penderita
penderita diharapkan mampu diperbolehkan hipertensi
hipertensi pengetahuan menyebutkan dikonsumsi oleh yaitu diet
berhubunga keluarga makanan yang penderita penyakit rendah
n dengan bertambah. dianjurkan atau hipertensi. garam,
kurangnya tidak rendah lemak
informasi. diperbolehkan dan
dikonsumsi kolesterol
oleh penderita 2. Menanyakan
dengan dari kembali
penyakit tentang diet
hipertensi. hipertensi.
3. Berikan
reinforcemen
t positif atas
usaha
keluarga
.
5 Ketidakma Setelah Kilen
dan keluarga
mpuan dilakukan Setelah Respon mampu 1. Berikan
keluarga kunjungan pertemuan verbal menyediakan diet penjelasan
untuk rumah selama 1x30 menit, khusus untuk kepada klien
penderita
menyediaka 3 hari, keluarga hipertensi & dan keluarga
n diet diharapkan mampu mampu menyajikan cara
khusus bagi pengetahuan menyediakan makanan dalam pengolahan
penderita keluarga diet khusus jumlah yang tepat makanan untuki
hipertensi bertambah. untuk bagi klien klien hipertensi.
berhubunga penderita hipertensi. 2. Beri
n kurangnya hipertensi & penjelasan
pengetahua mampu kepada klien
n tentang menyajikan dan keluarga
cara makanan jumlah
pengolahan dalam jumlah makanan yang
makanan yang tepat dikonsumsi
dalam bagi penderita oleh klien
jumlah yang hipertensi. hipertensi.
benar. 3. Beri contoh
sederhana
kepada klien
dan keluarga
untuk
memnbuat
makanan
dengan jumlah
yang tepat.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. S DENGAN
HIPERTENSI
A. Pengkajian Keperawatan
1. Data umum keluarga
a. Identitas kepala keluarga
1) Nama kepala keluarga : Tn. S
2) Umur : 60 tahun
3) Pekerjaan : Petani
4) Pendidikan : SD
5) Alamat : Kaliasin Dalam ,RT. 30 RW. 06
b. Komposisi Keluarga
Nama Umur JK Hub dg KK Pendidikan Keterangan
Tn.S 60 Lk Suami SD Sehat
Ny.S 55 Pr Istri SD Sehat
An. B 24 Lk Anak SMA Sehat
c. Genogram
x x x
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
X : Permpuan meninggal
Denah Rumah
3 4 2
5 1
Keterangan Gambar :
1. Ruang tamu
2. Kamar tidur
3. Kamar mandi
4. Dapur
5. Teras
4. Struktur Keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga Tn.S kurang berfungsi dengan baik
karena Ny.S berkomunikasi dengan Tn.S yang sifatnya terbuka, terkadang
Tn.S mengabaikan Ny.S ketika berbicara tetapi Ny.S tidak melibatkan emosi
dalam penyampaian pesan. Struktur kekuatan keluarga, pengambil
keputusan dalam keluarga Tn.S adalah Tn.S itu sendiri dan Ny.S dengan
proses keputusan diambil dengan cara musyawarah. Keluarga Tn.S
menjalankan peran setiap anggota keluarga dengan melakukan sesuai
dengan perannya masing-masing baik peran formal maupun informal, Tn.S
berperan sebagai kepala keluarga, suami dan ayah bagi anaknya.
Sedangkan Ny.S berperan sebagai seorang istri, ibu bagi anaknya,
sedangkan An.B menjalankan fungsi formal sepenuhnya karena mampu
memelihara komunikasi dengan keluarga dimana mau membantu orang tua.
Nilai dan norma budaya yang dipakai oleh keluarga Tn.S adalah yang sesuai
dengan ajaran agama yang dianut oleh keluarganya yaitu ajaran agama
islam dimana mengaji, sholat, berpuasa pada bulan ramadhan.
5. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga Tn.S dalam afektif yaitu tetap saling menghargai,
menyayangi satu sama lain, walaupun terkadang Tn. S mengabaikan
pembicaraan atau nasehat dari Ny. S tetapi Ny. S tidak melibatkan emosi
dalam penyampaian pesan kepada Tn.S maupun An.B. Fungsi sosialisasi
Pada keluarga Tn.S yaitu cukup baik interaksi antara orang tua dan anak
dimana Tn.S dan An.B suka berbicara atau meminta nasihat dari Tn. S dan
untuk Keluarga berinteraksi dengan warga sekitar rumah dengan komunikasi
yang cukup baik. Fungsi reproduksi, pada saat menikah Tn. S dan Ny. S
memiliki enam orang anak dan tidak ber KB.
7. Pemeriksaan fisik
Ny.S (55 tahun) tanda-tanda vital, tekanan darah: 120/80 mmHg,
nadi:80x/menit, pernapasan: 19x/menit, suhu : 36˚C, kondisi kulit kepala Tn.H
bersih, warna rambut hitam sedikit beruban, mata simetris, hidung bersih,
kelopak mata normal, pergerakan mata normal, telinga bersih tidak ada
penumpukan serumen, mulut bersih, tidak ada sariawan, gigi bersih tidak ada
caries gigi, pada leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan getah
bening, dada simetris, bunyi nafas vesikuler, abdomen supel, ekstermitas
atas dan bawah baik, kulit berwarna sawo matang kesimpulan saat ini Ny. S
dalam kondisi sehat.
Tn. S (60 tahun) tanda-tanda vital, tekanan darah:150/90 mmHg,
nadi:86 x/menit, pernapasan: 20x/menit, suhu: 36,3˚C, kondisi kulit kepala
Ny.N bersih, warna rambut hitam sedikit beruban, mata simetris, hidung
bersih, kelopak mata normal, pergerakan mata normal, telinga bersih tidak
ada penumpukan serumen, mulut bersih, tidak ada sariawan, gigi bersih tidak
ada caries gigi, pada leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan getah
bening, dada simetris, bunyi nafas vesikuler, nafas teratur. Abdomen tidak
ada asites. Extermitas atas dan bawah baik, kulit berwarna sawo matang
kesimpulan saat ini Tn. S adalah hipertensi.
An. B (24 tahun) tanda-tanda vital, tekanan darah: 100/60 mmHg, nadi:
70x/menit, pernapasan: 18x/menit, suhu: 37˚C, kondisi kulit kepala An. R
bersih, warna rambut hitam, mata simetris, hidung bersih, kelopak mata
normal, pergerakan mata normal, telinga bersih tidak ada penumpukan
serumen, mulut sedikit tampak kotor, tidak ada sariawan, gigi bersih tidak ada
caries gigi, pada leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan getah
bening, dada simetris, bunyi nafas vesikuler, extermitas atas dan bawah baik,
kulit tampak bersih, kesimpulan saat ini An.B dalam kondisi sehat.
8. Harapan Keluarga
Keluarga Tn.S sangat berharap dengan adanya penyuluhan kesehatan
tentang hipertensi ini dapat berguna dan bermanfaat untuk dapat lebih
meningkatkan pengetahuaan tentang cara mencegah dan merawat anggota
keluarganya, keluarga Tn.S khususnya Tn. S juga berharap agar terhindar
dari akibat atau komplikasi atau akibat lanjut yang lebih parah.
B. Analisa Data
2 DS:
Tn. S mengatakan bahwa tidak tahu Resiko terjadi komplikasi dari
kalau menderita darah tinggi hipertensi berhubungan dengan
Tn. S mengatakan tidak pernah ketidakmampuan keluarga
pantangan makan. mengenal masalah
DO:
TD : 180/100 mmHg.
Keluarga Tn. S tidak tahu tentang Diet
pada hipertensi.
5 DS : Ketidakmampuan keluarga
Ny. N dan keluarga mengatakan tidak untuk menyediakan diet khusus
tahu menyiapkan bahan untuk diet bagi penderita hipertensi
hipertensi berhubungan kurangnya
DO : pengetahuan tentang cara
Tn. S dan keluarga tampak bingung pengolahan makanan dalam
jumlah yang benar
C. Penapisan Masalah
1. Gangguan rasa aman (nyeri) berhubungan dengan ketidakmampuan
merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
1 Sifat masalah :
Aktual
2 Kemungkinan masalah
dapat di ubah :
4 Menonjolnya masalah :
2. Resiko terjadi komplikasi dari hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.
1 Sifat masalah :
Aktual
2 Kemungkinan masalah
dapat di ubah :
4 Menonjolnya masalah :
1 Sifat masalah : 3
Aktual
2 Kemungkinan masalah
dapat di ubah :
4 Menonjolnya masalah :
4. Ketidakmampuan dalam mengambil keputusan untuk mengatur diet
terhadap anggota keluarga yang menderita hipertensi berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang manfaat dari
pengaturan diet.
1 Sifat masalah :
Aktual
2 Kemungkinan masalah
dapat di ubah :
4 Menonjolnya masalah :
1 Sifat masalah :
Aktual
2 Kemungkinan masalah
dapat di ubah :
4 Menonjolnya masalah :
D. Perencanaan
1 Gangguan 1. Berikan
rasa aman Setelah Setelah Respon Keluarga dapat penjelasan
(nyeri) dilakukan pertemuan verbal & mendemonstrasikan pada
berhubunga kunjungan 1x30 menit, demonstra cara mengurangi dan keluarga
n dengan rumah selama keluarga Tn. S si mencegah terjadinya tentang cara
ketidakmam 3 hari, mampu: nyeri dengan benar mengurangi/
puan diharapkan 1. Mengenal dengan teknik mencegah
merawat nyeri kepala masalah relaksasi, kompres terjadinya
anggota berkurang. nyeri dingin pada kepala nyeri
keluarga kepala bagian belakang dan 2. Demonstrasi
Tn. S yang dengan : menghindari kan pada
menderita Mendemon perubahan posisi keluarga
hipertensi. strasikan secara mendadak tentang cara
cara dan pengobatan mengurangi
mengurangi secara teratur nyeri
/ mengatasi
nyeri.
2 Resiko
terjadi Setelah Setelah Respon Keluarga Tn. S 1. Menjelaskan
komplikasi dilakukan pertemuan verbal mampu menyebutkan cara
dari kunjungan 1x30 menit, cara perawatan perawatan
hipertensi rumah selama keluarga penyakit hipertensi hipertensi.
berhubunga 3 hari, mampu adalah : minum obat
n dengan diharapkan melakukan teratur, makan 2.
ketidakmam pengetahuan tindakan untuk makanan bergizi, Berikan
puan keluarga merawat istirahat cukup, contoh
keluarga bertambah. anggota menjaga kebersihan makanan
Tn. S keluarga yang lingkungan serta bergizi
mengenal menderita berolahraga. untuk
masalah. hipertensi. hipertens
i.
3. Tanyakan
kembali
tentang cara
perawatan
hipertensi
dan contoh
makanan
bergizi.
4. Diskusikan
tentang
pentingnya
perawatan di
rumah.
3 Kurang
pengetahua Setelah Setelah Respon Keluarga Tn. S 1. Menjelaskan
n keluarga dilakukan pertemuan verbal mengetahui / mampu tentang diet
Tn. H kunjungan 1x30 menit, menyebutkan yang sesuai
tentang rumah selama keluarga makanan yang untuk
nutrisi pada 3 hari, mengetahui / dianjurkan atau tidak penderita
penderita diharapkan mampu diperbolehkan hipertensi
hipertensi pengetahuan menyebutkan dikonsumsi oleh yaitu diet
berhubunga keluarga makanan yang penderita penyakit rendah
n dengan bertambah. dianjurkan atau hipertensi. garam,
kurangnya tidak rendah lemak
informasi. diperbolehkan dan
dikonsumsi kolesterol
oleh penderita 2. Menanyakan
dengan dari kembali
penyakit tentang diet
hipertensi. hipertensi.
3. Berikan
reinforcemen
t positif atas
usaha
keluarga
.
5 Ketidakma Setelah Kilendan keluarga
mpuan dilakukan Setelah Respon mampu 1. Berikan
keluarga kunjungan pertemuan verbal menyediakan diet penjelasan
untuk rumah selama 1x30 menit, khusus untuk kepada klien
menyediaka 3 hari, keluarga penderita dan
n diet diharapkan mampu hipertensi & keluarga
khusus bagi pengetahuan menyediakan mampu menyajikan cara
penderita keluarga diet khusus makanan dalam pengolahan
hipertensi bertambah. untuk jumlah yang tepat makanan
berhubunga penderita bagi klien untuki klien
n kurangnya hipertensi & hipertensi. hipertensi.
pengetahua mampu 2. Beri
n tentang menyajikan penjelasan
cara makanan kepada klien
pengolahan dalam jumlah dan
makanan yang tepat keluarga
dalam bagi penderita jumlah
jumlah yang hipertensi. makanan
benar. yang
dikonsumsi
oleh klien
hipertensi.
3. Beri contoh
sederhana
kepada klien
dan
keluarga
untuk
memnbuat
makanan
dengan
jumlah yang
tepat.
Mengetahui,
Mahasiswi
Novasari
Nim : 20126121007