Anda di halaman 1dari 87

ANGGARAN DASAR

PEMUDA PANCASILA

MUKADIMAH

DENGAN RAHMAT TUHAN


YANG MAHA ESA

Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, maka penjajahan dalam
segala bentuk dan manifestasinya di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.

Bahwa Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah
hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia sejak berabad-abad dicapai dengan korban jiwa,
raga, airmata dan harta benda yang tak ternilai.

Bahwa cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah untuk mewujudkan masyarakat madani
yang demokrati adil dan makmur materiil dan spiritual berdasarkan PANCASILA
sebagaimana yang termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Bahwa oleh karena itu, sadar sepenuhnya terhadap panggilan sejarah dan tanggung jawabnya
sebagai generasi penerus perjuangan cita-cita bangsa, kami masyarakat warga Negara
Indonesia yang bersemangatkan Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 1945,
berideologi Pancasila, berjiwa patriotik dan militan, setia dan konsekuen kepada Negera
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasial dan UUD 1945, dengan ini
mempersatukan diri dalam wadah Organisasi Sosial Kemasyarakatan Pemuda Pancasila yang
diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
Organisasi ini bernama PEMUDA PANCASILA

Pasal 2
Organisasi Pemuda Pancasila didirikan pada tanggal 28 Oktober 1959 untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan

Pasal 3
Organisasi Pemuda Pancasila berkedudukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB II
AZAS DAN TUJUAN

Pasal 4
Organisasi PEMUDA PANCASILA berazaskan Pancasila

Universitas Sumatera Utara


Pasal 5
Organisasi Pemuda Pancasila bertujuan untuk melestarikan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera materiil dan
spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

BAB III
STATUS DAN SIFAT

Pasal 6
Status Organisasi Pemuda Pancasila adalah Independen

Pasal 7

1. Organisasi Pemuda Pancasila bersifat terbuka tanpa membeda-bedakan ras, suku,


agama, golongan, serta latar belakang sosial politik kemasyarakatan.
2. Organisasi Pemuda Pancasila memiliki sifat mandiri, perjuangan/pergerakan yang
militan, persaudaraan, patriotik, inovatif, kreatif dan kepemimpinan yang konsekuen.

BAB IV
POKOK-POKOK PERJUANGAN

Pasal 8
Organisasi Pemuda Pancasila memiliki pokok-pokok perjuangan yang merupakan misi
perjuangan organisasi di berbagai bidang seperti:

 Di Bidang Organisasi dan Kaderisasi

a. Memajukan peran dan program Pemuda Pancasila sebagai pengabdian kepada


masyarakat, bangsa dan negara.
b. Membangun iklim yang harmonis dan kondusif serta taat dan menjunjung tinggi
aturan-aturan organisasi.
c. Menciptakan SDM yang berkualitas sebagai kader-kader bangsa.
d. Mengokohkan basis dan menguatkan eksistensi Pemuda Pancasila sebagai organisasi
yang mengakar, modern, maju, mandiri serta bermoral.

 Di Bidang Ideologi dan Politik

a. Melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen sebagaimana yang tercantum


dalam pembukaan UUD 1945.
b. Merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
c. Memupuk kesadaran dan penghayatan akan arti hakekat nusantara sebagai kesatuan
politik, satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan sosial-budaya dan satu kesatuan
pertahanan keamanan.

 Di Bidang Ekonomi

a. Membangun kedaulatan ekonomi masyarakat, bangsa dan negara.


b. Mengangkat harkat dan martabat bangsa melalui pemberdayaan ekonomi rakyat.

Universitas Sumatera Utara


 Di Bidang Agama, Sosial dan Budaya
 Membangun masyarakat Indonesia yang berbudi pekerti luhur, terampil dan cerdas.
 Memajukan kebudayaan daerah secara nasional.
 Membangun solidaritas dan kesetiakawanan nasional.
 Membangun etika moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

 Di Bidang Pertahanan dan Keamanan Nasional

a. Mewujudkan Indonesia yang nyaman, aman, tenteram dan damai.


b. Mewujudkan pertahanan keamanan rakyat semesta.

 Di Bidang Alam dan Lingkungan Hidup

a. Mewujudkan Pembangunan Nasional yang berkelanjutan dan berwawasan alam dan


lingkungan hidup.
b. Menciptakan kesadaran alam dan lingkungan hidup dalam kehidupan masyarakat.
c. Menciptakan keseimbangan alam dan lingkungan hidup.

 Di Bidang Hubungan Luar Negeri

a. Mendukung kesetaraan bangsa Indonesia dalam tatanan kehidupan Internasional


ataupun era globalisasi.
b. Mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

 Di Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia

a. Menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan melalui penegakan supremasi hukum dan
Hak Asasi Manusia.
b. Mewujudkan kepastian dan keadilan hukum.
c. Mewujudkan kepastian hak-hak warga negara

BAB V
IKRAR, TEKAT, SEMBOYAN
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN

Pasal 9
Ikrar, Tekat, Semboyan, Salam Perjuangan dan Lagu Perjuangan Organisasi diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.

BAB VI
LAMBANG DAN ATRIBUT

Pasal 10
Organisasi Pemuda Pancasila mempunyai lambang yang diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.

Universitas Sumatera Utara


Pasal 11
Organisasi Pemuda Pancasila memiliki atribut yang merupakan identitas organisasi berupa:
pataka, panji-panji, Kartu Tanda Anggota (KTA), pakaian seragam, papan nama, kop surat,
stempel dan kelengkapan lainnya yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VII
KEANGGOTAAN

Pasal 12

1. Anggota Pemuda Pancasila ialah warga negara Indonesia yang setia pada Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Keanggotaan Organisasi Pemuda Pancasila terdiri dari:

 Anggota Biasa
 Anggota Kehormatan
 Anggota Luar Biasa

3. Ketentuan keanggotaan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

BAB VIII
KEDAULATAN

Pasal 13
Kedaulatan Organisasi Pemuda Pancasila di tangan anggota yang dilaksanakan sepenuhnya
oleh perwakilan dalam Musyawarah Besar.

BAB IX
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 14
Musyawarah dan rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Nasional terdiri dari:

 Musyawarah Besar (MUBES)


 Musyawarah Besar Luar Biasa (MUBESLUB)
 Rapat Pimpinan Paripurna (RAPIMPUR)
 Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)
 Rapat Pleno

Pasal 15
Musyawarah dan rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Wilayah terdiri dari:

 Musyawarah Wilayah (MUSWIL)


 Musyawarah Wilayah Luar Biasa (MUSWILLUB)
 Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL)
 Rapat Pleno

Universitas Sumatera Utara


Pasal 16
Musyawarah dan rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Cabang terdiri dari:

 Musyawarah Cabang (MUSCAB)


 Musyawarah Cabang Luar Biasa (MUSWILCAB)
 Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB)
 Rapat Pleno

Pasal 17
Musyawarah dan rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Anak Cabang terdiri
dari:

 Musyawarah Anak Cabang (MUSANCAB)


 Rapat Pleno

Pasal 18
Musyawarah dan rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Ranting terdiri dari:

 Musyawarah Ranting (MUSRAN)


 Rapat Pleno

Pasal 19
Musyawarah dan rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Anak Ranting terdiri
dari:

 Musyawarah Anak Ranting (MUSANRAN)


 Rapat Pleno

Pasal 20

1. Kekuasaan tertinggi dalam organisasi adalah Musyawarah Besar (Mubes).


2. Kekuasaan, wewenang musyawarah-musyawarah dan rapat-rapat diatur secara rinci
dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB X
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 21

1. Quorum musyawarah dan rapat-rapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah
ditambah satu dari jumlah unsur utusan yang hadir.
2. Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat pada azasnya dilakukan
secara musyawarah untuk mufakat.
3. Apabila pengambilan keputusan dalam musyawarah atau dalam rapat-rapat tidak
dapat tercapai mufakat maka keputusan diambil melalui voting yang berdasarkan
suara terbanyak.
4. Sistem dan mekanisme pengambilan keputusan diatur dalam peraturan organisasi.
5. Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat diambil dengan
persetujuan sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah unsur utusan yang hadir.

Universitas Sumatera Utara


6. Khusus Quorum tentang perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan
pembubaran organisasi harus dihadiri oleh dua pertiga dari jumlah unsur utusan yang
hadir yakni Majelis Pimpinan Wilayah dan Majelis Pimpinan Cabang yang definitif.
Dan pengambilan keputusan untuk hal ini diambil dengan persetujuan sekurang-
kurangnya dua pertiga dari jumlah unsur utusan anggota musyawarah yang hadir.

BAB XI
SUSUNAN, PIMPINAN DAN KEDUDUKAN

Pasal 22
Kedudukan Organisasi Pemuda Pancasila di setiap jenjang dan tingkatan sebagai berikut:

 Tingkat Nasional, keberdudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia dipimpin oleh


Majelis Pimpinan Nasional.
 Tingkat Propinsi berkedudukan di Ibukota Propinsi dipimpin oleh Majelis Pimpinan
Wilayah.
 Tingkat Kabupaten/Kota berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota dipimpin oleh
Majelis Pimpinan Cabang.
 Tingkat Kecamatan berkedudukan di daerah Kecamatan dipimpin oleh Majelis
Pimpinan Anak Cabang.
 Tingkat Kelurahan/Desa berkedudukan di daerah Kelurahan/Desa dipimpin oleh
Majelis Pimpinan Ranting.
 Tingkat RW atau yang setingkat dipimpin oleh Majelis Pimpinan Anak Ranting.

Pasal 23

1. Organisasi Pemuda Pancasila di tingkat Nasional, tingkat Propinsi, tingkat


Kabupaten/Kota mempunyai Majelis Pertimbangan Organisasi.
2. Di tingkat Kecamatan dan Kelurahan/Desa dan RW mempunyai Penasehat.
3. Susunan dan Komposisi kepimpinan, wewenang dan tugas pokok Majelis Pimpinan,
Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting, Majelis Pertimbangan dan Penasehat
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XII
LEMBAGA DAN BADAN

Pasal 24

1. Organisasi Pemuda Pancasila mempunyai atau dapat membentuk Lembaga-lembaga


sesuai kebutuhan organisasi seperti: LPPH, Tani dan Nelayan, Pekerja, Pelajar dan
Mahasiswa, Perempuan/Srikandi, Koti Mahatidana dan lain-lain serta Badan-badan
sesuai kebutuhan seperti: Pendidikan, Sosial, Keagamaan, Seni dan Budaya dan lain-
lain.
2. Organisasi Pemuda Pancasila mempunyai dan dapat membentuk badan-badan usaha.
3. Lembaga-lembaga sesuai peran sektoral dan kekhususannya berada baik di tingkat
nasional, wilayah dan cabang.
4. Badan-badan sesuai kekhususannya berada di tingkat nasional atau tingkat wilayah
atau di tingkat cabang.

Universitas Sumatera Utara


5. Hubungan lembaga dan badan dengan Organisasi Pemuda Pancasila diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.

BAB XIII
KEUANGAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI

Pasal 25

 Keuangan Organisasi Pemuda Pancasila diperoleh dari:


 Iuran wajib anggota
 Sumbangan yang tidak mengikat
 Usaha-usaha yang syah
 Iuran sukarela pengurus
 Iuran wajib anggota diatur dalam peraturan organisasi

Pasal 26

1. Kekayaan Organisasi Pemuda Pancasila adalah semua barang yang bergerak dan
barang tidak bergerak yang tercatat dan terdaftar sebagai asset dan investaris.
2. Kekayaan Organisasi Pemuda Pancasila setelah dibubarkan akan ditentukan di dalam
Musyawarah Besar yang membubarkan organisasi sesuai Bab X Pasal 21 Anggaran
Dasar.

BAB XIV
KETENTUAN KHUSUS

Pasal 27

1. Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya
dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar Biasa.
2. Pembubaran Organisasi hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar Luar Biasa
yang khusus diadakan untuk itu, atas permintaan sekurang-kurangnya ¾ dari MPW
dan atau 2/3 MPC.

BAB XV
PERATURAN PERALIHAN

Pasal 28

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi yang tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar ini, dan dapat dievaluasi dalam Rapat Pimpinan Paripurna.
2. Apabila timbul perbedaan tafsiran mengenai sesuatu ketentuan Anggaran Dasar ini
diselesaikan oleh Rapat Pimpinan Paripurna dan dievaluasi dalam Musyawarah Besar/
Musyawarah Besar Luar Biasa.

Universitas Sumatera Utara


BAB XVI
PENUTUP

Pasal 29

1. Anggaran Dasar sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi setelah Anggaran Dasar ini
ditetapkan.
2. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Universitas Sumatera Utara


ANGGARAN RUMAH TANGGA
PEMUDA PANCASILA

BAB I
LAMBANG, IKRAR,TEKAD, SEMBOYAN
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN

Pasal 1

1. Lambang Organisasi Pemuda Pancasila ialah lambang Pancasila di dalam perisai dan
dibagian atas bertuliskan Pemuda Pancasila.
2. Warna Dasar lambang adalah merah darah yang mengandung arti gagah perkasa dan
kesatria.
3. Perisai Pancasila sesuai dengan Perisai yang terlukis dalam lambang negara Bhinneka
Tunggal Ika.
4. Warna lambang Pancasila sesuai dengan aslinya.

 Bintang berwarna kuning dengan dasar warna hitam melambangkan Ketuhanan Yang
Maha Esa.
 Rantai berwarna kuning dengan dasar warna merah, melambangkan kemanusiaan
yang adil beradab.
 Pohon Beringin berwarna hijau dengan dasar warna putih melambangkan persatuan
Indonesia.
 Kepala Banteng berwarna hitam dengan warna dasar warna merah melambangkan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
 Padi berwarna kuning, Kapas berwarna hijau/putih dengan dasar warna putih
melambangkan keadialn sosial bagi rakyat Indonesia.

5. Stempel

 Bentuk bulat di dalamnya terdapat lambang Pemuda Pancasila dengan diameter 4,5
cm.
 Tinta stempel berwarna merah.

6. Kartu Tanda Anggota dan Kartu Tanda Pengurus dengan atau menyertakan warna
merah putih serta dicantumkan lambang Pemuda Pancasila.
7. Panji-panji kebesaran dan pataka dengan ukuran perbandingan panjang dan lebar 3
(tiga) dan 2 (dua) dengan:

 Warna merah dasar.


 Ditengah-tengah perisai Pancasila.
 Disamping kanan kiri bertuliskan Pemuda Pancasila.

8. Papan nama dengan ukuran perbandingan panjang dan lebar 3 (tiga) dan 2 (dua)
dengan:

 Warna dasar merah.


 Ditengah-tengah perisai Pancasila.
 Tulisan putih.

Universitas Sumatera Utara


9. Seragam Organisasi terdiri dari:

 Safari warna biru gelap dan loreng berwarna dasar oranye dengan kombinasi warna
hitam coklat.
 Baju lengan pendek dan lengan panjang loreng berwarna dasar oranye dengan
kombinasi waran hitam coklat.
 Baju lengan panjang hitam.
 Celana biru gelap, hitam, jeans hitam, dan loreng berwarna dasar oranye dengan
kombinasi hitam coklat.
 Baret berwarna merah darah les putih, topi pet loreng berwarna dasar oranye dengan
kombinasi hitam coklat.

Pengaturan lebih lanjut tentang seragam organisasi diatur dalam peraturan organisasi.

10. Lencana disesuaikan dengan ukuran perbandingan 3 ( tiga) dan 2 (dua).


11. Kelengkapan seragam organisasi teridiri dari:

Jaket memakai 4 (empat) tanda yaitu:


- Lengan kanan : Badge Bhinneka Tunggal Ika di dalam bulatan hitam, dasar putih.
- Lengan kiri : Nama wilayah/menurut jenjangnya dan tanda ciri wilayah sesudah
dilaporkan kepada DPP.

Dua benderah merah putih yang bersilangan.


- Dada kanan : Nama Anggota.
- Dada kiri : Lambang Pemuda Pancasila.

Pasal 2
Ikrar Organisasi Pemuda Pancasila adalah:
- Bertanah air satu, tanah air Indonesia.
- Berbangsa satu, bangsa Indonesia.
- Berideologi satu, ideologi Pancasila.

Pasal 3
Tekad Organisasi Pemuda Pancasila adalah
“Pancasila Abadi”

Pasal 4
Semboyan Organisasi Pemuda Pancasila
“Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang”

Pasal 5
Salam perjuangan Organisasi Pemuda Pancasila adalah:
“Merdeka” 1x dijawab “Merdeka” 1x
“Pancasila” 3x dijawab “Abadi” 3x

Pasal 6
Lagu perjuangan Organisasi Pemuda Pancasila adalah Mars Pemuda Pancasila dan Putra/i
Indonesia.

Universitas Sumatera Utara


BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 7
Yang dapat diterima menjadi calon anggota biasa adalah:

1. Setiap warga negara Indonesia yang telah berusia 15 tahun.


2. Menyatakan persetujuannya dan menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga, misi perjuangan dan semua peraturan-peraturan dan ketentuan Organisasi
Pemuda Pancasila.
3. Mengajukan dan mengisi formulir permohonan untuk menjadi anggota biasa.
4. Setiap calon anggota dinyatakan sah sebagai anggota apabila telah mendapatkan
Kartu Tanda Anggota Organisasi Pemuda Pancasila yang secara tehnis diatur dalam
Peraturan Organisasi.
5. Keanggotaan Lembaga dan badan Organisasi Pemuda Pancasila diatur dalam
Peraturan Organisasi.

Pasal 8
Anggota Luar Biasa adalah anggota yang telah memperlihatkan/membuktikan kesetiaannya
terhadap organisasi minimal dalam waktu 10 (sepuluh) tahun dan dianggap berjasa dan
menaruh perhatian dalam pemgembangan organisasi.

Pasal 9
Anggota Kehormatan bukan anggota biasa dan luar biasa dari pejabat dan tokoh masyarakat
yang banyak bantuannya terhadap organisasi, berideologikan Pancasila dan bertindak
menguntungkan organisasi.

BAB III
KADER

Pasal 10

1. Kader adalah kekuatan inti organisasi, selaku pengerak, pemikir, penggagas dan
pelaksana tugas organisasi yang dipersiapkan menjadi pemimpin dalam kehidupan
organisasi, masyarakat, bangsa dan negara.
2. Kader Organisasi Pemuda Pancasila ialah anggota Pemuda Pancasila yang telah
mengikuti pendidikan dan pelatihan kaderisasi formal Pemuda Pancasila dan
dinyatakan lulus dengan sertifikat/piagam sebagai kader dan merupakan pengerak inti
organisasi.
3. Kader Organisasi Pemuda Pancasila terdiri dari:

 Kader Pratama
 Kader Madya
 Kader Ulama
 Kader Kecabangan

4. Kaderisasi adalah proses terus menerus dalam rangka mendewasakan, memandirikan


dan mengakarkan Pemuda Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan bangsa.
5. Ketentuan mengenai Kaderisasi akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 11

1. Setiap anggota mempunyai hak:

 Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi


 Memperoleh perlindungan, pembelaan, pendidikan dan pelatihan kader, bimbingan
dan pembinaan dari organisasi.
 Mengeluarkan pendapat, saran, usul yang bersifat konstruktif dan positif baik secara
lisan maupun tertulis.
 Dipilih.
 Membela diri.
 Terkecuali untuk memilih dan menjadi pengurus, harus mematuhi ketentuan dan
persyaratan yang telah ditetapkan organisasi.

2. Setiap anggota berkewajiban:

 Menghayati, mentaati dan mengamalkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah


Tangga dan semua ketentuan serta peraturan organisasi.
 Mematuhi dan melaksanakan ketetapan-ketetapan Musyawarah Besar.
 Mengamankan dan memperjuangkan terwujudnya visi dan misi organisasi.
 Berdedikasi, loyal dan penuh tanggung jawab terhadap organisasi.
 Menentang setiap usaha dan tindakan yang akan merusak citra organisasi.
 Melaksanakan tugas-tugas organisasi.
 Menghadiri acara-acara yang diselenggarakan oleh organisasi.
 Khusus bagi kader wajib menghadiri setiap acara organisasi.
 Membayar iuran wajib anggota.
 Menjaga kerahasiaan, keharmonisan dan kehormatan organisasi.

Pasal 12

1. Anggota Luar Biasa berhak mengajukan dan atau memberikan pendapat, saran yang
bertalian dengan organisasi baik lisan maupun tertulis kepada semua tingkat
organisasi dengan mengindahkan tata hubungan kerja organisasi.
2. Anggota Kehormatan berhak memberikan pendapat serta mengajukan saran-saran dan
atau nasehat baik diminta ataupun tidak, secara lisan dan tertulis.

BAB V
SANKSI DAN BERHENTINYA ANGGOTA

Pasal 13

1. Sanksi terhadap anggota atau fungsionaris terdiri dari:

 Teguran lisan.
 Teguran tertulis.
 Pemberhentian sementara.
 Pemecatan.

Universitas Sumatera Utara


2. Sanksi yang berupa teguran lisan danteguran tertulis serta pemberhentian sementara
dapat dilakukan oleh Majelis Pimpinan di setiap jenjang dan tingkatan organisasi.
3. Teguran lisan dan tertulis dapat dilakukan kepada jenjang kepemimpinan organisasi
oleh Majelis Pimpinan Nasional atau kepemimpinan setingkat diatasnya serta kepada
anggota dilakukan oleh kepemimpinan sesuai tingkatannya.
4. Pemberhetian sementara dilakukan oleh Majelis Pimpinan Nasional atas usul Majelis
Pimpinan Wilayah atau oleh Majelis Pimpinan Wilayah atas usul Majelis Pimpinan
Cabang.
5. Khusus sanksi berupa pemecatan hanya dapat diberikan oleh Majelis Pimpinan
Nasional setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dihadapan
forum Musyawarah Besar.
6. Rehabilitasi dapat dilakukan dengan pertimbangan kepentingan organisasi dan hak
anggota atas kebenaran argumentasinya yang diverifikasi oleh sesuatu komisi yang
dibentuk.

Pasal 14

1. Anggota dinyatakan berhenti apabila:

 Meninggal dunia.
 Berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis.
 Dipecat oleh Majelis Pimpinan Nasional atas usul Majelis Pimpinan Wilayah dan atau
karena yang bersangkutan melanggar ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga, peraturan-peraturan organisasi dan atau beberapa kali membuat
kesalahan yang merugikan nama baik secara sengaja.
 Lepas dari kewarganegaraan Indonesia.

2. Sanksi terhadap anggota didasarkan pada:

 Melanggar ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga yang dianggap


cukup berat.
 Melakukan tindakan yang merugikan organisasi.

3. tata cara pemberhentian sementara atau pemecatan anggota adalah sebagai berikut:

 Terlebih dulu memberikan teguran lisan.


 Memberikan teguran tulisan.
 Jika tidak dijawab atau terdapat keterangan, maka diadakan rapat untuk mengambil
keputusan pemberhentian sementara.
 Keputusan yang diambil oleh Majelis Pimpinan Nasional atau Majelis Pimpinan
Wilayah dipertanggungjawabkan pada Musyawarah Besar.

4. Mengenai pemberhentian sementara dan pemecatan yang dipertanggungjawabkan


pada Musyawarah Besar dengan pemberian kesempatan membela diri akan diambil
keputusan dalam bentuk:

 Membatalkan pemberhentian sementara.


 Menetapkan pemberhentian sementara untuk masa waktu tertentu.
 Memecat.

Universitas Sumatera Utara


BAB VI
KEDAULATAN, KEKUASAAN, WEWENANG
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 15

1. Musyawarah Besar emuda Pancasila adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi


yang diadakan sekali dalam lima tahun danberwenang:

 Menetapkan dan atau merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
 Menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) dan program umum
organisasi.
 Menilai dan menetapkan laporan pertanggungjawaban laporan Majelis Pimpinan
Nasional.
 Memilih dan menetapkan Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional dan menyusun
komposisi kepengurusan kolektif untuk masa bakti lima tahun.
 Menetapkan Majelis Pertimbangan.
 Menetapkan keputusan pemberhentian sementara, pemecahan an atau merehabilitasi
anggota yang terkena sanksi pemberhentian sementara.
 Menetapakan lembaga dan badan organisasi Pemuda Pancasila atau keputusan-
keputusan lainnya yang dianggap perlu.
 Menetapkan badan verfikasi keuangan dan kekayaan organisasi.
 Menetapkan kebijakan dan pemikiran organisasi dalam menghadapi persoalan
nasional maupun internaisonal.

2. Musyawarah Besar dihadiri oleh:

 Majelis Pimpinan Nasional.


 Majelis Pimpinan Organisasi Tingkat Nasional.
 Majelis Pimpinan Wilayah.
 Majelis Pimpinan Cabang.
 Lembaga/ Badan tingkat Nasional
 Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Nasioanl.

3. Penyelenggaraan Musyawarah Besar dilakukan oleh Majelis Pimpinan Nasional.


4. Bahan, acara dan tata tertib Musyawarah Besar dipersiapkan oleh Majelis Pimpinan
Nasional untuk dimajukan ke Musyawarah Besar.
5. Majelis Pimpinan Nasional memberikan pertanggungjawabannya kepada
Musyawarah Besar dan disampaikan oleh/melalui Ketua Umum Majelis Pimpinan
Nasional.
6. Musyawarah Besar dipimpin oleh Majelis Pimpinan Nasional.
7. Tempat Musyawarah Besar ditentukan oleh Majelis Pimpiana Nasional.

Pasal 16

1. Musyawarah Besar Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Besar.
2. Musyawarah Besar Luar Biasa diselenggarakan atas dasar rekomendasi Rapat
Pimpinan Paripurna (Rapimpur) Majelis Pimpinan Nasional dengan ketentuan sebagai
berikut:

Universitas Sumatera Utara


 Sebagai permintaan Majelis Pimpinan Nasional apabila kelangsungan hidup
organisasi dalam keadaan terancam atau karena ada hal-hal yang mendasar.
 Sebagai permintaan 2/3 (dua pertiga) Majelis Pimpinan Wilayah dan ½ (setengah)
ditambah satu Majelis Pimpinan Cabang.

Pasal 17

1. Musyawarah Wilayah adalah pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat Wilayah yang


diadakan sekali dalam waktu lima tahun dan berwenang:

 Menetapkan program wilayah dalam rangka pelaksanaan program umum Pemuda


Pancasila.
 Menilai dan menetapkan laporan pertanggung jawaban Majelis Pimpinan Wilayah.
 Memilih dan menetapkan Ketua Majelis Pimpinan Wilayah dan menyusun komposisi
kepengurusan kolektif untuk masa bakti lima tahun.
 Menetapkan Majelis Pertimbangan.
 Menentukan pendirian/ sikap organisasi di tingkat wilayah dalam menghadapi
persoalan wilayah.
 Mensahkan atau menolak pemberhentian sementara terhadap anggota yang telah
diberhentikan sementara oleh Majelis Pimpinan Wilayah.

2. Musyawarah Wilayah dihadiri oleh:

 Majelis Pimpinan Nasional.


 Majelis Pimpinan Wilayah.
 Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Wilayah.
 Majelis Pimpinan Cabang.
 Lembaga/ Badan tingkat Wilayah.
 Undang-undangan lainnya yang detentuksn oleh Majelis Pimpinan Wilayah.

Pasal 18

1. Musyawarah Wilayah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Wilayah.
2. Musyawarah Wilayah Luar Biasa diselenggarakan atas dasar keputusan/ instruksi
Majelis Pimpinan Nasional apabila kelangsungan hidup organisasi dianggap dalam
keadaan terancam atau karena ada hal-hal yang mendasar yang memaksa di Majelis
Pimpinan Wilayah dengan ketentuan sebagai berikut:

 Sebagai permintaan Majelis Pimpinan Nasional.


 Sebagai permintaan Majelis Pimpinan Wilayah.
 Sebagai permintaan 2/3 (dua pertiga) Majelis Pimpinan Cabang dan atau ½ (setengah)
ditambah satu Pimpinan Anak Cabang.

Pasal 19

1. Musyawarah Cabang Pemuda Pancasila adalah pemegang kekuasaan tertinggi Cabang


yang diadakan sekali dalam empat tahun dan berwenang:

Universitas Sumatera Utara


 Menetapkan program Cabang dalam rangka pelaksanaan program umum Pemuda
Pancasila.
 Menilai dan menetapkan laporan pertanggung jawaban Majelis Pimpinan Cabang.
 Memilih dan menetapkan Ketua Majelis Pimpinan Cabang dan komposisi
kepengurusan kolektif untuk masa bakti empat tahun.
 Menetapkan Majelis Pertimbangan.
 Menentukan pendirian/sikap organisasi di tingkat cabang dalam menghadapi
persoalan cabang.

2. Musyawarah Cabang dihadiri oleh:

 Majelis Pimpinan Wilayah.


 Majelis Pimpinan Cabang.
 Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Cabang.
 Majelis Pimpinan Anak Cabang.
 Lembaga/ Badan tingkat Cabang.
 Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Cabang.

Pasal 20

1. Musyawarah Cabang Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Cabang.
2. Musyawarah Cabang Luar Biasa diselenggarakan atas dasar keputusan/ instruksi
Majelis Pimpinan Wilayah apabila kelangsungan hidup organisasi dianggap dalam
keadaan terancam atau karena ada hal-hal yang mendasar yang memaksa di Majelis
Pimpinan Cabang dengan ketentuan sebagai berikut:

 Sebagai permintaan Majelis Pimpinan Wilayah.


 Sebagai permintaan Majelis Pimpinan Cabang.
 Sebagai permintaan 2/3 (dua pertiga) Majelis Pimpinan Anak Cabang.

Pasal 21

1. Musyawarah Pimpinan Anak Cabang adalah pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat


Kecamatan yang diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun dan berwenang:

 Menilai dan menetapkan laporan pertanggung jawaban Majelis Pimpinan Anak


Cabang.
 Memilih dan menetapkan Ketua Majelis Pimpinan Anak Cabang dan komposisi
kepengurusan personalia funsionaris kolektif untuk masa bakti tiga tahun.
 Menetapkan Penasehat Anak Cabang.

2. Musyawarah Pimpinan Anak Cabang dihadiri oleh:

 Pimpinan Anak Cabang.


 Majelis Pimpinan Cabang.
 Pimpinan Ranting.
 Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Pimpinan Anak Cabang.

Universitas Sumatera Utara


Pasal 22

1. Musyawarah Pimpinan Ranting adalah pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat


Kelurahan/ Desa yang diadakan sekali dalam 2 (dua) tahun dan berwenang:

 Memilih dan menetapkan laporan pertanggungjawaban Pimpinan Ranting. dan


komposisi kepengurusan personalia funsionaris kolektif untuk masa bakti dua tahun.
 Memilih dan menetapkan Ketua Pimpinan Ranting dan komposisi kepengurusan
personalia funsionaris kolektif untuk masa bakti dua tahun.
 Menetapkan Penasehat Ranting.

2. Musyawarah Pimpinan Ranting dihadiri oleh:

 Pimpinan Ranting.
 Pimpinan Anak Cabang.
 Penasehat Ranting.
 Anggota Ranting.
 Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Pimpinan Ranting.

Pasal 23

1. Rapat Pimpinan Paripurna Pemuda Pancasila yang hendak merekomendasikan


Mubeslub adalah forum rapat tertinggi organisasi di tingkat nasional yang dapat
diadakan sewaktu-waktu oleh Majelis Pimpinan Nasional apabila:

 Ketua umum berhalangan tetap/ meninggal, berhenti atau tidak dapat melaksanakan
kewajibannya dalam masa jabatannya sehingga menganggu/mengancam
kelangsungan hidup organisasi.
 Organisasi mengalami keadaan genting yang memaksa.

2. Rapat Pimpinan Paripurna adalah forum rapat tertinggi organisasi di tingkat Nasional
hanya mempunyai kekuasaan dan wewenang mengevaluasi dan menetapkan
rekomendasi dan keputusan-keputusan lainnya yang tidak bertentangan dengan
kekuasaan dan wewenang Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar Biasa.
3. Rapat Pimpinan Paripurna berwenang merekomendasikan pemikiran kebijakan
organisasi yang akan dibahas dalam Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar
Biasa.
4. Rapat Pimpinan Paripurna dihadiri oleh:

 Majelis Pimpinan Nasional.


 Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Nasional.
 Majelis Pimpinan Wilayah.
 Lembaga/ Badan tingkat Nasional.
 Majelis Pimpinan Cabang.
 Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Nasional.

Pasal 24

1. Rapat Kerja Nasional Pemuda Pancasila adalah forum rapat kerja organisasi di tingkat
Nasional yang diadakan minimal sekali dalam satu periode masa bakti untuk

Universitas Sumatera Utara


mengevaluasi dan mencanangkan program kerja jangka pendek, menengah dan jangka
panjang yang akan dilaksanakan Majelis Pimpinan.
2. Rapat Kerja Nasional Pemuda Pancasila dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan
Nasional.
3. Rapat Kerja Nasional dihadiri oleh:

 Majelis Pimpinan Nasional.


 Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Nasional.
 Majelis Pimpinan Wilayah.
 Lembaga/ Badan tingkat Nasional.
 Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Nasional.

Pasal 25

1. Rapat Kerja Wilayah Pemuda Pancasila adalah forum rapat kerja organisasi di tingkat
Wilayah/ Propinsi yang diadakan minimal sekali dalam satu periode masa bakti untuk
mengevaluasi dan mencanangkan program kerja jangka pendek dan jangka menengah
yang akan dilaksanakan Majelis Pimpinan Wilayah.
2. Rapat Kerja Wilayah Pemuda Pancasila diselenggarakan oleh Majelis Pimpinan
Wilayah.
3. Rapat Kerja Wilayah dihadiri oleh:

 Majelis PimpinanWilayah.
 Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Wilayah.
 Majelis Pimpinan Nasional.
 Majelis Pimpinan Cabang.
 Lembaga/ Badan tingkat Wilayah.
 Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Wilayah.

Pasal 26

1. Rapat Kerja Cabang Pemuda Pancasila adalah forum rapat kerja organisasi di tingkat
Cabang yang diadakan minimal sekali dalam satu periode masa bakti untuk
mengevaluasi dan mencanangkan program kerja jangka pendek dan jangka menengah
yang akan dilaksanakan Majelis Pimpinan Cabang.
2. Rapat Kerja Cabang Pemuda Pancasila diselenggarakan oleh Majelis Pimpinan
Cabang.
3. Rapat Kerja Cabang dihadiri oleh:

 Majelis Pimpinan Cabang.


 Majelis Pimpinan Wilayah.
 Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Cabang.
 Lembaga/ Badan tingkat Cabang.
 Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Cabang.

Pasal 27
Rapat Pleno Majelis Pimpinan di setiap jenjang dan tingkatan ialah forum internal di masing-
masing Majelis Pimpinan yang dihadiri oleh:

Universitas Sumatera Utara


a. Kolektif Majelis Pimpinan.
b. Ketua-Ketua Lembaga dan badan.
c. Undangan yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan apabila diperlukan.

Pasal 28
Rapat Harian Majelis Pimpinan di setiap jenjang dan tingkatan ialah forum rapat internal di
masing-masing Majelis Pimpinan yang dihadiri oleh:

a. Unsur Harian Majelis Pimpinan.


b. Undangan yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan apabila diperlukan.

Pasal 29
Rapat Pleno Pimpinan Anak Cabang ialah forum rapat Internal di masing-masing Pimpinan
Anak Cabang yang dihadiri oleh Pimpinan Kolektif Anak Cabang.

Pasal 30
Rapat Ranting ialah forum internal di masing-masing Pimpinan Ranting yang dihadiri oleh
Pimpinan Kolektif Ranting.

BAB VII
HAK BICARA DAN HAK SUARA

Pasal 31
Pelaksanaan Hak Bicara dan Hak Suara para utusan Musyawarah dan rapat-rapat yang diatur
dalam Bab VI Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan dalam peraturan organisasi dan
tata tertib persidangan.

BAB VIII
SUSUNAN DAN KOMPOSISI KEPEMIMPINAN

Pasal 32
Susunan dan Komposisi Kepemimpinan Majelis Pimpinan, adalah sebagai berikut:
Majelis Pimpinan Nasional:

a. 1 (satu) orang Ketua Umum.


b. 2 (dua) orang Wakil Ketua Umum.
c. 10 (sepuluh) orang Ketua-Ketua.
d. 1 (satu) orang Seketaris Umum
e. 10 (sepuluh) orang Sekretaris.
f. 1 (satu) orang Bendahara Umum.
g. 2 (dua) orang Bendahara.
h. 3 (tiga) orang anggota Masing-masing bidang.
i. Ex-Officio Lembaga/Badan.

Pasal 33
Majelis Pimpinan Wilayah:

a. 1 (satu) orang Ketua.


b. 2 (dua) orang Wakil Ketua.
c. 9 (sembilan) orang Ketua Bidang.

Universitas Sumatera Utara


d. 1 (satu) orang Seketaris.
e. 9 (sembilan) orang Wakil Sekretaris.
f. 1 (satu) orang Bendahara.
g. 2 (dua) orang Wakil Bendahara.
h. 4 (empat) orang anggota masing-masing bidang.
i. Ex-Officio Lembaga/ Badan.

Pasal 34
Majelis Pimpinan Cabang:

a. 1 (satu) orang Ketua.


b. 2 (dua) orang Wakil Ketua.
c. 9 (sembilan) orang Ketua Bidang.
d. 1 (satu) orang Seketaris.
e. 9 (sembilan) orang Wakil Sekretaris.
f. 1 (satu) orang Bendahara.
g. 2 (dua) orang Wakil Bendahara.
h. 4 (empat) orang anggota masing-masing bidang.
i. Ex-Officio Lembaga/ Badan.

Pasal 35
Pimpinan Anak Cabang:

a. 1 (satu) orang Ketua.


b. 6 (enam) orang Wakil Ketua.
c. 1 (satu) orang Seketaris.
d. 2 (dua) orang Wakil Sekretaris.
e. 1 (satu) orang Bendahara.
f. 2 (dua) orang Wakil Bendahara.
g. 3 (tiga) orang anggota masing-masing bidang.

Pasal 36
Pimpinan Ranting:

a. 1 (satu) orang Ketua.


b. 1 (satu) orang Wakil Ketua.
c. 1 (satu) orang Seketaris.
d. 1 (satu) orang Wakil Sekretaris.
e. 1 (satu) orang Bendahara.

Pasal 37
Pimpinan Anak Ranting:

a. 1 (satu) orang Ketua.


b. 1 (satu) orang Wakil Ketua.
c. 1 (satu) orang Seketaris.
d. 1 (satu) orang Wakil Sekretaris.
e. 1 (satu) orang Bendahara.

Universitas Sumatera Utara


Pasal 38

1. Bidang-bidang Majelis Pimpinan Nasional terdiri dari:

 Organisasi dan Keanggotaan


 Ideologi dan Politik
 Pertahanan dan Keamanan Nasional (Hankamnas)
 Litbang dan Kaderisasi
 Ekonomi
 Agama, Sosial dan Budaya
 Hukum dan HAM
 Pengembangan Usaha
 Alam dan Lingkungan Hidup
 Hubungan Luar Negeri

2. Untuk bidang-bidang Majelis Pimpinan Wilayah dan Majelis Pimpinan Cabang terdiri
dari point (a) sampai point (i) ayat 1 Pasal 38 di atas yang disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing tingkatan dan untuk bidang-bidang di tingkat anak cabang
disesuaikan kebutuhan.

Pasal 39
Majelis Pimpinan Cabang kota administratif akan diatur dalam peraturan tersendiri.

BAB IX
SUSUNAN DAN KOMPOSISI MAJELIS PERTIMBANGAN
DAN PENASEHAT

Pasal 40
Majelis Pertimbangan terdiri dari:

a. Tokoh-tokoh yang mempunyai wibawa dan pengaruh, baik di tingkat pusat, Dati I,
dan Dati II.
b. Unsur-unsur permintaan yang memangku jabatan yang mempunyai ruang lingkup dan
atau hubungan pembinaan serta pengembangan generasi muda.
c. Ketua dan atau pengurus sebelumnnya.
d. Anggota-anggota lainnya yang dianggap perlu oleh musyawarah.

Pasal 41
Penasehat terdiri dari:

a. Tokoh-tokoh yang mempunyai wibawa dan pengaruh, baik di tingkat Kecamatan,


Kelurahan dan Desa.
b. Unsur-unsur permintaan yang memangku jabatan yang mempunyai ruang lingkup dan
atau hubungan pembinaan serta pengembangan generasi muda.
c. Ketua dan atau pengurus sebelumnya.
d. Anggota-anggota lainnya yang dianggap perlu oleh musyawarah.

Pasal 42
Majelis Pertimbangan di tingkat Nasional , Wilayah dan Cabang terdiri dari:

Universitas Sumatera Utara


a. 1 (satu) orang Ketua
b. 1 (satu) orang Wakil Ketua
c. 1 (satu) orang Sekretaris
d. Sejumlah anggota sesuai keperluan

Pasal 43
Penasehat Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Ranting terdiri dari:

a. 1 (satu) orang Ketua


b. 1 (satu) orang Wakil Ketua
c. 1 (satu) orang Sekretaris
d. Sejumlah anggota sesuai keperluan

BAB X
WEWENANG DAN TUGAS POKOK

Pasal 44
Wewenang Majelis Pimpinan Nasional ialah:

1. Pimpinan Organisasi tertinggi dalam mencapai tujuan dan melaksanakan pokok-


pokok perjuangan organisasi.
2. Bersifat kolektif, dalam menentukan dan mengawasi kebijakan-kebijakan organisasi
untuk pencapaian tujuan organisasi.
3. Memimpin dan mengendalikan jajaran Pemuda Pancasila dalam melaksanakan
pokok-pokok perjuangan untuk pencapaian tujuan dan pengembangan Pemuda
Pancasila.
4. Mengkoordinasikan kebijakan dan upaya-upaya organisasi khususnya dalam hal ini
memelihara hubungan yang serasi dengan pemerintah, organisasi sosial politik,
organisasi kemasyarakatan dan badan-badan/pihak-pihak eksternal organisasi lainnya.
5. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menangani situasi yang
mengancam dan atau mengancam kelangsungan hidup organisasi Pemuda Pancasila.

Pasal 45
Wewenang Majelis Pimpinan Wilayah ialah:

1. Pimpinan Organisasi tertinggi di tingkat wilayah dalam mencapai tujuan dan


melaksanakan pokok-pokok perjuangan organisasi.
2. Menetapkan pokok-pokok kebijaksanaan dan pedoman-pedoman organisasi di tingkat
wilayah sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan lain yang lebih
tinggi.
3. Bersifat kolektif, dalam menentukan dan mengawasi kebijakan-kebijakan organisasi
di tingkat wilayah untuk pencapaian tujuan organisasi di tingkat wilayah.
4. Memimpin dan mengendalikan jajaran Pemuda Pancasila di tingkat wilayah dalam
melaksanakan pokok-pokok perjuangan untuk pencapaian tujuan dan pengembangan
Pemuda Pancasila.
5. Mengkoordinasikan kebijakan dan upaya-upaya organisasi di tingkat wilayah,
khususnya dalam hal ini memelihara hubungan yang serasi dengan pemerintah,
organisasi sosial politik, organisasi kemasyarakatan dan badan-badan/ pihak-pihak
eksternal organisasi lainnya.

Universitas Sumatera Utara


Pasal 46
Wewenang Majelis Pimpinan Cabang ialah:

1. Pimpinan Organisasi tertinggi di tingkat cabang dalam mencapai tujuan dan


melaksanakan pokok-pokok perjuangan organisasi.
2. Menetapkan pokok-pokok kebijaksanaan dan pedoman-pedoman organisasi di tingkat
cabang sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan lain yang lebih
tinggi.
3. Bersifat kolektif, dalam menentukan dan mengawasi kebijakan-kebijakan organisasi
di tingkat cabang untuk pencapaian tujuan organisasi di tingkat wilayah.
4. Memimpin dan mengendalikan jajaran Pemuda Pancasila di tingkat cabang dalam
melaksanakan pokok-pokok perjuangan untuk pencapaian tujuan dan pengembangan
Pemuda Pancasila.
5. Mengkoordinasikan kebijakan dan upaya-upaya organisasi di tingkat cabang,
khususnya dalam hal ini memelihara hubungan yang serasi dengan pemerintah,
organisasi sosial politik, organisasi kemasyarakatan dan badan-badan/pihak-pihak
eksternal organisasi lainnya.

Pasal 47
Wewenang Pimpinan Anak Cabang ialah:

1. Sebagai pimpinan tertinggi di tingkat kecamatan.


2. Mengambil keputusan-keputusan di tingkat kecamatan.

Pasal 48
Wewenang Pimpinan Ranting ialah:

1. Sebagai pimpinan tertinggi di tingkat kelurahan.


2. Mengambil keputusan-keputusan di tingkat kelurahan.

Pasal 49
Wewenang Pimpinan Anak Ranting ialah:

1. Sebagai pimpinan tertinggi di tingkat RW.


2. Mengambil keputusan-keputusan sesuai dengan tingkatannya

Pasal 50
Majelis Pimpinan Nasional memiliki tugas pokok:

1. Melaksanakan keputusan dan ketetapan Mubes, Rapat Pimpinan Paripurna, Rakernas,


Rapat Pleno MPN dan Peraturan Organisasi.
2. Merumuskan kebijakan-kebijakan organisasi yang diperlukan guna pencapaian tujuan
organisasi.
3. Memberikan pengarahan, petunjuk, bantuan, bimbingan dan pembinaan terhadap
Majelis Pimpinan Wilayah maupun Lembaga/Badan di tingkat Nasional.
4. Menjalin hubungan yang serasi dengan pemerintah, lembaga-lembaga tinggi dan
tertinggi negara, TNI/ Polri maupun badan-badan/ pihak-pihak eksternal oeganisasi
lainnya yang saling mendukung dan bermanfaat.

Universitas Sumatera Utara


5. Menjalin kerjasama yang harmonis dengan seluruh jajaran organisasi guna
mengembangkan, meningkatkan, memantapkan kesinambungan keberadaan
organisasi utamanya dalam upaya mewujudkan cita-cita Pemuda Pancasila.
6. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh pertimbangan/ atau nasehat Majelis
Pertimbangan Organisasi tingkat Nasional.
7. Melantik Pimpinan Kolektif Majelis Pimpinan Wilayah.
8. Menjalankan usaha-usaha pendidikan kader dan pengembangan organisasi.
9. Merencanakan, menggali sumber-sumber keuangan organisasi.
10. Memberikan pertanggungjawaban dalam Mubes.

Pasal 51
Majelis Pimpinan Wilayah memiliki tugas pokok:

1. Melaksanakan keputusan dan ketetapan Mubes, Rapat Pimpinan Paripurna, Rakernas,


Keptusan MPN, Muswil, Rakerwil, Rapat Pleno MPW dan Peraturan Organisasi.
2. Merumuskan kebijakan-kebijakan organisasi yang diperlukan guna pencapaian tujuan
organisasi di tingkat Wilayah.
3. Memberikan pengarahan, petunjuk, bantuan, bimbingan dan pembinaan terhadap
Majelis Pimpinan Cabang maupun Lembaga/Badan di tingkat Wilayah.
4. Menjalin hubungan yang serasi dengan pemerintah, lembaga-lembaga tinggi dan
tertinggi negara, TNI/ Polri maupun badan-badan/pihak-pihak eksternal organisasi
lainnya di tingkat Wilayah yang saling mendukung dan bermanfaat.
5. Menjalin kerjasama yang harmonis dengan seluruh jajaran organisasi guna
mengembangkan, meningkatkan, memantapkan kesinambungan keberadaan
organisasi utamanya dalam upaya mewujudkan cita-cita Pemuda Pancasila.
6. Memberikan pertanggungjawaban dalam Muswil.
7. Melantik Pimpinan Kolektif Majelis Pimpinan Cabang.
8. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh pertimbangan/atau nasehat Majelis
Pertimbangan Organisasi tingkat Wilayah.
9. Menjalankan usaha-usaha pendidikan kader dan pengembangan organisasi di tingkat
Wilayah.
10. Merencanakan, menggali sumber-sumber keuangan organisasi di tingkat Wilayah.

Pasal 52
Majelis Pimpinan Cabang memiliki tugas pokok:

1. Melaksanakan keputusan dan ketetapan Mubes, Rapat Pimpinan Paripurna, Rakernas,


Keptusan MPN, Muswil, Rakerwil, Keptusan MPW, Muscab, Rakercab, Rapat Pleno
MPC dan Peraturan Organisasi.
2. Merumuskan kebijakan-kebijakan organisasi yang diperlukan guna pencapaian tujuan
organisasi di tingkat Cabang.
3. Memberikan pengarahan, petunjuk, bantuan, bimbingan dan penbinaan terhadap
Majelis Pimpinan Anak Cabang maupun Lembaga/Badan di tingkat Cabang.
4. Menjalin hubungan yang serasi dengan pemerintah, lembaga-lembaga tinggi dan
tertinggi negara, TNI/ Polri maupun badan-badan/pihak-pihak eksternal organisasi
lainnya di tingkat Cabang yang saling mendukung dan bermanfaat.
5. Menjalin kerjasama yang harmonis dengan seluruh jajaran organisasi guna
mengembangkan, meningkatkan, memantapkan kesinambungan keberadaan
organisasi utamanya dalam upaya mewujudkan cita-cita Pemuda Pancasila.
6. Memberikan pertanggungjawaban dalam Muscab.

Universitas Sumatera Utara


7. Melantik Pimpinan Kolektif Majelis Pimpinan Anak Cabang.
8. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh pertimbangan/atau nasehat Majelis
Pertimbangan Organisasi tingkat Cabang.
9. Menjalankan usaha-usaha pendidikan kader dan pengembangan organisasi di tingkat
Cabang.
10. Merencanakan, menggali sumber-sumber keuangan organisasi di tingkat Cabang.

Pasal 53
Pimpinan Anak Cabang memiliki tugas pokok:

1. Melaksanakan program kegiatan.


2. Melaksanakan perintah dan petunjuk jenjang kepemimpinan organisasi di atasnya.
3. Memberikan pengarahan, petunjuk, bantuan, bimbingan dan pembinaan terhadap
Majelis Pimpinan Ranting, Pimpinan Anak Ranting dan Anggotanya.
4. Menjalin hubungan yang serasi dan seimbang dengan institusi masyarakat,
Pemerintah, TNI dan Polri di tingkat Kecamatan.
5. Memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Anak Cabang.

Pasal 54
Pimpinan Ranting memiliki tugas pokok:

1. Melaksanakan program kegiatan.


2. Melaksanakan perintah dan petunjuk jenjang kepemimpinan organisasi di atasnya.
3. Memberikan pengarahan, petunjuk, bantuan, bimbingan dan pembinaan terhadap
Majelis Pimpinan Anak Ranting, Pimpinan dan Anggotanya.
4. Menjalin hubungan yang serasi dan seimbang dengan institusi masyarakat,
Pemerintah, TNI dan Polri di tingkat Kelurahan/Desa.
5. Memberikan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Ranting.

Pasal 55

1. Melaksanakan perintah dan petunjuk jenjang kepemimpinan organisasi diatasnya.


2. Memberikan pengayoman, pengawasan, pengarahan, petunjuk, bimbingan dan
pembinaan terhadap anggotanya.
3. Menjalin hubungan yang serasi dan seimbang dengan institusi masyarakat,
Pemerintah di tingkat RW.

Pasal 56

1. Majelis Pertimbangan di setiap jenjang dan tingkatan organisasi adalah merupakan


wahana konsultatif organisasi sesuai tingkatannya, yang memiliki hak tugas:

 Memberi nasehat, saran dan pertimbangan yang bersifat konstruktif, positif baik
diminta maupun tidak diminta.
 Apabila dianggap perlu, Majelis Pertimbangan Organisasi dapat meminta Majelis
Pimpinan untuk berdialog.
 Mengetahui kebijakan organisasi dan dapat meminta penjelasan terhadap setiap
permasalahan yang ditimbulkan oleh Majelis Pimpinan didalam mengemban tugas-
tugas organisasi.

Universitas Sumatera Utara


 Penyusunan pertimbangan, saran dan nasehat Majelis Pertimbangan diatur dalam
mekanisme Rapat Majelis Pimpinan Organisasi.
 Mendampingi Majelis Pimpinan sesuai tingkatannya.
 Mengadakan rapat sedikitnya satu kali dalam satu tahun.

2. Majelis Pertimbangan berkewajiban menjaga nama baik, kewibawaan dan


keharmonisan organisasi.

Pasal 57

1. Penasehat adalah merupakan penasehat organisasi di tingkat Kecamatan dan


Kelurahan/ Desa, yang memiliki hak tugas:

 Memberi nasehat, saran dan pertimbangan yang bersifat konstruktif, positif kepada
Pimpinan Anak Cabang atau Pimpinan Ranting baik diminta maupun tidak diminta.
 Apabila dianggap perlu, Penasehat dapat meminta Pimpinan Anak Cabang atau
Pimpinan Ranting untuk berdialog.
 Mengetahui kebijakan organisasi dan dapat meminta penjelasan terhadap setiap
permasalahan yang ditimbulkan oleh Pimpinan Anak Cabang di dalam mengemban
tugas-tugas organisasi.
 Penyusunan saran dan nasehat Penasehat diatur dalam mekanisme Rapat Penasehat.
 Mendampingi Pimpinan Anak Cabang dan atau Pimpinan Ranting.
 Mengadakan rapat sedikitnya satu kali dalam satu tahun.

2. Penasehat berkewajiban menjaga nama baik, kewibawaan dan keharmonisan


organisasi.

Pasal 58
Fungsi dan tugas pokok Lembaga dan Badan ialah:

1. sebagai pelaksana-pelaksana program organisasi yang bersifat khusus/sektoral.


2. sebagai media/sarana pendukung perjuangan Organisasi Pemuda Pancasila.

BAB XI
PERSYARATAN DASAR ORGANISASI

Pasal 59

1. Tingkat Nasional sekurang-kurangnya telah mempunyai setengah ditambah satu dari


jumlah tingkat Propinsi se-Indonesia.
2. Tingkat Wilayah sekurang-kurangnya telah mempunyai setengah ditambah satu dari
jumlah tingkat Kabupaten/ Kota di Propinsi.
3. Tingkat Cabang sekurang-kurangnya telah mempunyai setengah ditambah satu dari
jumlah Kecamatan yang ada di Kabupaten/ Kota.
4. Tingkat Anak Cabang sekurang-kurangnya telah mempunyai setengah ditambah satu
dari jumlah Kelurahan/ Desa yang ada di kecamatan.
5. Tingkat Ranting sekurang-kurangnya telah mempunyai 40 orang anggota.
6. Tingkat Anak Ranting (RW/ Dusu/ Desa) harus ada minimal 10 (sepuluh) orang
anggota.

Universitas Sumatera Utara


BAB XII
MASA BAKTI

Pasal 60
Masa Bakti Majelis Pimpinan secara berjenjang sesuai dengan tingkatannya sebagai berikut:

1. Majelis Pimpinan Nasional 5 (lima) tahun.


2. Majelis Pimpinan Wilayah 5 (lima) tahun.
3. Majelis Pimpinan Cabang 4 (empat) tahun.
4. Pimpinan Anak Anak Cabang 3 (tiga) tahun.
5. Pimpinan Ranting 2 (dua) tahun.
6. Pimpinan Anak Ranting 2 (dua) tahun.

BAB XIII
LEMBAGA DAN BADAN

Pasal 61
Susunan, ruang lingkup keneradaan, komposisi, keanggotaan dan mekanisme Lembaga dan
Badan diatur dalam peraturan organisasi.

BAB XIV
HUBUNGAN LEMBAGA DAN BADAN DENGAN
MAJELIS PIMPINAN PEMUDA PANCASILA

Pasal 62

1. Kebijakan strategis yang menyangkut kondisi eksternal organisasi, menjadi


wewenang Majelis Pimpinan yang dikoordinasikan kepada Lembaga dan Badan
sesuai tingkatannya.
2. Menyangkut program internal, Lembaga dan Badan melakukan koordinasi dan
kemitraan dengan Majelis Pimpinan sesuai dengan tingkatannya.
3. Majelis berwenang mengambil langkah-langkah yang diperlukan apabila kegiatan
yang dilaksanakan oleh Lembaga dan Badan dapat mengancam atau merugikan
Organisasi Pemuda Pancasila.
4. Hubungan Lembaga dan Badan dengan Majelis Pimpinan Organisasi Pemuda
Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat 1, 2, dan 3, dirinci lebih lanjut
dalam peraturan organisasi.

BAB XV
PERATURAN PERALIHAN

Pasal 63

1. Mengenai pergantian antar waktu kepemimpinan organisasi di semua tingkatannya


akan diatur dalam peraturan organisasi.
2. Hal-hal yang belum diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
kemudian didalam peraturan organisasi, peraturan pusat, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis dan peraturan lainnya yang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasardan Anggaran Rumah Tangga Organisasi Pemuda Pancasila, dan dapat
dievaluasi dalam Rapat Pimpinan Paripurna.

Universitas Sumatera Utara


3. Anggaran Rumah Tangga sebelumnya dianggap tidak berlaku lagi setelah Anggaran
Rumah Tangga ini ditetapkan.
4. Segala peraturan organisasi sebelumnya, dinyatakan tetap berlaku selama belum
diadakan perubahan dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.

BAB XVI
PENUTUP

Pasal 64
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Universitas Sumatera Utara


PERATURAN ORGANISASI PEMUDA PANCASILA
Nomor: 001/PO/MPN-PP/1/2002

Tentang

MUSYAWARAH –MUSYAWARAH ORGANISASI


PEMUDA PANCASILA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan organisasi ini yang dimaksud dengan:

a. Musyawarah-musyawarah ialah: Musyawarah-musyawarah organisasi sosial


kemasyarakatan Pemuda Pancasila, sebagaimana yang diatur dalam Anggran Dasar
Pemuda Pancasila, Bab IX, Pasal 14 butir a dan b, Pasal 15 butir a dan b, Pasal 16
butir a dan b, Pasal 17 butir a, Pasal 18 butir a, Pasal 19 butir d dan Pasal 20 serta
Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila Bab VI, Pasal 15 s/d Pasal 22.
b. Majelis Pertimbangan Organisasi ialah: Majelis Pertimbangan Organisasi Pemuda
Pancasila sebagaimana yang dimaksud dalam Anggaran Rumah Tangga Bab IX Pasal
40 dan Pasal 42.
c. Penasehat ialah: Penasehat Organisasi Pemuda Pancasila sebagaimana yang dimaksud
dalam Anggaran Rumah Tangga Bab IX, Pasal 43.
d. Lembaga-lembaga dan Badan-Badan ialah: lembaga-lembaga dan badan-badan
Pemuda Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Bab IX, Pasal 24
ayat 1 s/d 5.

BAB II
KELENGKAPAN

Pasal 2

1. Musyawarah Besar/Mubeslub, Musyawarah Wilayah/Muswillub, Musyawarah


Cabang/Muscablub Organisasi Pemuda Pancasila mempunyai kelengkapan yang
terdiri dari:

1. Penanggung jawab dan penyelenggara.


2. Pantia Pelaksana (OC) dan Panitia Pengarah atau nara sumber (SC).
3. Peserta.
4. Pimpinan Musyawarah/ Sidang Pleno dan Rapat-rapat.
5. Formatur.
6. Materi Bahasan, Jadwal Acara dan Tata Tertib.
7. Surat-surat Keputusan.
8. Tempat/ sarana/ perlengkapan.
9. Pendukung Acara.
10. Sidang dan Rapat-rapat
11. Komisi-komisi.

Universitas Sumatera Utara


2. Semua kelengkapan sebagaimana tercantum dalam BAB II Pasal 2 ayat 1 butir b s/d k
disiapkan/diadakan oleh Penyelenggara Musyawarah Besar, Muswil dan Muscab.
3. Musyawarah PAC, Ranting dan Anak Ranting Organisasi Sosial Kemasyarakatan
Pemuda Pancasila hanya mempunyai kelengkapan sebagaimana ketentuan Pasal 2
ayat 1, dari butir a sampai dengan j.
4. Semua kelengkapan Musyawarah PAC, Ranting dan Anak Ranting sebagaimana
ketentuan Pasal 2 ayat 1 butir b sampai dengan i, disiapkan/diadakan oleh
penyelenggara Musancab, Musran, Musanran.

BAB III
PENANGGUNG JAWAB DAN PENYELENGGARA

Pasal 3

1. Penanggung jawab dan penyelenggara Musyawarah Besar/ Mubeslub adalah Majelis


Pimpinan Nasional Pemuda Pnacasila.
2. Penanggung jawab dan penyelenggara Musyawarah Wilayah/Muswillub adalah
Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila
3. Penanggung jawab dan penyelenggara Musyawarah Cabang/Muscablub adalah
Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila
4. Penanggung jawab dan penyelenggara Musyawarah Anak Cabang adalah Pimpinan
Anak Cabang Pemuda Pancasila
5. Penanggung jawab dan penyelenggara Musyawarah Ranting adalah Pimpinan Ranting
Pemuda Pancasila
6. Penanggung jawab dan penyelenggara Musyawarah Rapat Anak Ranting adalah
Pimpinan Anak Ranting.

Pasal 4
Penaggung jawab/Penyelenggara Musyawarah-musyawarah di masing-masing tingkatan,
mempunyai tugas:

a. Bertanggung jawab agar musyawarah berlangsung lancar, aman dan tertib.


b. Mempersiapkan/memandu setiap acara yang terjadwal agar berjalan dalam suasana
kebersamaan dalam hikmal kebijaksanaan permusyawaratan.

BAB IV
PANITIA

Pasal 5
Panitia Pelaksana (OC) dan Panitia Pengarah (SC) Musyawarah-musyawarah dibentuk
dengan surat keputusan oleh Penanggung jawab/penyelenggara musyawarah sesuai dengan
tingkatannya.

Universitas Sumatera Utara


BAB V
PESERTA

Pasal 6
Peserta Musyawarah-musyawarah Pemuda Pancasila terdiri dari:

1. Utusan
2. Peninjau

Pasal 7

1. Utusan Musyawarah Besar/ Mubeslub Pemuda Pancasila ialah:

1. Majelis Pimpinan Nasional.


2. Majelis Pimpinan Wilayah dengan mandat tertulis.
3. Majelis Pimpinan Cabang dengan mandat tertulis.

2. Utusan Musyawarah Wilayah/ Muswillub Pemuda Pancasila ialah:

1. Majelis Pimpinan Nasional dengan mandat tertulis.


2. Majelis Pimpinan Wilayah.
3. Majelis Pimpinan Cabang dengan mandat tertulis.

3. Utusan Musyawarah Cabang/ Muscablub Pemuda Pancasila ialah:

1. Majelis Pimpinan Wilayah dengan mandat tertulis.


2. Majelis Pimpinan Cabang.
3. Pimpinan Anak Cabang dengan mandat tertulis.

4. Utusan Musyawarah Anak Cabang Pemuda Pancasila ialah:

1. Majelis Pimpinan Cabang dengan mandat tertulis.


2. Pimpinan Anak Cabang.
3. Pimpinan Ranting dengan mandat tertulis.

5. Utusan Musyawarah Ranting Pemuda Pancasila ialah:

1. Pimpinan Anak Cabang dengan mandat tertulis.


2. Pimpinan Ranting.
3. Pimpinan Anak Ranting dengan mandat tertulis.

6. Utusan Musyawarah Anak Ranting Pemuda Pancasila ialah:

1. Pimpinan Ranting dengan mandat tertulis.


2. Pimpinan Anak Ranting.
3. Anggota Anak Ranting Pemuda Pancasila se-rukun warga/ dusun.

7. Musyawarah Anak Ranting sebagaimana dimaksud dalam Bab VI, Pasal 23 Anggaran
Rumah Tangga Organisasi Sosial Kemasyarakatan Pemuda Pancasila adalah hanya
musyawarah untuk menyusun dan menetapkan Pimpinan Kolektif Anak Ranting.

Universitas Sumatera Utara


8. Jumlah peserta utusan Musyawarah-musyawarah pada masing-masing tingkatan
ditentukan oleh penyelenggara musyawarah.

Pasal 8

1. Peninjau Musyawarah-musyawarah Organisasi Pemuda Pancasila ialah:

1. Majelis Pertimbangan/ Penasehat sesuai tingkatannya.


2. Lembaga/ badan sesuai tingkatannya.
3. Undangan-undangan yang ditetapkan oleh penyelenggara Musyawarah-musyawarah.

2. Jumlah peserta peninjau musyawarah-musyawarah pada masing-masing tingkatannya


ditentukan oleh penyelenggara musyawarah.

BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 9
Peserta Utusan Musyawarah-musyawarah mempunyai hak sebagai berikut:

a. Mengeluarkan pendapat, saran, tanggapan, mengajukan usul perubahan, baik secara


lisan maupun tulisan yang sifatnya positif, konstruktif dan membangun.
b. Mengajukan pertanyaan denga seijin Pimpinan Sidang.
c. Mengajukan interupsi untuk hal-hal yang bersifat substantif.
d. Memilih yang pengunaan hak pilihannya secara teknis diatur lebih lanjut dalam Pasal
24 ayat 1 dan 2.
e. Dipilih.
f. Mendapat pelayanan, akomodasi, konsumsi, kesehatan dan materi bahasan.

Pasal 10
Terkecuali hak untuk memilih, peninjau musyawarah-musyawarah mempunyai hak yang
sama dengan utusan.

Pasal 11
Semua Peserta Musyawarah-musyawarah dimasing-masing tingkatan berkewajiban:

a. Menjaga dan menciptakan ketertiban dan keamanan.


b. Mengikuti semua acara sesuai jadwal acara.
c. Mentaati/ mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang diberlakukan oleh Panitia
Penyelenggara dan Penanggung Jawab Musyawarah-musyawawah.
d. Mensukseskan Musyawarah-musyawarah.
e. Wajib menjadi salah satu anggota komisi.

BAB VII
SIDANG DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 12

1. Sidang dan Rapat-rapat dalam Musyawarah-musyawarah dimasing-masing tingkatan


terdiri dari:

Universitas Sumatera Utara


1. Sidang Pleno.
2. Sidang Komisi-komisi.
3. Rapat Formatur.
4. Rapat pimpinan.

2. Pada prinsipnya sidang-sidang dan rapat-rapat bersifat terbuka, kecuali dinyatakan


tertutup oleh Pimpinan Musyawarah/ Sidang Pleno.

BAB VIII
KOMISI-KOMISI

Pasal 13
Komisi-komisi dalam Musyawarah-musyawarah organisasi Pemuda Pancasila di masing-
masing tingkatan Majelis Pimpinan terkecuali Pimpinan Anak Cabang, Ranting dan Anak
Ranting terdiri dari:

a. Komisi A (Organisasi).
b. Komisi B (Program).
c. Komisi C (Pokok-pokok Pikiran)
d. Sub Komisi apabila diperlukan.

BAB IX
PIMPINAN SIDANG DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 14

1. Pimpinan Sidang dan Rapat-rapat Musyawarah-musyawarah Pemuda Pancasila terdiri


dari:

1. Pimpinan Musyawarah atau Pimpinan Sidang Pleno.


2. Pimpinan Sidang Komisi.
3. Pimpinan Formatur.
4. Pimpinan Sidang Sementara.

2. Pada Musyawarah Anak Cabang, Ranting dan Anak Ranting tidak mempunyai
Pimpinan Sidang Komisi.

Pasal 15

1. Pimpinan Musyawarah atau Sidang Pleno berjumlah 5 (lima) orang dengan


komposisi:

1 (satu) orang Ketua merangkap anggota


1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota
3 (tiga) orang anggota

2. Pimpinan Musyawarah/ Sidang Pleno di masing-masing tingkatan dipilih dari dan


oleh peserta yang di pimpin oleh Pimpinan Sidang Sementara Musyawarah/ Sidang
Pleno.

Universitas Sumatera Utara


Pasal 16

1. Pimpinan Sidang Komisi berjumlah 3 (tiga) orang dengan komposisi:

1 (satu) orang Ketua merangkap anggota


1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota
1 (satu) orang anggota

2. Pimpinan sidang komisi dipilih dari dan oleh anggota komisi.

Pasal 17
Pimpinan Rapat Formatur Musyawarah-musyawarah Pemuda Pancasila di masing-masing
tingkatan adalah:

a. Mubes/ Mubeslub adalah Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional terpilih.


b. Muswil/ Muswillub adalah Ketua Majelis Pimpinan Wilayah terpilih.
c. Muscab/ Muscablub adalah Ketua Majelis Pimpinan Cabang terpilih.

Pasal 18
Sebelum Pimpinan Musyawarah/ Sidang Pleno dipilih, Penanggung jawab dan/atau
penyelenggara musyawarah selaku Pimpinan sementara musyawarah memimpin Sidang
Pleno untuk membahas dan menetapkan:

a. Jadwal Acara
b. Peraturan Tata Tertib
c. Pemilihan Pimpinan Musyawarah/ Sidang Pleno

BAB X
TUGAS-TUGAS PIMPINAN MUSYAWARAH, SIDANG
DAN RAPAT

Pasal 19
Tugas Pimpinan Sidang-sidang dan rapat-rapat pada asasnya bersifat kolektif.

Pasal 20
Pimpinan Musyawarah/Sidang Pleno mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Mengabsen Peserta, mengesahkan quorumnya persidangan, membuka, menskorsing


dan menutup jalannya persidangan.
b. Memimpin, mengarahkan jalannya acara persidangan sesuai dengan jadwal acara.
c. Mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda, agar tetap berada dalam suasana
permusyawaratan untuk mencapai mufakat.
d. Mendudukan persoalan serta mengembalikan jalannya sidang sesuai pokok
pembicaraan.
e. Menyimpulkan semua pembicaraan.
f. Membacakan surat keputusan dan menandatanganinya.
g. Membentuk komisi-komisi/ terkecuali dalam Musyawarah Anak Ranting.
h. Menerima dan mengesahkan laporan pertanggung jawaban Majelis Pimpinan, hasil
komisi, hasil formatur.

Universitas Sumatera Utara


i. Memimpin pemilihan Ketua Majelis Pimpinan sesuai tingkatannya atau Ketua PAC,
Ranting, Anak Ranting.
j. Membentuk Formatur, terkecuali Musyawarah Anak Cabang, Musyawarah Ranting,
Musyawarah Anak Ranting.
k. Menyerahkan semua dokumen hasi-hasil keputusan Musyawarah-musyawarah kepada
penyelenggara musyawarah sesuai dengan tingkatannya.

Pasal 21
Pimpinan Sidang Komisi-komisi, mempunyai tugas:

a. Mengabsen anggota komisi


b. Mengesahkan quorumnya persidangan-persidangan komisi.
c. Membuka, menskorsing dan menutup jalannya sidang komisi.
d. Memimpin jalannya sidang komisi sesuai dengan ruang lingkup bahasannya.
e. Menandatangani hasil sidang komisi.
f. Melaporkan hasil kerja komisi dalam Sidang Pleno.
g. Memimpin Sidang komisi agar dalam suasana kebersamaan, persaudaraan,
demokratis, terbuka dalam hikmat kebijaksanaan permusyawaratan, aman, lancar dan
tertib.

Pasal 22
Pimpinan dan anggota formatur dengan mandat penuh mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Menyusun Komposisi Majelis Pimpinan sesuai tingkatannya.


b. Memilih Ketua dan menyusun Komposisi Majelis Pertimbangan Organisasi sesuai
tingkatannya.
c. Menandatangani dan melaporkan hasil kerjanya dalam Siang Pleno.
d. Memimpin Rapat Formatur agar berjalan dalam suasana kebersamaan,
permusyawaratan untuk mufakat, aman, lancar dan tertib.

BAB XI
QUORUM

Pasal 23

1. Musyawarah-musyawarah dinyatakan sah atau quorum, apabila dihadiri oleh setengah


ditambah satu dari jumlah unsur peserta sebagaimana yang tercantum dalam ART
Bab VI Pasal 17 ayat 2 point a s/d e atau Pasal 19 ayat 2 point a s/d e.
2. Sidang-sidang dan Rapat-rapat alam musyawarah-musyawarah dinyatakan
sah/quorum untuk mengambil keputusan, apabila dihadiri ½ (setengah) ditambah satu
dari jumlah peserta yang sudah hadir.
3. Apabila Quorum tidak terpenuhi, sidang-sidang atau Rapat-rapat ditunda selama 30
menit atau untuk kemudian apabila setelah ditunda sesuai waktu, quorum tidak
terpenuhi, maka sidang atau rapat dibuka dan dilangsungkan tanpa mengadakan
quorum dan keputusannya sah serta mengikat.

Universitas Sumatera Utara


BAB XII
HAK SUARA

Pasal 24

Rincian hak suara dalam musyawarah-musyawarah Pemuda Pancasila di masing-masing


tingkatannya sebagai berikut:

1. Mubes/ Mubeslub:

1. Majelis Pimpinan Nasional = 1 (satu) hak suara.


2. Majelis Pimpinan Wilayah, masing-masing = 1 (satu) hak suara.
3. Majelis Pimpinan Cabang, masing-masing = 1 (satu) hak suara.

2. Muswil/ Muswillub:

1. Majelis Pimpinan Nasional = 1 (satu) hak suara.


2. Majelis Pimpinan Wilayah = 1 (atu) hak suara.
3. Majelis Pimpinan Cabang se-propinsi, masing-masing = 1 (satu) hak suara.

3. Muscab/ Muscablub:

1. Majelis Pimpinan Wilayah = 1 (satu) hak suara.


2. Majelis Pimpinan Cabang = 1 (satu) hak suara.
3. Majelis Anak Cabang se-kota/ kab, masing-masing = 1 (satu) hak suara.

4. Muscancab:

1. Majelis Pimpinan Cabang = 1 (satu) hak suara.


2. Pimpinan Anak Cabang = 1 (satu) hak suara.
3. Pimpinan Ranting se-kecamatan, masing-masing = 1 (satu) hak suara.

5. Musran:

1. Pimpinan Anak Cabang = 1 (satu) hak suara.


2. Pimpinan Ranting = 1 (satu) hak suara.
3. Pimpinan Anak Ranting se-kelurahan, masing-masing = 1 (satu) hak suara.

6. Musanran:

1. Pimpinan Ranting = 1 (satu) hak suara.


2. Setiap anggota, masing-masing = 1 (satu) hak suara.

Pasal 25

1. Pemberian hak suara dalam pemilihan Ketua MPW atau Ketua MPC dilakukan oleh
yang mewakili atau dilakukan secara langsung oleh Ketua Delegasi dari masing-
masing unsur sebagaimana yang ditetapkan dalam Bab XII Pasal 23 ayat 1, 2 dan 3.

Universitas Sumatera Utara


2. Pemberian hak suara dalam pemilihan Ketua PAC, Ranting, Anak Ranting sesuai
dengan tingkatan musyawarah dilakukan oleh yang mewakili dari masing-masing
unsur sebagaimana yang ditetapkan dalam Bab XII Pasal 23 ayat 4, 5 dan 6.

BAB XIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 26

1. Pengambilan keputusan dalam Musyawarah-musyawarah Pemuda Pancasila di


masing-masing tingkatan pada azasnya dilakukan dengan cara musyawarah untuk
mufakat.
2. Jika cara musyawarah mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan
dengan cara Voting melalui pemungutan suara terbanyak.
3. Apabila menyangkut orang, maka pengambilan keputusan dengan cara pemungutan
suara dilakukan secara rahasia, tertulis dan tertutup.
4. Apabila pemungutan suara (menyangkut orang) hasil suara sama banyak, maka
pemungutan suara diulang kembali hanya untuk satu kali.
5. Apabila setelah diulang hasil suaranya masih tetap sama banyak, maka keputusan
selanjutnya tentang hal ini diserahkan kepada Pimpinan musyawarah bersama jenjang
kepemimpinan organisasi setingkat diatasnya dan keputusan ini bersifat mengikat
serta tidak dapat diganggu gugat.

BAB XIV
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN

Pasal 27

1. Laporan Pertanggung Jawaban Pimpinan sesuai tingkatannya, disampaikan dalam


sidang Pleno, melalui Ketua sesuai tingkatanOrganisasi Pemuda Pancasila.
2. Laporan Pertanggung Jawaban Pimpinan dinilai melalui Pandangan Umum dalam
Sidang Pleno.
3. Ketua sesuai tingkatan Organisasi Pemuda Pancasila mempunyai hak jawab atas
Pandangan Umum.

BAB XV
PERSYARATAN, KRITERIA CALON PENGURUS
DAN TATA CARA PEMILIHAN

Pasal 28

1. Persyaratan administrasi:

1. Warga Negara Indonesia dengan bukti Kartu Tanda Penduduk.


2. Memiliki Kartu Tanda Anggota Pemuda Pancasila.
3. Pernah atau saat ini sedang menjadi fungsionaris minimal satu periode, masa bakti
dengan bukti surat keputusan.
4. Membuat surat pernyataan kesediaan disertai biodata.
5. Menyatakan pengunduran diri dari jabatan pada jenjang tingkatan internal organisasi
Pemuda Pancasila lainnya bilamana terpilih.

Universitas Sumatera Utara


2. kriteria:

1. Bertaqwa terhadap Tuhan Ynag Maha Esa.


2. Setia kepada NKRI, Pancasila dan UUD 1945.
3. Terpercaya dan visioner.
4. Memiliki integritas moral.
5. Tidak tercela atau tidak sedang terkena vonis hukuman sesuai ketentuan hukum yang
berlaku.
6. Tidak atau sedang terkena sanksi organisasi berupa schorsing atau pemecatan,
terkecuali telah mendapat rehabilitas Mubes.
7. Memiliki sikap yang tegas, konsisten, serta mampu secara moril dan materil
mengemban amanat keputusan-keputusan musyawarah.
8. Mendapat dukungan suara dari utusan dengan jumlah yang disepakati oleh Muswil
atau Muscab.

Pasal 29

1. Pada hakekatnya pemilihan Ketua dalam musyawarah sesuai tingkatannya dilakukan


berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka pemilihan Ketua dilakukan
secara langsung melalui pemberian suara dalam dua tahapan sebagai berikut:

Tahap I (memilih bakal calon tetap menjadi calon tetap):

a. Bakal Calon dinyatakan sah menjadi calon tetap apabila telah memenuhi persyaratan
dan kriteria yang ditetapkan.
b. Bakal Calon yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam butir
a di nyatakan gugur.
c. Pemilihan dipimpin oleh pimpinan Musyawarah dibantu dengan dua orang sanksi.
d. Sebelum pemilihan setiap bakal calon wajib menyapaikan pidato pemikirannya.
e. Setiap bakal calon dinyatakan sebagai calon tetap yang sah apabila mendapat
dukungan suara yang disepakati dari yang berhak memilih.
f. Apabila seorang bakal calon tidak mendapat dukungan suara sebagaimana yang
dimaksud pada butir e maka bakal calon yang bersangkutan dinyatakan gugur.
g. Untuk pemilihan Majelis Pimpinan Wilayah, calon tetap dipilih oleh unsur yang
diwakili MPN, MPW Demisioner dan MPC, yang masing-masing mempunyai satu
hak suara dan hanya dapat memilih satu nama dari pada bakal calon yang sah.
h. Untuk pemilihan Majelis Pimpinan Cabang, Calon tetap dipilih oleh unsur yang
mewakili MPW, MPC Demisioner dan PAC, yang masing-masing mempunyai satu
hak suara dan hanya dapat memilih satu nama dari pada bakal calon yang sah.
i. Sebelum pemilihan dilakukan, jumlah suara yang akan memilih terlebih dahulu
dihitung banyaknya.
j. Pemilihan dilakukan secara tertulis di atas lembar kertas dapat berupa nama atau
nomor urut.
k. Setelah ditulis, kertas suara dimasukan ke dalam kotak suara yang tersedia.
l. Bakal calon yang dinyatakan sebagai calon tetap yang diumumkan oleh Pimpinan
Sidang dan selanjutnya dimajukan ke tahap II.
m. Bakal Calon yang sah dapat dinyatakan sebagai Ketua MPW atau Ketua MPC yang
sah, jika jumlah bakal calonnya hanya satu atau tunggal.

Universitas Sumatera Utara


Tahap II:

a. Calon tetap yang sah dapat dinyatakan sebagai Ketua MPW atau Ketua MPC apabila
jumlah calon tetapnya hanya satu atau tunggal.
b. Calon tetap dapat dinyatakan sah sebagai Ketua apabila mendapatkan dukungan
jumlah suara terbanyak.
c. Apabila calon yang dipilih mendapat dukungan jumlah suara yang sama banyak,
maka pemilihan akan diulang hanya untuk satu kali.
d. Apabila setelah pemilihan diulang hasil suaranya masih tetap sama banyak, maka
calon-calon yang bersangkutan diserahkan kepada Pimpinan musyawarah bersama
jenjang kepemimpinan organisasi setingkat diatasnya dan keputusan ini bersifat
mengikat serta tidak dapat diganggu gugat.
e. Perhitungan suara dilakukan secara terbuka dipimpin oleh Pimpinan Sidang dibantu
oleh dua orang saksi dan peserta.
f. Ketua terpilih secara otomatis menjadi Ketua Formatur.

BAB XVI
FORMATUR

Pasal 30

1. Formatur Musyawarah Wilayah atau musyawarah Cabang Pemuda Pancasila


bejumlah ganjil (Schap Langsung), yang terdiri dari:

1. Ketua Terpilih (sebagai Ketua formatur merangkap anggota).


2. MPW atau MPC Pemuda Pancasila demisioner sebagai sekretaris merangkap
anggota.
3. Majelis Pimpinan Cabang atau Anak Cabang sebagai anggota.

2. Jumlah dan mekanisme, pemilihan formatur disepakati dalam Sidang Komisi dan
dilakukan melalui mekanisme Sidang Pleno.

BAB XVII
RISALAH

Pasal 31

1. Risalah Sidang dan rapat-rapat dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana (OC) dan
dilaporkan kepada kepemimpinan organisasi yang sudah terbentuk sesuai
tingkatannya.
2. untuk setiap Sidang dan Rapat, dibuat risalah, seperti:

1. Tempat dan Agenda Sidang/ Rapat.


2. Hari dan Tanggal.
3. Absensi yang hadir.
4. Catatan Perubahan/ Penyempurnaan dokumen yang terbatas.
5. Agenda materi yang dibahas.
6. Materi pembicaraan selama Sidang/ Rapat.
7. Hasil/ Keputusan/ Kesimpulan Sidang/ Rapat.
8. Keterangan lain yang dianggap perlu dicatat an direkam.

Universitas Sumatera Utara


BAB XVIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 32

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Organisasi tetang Musyawarah-


musyawarah Organisasi Pemuda Pancasila ini akan diatur lebih lanjut oleh Majelis
Pimpinan Nasional.
2. Sejak ditetapkannya Peraturan Organisasi ini maka, Peraturan Organisasi sebelumnya
yang mengatur tentang Musyawarah Wilayah dan Musyawarah Cabang Pemuda
Pancasila dinyatakan tidak berlaku.
3. Peraturan Organisasi tentang Musyawarah-musyawarah Organisasi Pemuda Pancasila
ini, mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Universitas Sumatera Utara


PERATURAN ORGANISASI PEMUDA PANCASILA
Nomor: 002/PO/MPN-PP/1/2002

Tentang

TATA KERJA MAJELIS PIMPINAN PEMUDA PANCASILA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Organisasi:

1. Tata Kerja ialah penataan rincian dan mekanisme pelaksanaan tugas fungsionaris
Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila.
2. Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila ialah jenjang kepengurusan organisasi di tingkat
nasional, wilayah dan cabang sebagaimana yang tercantum dalam Anggaran Rumah
Tangga Bab VIII Pasal 32, 33, 34.
3. Lembaga dan Badan ialah sayap perjuangan dan pelaksana program organisasi
sebagaimana yang tercantumdalam Anggaran Dasar Pemuda Pancasila Bab XII Pasal
24 ayat 1.
4. Penyebutan MPN adalah singkatan dari Majelis Pimpinan Nasional, MPW adalah
singkatan Majelis Pimpinan Wilayah, MPC adalah singkatan dari Majelis Pimpinan
Cabang.
5. Penyebutan Wakum adalah singkatan dari Wakil Ketua Umum, Waka adalah
singkatan dari Wakil Ketua, Kabid adalah singkatan dati Ketua Bidang, Sekum dari
Sekretaris Umum serat Bendum dari Bendahara Umum.

BAB II
MAJELIS PIMPINAN

Pasal 2
Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila di setiap tingkatan terdiri dari:

1. Pimpinan Harian.
2. Bidang-Bidang.
3. Lembaga/ Badan sebagai ex-officio pleno.

Pasal 3

1. Pimpinan Harian Majelis Pimpinan Nasional terdiri dari:

1. Ketua Umum 1 orang


2. Wakil-wakil Ketua Umum 2 orang
3. Ketua-ketua 10 orang
4. Sekretaris Umum 1 orang
5. Sekretaris-sekretaris 10 orang
6. Bendahara Umum 1 orang
7. Bendahara-bendahara 2 orang

Universitas Sumatera Utara


2. Pimpinan Harian Majelis Pimpinan Nasional 27 (dua puluh tujuh) orang.

Pasal 4

1. Pimpinan Harian Majelis Pimpinan Wilayah/ Majelis Pimpinan Cabang terdiri dari:

1. Ketua 1 orang
2. Wakil-wakil Ketua 2 orang
3. Ketua-ketua Bidang 9 orang
4. Sekretaris 1 orang
5. Wakil-wakil Sekretaris 9 orang
6. Bendahara 1 orang
7. Wakil-wakil Bendahara 2 orang

2. Pimpinan Harian Majelis Pimpinan Wilayah/ Majelis Pimpinan Cabang berjumlah 2


(dua puluh lima) orang.

Pasal 5

1. Sebagaimana tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila Bab VIII,
Pasal 38, ayat 1 point a s/d j. Bidang-Bidang Majelis Pimpinan di masing-masing
tingkatan terdiri dari:

1. Organisasi dan Keanggotaan


2. Ideologi dan politik
3. Ekonomi
4. Sosial dan Budaya
5. Pertahanan dan Keamanan Nasional
6. Hukum dan HAM
7. Lingkugan Hidup
8. Pengembangan Usaha
9. Litbang dan Kaderisasi
10. Hubungan Internasional/ Luar Negeri

2. Terkecuali bidang-bidan di Majelis Pimpinan Wilayah dan Majelis Pimpinan Cabang


tidak terdapat bidang-bidang Hubungan Luar Negeri.

Pasal 6
Bidang-bidang Majelis Pimpinan Wilayah yang dikoordinir Wakil Ketua Umum I/ II pada
MPN serta Wakil Ketua I/ II pada MPW dan MPC adalah:

1. Wakil Ketua I atau Wakil Ketua II, mengkoordinir:

1. Bidang Organisasi dan Keanggotaan


2. Bidang Litbang dan Kaderisasi
3. Bidang Hankamnas
4. Bidang Hukum dan Hak Azasi Manusia
5. Bidang Ideologi dan Politik

Universitas Sumatera Utara


2. Wakil Ketua Umum I atau Wakil Ketua Umum II, mengkoordinir:

1. Bidang Alam dan Lingkugan Hidup


2. Bidang Ekonomi
3. Bidang Agama, Sosial dan Budaya
4. Bidang Pengembangan Usaha
5. Bidang Hubungan Internasional

Pasal 7
Majelis Pimpinan di masing-masing tingkatan mempunyai wewenang dan tugas pokok
sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Bab X, Pasal 44, 45, 46, Pasal 50,
51, 52.

BAB III
RAPAT-RAPAT

Pasal 8
Rapat-rapat Majelis Pemuda Pancasila, terdiri dari:

1. Rapat Pleno
2. Rapat Pimpinan Harian
3. Rapat Koordinasi Bidang-Bidang I atau Bidang-Bidang II
4. Rapat Bidang

Pasal 9

1. Rapat Pleno Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila di masing-masing tingkatan ialah


rapat Majelis Pimpinan yang mempunyai wewenang unuk pengambulan keputusan.
2. Rapat Pleno dihadiri oleh:

1. Semua Fungsionaris Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila


2. Majelis Pertimbangan Organisasi
3. Ketua dan Sekretaris Lembaga-lembaga dan Badan-badan (ex-officio).

Pasal 10

1. Rapat Pimpinan Harian Majelis Pimpinan di masing-masing tingkatan ialah yang


mempunyai wewenang:

1. Menetapkan agenda-agenda kegiatan Mjelis Pimpinan.


2. Membuat kebijakan sesuai wewenang yang diberikan oleh rapat Pleno Majelis
Pimpinan.
3. Mengambil keputusan yang bersifat mendesak dan selanjutnya harus dilaporkan
dalam Rapat Pleno Majelis Pimpinan.

2. Rapat Pimpinan Harian MPN dihadiri oleh:

1. Ketua Umum
2. Wakil-wakil Ketua Umum
3. Ketua-ketua Bidang

Universitas Sumatera Utara


4. Sekretaris Umum
5. Sekretaris-Sekretaris
6. Bendahara Umum
7. Bendahara-bendahara.

3. Rapat Pimpinan Harian MPW atau MPC dihadiri oleh:

1. Ketua
2. Wakil-wakil Ketua
3. Ketua-ketua Bidang
4. Sekretaris
5. Wakil-wakil Sekretaris
6. Bendahara
7. Wakil-wakil Bendahara.

4. Rapat Koordinasi Bidang-bidang adalah mekanisme dan sarana untuk


mengkoordinasikan dan mengimplementasikan tugas bidang-bidang.
5. Rapat koordinasi Bidang-Bidang di masing-masing tingkatan dipimpin oleh Wakil
Ketua Umum I/ II atau Wakil Ketua I/ II.
6. Rapat Koordinasi Bidang-Bidang dihadiri oleh:

1. Bendahara
2. Fungsionaris bidang
3. Sekretaris Umum/ Sekretaris, apabila diperlukan
4. Lembaga/ Badan terkait, apabila diperlukan

7. Rapat Bidang adalah rapat masing-masing bidang yang dihadiri fungsionaris bidang
untuk mengkonsumsikan dan menyelaraskan bidang tugasnya serta dapat
mengundang lembaga/ badan terkait, apabila diperlukan.

BAB IV
URAIAN TUGAS FUNGSIONARIS MAJELIS PIMPINAN

Pasal 11
Ketua Umum mempunyai tugas:

1. Memimpin seluruh jajaran organisasi secara nasional untuk melaksanakan keptutusan-


keputusan Mubes VII, Rapimpur, Rakernas, Rapat Pleno, Rapat Pimpinan Harian
Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila.
2. Memberikan arah bagi pelaksanaan program organisasi secara nasional.
3. Menandatangani surat-surat penting, berharga baik yang bersifat keuangan,
perjanjian, kerjasama baik yang ditujukan kedalam maupun kekuar.
4. Memimpin dan mengawasi fungsionaris kolektif Majelis Pimpinan Nasional dalam
melaksanakan tugasnya baik yang bersifat kedalam maupun keluar.
5. Menetukan Alokasi pembiayaan program.
6. Mencari dan mengelola sumber keuangan organisasi.
7. Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Umum dibantu oleh 2 (dua) Wakil Ketua
Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.

Universitas Sumatera Utara


Pasal 12
Wakil Ketua Umum I mempunyai tugas:

1. Membantu dan melaksanakan tugas Harian Ketua Umum serta mengkoordinasikan


sesuai dengan bidang yang ditentukan.
2. Memimpin Bidang Organisasi dan Keanggotaan, Bidang Litbang dan Kaderisasi,
Bidang Hankamnas, Bidang Hukum dan HAM, Bidang Ideologi dan Politik.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Ketua Umum I (pertama) dibantu/didampingi
oleh 5 (lima) orang ketua-ketua Bidang, 5 (lima) orang Sekretaris, 1 (satu) orang
Bendahara dan 15 (lima belas) orang anggota-anggota Bidang.
4. Menandatangani surat keputusan, surat mandat dan rekomendasi yang bersifat ke
dalam dan ke luar.
5. Dapat menandatangani surat-surat penting/berharga, perjanjian kerjasama apabila
Ketua Umum berhalangan atau atas nama seizinnya.
6. Mewakili Ketua Umum dalam kegiatan yang bersifat internal dan eksternal sesuai
bidang atau penugasan yang ditentukan.
7. Melaporkan tugas-tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Ketua
Umum.

Pasal 13
Wakil Ketua Umum II mempunyai tugas:

1. Membantu dan melaksanakan tugas Harian Ketua Umum serta mengkoordinasikan


sesuai dengan bidang yang ditentukan.
2. Memimpin Bidang Organisasi dan Keanggotaan, Bidang Litbang dan Kaderisasi,
Bidang Hankamnas, Bidang Hukum dan HAM, Bidang Ideologi dan Politik.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Ketua Umum II dibantu/ didampingi oleh 5
(lima) orang ketua-ketua Bidang, 5 (lima) orang Sekretaris, 1 (satu) orang Bendahara
dan 15 (lima belas) orang anggota-anggota Bidang.
4. Menandatangani surat keputusan, surat mandat dan rekomendasi yang bersifat ke
dalam dan ke luar.
5. Dapat menandatangani surat-surat penting/ berharga, perjanjian kerjasama apabila
Ketua Umum berhalangan atau atas nama seizinnya.
6. Mewakili Ketua Umum dalam kegiatan yang bersifat internal dan eksternal sesuai
bidang atau penugasan yang ditentukan.
7. Melaporkan tugas-tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Ketua
Umum.

Pasal 14
Ketua MPW, Ketua MPC mempunyai tugas:

1. Memimpin seluruh jajaran organisasi di tingkat wilayah, cabang untuk melaksanakan


keptutusan-keputusan Mubes VII, Muswil, Muscab, Rapimpur, Rakernas, Rakerwil,
Rakercab, Rapat Pleno, Rapat Pimpinan Harian Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila.
2. Memberikan arah bagi pelaksanaan program organisasi secara di tingkat wilayah,
cabang.
3. Menandatangani surat-surat penting, berharga baik yang bersifat keuangan,
perjanjian, kerjasama baik yang ditujukan ke dalam maupun ke luar.

Universitas Sumatera Utara


4. Memimpin dan mengawasi fungsionaris kolektif Majelis Pimpinan Wilayah, Majelis
Pimpinan Cabang dalam melaksanakan tugasnya baik yang bersifat ke dalam maupun
ke luar.
5. Menetukan Alokasi pembiayaan program.
6. Mencari dan mengelola sumber keuangan organisasi.
7. Dalam melaksanakan tugasnya Ketua MPW, Ketua MPC dibantu oleh 2 (dua) Wakil
Ketua Umum, Sekretaris dan Bendahara.

Pasal 15
Wakil Ketua I MPW, MPC mempunyai tugas:

1. Membantu dan melaksanakan tugas Harian Ketua MPW, Ketua MPC serta
mengkoordinasikan sesuai dengan bidang yang ditentukan.
2. Memimpin Bidang Organisasi dan Keanggotaan, Bidang Litbang dan Kaderisasi,
Bidang Hankamnas, Bidang Hukum dan HAM, Bidang Alam dan Lingkungan Hidup.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Ketua I (pertama) dibantu/didampingi oleh 5
(lima) orang ketua-ketua Bidang, 5 (lima) orang Sekretaris, 1 (satu) orang Bendahara
dan 20 (dua puluh) orang anggota-anggota Bidang.
4. Menandatangani surat keputusan, surat mandat dan rekomendasi yang bersifat
kedalam dan keluar.
5. Dapat menandatangani surat-surat penting/berharga, perjanjian kerjasama apabila
Ketua MPW, Ketua MPC berhalangan atau atas nama seizinnya.
6. Mewakili Ketua MPW, Ketua PMC dalam kegiatan yang bersifat internal dan
eksternal sesuai bidang atau penugasan yang ditentukan.
7. Melaporkan tugas-tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Ketua
MPW, Ketua MPC.

Pasal 16
Wakil Ketua II MPW, MPC mempunyai tugas:

1. Membantu dan melaksanakan tugas Harian Ketua MPW, Ketua MPC serta
mengkoordinasikan sesuai dengan bidang yang ditentukan.
2. Memimpin Bidang Ekonomi, Bidang Ideologi dan Politik, Bidang Agama, Sosial dan
Budaya serta Bidang Pengembangan Usaha.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Ketua II dibantu/didampingi oleh 4 (empat)
orang ketua-ketua Bidang, 4 (empat) orang Sekretaris, 1 (satu) orang Bendahara dan
16 (enam belas) orang anggota-anggota Bidang.
4. Menandatangani surat keputusan, surat tugas, surat mandat dan rekomendasi yang
bersifat ke dalam dan ke luar.
5. Dapat menandatangani surat-surat penting/berharga, perjanjian kerjasama apabila
Ketua MPW, Ketua MPC berhalangan atau atas nama seizinnya.
6. Mewakili Ketua MPW, Ketua PMC dalam kegiatan yang bersifat internal dan
eksternal sesuai bidang atau penugasan yang ditentukan.
7. Melaporkan tugas-tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Ketua
MPW, Ketua MPC.

Universitas Sumatera Utara


Pasal 17
Ketua-ketua di masing-masing tingkatan mempunyai tugas:

1. Membantu pelaksanaan tugas-tugas Ketua Umum/ Wakil-wakil Ketua Umum atau


Ketua/ Wakil wakil Ketua.
2. Mewakili Ketua Umum/ Wakil-wakil Ketua Umum atau Ketua/ Wakil-wakil Ketua,
sesuai penugasan.
3. Melaksanakan keptutsan Rapat Pleno.
4. Mempersiapkan dan merekomendasikan rancangan kebijakan organisasi sesuai ruang
lingkupbidang tugasnya.
5. Menyusun dan menyampaikan laporan tahunan sesuai ruang lingkup dan tanggung
jawab bidang masing-masing.

Pasal 18
Sekretaris Umum mempunyai tugas:

1. Mengkomunikasikan, menselaraskan, mengintegrasikan dan mengarahkan kebijakan-


kebijakan Majelis Pimpinan Nasional, baik yang bersifat sektoral, teritorial maupun
regional dan Internasional.
2. Menandatangani surat menyurat baik yang bersifat ke dalam maupun yang bersifat
keluar.
3. Mengatur dan mengelola kesekretariatan Majelis Pimpinan Nasional Pemuda
Pancasila.
4. Mengatur Tata Administrasi organisasi.
5. Mengatur agenda kegiatan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum.
6. Mengambil langkah-langkah preventif dalam mengatasi permasalahan organisasi.
7. Memimpin dan bertanggung jawab atas agenda kegiatan organisasi.
8. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, sekretaris umum dibantu oleh 10 (sepuluh)
orang sekretaris dan staff kesekretariatan Majelis Pimpinan Nasional.
9. Bersama Ketua Umum, Wakil-wakil ketua Umum atau Bendahara Umum membuat/
merumuskan policy keuangan organisasi.
10. Bersama Ketua Umum atau wakil-wakil ketua umum atau bendahara umum
menandatangani administrasi keuangan organisasi.
11. Mengatur tata administrasi organisasi, baik yang masuk maupun yang ke luar.
12. Mendampingi Ketua Umum atau Wakil Ketua Umum atau Ketua-Ketua Bidang
menghadiri undangan dari internal maupun eksternal organisasi.
13. Mendampingi Ketua Umum atau Wakil Ketua Umum memimpin Rapat Pleno atau
Rapat Pimpinan Harian Majelis Pimpinan Nasional.
14. Mendampingi Ketua Umum atau Wakil Ketua Umum dalam melaksanakan tugasnya.
15. Bersama Ketua-Ketua Bidang dan Sekretaris-sekretaris/ wakil-wakil sekretaris
membuat dan merumuskan peraturan-peraturan organisasi.
16. Setiap saat berkoordinasi dengan Ketua Umum dan Wakil-Wakil Ketua Umum.

Pasal 19
Sekretaris MPW, Sekretaris MPC mempunyai tugas:

1. Mengkomunikasikan, menselaraskan, mengintegrasikan dan mengarahkan kebijakan-


kebijakan Majelis Pimpinan, baik yang bersifat sektoral, teritorial maupun regional.
2. Menandatangani surat menyurat baik yang bersifat ke dalam maupun yang bersifat ke
luar.

Universitas Sumatera Utara


3. Mengatur dan mengelola kesekretariatan Majelis Pimpinan Wilayah/Cabang Pemuda
Pancasila.
4. Mengatur tata administrasi organisasi.
5. Mengatur agenda kegiatan Ketua dan Wakil Ketua.
6. Mengambil langkah-langkah preventif dalam mengatasi permasalahan organisasi.
7. Memimpin dan bertanggung jawab atas agenda kegiatan organisasi.
8. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, sekretaris umum dibantu oleh 9 (sembilan)
orang wakil sekretaris dan staff kesekretariatan Majelis Pimpinan Wilayah/ Cabang.
9. Bersama Ketua, Wakil-wakil ketua atau Bendahara membuat/merumuskan policy
keuangan organisasi.
10. Bersama Ketua atau wakil-wakil ketua atau bendahara menandatangani administrasi
keuangan organisasi.
11. Mengatur tata administrasi organisasi, baik yang masuk maupun yang keluar.
12. Mendampingi Ketua atau Wakil Ketua atau Ketu-Ketua Bidang menghadiri undangan
dari internal maupun eksternal organisasi.
13. Mendampingi Ketua atau Wakil Ketua memimpin Rapat Pleno atau Rapat Pimpinan
Harian Majelis Pimpinan Wilayah/ Cabang.
14. Mendampingi Ketua atau Wakil Ketua dalam melaksanakan tugasnya.
15. Bersama Ketua-Ketua Bidang dan wakil-wakil sekretaris membuat dan merumuskan
peraturan-peraturan organisasi.
16. Setiap saat berkoordinasi dengan Ketua dan Wakil-Wakil Ketua.

Pasal 20
Sekretairs-sekretairs MPN/ wakil-wakil sekretaris MPW, MPC mempunyai tugas:

1. Membantu pelaksanaan tugas-tugas Sekretaris Umum atau sekretaris.


2. Menandatangani surat tugas, surat mandat, surat dispensasi dan surat keputusan
apabila sekretaris umum/sekretaris berhalangan atau atas dan seizin sekretaris umum
atau sekretaris.
3. Membantu tugas Ketua-ketua Bidang.

Pasal 21
Bendahara Umum mempunya tugas:

1. Membantu tugas-tugas Ketua Umum, Wakil-wakil Ketua Umum, Sekretaris Umum


dan Ketua-ketua Bidang dalam hal manajemen keuangan organisasi.
2. Mencari sumber keuangan untuk pendanaan kegiatan organisasi.
3. Menandatangani surat berharga, surta-surat yang bersifat keuangan organisasi.
4. Mengatur tata administrasi keuangan organisasi.
5. Membuat laporan keuangan secara periodik untuk diketahui oleh Ketua Umum,
Wakil-wakil Ketua Umum dan Sekretaris Umum.
6. Memberikan bimbingan administrasi keuangan kepada lembaga-lembaga/ badan
Tingkat Nasional.
7. Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Pimpinan Harian, acara-acara internal maupun
eksternal organisasi.

Universitas Sumatera Utara


Pasal 22
Bendahara-bendahara MPN menpunyai tugas:

1. Mewakili Bendahara Umum, menandatangani surat berharga, surat-surat yang


berhubungan dengan masalah keuangan organisasi atau nama atau atas seizinnya.
2. Membantu tugas Bendahara Umum.
3. Membantu wakil-wakil Ketua Umum dalam hal administrasi pendanaan program
organisasi.
4. Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Pimpinan Harian dan acara-acara internal maupun
eksternal organisasi.

Pasal 23
Bendahara MPW, MPC mempunya tugas:

1. Membantu tugas-tugas Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris dan Ketua-ketua Bidang


dalam hal manajemen keuangan organisasi.
2. Mencari sumber keuangan untuk pendanaan kegiatan organisasi.
3. Menandatangani surat berharga, surta-surat yang bersifat keuangan organisasi.
4. Mengatur tata administrasi keuangan organisasi.
5. Menbuat laporan keuangan secara periodik untuk diketahui oleh Ketua, Wakil-wakil
Ketua dan Sekretaris.
6. Memberikan bimbingan administrasi keuangan kepada lembaga-lembaga/badan
pelaksana kegiatan Tingkat Wilayah/Cabang.
7. Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Pimpinan Harian, acara-acara internal maupun
eksternal organisasi.

Pasal 24
Wakil-wakil Bendahara menpunyai tugas:

1. Mewakili Bendahara, menandatangani surat berharga, surat-surat yang berhubungan


dengan masalah keuangan organisasi atau nama atau atas seizinnya.
2. Membantu tugas Bendahara.
3. Membantu wakil-wakil Ketua dalam hal administrasi pendanaan program organisasi.
4. Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Pimpinan Harian dan acara-acara internal maupun
eksternal organisasi.

Pasal 25
Anggota-anggota Bidang mempunyai tugas:

1. Membantu tugas Ketua-Ketua Bidang


2. Menghadiri Rapat Pleno dan kegiatan internal an eksternal organisasi.

Pasal 26

1. Fungsionaris Bidang-bidang Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila terdiri


dari: Ketua, Sekretaris, dan 3 (tiga) orang Anggota.
2. Fungsionaris Bidang-bidang Majelis PimpinanWilayah, Cabang Pemuda Pancasila
terdiri dari: Ketua, Wakil, Sekretaris dan 4 (empat) orang Anggota.

Universitas Sumatera Utara


Pasal 27
Bidang Organisasi dan Keanggotaan mempunyai tugas:

1. Menjalankan konsolidasi Organisasi.


2. Merumuskan peraturan organisasi, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis tetang
Lembaga-lembaga atau Badan-badan sesuai kebutuhan Pelaksanaan Program kerja di
bidangnya.
3. Membuat perencanaan/ konsep program bidang organisasi.
4. Bersama-sama dengan bidang-bidang lainnya membuat peraturan organisasi tentang
kebutuhan program kerja sesuai dengan tugasnya masing-masing.
5. Memberikan pembinaan dan bimbingan teknis kepada Lembaga-lembaga dan Badan-
badan Pemuda Pancasila.
6. Melaporkan tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Wakil Ketua
Umum I, Wakil Ketua I untuk tingkat wilayah dan cabang.

Pasal 28
Bidang Pertahanan dan Keamanan Nasional mempunyai tugas:

1. Membuat perencanaan/ konsep program kerja sesuai dengan bidang tugasnya.


2. Melakukan/ menjalin hubungan atau kerjasama dengan TNI/ POLRI, lembaga-
lembaga tinggi negara, instansi pemerintah untuk mewujudkan ketertiban dan
keamanan nasional.
3. Bersama dengan bidang-bidang terkait lainnya dan lembaga/ badan Pemuda Pancasila
memprakarsai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan konteks Hankamnas
melalui seminar, sarasehan, dialog interaktif dan diskusi.
4. Melaporkan tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Wakil Ketua
Umum I, Wakil Ketua I tingkat wilayah dan cabang.

Pasal 29
Bidang Litbang dan Kaderisasi mempunyai tugas:

1. Merumuskan dan menyusun sistem, garis-garis besar kurikulum pendidikan dan


pelatihan kaderisasi organisasi.
2. Membuat perencanaan/ konsep program kerja sesuai dengan bidang tugasnya.
3. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan kaderisasi formal Pemuda Pancasila.
4. Membentuk badan pendidikan an pelatihan kaderisasi tingkat pusat.
5. Melakukan analisa, penelitian, kajian, pendataan anggota dan pengembangan
organisasi.
6. Menjalin hubungan dan kerjasama dengan pihak-pihak eksternal yang terkait dengan
bidangnya untuk peningkatan dan pengembangan organisasi.
7. Bersama lembaga-lembaga atau badan-badan melakukan kegiata-kegiatan pendidikan
kaderisasi, penelitian dan pengembangan melalui pelatihan, seminar, lokakarya,
simposium, diskusi dan lain-lain.
8. Melaksanakan koordiansi dengan jajaran organisasi dibawahnya sesuai ruang lingkup
bidang tugasnya.
9. Melaporkan tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Wakil ketua
umum I, Wakil Ketua I untuk tingkat wilayah dan cabang.

Universitas Sumatera Utara


Pasal 30
Bidang Ideologi dan politik mempunyai tugas:

1. Membuat perencanaan konsep program sesuai dengan bidang tugasnya.


2. Melakukan, menjalin hubungan atau kerjasama dengan lembaga-lembaga tinggi
negara, instansi pemerintah yang berkaitan dengan pembinaan ideologi dan politik
denga TNI/ POLRI, institusi politik formal yang ada dalam kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara.
3. Bersama dengan bidang-bidang terkait lainnya dan lembaga/ badan memprakarsai
kegiatan-kegiatan seminar, dialog interaktif, pelatihan mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan konteks kehidupan kebangsaan dan kenegaraan, memberikan
pembinaan, bimbingan, pemahaman, pendidikan terhadap jajaran organisasi Pemua
Pancasila tentang hal-hal yang menyangkut ideologi dan politik.
4. Melakukan koordinasi dan pertemuan secara berkala dengan kader-kader Pemuda
Pancasila yang tersebar diberbagai elemen masyarakat serta tokoh-tokoh masyarakat
lainnya.
5. Melaporkan tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Wakil Ketua
Umum I untuk tingkat wilayah dan cabang.

Pasal 31
Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia, mempunyai tugas:

1. Membuat perencanaan/ konsep Program Bidang Hukum dan HAM.


2. Memberikan penyuluhan dan bantuan hukum terhadap anggota Pemuda Pancasila,
serta kepada masyarakat yang membutuhkan tanpa menafikan aspek
profesionalismenya.
3. Mengimplementasikan kebijakan-kebijakan organisasi Pemuda Pancasila di Bidang
Hukum dan Hak Asasi Manusia.
4. Menjalin hubungan dan kerjasama dengan lembaga-lembaga yudikatif, khususnya
dengan catur wangsa dalam upaya penegakan Supremasi Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
5. Bersama dengan lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum Pemuda Pancasila,
Lembaga SAPMA Pemuda Pancasila, melaksanakan seminar, dialog interaktif,
lokakarya mnegenai Hukum dan Hak Asasi Manusia.
6. Menghadiri Rapat-rapat.
7. Melaksanakan keputusan-keputusan Rapat Pleno.
8. Melaporkan tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Wakil Ketua
Umum I, Wakil Ketua I untuk tingkat wilayah dan cabang.

Pasal 32
Bidang Alam dan Lingkungan Hidup, mempunyai tugas:

1. Membuat perencanaan/ konsep program Bidang Alam dan Linkungan Hidup.


2. Memprakarsai terbentuknya lembaga-lembaga pelaksana program Alam dan
Lingkungan Hidup.
3. Bersama Bidang-Bidang terkait lainnya serta Badan-Badan Usaha Pemuda Pancasila,
melakukan penelitian tentang amdal, koservasi alam, seminar, diskusi panel tentang
thema-thema alam dan lingkungan hidup.

Universitas Sumatera Utara


4. Mendorong dan menanamkan kesadaran jajaran terhadap kelestarian ekosistem,
sebagai tempat kehidupan seluruh makhluk.
5. Menghadiri Rapat-rapat.
6. Melaksanakan Keputusan-Keputusan Rapat Pleno.
7. Melaporkan tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Wakum II, Wakil
Ketua II untuk tingkat wilayah dan cabang.

Pasal 33
Bidang Ekonomi mempunyai tugas:

1. Membuat perencanaan/ konsep Program Bidang Ekonomi.


2. Bersama Bidan Litbang dan Kaderisasi, merumuskan, melakukan Penelitian, Kajian,
penelitian tentang masalah-masalah perekonomian nasional, sebagai kontribusi
pikiran organisasi ke pihak-pihak eksternal terkait.
3. Menjalin hubungan dengan pihak-pihak eksternal untuk melakukan kerjasama dengan
lembaga-lembaga/ badan-badan ekonomi organisasi Pemuda Pancasila.
4. Menghadiri, mengikuti rapat-rapat Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila.
5. Melaksanakan keptusan-keputusan Rapat Pleno.
6. Melaporkan tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Wakum II, Wakil
Ketua II untuk tingkat wilayah dan cabang.

Pasal 34
Bidang Agama, Sosial dan Budaya mempunyai tugas:

1. Membuat perencanaan/ konsep Program Bidang Agama, Sosila dan Budaya.


2. Memprakarsai pembentukan lembaga-lembaga dan badan-badan Pemuda Pancasila
sesuai kebutuhan untuk melaksanakan program Agama, Sosial dan Budaya.
3. Menggalakan, melestarikan kebudayaan daerah, membina kerukunan antar umat
beragama, memberikan pelayanan sosial bagi masyarakat.
4. Mengimplementasikan kebijakan-kebijakan organisasi Pemuda Pancasila di Bidang
Agama, Sosial dan Budaya.
5. Menjalin hubungan dan kerjasama dengan instansi Pemerintah, lembaga-lembaga
adat, kebudayaan, sosial, serta lembaga-lembaga keagamaan di dalam masyarakat.
6. Bersama dengan lembaga/ badan-badan Pemuda Pancasila, melaksanakan program
dalam ruang lingkup keagamaan, sosial, budaya.
7. Menghadiri Rapat-rapat.
8. Melaksanakan Keputusan-Keputusan Rapat Pleno.
9. Melaporkan tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Wakil Ketua II,
Wakil II untuk tingkat wilayah dan cabang.

Pasal 35
Bidang Pengembangan Usaha mempunyai tugas:

1. Membuat perencanaan/ konsep Program Bidang Pengembangam Usaha.


2. Memprakarsai, mengusulkan pembentukan Badan-Badan Usaha.
3. Memotivasi dan mendorong jajaran organisasi untuk berwirausaha, berwiraswasta.
4. Bersama Bidang-Bidang terkait lainnya serta Badan-Badan Usaha Pemuda Pancasila
mensosialisasikan program bidang pemgembangan usaha.
5. Menjalin hubungan dengan pihak eksternal terkait untuk melakukan kerjasama
dengan badan-badan usaha Pemuda Pancasila.

Universitas Sumatera Utara


6. Menghadiri Rapat-rapat.
7. Melaksanakan Keputusan-Keputusan Rapat Pleno.
8. Melaporkan tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Wakum II, Wakil
Ketua II untuk tingkat wilayah dan cabang.

Pasal 36
Bidang Hubungan Luar Negeri/ Internasional mempunyai tugas:

1. Membuat perencanaan/ konsep Program kerja sesuai dengan bidang tugasnya.


2. Melakukan/ menjalin hubungan dengan badan-badan kemanusiaan internasional,
badan-badan donor internasional baik yang ada di dalam maupun yang ada di luar
negeri guna bekerjasama dengan organisasi Pemuda Pancasila.
3. Bersama Bidang-Bidang terkait lainnya dan Lembaga/ Badan Pemuda Pancasila
melaksanakan kegiatan-kegiatan kerjasama dengan badan internasional.
4. Melaporkan tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Wakum II.

Pasal 37
Uraian tugas dan ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga/ Badan diatur dalam peraturan/
ketentuan tersendiri.

BAB V
TATA HUBUNGAN MAJELIS PIMPINAN DENGAN
LEMBAGA/ BADAN PELAKSANA KEGIATAN PEMUDA
PANSACILA

Pasal 38
Tata hubungan Majelis Pimpinan dengan Lembaga/ Badan Pelaksana Kegiatan Pemuda
Pancasila adalah sebagaimana dimaksud dalam AD Bab XII Pasal 24 dan ART Bab XIV
Pasal 62 dan Peraturan Organisasi.

BAB VI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 39

1. Pengambilan keputusan di dalam Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila dilakukan


melalui mekanisme Rapat Pleno.
2. Pengambilan keputusan dalam Rapat Pimpinan Harian Majelis Pimpinan Pemuda
Pancasila berupa agenda kegiatan organisasi, kebijakan organisasi setelah
mendapatkan persetujuan Pleno maupun keputusan yang bersifat mendesak yang di
pertanggung jawabkan dalam Rapat Pleno.
3. Keputusan yang tertinggi dalam Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila adalah
keputusan Rapat Pleno.

Universitas Sumatera Utara


BAB VII
KOORDINATOR WILAYAH

Pasal 40

1. Koordinator Wilayah, Kordinator Cabang, Koordinator PAC adalah alat kelengkapan


Majelis Pimpinan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan.
2. Pembagian tugas koordinator diatur melalui Surat Keputusan Majelis Pimpinan
Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.

BAB VIII
KESEKRETARIATAN

Pasal 41

1. Kesekretariatan di masing-masing tingkatan adalah alat kelengkapan tugas Majelis


Pimpinan Pemuda Pancasila.
2. Fungsi, tugas, mekanisme kerja Kesekretariatan di masing-masing tingkatan diatur
melalui Surat Keputusan Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila.

BAB IX
KETENTUAN KHUSUS

Pasal 42
Jabatan lowongan dapat ditetapkan bagi fungsionaris yang tidak melaksanakan tugasnya atau
tidak hadir Rapat Pleno Majelis Pimpinan tanpa alasan ynag jelas sebanyak 3 (tiga) kali
berturut-turut serta kemudian dilakukan pengisian jabatan lowong.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 43

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Kerja ini akan lebih lanjut diatur lebih lanjut
oleh Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila.
2. Peraturan Organisasi tentang Tata Kerja Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila ini
mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Universitas Sumatera Utara


PERATURAN ORGANISASI PEMUDA PANCASILA
Nomor: 003/PO/MPN-PP/1/2002

Tentang

LEMBAGA/ BADAN PELAKSANA KEGIATAN


ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA PANCASILA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Dalam peraturan organisasi ini yang dimaksud dengan Lembaga-lembaga/Badan-


badan Pelaksana Kegiatan Organisasi Pemuda Pancasila ialah: Lembaga Komando
Inti (Koti) Mahatidana Lembaga Mahasiswa, Lembaga siswa dan pelajar, Lembaga
Cedikiawan, Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (LPPH), Lembaga Buruh
dan Pekerja, Lembaga Kelestarian dan Pemberdayaan Lingkungan Hidup, Lembaga
Perempuan, Lembaga Olahraga, Lembaga Pengajar, Lembaga Kerukunan Umat
Beragama, Lembaga Kesenian dan Budaya, Lembaga Tani dan Nelayan, Lembaga
Pengembangan Usaha, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Badan
Pendidikan dan Pelatihan Kader, Badan Sarana dan Prasarana, Badan Pendidikan
Masyarakat (Badikmas), Badan Pelayanan Kesehatan (Bapelkes).
2. Penyelenggaraan program lembaga dimaksudkan untuk meningkatkan keterjangkauan
organisasi dalam kehidupan masyarakat serta sebagai pelayanan terhadap kebutuhan
anggota Pemuda Pancasila sesuai orientasi dan sektor kekhususannya.
3. Penyelenggaraan kegiatan badan dimaksudkan sebagai pelayanan terhadap kebutuhan
struktur kepemimpinan atau Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila sesuai
spesifikasinya.
4. Lembaga adalah instrumen organisasi yang memiliki muatan penggalangan sesuai
orientasi dan sektor kekhususannya.
5. Badan adalah instrumen organisasi yang bersifat penugasan tetap ke dalam, tetapi
tidak berdampak langsung terhadap penggalangan masyarakat.
6. Penyelenggaraan secara otonom dalam pengertian memiliki otoritas sendiri untuk
urusan manajemen program dan pemilihan kepengurusannya.

BAB II
KEDUDUKAN

Pasal 2

1. Kedudukan Lembaga organisasi Pemuda Pancasila di masing-masing tingkatan


berada di:

1. Tingkat Nasional
2. Tingkat Propinsi
3. Tingkat Kabupaten/ Kota

2. Kedudukan Badan Organisasi Pemuda Pancasila sesuai kebutuhan hanya berada di


tingkat Nasional atau di tingkat Wilaya/ Propinsi atau di tingkat Kabupaten/ Kota.

Universitas Sumatera Utara


3. Jika diperlukan sesuai kebutuhan, kedudukan lembaga dapat berada di Tingkat
Kecamatan.

BAB III
FUNGSI

Pasal 3
Lembaga/ Badan Organsiasi Pemuda Pancasila mempunyai fungsi:

1. Sebagai sarana/ media pendukung perjuangan organisasi.


2. Sebagai pelaksana program kerja pemuda Pancasila secara otonom.
3. Sebagai sarana rekrutmen, pembinaan dan pemberdayaan kreatifitas anggota Pemuda
Pancasila.
4. Sebagai wadah untuk memperjuangkan kesejahteraan anggota.
5. Sebagai sarana dan sumber rekrutmen kader untuk kepemimpinan Majelis Pimpinan
di semua tingkatan.

BAB IV
WEWENANG DAN TUGAS

Pasal 4
Lembaga/Badan Organisasi Pemuda Pancasila mempunyai wewenang:

1. Membuat dan memberlakukan kebijakan atau aturan dalam ruang lingkup internalnya
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan organisasi Pemuda Pancasila.
2. Mengambil keputusan berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugasnya selaku pelaksana
program organisasi Pemuda Pancasila.
3. Selaku ex-officio pleno Majelis Pimpinan, Lembaga/Badan berwenang
menyampaikan hak suara dalam forum Rapat-rapat Majelis Pimpinan Pemuda
Pancasila.

Pasal 5
Lembaga/ Badan organsasi Pemuda Pancasila mempunyai tugas:

1. Melaksanakan program sesuai dengan orientasi dan sektor kekhususannya.


2. Melaksanakan segala keputusan (Musyawarah dan Rapat-rapat) Majelis Pimpinan
Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.
3. Melaksanakan rekrutmen dan pembinaan terhadap anggotanya.
4. Menjaga Citra dan nama baik Lembaga dan Organisasi Pemuda Pancasila.
5. Mengadakan konsolidasi dan mengembangkan peran Lembaga baik dalam kehidupan
internal organisasi Pemuda Pancasila maupun dalam kehidupan masyarakat umum.
6. Mengadakan Laporan aktifitasnya secara berkala kepada Majelis Pimpinan Pemuda
Pancasila alam jangka waktu yang ditentukan oleh masing-masing Majelis Pimpinan
Pemuda Pancasila.

Universitas Sumatera Utara


BAB V
HUBUNGAN ORGANISASI MAJELIS PIMPINAN
DENGAN LEMBAGA/ BADAN PELAKSANA KEGIATAN

Pasal 6

1. Lembaga/Badan adalah bagian yang tak terpisahkan dan merupakan satu kesatuan
dengan Organisasi Pemuda Pancasila.
2. Penyelengara Lembaga/ Badan bersifat ke dalam dan ke luar.
3. Lembaga dapat mengadakan apresiasi terhadap berbagai kondisi dan fenomena
eksternal organisasi sesuai orientasi dan sektor kekhususannya yang terlebih dahulu
melaksanakan koordinasi dengan Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila sesuai
tingkatnya.
4. Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila disemua tingkatan wajib mensubsidi
penyelenggaraan program Lembaga/ Badan untuk satu periode kepengurusannya
dengan terlebih dahulu menetapkan program Lembaga/ Badan yang akan disubsidi
melalui forum Rakernas atau Pleno MPN pada tingkat nasional, Rakerwil atau Pleno
MPW pada tingkat Wilayah, Rakercab atau Pleno MPC pada tingkat Cabang.
5. Lembaga/ Badan mempunyai satu hak suara dalam proses pengambilan kebijakan
pada forum Rapat-rapat Majelis Nasional Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya
(Rapimpur, Rakernas, Rakerwil, Rakercab, Rapat Pleno).
6. Bagi hal-hal yang bersifat teknis dan operasional dalam rangka pelaksanaan program,
Lembaga/ Badan mengadakan koordinasi administrasi dengan Majelis Pimpinan
Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.

BAB VI
KEANGGOTAAN

Pasal 7

1. Lembaga dapat mengadakan rekrutmen anggota sesuai orientasi dan sektor


kekhususannya dengan kriteria dan prosedur yang ditentukan oleh masing-masing
Lembaga.
2. Pada prinsipnya anggota Lembaga adalah anggota organisasi Pemuda Pancasila yang
akan diatur kemudian dalam perturan organisasi tersendiri.
3. Setiap anggota Lembaga/ Badan Pemuda Pancasila mempunyai hak dan kewajiban
sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Bab IV, Pasal 11 ayat 1 dan 2.
4. Penetapan sanksi keanggoataan dalam Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila,
Bab V, Pasal 13 dan Pasal 14.
5. Lembaga dapat mengeluarkan Kartu Tanda Anggota (KTA) yang akan diatur
kemudian dalam Peraturan tersendiri.

BAB VII
PEMBENTUKAN

Pasal 8

1. Pembentukan Lembaga-lembaga pelaksana kegiatan sesuai kebutuhan secara defenitif


ditingkat Wilayah dibetuk oleh Lembaga Tingkat Nasional bersama MPW Pemuda
Pancasila.

Universitas Sumatera Utara


2. Pembentukan Lembaga-lembaga pelaksana kegiatan sesuai kebutuhan secara definitif
ditingkat Cabang dibentuk oleh Lembaga Tingkat Wilayah bersama MPC Pemuda
Pancasila.
3. Pembentukan Badan secara defenitif dilaksanakan sesuai kebutuhan oleh masing-
masing Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila.
4. Pembentukan Badan bersifat penugasan tetap dalam satu periode kepengurusan oleh
Majelis.

BAB VIII
KONFERENSI DAN RAPAT

Pasal 9

1. Lembaga di masing-masing tingkatan mempunyai konferensi dan rapat-rapat dengan


agenda: menghasilkan program kerja, susunan dan komposisi kepengurusan,
implementasi program kerja maupun langkah-langkah operasional.
2. Mekanisme Konferensi dan rapat-rapat dimaksud diatur tersendiri oleh masing-
masing Lembaga.
3. Dalam melaksanakan proses Konferensi sebagaimana dimaksud ayat 1 diatas Majelis
Pimpinan Pemuda Pancasila serta unsur Lembaga setingkat diatasnya dilibatkan
dalam unsur Panitia dan agenda/ acara seremonial.
4. Dalam pelaksanaan proses Konferensi sebagaimana dimaksud ayat 2 diatas Pimpinan
Konferensi/ Sidang patut mencerminkan unsur perwakilan setiap kepengurusan
Lembaga.

BAB IX
PENGESAHAN DAN PELANTIKAN

Pasal 10

1. Pengesahan kepengurusan Lembaga dalam bentuk surat keputusan pada tiap tingkatan
diadakan oleh:

1. MPN Pemuda Pancasila bagi Lembaga tingkat nasional sebagai hasil Konferensi skala
nasional masing-masing Lembaga.
2. Lembaga tingkat nasional bagi lembaga tingkat wilayah sebagai hasil Konferensi
skala wilayah masing-masing Lembaga dan tertanda diketahui oleh MPW Pemuda
Pancasila.
3. Lembaga tingkat wilayah bagi lembaga tingkat cabang sebagai hasil Konferensi skala
cabang masing-masing Lembaga dan tertanda diketahui oleh MPC Pemuda Pancasila.

2. Pengesahan kepengurusan Badan dalam bentuk surat keputusan diadakan oleh


masing-masing Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila.

Pasal 11
Pelantikan terhadap kepengurusan kolektif Lembaga/Badan yang definitif dilakukan oleh
Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.

Universitas Sumatera Utara


BAB X
MASA BAKTI

Pasal 12

1. Masa bakti kepengurusan lembaga di masing-masing tingkatan disesuaikan dengan


ketentuan masing-masing lembaga.
2. Masa bakti kepengurusan Badan di masing-masing tingkatan disesuaikan dengan
periode masa bakti Majelis Pimpinan.

BAB XI
KEUANGAN

Pasal 13

1. Keuangan lembaga/ organisasi Pemuda Pancasila diperoleh dari:

1. Iuran anggota Lembaga/ Badan


2. Usaha-usah yang sah
3. Sumbangan yang tidak mengikat
4. Subsidi

2. Ketentuan subsidi disesuaikan dengan kebijakan/ kemampuan setiap tingkatan Majelis


Pimpinan Pemuda Pancasila.
3. Terkecuali yang bersifat internal, perolehan keuangan Lembaga/ Badan dari usaha-
usaha yang sah ataupun dari sumbangan yang tidak mengikat melalui proposal dan
bersifat eksternal harus mendapat persetujuan dari Majelis Pimpinan Pemuda
Pancasila sesuai tingkatannya.

BAB XII
KELENGKAPAN

Pasal 14

1. Setiap lembaga organisasi Pemuda Pancasila mempunyai kelengkapan yang terdiri


dari:

1. Kop surat
2. Stempel
3. Kantor Sekretariat
4. Plank/Papan Nama
5. Atribut/ Seragam
6. Bendera dan pataka
7. Kartu Tanda Anggota (KTA)

2. Pada prinsipnya penggunaan kelengkapan lembaga/ badan ini untuk keperluan


internal lembaga/ badan yang berlaku dalam ruang lingkup keorganisasian Pemuda
Pancasila dan dapat dipergunakan dalam ruang lingkup eksternal keorganisasian
Pemuda Pancasila dan terlebih dahulu berkoordinasi kepada serta mendapatkan
Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.

Universitas Sumatera Utara


3. Bentuk dan penggunaan kelengkapan lembaga/badan lebih lanjut akan diatur dalam
peraturan organisasi sendiri.

BAB XIII
KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 15
Representasi organisasi Pemuda Pancasila dalam aktifitas wadah organisasi kemasyarakatan
atas dasar kesamaan fungsi diperankan oleh lembaga-lembaga.

BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 16
Tata kerja dan mekanisme kepengurusan serta manajemen penyelenggara program lembaga/
badan diatur oleh masing-masing lembaga/ badan Pemuda Pancasila.

BAB XV
PENUTUP

Pasal 17

1. Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan organisasi ini akan ditentukan lebih lanjut
oleh MPN Pemuda Pancasila.
2. Setelah peraturan Organisasi ini ditetapkan maka peraturan organisasi sebelumnya
yang serupa mengatur Lembaga/Badan Pemuda Pancasila dinyatakan tidak berlaku.
3. Peraturan organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Universitas Sumatera Utara


STRUKTUR ORGANISASI KOMANDO INTI MAHATIDANA

Ketua Herry Simanjuntak


Wakil Ketua Pendi Kesi
Sugianto Situmeang, SH
Surya Kalfin
Abdi Marbun
Hisar Sitanggang
Saman Lie
Ridwan Pohan
Sekretaris Ibnu Abbas, SE
Wakil Sekretaris Sabar Pasaribu
M. Syafi’i Simbolon
Rasadi Nasution
Drs. Parlindungan Sinaga
Ferry Dhalmy Amin, SE
Bendahara Awang Syahputra
Wakil Bendahara Ir. Polma Sianturi
Marihot Awaluddin Nainggolan
M. Puly Lubis
Jhoni Manik, SH
Ketua Organisasi & Keanggotaan Adian
Ketua Ideologi & Politik Ruslan Lubis
Ketua Pertahanan & Keamanan Darwin Sitepu
Ketua Hubungan Masyarakat Chairum Lubis, SH
Ketua Litbang & Kaderisasi Sofyan
Ketua Ekonomi, Pengembangan Usaha & Asril Nasution
Lapangan Kerja
Ketua Agama, Sosial & Budaya Nurdin Koto
Ketua Alam & Lingkungan Hidup Mukhlis
Komandan Kompi Denny Boy
Wakil Komandan Kompi Deddy
Anggota Bidang Organisasi & Keanggotaan Ahmad Husin
Divo
Anggota Bidang Ideologi & Politik M. Nasril
Suwandi Wewen
Anggota Bidang Pertahanan & Keamanan Rusli Steyen
Partahi Hasibuan
Vernando Agus Hakim, SH
Anggota Bidang Hubungan Masyarakat Suwandi Lubis
Amru Lubis, S.Sos
Martua Lumban Tobing
Anggota Bidang Litbang & Kaderisasi Juanda Purba, Se
Wahyudi
Anggota Bidang Ekonomi, Pengembangan Juwanda Purba, SE
Usaha & Lapangan Kerja Ruslan Lubis
Anggota Bidang Agama, Sosial & Budaya Yakob
Khiarul Saleh
Anggota Bidang Alam & Lingkungan Hidup Masnal
Rudiansyah Lubis

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
STRUKTUR ORGANISASI LPPH PEMUDA PANCASILA SUMUT

Direktur : MARWAN, SH
Wakil Direktur : Bukhari, SH. SpN
H. SYAIFUDDIN NASUTION, SH
Sekretaris : ALFAHMI KHAIRI MANURUNG, SH
Wakil Sekretaris : AMELIA SYAHRENI, SH
Bendahara : SOEKATNO, SH
Wakil Bendahara : M. ARSUL, SH
Kepala Divisi Litgasi : KUMALA SAKTI NASUTION, SH
Anggota Kepala Divisi Litgasi : BUDI UTOMO, SH
EDI SIPAYUNG, SH
H. HASANUDDIN BATUBARA, SH. Mhum
RIMAN SURBAKTI, SH
MUHAMMAD FAISAL LUBIS, SH
MARASAMIN RITONGA, SH
YAN CHONDRO INGGIH, SH
ABDUL MANAN, SH
Kepala Divisi Non Litgasi : EDI SUPRASETIO, SH
Anggota Kepala Divisi Non Litgasi : YULHANDRIZA, SH
M. REZA AL ANSHORI
IRWAN JASA TARIGAN, SH
WENDY MELANDA TANJUNG, SH
RULI AFFANDI, SH
PRIHATIN, SH
ANDY RINALDY, SH
MUHENDRA ROZA, SH
BAMBANG HENDARTO, SH
AULIA PAHLAWAN SITEPU, SH
Kepala Divisi Penyuluhan Hukum : EDI RAHMAD, SH
Anggota Kepala Divisi Penyuluhan Hukum : SUKIRAN, SH
JHONTUA HUTAPEA, SH
SYAHMON PINEM, SH
Kepala Divisi Perlindungan Anak : BACHTIAR BATUBARA, SH
Anggota Kepala Divisi Perlindungan Anak : PUTRA GUNAWAN, SH
IRWANSYAH GULTOM, SH
Dewan Penasehat : Anuar Shah
Dewan Pakar LPPH Pemuda Pancasila : MARZUKI, SH. MHum
H. EFDI BOY NASUTION, SH
ABDUL HAKIM SIAGIAN, SH. MHum
ALDIAN PINEM, SH. MH
Ir. H. DJAILI AZWAR, M.Si
VINCENT WIJAYA
Drs. H. DARWIN NASUTION, SH
DR. JANUARI SIREGAR, SH. MHum
ANDI NATANAEL MANIK, SH
RICARDO SIMANJUNTAK, SH,LLM,ANZIF
KODRAT SHAH
Prof. DR. TAN KAMELO, SH
AHMAD ARIEF, SE. MM

Universitas Sumatera Utara


STRUKTUR ORGANISASI MPO PEMUDA PANCASILA SUMUT

Ketua H.B. HORAS HUTAHAEAN


Wakil Ketua H. AJIB SHAH
NURDIN SIREGAR, SH
Sekretaris HAMDAN YUS SIREGAR
Wakil Sekretaris SAPTO HUDOYO
Anggota Drs. TUANI LUMBAN TOBING
Ir. T. ERRY NURAIDI, MBA
H. YAN BUSTAMI
Drs. H. IBRAHIM SINIK
RIPPI HAMDANI
M. SYAFII NASUTION, SE
Dr. ROSIHAN ARBIE
VINCENT WIJAYA
SUSANTO AMAT
HASAN WIJAYA
H. WAGIRIN ARMAN
Drs. BAHRUM HARAHAP
MIMBAR TARIGAN
H.M. KOSASIH
Drs. HUKUASA NDRURU
Ir. BINSAR SITUMORANG, MSi
dr. ROBERT VALENTINO
ANWAR KONGO
H. RAJAB NAPOLIS TANJUNG
SYAHRIAL POHAN
H. RUSDI LUBIS, SH, MAP
Drs. H. ESWIN S. SUKARAJA
H. BUYUNG BAHIB ARITONANG
H. RAMADHAN SIREGAR, SH
BAKTIAR EFFENDI
PARLAHUTAN SIBARANI
DR. SUPRIANTO
RADJOKI NAINGGOLAN, SE, MA
MUKTADIN HARAHAP, SH
H. ABDUL RASYID HASIBUAN
H. MUKHLIS HASIBUAN
H. SYAHRUL PASARIBU
H. TUTUR PARAPAT
FARIZAL, SH
H. KHAIRUDDINSYAH SITORUS, SE
H. SULAIMAN ARIFIN HARAHAP, BA
MANOSOR PURBA
Drs. SUPARDI
Drs. ARIFAY TAMBUNAN, MM
Ir. BONDET DAMANIK
MUSLIM SIMBOLON, SAg
RAHMAD YUSRI SIMATUPANG
Drs. H. ADI MUNASIB, MM

Universitas Sumatera Utara


STRUKTUR ORGANISASI MPW PEMUDA PANCASILA SUMUT

KETUA MPO

SEKRETARIS KETUA I KETUA II BENDAHARA

Bidang Organisasi Bidang Peranan Wakil Bendahara I


Wakil Sekretaris I
Wakil Sekretaris II dan Keanggotaan Wanita Wakil Bendahara II
Wakil Sekretaris III
Wakil Sekretaris IV
Wakil Sekretaris V Bidang Litbang Bidang Ideologi
Wakil Sekretaris VI dan Kaderisasi dan Politik
Wakil Sekretaris VII
Wakil Sekretaris VIII
Bidang Hukum Bidang Agama,
Wakil Sekretaris IX
Wakil Sekretaris X dan HAM Sosial & Budaya
Wakil Sekretaris XI
Wakil Sekretaris XII
Bidang Pemuda, Bidang Ekonomi
Wakil Sekretaris XIII
Mahasiswa Pelajar & Pengembangan
& Olah Raga Usaha

Bidang Alam dan Bidang Informasi


Lingkungan Hidup dan Komunikasi

Bidang Ketahanan Bidang Dana


Nasional

Bidang Sarana dan


Prasarana

Universitas Sumatera Utara


KETUA ANUAR SHAH, SE

WAKIL KETUA Taufik Edi Zulkarnaini, SE


H. Hardi Mulyono, SE, MAP
KETUA BIDANG ORGANISASI DAN H. M. Junaidi Pangaribuan
KEANGGOTAAN
KETUA BIDANG LITBANG DAN KADERISASI Ir. Yumansyah, MBA, MT
KETUA BIDANG HUKUM DAN HAM Dahnialsyah, MBA, MT
KETUA BIDANG IDEOLOGI DAN POLITIK Hendra DS
KETUA BIDANG AGAMA, SOSIAL DAN Dr. H. Azhar Sitompul
BUDAYA
KETUA BIDANG PEMUDA, MAHASISWA Drs. H. Zulhifzi Lubis
PELAJAR DAN OLAH RAGA
KETUA BIDANG PERANAN WANITA Rosda
KETUA BIDANG INFORMASI DAN Affan Bay
KOMUNIKASI
KETUA BIDANG KETAHANAN NASIONAL Mbelgah Tarigan
KETUA BIDANG ALAM DAN LINGKUNGAN Drs. H. Ismael Hasibuan, MM
HIDUP
KETUA BIDANG EKONOMI DAN H. M. Dahriel Siregar
PENGEMBANGAN USAHA
KETUA BIDANG DANA Nanda Berdikari Batubara, SH
KETUA BIDANG SARANA DAN PRASARANA Iskandar Z. Sembiring, SE
SEKRETARIS H. FIRDAUS NASUTION
WAKIL SEKRETARIS Wempy Saragih
M. Said Siregar, SE
Ir. Hotman Marpaung
Roy Nainggolan
Hidayat Tanjung
Budi Syahputra, S.Pd
Bahtiar Ahmad Sibarani
Ir. Sukarelawanto
Ir. Frans Pardede
Drs. OK Ashfihan
Efrizal Rustam, SH
Drs. HM. Joharis Lubis, MM, MPD
Herli Pranata
BENDAHARA H. ALI M. MADHY
WAKIL BENDAHARA Rudi Sujadi, SE
Zulham
Anggota Bidang Organisasi dan Jasrul Lubis
Keanggotaan Irwan Gamal
Go Kok Peng
Nurdin Nasution
Affandi Widya
Anggota Bidang Litbang dan Kaderisasi Parulian Siregar
Hadi Khairul Sinaga
Zainal Abidin
Omar Arafat Sujono, ST
DR. Milzam Rafdi Asmara

Universitas Sumatera Utara


Anggota Bidang Hukum & HAM Israel Silaban
Parulian Sihombing
Radian Alfin, SH. MH
Ahmad Kamil Lubis, SPD.i
Bahri Pasaribu, SH
Anggota Bidang Ideologi & Politik Restu Kurniawan Sarumaha, SE
Said Budi syafri
Wira Abdi Dasopang, MSP
Ben Auza, SE
Anggota Bidang Agama, Sosial & Budaya Mhd. Yahya Nasution, SE
Jack Haris Tobing
Arifin Riffi
H.M. Idris Lutfi, SH, MSi
Anggota Bidang Pemuda, Mahasiswa Ali Akbar Syamsuddin, NST
Pelajar & Olahraga Kobul Siregar, SE. SPd
Edi Syahputra
Aulia Rahman, SE
Anggota Bidang Peranan Wanita Fitri Nurhayati
Novita Sari Sihombing
Sri Hastuti, SS
Hj. Jamilah, SH
Anggota Bidang Informasi & Komunikasi Firdaus Nasution, SH
Joko Susilo Cow
Arifin Syah
Nazaruddin Nasution, ST. MA
Muhammad Dalil, ST
Anggota Bidang Ketahanan Nasional Parlindungan Hutabarat
Sumbul Sembiring
Ardiansyah Lubis
Syafrizal
Anggota Bidang Alam & Lingkungan Hidup Al Muhammadin Yoes
Bikrul Munawar, S.Sos, MSi
Rajali Ibrahim
Vincent Apandi
Anggota Bidang Ekonomi & Pengembangan M. Iqbal, SH
Usaha Ir. Taufik Siregar
Yusra Tampubolon ST
M. Idris Jambak

Universitas Sumatera Utara


STRUKTUR ORGANISASI POKJA HUMAS PEMUDA PANCASILA SUMUT

Koordinator H.IDRUS DJUNAIDI


Wakil Koordinator INDRA GUNAWAN
Sekretaris SUBONO AT
Wakil Sekretaris Yulinda Dinata
Bendahara ABDUL SALIM
Wakil Bendahara Zaki Zahri
Ka. Bid. Pemberitaan & Media Massa Budiman Amin Tanjung, SH
Angg. Bid. Pemberitaan & Media Massa Irvan Sugito
Arfan Abdillah
Ka. Bid. Litbang & SDM Supriadi. SE.MM
Angg. Bid. Litbang & SDM Jimmy Febry
Firdaus Nasution. SH
Ka.Bid. Usaha & Tenaga Kerja Mirza Syahpoetra. SE
Angg. Bid. Usaha & Tenaga Kerja Hasto Agus
Rion Aritonang
Ka.Bid. Pemerintahan & Lembaga Syafruddin Lubis
Angg.Bid. Pemerintahan & Lembaga Ryan Hakim Harahap
Khairul Putra Harahap
Ka.Bid. Riset & Dokumentasi Suhery Sasmita
Angg.Bid. Riset & Dokumentasi Lilik Riadi
Zainal
Ka.Bid. Olah Raga Ishak Nasution
Angg.Bid. Olah Raga Tatang Zakaria
Danil Rusli
Dedi Murfhi Nauli Siregar. S.Sos

Universitas Sumatera Utara


STRUKTUR ORGANISASI SATUAN PELAJAR & MAHASISWA PEMUDA PANCASILA SUMUT

Ketua IKBAL HANAFI HASIBUAN, S.Hi


Wa. Ketua I Zuhairian Syahputra, S.Pd
Wa. Ketua II Muhammad Ziad Ananta, S.Sos
Wa. Ketua III Muhammad Firman Shah
Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Johan Samosir
Ketua Bidang Litbang & Kaderisasi Muhammad Amin Lubis
Ketua Bidang Kemahasiswaan & Kepemudaan Muhammad Effendi Senangin
Ketua Bidang Siswa & Pelajar Muhammad Iqbal Utama
Ketua Bidang Peranan Wanita Nur Khalishah, S.Ei
Ketua Bidang Pengembangan Minat & Bakat Kemal Idris Nasution
Ketua Bidang Alam & Lingkungan Hidup Syaiful Amri Sambas, A.Md
Ketua Bidang Informasi & Komunikasi Kristop Ferri Simalango, A.Md
Ketua Bidang Hukum & HAM Mardan Hanafi Hasibuan
Ketua Bidang Kerohanian Zulfikar Simangunsong, S.pd
Sekretaris ZUHRI HIMAWAN SIRAIT
Wa. Sekretaris 1 Jolis Siregar, S.Pd
Wa. Sekretaris 2 Bahreen Rambe, S.Hi
Wa. Sekretaris 3 Kahfi Aulia Gunawan
Bendahara MUTHI 'ULLAH, S.Hi
Wa. Bendahara 1 Maradona Tarigan, SH
Wa. Bendahara 2 Muhammad Sahroyan Siregar
Anggota Bidang Organisasi dan Keanggotaan Nugroho Ahmad Tanjung
Muhammad Adrian Siddik
Abdul Halim
Hasonangan Hasibuan
Anggota Bidang Litbang & Kaderisasi Robi Fahrizal
Roby Ariansyah Saragih
Arif Fadli Nasution
Wisnu Suhendra Siregar
Anggota Bidang Kemahasiswaan & Mhd. Agus Syahrial
Kepemudaan Yoni Syuhrawardi Hasibuan
Evan Arisandi Pinem
Rinaldi
Anggota Bidang Siswa & Pelajar Satria Siregar
Boni Pangaribuan
Kevin Aries Ciano
Anggota Bidang Peranan Wanita Sona Sulistika, S.Ei
Merry Christin Pardede
Ega Nurhuda
Anggota Bidang Pengembangan Minat & Bakat Bobby Loy A. Turangan
Teguh Ade Kaisa
Benry Gunawan Sitorus
T. Irdian Arya
Anggota Bidang Alam & Lingkungan Hidup Bobby Ardiansyah, A.Md
Afrio Landra
Ayunin Nura
Fitri Yanti

Universitas Sumatera Utara


Anggota Bidang Informasi & Komunikasi Tombos Sitanggang
Angga Efraimta Ginting
Afriandi Gultom
Anggota Bidang Kerohanian Hendra Heriadi S. Siagian
Rael Antonio Sinurat

Universitas Sumatera Utara


STRUKTUR ORGANISASI SRIKANDI PEMUDA PANCASILA SUMUT

Ketua Hj. Umi Kalsum, SH


Wakil Ketua Ratnawati, SE
Sekretaris Hj. Irmayani S. Btbr, SE
Wakil Sekretaris Defi Yarnila AR
Bendahara Hj. Aidah Fitri
Wakil Bendahara Hj. Gemawati Lubis
Ketua Bidang Organisasi & Keanggotaan Hj. Rita Nasution
Ketua Bidang Kajian Study Gender Hj. Erlina, SH
Ketua Bidang Pembinaan & Ketrampilan Hj. Habibah, SP.d
SDM
Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan Risdawati Saragih
Anggota Bidang Organisasi & Keanggotaan Hj. Duma Lumongga Nasution
Ronauli Pinem
Elly Arsida
Anggota Bidang Kajian Study Gender Fatimah Hasan
Tri Wahyuni
Sekar Yuli Harahap
Anggota Bidang Pembinaan & Ketrampilan Fitri Nurhayati
SDM Mahli Hayani
Irlin Dani Zein
Maimunah
Anggota Bidang Sosial Kemasyarakatan Dr. Novindy F Lubis
Dr. Desy Aswira
Dr. Kartika Puji Astuti

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 15

Catatan Ringkas Perjalanan Karir Politik Syamsul Arifin

Syamsul Arifin lahir di Medan, Sumatera Utara, 25 September 1952. Anak dari H.
Hasan Perak ini, awalnya dikenal sebagai pengusaha yang mengikuti profesi
ayahnya. Ayahanda Syamsul Arifin adalah seorang pejuang veteran yang aktif di
organisasi sosial di Kabupaten Langkat. Selain berprofesi sebagai pengusaha,
Syamsul Arifin aktif di organisasi kepemudaan di Sumatera Utara. Sumber
kehidupannya sebagai pengusaha tidak begitu dikenal oleh masyarakat
Sumatera Utara. Justru, Syamsul lebih menekuni aktivitasnya sebagai pekerja
organisasi pemuda. Berawal dari anggota Pemuda Pancasila kemudian menjadi
pengurus FKPPI di Kabupaten Langkat dan Provinsi Sumatera Utara serta
terpilih menjadi Ketua KNPI Sumatera Utara pada masa Orde Baru (1998-2001).

Syamsul Arifin juga aktif di organisasi tinju dan menjadi Ketua Pengurus Cabang
Pertina Kabupaten Langkat tahun 1976-1979. Pada saat itu, para pemuda yang
menjadi anggota Pemuda Pancasila memiliki hubungan yang cukup baik dengan
kalangan militer. Para pemuda tersebut diberikan bantuan untuk mengurusi
cabang olah raga tertentu yang dapat mengembang minat dan bakat pemuda di
daerah. Cabang tinju di Kabupaten Langkat menjadi salah satu cabang olah raga
yang aktif dan sering mengirim atlet tinju untuk mengikuti pelatihan tingkat
daerah maupun nasional.

Aktivitas organisasi Syamsul Arifin lebih banyak dilakukan di Kabupaten


Langkat karena ia tinggal di daerah tersebut. Langkat adalah salah satu daerah di
Indonesia penghasil minyak terbesar yang berada di Pangkalan Berandan. Di
daerah tersebut, Pertamina mendirikan pabrik minyak terbesar di luar Pulau
Jawa. Fasilitas untuk para manajer Pertamina yang bertugas di Langkat sangat
baik dan terkadang menimbulkan kesenjangan dengan warga sekitar. Syamsul
Arifin menjadi salah satu pemborong pengadaan barang dan jasa untuk
Pertamina. Sumber ekonomi Syamsul Arifin, pada saat itu, berasal dari kegiatan
usahanya di Pertamina Langkat. Selain minyak, sektor perkebunan menjadi
potensi yang dimiliki di Kabupaten Langkat. Perusahan perkebunan negara
seperti PTPN II, PTPN III, PTPN IV, dan milik swasta lainnya memiliki lahan
perkebunan sawit di Kabupaten Langkat. Sebagai Bupati Langkat, Syamsul Arifin,
sangat diperlukan dukungan politiknya untuk perusahaan perkebunan tersebut
terutama bagi sektor swasta. Dukungan tersebut terkait dengan izin pengelolaan
tanah dan dukungan masyarakat di sekitar lokasi perkebunan.

Syamsul Arifin dikenal oleh masyarakat Langkat sebagai sosok yang mudah
bergaul, senang membantu warga sekitar, dan aktif dalam organisasi sosial,
politik, dan bisnis di Kabupaten Langkat. Karir organisasi politik Syamsul Arifin
dikenal secara nasional ketika menjadi Ketua KNPI Sumatera Utara (1998-2001)
dan pengurus Golkar Kabupaten Langkat. Selain itu, dia terpilih menjadi anggota
DPRD Kabupaten Langkat selama 3 periode. Hubungan Syamsul Arifin dengan
para tokoh di Sumatera Utara maupun di Jakarta tejalin dengan sangat baik.
Tokoh-tokoh tersebut berasal dari lintas partai, agama, etnis maupun profesi

Universitas Sumatera Utara


(politisi, tentara, birokrat) dan lain sebagainya. Modal sosial yang dimiliki
Syamsul Arifin, menjadikannya sebagai tokoh di Sumatera Utara yang disegani
oleh para elit.

Aktivitas organisasi Syamsul Arifin lainnya adalah Ketua Umum Pengurus Besar
Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PB MABMI) dan memiliki gelar TYT
Dato’ Seri Lilawangsa H. Syamsul Arifin. Sebagai pimpinan organisasi etnis di
Sumatera Utara, sosok Syamsul Arifin disegani oleh kelompok adat etnis Melayu
dan etnis lainnya. Meskipun masyarakat Sumatera Utara yang multikultural,
tetapi etnis Melayu dianggap sebagai etnis yang paling tua di antara etnis
lainnya.

Profesinya sebagai politisi Golkar dan anggota DPRD Kabupaten Langkat,


membuatnya terpilih menjadi Bupati Langkat pertama pasca reformasi yang
berasal dari organisasi pemuda. Syamsul Arifin sangat dekat dengan masyarakat
di Kabupaten Langkat karena masyarakat tidak begitu sulit untuk bertemu
dengan Bupati. Hampir setiap hari, kelompok masyarakat Langkat bertemu
dengan Syamsul Arifin di kantor bupati untuk meminta bantuan dan
menceritakan masalah-masalah kesehariannya. Setiap kelompok masyarakat
yang bertemu dengan Syamsul Arifin selalu ada yang diberikan bantuan
walaupun tidak mencukupi jumlah yang diminta. Perlakuan seperti itu pula yang
membuat Syamsul Arifin harus menyediakan sejumlah dana untuk memberikan
bantuan kepada masyarakat yang membutuhkannya.

Setelah memimpin Kabupaten Langkat selama 2 periode (1998-2008), Syamsul


Arifin mencalonkan diri sebagai Gubernur Provinsi Sumatera Utara pada tahun
2008. Didukung oleh 11 partai politik dan tidak mendapat dukungan dari Partai
Golkar, Syamsul, berpasangan dengan Gatot Pudjonugroho (kader PKS). Pada
pemilihan gubernur tersebut, Syamsul berhasil meraih suara sebanyak 28,3%
mengungguli 4 pasangan calon gubernur. Syamsul Arifin adalah Gubernur
Sumatera Utara pertama yang dipilih secara langsung melalui pemilu sejak 16
Juni 2008 hingga diberhentikan pada 21 Maret 2011. Setelah terpilih menjadi
Gubernur Sumatera Utara, ia dipilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah
Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara pada Musyawarah Golkar Sumatera Utara
tahun 2009.

Pada saat menjadi Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Syamsul Arifin, dilaporkan
oleh kelompok masyarakat ke penegak hukum (kejaksaan, KPK, dan kepolisian)
tentang korupsi terhadap APBD Kabupaten Langkat tahun 2000-2007 yang
dilakukan Syamsul Arifin pada saat menjabat sebagai Bupati Langkat. Dalam proses
persidangan, Syamsul Arifin telah mengembalikan sejumlah uang lebih dari Rp. 67
miliar ke kas daerah dan Rp 8,4 miliar ke KPK. Sebelum kasus tersebut ditangani
oleh KPK, Syamsul Arifin, sudah berkonsultasi dengan Kepala Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) Perwakilan Medan dan Anwar Nasution selaku Ketua BPK
Republik Indonesia. Pengembalian uang tersebut dilakukan Syamsul Arifin setelah
berkonsultasi dengan pihak BPK. Selama menjalani proses persidangan, Syamsul
Arifin mengalami sakit yaitu multy organ function disorder pasca serangan jantung.
Syamsul Arifin juga pernah menjalani operasi pembedahan lambung akibat
pencernaan yang sangat parat.

Universitas Sumatera Utara


Syamsul Arifin divonis bersalah dalam kasus korupsi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Langkat yang merugikan negara senilai Rp 98,7
miliar dalam penggunaan APBD 2000-2007. Hukuman yang diberikan oleh Majelis
Hakim Tindak Pidana Korupsi adalah 2 tahun 6 bulan serta denda uang sebesar Rp
150.000.000. Hukuman yang masih ringan dari keputusan hakim tersebut, membuat
jaksa Tipikor mengajukan banding terhadap keputusan hakim Tipikor. Dalam
persidangan berikutnya, keputusan hakim Tipikor bertambah menjadi 4 tahun serta
denda Rp 200.000.000. Atas hukuman tersebut, Syamsul Arifin mengajukan
permohonan kasasi di tingkat Mahkamah Agung. Namun, permohonan kasasi ditolak
dan MA menambahkan denda yang harus ditanggung sebesar Rp 500.000.000 serta
harus membayar ganti rugi sebesar Rp 8 milyar.

Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono akhirnya memberhentikan Syamsul Arifin


sebagai Gubernur Sumatera Utara. Pemberhentian dilakukan menyusul keluarnya
putusan Mahkamah Agung terkait kasus hukum Syamsul Arifin. Pemberhentian
tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden No. 95/P Tahun 2012 tanggal 12 Oktober
2012 tentang Pemberhentian H Syamsul Arifin SE sebagai Gubernur Sumatera Utara
masa jabatan tahun 2008-2013. Sedangkan pertimbangan hukum yang dijadikan
landasan, yakni tindak lanjut Putusan Mahkamah Agung No 472/K/Pid.Sus/2012
tanggal 3 Mei 2012 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap atas tindak pidana
korupsi. Penyerahan Keppres tersebut disampaikan Dijen Otonomi Daerah,
Djoehermansyah Djohan, kepada Ketua DPRD Sumatera Utara, H Saleh Bangun, dan
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Nurdin Lubis, di Kementrian Dalam
Negeri Jakarta, Kamis 1 November 2012.

Sesuai ketentuan Pasal 131 ayat (1) Peraturan Pemerintah No 6 Tahun 2005 tentang
Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah menyatakan, apabila kepala daerah diberhentikan berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, jabatan Kepala Daerah
diganti oleh Wakil Kepala Daerah. Hal itu berlangsung sampai berakhir masa
jabatannya dan proses pelaksanaannya dilakukan berdasarkan keputusan rapat
paripurna DPRD dan disahkan oleh Presiden.
DPRD Provinsi Sumatera Utara dapat segera menggelar rapat paripurna yang telah
diatur dalam Pasal 78 ayat (1) huruf C PP Nomor 16 tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD. Aturan menyatakan bahwa
rapat paripurna memenuhi kourum apabila dihadiri lebih dari setengah jumlah
anggota DPRD dan disetujui suara terbanyak. Diterbitkannya Keputusan Presiden
tersebut, maka Wakil Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, yang telah
ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur kemudian dilantik sebagai gubernur
hingga 16 Juni 2013 atau tepatnya pada saat Gubernur Sumatera Utara terpilih akan
dilantik.

Riwayat Organisasi Syamsul Arifin:


1. Ketua KAPPI Rayon SMEP Negeri 1966-1969
2. Pengurus Senat Mahasiswa Kom. FE UISU Pangkalan Berandan 1973-1974.
3. Pengurus Pertina Sumut 1974-1976.
4. Ketua Pengcab Pertina Langkat 1976-1979.
5. Ketua FKPPI Cabang Kabupaten Langkat 1980-1988.

Universitas Sumatera Utara


6. Wakil Ketua Kerukunan Usahawan Menengah (KUKMI) Kab. Langkat 1981-
1984.
7. Pembina DP HIPPI Kab. Langkat 1983-1986.
8. Wakil Ketua DPD Golkar Dati II Langkat 1983-1988.
9. Bendahara Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia Sumatera Utara 1985-
1988.
10. Wakil Sekretaris DPD KNPI Tk. I Provinsi Sumatera Utara 1985-1988.
11. Wakil Ketua DPD Kukmi Sumatera Utara 1987-1992.
12. Wakil Ketua DPD KNPI Tk. I Sumatera Utara 1988-1991.
13. Wakil Ketua DPD Golkar Dati II Kabupaten Langkat 1990-1993.
14. Dewan Penasehat DPD AMPI Sumatera Utara 1989-1994.
15. Wakil Ketua Dewan Penasehat Bidang Sospol PD II FKPPI Tk. I Sumatera
Utara 1991-1994.
16. Ketua Majelis Pemuda Indonesia KNPI Tk. I Sumatera Utara, 1998-2001.
17. Ketua Umum KONI Langkat 2001-2008.
18. Ketua Forum Konsultasi Daerah Penghasil Migas 2001-sekarang.
19. Ketua PB MABMI, 2005-sekarang.
20. Ketua Pembina Yayasan Pesantren Ulumul Qur’an Stabat 2003-sekarang.

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 16
Transkrip Wawancara

Narasumber : H. Syamsul Arifin


Tanggal : 17 September 2011,
Waktu : 09.00 Wib
Tempat : Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta.

P: Awal konflik dengan Pak Gatot itu apa?

N: Dia bilang Tersinggung sama aku, hari pertama aku masuk penjara dia datang, hari keempat dia
datang ngajak bicara. aku jawab dengan bahasa medan, “ Kau pulang aja, urus medan tu baek-bek,
biar kuhadapi dulu pekaraku sebulan ne. Kau pigi sana aja urus medan, diangggapnya aku tidak
meladeni dia. Itulah dia tersinggung, Itulah awalnya dia memutuskan hubungan.

P: Diawal dulu pertama sehabis Pilkada, seingat saya Pilihan terakhir itu kan di Gatot waktu kita di BM3

N: Tapi datang orang tu jam 9 utusan PKS ke rumah, aku bilang silahkan keluar dari rumah saya. Saya
sudah putus. Wakil saya sudah komit. “jangan gitulah bang, kita kan dulu dah komit”,kan udah dilonte
kemana-mana. Gak kurang lebih cakapku.

P: Orang tu gak suka ke Gatot.

N: Heeh (iya) Lutfi, Idris Siregar Anshari kalok gak salah tiga tu. Aku waktu mau nyusun itu ku tanyak
(siapa dititipkan) si ini, terus dia naik haji (gatot) bang ini saya dengar mau ada mutasi? (Siapa bilang
saya bilang?) itukan namanya jugak isu. Kelen kan datang ama aku kelen datang dong ke aku itu
sudah jadi gubernur. Udah ada titipan Gatot ini?, ini titipan Gatot punya atau PKS punya? Oh ini dah
benar . tadinya nurlisakan mau ku tarok di BAPPEDA, si Gatot mintak tarok dia di Pariwisata. Tu kan
orang PKS.

P: Padahal waktu zaman Datuk dia mundur itu (Nurlisa) kan jadi wakil.?

N: Ya. Kubilang Jangan kau maju gak menang ini Sigit Percayalah. Sudah saya putuskan Mak. Saya pun
sudah bilang pak sudah siap jadi pejabat. Tentu ada peraturannya. Mundur dia orang USU
kembalikan dia ke USU. Aku gak pernah sampai ini hari pin merasa kehilangan jabatan, fasilitas,
kawan. Kawan yang sejati ini kan yang diluar. Kalau kawan-kawan yang di PNS itu gak sejati, siapa
saja baca 5 ke atas atau 10 ke atas. Siapa saja mau Bupati , Camat , Gubernur, Panglima. Gak ada
kesetiaan. Kalau ada 200 anak buahnya 5 yang ingat dah bagus itu.

P: 10 Ke atas itu maksudnya siapa?

N: 10 ke atas itu artunya aku. Rudolph, Raja Inal. Siapa lagi? Rizal Nurdin (Gubernur sebelumnya)
dimana aja bukan hanya di SUMUT. Itulah yang bahaya bangsa ini. Rasa setia kawan. Padahal
KORPRI itu kan cepat tiap senin itu hapal pas zaman aku.

P: Jadi awal pertama soal konflik itu apa?

N: Gak ada, Masakan dia kalah pamor sama aku. Mulai dia mau muncul-muncul, mulai marah sama si
edi, kok Gubernur aja yang muncul aja (di Koran). Padahal dimana ada gambar ber dua yang muncul,
mana ada SBY foto berdua sama wapres. Karena dia gak mengerti posisinya, dan aku sudah bilang

1
Universitas Sumatera Utara
“Gatot kau urus didalam waktu itu, di awal kepemimpinan aku main diluar, 2 tahun terakhir baru kau
muncul main diluar. Jadi kau gak sasaran tembak Karena Proses aku kalau dia jadi sasaran tembak
karena dia tak punya pengalaman di Pemerintahan. Buktinyakan ini mutasi Eselon dua itu batal demi
hukum loh.

P: Teringatnya Golkar Kok Abstain?

N: Ya udahlah gak usah kau tanyak sama aku. Kan gak levelku kau tanyak itu sama aku, kok itu kau
tanyak. Aku ini Guru Besar belum terajari kau. Annas tupun belom bisa ngajarin aku. Kan baru kau
bekawan sama dia. Kalau aku lagi selera bercakap, cerita yang benar kita, bercakap yang bagus
ajalah, kalau becanda becanda.

P: Kalau Golkar Abstain dah benar lah itu.

N: Ialah dah pas itu.

P: Nanti ada yang tejebak, ini hak interplasi ini macam da kiamat dunia tu, padahal dia kasih, dia jawab
selesai dia, sekarang kan apa, interplasi ini, kan makin menjelekkan dia, itulah orang yang kurang
pengalaman jam kerja bos.

P: Supri, mana supri, tidur enggak kan?.buatkan bubur datuk.

N: Baik Interplasi, angket dan hak jawab itu tidak menjatuhkan

N: Jadi apa ne wak yang mau ditanyak, Ngeri lah sumut tu. Soalnya bukan hanya di SUMUT, udah
Nasional. Kalok tak percaya kau tengoklah berita di tv, kalau tak berita cinta, lawak, kalau gak dunia
dah mau kiamat. Ceritanya. Kalianlah orang kampus, apa sih dasar kelen berpegang atas kemajuan
sesuata, jawabannya adalah data

P: Iya Data.

N: Sekarang data aja tak dipercaya orang. Dibilang dah ada penurunan kemiskinan, tapi banyak jugak
banyak orang ngantri-ngantri. Apa itu ukurannya? Ekonomi naik orang gak percaya.

P: Tidak berbanding lurus antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan

N: Kelen lah orang kampus, aku tak ngerti-ngerti aku gitu, apa benar ini bisa nipu-nipu gitu. Tapi pemain
saham Cuma 3 di lihat Dunia, Cina, India, dan Indonesia. Tapi kalau keadaannya begini, apa kah
betul, demokrasi kita ini. Bebas demokrasi ini. Bikin The Bapak-bapak ne.

P: Ini ajalah awak makan bubur, sama sambal tumis udah apa lagi.?

N: Apa bisa datuk makan (makan kambing)

P: Apa aja pun bisa. Boleh makan kambing .Cuman resikonya naik gemuk

N: Kalau naik Gemuk, sesak pulak.

N: 21 Kilo aku dah turun ne wak, Ini lah awak makan apa susah-susah, Orang nengok makan gini aja
udah takut. Masak gini aja susah hidup awak, pakek sarung makan bubur, tak usah menantu awak,
anak awak aja sanggup menghidupi awak ngapain susah-susah mintak sama orang. Aku lihat kau
terngat aku sama monyet itu (Zul ), hanya sms aja tak bisa, Kita berkelahi, bukan pernah kumintak
proyek, mintak duit sama dinas-dinas itu. Panggil 1 kalo ada, atau nanyak-nanyak proyek berapa

2
Universitas Sumatera Utara
paket sama kau berapa jumlah kau, kok begitu sih? Aku melayu jugak Melayu ini kita gedekkan loh
bukan orang kampong, aku ini orang kampong, kau melayu. Kapan mau menang yang berantam
Islam yang Muhaimin di hantam PKB jugak, kan gak benar tuh. PDS kek ngantam siapa gitu, Panda
Nababan.ikut pulak Menyiarkan live. Kau pikir Cerita Nazaruddin itu bohong 100 % itu? 80 % itu betol
tu.

N: Cemana negeri ini tak ada berita yang baik. Cobak kau carik diberita, presiden kesana-kesini, mentri
kesana kesini. Panen ini panen itu, penemuan ini, itu. Teros kalau hancur Negara ini senang kau
macam Libya Semua hancur, apa ukurannya Libya itu> ah Khadapi kan karena Korupsi, alah kau kan
karena tak bisa kayak dia. Semua bangsa manusia ni punya bibit untuk korupsi, masak gaji Gubernur
10 juta.

N: Itulah tadi munafik itu, bangsa munafik. Gaji Bupati 6.500.000.

N: Seluruh rakyatnya matinya, Dari mulai pejabat sampa rakyatnya, cariklah penyakit Bupati tu, Begitu
ditangkap satupun tak ada yang mau nengok. Jangan heran, mangkanya kasian sama orang baik itu,
kenak Ketiban sial aja paling itu, Iya kan pen.?

P: Jadi itu awal-awa konflik sama Gatot.

N: Sama Gatot tak ada masalah prinsip kalok ku bilang, dulu waktu awal-awal kepemimpinan sering
datang aku ke tempat dia, kau ambil jadual aku, kau awasi jadual aku, supaya kita tak tabrakan,

P: Seingatku dulu tu kan pernah kalo PKS menghantam diawal awal di sidang Paripurna awal itu tahun
2008. Itu gak datuk konfimasi sama Gatot,

N: Oh banyak kali. Gak ada ku bilang, gak mau aku. Orang gak ada apa-apa

P: Tapi kan gak harmonis jadinya dilihat

N: MEREKA ITUKAN PENCITRAAN, Mereka kan kejar target mereka, Sekian tahun dua tahun paling
lama jatuh.

P: Oh, memang di desain mereka (PKS)?

N: Iya, Punya data aku.

P: Balik kita lagi ke awal bagaimana Datuk memutuskan?, alas an Datuk memutuskan?

N:Terpaksa jam 9 malam, sama si monyet Sahkiran Jandi itulah sama aku itu dia 24 jam.

P: Artinya alasan datuk memutuskan malam tu?

N: Ya Lingkungan juga sudah di tanam orang tu. Strategi mereka jago. Track of the record lah kallok kita
bilang.

P: kalau gak salah mereka kan minta jugak kan 5 M kalau tak salah?

N: Iya 5 M

P: Artinya kalau sederhana kita memandang. Uang dapat, jabatan dapat.?

N: Iya, Merampok lagi, Kau tau hasil LPJ ini sekarang untuk 2010 Bansos itu 67 % untuk binaan PKS.

3
Universitas Sumatera Utara
P: Mangkanya Shakira Jandi di tarok jadi kepala disitu.

N: 67 % DI maenkan orang tu.

P: Itu kesepakatan?

N: Dimaenkan jugak sama orang tu?

P: Karena itukan tak sampai sama aku tu. Ketua panitia anggaran kan sekda. Penanggung jawab
anggaran kan sekda sekarang.

N: Bermainlah Riyadil, Kepala keuangan, Kepala keuangan itu sadis itu. makanya di tukarnya aku diam
aja anak Batubara iya si Syafii. Dia bilangnya di Sapi dari zaman aku tu.. (Datuk memperkenalkan
Ketua PAN SUMUT yang mau masuk Kuliah di MSP Gak jadi.) Cuman ditanyak ada berapa orang aja
yang mengaku, yang lain gak ngaku . Jadi persis seperti da Korupsi.

N: Dari mulai awal. Inilah dia pusing mau gantinya, dia mimpi mau jadi Wagub

P: Jadi gini ceritanya ketemu orang tu. Pk milwan, gatot, sama pak Hugu. Ceritalah Muri tentang
Interpilasi

N: Tapi isu deal diluar isunya Wagub. Kau jujur lah sekarang, masyarakat SUMUT sukak atau tidak sama
Gatot.

P: Abis tu sekarang sama Gatot tetap biasa aja bos, sekarang gak pernah datang lagi sekarang?

N: Mau jawab apa ini sekarang?

P: Gak ada komunikasi lagi sekarang, sudah putus komunikasi?

N: Gak ada lagi. Kalau aku melihat itu situasinya

P: Desain PKS itu?

Y: Ya, itu Desain PKS.

P: Kalau Golkar di atas PKS di bawah dimaenkan itu ya?

N: Terakhir datang 3 orang tu lagi, yang datang malam itu. Ingin membuka komunikasi. Udah saya,
Kalian itu kan orang Islam. Warak kali Kaum Muhabib. Saya ini masih Jin Islam, kadang-kadang saya
Jin kadang-kadang saya Islam. Cuman kubilang apalah guna lagi. Saya mengganggu (kata mereka)
tidak saya jawab. Cuman saya ini tong sampah tempat orang muntah. Melibatkan diri tidak. Saya
seumpama di Golkar disuruh mundur bayar 5 Miliar saya mau, disuruh mundur dari Ketua Golkar.
Cuman cara kemaren aku tidak sukak Itu aja kubilang. Aku dimintak, dipaksa,gara-gara itu aku masuk
penjara. Kalau aku penuhi kemauan Andi Malaranggeng itu waktu Demokrat datang ke Medan. Tak
usah ceritalah KPK tu, kalau tak di setel.

P: Cerita pertama tentang Kekuasaan dan Politik Lokal. Bagaimana kita melihat peran PP dalam Pilkada.

N: Banyak. Kalau di daerah PP tukan kuat jujur aja kita.

P: Cerita awalnya Peran PP dalam pemilihan Gubernur?

4
Universitas Sumatera Utara
N: Artinya dulu peran nya kuat.karena OUT OF THE RECORD Sekarang ini kan PP ini tau kau.
Orangnya harus apaya. Dia tumbuh dari dalam.sekarang orang msuk PP karena berhitung, karena PP
kuat orang masuk PP.

P:Kalo dulu enggak ya?

N: Out of the record lah macam keluarga Anif Shah. Itukan terlindungi besar dia dengan PP

P: Berarti dia memanfaatkan PP?

N: mangkanya pecah sekarang PP itu di Medan, yang PP asli ini kan lain jadi kan susah. Jadi secara
umum PP berperan besar dalam pilkada-pilkada. Secara umum PP berperan besar didalam Pilkada-
pilkada. PP itu berpihak kepadaku itu.

P: Peran PP seperti apa?

N: Minimal mengawal di bawah. Kotak suara, jangan ada manipulasi.

P: PP itu dilibatkan jugak ?

N: Ya ialah.

P: Ketua TS kan Darwin saat itukan sekretaris PP. Apakah dia di Plot oleh PP menjadi Ketua TS

N:Oh tidak karena dia ketua Partai Pendukung, karena di Ketua Patriot, dipilih orang tu jadi ketua
SYAMPURNO.

P: Waktu kita masih dilijatri. Bukan karena di Push PP

N: Oh tidak,Darwin itukan PP asli itu kan PP nya dari Kota maksum itu. Kalo medan itu kan pusat PP nya
Kota Maksum, itu benar-benar PP tu. Dulu kalo merampok PP siapa itu yang Batak itu yang ke Bulek.
Ah inilah salah satu konseptornya itu si Tobing Ketua PP nya. Dirampok dikasihlah sama si Yapto,
Poskonya di Arya dutha tu, orang ne maennya di Ancol. Ini pelaku sejarah besar ne.

P: Keluarga bang Anif. Anif ketua PP kan tidak , Aweng..Berarti keuarga Anif berlindung disitu.

N: Ya tapi tak usah dibilang. Ajib seumpama berhenti di tengah jalan kenapa, karena gak didukung sama
Anif. Ajib itu ngeluh sama aku

P: Berhenti di tengah jalan gimana?

N: Berhenti di PP.Mundur dia, Gak bisa bergerak, Aweng manuvernya lebih OK

P: Apakah isu tu masuk gak?, misalkan Rahmadsyah katanya dengan MPI ikut-ikut memanasi di KPK
agar BOS diangkat?, . Dulu Apakah ada janji politik dengan PP?

N: oh tidak, aku tidak pernah ada janji politik dengan siapapun, termasuk dengan partai pendukung tak
ada. Mana ada partai pendukung yang marah samaku. Aku sama kemek ne da 13 tahun aku fight

P: Kasus Rahmad yang datuk ceritakan sama aku tanah Negara Gedung Pemuda

N: Aku bilang bikin pekara, Pemda itu harus kalah di sidang, tu petunjuk dari KPK. Kalu gak ya tetap
Pemda punya.

5
Universitas Sumatera Utara
P: Jadi tidak ada deal politik diawal?

N:Tidak ada. Mereka merasa, kenapa sih kawan kita jadi Gubernur gak mau bantu kita soal tanah itu.
Bantu itu kan bukan hitam putih. Abu-abu aja da bantu. Itu lah jam terbang itu jugak.

P: Ada gak kemungkinan Rahmad dengan Gatot join, bekerja sama dengan satu target yang sama.

N: Sekarang gini, Ku kasih tahu sama kau. Sutradara nya itu PKS. Memanage perselisihan itu jagonya
PKS

P: Siapa sih aktor intelektualnya ini?

N: Lebih jago eks – eks Libya itu. Ini PKS bukan di Lokal tapi dari Pusat. Gatotnya pun terbuang nanti
dari PKS.

P:Ku dengar jugak gitu untuk 2013 Gatot Tidak di pakek lagi.

N: Dan yang lain, lihat Sigit wakil kalah di Medan, Batu bara Rasahidin telantang, kami menang (golkar)
di Batubara . Berarti gak berakar PKS itu. Indah di cerita aja. Indah di penampilan aja, sekarang makin
rame terbukak Muhaimin. Baik kita kaji secara inteligen. Bos kita ini RI 1, mukul orang, selalu mukul
ular selalu tak masuk. Yang kambing hitam kan sekarang golkar. Seolah-olah Golkar yang
mempermaikan democrat adalah golkar. Tidak, PKS dong, dasarnya sepanjang mata kita lihat,
semalam kan PKS kan dimaenkan sebentar.

P: Di Pusat?

N: ia. Soal Sapi, udah itu yang melaporkan korupsi uang pemilihan Pilkada pendiri PKS terus ilang aja.
Dijawab orang itu di tv si Anis mata segala macam, terus diam aja RI 1, PKS pun diam di manage
orang tu perselisihan yang ada.

P: Kalau begitu di SUMUT begitu juga di design dari Jakarta ?

N: Ia. Siapa yang selisih sama aku dia manage ini (dilaga) , dia gak mampu fight jadi dia manage ini

P: Tapi Bos paham ini kan

N: sangat paham. Terlambat aja aku tahu PKS, AKU GAK TAHU SIAPA PKS, apa itu PKS. Aku tahunya
Gatot itu anak FKPPI, Dia masuknya dari Aljhoni Munir. Kau tengok Aljhoni Munir jadi anjing aja
teros.,

P: Gatot yang bawak dari Aljhoni Munir ya?

N: Iya sama aku, dikasihnya angin surga mau jadi SEKDA, si bulek kan nanyak. Ini bos aku ngajukan
nama sahyan masuk lima orang. Cobak tengok nama Gatot yang calon kelen bilang dah Oke. Gak
masuk nama Syahyan. Baru sahyan tahu sama aku ke bang kau yang kasar tapi suci, murni.
Mangkanya selamat aja aku di kasih Tuhan.kalok gak dah mati aku kubilang, kau tahu berapa kali dia
satu hari ne dtang nengok aku yang punya rumah sakit ne paling sikit 2-3 kali yang punya sakit ne
datang. Jadi mereka yang memanage ini, jadikalok ku kembangkan terus ngeri ne. mau dibagi dua
Indonesia ini sama PKS

P: kalian tahu opsus gak?

6
Universitas Sumatera Utara
N: pernah dengar PKS itu geng Opsus. Geng Opsus yang tidak bisa bermain lagi di tataran orde baru
Setelah reformasi mereka tidak punya peran mereka bentuk PKS

P: Ada yang namanya Pak Nawi Ramli Demokrat Intel , dia dulu pernah ditugaskan 10 tahun di Arab
untuk melihat pergerakan kelompok fundamentalis, nah orang yang dilihat itu sekarang banyak
ditemukan di PKS, yang tidak menerima Pancasila dan sebagainya.

N:Betol itu. Kalau aku paparkan disini sudah 3 kali tu. Datang anak DI. Panjaitan yang Polkam. Termasuk
pergeseran penarikan ke pusat ini, itu ada maksudnya. Indonesia ini mau dibagi 2, mulai dari Aceh
nanti itu Ikhwanul Muslimin (WAHABI) arab Saudi, PKS lebih cendung ke Mesir mangkanya tokohnya
LQ semua tamatan dari AL-AZHAR, Itu bahaya jugak tuh Tifathul Ngeri orang tu. Dulu berpakaian
koko aja, semua be koko, mau carik obat dia da tak bekoko, bekas koko nya da di pakek untuk obat
kata dukun. Datang tifa orang tu kemari dah pakek Jas.

P: Yang tiga tu siapa?

N: Idris, itu pemikir, Lutfi, Nawi itu FK PPI

P: Aku teringat waktu dulu datuk pernah bilang dalam Hadist haram kalau aku tidak salah haram
memakai tali leher, hingga datuk tidak pernah pakai tali leher, betul itu. Tapi Pak Gatot selalu pakai
dasi dan jas

N:Jarang sekali aku memakai leher. Karena kalau dia pakai sehari tak pas dia, badannya.
Tongkrongannya macam kau dulu pas pakek batik, sekarang tak pas tongkrongannya

P: Datuk apakah akan balek lagi ke Golkar

N: Maunya begitu, cumin kan capek, paling tidak korban 10 Miliar. Aku betul-betul demi Alloh tak pandai
aku jual jabatan, mintak proyek.

P: tapi isu-isu yang tersebar, datuk mintak ini, mintak itu.

N: Itu sah-sah saja.itu kan dari PKS isu itu. Isunya tau kau, waktu aku mau narik PLT Medan, ada yang
ku tukar? Tak ada, yang mana cobak tunjukkan, PKS itu jago, sistemnya kencang

P: Iya seperti Mara Pinta sekian M

N: Si umar disini dia cakap, Melapor dia udah menang, mau dilantik 2 atau 3 minggu lagi. Pak semalam
tinggi aku di rapat kami Rapat dikantor Gubernur sama pak Gatot, sama kawan-kawan dinas, diakan
orang Gatot tu, kalian ini bilang Datuk tu begini, saya saksi dunia akhirat. Pernah rupanya kita
dimintak duit, bawak kesana-kesini. Jadi orang kalau tukang periksa, kalau bahasa gampangnya dah
tau dia tuh, tipikalnya, si nazar tu bagaimana, si ripin tu bagaimana. Jadi kalau di isukan sah-sah saja,
kalau tak percaya, kau tanyaklah si Zul, ada dia bayar, nge sms selamat hari raya aja tak mau dia.
Kenapa aku marah dia tak kirim sms hari raya, cuman itu aja diapun tak mau lagi.Kata siondim nanti
ada tempatnya tu penghianat, dimainkan si ondim ikan impor menjerit, bukan tak tahu awak
permainan orang tu. Cuman sudahlah nikmati saja hidup ini. Dulupun tak pernah awak macam begini.
Ini dari zero aku bekawan sama dia ne (Y2 TOMMY) dah 24 tahun kawin, baru 30 thn kami bekawan,
kau umur kau berapa (muri 35 tahun), kau masih 5 tahun kami udah lajang.

P: Jadi kalau Pak anif.?

7
Universitas Sumatera Utara
N: Pak Anif baik, semua sama ku baik,Gaot baik, kau ambil alquran, aku ambil wudhu biar bersumpah
aku kalau pernah aku marah dan sakit hati sama dia. Kecewa iya, karena awal kuangkat dia dekat,
apa sih bencinya sama aku . salah satu staff Darma Wangsa Hotel pernah ngomong di depan gatot.
Gatot Kau kerja baik-baik, nanti kau gantikan aku, kau belajar dulu baik-baik.

P: Katanya Gatot tidak pernah diberikan peran. Menurut Pak Gubernur bagaimana idealnya Peran
Gubernur dan Wakil Gubernur?

N: Saya setuju Wakil Gubernur ditunjuk oleh Gubernur. Kalau tidak berbagi matahari 2, sedangkan
matahari gak dua aja berkelahi. Ya harus disetujui dewan, melalui mekanisme dewan, tetapi ada
kewenangan Gubernur disitu, sedang tidak matahari dua aja berkelahi. Tugasnya kan pembantu.
Ditugaskan dia baru kerja.

P: Kekuasaan dan politik lokal

N: Mau buat apa ne? mayor dan mergernya apa?

P: Tentang PP, bagaimana peran PP alam pilkada.

N: Aku pikir bicara tentang otonomi, sudah salah dari konsepnya, sesuatu yang tidak cocok dengan
Negara Republik coba diterapkan danpa ada proses uji coba terlebih dahulu.misalkan orang Medan
suruh datang ke Jawa, mau dipakek perilaku orang Medan di jawa.tidak cocok toh, Orang jawa yang”
lembut” (engge,) sementara orang medan yang “kasar “ (sudah makan kau).maksudnya mungkin
sama tapi cara pencapaiannya berbeda, ya begitulah konsep yang namanya otonomi daaerah,
sesuatu yang dia pelajari belum matang, (maaf-maaf statifwir joel hermansyah yang bergelar
professor seorang konseptor bisa salah )mencari proses berjualan, dimana negara yang dalam
kebimbangan, kekacauan memakai itu.salah penerapannya , bagaimana seorang professor
menyalahkan DPR?, waktu itu kami tidak bermaksud seperti itu, berargumen dong di DPR kan ada
naskah akademik disitu dipertegas , diperjuangkan, ini kalau kita bicara otonomi daerah, akibatnya
semua elemen masyarakat bermain

P: Disentralisasi itu menyebabkan Politik lokal itu bisa maju dan tumbuh subur di daerah, terutama dalam
proses-proses pilkada, kita mau lihat ini bagaimana proses OKP berperan, kemaren selain PP, FK PPI
apa lagi yang mendukung.

N: Aku ada PP, FKPPI, IPK, hamper 80 % semua OKP mendukung aku.

P: Dari sekian itu PP yang lebih dominan?

N: Sama rata semua. Aku patriotnya yang kencang main

P: Tapi bapak (Datuk) ini kalau tidak ada otonomi tidak bisa jadi Bupati.

N: Kerja Bupati Swasta pertama.

P: Yang ngolah siapa, kita lah yang mengolah sama Sarwan Hamid, kalau tidak mana bisa masuk barang
ne.

P: Undang2 nya berpengalaman di bidang Pemerintahan, ABRI dan PNS aja waktu itu yang jadi Bupati.
Betol tu UU Otonomi Daerah perlu dikaji Ulang

N: Kesana nanti arahnya politik lokal ne.

8
Universitas Sumatera Utara
N: Sampai kapanpun konflik ini tak akan selesai, malah akan meyebabkan perpecahan bangsa aja ne.

N: Itu kan kasus Pilkada aja yang menyebabkan konflik.

N: Semua lah, kan itu sumbunya, pemicunya.

N: Pemilihan anggota DPR DPRD kan arahnya kesana.maaf ya saya tiga periode anggota DPR selama
orde baru karena kami sudah disiapkan, proses untuk jadi anggota DPR sudah disiapkan. Saya tidak
mengatakan kami berkualitas, tapi begitu kami duduk di DPR kami sudah tahu apa yang harus
dilakukan. Sekarang partai-partai carik orang untuk duduk disitu, tidak ada orientasinya akhirnya jadi
perampok semua yang duduk di DPR. Kemaren itu ada tiga jalur.

P: Tiga jalur maksudnya? Itu kan di Golkar, apakah ada di PPP?

N : semua sama aja tidak hanya di Golkar, ppp juga mengalami yang sama, Liksus itu juga melihat dan
dibidik dulu, ketiga jalur itu sama semua juga, ada rekam jejaknya, siapa ini anak, apa aja track
recordnya waktu masuk di Liksus, semua dilihat track recordnya, jadi yang mau anggta DPR adalah
orang yang sudah matang.

P: Bachtiar CHamsyah dulu kan waktu diangkat jadi ketua PPP SUMU Gantung tak bertali dia, tak diakui
dia sama Raja Inal.

N: maaf-maaf aja, Sutan Batugana dulu jadi apa di Golkar di Medan (Gak jelas Gak tau aku kata datuk)
di Golkar itu tak terpakai masih dibawah,Termasuk Ruhut itu jadi apa (Ruhut itu dibawah dia ini kata
Datuk). Di Golkar itu dia tak terpakai, Berturut-turut saya kadi anggota DPR, Saya sekertaris Golkar di
DKI, inilah kalau kita bicara soal mayor kalau bicara lebih minorini adalah proses beliau megola dan
mengolah beliau jadi Gubernur kita berbicara ada payungnya.

P: Misalnya ada kasus ada SKPD, Proyek atau sebagainya?

N: Umpamanya kita ada janji ada SKPD, aku tanyak, aku mau tukar SKPD bagaimana pandangan kau,
kebetulan kau ketua partai ini dan itu tapi tidak secara formal aku tanyak sama kau.

P: Berarti tidak ada dalam proses pendukungan kemaren dalam Pilkada

N: Oh tidak ada komitmen proyek, bagi-bagi korupsi. Tidak ada itu

P: Maksud saya itu bisa jadi pemicu konflik

N: Karena aku kan hari tu gak di hitung, Nama aku kan gak ada masuk, Umri yang masuk, Tri Tamtomo

P: Nomor 4 datuk, berdasarkan hasil survey semua lembaga

N: Berdasarkan survey jugak datuk itu nomor 4, Abdillah nomor 1

N: Tadinya Abdillah yang mau jadi Gubernur, dan Presiden dah setuju, Bachtiar manggil aku, nanti ente
dukung Abdillah, ku bilang aku setuju aja kalau dia. Tau-tau ikut Umri memainkan dia (memasukkan
kepenjara), Umri ikut berperan mainkan dia, aku pun Umri ikut juga, tapi aku ketawak-ketawak aja,
inilah hasil reformasi ni. Jadi sistem ini harus dirubah dibetulkan lagi, kalau gak sia-sia.

: Sekarang RUU Pilkada lagi dibahas,RUU itu rancangannya Gubernur dipilih oleh DPRD

9
Universitas Sumatera Utara
:N Mau??, Mau?? Sekarang kita cakap adik abang aja. Apa partai-partai yang lain mau? Orang kan
berhitung

N: Itu jawabannya, kalau itu masuk, kan lokal itu, yang main lokal. Orang inikan istilahnya mana mau
partai-partai itu lepas, uang mas kawinnya itu kan bayarnya ke pusat berapa miliar.

P: Kalau Rahmadsyah udah terlibat itu? Untuk memasukkan Abdu Wahluyo

N: Apa ? Gak tahu aku, tapi dia bercokol kan, kalau dia bikin di Koran kan, buat sukuran dia

P: dia buat hajatan waktu bos ketangkap buat sukuran

N: Kita kan gak tau apa hajatannya untuk syukuran,

P: kudengar da dikuasainya apa tu da dipasangnya plang apa tu.

N: Itu yang kubilang ,Mangkanya itu pun Kita sedih

P: aku baca dikoran ptun itu dikalahkan

N: Kalahlah kalau dah dibayar.

N: kan dari dulu itu yang kusuruh, kenapa dia gak mau?

P: di pengadilan prosesnyakan, bukan di Gubernur masalahnya itu,dipengadilan, saran Datuk itu tu di


pesawat tu

N: Masih ingat kau itukan

N: Main itu kan harus cantik.

P:Dia marah-marah, mau cepat, dia mau kapabilitas dari Gubernur.

N: Nanti terjebak awak

N: Oh itu ada surak KPK loh

P: Dulu dia dukung siapa Tuk waktu Plkada?

N: Dia dukung Wahab.

P: Orang tu Pecah, bang Anif dukung sini, siapa dukung sana tapi itu-itu jugaknya tu.

N: hai, Kalian berpolitik, itu namanya mainan para Toke. Toke kalau belanja beli nomor dia. Siapa kau,
kau pasang siapa, kau pasang siapa, ini keluarga juga begitu, ini pasang ini, siapa pun jadi yang
penting masih dalam lingkaran ini, Semua toke-toke disini begitu belanja dia semua, ada 4 calon
semua belanja untuk Gubernur

P: Waktu itu begitu juga di SUMUT, Bang anif gitu jugabanyak orang tu belanja?

N: Rahmad syah disini, ini disini, misalkan kepentingan disini, jadi siapapun yang jadi bisnisnya tetap
jalan, . Itulah hebatnya reformasi ini, akibatnya siapapun yang terjadi dia sudah tergadai. Jadi kalau
konflik bicara PP, ini itu elemen pendukung

10
Universitas Sumatera Utara
P: Sambungan nya itu kesitu dia, ternyata ada tokenya kan gitu dia

N: Dan itulah ripen, itulah orang yang benci sama aku. Tergadai itu aku gak ada. Biar aku hancur, aku
gak suka di dikte, bleh kita diskusi walaupun kau musuh aku, itu tipikal aku, tipikal dia (kawan datuk)
aku bisa terima ide kau.Kita dulu waktu sidang pukl-pukul meja, Tapi dah keluar bekawan kita.

P: Semalam Pak Milwan tu ku tes dia, Dia tu kalau jumpa orang kan gaguk dia, Datuk tu kubilang kalau
da jumpa orang , musuh pun semua bisa dia. (Apa kabar kau, dah lama tak jumpa dicontohkan
dengan lawakan Datuk)

N: ;Lama kali kau tak datang sama aku ?, apa aja marah hati kau sama aku, hajab kali rupanya hidup ini..

P: Dia kan jumpa di medan Salting dia kan

P: Bang, abang dah kalok dah abang anggap musuh terus abang anggap musuh, sama Rahudman dia
gak cocok, sama Amri tak cocok, macammana abang ini, biasa aja lah

N: Dia yang parah kali tu takut kali sama biniknya

P: Tapi sekarang gak lagi, dah agak berubah, kemaren waktu tu pas umroh sama aku, dibentaknya
biniknya didepan aku. Karena biniknya komplain soal daging tu. Jangan begitu, sampai biniknya
nangis

P: Dia taku istri, tapi dah agak berubah,

N: Istri tu harus disayang, dipuja bukan ditakuti,

P: Itu pengalaman berharga sama dia T. Milwan

N: Aku kan dah bilang, jangan bang, jangan bang, Pokoknya kau kasih aja Golkar sama aku. Dah ambil
ku bilang. Orang kan benci sama dia, karena biniknya dicalonkannya pilkada. Dua-dua ini, Asahan
sama ini, datang lah mendiang Rasuydin. Datang lah dia, naek helikopter lah aku untuk
mengkampanyekan biniknya, (istri T.Milwan )keluarpun dia tidak dari kamarnya.

N: Rasyudin dah meninggal, kapan?

P: Rayudin?

N: Biniknya.

N: Habis Pilkada, kalah Pilkada naik gulanya.

P: Tu. Ani gitu jugakkan?

N: Tu. Ani gak parah kali, biniknya masih bisa manuver, oh peran biniknya lebih paten, memang dia lebih
menonjol biniknya, istilahnya biniknya berperanlah, kalau binik pak Milwan inikan aneh dia
Manuvernya

N: Aku bantu dia , kasus rasuden tuh, waktu perkaranya tu sampai bisa bebas dia.

N: Itu lah udah bebas udah dua kali habis bebas itukan maju menang lagi, udah lah bos. Kubilang.
Waktu pertama tu aku yang maju jual dia hadir aku di lumbung padi. Gak siaplah eceknya anak buah
lari, kalah binik. Dia tu gulanya tinggi itu.

11
Universitas Sumatera Utara
N: Itu berpolitik payah itu kalau gak mau keluar duit.

N: Kalau tak biasa di pasaran kata orang jangan berpolitik.

N: Untung ketemunya aku dia,aku bantu, bantu aja. Bukannya aku gak butuh duit. Tapi bukan duit
intinya, Ya aku bantu dia dengan apa yang aku punya ku telpon bisa bebas keluar dia. Gak ada
keluar duit dia, jangan salah.

N: Kapan pulang Pen?

N: Hari ini lah tok.

N: Kau ke Medan?

P: Iya, kalau gak hari ne, besok pagi

N: Cepat kali.

N: Aku cuman niat itu aja biar siap Doktor. Udah

N: Kau yang ambil Doktor tu?

P: Iya sama kami.

P: Jadi kubilang sama dia, jangan macam katak dalam tempurung, jangan di USU aja, keluar awak
sekali.

12
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai