Appendix PDF
Appendix PDF
PEMUDA PANCASILA
MUKADIMAH
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, maka penjajahan dalam
segala bentuk dan manifestasinya di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
Bahwa Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah
hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia sejak berabad-abad dicapai dengan korban jiwa,
raga, airmata dan harta benda yang tak ternilai.
Bahwa cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah untuk mewujudkan masyarakat madani
yang demokrati adil dan makmur materiil dan spiritual berdasarkan PANCASILA
sebagaimana yang termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Bahwa oleh karena itu, sadar sepenuhnya terhadap panggilan sejarah dan tanggung jawabnya
sebagai generasi penerus perjuangan cita-cita bangsa, kami masyarakat warga Negara
Indonesia yang bersemangatkan Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 1945,
berideologi Pancasila, berjiwa patriotik dan militan, setia dan konsekuen kepada Negera
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasial dan UUD 1945, dengan ini
mempersatukan diri dalam wadah Organisasi Sosial Kemasyarakatan Pemuda Pancasila yang
diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Organisasi ini bernama PEMUDA PANCASILA
Pasal 2
Organisasi Pemuda Pancasila didirikan pada tanggal 28 Oktober 1959 untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan
Pasal 3
Organisasi Pemuda Pancasila berkedudukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
BAB II
AZAS DAN TUJUAN
Pasal 4
Organisasi PEMUDA PANCASILA berazaskan Pancasila
BAB III
STATUS DAN SIFAT
Pasal 6
Status Organisasi Pemuda Pancasila adalah Independen
Pasal 7
BAB IV
POKOK-POKOK PERJUANGAN
Pasal 8
Organisasi Pemuda Pancasila memiliki pokok-pokok perjuangan yang merupakan misi
perjuangan organisasi di berbagai bidang seperti:
Di Bidang Ekonomi
a. Menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan melalui penegakan supremasi hukum dan
Hak Asasi Manusia.
b. Mewujudkan kepastian dan keadilan hukum.
c. Mewujudkan kepastian hak-hak warga negara
BAB V
IKRAR, TEKAT, SEMBOYAN
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN
Pasal 9
Ikrar, Tekat, Semboyan, Salam Perjuangan dan Lagu Perjuangan Organisasi diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB VI
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 10
Organisasi Pemuda Pancasila mempunyai lambang yang diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 12
1. Anggota Pemuda Pancasila ialah warga negara Indonesia yang setia pada Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Keanggotaan Organisasi Pemuda Pancasila terdiri dari:
Anggota Biasa
Anggota Kehormatan
Anggota Luar Biasa
BAB VIII
KEDAULATAN
Pasal 13
Kedaulatan Organisasi Pemuda Pancasila di tangan anggota yang dilaksanakan sepenuhnya
oleh perwakilan dalam Musyawarah Besar.
BAB IX
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 14
Musyawarah dan rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Nasional terdiri dari:
Pasal 15
Musyawarah dan rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Wilayah terdiri dari:
Pasal 17
Musyawarah dan rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Anak Cabang terdiri
dari:
Pasal 18
Musyawarah dan rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Ranting terdiri dari:
Pasal 19
Musyawarah dan rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Anak Ranting terdiri
dari:
Pasal 20
BAB X
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 21
1. Quorum musyawarah dan rapat-rapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah
ditambah satu dari jumlah unsur utusan yang hadir.
2. Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat pada azasnya dilakukan
secara musyawarah untuk mufakat.
3. Apabila pengambilan keputusan dalam musyawarah atau dalam rapat-rapat tidak
dapat tercapai mufakat maka keputusan diambil melalui voting yang berdasarkan
suara terbanyak.
4. Sistem dan mekanisme pengambilan keputusan diatur dalam peraturan organisasi.
5. Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat diambil dengan
persetujuan sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah unsur utusan yang hadir.
BAB XI
SUSUNAN, PIMPINAN DAN KEDUDUKAN
Pasal 22
Kedudukan Organisasi Pemuda Pancasila di setiap jenjang dan tingkatan sebagai berikut:
Pasal 23
BAB XII
LEMBAGA DAN BADAN
Pasal 24
BAB XIII
KEUANGAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI
Pasal 25
Pasal 26
1. Kekayaan Organisasi Pemuda Pancasila adalah semua barang yang bergerak dan
barang tidak bergerak yang tercatat dan terdaftar sebagai asset dan investaris.
2. Kekayaan Organisasi Pemuda Pancasila setelah dibubarkan akan ditentukan di dalam
Musyawarah Besar yang membubarkan organisasi sesuai Bab X Pasal 21 Anggaran
Dasar.
BAB XIV
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 27
1. Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya
dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar Biasa.
2. Pembubaran Organisasi hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar Luar Biasa
yang khusus diadakan untuk itu, atas permintaan sekurang-kurangnya ¾ dari MPW
dan atau 2/3 MPC.
BAB XV
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 28
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi yang tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar ini, dan dapat dievaluasi dalam Rapat Pimpinan Paripurna.
2. Apabila timbul perbedaan tafsiran mengenai sesuatu ketentuan Anggaran Dasar ini
diselesaikan oleh Rapat Pimpinan Paripurna dan dievaluasi dalam Musyawarah Besar/
Musyawarah Besar Luar Biasa.
Pasal 29
1. Anggaran Dasar sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi setelah Anggaran Dasar ini
ditetapkan.
2. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan.
BAB I
LAMBANG, IKRAR,TEKAD, SEMBOYAN
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN
Pasal 1
1. Lambang Organisasi Pemuda Pancasila ialah lambang Pancasila di dalam perisai dan
dibagian atas bertuliskan Pemuda Pancasila.
2. Warna Dasar lambang adalah merah darah yang mengandung arti gagah perkasa dan
kesatria.
3. Perisai Pancasila sesuai dengan Perisai yang terlukis dalam lambang negara Bhinneka
Tunggal Ika.
4. Warna lambang Pancasila sesuai dengan aslinya.
Bintang berwarna kuning dengan dasar warna hitam melambangkan Ketuhanan Yang
Maha Esa.
Rantai berwarna kuning dengan dasar warna merah, melambangkan kemanusiaan
yang adil beradab.
Pohon Beringin berwarna hijau dengan dasar warna putih melambangkan persatuan
Indonesia.
Kepala Banteng berwarna hitam dengan warna dasar warna merah melambangkan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
Padi berwarna kuning, Kapas berwarna hijau/putih dengan dasar warna putih
melambangkan keadialn sosial bagi rakyat Indonesia.
5. Stempel
Bentuk bulat di dalamnya terdapat lambang Pemuda Pancasila dengan diameter 4,5
cm.
Tinta stempel berwarna merah.
6. Kartu Tanda Anggota dan Kartu Tanda Pengurus dengan atau menyertakan warna
merah putih serta dicantumkan lambang Pemuda Pancasila.
7. Panji-panji kebesaran dan pataka dengan ukuran perbandingan panjang dan lebar 3
(tiga) dan 2 (dua) dengan:
8. Papan nama dengan ukuran perbandingan panjang dan lebar 3 (tiga) dan 2 (dua)
dengan:
Safari warna biru gelap dan loreng berwarna dasar oranye dengan kombinasi warna
hitam coklat.
Baju lengan pendek dan lengan panjang loreng berwarna dasar oranye dengan
kombinasi waran hitam coklat.
Baju lengan panjang hitam.
Celana biru gelap, hitam, jeans hitam, dan loreng berwarna dasar oranye dengan
kombinasi hitam coklat.
Baret berwarna merah darah les putih, topi pet loreng berwarna dasar oranye dengan
kombinasi hitam coklat.
Pengaturan lebih lanjut tentang seragam organisasi diatur dalam peraturan organisasi.
Pasal 2
Ikrar Organisasi Pemuda Pancasila adalah:
- Bertanah air satu, tanah air Indonesia.
- Berbangsa satu, bangsa Indonesia.
- Berideologi satu, ideologi Pancasila.
Pasal 3
Tekad Organisasi Pemuda Pancasila adalah
“Pancasila Abadi”
Pasal 4
Semboyan Organisasi Pemuda Pancasila
“Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang”
Pasal 5
Salam perjuangan Organisasi Pemuda Pancasila adalah:
“Merdeka” 1x dijawab “Merdeka” 1x
“Pancasila” 3x dijawab “Abadi” 3x
Pasal 6
Lagu perjuangan Organisasi Pemuda Pancasila adalah Mars Pemuda Pancasila dan Putra/i
Indonesia.
Pasal 7
Yang dapat diterima menjadi calon anggota biasa adalah:
Pasal 8
Anggota Luar Biasa adalah anggota yang telah memperlihatkan/membuktikan kesetiaannya
terhadap organisasi minimal dalam waktu 10 (sepuluh) tahun dan dianggap berjasa dan
menaruh perhatian dalam pemgembangan organisasi.
Pasal 9
Anggota Kehormatan bukan anggota biasa dan luar biasa dari pejabat dan tokoh masyarakat
yang banyak bantuannya terhadap organisasi, berideologikan Pancasila dan bertindak
menguntungkan organisasi.
BAB III
KADER
Pasal 10
1. Kader adalah kekuatan inti organisasi, selaku pengerak, pemikir, penggagas dan
pelaksana tugas organisasi yang dipersiapkan menjadi pemimpin dalam kehidupan
organisasi, masyarakat, bangsa dan negara.
2. Kader Organisasi Pemuda Pancasila ialah anggota Pemuda Pancasila yang telah
mengikuti pendidikan dan pelatihan kaderisasi formal Pemuda Pancasila dan
dinyatakan lulus dengan sertifikat/piagam sebagai kader dan merupakan pengerak inti
organisasi.
3. Kader Organisasi Pemuda Pancasila terdiri dari:
Kader Pratama
Kader Madya
Kader Ulama
Kader Kecabangan
Pasal 11
Pasal 12
1. Anggota Luar Biasa berhak mengajukan dan atau memberikan pendapat, saran yang
bertalian dengan organisasi baik lisan maupun tertulis kepada semua tingkat
organisasi dengan mengindahkan tata hubungan kerja organisasi.
2. Anggota Kehormatan berhak memberikan pendapat serta mengajukan saran-saran dan
atau nasehat baik diminta ataupun tidak, secara lisan dan tertulis.
BAB V
SANKSI DAN BERHENTINYA ANGGOTA
Pasal 13
Teguran lisan.
Teguran tertulis.
Pemberhentian sementara.
Pemecatan.
Pasal 14
Meninggal dunia.
Berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis.
Dipecat oleh Majelis Pimpinan Nasional atas usul Majelis Pimpinan Wilayah dan atau
karena yang bersangkutan melanggar ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga, peraturan-peraturan organisasi dan atau beberapa kali membuat
kesalahan yang merugikan nama baik secara sengaja.
Lepas dari kewarganegaraan Indonesia.
3. tata cara pemberhentian sementara atau pemecatan anggota adalah sebagai berikut:
Pasal 15
Menetapkan dan atau merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) dan program umum
organisasi.
Menilai dan menetapkan laporan pertanggungjawaban laporan Majelis Pimpinan
Nasional.
Memilih dan menetapkan Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional dan menyusun
komposisi kepengurusan kolektif untuk masa bakti lima tahun.
Menetapkan Majelis Pertimbangan.
Menetapkan keputusan pemberhentian sementara, pemecahan an atau merehabilitasi
anggota yang terkena sanksi pemberhentian sementara.
Menetapakan lembaga dan badan organisasi Pemuda Pancasila atau keputusan-
keputusan lainnya yang dianggap perlu.
Menetapkan badan verfikasi keuangan dan kekayaan organisasi.
Menetapkan kebijakan dan pemikiran organisasi dalam menghadapi persoalan
nasional maupun internaisonal.
Pasal 16
1. Musyawarah Besar Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Besar.
2. Musyawarah Besar Luar Biasa diselenggarakan atas dasar rekomendasi Rapat
Pimpinan Paripurna (Rapimpur) Majelis Pimpinan Nasional dengan ketentuan sebagai
berikut:
Pasal 17
Pasal 18
1. Musyawarah Wilayah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Wilayah.
2. Musyawarah Wilayah Luar Biasa diselenggarakan atas dasar keputusan/ instruksi
Majelis Pimpinan Nasional apabila kelangsungan hidup organisasi dianggap dalam
keadaan terancam atau karena ada hal-hal yang mendasar yang memaksa di Majelis
Pimpinan Wilayah dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 19
Pasal 20
1. Musyawarah Cabang Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang sama dengan
Musyawarah Cabang.
2. Musyawarah Cabang Luar Biasa diselenggarakan atas dasar keputusan/ instruksi
Majelis Pimpinan Wilayah apabila kelangsungan hidup organisasi dianggap dalam
keadaan terancam atau karena ada hal-hal yang mendasar yang memaksa di Majelis
Pimpinan Cabang dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 21
Pimpinan Ranting.
Pimpinan Anak Cabang.
Penasehat Ranting.
Anggota Ranting.
Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Pimpinan Ranting.
Pasal 23
Ketua umum berhalangan tetap/ meninggal, berhenti atau tidak dapat melaksanakan
kewajibannya dalam masa jabatannya sehingga menganggu/mengancam
kelangsungan hidup organisasi.
Organisasi mengalami keadaan genting yang memaksa.
2. Rapat Pimpinan Paripurna adalah forum rapat tertinggi organisasi di tingkat Nasional
hanya mempunyai kekuasaan dan wewenang mengevaluasi dan menetapkan
rekomendasi dan keputusan-keputusan lainnya yang tidak bertentangan dengan
kekuasaan dan wewenang Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar Biasa.
3. Rapat Pimpinan Paripurna berwenang merekomendasikan pemikiran kebijakan
organisasi yang akan dibahas dalam Musyawarah Besar atau Musyawarah Besar Luar
Biasa.
4. Rapat Pimpinan Paripurna dihadiri oleh:
Pasal 24
1. Rapat Kerja Nasional Pemuda Pancasila adalah forum rapat kerja organisasi di tingkat
Nasional yang diadakan minimal sekali dalam satu periode masa bakti untuk
Pasal 25
1. Rapat Kerja Wilayah Pemuda Pancasila adalah forum rapat kerja organisasi di tingkat
Wilayah/ Propinsi yang diadakan minimal sekali dalam satu periode masa bakti untuk
mengevaluasi dan mencanangkan program kerja jangka pendek dan jangka menengah
yang akan dilaksanakan Majelis Pimpinan Wilayah.
2. Rapat Kerja Wilayah Pemuda Pancasila diselenggarakan oleh Majelis Pimpinan
Wilayah.
3. Rapat Kerja Wilayah dihadiri oleh:
Majelis PimpinanWilayah.
Majelis Pertimbangan Organisasi Tingkat Wilayah.
Majelis Pimpinan Nasional.
Majelis Pimpinan Cabang.
Lembaga/ Badan tingkat Wilayah.
Undang-undangan lainnya yang ditentukan oleh Majelis Pimpinan Wilayah.
Pasal 26
1. Rapat Kerja Cabang Pemuda Pancasila adalah forum rapat kerja organisasi di tingkat
Cabang yang diadakan minimal sekali dalam satu periode masa bakti untuk
mengevaluasi dan mencanangkan program kerja jangka pendek dan jangka menengah
yang akan dilaksanakan Majelis Pimpinan Cabang.
2. Rapat Kerja Cabang Pemuda Pancasila diselenggarakan oleh Majelis Pimpinan
Cabang.
3. Rapat Kerja Cabang dihadiri oleh:
Pasal 27
Rapat Pleno Majelis Pimpinan di setiap jenjang dan tingkatan ialah forum internal di masing-
masing Majelis Pimpinan yang dihadiri oleh:
Pasal 28
Rapat Harian Majelis Pimpinan di setiap jenjang dan tingkatan ialah forum rapat internal di
masing-masing Majelis Pimpinan yang dihadiri oleh:
Pasal 29
Rapat Pleno Pimpinan Anak Cabang ialah forum rapat Internal di masing-masing Pimpinan
Anak Cabang yang dihadiri oleh Pimpinan Kolektif Anak Cabang.
Pasal 30
Rapat Ranting ialah forum internal di masing-masing Pimpinan Ranting yang dihadiri oleh
Pimpinan Kolektif Ranting.
BAB VII
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 31
Pelaksanaan Hak Bicara dan Hak Suara para utusan Musyawarah dan rapat-rapat yang diatur
dalam Bab VI Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan dalam peraturan organisasi dan
tata tertib persidangan.
BAB VIII
SUSUNAN DAN KOMPOSISI KEPEMIMPINAN
Pasal 32
Susunan dan Komposisi Kepemimpinan Majelis Pimpinan, adalah sebagai berikut:
Majelis Pimpinan Nasional:
Pasal 33
Majelis Pimpinan Wilayah:
Pasal 34
Majelis Pimpinan Cabang:
Pasal 35
Pimpinan Anak Cabang:
Pasal 36
Pimpinan Ranting:
Pasal 37
Pimpinan Anak Ranting:
2. Untuk bidang-bidang Majelis Pimpinan Wilayah dan Majelis Pimpinan Cabang terdiri
dari point (a) sampai point (i) ayat 1 Pasal 38 di atas yang disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing tingkatan dan untuk bidang-bidang di tingkat anak cabang
disesuaikan kebutuhan.
Pasal 39
Majelis Pimpinan Cabang kota administratif akan diatur dalam peraturan tersendiri.
BAB IX
SUSUNAN DAN KOMPOSISI MAJELIS PERTIMBANGAN
DAN PENASEHAT
Pasal 40
Majelis Pertimbangan terdiri dari:
a. Tokoh-tokoh yang mempunyai wibawa dan pengaruh, baik di tingkat pusat, Dati I,
dan Dati II.
b. Unsur-unsur permintaan yang memangku jabatan yang mempunyai ruang lingkup dan
atau hubungan pembinaan serta pengembangan generasi muda.
c. Ketua dan atau pengurus sebelumnnya.
d. Anggota-anggota lainnya yang dianggap perlu oleh musyawarah.
Pasal 41
Penasehat terdiri dari:
Pasal 42
Majelis Pertimbangan di tingkat Nasional , Wilayah dan Cabang terdiri dari:
Pasal 43
Penasehat Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Ranting terdiri dari:
BAB X
WEWENANG DAN TUGAS POKOK
Pasal 44
Wewenang Majelis Pimpinan Nasional ialah:
Pasal 45
Wewenang Majelis Pimpinan Wilayah ialah:
Pasal 47
Wewenang Pimpinan Anak Cabang ialah:
Pasal 48
Wewenang Pimpinan Ranting ialah:
Pasal 49
Wewenang Pimpinan Anak Ranting ialah:
Pasal 50
Majelis Pimpinan Nasional memiliki tugas pokok:
Pasal 51
Majelis Pimpinan Wilayah memiliki tugas pokok:
Pasal 52
Majelis Pimpinan Cabang memiliki tugas pokok:
Pasal 53
Pimpinan Anak Cabang memiliki tugas pokok:
Pasal 54
Pimpinan Ranting memiliki tugas pokok:
Pasal 55
Pasal 56
Memberi nasehat, saran dan pertimbangan yang bersifat konstruktif, positif baik
diminta maupun tidak diminta.
Apabila dianggap perlu, Majelis Pertimbangan Organisasi dapat meminta Majelis
Pimpinan untuk berdialog.
Mengetahui kebijakan organisasi dan dapat meminta penjelasan terhadap setiap
permasalahan yang ditimbulkan oleh Majelis Pimpinan didalam mengemban tugas-
tugas organisasi.
Pasal 57
Memberi nasehat, saran dan pertimbangan yang bersifat konstruktif, positif kepada
Pimpinan Anak Cabang atau Pimpinan Ranting baik diminta maupun tidak diminta.
Apabila dianggap perlu, Penasehat dapat meminta Pimpinan Anak Cabang atau
Pimpinan Ranting untuk berdialog.
Mengetahui kebijakan organisasi dan dapat meminta penjelasan terhadap setiap
permasalahan yang ditimbulkan oleh Pimpinan Anak Cabang di dalam mengemban
tugas-tugas organisasi.
Penyusunan saran dan nasehat Penasehat diatur dalam mekanisme Rapat Penasehat.
Mendampingi Pimpinan Anak Cabang dan atau Pimpinan Ranting.
Mengadakan rapat sedikitnya satu kali dalam satu tahun.
Pasal 58
Fungsi dan tugas pokok Lembaga dan Badan ialah:
BAB XI
PERSYARATAN DASAR ORGANISASI
Pasal 59
Pasal 60
Masa Bakti Majelis Pimpinan secara berjenjang sesuai dengan tingkatannya sebagai berikut:
BAB XIII
LEMBAGA DAN BADAN
Pasal 61
Susunan, ruang lingkup keneradaan, komposisi, keanggotaan dan mekanisme Lembaga dan
Badan diatur dalam peraturan organisasi.
BAB XIV
HUBUNGAN LEMBAGA DAN BADAN DENGAN
MAJELIS PIMPINAN PEMUDA PANCASILA
Pasal 62
BAB XV
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 63
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 64
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Tentang
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan organisasi ini yang dimaksud dengan:
BAB II
KELENGKAPAN
Pasal 2
BAB III
PENANGGUNG JAWAB DAN PENYELENGGARA
Pasal 3
Pasal 4
Penaggung jawab/Penyelenggara Musyawarah-musyawarah di masing-masing tingkatan,
mempunyai tugas:
BAB IV
PANITIA
Pasal 5
Panitia Pelaksana (OC) dan Panitia Pengarah (SC) Musyawarah-musyawarah dibentuk
dengan surat keputusan oleh Penanggung jawab/penyelenggara musyawarah sesuai dengan
tingkatannya.
Pasal 6
Peserta Musyawarah-musyawarah Pemuda Pancasila terdiri dari:
1. Utusan
2. Peninjau
Pasal 7
7. Musyawarah Anak Ranting sebagaimana dimaksud dalam Bab VI, Pasal 23 Anggaran
Rumah Tangga Organisasi Sosial Kemasyarakatan Pemuda Pancasila adalah hanya
musyawarah untuk menyusun dan menetapkan Pimpinan Kolektif Anak Ranting.
Pasal 8
BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 9
Peserta Utusan Musyawarah-musyawarah mempunyai hak sebagai berikut:
Pasal 10
Terkecuali hak untuk memilih, peninjau musyawarah-musyawarah mempunyai hak yang
sama dengan utusan.
Pasal 11
Semua Peserta Musyawarah-musyawarah dimasing-masing tingkatan berkewajiban:
BAB VII
SIDANG DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 12
BAB VIII
KOMISI-KOMISI
Pasal 13
Komisi-komisi dalam Musyawarah-musyawarah organisasi Pemuda Pancasila di masing-
masing tingkatan Majelis Pimpinan terkecuali Pimpinan Anak Cabang, Ranting dan Anak
Ranting terdiri dari:
a. Komisi A (Organisasi).
b. Komisi B (Program).
c. Komisi C (Pokok-pokok Pikiran)
d. Sub Komisi apabila diperlukan.
BAB IX
PIMPINAN SIDANG DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 14
2. Pada Musyawarah Anak Cabang, Ranting dan Anak Ranting tidak mempunyai
Pimpinan Sidang Komisi.
Pasal 15
Pasal 17
Pimpinan Rapat Formatur Musyawarah-musyawarah Pemuda Pancasila di masing-masing
tingkatan adalah:
Pasal 18
Sebelum Pimpinan Musyawarah/ Sidang Pleno dipilih, Penanggung jawab dan/atau
penyelenggara musyawarah selaku Pimpinan sementara musyawarah memimpin Sidang
Pleno untuk membahas dan menetapkan:
a. Jadwal Acara
b. Peraturan Tata Tertib
c. Pemilihan Pimpinan Musyawarah/ Sidang Pleno
BAB X
TUGAS-TUGAS PIMPINAN MUSYAWARAH, SIDANG
DAN RAPAT
Pasal 19
Tugas Pimpinan Sidang-sidang dan rapat-rapat pada asasnya bersifat kolektif.
Pasal 20
Pimpinan Musyawarah/Sidang Pleno mempunyai tugas sebagai berikut:
Pasal 21
Pimpinan Sidang Komisi-komisi, mempunyai tugas:
Pasal 22
Pimpinan dan anggota formatur dengan mandat penuh mempunyai tugas sebagai berikut:
BAB XI
QUORUM
Pasal 23
Pasal 24
1. Mubes/ Mubeslub:
2. Muswil/ Muswillub:
3. Muscab/ Muscablub:
4. Muscancab:
5. Musran:
6. Musanran:
Pasal 25
1. Pemberian hak suara dalam pemilihan Ketua MPW atau Ketua MPC dilakukan oleh
yang mewakili atau dilakukan secara langsung oleh Ketua Delegasi dari masing-
masing unsur sebagaimana yang ditetapkan dalam Bab XII Pasal 23 ayat 1, 2 dan 3.
BAB XIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 26
BAB XIV
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
Pasal 27
BAB XV
PERSYARATAN, KRITERIA CALON PENGURUS
DAN TATA CARA PEMILIHAN
Pasal 28
1. Persyaratan administrasi:
Pasal 29
a. Bakal Calon dinyatakan sah menjadi calon tetap apabila telah memenuhi persyaratan
dan kriteria yang ditetapkan.
b. Bakal Calon yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam butir
a di nyatakan gugur.
c. Pemilihan dipimpin oleh pimpinan Musyawarah dibantu dengan dua orang sanksi.
d. Sebelum pemilihan setiap bakal calon wajib menyapaikan pidato pemikirannya.
e. Setiap bakal calon dinyatakan sebagai calon tetap yang sah apabila mendapat
dukungan suara yang disepakati dari yang berhak memilih.
f. Apabila seorang bakal calon tidak mendapat dukungan suara sebagaimana yang
dimaksud pada butir e maka bakal calon yang bersangkutan dinyatakan gugur.
g. Untuk pemilihan Majelis Pimpinan Wilayah, calon tetap dipilih oleh unsur yang
diwakili MPN, MPW Demisioner dan MPC, yang masing-masing mempunyai satu
hak suara dan hanya dapat memilih satu nama dari pada bakal calon yang sah.
h. Untuk pemilihan Majelis Pimpinan Cabang, Calon tetap dipilih oleh unsur yang
mewakili MPW, MPC Demisioner dan PAC, yang masing-masing mempunyai satu
hak suara dan hanya dapat memilih satu nama dari pada bakal calon yang sah.
i. Sebelum pemilihan dilakukan, jumlah suara yang akan memilih terlebih dahulu
dihitung banyaknya.
j. Pemilihan dilakukan secara tertulis di atas lembar kertas dapat berupa nama atau
nomor urut.
k. Setelah ditulis, kertas suara dimasukan ke dalam kotak suara yang tersedia.
l. Bakal calon yang dinyatakan sebagai calon tetap yang diumumkan oleh Pimpinan
Sidang dan selanjutnya dimajukan ke tahap II.
m. Bakal Calon yang sah dapat dinyatakan sebagai Ketua MPW atau Ketua MPC yang
sah, jika jumlah bakal calonnya hanya satu atau tunggal.
a. Calon tetap yang sah dapat dinyatakan sebagai Ketua MPW atau Ketua MPC apabila
jumlah calon tetapnya hanya satu atau tunggal.
b. Calon tetap dapat dinyatakan sah sebagai Ketua apabila mendapatkan dukungan
jumlah suara terbanyak.
c. Apabila calon yang dipilih mendapat dukungan jumlah suara yang sama banyak,
maka pemilihan akan diulang hanya untuk satu kali.
d. Apabila setelah pemilihan diulang hasil suaranya masih tetap sama banyak, maka
calon-calon yang bersangkutan diserahkan kepada Pimpinan musyawarah bersama
jenjang kepemimpinan organisasi setingkat diatasnya dan keputusan ini bersifat
mengikat serta tidak dapat diganggu gugat.
e. Perhitungan suara dilakukan secara terbuka dipimpin oleh Pimpinan Sidang dibantu
oleh dua orang saksi dan peserta.
f. Ketua terpilih secara otomatis menjadi Ketua Formatur.
BAB XVI
FORMATUR
Pasal 30
2. Jumlah dan mekanisme, pemilihan formatur disepakati dalam Sidang Komisi dan
dilakukan melalui mekanisme Sidang Pleno.
BAB XVII
RISALAH
Pasal 31
1. Risalah Sidang dan rapat-rapat dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana (OC) dan
dilaporkan kepada kepemimpinan organisasi yang sudah terbentuk sesuai
tingkatannya.
2. untuk setiap Sidang dan Rapat, dibuat risalah, seperti:
Pasal 32
Tentang
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Organisasi:
1. Tata Kerja ialah penataan rincian dan mekanisme pelaksanaan tugas fungsionaris
Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila.
2. Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila ialah jenjang kepengurusan organisasi di tingkat
nasional, wilayah dan cabang sebagaimana yang tercantum dalam Anggaran Rumah
Tangga Bab VIII Pasal 32, 33, 34.
3. Lembaga dan Badan ialah sayap perjuangan dan pelaksana program organisasi
sebagaimana yang tercantumdalam Anggaran Dasar Pemuda Pancasila Bab XII Pasal
24 ayat 1.
4. Penyebutan MPN adalah singkatan dari Majelis Pimpinan Nasional, MPW adalah
singkatan Majelis Pimpinan Wilayah, MPC adalah singkatan dari Majelis Pimpinan
Cabang.
5. Penyebutan Wakum adalah singkatan dari Wakil Ketua Umum, Waka adalah
singkatan dari Wakil Ketua, Kabid adalah singkatan dati Ketua Bidang, Sekum dari
Sekretaris Umum serat Bendum dari Bendahara Umum.
BAB II
MAJELIS PIMPINAN
Pasal 2
Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila di setiap tingkatan terdiri dari:
1. Pimpinan Harian.
2. Bidang-Bidang.
3. Lembaga/ Badan sebagai ex-officio pleno.
Pasal 3
Pasal 4
1. Pimpinan Harian Majelis Pimpinan Wilayah/ Majelis Pimpinan Cabang terdiri dari:
1. Ketua 1 orang
2. Wakil-wakil Ketua 2 orang
3. Ketua-ketua Bidang 9 orang
4. Sekretaris 1 orang
5. Wakil-wakil Sekretaris 9 orang
6. Bendahara 1 orang
7. Wakil-wakil Bendahara 2 orang
Pasal 5
1. Sebagaimana tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila Bab VIII,
Pasal 38, ayat 1 point a s/d j. Bidang-Bidang Majelis Pimpinan di masing-masing
tingkatan terdiri dari:
Pasal 6
Bidang-bidang Majelis Pimpinan Wilayah yang dikoordinir Wakil Ketua Umum I/ II pada
MPN serta Wakil Ketua I/ II pada MPW dan MPC adalah:
Pasal 7
Majelis Pimpinan di masing-masing tingkatan mempunyai wewenang dan tugas pokok
sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Bab X, Pasal 44, 45, 46, Pasal 50,
51, 52.
BAB III
RAPAT-RAPAT
Pasal 8
Rapat-rapat Majelis Pemuda Pancasila, terdiri dari:
1. Rapat Pleno
2. Rapat Pimpinan Harian
3. Rapat Koordinasi Bidang-Bidang I atau Bidang-Bidang II
4. Rapat Bidang
Pasal 9
Pasal 10
1. Ketua Umum
2. Wakil-wakil Ketua Umum
3. Ketua-ketua Bidang
1. Ketua
2. Wakil-wakil Ketua
3. Ketua-ketua Bidang
4. Sekretaris
5. Wakil-wakil Sekretaris
6. Bendahara
7. Wakil-wakil Bendahara.
1. Bendahara
2. Fungsionaris bidang
3. Sekretaris Umum/ Sekretaris, apabila diperlukan
4. Lembaga/ Badan terkait, apabila diperlukan
7. Rapat Bidang adalah rapat masing-masing bidang yang dihadiri fungsionaris bidang
untuk mengkonsumsikan dan menyelaraskan bidang tugasnya serta dapat
mengundang lembaga/ badan terkait, apabila diperlukan.
BAB IV
URAIAN TUGAS FUNGSIONARIS MAJELIS PIMPINAN
Pasal 11
Ketua Umum mempunyai tugas:
Pasal 13
Wakil Ketua Umum II mempunyai tugas:
Pasal 14
Ketua MPW, Ketua MPC mempunyai tugas:
Pasal 15
Wakil Ketua I MPW, MPC mempunyai tugas:
1. Membantu dan melaksanakan tugas Harian Ketua MPW, Ketua MPC serta
mengkoordinasikan sesuai dengan bidang yang ditentukan.
2. Memimpin Bidang Organisasi dan Keanggotaan, Bidang Litbang dan Kaderisasi,
Bidang Hankamnas, Bidang Hukum dan HAM, Bidang Alam dan Lingkungan Hidup.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Ketua I (pertama) dibantu/didampingi oleh 5
(lima) orang ketua-ketua Bidang, 5 (lima) orang Sekretaris, 1 (satu) orang Bendahara
dan 20 (dua puluh) orang anggota-anggota Bidang.
4. Menandatangani surat keputusan, surat mandat dan rekomendasi yang bersifat
kedalam dan keluar.
5. Dapat menandatangani surat-surat penting/berharga, perjanjian kerjasama apabila
Ketua MPW, Ketua MPC berhalangan atau atas nama seizinnya.
6. Mewakili Ketua MPW, Ketua PMC dalam kegiatan yang bersifat internal dan
eksternal sesuai bidang atau penugasan yang ditentukan.
7. Melaporkan tugas-tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Ketua
MPW, Ketua MPC.
Pasal 16
Wakil Ketua II MPW, MPC mempunyai tugas:
1. Membantu dan melaksanakan tugas Harian Ketua MPW, Ketua MPC serta
mengkoordinasikan sesuai dengan bidang yang ditentukan.
2. Memimpin Bidang Ekonomi, Bidang Ideologi dan Politik, Bidang Agama, Sosial dan
Budaya serta Bidang Pengembangan Usaha.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Ketua II dibantu/didampingi oleh 4 (empat)
orang ketua-ketua Bidang, 4 (empat) orang Sekretaris, 1 (satu) orang Bendahara dan
16 (enam belas) orang anggota-anggota Bidang.
4. Menandatangani surat keputusan, surat tugas, surat mandat dan rekomendasi yang
bersifat ke dalam dan ke luar.
5. Dapat menandatangani surat-surat penting/berharga, perjanjian kerjasama apabila
Ketua MPW, Ketua MPC berhalangan atau atas nama seizinnya.
6. Mewakili Ketua MPW, Ketua PMC dalam kegiatan yang bersifat internal dan
eksternal sesuai bidang atau penugasan yang ditentukan.
7. Melaporkan tugas-tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Ketua
MPW, Ketua MPC.
Pasal 18
Sekretaris Umum mempunyai tugas:
Pasal 19
Sekretaris MPW, Sekretaris MPC mempunyai tugas:
Pasal 20
Sekretairs-sekretairs MPN/ wakil-wakil sekretaris MPW, MPC mempunyai tugas:
Pasal 21
Bendahara Umum mempunya tugas:
Pasal 23
Bendahara MPW, MPC mempunya tugas:
Pasal 24
Wakil-wakil Bendahara menpunyai tugas:
Pasal 25
Anggota-anggota Bidang mempunyai tugas:
Pasal 26
Pasal 28
Bidang Pertahanan dan Keamanan Nasional mempunyai tugas:
Pasal 29
Bidang Litbang dan Kaderisasi mempunyai tugas:
Pasal 31
Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia, mempunyai tugas:
Pasal 32
Bidang Alam dan Lingkungan Hidup, mempunyai tugas:
Pasal 33
Bidang Ekonomi mempunyai tugas:
Pasal 34
Bidang Agama, Sosial dan Budaya mempunyai tugas:
Pasal 35
Bidang Pengembangan Usaha mempunyai tugas:
Pasal 36
Bidang Hubungan Luar Negeri/ Internasional mempunyai tugas:
Pasal 37
Uraian tugas dan ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga/ Badan diatur dalam peraturan/
ketentuan tersendiri.
BAB V
TATA HUBUNGAN MAJELIS PIMPINAN DENGAN
LEMBAGA/ BADAN PELAKSANA KEGIATAN PEMUDA
PANSACILA
Pasal 38
Tata hubungan Majelis Pimpinan dengan Lembaga/ Badan Pelaksana Kegiatan Pemuda
Pancasila adalah sebagaimana dimaksud dalam AD Bab XII Pasal 24 dan ART Bab XIV
Pasal 62 dan Peraturan Organisasi.
BAB VI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 39
Pasal 40
BAB VIII
KESEKRETARIATAN
Pasal 41
BAB IX
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 42
Jabatan lowongan dapat ditetapkan bagi fungsionaris yang tidak melaksanakan tugasnya atau
tidak hadir Rapat Pleno Majelis Pimpinan tanpa alasan ynag jelas sebanyak 3 (tiga) kali
berturut-turut serta kemudian dilakukan pengisian jabatan lowong.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 43
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Kerja ini akan lebih lanjut diatur lebih lanjut
oleh Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila.
2. Peraturan Organisasi tentang Tata Kerja Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila ini
mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Tentang
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Tingkat Nasional
2. Tingkat Propinsi
3. Tingkat Kabupaten/ Kota
BAB III
FUNGSI
Pasal 3
Lembaga/ Badan Organsiasi Pemuda Pancasila mempunyai fungsi:
BAB IV
WEWENANG DAN TUGAS
Pasal 4
Lembaga/Badan Organisasi Pemuda Pancasila mempunyai wewenang:
1. Membuat dan memberlakukan kebijakan atau aturan dalam ruang lingkup internalnya
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan organisasi Pemuda Pancasila.
2. Mengambil keputusan berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugasnya selaku pelaksana
program organisasi Pemuda Pancasila.
3. Selaku ex-officio pleno Majelis Pimpinan, Lembaga/Badan berwenang
menyampaikan hak suara dalam forum Rapat-rapat Majelis Pimpinan Pemuda
Pancasila.
Pasal 5
Lembaga/ Badan organsasi Pemuda Pancasila mempunyai tugas:
Pasal 6
1. Lembaga/Badan adalah bagian yang tak terpisahkan dan merupakan satu kesatuan
dengan Organisasi Pemuda Pancasila.
2. Penyelengara Lembaga/ Badan bersifat ke dalam dan ke luar.
3. Lembaga dapat mengadakan apresiasi terhadap berbagai kondisi dan fenomena
eksternal organisasi sesuai orientasi dan sektor kekhususannya yang terlebih dahulu
melaksanakan koordinasi dengan Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila sesuai
tingkatnya.
4. Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila disemua tingkatan wajib mensubsidi
penyelenggaraan program Lembaga/ Badan untuk satu periode kepengurusannya
dengan terlebih dahulu menetapkan program Lembaga/ Badan yang akan disubsidi
melalui forum Rakernas atau Pleno MPN pada tingkat nasional, Rakerwil atau Pleno
MPW pada tingkat Wilayah, Rakercab atau Pleno MPC pada tingkat Cabang.
5. Lembaga/ Badan mempunyai satu hak suara dalam proses pengambilan kebijakan
pada forum Rapat-rapat Majelis Nasional Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya
(Rapimpur, Rakernas, Rakerwil, Rakercab, Rapat Pleno).
6. Bagi hal-hal yang bersifat teknis dan operasional dalam rangka pelaksanaan program,
Lembaga/ Badan mengadakan koordinasi administrasi dengan Majelis Pimpinan
Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 7
BAB VII
PEMBENTUKAN
Pasal 8
BAB VIII
KONFERENSI DAN RAPAT
Pasal 9
BAB IX
PENGESAHAN DAN PELANTIKAN
Pasal 10
1. Pengesahan kepengurusan Lembaga dalam bentuk surat keputusan pada tiap tingkatan
diadakan oleh:
1. MPN Pemuda Pancasila bagi Lembaga tingkat nasional sebagai hasil Konferensi skala
nasional masing-masing Lembaga.
2. Lembaga tingkat nasional bagi lembaga tingkat wilayah sebagai hasil Konferensi
skala wilayah masing-masing Lembaga dan tertanda diketahui oleh MPW Pemuda
Pancasila.
3. Lembaga tingkat wilayah bagi lembaga tingkat cabang sebagai hasil Konferensi skala
cabang masing-masing Lembaga dan tertanda diketahui oleh MPC Pemuda Pancasila.
Pasal 11
Pelantikan terhadap kepengurusan kolektif Lembaga/Badan yang definitif dilakukan oleh
Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.
Pasal 12
BAB XI
KEUANGAN
Pasal 13
BAB XII
KELENGKAPAN
Pasal 14
1. Kop surat
2. Stempel
3. Kantor Sekretariat
4. Plank/Papan Nama
5. Atribut/ Seragam
6. Bendera dan pataka
7. Kartu Tanda Anggota (KTA)
BAB XIII
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 15
Representasi organisasi Pemuda Pancasila dalam aktifitas wadah organisasi kemasyarakatan
atas dasar kesamaan fungsi diperankan oleh lembaga-lembaga.
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 16
Tata kerja dan mekanisme kepengurusan serta manajemen penyelenggara program lembaga/
badan diatur oleh masing-masing lembaga/ badan Pemuda Pancasila.
BAB XV
PENUTUP
Pasal 17
1. Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan organisasi ini akan ditentukan lebih lanjut
oleh MPN Pemuda Pancasila.
2. Setelah peraturan Organisasi ini ditetapkan maka peraturan organisasi sebelumnya
yang serupa mengatur Lembaga/Badan Pemuda Pancasila dinyatakan tidak berlaku.
3. Peraturan organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Direktur : MARWAN, SH
Wakil Direktur : Bukhari, SH. SpN
H. SYAIFUDDIN NASUTION, SH
Sekretaris : ALFAHMI KHAIRI MANURUNG, SH
Wakil Sekretaris : AMELIA SYAHRENI, SH
Bendahara : SOEKATNO, SH
Wakil Bendahara : M. ARSUL, SH
Kepala Divisi Litgasi : KUMALA SAKTI NASUTION, SH
Anggota Kepala Divisi Litgasi : BUDI UTOMO, SH
EDI SIPAYUNG, SH
H. HASANUDDIN BATUBARA, SH. Mhum
RIMAN SURBAKTI, SH
MUHAMMAD FAISAL LUBIS, SH
MARASAMIN RITONGA, SH
YAN CHONDRO INGGIH, SH
ABDUL MANAN, SH
Kepala Divisi Non Litgasi : EDI SUPRASETIO, SH
Anggota Kepala Divisi Non Litgasi : YULHANDRIZA, SH
M. REZA AL ANSHORI
IRWAN JASA TARIGAN, SH
WENDY MELANDA TANJUNG, SH
RULI AFFANDI, SH
PRIHATIN, SH
ANDY RINALDY, SH
MUHENDRA ROZA, SH
BAMBANG HENDARTO, SH
AULIA PAHLAWAN SITEPU, SH
Kepala Divisi Penyuluhan Hukum : EDI RAHMAD, SH
Anggota Kepala Divisi Penyuluhan Hukum : SUKIRAN, SH
JHONTUA HUTAPEA, SH
SYAHMON PINEM, SH
Kepala Divisi Perlindungan Anak : BACHTIAR BATUBARA, SH
Anggota Kepala Divisi Perlindungan Anak : PUTRA GUNAWAN, SH
IRWANSYAH GULTOM, SH
Dewan Penasehat : Anuar Shah
Dewan Pakar LPPH Pemuda Pancasila : MARZUKI, SH. MHum
H. EFDI BOY NASUTION, SH
ABDUL HAKIM SIAGIAN, SH. MHum
ALDIAN PINEM, SH. MH
Ir. H. DJAILI AZWAR, M.Si
VINCENT WIJAYA
Drs. H. DARWIN NASUTION, SH
DR. JANUARI SIREGAR, SH. MHum
ANDI NATANAEL MANIK, SH
RICARDO SIMANJUNTAK, SH,LLM,ANZIF
KODRAT SHAH
Prof. DR. TAN KAMELO, SH
AHMAD ARIEF, SE. MM
KETUA MPO
Syamsul Arifin lahir di Medan, Sumatera Utara, 25 September 1952. Anak dari H.
Hasan Perak ini, awalnya dikenal sebagai pengusaha yang mengikuti profesi
ayahnya. Ayahanda Syamsul Arifin adalah seorang pejuang veteran yang aktif di
organisasi sosial di Kabupaten Langkat. Selain berprofesi sebagai pengusaha,
Syamsul Arifin aktif di organisasi kepemudaan di Sumatera Utara. Sumber
kehidupannya sebagai pengusaha tidak begitu dikenal oleh masyarakat
Sumatera Utara. Justru, Syamsul lebih menekuni aktivitasnya sebagai pekerja
organisasi pemuda. Berawal dari anggota Pemuda Pancasila kemudian menjadi
pengurus FKPPI di Kabupaten Langkat dan Provinsi Sumatera Utara serta
terpilih menjadi Ketua KNPI Sumatera Utara pada masa Orde Baru (1998-2001).
Syamsul Arifin juga aktif di organisasi tinju dan menjadi Ketua Pengurus Cabang
Pertina Kabupaten Langkat tahun 1976-1979. Pada saat itu, para pemuda yang
menjadi anggota Pemuda Pancasila memiliki hubungan yang cukup baik dengan
kalangan militer. Para pemuda tersebut diberikan bantuan untuk mengurusi
cabang olah raga tertentu yang dapat mengembang minat dan bakat pemuda di
daerah. Cabang tinju di Kabupaten Langkat menjadi salah satu cabang olah raga
yang aktif dan sering mengirim atlet tinju untuk mengikuti pelatihan tingkat
daerah maupun nasional.
Syamsul Arifin dikenal oleh masyarakat Langkat sebagai sosok yang mudah
bergaul, senang membantu warga sekitar, dan aktif dalam organisasi sosial,
politik, dan bisnis di Kabupaten Langkat. Karir organisasi politik Syamsul Arifin
dikenal secara nasional ketika menjadi Ketua KNPI Sumatera Utara (1998-2001)
dan pengurus Golkar Kabupaten Langkat. Selain itu, dia terpilih menjadi anggota
DPRD Kabupaten Langkat selama 3 periode. Hubungan Syamsul Arifin dengan
para tokoh di Sumatera Utara maupun di Jakarta tejalin dengan sangat baik.
Tokoh-tokoh tersebut berasal dari lintas partai, agama, etnis maupun profesi
Aktivitas organisasi Syamsul Arifin lainnya adalah Ketua Umum Pengurus Besar
Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PB MABMI) dan memiliki gelar TYT
Dato’ Seri Lilawangsa H. Syamsul Arifin. Sebagai pimpinan organisasi etnis di
Sumatera Utara, sosok Syamsul Arifin disegani oleh kelompok adat etnis Melayu
dan etnis lainnya. Meskipun masyarakat Sumatera Utara yang multikultural,
tetapi etnis Melayu dianggap sebagai etnis yang paling tua di antara etnis
lainnya.
Pada saat menjadi Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Syamsul Arifin, dilaporkan
oleh kelompok masyarakat ke penegak hukum (kejaksaan, KPK, dan kepolisian)
tentang korupsi terhadap APBD Kabupaten Langkat tahun 2000-2007 yang
dilakukan Syamsul Arifin pada saat menjabat sebagai Bupati Langkat. Dalam proses
persidangan, Syamsul Arifin telah mengembalikan sejumlah uang lebih dari Rp. 67
miliar ke kas daerah dan Rp 8,4 miliar ke KPK. Sebelum kasus tersebut ditangani
oleh KPK, Syamsul Arifin, sudah berkonsultasi dengan Kepala Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) Perwakilan Medan dan Anwar Nasution selaku Ketua BPK
Republik Indonesia. Pengembalian uang tersebut dilakukan Syamsul Arifin setelah
berkonsultasi dengan pihak BPK. Selama menjalani proses persidangan, Syamsul
Arifin mengalami sakit yaitu multy organ function disorder pasca serangan jantung.
Syamsul Arifin juga pernah menjalani operasi pembedahan lambung akibat
pencernaan yang sangat parat.
Sesuai ketentuan Pasal 131 ayat (1) Peraturan Pemerintah No 6 Tahun 2005 tentang
Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah menyatakan, apabila kepala daerah diberhentikan berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, jabatan Kepala Daerah
diganti oleh Wakil Kepala Daerah. Hal itu berlangsung sampai berakhir masa
jabatannya dan proses pelaksanaannya dilakukan berdasarkan keputusan rapat
paripurna DPRD dan disahkan oleh Presiden.
DPRD Provinsi Sumatera Utara dapat segera menggelar rapat paripurna yang telah
diatur dalam Pasal 78 ayat (1) huruf C PP Nomor 16 tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD. Aturan menyatakan bahwa
rapat paripurna memenuhi kourum apabila dihadiri lebih dari setengah jumlah
anggota DPRD dan disetujui suara terbanyak. Diterbitkannya Keputusan Presiden
tersebut, maka Wakil Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, yang telah
ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur kemudian dilantik sebagai gubernur
hingga 16 Juni 2013 atau tepatnya pada saat Gubernur Sumatera Utara terpilih akan
dilantik.
N: Dia bilang Tersinggung sama aku, hari pertama aku masuk penjara dia datang, hari keempat dia
datang ngajak bicara. aku jawab dengan bahasa medan, “ Kau pulang aja, urus medan tu baek-bek,
biar kuhadapi dulu pekaraku sebulan ne. Kau pigi sana aja urus medan, diangggapnya aku tidak
meladeni dia. Itulah dia tersinggung, Itulah awalnya dia memutuskan hubungan.
P: Diawal dulu pertama sehabis Pilkada, seingat saya Pilihan terakhir itu kan di Gatot waktu kita di BM3
N: Tapi datang orang tu jam 9 utusan PKS ke rumah, aku bilang silahkan keluar dari rumah saya. Saya
sudah putus. Wakil saya sudah komit. “jangan gitulah bang, kita kan dulu dah komit”,kan udah dilonte
kemana-mana. Gak kurang lebih cakapku.
N: Heeh (iya) Lutfi, Idris Siregar Anshari kalok gak salah tiga tu. Aku waktu mau nyusun itu ku tanyak
(siapa dititipkan) si ini, terus dia naik haji (gatot) bang ini saya dengar mau ada mutasi? (Siapa bilang
saya bilang?) itukan namanya jugak isu. Kelen kan datang ama aku kelen datang dong ke aku itu
sudah jadi gubernur. Udah ada titipan Gatot ini?, ini titipan Gatot punya atau PKS punya? Oh ini dah
benar . tadinya nurlisakan mau ku tarok di BAPPEDA, si Gatot mintak tarok dia di Pariwisata. Tu kan
orang PKS.
P: Padahal waktu zaman Datuk dia mundur itu (Nurlisa) kan jadi wakil.?
N: Ya. Kubilang Jangan kau maju gak menang ini Sigit Percayalah. Sudah saya putuskan Mak. Saya pun
sudah bilang pak sudah siap jadi pejabat. Tentu ada peraturannya. Mundur dia orang USU
kembalikan dia ke USU. Aku gak pernah sampai ini hari pin merasa kehilangan jabatan, fasilitas,
kawan. Kawan yang sejati ini kan yang diluar. Kalau kawan-kawan yang di PNS itu gak sejati, siapa
saja baca 5 ke atas atau 10 ke atas. Siapa saja mau Bupati , Camat , Gubernur, Panglima. Gak ada
kesetiaan. Kalau ada 200 anak buahnya 5 yang ingat dah bagus itu.
N: 10 ke atas itu artunya aku. Rudolph, Raja Inal. Siapa lagi? Rizal Nurdin (Gubernur sebelumnya)
dimana aja bukan hanya di SUMUT. Itulah yang bahaya bangsa ini. Rasa setia kawan. Padahal
KORPRI itu kan cepat tiap senin itu hapal pas zaman aku.
N: Gak ada, Masakan dia kalah pamor sama aku. Mulai dia mau muncul-muncul, mulai marah sama si
edi, kok Gubernur aja yang muncul aja (di Koran). Padahal dimana ada gambar ber dua yang muncul,
mana ada SBY foto berdua sama wapres. Karena dia gak mengerti posisinya, dan aku sudah bilang
1
Universitas Sumatera Utara
“Gatot kau urus didalam waktu itu, di awal kepemimpinan aku main diluar, 2 tahun terakhir baru kau
muncul main diluar. Jadi kau gak sasaran tembak Karena Proses aku kalau dia jadi sasaran tembak
karena dia tak punya pengalaman di Pemerintahan. Buktinyakan ini mutasi Eselon dua itu batal demi
hukum loh.
N: Ya udahlah gak usah kau tanyak sama aku. Kan gak levelku kau tanyak itu sama aku, kok itu kau
tanyak. Aku ini Guru Besar belum terajari kau. Annas tupun belom bisa ngajarin aku. Kan baru kau
bekawan sama dia. Kalau aku lagi selera bercakap, cerita yang benar kita, bercakap yang bagus
ajalah, kalau becanda becanda.
P: Nanti ada yang tejebak, ini hak interplasi ini macam da kiamat dunia tu, padahal dia kasih, dia jawab
selesai dia, sekarang kan apa, interplasi ini, kan makin menjelekkan dia, itulah orang yang kurang
pengalaman jam kerja bos.
N: Jadi apa ne wak yang mau ditanyak, Ngeri lah sumut tu. Soalnya bukan hanya di SUMUT, udah
Nasional. Kalok tak percaya kau tengoklah berita di tv, kalau tak berita cinta, lawak, kalau gak dunia
dah mau kiamat. Ceritanya. Kalianlah orang kampus, apa sih dasar kelen berpegang atas kemajuan
sesuata, jawabannya adalah data
P: Iya Data.
N: Sekarang data aja tak dipercaya orang. Dibilang dah ada penurunan kemiskinan, tapi banyak jugak
banyak orang ngantri-ngantri. Apa itu ukurannya? Ekonomi naik orang gak percaya.
N: Kelen lah orang kampus, aku tak ngerti-ngerti aku gitu, apa benar ini bisa nipu-nipu gitu. Tapi pemain
saham Cuma 3 di lihat Dunia, Cina, India, dan Indonesia. Tapi kalau keadaannya begini, apa kah
betul, demokrasi kita ini. Bebas demokrasi ini. Bikin The Bapak-bapak ne.
P: Ini ajalah awak makan bubur, sama sambal tumis udah apa lagi.?
P: Apa aja pun bisa. Boleh makan kambing .Cuman resikonya naik gemuk
N: 21 Kilo aku dah turun ne wak, Ini lah awak makan apa susah-susah, Orang nengok makan gini aja
udah takut. Masak gini aja susah hidup awak, pakek sarung makan bubur, tak usah menantu awak,
anak awak aja sanggup menghidupi awak ngapain susah-susah mintak sama orang. Aku lihat kau
terngat aku sama monyet itu (Zul ), hanya sms aja tak bisa, Kita berkelahi, bukan pernah kumintak
proyek, mintak duit sama dinas-dinas itu. Panggil 1 kalo ada, atau nanyak-nanyak proyek berapa
2
Universitas Sumatera Utara
paket sama kau berapa jumlah kau, kok begitu sih? Aku melayu jugak Melayu ini kita gedekkan loh
bukan orang kampong, aku ini orang kampong, kau melayu. Kapan mau menang yang berantam
Islam yang Muhaimin di hantam PKB jugak, kan gak benar tuh. PDS kek ngantam siapa gitu, Panda
Nababan.ikut pulak Menyiarkan live. Kau pikir Cerita Nazaruddin itu bohong 100 % itu? 80 % itu betol
tu.
N: Cemana negeri ini tak ada berita yang baik. Cobak kau carik diberita, presiden kesana-kesini, mentri
kesana kesini. Panen ini panen itu, penemuan ini, itu. Teros kalau hancur Negara ini senang kau
macam Libya Semua hancur, apa ukurannya Libya itu> ah Khadapi kan karena Korupsi, alah kau kan
karena tak bisa kayak dia. Semua bangsa manusia ni punya bibit untuk korupsi, masak gaji Gubernur
10 juta.
N: Seluruh rakyatnya matinya, Dari mulai pejabat sampa rakyatnya, cariklah penyakit Bupati tu, Begitu
ditangkap satupun tak ada yang mau nengok. Jangan heran, mangkanya kasian sama orang baik itu,
kenak Ketiban sial aja paling itu, Iya kan pen.?
N: Sama Gatot tak ada masalah prinsip kalok ku bilang, dulu waktu awal-awal kepemimpinan sering
datang aku ke tempat dia, kau ambil jadual aku, kau awasi jadual aku, supaya kita tak tabrakan,
P: Seingatku dulu tu kan pernah kalo PKS menghantam diawal awal di sidang Paripurna awal itu tahun
2008. Itu gak datuk konfimasi sama Gatot,
N: Oh banyak kali. Gak ada ku bilang, gak mau aku. Orang gak ada apa-apa
N: MEREKA ITUKAN PENCITRAAN, Mereka kan kejar target mereka, Sekian tahun dua tahun paling
lama jatuh.
P: Balik kita lagi ke awal bagaimana Datuk memutuskan?, alas an Datuk memutuskan?
N:Terpaksa jam 9 malam, sama si monyet Sahkiran Jandi itulah sama aku itu dia 24 jam.
N: Ya Lingkungan juga sudah di tanam orang tu. Strategi mereka jago. Track of the record lah kallok kita
bilang.
P: kalau gak salah mereka kan minta jugak kan 5 M kalau tak salah?
N: Iya 5 M
N: Iya, Merampok lagi, Kau tau hasil LPJ ini sekarang untuk 2010 Bansos itu 67 % untuk binaan PKS.
3
Universitas Sumatera Utara
P: Mangkanya Shakira Jandi di tarok jadi kepala disitu.
P: Itu kesepakatan?
P: Karena itukan tak sampai sama aku tu. Ketua panitia anggaran kan sekda. Penanggung jawab
anggaran kan sekda sekarang.
N: Bermainlah Riyadil, Kepala keuangan, Kepala keuangan itu sadis itu. makanya di tukarnya aku diam
aja anak Batubara iya si Syafii. Dia bilangnya di Sapi dari zaman aku tu.. (Datuk memperkenalkan
Ketua PAN SUMUT yang mau masuk Kuliah di MSP Gak jadi.) Cuman ditanyak ada berapa orang aja
yang mengaku, yang lain gak ngaku . Jadi persis seperti da Korupsi.
N: Dari mulai awal. Inilah dia pusing mau gantinya, dia mimpi mau jadi Wagub
P: Jadi gini ceritanya ketemu orang tu. Pk milwan, gatot, sama pak Hugu. Ceritalah Muri tentang
Interpilasi
N: Tapi isu deal diluar isunya Wagub. Kau jujur lah sekarang, masyarakat SUMUT sukak atau tidak sama
Gatot.
P: Abis tu sekarang sama Gatot tetap biasa aja bos, sekarang gak pernah datang lagi sekarang?
N: Terakhir datang 3 orang tu lagi, yang datang malam itu. Ingin membuka komunikasi. Udah saya,
Kalian itu kan orang Islam. Warak kali Kaum Muhabib. Saya ini masih Jin Islam, kadang-kadang saya
Jin kadang-kadang saya Islam. Cuman kubilang apalah guna lagi. Saya mengganggu (kata mereka)
tidak saya jawab. Cuman saya ini tong sampah tempat orang muntah. Melibatkan diri tidak. Saya
seumpama di Golkar disuruh mundur bayar 5 Miliar saya mau, disuruh mundur dari Ketua Golkar.
Cuman cara kemaren aku tidak sukak Itu aja kubilang. Aku dimintak, dipaksa,gara-gara itu aku masuk
penjara. Kalau aku penuhi kemauan Andi Malaranggeng itu waktu Demokrat datang ke Medan. Tak
usah ceritalah KPK tu, kalau tak di setel.
P: Cerita pertama tentang Kekuasaan dan Politik Lokal. Bagaimana kita melihat peran PP dalam Pilkada.
4
Universitas Sumatera Utara
N: Artinya dulu peran nya kuat.karena OUT OF THE RECORD Sekarang ini kan PP ini tau kau.
Orangnya harus apaya. Dia tumbuh dari dalam.sekarang orang msuk PP karena berhitung, karena PP
kuat orang masuk PP.
N: Out of the record lah macam keluarga Anif Shah. Itukan terlindungi besar dia dengan PP
N: mangkanya pecah sekarang PP itu di Medan, yang PP asli ini kan lain jadi kan susah. Jadi secara
umum PP berperan besar dalam pilkada-pilkada. Secara umum PP berperan besar didalam Pilkada-
pilkada. PP itu berpihak kepadaku itu.
N: Ya ialah.
P: Ketua TS kan Darwin saat itukan sekretaris PP. Apakah dia di Plot oleh PP menjadi Ketua TS
N:Oh tidak karena dia ketua Partai Pendukung, karena di Ketua Patriot, dipilih orang tu jadi ketua
SYAMPURNO.
N: Oh tidak,Darwin itukan PP asli itu kan PP nya dari Kota maksum itu. Kalo medan itu kan pusat PP nya
Kota Maksum, itu benar-benar PP tu. Dulu kalo merampok PP siapa itu yang Batak itu yang ke Bulek.
Ah inilah salah satu konseptornya itu si Tobing Ketua PP nya. Dirampok dikasihlah sama si Yapto,
Poskonya di Arya dutha tu, orang ne maennya di Ancol. Ini pelaku sejarah besar ne.
P: Keluarga bang Anif. Anif ketua PP kan tidak , Aweng..Berarti keuarga Anif berlindung disitu.
N: Ya tapi tak usah dibilang. Ajib seumpama berhenti di tengah jalan kenapa, karena gak didukung sama
Anif. Ajib itu ngeluh sama aku
P: Apakah isu tu masuk gak?, misalkan Rahmadsyah katanya dengan MPI ikut-ikut memanasi di KPK
agar BOS diangkat?, . Dulu Apakah ada janji politik dengan PP?
N: oh tidak, aku tidak pernah ada janji politik dengan siapapun, termasuk dengan partai pendukung tak
ada. Mana ada partai pendukung yang marah samaku. Aku sama kemek ne da 13 tahun aku fight
P: Kasus Rahmad yang datuk ceritakan sama aku tanah Negara Gedung Pemuda
N: Aku bilang bikin pekara, Pemda itu harus kalah di sidang, tu petunjuk dari KPK. Kalu gak ya tetap
Pemda punya.
5
Universitas Sumatera Utara
P: Jadi tidak ada deal politik diawal?
N:Tidak ada. Mereka merasa, kenapa sih kawan kita jadi Gubernur gak mau bantu kita soal tanah itu.
Bantu itu kan bukan hitam putih. Abu-abu aja da bantu. Itu lah jam terbang itu jugak.
P: Ada gak kemungkinan Rahmad dengan Gatot join, bekerja sama dengan satu target yang sama.
N: Sekarang gini, Ku kasih tahu sama kau. Sutradara nya itu PKS. Memanage perselisihan itu jagonya
PKS
N: Lebih jago eks – eks Libya itu. Ini PKS bukan di Lokal tapi dari Pusat. Gatotnya pun terbuang nanti
dari PKS.
P:Ku dengar jugak gitu untuk 2013 Gatot Tidak di pakek lagi.
N: Dan yang lain, lihat Sigit wakil kalah di Medan, Batu bara Rasahidin telantang, kami menang (golkar)
di Batubara . Berarti gak berakar PKS itu. Indah di cerita aja. Indah di penampilan aja, sekarang makin
rame terbukak Muhaimin. Baik kita kaji secara inteligen. Bos kita ini RI 1, mukul orang, selalu mukul
ular selalu tak masuk. Yang kambing hitam kan sekarang golkar. Seolah-olah Golkar yang
mempermaikan democrat adalah golkar. Tidak, PKS dong, dasarnya sepanjang mata kita lihat,
semalam kan PKS kan dimaenkan sebentar.
P: Di Pusat?
N: ia. Soal Sapi, udah itu yang melaporkan korupsi uang pemilihan Pilkada pendiri PKS terus ilang aja.
Dijawab orang itu di tv si Anis mata segala macam, terus diam aja RI 1, PKS pun diam di manage
orang tu perselisihan yang ada.
N: Ia. Siapa yang selisih sama aku dia manage ini (dilaga) , dia gak mampu fight jadi dia manage ini
N: sangat paham. Terlambat aja aku tahu PKS, AKU GAK TAHU SIAPA PKS, apa itu PKS. Aku tahunya
Gatot itu anak FKPPI, Dia masuknya dari Aljhoni Munir. Kau tengok Aljhoni Munir jadi anjing aja
teros.,
N: Iya sama aku, dikasihnya angin surga mau jadi SEKDA, si bulek kan nanyak. Ini bos aku ngajukan
nama sahyan masuk lima orang. Cobak tengok nama Gatot yang calon kelen bilang dah Oke. Gak
masuk nama Syahyan. Baru sahyan tahu sama aku ke bang kau yang kasar tapi suci, murni.
Mangkanya selamat aja aku di kasih Tuhan.kalok gak dah mati aku kubilang, kau tahu berapa kali dia
satu hari ne dtang nengok aku yang punya rumah sakit ne paling sikit 2-3 kali yang punya sakit ne
datang. Jadi mereka yang memanage ini, jadikalok ku kembangkan terus ngeri ne. mau dibagi dua
Indonesia ini sama PKS
6
Universitas Sumatera Utara
N: pernah dengar PKS itu geng Opsus. Geng Opsus yang tidak bisa bermain lagi di tataran orde baru
Setelah reformasi mereka tidak punya peran mereka bentuk PKS
P: Ada yang namanya Pak Nawi Ramli Demokrat Intel , dia dulu pernah ditugaskan 10 tahun di Arab
untuk melihat pergerakan kelompok fundamentalis, nah orang yang dilihat itu sekarang banyak
ditemukan di PKS, yang tidak menerima Pancasila dan sebagainya.
N:Betol itu. Kalau aku paparkan disini sudah 3 kali tu. Datang anak DI. Panjaitan yang Polkam. Termasuk
pergeseran penarikan ke pusat ini, itu ada maksudnya. Indonesia ini mau dibagi 2, mulai dari Aceh
nanti itu Ikhwanul Muslimin (WAHABI) arab Saudi, PKS lebih cendung ke Mesir mangkanya tokohnya
LQ semua tamatan dari AL-AZHAR, Itu bahaya jugak tuh Tifathul Ngeri orang tu. Dulu berpakaian
koko aja, semua be koko, mau carik obat dia da tak bekoko, bekas koko nya da di pakek untuk obat
kata dukun. Datang tifa orang tu kemari dah pakek Jas.
P: Aku teringat waktu dulu datuk pernah bilang dalam Hadist haram kalau aku tidak salah haram
memakai tali leher, hingga datuk tidak pernah pakai tali leher, betul itu. Tapi Pak Gatot selalu pakai
dasi dan jas
N:Jarang sekali aku memakai leher. Karena kalau dia pakai sehari tak pas dia, badannya.
Tongkrongannya macam kau dulu pas pakek batik, sekarang tak pas tongkrongannya
N: Maunya begitu, cumin kan capek, paling tidak korban 10 Miliar. Aku betul-betul demi Alloh tak pandai
aku jual jabatan, mintak proyek.
N: Itu sah-sah saja.itu kan dari PKS isu itu. Isunya tau kau, waktu aku mau narik PLT Medan, ada yang
ku tukar? Tak ada, yang mana cobak tunjukkan, PKS itu jago, sistemnya kencang
N: Si umar disini dia cakap, Melapor dia udah menang, mau dilantik 2 atau 3 minggu lagi. Pak semalam
tinggi aku di rapat kami Rapat dikantor Gubernur sama pak Gatot, sama kawan-kawan dinas, diakan
orang Gatot tu, kalian ini bilang Datuk tu begini, saya saksi dunia akhirat. Pernah rupanya kita
dimintak duit, bawak kesana-kesini. Jadi orang kalau tukang periksa, kalau bahasa gampangnya dah
tau dia tuh, tipikalnya, si nazar tu bagaimana, si ripin tu bagaimana. Jadi kalau di isukan sah-sah saja,
kalau tak percaya, kau tanyaklah si Zul, ada dia bayar, nge sms selamat hari raya aja tak mau dia.
Kenapa aku marah dia tak kirim sms hari raya, cuman itu aja diapun tak mau lagi.Kata siondim nanti
ada tempatnya tu penghianat, dimainkan si ondim ikan impor menjerit, bukan tak tahu awak
permainan orang tu. Cuman sudahlah nikmati saja hidup ini. Dulupun tak pernah awak macam begini.
Ini dari zero aku bekawan sama dia ne (Y2 TOMMY) dah 24 tahun kawin, baru 30 thn kami bekawan,
kau umur kau berapa (muri 35 tahun), kau masih 5 tahun kami udah lajang.
7
Universitas Sumatera Utara
N: Pak Anif baik, semua sama ku baik,Gaot baik, kau ambil alquran, aku ambil wudhu biar bersumpah
aku kalau pernah aku marah dan sakit hati sama dia. Kecewa iya, karena awal kuangkat dia dekat,
apa sih bencinya sama aku . salah satu staff Darma Wangsa Hotel pernah ngomong di depan gatot.
Gatot Kau kerja baik-baik, nanti kau gantikan aku, kau belajar dulu baik-baik.
P: Katanya Gatot tidak pernah diberikan peran. Menurut Pak Gubernur bagaimana idealnya Peran
Gubernur dan Wakil Gubernur?
N: Saya setuju Wakil Gubernur ditunjuk oleh Gubernur. Kalau tidak berbagi matahari 2, sedangkan
matahari gak dua aja berkelahi. Ya harus disetujui dewan, melalui mekanisme dewan, tetapi ada
kewenangan Gubernur disitu, sedang tidak matahari dua aja berkelahi. Tugasnya kan pembantu.
Ditugaskan dia baru kerja.
N: Aku pikir bicara tentang otonomi, sudah salah dari konsepnya, sesuatu yang tidak cocok dengan
Negara Republik coba diterapkan danpa ada proses uji coba terlebih dahulu.misalkan orang Medan
suruh datang ke Jawa, mau dipakek perilaku orang Medan di jawa.tidak cocok toh, Orang jawa yang”
lembut” (engge,) sementara orang medan yang “kasar “ (sudah makan kau).maksudnya mungkin
sama tapi cara pencapaiannya berbeda, ya begitulah konsep yang namanya otonomi daaerah,
sesuatu yang dia pelajari belum matang, (maaf-maaf statifwir joel hermansyah yang bergelar
professor seorang konseptor bisa salah )mencari proses berjualan, dimana negara yang dalam
kebimbangan, kekacauan memakai itu.salah penerapannya , bagaimana seorang professor
menyalahkan DPR?, waktu itu kami tidak bermaksud seperti itu, berargumen dong di DPR kan ada
naskah akademik disitu dipertegas , diperjuangkan, ini kalau kita bicara otonomi daerah, akibatnya
semua elemen masyarakat bermain
P: Disentralisasi itu menyebabkan Politik lokal itu bisa maju dan tumbuh subur di daerah, terutama dalam
proses-proses pilkada, kita mau lihat ini bagaimana proses OKP berperan, kemaren selain PP, FK PPI
apa lagi yang mendukung.
N: Aku ada PP, FKPPI, IPK, hamper 80 % semua OKP mendukung aku.
P: Tapi bapak (Datuk) ini kalau tidak ada otonomi tidak bisa jadi Bupati.
P: Yang ngolah siapa, kita lah yang mengolah sama Sarwan Hamid, kalau tidak mana bisa masuk barang
ne.
P: Undang2 nya berpengalaman di bidang Pemerintahan, ABRI dan PNS aja waktu itu yang jadi Bupati.
Betol tu UU Otonomi Daerah perlu dikaji Ulang
8
Universitas Sumatera Utara
N: Sampai kapanpun konflik ini tak akan selesai, malah akan meyebabkan perpecahan bangsa aja ne.
N: Pemilihan anggota DPR DPRD kan arahnya kesana.maaf ya saya tiga periode anggota DPR selama
orde baru karena kami sudah disiapkan, proses untuk jadi anggota DPR sudah disiapkan. Saya tidak
mengatakan kami berkualitas, tapi begitu kami duduk di DPR kami sudah tahu apa yang harus
dilakukan. Sekarang partai-partai carik orang untuk duduk disitu, tidak ada orientasinya akhirnya jadi
perampok semua yang duduk di DPR. Kemaren itu ada tiga jalur.
N : semua sama aja tidak hanya di Golkar, ppp juga mengalami yang sama, Liksus itu juga melihat dan
dibidik dulu, ketiga jalur itu sama semua juga, ada rekam jejaknya, siapa ini anak, apa aja track
recordnya waktu masuk di Liksus, semua dilihat track recordnya, jadi yang mau anggta DPR adalah
orang yang sudah matang.
P: Bachtiar CHamsyah dulu kan waktu diangkat jadi ketua PPP SUMU Gantung tak bertali dia, tak diakui
dia sama Raja Inal.
N: maaf-maaf aja, Sutan Batugana dulu jadi apa di Golkar di Medan (Gak jelas Gak tau aku kata datuk)
di Golkar itu tak terpakai masih dibawah,Termasuk Ruhut itu jadi apa (Ruhut itu dibawah dia ini kata
Datuk). Di Golkar itu dia tak terpakai, Berturut-turut saya kadi anggota DPR, Saya sekertaris Golkar di
DKI, inilah kalau kita bicara soal mayor kalau bicara lebih minorini adalah proses beliau megola dan
mengolah beliau jadi Gubernur kita berbicara ada payungnya.
N: Umpamanya kita ada janji ada SKPD, aku tanyak, aku mau tukar SKPD bagaimana pandangan kau,
kebetulan kau ketua partai ini dan itu tapi tidak secara formal aku tanyak sama kau.
N: Karena aku kan hari tu gak di hitung, Nama aku kan gak ada masuk, Umri yang masuk, Tri Tamtomo
N: Tadinya Abdillah yang mau jadi Gubernur, dan Presiden dah setuju, Bachtiar manggil aku, nanti ente
dukung Abdillah, ku bilang aku setuju aja kalau dia. Tau-tau ikut Umri memainkan dia (memasukkan
kepenjara), Umri ikut berperan mainkan dia, aku pun Umri ikut juga, tapi aku ketawak-ketawak aja,
inilah hasil reformasi ni. Jadi sistem ini harus dirubah dibetulkan lagi, kalau gak sia-sia.
: Sekarang RUU Pilkada lagi dibahas,RUU itu rancangannya Gubernur dipilih oleh DPRD
9
Universitas Sumatera Utara
:N Mau??, Mau?? Sekarang kita cakap adik abang aja. Apa partai-partai yang lain mau? Orang kan
berhitung
N: Itu jawabannya, kalau itu masuk, kan lokal itu, yang main lokal. Orang inikan istilahnya mana mau
partai-partai itu lepas, uang mas kawinnya itu kan bayarnya ke pusat berapa miliar.
N: Apa ? Gak tahu aku, tapi dia bercokol kan, kalau dia bikin di Koran kan, buat sukuran dia
N: kan dari dulu itu yang kusuruh, kenapa dia gak mau?
P: Orang tu Pecah, bang Anif dukung sini, siapa dukung sana tapi itu-itu jugaknya tu.
N: hai, Kalian berpolitik, itu namanya mainan para Toke. Toke kalau belanja beli nomor dia. Siapa kau,
kau pasang siapa, kau pasang siapa, ini keluarga juga begitu, ini pasang ini, siapa pun jadi yang
penting masih dalam lingkaran ini, Semua toke-toke disini begitu belanja dia semua, ada 4 calon
semua belanja untuk Gubernur
P: Waktu itu begitu juga di SUMUT, Bang anif gitu jugabanyak orang tu belanja?
N: Rahmad syah disini, ini disini, misalkan kepentingan disini, jadi siapapun yang jadi bisnisnya tetap
jalan, . Itulah hebatnya reformasi ini, akibatnya siapapun yang terjadi dia sudah tergadai. Jadi kalau
konflik bicara PP, ini itu elemen pendukung
10
Universitas Sumatera Utara
P: Sambungan nya itu kesitu dia, ternyata ada tokenya kan gitu dia
N: Dan itulah ripen, itulah orang yang benci sama aku. Tergadai itu aku gak ada. Biar aku hancur, aku
gak suka di dikte, bleh kita diskusi walaupun kau musuh aku, itu tipikal aku, tipikal dia (kawan datuk)
aku bisa terima ide kau.Kita dulu waktu sidang pukl-pukul meja, Tapi dah keluar bekawan kita.
P: Semalam Pak Milwan tu ku tes dia, Dia tu kalau jumpa orang kan gaguk dia, Datuk tu kubilang kalau
da jumpa orang , musuh pun semua bisa dia. (Apa kabar kau, dah lama tak jumpa dicontohkan
dengan lawakan Datuk)
N: ;Lama kali kau tak datang sama aku ?, apa aja marah hati kau sama aku, hajab kali rupanya hidup ini..
P: Bang, abang dah kalok dah abang anggap musuh terus abang anggap musuh, sama Rahudman dia
gak cocok, sama Amri tak cocok, macammana abang ini, biasa aja lah
P: Tapi sekarang gak lagi, dah agak berubah, kemaren waktu tu pas umroh sama aku, dibentaknya
biniknya didepan aku. Karena biniknya komplain soal daging tu. Jangan begitu, sampai biniknya
nangis
N: Aku kan dah bilang, jangan bang, jangan bang, Pokoknya kau kasih aja Golkar sama aku. Dah ambil
ku bilang. Orang kan benci sama dia, karena biniknya dicalonkannya pilkada. Dua-dua ini, Asahan
sama ini, datang lah mendiang Rasuydin. Datang lah dia, naek helikopter lah aku untuk
mengkampanyekan biniknya, (istri T.Milwan )keluarpun dia tidak dari kamarnya.
P: Rayudin?
N: Biniknya.
N: Tu. Ani gak parah kali, biniknya masih bisa manuver, oh peran biniknya lebih paten, memang dia lebih
menonjol biniknya, istilahnya biniknya berperanlah, kalau binik pak Milwan inikan aneh dia
Manuvernya
N: Aku bantu dia , kasus rasuden tuh, waktu perkaranya tu sampai bisa bebas dia.
N: Itu lah udah bebas udah dua kali habis bebas itukan maju menang lagi, udah lah bos. Kubilang.
Waktu pertama tu aku yang maju jual dia hadir aku di lumbung padi. Gak siaplah eceknya anak buah
lari, kalah binik. Dia tu gulanya tinggi itu.
11
Universitas Sumatera Utara
N: Itu berpolitik payah itu kalau gak mau keluar duit.
N: Untung ketemunya aku dia,aku bantu, bantu aja. Bukannya aku gak butuh duit. Tapi bukan duit
intinya, Ya aku bantu dia dengan apa yang aku punya ku telpon bisa bebas keluar dia. Gak ada
keluar duit dia, jangan salah.
N: Kau ke Medan?
N: Cepat kali.
P: Jadi kubilang sama dia, jangan macam katak dalam tempurung, jangan di USU aja, keluar awak
sekali.
12
Universitas Sumatera Utara