Uts Rab&rks Irvan Dicky Zakaria KLS C 41155030170036
Uts Rab&rks Irvan Dicky Zakaria KLS C 41155030170036
Dibuat Oleh :
IRVAN DICKY ZAKARIA (41155030170036)
Pekerjaan Struktur
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal
maksimal tiap-tiap lapisan 20 cm tanah lepas dan dipadatkan.
b. Pada lokasi yang diurug harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai
dengan ketinggian rencana. Untuk daerah-daerah dengan ketinggian
tertentu, dibuat patok dengan warna tertentu pula.
c. Pada daerah yang basah/ada genangan air, Pemborong harus membuat
saluran-saluran sementara untuk mengeringkan lokasi-lokasi tersebut
misalnya dengan bantuan pompa air.
d. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah
dan sebagainya.
e. Penggalian yang melebihi batas yang ditentukan, harus diurug kembali
sehingga mencapai kerataan yang ditetapkan dengan bahan urugan yang
dipadatkan, kecuali untuk daerah galian pondasi harus mengikuti pasal 3
mengenai “Pekerjaan Galian Pondasi”.
f. Bagian permukaan yang dinyatakan padat harus dipertahankan, dijaga dan
dilindungi agar jangan sampai rusak akibat pengaruh luar misalnya basah
oleh air hujan, panas matahari dan sebagainya.
g. Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut harus
dicampur dengan cara menggaruk atau cara sejenisnya sehingga diperoleh
lapisan yang kepadatannya sama.
h. Setiap lapisan harus dikerjakan sesuai dengan kapadatan yang dibutuhkan
dan diperiksa melalui pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai
dengan lapisan berikutnya.
e. Seluruh bahan-bahan bekas acuan yang tidak terpakai harus dibersihkan dari
lokasi proyek dan dibuang pada tempat-tempat yang ditentukan.
c. Pekerjaan lantai kerja merupakan campuran antara PC, pasir beton dan krikil
atau split dengan perbandingan 1:2:3.
d. Permukaan lapisan lantai kerja harus dibuat rata/waterpass. Kecuali pada
lantai ruangan-ruangan yang diisyaratkan pada kemiringan tertentu, supaya
diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar
e. Kualitas Beton
a. Kecuali bila ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah beton
Ready Mix fc’ 25 MPa (tegangan tekan hancur karakteristik untuk silinder
beton ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm pada usia 28 hari).
3
b. Setiap akan diadakan pengecoran atau setiap 5 m , harus dilakukan
pengujian slump (slump test), dengan syarat minimum 8 cm dan
maksimum 12 cm.
5. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pada dasarnya pelaksanaan Pekerjaan Beton Bertulang harus dilakukan
dengan peraturan-peraturan yang disebutkan pada butir 2 pasal 9.
d. Pengecoran Beton
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-
bagian struktural dari pekerjaan beton yang akan dicor harus memenuhi
syarat lagi misalnya tulangan, pembersihan bekisting atau hal-hal lain
yang tidak sesuai gambar-gambar dan spesifikasi.
Pekerjaan Arsitektur
2
2,5 mm untuk setiap 2 m
Garis-garis tepi Ubin Keramik yang terbentuk maupun siar-siar harus lurus. Lebar
siar harus sama yaitu maximum 3 mm dengan kedalaman 2 mm. Persyaratan
pelaksanaan aduk & pengisi aduk perekat harus sesuai dengan spesifikasi pabrik
agar didapatkan hasil yang baik. Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan. ubin
keramik harus dihindarkan dari injakan atau pemberian beban.
Pekerjaan plesteran ini, untuk semua permukaan pasangan batu bata baru serta
permukaan beton yang terlihat dinyatakan tampak ataupun yang diperlukan untuk
difinish.
2. Persyaratan Bahan
a. Campuran plesteran yang dimaksud adalah yang cara pembuatannya
menggunakan mixer selama 3 menit.
b. Berapen adalah plesteran kasar dengan campuran aduk kedap air yaitu 1 Pc : 4
Psr dipakai untuk menutup permukaan dinding pasangan batu bata yang
tertanam dalam tanah hingga ke permukaan tanah dan/atau lantai.
c. Plesteran adalah campuran 1 Pc: 3 Pasir : 10 Kapur.
d. Aduk plesteran ini untuk menutup semua permukaan dinding pasangan batu
bata bagian dalam bangunan terkecuali yang dinyatakan kedap air.
e. Plesteran kedap air adalah campuran 1 Pc : 4 Pasir.
f. Aduk plesteran ini untuk menutup semua permukaan dinding pasangan batu
bata bagian luar/tepi luar bangunan, semua bagian dan keseluruhan permukaan
dinding pasangan batu bata seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
g. Plesteran halus/aci halus adalah campuran PC dengan air yang dibuat sedemikian
rupa sehingga mendapat campuran yang homogen.
Plesteran ini adalah pekerjaan finishing yang dilaksanakan setelah aduk
plesteran sebagai lapisan dasar beruinur 7 hari (sudah kering benar)
h. Semua jenis aduk plesteran di atas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga
selalu segar, belum mengering pada waktu pelaksanaan pemasangan.
i. Permukaan semua aduk plesteran harus diratakan. Permukaann plesteran
tersebut khususnya plesteran halus harus rata, tidak bergelombang, penuh dan
padat, tidak berongga serta berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun
benda-benda lain yang membuat cacat.
j. Sebelum pelaksanaan pekerjaan plesteran pada permukaan pasangan batu bata
dan beton, permukaan beton harus dibersilikan dari sisa-sisa bekisting
kemudian di ketrek/scratched.
k. Pekerjaan plesteran halus adalah semua permukaan pasangan batu bata dan
beton yang akan difinish dengan cat.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan rangka dari kayu Jati yang telah dikeringkan dengan oven, dianti
rayap, mutu A, kelas kuat I-II dan kelas awet I.
b. Mutu dan kualitas kayu dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5 (PKKI tahun
1961)
c. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata, bebas
dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.
d. Setiap sambungan rangka daun pintu dan penempelan /pelekatan lembaran panil
dan rangka, apabila diperlukan digunakan lem kayu produk dalam negeri yang
bermutu baik.
e. Bahan finishing daun pintu : - cat kayu melamic.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan-bahan pintu di tempat
pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang
baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan
kelembaban.
b. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka kayu dan penguat lain,
agar tetap terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan,
tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
c. Semua permukaan kayu harus diserut halus, rata. lurus dan siku sisi-sisinya satu
sama lain.
d. Daun pintu setelah dipasang halus rata, tidak bergelombang, tidak melintir dan
semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.
b. Bahan kayu yang dipakai harus memenuhi syarat dan peraturan kayu
bangunan untuk perumahan dan gedung yang ditentukan dalam PKKI.
c. Ukuran finish kosen sesuai detail gambar. .
d. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata, bebas
dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.
e. Accessories.
- Angker, sekrup, plat dan baut harus dari bahan yang digalvanis.
- Untuk angker dipakai besi baja beton diameter 10 mm, untuk plat baja
dipakai ketebalan 2 mm.
Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum pemasangan, penimbunan kayu di tempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena
cuaca langsung dari kerusakan dan kelembaban.
b. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut,
angker-angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya
dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang
tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
c. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama
lain sisi-sisinya dan di Iapangan sudah dalam keadaan siap untuk
penyetelan/pemasangan.
d. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
e. Kosen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran,
bentuk profil, type kosen dan arah pembukaan pintu/jendela
f. Detail kosen dan sanibungan dengan material lain harus disesuaikan dengan type
pintu/jendela yang akan terpasang.
g. Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kosen-kosen harus lurus dan siku,
sehingga mekanisme pembuatan pintu/jendela bekerja dengan sempurna.
h. Semua kosen yang melekat pada dinding beton/bata diberi penguat angker
diameter minimum 10 mm. Pada setiap sisi kosen pintu yang tegak dipasang 3
angker dan untuk sisi kosen jendela 2 angker.
i. Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan dan pengotoran dari
akibat pelaksanaan pekerjaan lain.
d. Pemotongan harus rapi dan lurus, menggunakan alat pemotong kaea khusus, sesuai
standar pabrik. Sisi-sisi kaca yang tampak maupun tidak akibat pemotongan harus
digurinda dan dihaluskan sampai berbentuk tembereng.
e. Pekerjaan Pemasangan Kaca.
Sebelum pemasangan kaca, semua rangka pemegang sudah terpasang sesuai
dengan gambar kerja dan persyaratan pekerjaan untuk bahan rangka pemegang
tersebut. Tepi kaca pada sambungan atau antara kaca dengan rangka pemegang
harus diberi sealant atau dempul khusus untuk menutupi celah dengan rangka
seperti yang disyaratkan dalam gambar kerja.
f. Kualitas Pekerjaan
Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca akibat pemasangan list maupun
skrup.
Kaca harus telah terkunci dengan baik, sempurna dan tidak bergeser dari
rangka pemegang dan list yang ada.
Semua kaca pada saat terpasang tidak boleh bergelombang, retak dan tergores.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas p permukaan
lantai ke atas. Engsel tengah di pasang di tengah-tengah antara kedua engsel
tersebut.
b. Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah dan pintu
semua.
c. Penarik pintu (handle) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai
setempat.
d. Engsel sebaiknya terbuat dari bahan yang tahan karat dan cukup kuat,
misalnya Stainlees steel.
d. Rangka penggantung plafond harus sesuai dengan pola Gambar Kerja dan
wajib diperhatikan terhadap peil rencana.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan dari kualitas utama, tahan terhadap udara dan garam.
b. Bahan didatangkan langsung dari pabrik. Harus masih tersegel baik dalam
kemasannya dan tidak cacat.
c. 3. Syarat-syarat Pelaksanaan
▪ Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak,
lubang dan pecah-pecah).
▪ Bidang permukaan pengecatan harus dibuat rata dan halus dengan bahan
amplas besi dan setelah memenuhi persyaratannya barulah siap untuk dimulai
pekerjaan pengecatan
▪ Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan
pada bidang pengecatan.
▪ Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran
lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan serta dalam keadaan
kering.
▪ Hasil akhir finishing melamic harus rata, permukaannya halus dan intensitas
warna untuk setiap bagian interior, furniture harus sama (disesuaikan colour
scheme material).