BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Akuntansi sebagai seni maupun sebagai aktivitas jasa dan secara tidak
langsung menyatakan bahwa akuntansi mencakup sekumpulan teknik yang
dianggap bermanfaat untuk suatu bidang tertentu. Terdapat berbagai bidang yang
memanfaatkan akuntansi yaitu: laporan keuangan, penentuan dan perencanaan
pajak, audit independent, sistem-sistem pemrosesan data dan informasi, akuntansi
biaya dan manajemen, akuntansi pendapatan nasional, dan konsultasi manajemen.
Akuntansi dipandang sebagai suatu fenomena ideologi sebagai suatu sarana untuk
mempertahankan dan melegitimasi aturan-aturan sosial, ekonomi, dan politik yang
berlaku saat ini.
Akuntansi dipandang sebagai suatu bahasa bisnis. Akuntansi adalah satu alat
mengomunikasikan informasi suatu bisnis. Berbagai aktivitas bisnis sebuah
perusahaan dilaporkan dalam laporan akuntansi menggunakan bahasa akuntansi.
Akuntansi selalu dipandang sebagai suatu sistem informasi. Pada dasarnya, ketika
dianggap sebagai suatu proses komunikasi, akuntansi yang paling baik didefinisikan
sebagai proses pengodean observasi dalam bahasa system akuntansi, manipulasi
tanda-tanda dan pelaporan system dan penerjemahan serta pengiriman hasilnya.
Akuntansi kerap kali dipandang sebagai suatu komoditas yang merupakan hasil dari
suatu aktivitas ekonomi. Akuntansi ada karena terdapat permintaan akan informasi
khusus dan akuntan mau dan mampu untuk menghasilkannya
Pada dasarnya teori akuntansi bertujuan sebagai dasar bagi peramalan dan
penjelasan perilaku dan peristiwa akuntansi. Banyak teori-teori muncul dari
penggunaan pendekataan yang berbeda dalam penyusunan teori akuntansi atau
dari usaha untuk mengembangkan teori akuntansi di tingkat menengah dan
bukannya satu teori komprehensif tunggal. Teori akuntansi di tingkat menengah
berasal dari perbedaan cara peneliti melihat antara pengguna data akuntansi dan
lingkungan dimana para pengguna dan pembuatan data akuntansi seharusnya
berprilaku. Meskipun banyak teori menengah yang mucul, hanya sedikit dari penulis
ini yang berusaha membuktikan bahwa suatu teori akuntansi mungkin terjadi.
2. Teoritis:
a. Deduktif
b. Induktif
c. Etis
d. Sosiologi
e. Ekonomi
f. Selektif
Pendekatan etis adalah sebuah metode dan prinsip yang digunakan untuk
mengembangkan teori akuntansi dari segi perilaku para pemakai laporan keuangan.
Pendekatan etis memberikan penekanan pada konsep kewajaran (fairness),
kesadilan (justice), ekuitas (equity), dan kenyataan (truth). Konsep keadilan adalah
perlakuan yang sama kepada seluruh pihak yang berkepentingan. Konsep
kenyataan menyatakan bahwa laporan akuntansi yang benar dan akurat tanpa
kesalahan penyajian, dan konsep kewajaran berati dengan jujur, tidak bias, dan
penyajian yang tidak memihak akuntan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat mudah – mudahan apa yang saya
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih
mengenal dunia kewirausahaaan .Kami menyadari apa yang kami paparkan dalam
makalah ini tentu masih belum sesuai apa yang di harapkan,untuk itu kami
berharap masukan yang lebih banyak lagi dari dosen dan teman – teman semua.
14
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmed Riahi, 2006, Accounting Theory: Teori Akuntansi. Edisi Kelima.
Jakarta: Salemba Empat.
http://badruzafni.blogspot.co.id/2009/06/teori-akuntansi-positif-dan-normatif.html
http://akuntanshit.blogspot.co.id/2014/11/pendekatan-deduktif-induktif-teori.html
https://nabilarachmas.wordpress.com/2014/10/11/pendekatan-tradisional-untuk-
perumusan-teori-akuntansi/
http://ekakaristiya.blogspot.co.id/2011/11/metodologi-perumusan-teori-
akuntansi.html