Anda di halaman 1dari 15

DASAR-DASAR BAHASA INDONESIA

Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah :


BAHASA INDONESIA
DOSEN PENGAMPUH : NURIYANTI SIHOMBING,M.Pd

Disusun oleh :

Nurmala (02200909 )
Wardatul Jannah

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH BATU BARA
SUMATERA UTARA
TP : 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuha Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa
menyelesaikan makalah ini yang tepat pada waktunya yang bejudul “Dasar-Dasar
Bahasa Indonesia”.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Batu Bara, 28 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ............ ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ................................................................................... 1
1.3 Perumusan Masalah ............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2
2.1 Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia ............................................. 2
2.1.1 Alasan Diangkatnya dan Dikukuhkannya Suatu Bahasa
Melayu Menjadi Bahasa Indonesia.............................................. 4
2.1.2 Peristiwa-Peristiwa Penting .......................................................... 4
2.2 Konsep Bahasa ...................................................................................... 6
2.3 Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia ............................................ 7
2.3.1 Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara .................................... 9
2.3.2 Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan (Nasional) ............... 10
BAB III PENUTUP . ......................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan .. ......................................................................................... 11
3.2 Saran ............ ......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia. Bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi yang digunakan oleh bangsa Indonesia dalam
berkomunikasi dan digunakan sebagai bahasa pengantar. Sebagaimana disiratkan
dalam Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, Bahasa Indonesia merupakan
bahasa persatuan bangasa Indonesia. Meski demikian, hanya sebagian kecil dari
penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu
karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi, masyarakat Indonesia lebih
suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu, seperti
bahasa gorontalo, bahasa jawa, bahasa sunda, dan bahasa lainnya. Bahasa
Indonesia memegang peranan penting. Bahasa indonesia perlu dipelajari dan
dipahami oleh semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa
saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun perumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah perkembangan bahasa indonesia?
2. Apa saja konsep bahasa?
3. Apa saja kedudukan & fungsi bahasa indonesia?

1.3 TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan bahasa indonesia.
2. Untuk mengetahui konsep bahasa.
3. Untuk mengetahui kedudukan & fungsi bahasa indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Buku Kamus Besar Buku Tata Bahasa Baku Buku Sari Kata
Bahasa Indonesia (KBBI) Bahasa Indonesia (TBBI) Bahasa indonesia

Bahasa Indonesia lahir dan berkembang berkat perjuangan para leluhur


bangsa. Bahasa indonesia sudah ada sebelum dikukuhkan pada tanggal 28
Oktober 1928 oleh para pejuang waktu itu. Sebelum dikukuhkannya bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan digunakanlah bahasa Melayu.
Sebelumnya, Alisjahbana (dalam Adul 1983:2) mengemukakan “Bahasa
Indonesia ialah bahasa perhubungan yang berabad-abad tumbuh perlahan-lahan di
kalangan penduduk Asia Selatan dan setelah bangkitnnya pergerakan kebangsaan
rakyat Indonesia pada permulaan abad kedua puluh dengan insyaf diangkat
sebagai bahasa persatuan. ”Dengan menelaah secara mendalam tulisan Emis dan
Adul (1983:3) dapatlah dikatakan bahasa Indonesia ada sejak abad ke-7 M (pada
masa kedatuan Sriwijaya di bawah pemerintahan raja Jayanasya). Pada abad itu
dikenal dengan bahsa melayu. Hal ini dibuktikan dengan di temukannya empat
buah prasasti yaitu prasasti Kediukan Bukit (668M) dan Prasati Talang Tawo
(668M) di sekitar Palembang, serta Prasasti Kota Kapur (686M) di Bangka Barat
dan Prasati Karang Bahi (686M) di pedalaman antara Jambi dan Sungai Musi.
Keempat prasasti tersebut ditata atau ditulis dengan huruf Pallawa dengan bahasa
Melayu Kuno. Seiring dengan perkembangan dan masuknya bangsa Barat
(penjajah) di bumi Indonesia sekitar abad 16 dan 17, maka bangsa Melayu
mengalami kemunduran dan kemerosotan dalam berbagai bidang. Bangsa Barat
yang pertama masuk dan menduduki Malaka dan sebagian besar semenanjung
Malaya yakni bangsa Portugis. Namun akhirnya Portugis dapat dihalau oleh

2
Inggris. Disamping itu Belanda juga telah menduduki sebagian besar Indonesia.
Akhirnya terdapat pembangian kekuasaan antara Inggris dan Belanda yang
menyebabkan perkembangan bahasa menjadi dua pola yang satu berkembang di
Semenanjung Malaka dengan berpusat di Johor dan yang satu berkembang di
Sumatra dan daerah berbahasa Melayu lainnya dengan berpusat di Riau, Sumatra
Timur.
Bangsa Belanda saat itu berkeinginan menggantikan bahasa Melayu
dengan bahasa Belanda. Akan tetapi, keinginan ini mendapat reaksi keras dan
spontan. Hal ini dipelopori oleh penulis-penulis muda yang sebagian telah
mengenyam pendidikan Barat yang sadar akan nasib bangsanya. Akhirnya bahasa
Melayu berkembang terus dan jauh lebih pesat dari masa-masa. Untuk
mencerdaskan anak pribumi ini pemerintahan Belanda mendirikan “Balai
Pustaka” tahun 1917.
Dengan didirikannya Balai Pustaka, tidak berarti kebebasan bangsa
Indonesia sudah dirasakan. Akhirnya dalam gelombang kesadaraan pemuda yang
penuh semangat perjuangan dalam kongres pemuda Indonesia 28 Oktober
1928, telah dicetuskan” Ikrar Pemuda” yang dikenal dengan “Tri Sumpah
Pemuda”.
Pada zaman kerajaan Sriwijaya bahasa Melayu berfungsi sebagai berikut:
1. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa resmi kerajaan.
2. Bahasa Melayu berfungsi sebagi bahasa penghubungan (lingua franca)
antar suku di Indonesia.
3. Bahasa Melayu Berfungsi sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku-
buku yang berisi aturan-aturan hidup, agama, dan sastra.
4. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perdagangan, yakni bahasa yang
digunakan oleh para pedagang, baik bagi suku yang ada di Indonesia
maupun pedagang asing, penggunaan bahasa Melayu terutama di
sepanjang pantai yang di lalui oleh pedagang.

3
Perbedaan pemakaian kedua bahasa tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:

No. Bahasa Melayu Bahasa Indonesia

Bahasa resmi kedua


Bahasa yang digunakan dalam
disamping bahasa Belanda,
1. gerakan kebangsaan untuk mencapai
terutama untuk tingkat yang
kemerdekaan Indonesia.
dianggap rendah.
Bahasa yang digunakan dalam
Bahasa yang diajarkan di penrbitan-penerbitan yang bertujuan
sekolah-sekolah yang untuk mewujudkan cit-cita
2.
didirikan atau menurut sistem perjuangan kemerdekaan Indonesia
pemerintah iIndia Belanda. baik berupa bahasa pers, bahasa
dalam hasil sastra.

2.1.1 Alasan Diangkatnya dan Dikukuhkannya Suatu Bahasa Melayu


Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan dipilihnya, diangkatnya dan dikukuhkannya suatu bahasa
menjadi bahasa negara atau bahasa nasional didasarkan pada beberapa
pertimbangan, antara lain (1) bahasa tersebut dikenal dan dikusai oleh
sebagian besar penduduk negara itu; (2) Secara geografis bahasa tersebut lebih
tersebar pemakaiannya dibandingkan dengan bahasa lain; (3) bahasa tersebut
diterima oleh seluruh penduduk negara dalam arti bahasa itu dipakai oleh
seluruh atau sebagian besar penduduk.
Dari berbagai pertimbangan itu, ditetapkanlah bahasa Melayu menjadi
bahasa Indonesia didasarkan pada beberapa hal, yaitu:
1. Bahasa Melayu telah tersebar luas diseluruh wilayah Indonesia
2. Bahasa Melayu diterima oleh seluruh suku yang ada di Indonesia, karena
telah dikenal dan digunakan sebagi bahasa pergaulan, tidak lagi dirasakan
sebagai bahasa asing.
3. Bahasa Melayu bersifat demokratis. Maksudnya tidak membeda-bedakan
tingkatan dalam pemakaian sehingga meniadakan sifat feodal dan
memudahkan orang mempelajarinya.

4
2.1.2 Peristiwa-Peristiwa Penting
 Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-
buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman
Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai
Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya
dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun
memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa
Melayu di kalangan masyarakat luas.
 Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia
dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad,
seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.[17]
 Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan
agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
 Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan
dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir
Alisyahbana.
 Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa
Indonesia.
 Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di
Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan
dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh
cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
 Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945,
yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara.
 Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai
pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
 Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad
bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia
yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa
negara.

5
 Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia,
meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan
pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
 Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku
di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
 Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka
memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan
kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun
1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia.
 Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa
Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka
memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya
disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus
lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis
Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara
Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
dapat tercapai semaksimal mungkin.
 Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh
ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari
negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda,
Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan
dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa
Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
 Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres
Bahasa Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa

6
dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia,
Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia,
Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan
agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya
menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya
Undang-Undang Bahasa Indonesia.
 Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia
VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya
Badan Pertimbangan Bahasa.

2.2 KONSEP BAHASA


 Finochiaro 1964 (dalam Suparno,1994:2), mendefinisikan “Bahasa adalah
symbol vocal yang arbiter yang memungkinkan semua orang dalam suatu
kebudayaan tertentu atau orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan
itu berkomunikasi dan berinteraksi. ”Carrol 1961 (dalam Suparno,1994:2)
mendefinisikan “Bahasa adalah system bunyi dan urutan bunyi vocal yang
terstruktur yang digunakan atau dapat digunakan dalam komunikasi
interpersonal oleh sekelompok manusia dan secara lengkap diguunakan
untuk mengungkapkan suatu peristiwa, dan proses yang terdapat disekitar
manusia”. (Suparno 1994:4) mendefinisikan “Bahasa adalah system
lambing bunyi oral yang arbiter yang digunakan oleh sekelompok manusia
(masyarakat) sebagai alat komunikasi atau berinteraksi”.
 Jika dikaji lebih mendalam, tampaknya ketiga konsep diatas memiliki
kesamaan yaitu bahsa memiliki system dan urutan bunyi yang vocal atau
oral dan terstruktur. Hal ini berbeda dengan yang dikemukakan oleh
Chomsky 1957 mendifinisikan “Bahasa sebagai seperangkat kalimat yang
masing-masing memiliki panjang terbatas dan tersusun dari seperangkat
unsure atau elemen yang terbatas secara dominan”. Nasr
1978, mendefinisikan “Bahasa sebagai bagian kebudayaan. Sebagai bagian
kebudayaan bahasa merupakan kebiasaan aktivitas bunyi yang sistematis
yang diperoleh seseorang yang mewakili makna yang berasal dari
pengalaman manusia”.

7
 Rahardi (2013:1) mengemukakan beberapa hakekat atau konsep bahasa
yang disimpulkan, yaitu (1) bahsa sebagai penanda (previor) eksistensi
budaya dari masyarakat pemakainya, (2) bahasa sebagai cerminan
masyarakat pemakainya, (3) bahasa menunjukkan bangsa pemakainya, (4)
bahasa itu bersistem dan bermakna, (5) bahsa ittu berafisasi (berimbuhan),
misalnya kata “panggil” melahirkan bentuk dipanggil, memanggil,
dipanggilkan, memanggilkan, terpanggil, dll; (6) bahasa itu memiliki
kekerabatan,misalnya dalam bahasa Indonesia kata ”Pedas”, dalam bahasa
Jawa “Pedes”, dan dalam bahasa Sunda ”Pedis”, dan dalam bahasa
Manado “Pidis”, dll.
 Anderson dan Brown, engatakan hakikat bahasa yaitu (1) sebagai alat
komunikasi, (2) bersifat kesemestaan, (3) bersifat kemanusiaan, (4)
berkaitan dengan masyarakat dan budaya, (5) memiliki makna yang
konvensional, (6) bersifat lokal, (7) merupkan simbol arbitrer, (8)
merupakan system. Born menyatakan hakikat bahasa yaitu (1) merupakan
kebiasaan, (2) bersifat berubah-ubah, (3) berhubungan dengan budaya, (4)
merupakan alat komunikasi, (5) bersifat unik dan khas, (6) Merupakan
lambang arbiter, (7) bersifat vocal, (8) merupakan sistem.
 Berdasarkan paparan diatas, dapatlah dikatakan, bahasa yang ada di
Indonesia selain bahasa Indonesia juga terdapat bahasa asing dan bahasa
daerah. Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang diikrarkan pada
sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928 dan dinyatakan dalam UUD
1945, Bab XV pasal 36 sebagai bahasa Negara.Bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dapat juga disebut sebagai bahasa nasional atau bahasa
kebangsaan (Alwi dan Sugono,2011:4). Bahasa daerah adalah bahasa yang
dipakai sebagai alat perhubungan intradaerah atau intramasyarakat
disamping bahasa Indonesia dan yang dipakai sebagai sarana pendukung
sastra serta budaya daerah atau masyarakat etnik di wilayah RI.

8
2.3 KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
 Dalam hubungan ini (Efendi Ed. 1979:49) yang dimaksud dengan fungsi
bahasa adalah nilai pemakaian bahasa yang dirumuskan sebagai tugas
pemakaian bahasa itu didalam kedudukan yang diberikan kepadanya.
Kedududukan bahasa adalah status bahasa relatif sebagai sistem lambang
budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan dengan
bahasa yang bersangkutan.
 Secara substansial, kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
dan bahasa negara mengacu pada Sumpah pemuda dan UUD 1945 bab XV
pasal 36. Di dalam Sumpah pemuda disebutkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan, sedangkan di dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa
bangsa Indonesia sebagai bahasa Negara (Alwi dan Sugoho,2011: ix).
Itulah sebabnya bahasa Indonesia sering disebut sebagai bahasa nasional,
bahasa persatuan, bahasa resmi, dan bahasa negara.
 Secara umum, kedudukan bahasa Indonesia, yaitu sebagai bahasa nasional
dan sebagai bahasa negara. Secara formal sampai dengan saat ini bahasa
Indonesia mempunyai empat kedudukan, yaitu sebagai bahasa persatuan,
bahasa nasional, bahasa negara dan bahasa resmi. Dan perkembangannya,
bahasa Indonesia berhasil mendudukannya sebagai bahasa budaya dan
bahasa ilmu (Muchlich,2010:33).

2.3.1 Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara


 Fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa negara
ini menurut Halim (1976:52), Syafi’ie (1990:7) yakni:
1. Bahasa pengantar resmi kenegaraan;
2. Bahasa pengantar resmi di Lembaga-lembaga pendidikan;
3. Sarana perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta
pemerintahan;
4. Sarana pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern.
 Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan menurut
(Syafi’ie, 1990:7) dapat dibuktikan dengan digunakannya bahasa

9
Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekan RI 17 Agustus 1945.
Selain itu, juga digunakan bahasa Indonesia dalam dokumen-
dokumen, keputusan-keputusan, pidato-pidato kenegaraan, dll.
 Di samping itu, bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang
berfungsi pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi modern
dimaksudkan penyabaran ilmu pengetahuan dan teknologi modern
serta manfaat yang dapat diberikannya kepada perencanaan dan
pelaksanaan, baik melalui penulisan maupun penerjemahan buku-
buku teks serta penyajian pelajaran di Lembaga-lembaga pendidikan
dilaksanakan dengan mempergunakan bahasa Indonesia.

2.3.2 Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan (Nasional)


 Bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan dapat juga disebut sebagai
bahasa nasional atau kebangsaan (Alwi dan Sugono, Ed, 2011:4).
Pengangkatan status bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan
(nasional) benar-benar dapat di wujudkan. Dengan kenyataan
menunjukan bahasa indonesia rasa persatuan dan kesatuan diantara
suku, etnis, budaya, adat istiadat, dan agama yang ada diseluruh
kepulauan nusantara terjalin.
 Latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda-beda berpotensi
menghambat pehubungan antardaerah dan antarbudaya.Akan tetapi,
tidak demikia dengan indonesia sebaga alat yang ampuh untuk
mempersatukan berbagai etnis, suku, budaya,dan agama yang ada di
Nusantara.
 Dalam kedudukannya sebagai bahasa persatuan (nasional) bahasa
indonesia menurut Alwi dan Sugono, Ed (2011:5), Rahayu
(2007:18), berfungsi :
1. Lambang kebanggaan nasional.
2. Lambang identitas nasional.
3. Alat pemersatu kelompok etnikyang berbeda latarbelakang sosial
budaya dan bahasanya.
4. Alat perhubungan antarbudaya antardaerah.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pemaparan yang sudah di jelaskan diatas, dapat di tarik simpulan yaitu
sebagai berikut :
a. Bahasa indonesia lahir dan berkembang berkat perjuangan para leluhur
bangsa. Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah
bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang
digunakan sebagai lingua franca di Nusantara sejak abad awal
penanggalan modern.
b. Konsep bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan
untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa merupakan
sistem yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh
pemakainya. Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal
yang diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk
melakukan suatu interaksi sosial dengan manusia lainnya.

3.2 SARAN
Sebagai warga negara yang berbudi luhur, hendaknya kita bisa melestarikan
bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi melalui interaksi sosial dan
menjaga lambang identitas kebanggaan nasional dan sebagai pemersatu
berbagai golongan sosial serta sebagai alat penghubung antar budaya.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
Butir ketiga Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928
Kridalaksana H. 1991. Pendekatan tentang Pendekatan Historis dalam Kajian
Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia. Dalam Kridalaksana H. (penyunting).
Masa Lampau bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai. Penerbit Kanisius,
Yogyakarta.
Asmadi T.D. Arti Tanggal 2 Mei bagi Bahasa Indonesia. Laman Lembaga Pers
Dr. Sutomo. Edisi 08 Februari 2010. diakses 5 Maret 2010.
Why Indonesian is important to learn. Situs web pengajaran bahasa Indonesia di
Universitas Negeri Ohio.
Farber, Barry. J. How to learn any language quickly, enjoyably and on your own.
Citadel Press. 1991.
Eliot, J., Bickersteth, J. Sumatra Handbook. Footprint. 2000.
Keping Tembaga Laguna (900 M) yang ditemukan di dekat Manila, Pulau Luzon,
berbahasa Melayu Kuna, menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.

12

Anda mungkin juga menyukai