BAB IV
metalografi didapat data hasil percobaan seperti ditunjukan pada tabel 4.1 sebagai
berikut :
Sampel 1
Perbesaran : 500x
Sampel 2
Perbesaran : 500x
Ssampel 3
Perbesaran : 500x
4.2 Pembahasan
Baja AISI 1045 Merupakan salah satu jenis baja karbon dan tergolong
kedalam jenis baja karbon sedang. Baja AISI 1045 diberi nama demikian
berdasarkan standar AISI (American Iron and Steel Institude). Angka 10xx
menyatakan bahwa baja ini tergolong dalam jenis baja karbon sedangkan angka
xx45 menyatakan komposisi karbon di dalam baja tersebut yang berarti baja ini
Sanpel 1 merupakan baja AISI 1045 yang telah mengalami proses treatment
pendinginan dengan air es. Pendinginan dengan air es ini digolongkan kedalam
jenis pendinginan cepat dan jika dilakukan pada baja akan menghasilkan struktur
mikro yang biasa disebut dengan martensite. Martensite ini terbentuk akibat
karbon terjebak pada kisi kristal karena tidak sempat berdifusi keluar kisi kristal
kristal BCT (Body Centered Cubic). Salah satu ciri khas dari martensitee adalah
bentuk seperti jarum-jarum yang mengisi pada bagian dalam butirnya. Hal ini
menyebabkan baja dengan struktur mikro martensitee akan mempunyai sifat yang
sangat keras dan getas hal ini dikarnakan adanya struktur jarum-jarum tersebut.
Jika di perhatikan dengan seksama, struktur mikro pada sampel 1 mempunyai ciri
yang mirip dengan struktur martensitee yaitu terdapat bentuk jarum-jarum pada
bagian dalam butirnya. Itu artinya sampel 1 mempunyai struktur mikro ysitu
martensite. Hal ini menandakan bahwa sampel 1 mempunyai sifat yaitu sangat
keras dan getas. Gambar mikroskopi dari sampel 1 dapat dilihat pada gambar 4.1.
Marteniste
jenis baja yang sama yaitu sampel baja AISI 1045 namun proses treatment yang
kecepatan sedang atau laju pendinginannya sedang. Pada baja karbon yang
terbentuk adalah bainite. Bainite memiliki struktur yang hampir mirip dengan
terbentuk pada struktur bainite. Gambar mikroskopi pada sampel 2 dapat dilihat
Bainite
Ferrite
Bainite mempunyai bentuk yang mirip plat atau lidi namun karena
biasanya ukuran struktur mikro bainite terlalu kecil agak sulit terlihat jika
dengan sampel 1 yang mempunyai struktur mikro martensite, hanya saja pada
19
sampel 2 tidak terlihat adanya struktur seperti jarum seperti yang terdapat pada
sangat halus atau ukuran butirnya halus. Maka dapat dikatakan sampel 2
mempunyai struktur mikro bainite. Karena ukuran butirnya yang halus biasanya
bainite mempunyai sifat yang keras mirip dengan martensit namun tidak terlalu
Sangat jarang ditemui baja yang mempunyai struktur bainite. Hal ini
sampel 3. Sampel 3 merupakan jenis baja yang sama seperti sampel lainnya yaitu
baja AISI 1045, namun sampel baja ini tidak mengalami treatmen khusus .
Maksudnya adalah sampel baja ini mengalami pendinginan lambat atau proses
pendinginannya tidak dibantu oleh faktor eksternal seperti sampel 2 dan 3 yang
terbentuk adalah struktur perlite. Struktur perlite adalah struktur mikro yang
terdiri atas fasa ferrite dan sementite yang terbentuk secara bersamaan karena
adanya reaksi transformasi fasa eutektoid. Sampel baja AISI 1045 mempunyai
komposisi fasa sekitar 0,45%. Hal ini menandakan baja ini tergolong kedalam
20
jenis baja hypereutectoid. Jenis baja ini ketika mengalami pendinginan lambat
Perlite
Ferrite
sementite biasanya berwarna hitam dan ferrite berwarna putih. Pada sampel 3
lambat. Jika diperhatikan pada sampel 3 terdapat bulatan bulatan berwarna hitam
yang menandakan adanya sementite yang terbentuk pada struktur mikro sampel 3 .
Selain itu pada sampel 3 terdapat gradasi warna antara hitam dan putih . Memang
21
Struktur mikro perlite biasanya punya sifat yang ulet atau ductile dan
mempunyai kekerasan yang cukup tinggi karena banyak nya sementite yang
perlu diperhatikan seperti proses polishing yang harus dilakukan dengan benar
agar tidak terjadi gangguan pada saat dilakukan dibawah mikroskop seperti masih
adanya goresan sisa hasil proses grinding sehingga struktur mikro sulit terlihat
dan dapat terjadi kesalahan pengamatan . Selain itu hal yang perlu diperhatikan
adalah lamanya pencelupan sampel ke dalam cairan nital pada saat proses etsa .
Hal ini dikarenakan jika kita mencelupkan terlalu lama maka permukaan sampel
Berdasarkan hasil pengamatan dari ketiga sampel baja AISI 1045 bisa
air es sehingga mempunyai struktur martensite dan memiliki sifat kekerasan yang
tinggi dan juga getas. Sampel 2 mengalami laju pendinginan sedang dengan
menggunakan oli sehingga punya struktur mikro bainite dengan ukuran butir yang
halus sehingga mempunyai kekerasan yang cukup tinggi namun tidak terlalu getas
22
struktur mikro yang terbentuk adalah perlite sehingga mempunyai sifat yang ulet