Anda di halaman 1dari 8

15

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan judul modul

metalografi didapat data hasil percobaan seperti ditunjukan pada tabel 4.1 sebagai

berikut :

Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan

Mikro struktur Keterangan

Sampel 1

Bahan : Baja AISI 1045

Perbesaran : 500x

Treatment : Quench Air Es

Sampel 2

Bahan : Baja AISI 1045

Perbesaran : 500x

Treatment : Quench Oli


16

Ssampel 3

Bahan : Baja AISI 1045

Perbesaran : 500x

Treatment : Non Treathment

4.2 Pembahasan

Baja AISI 1045 Merupakan salah satu jenis baja karbon dan tergolong

kedalam jenis baja karbon sedang. Baja AISI 1045 diberi nama demikian

berdasarkan standar AISI (American Iron and Steel Institude). Angka 10xx

menyatakan bahwa baja ini tergolong dalam jenis baja karbon sedangkan angka

xx45 menyatakan komposisi karbon di dalam baja tersebut yang berarti baja ini

mempunyai komposisi karbon 0,45 %wt.

Pada percobaan ini sampel baja yang di amati menggunakan metode

metalografi dengan menggunakan mikroskop optik terbagi atas tiga jenis

berdasarkan proses treatment baja tersebut sebelum dilakukan pengamatan .

Sanpel 1 merupakan baja AISI 1045 yang telah mengalami proses treatment

pendinginan dengan air es. Pendinginan dengan air es ini digolongkan kedalam

jenis pendinginan cepat dan jika dilakukan pada baja akan menghasilkan struktur

mikro yang biasa disebut dengan martensite. Martensite ini terbentuk akibat

karbon terjebak pada kisi kristal karena tidak sempat berdifusi keluar kisi kristal

karena pendinginan yang cepat. Hal ini mengakibatkan terbentuknya struktur


17

kristal BCT (Body Centered Cubic). Salah satu ciri khas dari martensitee adalah

ketika dilakukan pengamatan terhadap struktur mikronya akan terlihat bentuk-

bentuk seperti jarum-jarum yang mengisi pada bagian dalam butirnya. Hal ini

menyebabkan baja dengan struktur mikro martensitee akan mempunyai sifat yang

sangat keras dan getas hal ini dikarnakan adanya struktur jarum-jarum tersebut.

Jika di perhatikan dengan seksama, struktur mikro pada sampel 1 mempunyai ciri

yang mirip dengan struktur martensitee yaitu terdapat bentuk jarum-jarum pada

bagian dalam butirnya. Itu artinya sampel 1 mempunyai struktur mikro ysitu

martensite. Hal ini menandakan bahwa sampel 1 mempunyai sifat yaitu sangat

keras dan getas. Gambar mikroskopi dari sampel 1 dapat dilihat pada gambar 4.1.

Marteniste

Gambar 4.1 Gambar Mikroskopi Sampel 1

Pengamatan selanjutnya adalah pada sampel 2. Sampel 2 menggunakan

jenis baja yang sama yaitu sampel baja AISI 1045 namun proses treatment yang

dialami sampel berbeda. Sampel 2 mengalami proses treatment yaitu pendinginan


18

dengan menggunakan oli. Pendinginan jenis ini tergolong kedalam pendiginan

kecepatan sedang atau laju pendinginannya sedang. Pada baja karbon yang

mengalami pendinginan kecepatan sedang biasanya struktur mikro yang akan

terbentuk adalah bainite. Bainite memiliki struktur yang hampir mirip dengan

martensite. Bahkan terkadang ada sedikit struktur mikro martensite yang

terbentuk pada struktur bainite. Gambar mikroskopi pada sampel 2 dapat dilihat

pada gambar 4.2.

Bainite
Ferrite

Gambar 4.2 Gambar Mikrokopi Sampel 2

Bainite mempunyai bentuk yang mirip plat atau lidi namun karena

biasanya ukuran struktur mikro bainite terlalu kecil agak sulit terlihat jika

dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop optik atau mikroskop

cahaya. Pengamatan pada bainite biasanya dilakukan dengan menggunakan

mikroskop elektron karna akan lebih jelas terlihat perbedaannya dengan

martensite. Jika diperhatikan sepintas pada sampel 2 memang sedikit mirip

dengan sampel 1 yang mempunyai struktur mikro martensite, hanya saja pada
19

sampel 2 tidak terlihat adanya struktur seperti jarum seperti yang terdapat pada

martensite. Jika diperhatikan struktur pada sampel 2 mempunyai struktur yang

sangat halus atau ukuran butirnya halus. Maka dapat dikatakan sampel 2

mempunyai struktur mikro bainite. Karena ukuran butirnya yang halus biasanya

bainite mempunyai sifat yang keras mirip dengan martensit namun tidak terlalu

getas seperti martensite.

Sangat jarang ditemui baja yang mempunyai struktur bainite. Hal ini

dikarenakan struktur bainit kurang stabil sehingga jarang digunakan . Biasany

struktur-struktur seperti bainite dan martensite akan mengalami treatment lanjutan

untuk memperbaiki sifat-sifat mekanik dan fisiknya.

Sampel selanjutnya yang diamati pada percobaan metalografi adalah

sampel 3. Sampel 3 merupakan jenis baja yang sama seperti sampel lainnya yaitu

baja AISI 1045, namun sampel baja ini tidak mengalami treatmen khusus .

Maksudnya adalah sampel baja ini mengalami pendinginan lambat atau proses

pendinginannya tidak dibantu oleh faktor eksternal seperti sampel 2 dan 3 yang

dibantu pendinginannya dengan di celupkan kedalam air es dan oli.

Pada baja yang mengalami pendinginan lambat struktur yang akan

terbentuk adalah struktur perlite. Struktur perlite adalah struktur mikro yang

terdiri atas fasa ferrite dan sementite yang terbentuk secara bersamaan karena

adanya reaksi transformasi fasa eutektoid. Sampel baja AISI 1045 mempunyai

komposisi fasa sekitar 0,45%. Hal ini menandakan baja ini tergolong kedalam
20

jenis baja hypereutectoid. Jenis baja ini ketika mengalami pendinginan lambat

dari fasa austenite, pertama-tama akan mengalami pembententukan sementite

yang biasa disebut dengan sementite proeutektoid. Selanjutnya ketika proses

pendinginan menyentuh garis eutektooid, akan terjadi pembentukan fasa perlite

dimana sementite dan ferrite terbentuk secaa bersama-sama. Struktur perlite

biasanya berbentuk lamel-lamel atau lapisan-lapisan. Gambar mikroskopi dari

sampel 3 dapat dilihat pada gambar 4.3.

Perlite

Ferrite

Gambar 4.3 Gambar Mikroskopi Sampel 3

Pada pengamatan dibawah mikroskop optik atau mikroskop cahaya

sementite biasanya berwarna hitam dan ferrite berwarna putih. Pada sampel 3

dapat dikatakan mempunyai struktur perlite karena mengalami pendiginan secara

lambat. Jika diperhatikan pada sampel 3 terdapat bulatan bulatan berwarna hitam

yang menandakan adanya sementite yang terbentuk pada struktur mikro sampel 3 .

Selain itu pada sampel 3 terdapat gradasi warna antara hitam dan putih . Memang
21

tidak berbentuk lamel-lamel atau lapisan-lapisan namun hal ini menandakan

adanya pembentukan sementite dan ferrite secara bersamaan. Maka dapat

dikatakan sampel 3 mempunyai struktur mikro perlite.

Struktur mikro perlite biasanya punya sifat yang ulet atau ductile dan

mudah di bentuk. sampel 3 jika diperhatikan berdasarkan struktur mikronya

mempunyai kekerasan yang cukup tinggi karena banyak nya sementite yang

terbentuk pada struktur mikronya.

Pada pengamatan metalografi yang telah dilakukan terdapat hal-hal yang

perlu diperhatikan seperti proses polishing yang harus dilakukan dengan benar

agar tidak terjadi gangguan pada saat dilakukan dibawah mikroskop seperti masih

adanya goresan sisa hasil proses grinding sehingga struktur mikro sulit terlihat

dan dapat terjadi kesalahan pengamatan . Selain itu hal yang perlu diperhatikan

adalah lamanya pencelupan sampel ke dalam cairan nital pada saat proses etsa .

Hal ini dikarenakan jika kita mencelupkan terlalu lama maka permukaan sampel

akan berwarna hitam sehingga pada saat dilakukan pengamatan dibawah

mikroskop struktur mikro dari sampel tidak bisa terlihat.

Berdasarkan hasil pengamatan dari ketiga sampel baja AISI 1045 bisa

dikatakan bahwa sampel 1 mengalami pendinginan cepat dengan menggunakan

air es sehingga mempunyai struktur martensite dan memiliki sifat kekerasan yang

tinggi dan juga getas. Sampel 2 mengalami laju pendinginan sedang dengan

menggunakan oli sehingga punya struktur mikro bainite dengan ukuran butir yang

halus sehingga mempunyai kekerasan yang cukup tinggi namun tidak terlalu getas
22

seperti martensite. Pada sampel 3 mengalami pendinginan secara lambat sehingga

struktur mikro yang terbentuk adalah perlite sehingga mempunyai sifat yang ulet

dan lebih mudah dibentuk jika dibandingkan dengan sampel lainnya.

Anda mungkin juga menyukai