BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
gambaran struktur makro dan mikro dari suatu logam sehingga dapat diketahui
sifat-sifat fisik dan mekanik dari logam tersebut. Struktur mikro adalah suatu
struktur yang hanya bisa dilihat dengan bantuan alat, dalam hal ini mikroskop
optik yang dijadikan sebagi alat dalam pengujian ini, sedangkan struktur makro
adalah suatu struktur yang hanya bisa dilihat dengan cara visual. Dalam
(of known precision), dan ekonomis (econonomical) [1]. Struktur mikro dari bahan
ini biasanya dipengaruhi oleh treatment yang telah dilalui oleh si material.
Ada dua cara menganalisa sampel yaitu dengan analisa metalografi kuantitatif dan
1. Metalografi Kuantitatif
2. Metalografi Kualitatif
Dengan mengetahui fasa-fasa apa saja yang terbentuk dan banyaknya fasa
yang terbentuk pada logam tersebut maka kita dapat mengetahui sifat-sifat fisik
dan mekanis dari logam tersebut, karena sifat-sifat fisik dan mekanis suatu logam
mampu las, sifat mampu mesin, sifat mampu bentuk, dan dapat mengurangi
tegangan sisa (untuk produk setengah jadi), yang muncul dari hasil pengerjaan
5
logam sebelumnya. Proses ini sangat dipengaruhi oleh kondisi awal material
seperti komposisi kimia serta struktur mikro, karena suatu baja atau paduan meski
memiliki komposisi yang sama, namun struktur mikronya berbeda, maka sifat
mekaniknya pun berbeda yang semua ini dipengaruhi oleh proses perlakuan panas
yang dialami oleh material tersebut. Proses pemanasan biasanya dilakukan sampai
austenit bertransformasi dan struktur mikro yang terbentuk akan sangat tergantung
Pemilihan baja AISI 1045 karena baja ini banyak dipakai dalam
pasaran. Komponen mesin yang terbuat dari baja ini contohnnya poros, roda gigi
dan rantai. Adapun data-data dari baja ini adalah sebagai berikut : 1. AISI 1045
diberi nama menurut standar american iron and steel institude (AISI) dimana
angka 1xxx menyatakan baja karbon, angka 10xx menyatakan karbon steel
atau penggolongan baja AISI 1045 ini menurut standar yang lain adalah sama
kandungan karbon maka kekuatan tarik dan kekerasan semakin menjadi naik
yang agak tinggi. Pada temperatur yang rendah ketangguhannya menurun secara
dratis.[5]
Pada metalografi, secara umum yang akan diamati adalah dua hal
logam yang terlihat secara makro pada permukaan yang dietsa dari spesimen yang
telah dipoles. Sedangkan struktur mikro adalah struktur dari sebuah permukaan
logam yang telah disiapkan secara khusus yang terlihat dengan menggunakan
1. Pemotongan (Sectioning)
yang dilakukan harus tepat dan hati-hati, karena jika tidak maka akan
terjadi gesekan antara dua logam, yaitu antara logam yang ingin
dari coolants diantaranya adalah:
2. Pembingkaian ( Mounting)
agak besar, hal ini tidaklah mutlak. Akan tetapi untuk bentuk yang
yang ingin kita lihat tidak hilang. Sebuah perbedaan akan tampak
antara bentuk permukaan fisik dan kimia yang bersih. Kebersihan fisik
secara tidak langsung bebas dari kotoran padat, minyak pelumas dan
retak atau pecah akibat pengaruh kotoran yang ada. Dalam pemilihan
juga harus tahan terhadap distorsi fisik yang disebabkan oleh panas
beraturan.
yang memiliki permukaan yang relatif lebih halus atau goresan yang
4. Pemolesan (Polishing)
atau pernis.
5. Pengetsaan (Etching)
Spesimen yang cocok untuk proses etsa harus mencakup daerah yang
Etsa tidak merusak terdiri atas etsa optik dan perantaraan kontras
perantara spesimen.
etsa fisik dihasilkan permukaan yang bebas dari sisa zat kimia dan
Etsa ion dan etsa termal adalah teknik etsa fisik yang mengubah