Anda di halaman 1dari 6

Nama: Fira Angraini Syamsul

NIM: H061181018
Rekonstruksi 5 Endapan Mineral

GENESIS DAN CIRI-CIRI MINERAL UBAHAN


1. Alterasi Mineral
Alterasi mineral pada dasarnya diatur oleh hukum-hukum termodinamika yang terkait
dengan konservasi energi, relevan dengan kondisi lingkungan, sering terbentuk sebagai
katalis, yang paling umum dan berpengaruh adalah dalam bentuk air (H2O).

Tingkatan dan skala waktu pada variasi beberapa mineral yang terubah sangat
tergantung pada produk awal dan sifat fisiknya serta kerentanan terhadap perubahan
(alterasi). Beberapa mineral, seperti kuarsa dan zirkon sangat tahan terhadap perubahan
di dalam kondisi pelapukan normal. Namun, dengan tekanan yang kuat kuarsa dapat
berubah menjadi stishovit, dan zirkon menjadi crytolite (zirkon metamik) dengan
sejumlah komponen radioaktif dan waktu.

Dalam beberapa keadaan, sebuah mineral mengubah sambil mempertahankan bentuk


luarnya yang dikenal sebagai pseudomorph.

Alterasi mineral sangat berbeda dengan alterasi batuan yang terjadi karena proses
metamorfisme. Proses alterasi mineral juga berbeda dengan proses pelapukan. Namun,
kedua proses tersebut membantu di dalam terjadinya alterasi mineral. Beberapa mineral
merupakan anggota dari sebuah seri larutan padat dan merupakan sampel dari kisaran
perubahan komposisi yang berkesinambungan, dan dengan demikian bukan
merupakan produk 'alterasi mineral'.

Proses alterasi (ubahan) atau disebut juga sebagai proses mineralisasi dari suatu batuan
induk (host rocks) karena adanya larutan hidrotermal yang naik dan berinteraksi
dengan batuan tersebut, dimana larutan hidrotermal membawa unsur-unsur logam dari
dalam magma dan kemudian di endapkan pada rekahan-rekahan atau pori-pori dari
batuan induknya. Tingkat ubahan atau intensitas serta sifat dari alterasi batuan tersebut
sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh (a) sifat batuan induk, (b) sifat larutan panas
(larutan hidrotermal).
2. Genesa Mineral
Genesa mineral merupakan tempat atau lingkungan dimana suatu mineral ini
terbentuk. Karakteristiknya, lingkungan geologinya, mineral asosiasinya merupakan
tanda yang menerangkan kondisi sebenarnya dimana mineral terbentuk. Secara umum
dikenal tiga lingkungan, yaitu:

- Lingkungan Magmatik (memiliki tekanan dan temperatur yang sangat tinggi, dan
tentunya sangat berhubungan dengan aktivitas magma).
- Lingkungan Sedimen (Dalam proses sedimentasi terdapat fase pelapukan, yang
dapat menyebabkan mineral berubah menjadi mineral-mineral baru yang bersifat
lebih stabil daripada sebelumnya).
- Lingkungan Metamorfik (Lingkungan ini berada jauh di bawah permukaan bumi
dengan suhu dan tekanan ekstrem yang menyebabkan re-kristalisasi pada material
batuan, namun tetap terjadi pada fase padat).
3. Proses Alterasi
- Oksidasi, mineral besi alam teroksidasi membentuk mineral geotit atau besi
hidroksida atau mineral sulfat lainnya.
- Piritisasi, penggantian ion-ion oleh atom-atom besi dan sulfur yang bergabung
membentuk mineral pirit.
- Hidrasi dan dehidrasi, mineral sulfat hidrasi berubahn menjadi sulfat anhidrat
- Kaolinisasi, alkali feldspar yang berubah menjadi mineral lempung kaolit.
- Serpentinisasi, pembentukan mineral serpen terutama dari kelompok olivin,
dengan proses hidrasi dan perubahan tekanan sebagai faktor utama.
- Kloritisasi, mineral piroksen atau amfibol menjadi kelompok mineral klorit.
- Dolomitisasi, kelompok batuan sedimen yang kaya mineral kalsit berubah menjadi
batuan dolomit yang kaya magnesium.
4. Klasifikasi Mineral Ubahan
- Lowell dan Guilbert membagi tipe alterasi kedalam potasik (K-feldspar, biotit,
serisit, klorit, kuarsa), filik (kuarsa, serisit, pirit hidromika, klorit), argilik (kaolinit,
monmorilonit, klorit) dan propilitik (klorit, epidot).
- Thompson And thomson
Tipe alterasi Zone (himpunan mineral)
Silisik Kuarsa,kalsedon,opal pirit,hematit
Adularia Ortoklas (adularia),kuarsa,serisit-illit,pirit
Serisitik, Argilik Serisit (muskovit), illit-
smektit, monmorilonit kaolinit,kuarsa,kalsit,dolomit,pirit
Argilik lanjut- Kaolinit,alunit,kritobalit (opal,kalsedon),native sulphur,
Acid Sulphate jarosit, pirit
Silika-karbonat Kuarsa, kalsit
Propilitik, Kalsit,epidot,wairakit,klorit,albit, illit-smektit,
Alterasi Zeolitik monmorilonit,pirit

- Guilbert da park
5. Tipe dan Ciri-Ciri Mineral Ubahan
- Propilitik, alterasi propilitik terbentuk pada pH mendekati netral pada temperature
berkisar 200oC-300oC dengan salinitas yang beragam dan mempunyai
permeabilitas rendah.
- Argilik, Tipe ubahan argilik ditandai dengan munculnya himpunan mineral
kaolinit, dan klorit. alterasi argilik terbentuk pada pH asam hingga netral pada suhu
berkisar 100oC-300oC dengan salinitas yang rendah.
- Potasik, Alterasipotasik terbentuk pada daerah dengan kondisi temperature yang
tinggi >300°C dengan salinitas yang tinggi terbentuk pada kondisi pH mendekati
netral.
- Filik, Zona alterasi alterasi ini biasanya terletak pada bagian luar dari zona potasik.
Batas zona alterasi ini berbentuk circular yang mengelilingi zna potasik yang
berkembang pada instrusi. Alterasi filik terbentuk pada PH asam hingga
mendekati netral pada temperature berkisar 200°C-400°C dengan kondisi batuan
yang permeabel dan salinitas yang beragam.
- Propilitik Dalam, Menurut Hedenquist dan Linndqvist (1985, dalam Sutarto,
2004), zona alterasi pada sistem epitermal sulfidasi rendah (fluida kaya klorida, pH
mendekati netral) umumnya menunjukkan zona alterasi seperti pada sistem porfir.
- Argilik lanjut, Sistem epitermasl sulfidasi tinggi (fluida kaya asam sulfat),
ditambahkan istilah advanced argilic yang dicirikan oleh kehadiran himpunan
mineral pirofilit-diaspor-andalusit-kuarsa-turmalin-enargit-luzonit (untuk
temperatur tinggi, 250°-350°C)
- Skarn, Alterasi skarn terbentuk pada fluida yang mempunyai salinitas tinggi
dengan temperatur tinggi (sekitar 300°-700°C). Proses pembentukkan skarn akibat
urutan kejadian Isokimia – metasomatisme – retrogradasi
- Graisen, Himpunan mineral pada greisen adalah kuarsa-muskovit (atau lipidolit)
dengan sejumlah mineral asesoris seperti topas, turmalin, dan florit yang dibentuk
oleh alterasi metasomatik post-magmatik granit
- Serpentinisasi, Batuan yang telah ada berubah menjadi serperite yang mineral
utamanya adalah Cripiolite disamping ada juga mineral-mineral lain.
- Propilitik Dalam, Bentuk yang paling umum dari silika adalah (E-quartz, atau
βquartz, rendah quartz, temperatur tinggi, atau tinggi kandungan kuarsanya
(>573°C), tridimit, kristobalit, opal, kalsedon. Bentuk yang paling umum adalah
quartz rendah, kristobalit, dan tridimit kebanyakan ditemukan di batuan vulkanik.

Anda mungkin juga menyukai