Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ILMU TAUHID

IMAN, ISLAM, DAN IHSAN


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah USHUL FIQIH yang
di ampu oleh :

Dr.Eep Sopwana Nurdin,S.Psi.I,M.Ud.

Disusun Oleh :

Siti Imania Tatsbita (1192020227)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah pendidikan agama
islam dengan judul “IMAN, ISLAM DAN IHSAN” tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan


berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih kepada Dr.Eep Sopwana Nurdin S.Psi. yang telah memberikan
bimbingan kepada kami dan teman – teman yang meluangkan waktu ini serta pihak yang
telah membantu makalah ini sehingga kami dapat menyelasikan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

Bandung, 19 Desember 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................... iii

A. LATAR BELAKANG........................................................... iii


B. RUMUSAN MASALAH......................................................

BAB II PEMBAHASAN....................................................................... 1

A. IMAN....................................................................................
B. ISLAM..................................................................................
C. IHSAN................................................................................... 1

BAB III PENUTUP...............................................................................

A. KESIMPULAN..................................................................... 9
B. SARAN................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 10

2
BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Tidak ada keberuntungan bagi umat manusia di dunia dan akhirat kecuali
dengan Islam. Kebutuhan mereka terhadapnya melebihi kebutuhan terhadap
makanan, minuman, dan udara. Setiap manusia membutuhkan syari'at. Maka, dia
berada di antara dua gerakan,yaitu gerakan yang menarik kepada perkara yang
berguna dan gerakan yang menolak mara bahaya. Islam adalah penerang yang
menjelaskan perkara yang bermanfaat dan berbahaya.
Agama Islam ada tiga tingkatan,yaitu Iman,Islam dan ihsan.Dan setiap
tingkatanya mempunyai Rukun-rukun tertentu.

B. Rumusan Masalah

  1. Apa Pengertian Iman, Islam, dan Ihsan?


       2. Bagaimana Hubungan antara Iman, Islam, dan Ihsan?
       3. Apa Perbedaan antara Iman, Islam, dan Ihsan?
       4. Apa Keutamaan Iman, Islam, dan Ihsan bagi manusia?

3
BAB II

PEMBAHASAN

IMAN, ISLAM, DAN IHSAN

A.      Hadits Iman,Islam dan Ikhsan


Rosulullah SAW Bersabda:
‫طلَ َع َعلَ ْينَا َر ُج ٌل‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َذاتَ يَوْ ٍم إِ ْذ‬ َ ِ‫ بَ ْينَ َما نَحْ نُ ُجلُوْ سٌ ِع ْن َد َرسُوْ ِل هللا‬: ‫ال‬ َ َ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ أَيْضا ً ق‬ ِ ‫ع َْن ُع َم َر َر‬
‫لى هللا‬ll‫س إِلَى النَّبِ ِّي ص‬ َ َ‫ َحتَّى َجل‬،‫ ٌد‬l‫هُ ِمنَّا أَ َح‬lُ‫ْرف‬ ِ ‫ َوالَ يَع‬،‫فَ ِر‬l‫الس‬ َّ ‫ ُر‬lَ‫ ِه أَث‬l‫رى َعلَ ْي‬l َ lُ‫ الَ ي‬،‫ْر‬ ِ ‫ب َش ِد ْي ُد َس َوا ِد ال َّشع‬ ِ ‫اض الثِّيَا‬ِ َ‫د بَي‬lُ ‫َش ِد ْي‬
ِ‫وْ ُل هللا‬l‫ال َر ُس‬l َ َ‫ فَق‬،‫الَ ِم‬l‫رْ نِي َع ِن ْا ِإل ْس‬lِ‫ا ُم َح َّمد أَ ْخب‬lَ‫ ي‬:‫ال‬l َ َ‫ ِه َوق‬lْ‫ ِه َعلَى فَ ِخ َذي‬lْ‫ض َع َكفَّي‬ َ ‫عليه وسلم فَأ َ ْسنَ َد ُر ْكبَتَ ْي ِه إِلَى ُر ْكبَتَ ْي ِه َو َو‬
‫وْ َم‬l‫َص‬ ُ ‫اَةَ َوت‬l‫ؤتِ َي ال َّزك‬lْ lُ‫الَةَ َوت‬l‫الص‬ َّ ‫وْ ُل هللاِ َوتُقِ ْي َم‬l‫هَ إِالَّ هللاُ َوأَ َّن ُم َح َّمدًا َر ُس‬lَ‫هَ َد أَ ْن الَ إِل‬l‫ ْا ِإل ِسالَ ُم أَ ْن ت َْش‬: ‫صلى هللا عليه وسلم‬
‫ا َل‬llَ‫ان ق‬ ِ ‫ فَأ َ ْخبِرْ نِي ع َِن ْا ِإل ْي َم‬:‫ قَا َل‬،ُ‫ص ِّدقُه‬َ ُ‫ فَ َع ِج ْبنَا لَهُ يَسْأَلُهُ َوي‬، َ‫ص َد ْقت‬ َ : ‫ َوتَ ُح َّج ْالبَيْتَ ِإ ِن ا ْستَطَعْتَ إِلَ ْي ِه َسبِ ْيالً قَا َل‬   َ‫ضان‬ َ ‫َر َم‬
‫أ َ ْخبِرْ نِي ع َِن‬llَ‫ا َل ف‬llَ‫ ق‬، َ‫ َد ْقت‬l‫ص‬ َ ‫ا َل‬llَ‫ ق‬.‫ ِّر ِه‬l‫ر ِه َو َش‬l ِ ‫د‬lَ‫ؤ ِمنَ بِ ْالق‬lْ lُ‫ ِر َوت‬l‫وْ ِم اآل ِخ‬llَ‫لِ ِه َو ْالي‬l‫ُس‬
ِ l‫َر َخ ْي‬ ُ ‫ أَ ْن تُ ْؤ ِمنَ بِاهللِ َو َمالَئِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َور‬:
‫ا‬lَ‫ ُؤوْ ُل َع ْنه‬l‫ا ْال َم ْس‬l‫ َم‬:‫ال‬l َ َ‫ ق‬،‫ فَأ َ ْخبِرْ نِي َع ِن السَّا َع ِة‬:‫ قَا َل‬. َ‫ أَ ْن تَ ْعبُ َد هللاَ َكأَنَّكَ تَ َراهُ فَإ ِ ْن لَ ْم تَ ُك ْن تَ َراهُ فَإِنَّهُ يَ َراك‬:‫ قَا َل‬،‫ْا ِإلحْ َسا ِن‬
َّ ‫ا َء‬ll‫ةَ ِر َع‬lَ‫راةَ ْال َعال‬l
‫ا ِء‬l‫الش‬ َ l‫اةَ ْال ُع‬llَ‫رى ْال ُحف‬l َ lَ‫ا َوأَ ْن ت‬llَ‫ ةُ َربَّتَه‬l‫ َد ْاألَ َم‬lِ‫ا َل أَ ْن تَل‬llَ‫ ق‬،‫ا‬llَ‫أ َ ْخبِرْ نِي ع َْن أَ َما َراتِه‬llَ‫ا َل ف‬llَ‫ ق‬.‫بِأ َ ْعلَ َم ِمنَ السَّائِ ِل‬
َ lَ‫ ق‬. ‫وْ لُهُ أَ ْعلَ َم‬l‫ هللاُ َو َر ُس‬: ‫ت‬
ُ‫ال فَإِنَّه‬l ُ ‫ائِ ِل ؟ قُ ْل‬l‫الس‬
َّ ‫ ْد ِري َم ِن‬lَ‫ َر أَت‬l‫ا ُع َم‬llَ‫ ي‬: ‫ ثُ َّم قَا َل‬،‫ت َملِيًّا‬ ُ ‫ق فَلَبِ ْث‬َ َ‫ ثُ َّم ا ْنطَل‬،‫يَتَطَا َولُوْ نَ فِي ْالبُ ْنيَا ِن‬
]‫[رواه مسلم‬ . ‫ِجب ِْر ْي ُل أَتـَا ُك ْم يُ َعلِّ ُم ُك ْم ِد ْينَ ُك ْم‬
“ Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang
mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya
bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya.
Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada
kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya Muhammad,
beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah)
selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat,
menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “
anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang  membenarkan.
Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “
Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan
hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia
berkata: “ anda benar“.  Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “.
Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau
melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia
berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “
Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata:  “ Beritahukan aku tentang
tanda-tandanya “, beliau bersabda:  “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika
engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba,
(kemudian)  berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan
aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa

4
yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda:
“ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “.
(Riwayat Muslim)

B.       Pengertian Iman, Islam, Dan Ihsan


1.     Pengertian Iman
Kata Iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk masdar dari kata kerja (fi’il). -‫امن‬
‫ ايمانا‬- ‫يؤمن‬ yang mengandung beberapa arti yaitu percaya, tunduk, tentram dan tenang.
Imam al-Ghazali mengartikannya dengan ‫التصديق‬  yaitu “pembenaran”.
Menurut Syekh Muhammad Amin al-Kurdi :
‫االيمان فهو التصديق با لقلب‬
“ Iman ialah pembenaran dengan hati”.
Menurut Imam Ab Hanifah:
‫االيمان هو االقرار و التصديق‬ 
“ Iman ialah mengikrarkan (dengan lidah ) dan membenarkan (dengan hati)”.
Menurut Hasbi As-Shiddiqy ;
‫القول باللسان والتصد يق بالجنان والعمل بااالركان‬
“ Iman ialah mengucapkan dengan lidah, membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan
anggota tubuh”.
Menurut Imam Ahmad bin Hanbal mendefinisikannya dgn:
 ‫قول و عمل و نية و ثمسك بالسنة‬
   “Ucapan diiringi dgn ketulusan niat dan dilandasi dgn berpegang teguh kepada Sunnah”.
Jadi bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Iman adalah Membenarkan
segala sesuatu baik berupa perkataan,hati,maupun perbuatan.
      Sesuai dengan hadits Rasulullah saw diatas sudah jelas bahwasanya ada enam rukun iman
yang harus diyakini untk menjadi seorang islam yang sempurna dan menjadi seorang hamba
Allah yang ihsan nantinya.

Keenam Rukun Iman tersebut adalah:


a.    Beriman kepada Allah Swt
Yakni beriman kepada Rububiyyah Allah Swt, Uluhiyyah Allah Swt, dan beriman
kepada Asma wa shifat Allah SWT yang sempurna serta agung sesuai yang ada dalam Al-
quran dan Sunnah Rasul-Nya.
b.    Beriman kepada Malaikat
                        Malaikat adalah hamba Allah yang mulia, mereka diciptakan oleh Allah untuk
beribadah kepada-Nya, serta tunduk dan patuh menta’ati-Nya, Allah telah membebankan
kepada mereka berbagai tugas.Jadi kita dituntut untuk beriman dan mempercayai adanya
Malaikat Allah SWT.
c.    Beriman kepada Kitab-kitab
Allah yang Maha Agung dan Mulia telah menurunkan kepada para Rasul-Nya kitab-
kitab, mengandung petunjuk dan kebaikan. Diantaranya: kitab taurat diturunkan kepada Nabi

5
Musa, Injil diturunkan kepada Nabi Isa, Zabur diturunkan kepada Nabi Daud, Shuhuf Nabi
Ibrahim dan Nabi Musa, Al-quran diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw.
d.   Beriman kepada para Rasul
                        Allah telah mengutus kepada maakhluk-Nya para rasul, rasul pertama adalah Nuh dan
yang terakhir adalah Muhammad Saw, dan semua itu adalah manusia biasa, tidak memiliki
sedikitpun sifat ketuhanan, mereka adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan dengan
kerasulan. Dan Allah telah mengakhiri semua syari’at dengan syari’at yang diajarkan oleh
Nabi Muhammad Saw,yang diutus untuk seluruh manusia , maka tidak ada nabi sesudahnya.
e.    Beriman kepada Hari Akhirat
Yaitu hari kiamat, tidak ada hari lagi setelahnya, ketika Allah membangkitkan manusia
dalam keadaan hidup untuk kekal ditempat yang penuh kenikmatan atau ditempat siksaan
yang amat pedih. Beriman kepada hari akhir meliputi beriman kepada semua yang akan
terjadi setelah itu, seperti kebangkitan dan hisab, kemudian surga atau neraka.
f.       Beriman kepada (Taqdir) Ketentuan Allah
Taqdir artinya: beriman bahwasanya Allah telah mentaqdirkan semua yang ada dan
menciptakan seluruh mahluk sesuai dengan ilmu-Nya yang terdahalu, dan menurut
kebijaksanaan-Nya, Maka segala sesuatu telah diketahui oleh Allah, serta telah pula tertulis
disisi-Nya, dan Dialah yang telah menghendaki dan menciptakannya.
2.        Pengertian Islam
Kata Islam berasal dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari kata kerja
‫الما‬lll‫ اس‬- ‫لم‬lll‫لم – يس‬lll‫اس‬   Yang secara etimologi mengandung makna : Sejahtera, tidak cacat,
selamat. Seterusnya kata salm dan silm, mengandung arti : kedamaian, kepatuhan,
dan penyerahan diri. Dari kata-kata ini, dibentuk kata salam sebagai istilah dengan
pengertian : Sejahtera, tidak tercela, selamat, damai, patuh dan berserah diri. Dari uraian
kata-kata itu pengertian islam dapat dirumuskan taat atau patuh dan berserah diri kepada
Allah.
Secara istilah kata Islam dapat dikemukan oleh beberapa pendapat :
a.       Imam Nawawi dalam Syarh Muslim :
‫االسالم وهو االستسالم واالنقياد الظاهر‬
“Islam berarti menyerah dan patuh yang dilihat secara zahir”.
b.       AbA’laal-Maudud berpendapat bahwa Islam adalah damai. Maksudnya seseorang akan
memperoleh kesehatan jiwa dan raga dalam arti sesungguhnya, hanya melalui patuh dan taat
kepada Allah.
c.        Menurut  Hammudah Abdalati Islam adalah menyerahkan diri kepada Allah
SWT.Maksudnya patuh kepada kemauan Tuhan dan taat kepada Hukum-Nya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Islam itu
ialah tunduk dan taat kepada perintah Allah dan kepada larangannya
Islam di bangun diatas lima rukun,sebagaimana dijelaskan dalam Hadits:
‫ا‬ll‫ي هللا عنهم‬l‫ر رض‬ll‫د عن ابن عم‬ll‫ة بن خال‬ll‫فيان عن عكرم‬ll‫ة بن أبي س‬ll‫حدثنا عبيد هللا بن موسى قال اخبرنا حنظل‬
‫ول هللا‬ll‫دا رس‬ll‫ه إال هللا وأن محم‬ll‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم ( بني اإلسالم على خمس شهادة أن ال إل‬:‫قال‬
) ‫وإقام الصالة وإيتاء الزكاة والحج وصوم رمضان‬

6
“Abdulloh bin musa telah bercerita kepada kita, dia berkata ; handlolah bin abi sufyan telah
memberi kabar kepada kita d ari ikrimah bin kholid dari abi umar ra. Berkata : rasul saw.
Bersabda : islam dibangun atas lima perkara : persaksian sesungguhnya tidak ada tuhan
selain Allah dan sesungguhnya nabi Muhammad adalah utusannya, mendirikan sholat,
memberikan zakat, hajji dan puasa ramadlan”.
Jadi,Rukun Islam itu ada Lima,yaitu:
a.         Syahadat
b.         Shalat
c.         Zakat
d.         Puasa
e.         Haji
3.         Pengertian Ihsan
Kata ihsan berasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi’il) yaitu :
‫احسن – يحسن – احسا نا‬  artinya : ‫فعل الحسن‬  ( Perbuatan baik ).
Menurut istilah ada beberapa pendapat para ulama,yaitu:
a.    Muhammad Amin al-Kurdi, ihsan ialah selalu dalam keadaan diawasi oleh Allah dalam
segala ibadah yang terkandung di dalam iman dan islam sehingga seluruh ibadah seorang
hamba benar-benar ikhlas karena Allah.
b.    Menurut Imam Nawawi Ihsan adalah ikhlas dalam beribadah dan seorang hamba merasa
selalu diawasi oleh Tuhan dengan penuh khusuk, khuduk dan sebagainya.

C.      Hubungan Iman, Islam, Dan Ihsan


Iman, Islam dan Ihsan satu sama lainya memiliki hubungan karena merupakan unsur-
unsur agama (Ad-Din).
Iman,Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan
lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah. Keyakinan tersebut kemudian
diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam
dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah.
Selain itu Iman, Islam, dan Ihsan sering juga diibaratkan hubungan diantara ketiganya
adalah seperti segitiga sama sisi yang sisi satu dan sisi lainya berkaitan erat. Segitiga tersebut
tidak akan terbentuk kalau ketiga sisinya tidak saling mengait. Jadi manusia yang bertaqwa
harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara iman, islam dan ihsan.
Didalam al-qur’an juga disebutkan bahwa Iman, Islam, dan Ihsan memiliki
keterkaitan,yaitu dalam QS Al-Maidah ayat 3 dan QS Ali-Imron ayat 19 yang berbunyi :

QS Al-Maidah ayat 3  :
‫اليوم اكملت لكم دينكم و اتممت عليكم نعمتي و رضبت لكم االسال م دينا‬
“ Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kaliam agama kalian dan Aku telah
menyempurnakan nikmat kepada kalian dan Aku telah meridhai Islam adalah agama yang
benar bagi kalian”.

7
QS Ali-Imron ayat 19 :
ٰ ‫إِ َّن ال ّدينَ ِعن َد هَّللا ِ ا ِإل‬
‫سل ُم‬
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam”.
Di dalam ayat tersebut dijelaskan kata Islam dan selalu diikuti dengan kata addin yang
artinya agama. Addin terdiri atas 3 unsur yaitu, Iman, Islam, dan Ihsan. Dengan kata lain
dapat dinyatakan bahwa iman merupakan keyakinan yang membuat seseorang ber-Islam dan
menyerahkan sepenuh hati kepada Allah dengan menjalankan syareatnya dan meninggalkan
segala yang dilarang oleh syariat Islam.

D.   Perbedaan Antara Iman, Islam, dan Ihsan


Disamping adanya hubungan diantara ketiganya, juga terdapat perbedaan diantaranya
sekaligus merupakan identitas masing-masing. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan
dalam hati. Islam merupakan sikap untuk berbuat dan beramal.Sedangkan Ihsan merupakan
pernyataan dalam bentuk tindakan nyata. Dengan ihsan, seseorang bisa diukur tipis atau tebal
iman dan islamnya.
Iman dan islam bila disebutkan secara bersamaan, maka yang dimaksud dengan Islam
adalah amal perbuatan yang nampak, yaitu rukun Islam yang lima, dan pengertian iman
adalah amal perbuatan yang tidak nampak, yaitu rukun iman yang enam. Dan bila hanya
salah satunya (yang disebutkan) maka maksudnya adalah makna dan hukum keduanya.
Ruang lingkup ihsan lebih umum daripada iman, dan iman lebih umum daripada Islam.
Ihsan lebih umum dari sisi maknanya; karena ia mengandung makna iman. Seorang hamba
tidak akan bisa menuju martabat ihsan kecuali apabila ia telah merealisasikan iman dan ihsan
lebih spesifik dari sisi pelakunya; karena ahli ihsan adalah segolongan ahli iman. Maka,
setiap muhsin adalah mukmin dan tidak setiap mukmin adalah muhsin. adalah mukmin.
E.       Keutamaan Iman, Islam, Dan Ihsan Bagi Manusia
Setiap pemeluk Islam mengetahui  dengan  pasti  bahwa  Islam (Al-Islam) tidak sah tanpa
iman  (Al-Iman), dan  iman  tidak  sempurna  tanpa  ihsan (Al-Ihsan).  Sebaliknya, ihsan
adalah mustahil tanpa iman, dan iman juga tidak mungkin  tanpa  Islam.
Ali Bin Abi Thalib mengemukakan tentang keutamaan Iman,Islam dan Ikhsan sebagai
berikut:
‫ إن اإليمان ليبدو لمعة بيضاء فإذا عمل العبد الصالحات نمت فزادت حتى يبيض القلب كله وإن النفاق ليبدو‬ : ‫قال علي‬
‫نكتة سوداء فإذا انتهك الحرمات نمت وزادت حتى يسود القلب كله‬
“  Sahabat Ali Berkata : sesungguhnya iman itu terlihat seperti sinar yang  putih, apabila
seorang hamba melakukan kebaikan, maka sinar tersebut  akan tumbuh dan bertambah
sehingga hati (berwarna) putih. Sedangkan kemunafikan terlihat seperti titik hitam, maka
bila seorang melakukan perkara yang diharamkan, maka titik hitam itu akan tumbuh dan
bertambah hingga hitamlah (warna) hati”
Jadi Iman,Islam dan Ikhsan mempunyai keutamaan yang sangat besar  dalam pandangan
islam ini karena  bagi para pelakunya akan diberikan Syurga oleh Allah SWT sebagaimana
yang telah dijanjikan oleh Allah SWT didalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1.  Iman adalah ucapan yg disertai dgn perbuatan diiringi dgn ketulusan niat dan dilandasi
dengan Sunnah.Islam adalah  inisial  seseorang  masuk  ke dalam  lingkaran  ajaran 
Ilahi.Sedangkan Ihsan adalah adalah cara bagaimana seharusnya kita beribadah kepada Allah.
2. Iman,Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya.
Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah. Keyakinan tersebut kemudian
diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam
dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah.
3. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan di dalam hati.Islam adalah sikap aktif untuk
berbuat atau beramal.Sedangkan Ihsan merupakan perwujudan dari iman dan islam yang
sekaligus merupakan cerminan dari kadar iman dan islam itu sendiri.
4. Iman,Islam dan Ikhsan mempunyai keutamaan yang sangat besar  dalam pandangan   islam
ini karena  bagi para pelakunya akan diberikan Syurga oleh Allah SWT sebagaimana yang
telah dijanjikan oleh Allah SWT didalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.

B. SARAN
Demikianlah makalah Ushul Fiqih yang membahas tentang “IMAN, ISLAM DAN
IHSAN” ini, semoga dapat jadikan informasi untuk kita semua. Pemakalah menyadari
masih banyak kekurangan dalm makalah ini baik dari segi penulisan maupun isinya,
oleh karena itu kami harapkan saran dan kritikan dari teman-teman maupun dosen
pengampu yang bersifat membangun untuk lebik baik dimasa yang akan datang..
Akhirnya dengan kerendahan hati pemakalah mengucapkan ribuan terimakasih
atas semua pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini. Akhir kata billahitaufik
walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.   

9
DAFTAR PUSTAKA

 Imam An-Nawawi.Syarhu Al-Arba’in An-Nawawiyah.hal.37


 Louis Ma’luf, Kamus al-Munjid, Beirt : al-Maktabah al-Katulikiyah, T.th, hlm.16
 Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, (Terjemahan) H. Firdaus, Jakarta : Bulan Bintang, 1976,
hlm.257
http://kurniawaalex.blogspot.com/2014/10/makalah-imanislamihsan.html

10

Anda mungkin juga menyukai