Anda di halaman 1dari 2

KOLOID

      
1. Suspensi
Adalah sistem dispersi dengan ukuran relatif besar tersebar merata di dalam medium
pendispersinya. Merupakan campuran yang dapat dibedakan antara zat pelarut dan zat terlarut
hingga dapat dilihat dengan mata telanjang.
2. Koloid
Adalah sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar dari larutan tapi lebih kecil dari
suspensi, dengan ukuran partikel antara 1nm-100nm hingga hanya bisa diamati dengan
mikroskop, dengan tingkat pembesaran yang tinggi.
3. Larutan
Adalah sistem dispersi dengan ukuran partikel yang sangat kecil, hingga tidak diamati antara
partikel pendispersi dengan partikel terdispersi meskipun dengan menggunakan mikroskop
dengan tingkat pembesaran yang tinggi.

PEJENIS-JENIS KOLOID

SIFAT-SIFAT KOLOID
1.  Efek Tyndall
Efek tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar oleh partikel-partikel koloid. Hal ini
disebabkan ukuran molekul koloid yang cukup besar. (John Tyndall, 1820-1893). Efek Tyndall
adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena cahaya.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus namun
tidak menentu. Jika diamati menggunakan mikroskop ultra, makapartikel-partikel tersebut
akan bergerak zig-zag. Pergerkan ini dinamakan gerak brown. Untuk koloid dengan medium
pendispersi zat cair atau gas,pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan
dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan itu berlangsung dari segala arah. Oleh
karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak
seimbang. Sehingga terdapat suatu hasil tumbukan yang menyebabkan perubahan arah
gerak partikel sehingga terjadi gerak brown.
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak brown yang terjadi dan
sebaliknya. Inilah yang menyebabkan kenapa gerak brown sulit diamati dalam larutan dan
tidak ditemukan dalam campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi). Gerak
brown juga dipengaruhi oleh suhu, semakin tinggi suhu koloid, maka semakin besar energi
kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak brown dari
partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Dan sebaliknya, serta gerak brown
membuat koloid menjadi stabil.
3. Adsorbsi
Adsorbsi adalah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada
permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel.
Pemanfaatan adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
a. Proses pemutihan gula pasir
b. Penyembuhan sakit perut dengan serbuk karbon atau norit
c. Penjernihan air keruh dengan menggunakan tawa (Al2(SO4)3)
d. Penggunaan arang aktif
4. Muatan Koloid, Dikenal dua macam kolid, yaitu koloid bermuatan positif dan koloid
bermuatan negatif.
5. Koagulasi Koloid
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan
terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat
terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia
seperti penambahan elektrolit. Koagulasi terjadi karena kerusakan stabilitas system koloid
atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan.
     Koagulasi terjadi dalam 3 cara;
a. Mekanik, yakni dengan pengadukan, pemanasan dan pendinginan
b. Penambahan elektrolit
c. Pencampuran koloid yang berbeda muatan
d. Elektroforesis
Proses Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari terjadi pada : perebusan telur,
perebusanTahu, pembuatan lateks, proses penjernihan air, pembentukan delta di muara
sungaiPengolahan asap atau debu.
6. Elektroforesis
Elektroferesis adalah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan
menggunakan arus listrik.
Manfaat Elektroforesis
a. Untuk menentukan muatan partikel koloid
b. Untuk memproduksi barang barang industri yang terbuat dari karet
c. Untuk mengurangi zat pencemar udara yang dikeluarkan dari cerobong asap pabrik
dengan alat yang disebut Cottrel.

Anda mungkin juga menyukai