Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Anak Agung Ngurah Dwi Tisna Adi Putra

NIM : P07134019146

KELAS : III C

MATA KULIAH : HEMATOLOGI

DOSEN PENANGGUNG JAWAB : - Ni Nyoman Astika Dewi, M.Biomed

- Putu Ayu Suryaningsih, SST.

JAWABAN :

1. Diketahui :
N =346
Pengenceran=200
Ditanyakan : E=…..?
Penyelesaian :
E=(N/V)xPengenceran
E=(346/(5x0,2x0,2x0,1))x200
E=(346/0,02)x200
E=3.460.000
Jadi jumlah sel eritrosit pada pasien tersebut adalah 3.460.000
2. Pemeriksaan hemoglobin dengan metode sahli dan metode cyanmeth
a) Penyebab perbedaan hasil antara metode sahli dan metode cyanmeth
Yang menyebabkan terjadinya perbedaan hasil antara metode sahli
dengan metode cyanmeth adalah pada metode sahli hematin yang
berwarna coklat dibandingkan dengan warna standar pada alat metode
sahli yang dimana saat membandingkannya menggunakan mata
telanjang (langsung), oleh karena itu maka subjektivitas sangat
berpengaruh. Sedangkan dalam metode cyanmeth warna yang dibentuk
stabil dan dapat diukur dengan fotometer sehingga pemeriksaan
dengan metode cyanmeth lebih teliti dibandingkan dengan metode sahli.

b) Selamat pagi Bapak/Ibu, perkenalkan nama saya Anak Agung Ngurah


Dwi Tisna Adi Putra selaku petugas laboratorium RS KOTA Y ingin
menyampaikan bahwa perbedaan hasil yang didapatkan dari hasil
pemeriksaan hemoglobin yang dilakukan di puskesmas di Desa X
dengan RS KOTA Y terdapat perbedaan karena pada puskesmas X
pada saat pemeriksaan hemoglobin menggunakan metode visual yaitu
metode sahli yang dimana pengukurannya dilakukan dengan cara
membandingkan warna hematin yang didapat dengan warna standar
dari tabung sahli, kemudian pengukurannya dilakukan dengan
menggunakan mata telanjang (langsung), selain itu terdapat faktor lain
seperti faktor ketajaman pencahayaan dan lain sebagainya.
c) Konsentrasi hemoglobin
Diketahui nilai absorbance = 0,278 dan factor perkalian = 36,8
Jawab :
Nilai hemoglobin = absorbance x 36,8 g Hb/100ml
= 0,278 x 36,8 g Hb/100ml
= 10, 2304 g Hb/100 ml
3. Peningkatan kadar Hematokit
a) Terjadi peningkatan hematokrit sekaligus penurunan jumlah trombosit
dari hari ke-5 sampai hari ke-6 disebabkan karena pada saat seseorang
mengalami DHF maka akan banyak pembulu darah kapiler yang pecah
sehingga akan menyebabkan trombosit harus bekerja lebih ekstra dan
hal ini akan menyebabkan penyusutan jumlah. Sedangkan kadar
hematokrit menjadi tinggi dapat disebabkan karena keketanlan pada
raha meningkat akibat keluarnya cairan dari pembuluh darah saat
seseorang menderita DHF.
b) Respon yang harus saya lakukan sebagai petugas laboratorium adalah
mendapat hasil nilai hematocrit yang meningkat pada pasien, saya
terlebih dahulu harus memastikan bahwa hasil nilai hematocrit adalah
hasil yang benar dengan cara mengulang pemeriksaan dan memastikan
bahwa nilai quality control alat masuk range control. Jika, nilai hematocrit
tetap meningkat atau tinggi maka disesuaikan dengan kondisi klinis
pasien. Jika terdapat tanda-tanda dehidrasi dan juga pengeluaran cairan
berlebih seperti muntah-muntah, dan juga konsultasikan hasil dengan
dokter penanggungjawab laboratorium. Setelah itu barulah hasil dapat
dikeluarkan.
4. Pemeriksaan Laju Endap Darah
a) Alat dan bahan
Alat :
- Tabung / pipet westergreen
- Tabung reaksi 5ml atau tabung serologis
- Rak wasretgreen
- Push ball

Bahan :

- Darah : sitrat (3,8) perbandingan 4:1


- Darah EDTA (1 mg EDTA untuk 1 ml darah) diencerkan dengan
larutan garam fisiologis, perbandingan 4:1 : ambil larutan garam
fisiologis 0,5ml ke dalam tabung, tambahkan 2ml darah sampel,
campur sampai rata selama 2 menit
Bahan : darah EDTA. Reagensia : Na-Citrat 3,8%
b) Cara Kerja Pemeriksaan
- Pipet NaCl 0,9% dengan pipet wastergreen sampai skala 150,
kemudian masukkan kedalam tabung wastergreen atau tabung
serologis
- Sampel darah dengan antikoagulan EDTA dihisap dengan pipet
wastergreen yang telah berisi NaCl 9% tadi
- Campur isi tabung wastergreen dengan cara menyedot dan meniup
beberapa kali sehingga tercampur baik
- Campur larutan dalam tabung dengan pipet wastergreen kemudian
dihisap dengan pipet wastergreen sampai skala 0, kemudian
letakkan pipet wastergreen tegak lurus pada rak wastergreen
- Baca tingginya pengendapan pada 1 jam dan 2 jam
c) Faktor yang mempengaruhi LED :
- Eritrosit : jumlah, ukuran, bentuk
- Plasma : albumin, globulin, fibrinogen
- Teknik : teknik sampling, panjang diameter tabung, posisi tubuh yang
miring, suhu kamar

5. Pemeriksaan leukosit secara manual


a) Mekanisme kerja reagen turk
Dalam pemeriksaan hitung leukosit metode manual menggunakan
larutan turk, yang komposisinya terdiri dari asam asetat glasial bersifat
asam lemah yang mampu menghancurkan sel eritrosit dan trombosit,
gentian violet yang berfungsi memberikan waran pada inti sel leukosit
dan aquadest sebagai pengencer. Turk merupakan larutan yang terdiri
dari campuran asam asetat glasial 2% dan gantian violet 1%. Apabila
bereaksi dengan leukosit maka leukosit akan mengabsorbsi larutan
tersebut, dimana asam asetat akan melisiskan sel selain leukosit dan
gentian violet akan mewarnai inti dan granula.
b) Jumlah sel leukosit dalam 1 mikroliter darah
Diketahui : leukosit dihutung pada 4 bidang besar dan didapat 145 sel
Ditanya : berapakah jumlah sel lekosit dalam 1 mikroliter darah pada
pemeriksaan tersebut ?
Jawab :
Jumlah leukosit = N/V x P
= 145/0,4 x 20
= 145 x 50
= 7.250 / mm3 darah
Jadi jumlah sel leukosit sebanyak 7.250 / mm3 darah
c) Jumlah sel leukosit
Jawab :
Jumlah leukosit : N/V x P
= 77/42 (0,25x 0,25 x 0,1) x 20
= 77/ 0,2625 x 20
= 5.866,66
6. Pemeriksaan trombosit dengan hapusan darah tepi
a) Karena kamar alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap gumpalan
trombosit
b) Jumlah trombosit = N x 1000
= 129 x 1000
= 129.000 sel/mmk

Jadi jumlah trombosit pasien tersebut adalah 129.000 sel/mmk

c) Jumlah trombosit = N / V x Pengenceran


= 28 / 10x (0,2x0,2x0,1) x 200
= 28/0,04 x 200
= 140.000/mm3 darah

Jadi jumlah trombositnya adalah 140.000

Anda mungkin juga menyukai