Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dicka Prayuda

Nim : 7173342016

Kelas : C 2017 Pendidikan Akuntansi

Matkut : Menejemen Keuangan

UTS

(Ujian Tengah Semester)

Jawaban

1.Undang-undang yang mengatur tentang hal-hal yang menyangkut pasar modal di Indonesia adalah …
a. UU No. 8 tahun 1995

2. Bursa Efek Jakarta (BEI) dan Bursa Efek Surabaya (BES) di merger dan menjadi satu nama pada tahun
2007 yaitu …
b. Bursa Efek Indonesia

3. Pasar ketika perusahaan atau emiten pertama kali memperdagangkan saham atau surat berharga lainnya
untuk masyarakat umum disebut …
b. pasar primer

4. Selisih keuntungan antara harga beli dan harga jual yang akan diperoleh seorang investor ketika membeli
produk pasar modal yaitu …
e. capital gain

5. Bukti kepemilikan atau tanda penyertaan seseorang/badan atas suatu perusahaan tertentu disebut …
c. saham

6. Bursa Efek yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda di Indonesia pada tahun 1912 pada tempat …
d. batavia

7. Dollar US, Euro dan rupiah merupakan contoh mata uang yang diperdagangkan pada …
c. pasar uang

8. Sarana yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi disebut …
b. reksadana

9. Yang bukan para pelaku pasar yang terlibat di pasar valuta asing, yaitu …
a. perguruan tinggi

10. Suatu kegiatan yang menunda konsumsi/penggunaan dana pada masa sekarang dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang disebut …
c. investasi

11. Pasar modal bersama dengan pasar uang yang digolongkan ke dalam pasar …
a. abstrak

12. Interaksi permintaan dan penawaran surat berharga yang sudah beredar di pasar terjadi pada …
e. lantai bursa
13. Profesi penunjang pasar modal Indonesia adalah …
b. konsultan hukum

14. Pihak yang melakukan emisi atau menawarkan efek untuk dijual atau diperdagangkan disebut …
a. emiten

15. Lembaga yang ditunjuk emiten dan diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan emiten tersebut
adalah …
b. wali amanat

16. Lembaga pemerintah yang bertugas mengawasi pasar modal adalah …


d. Bappepam

17. Instrumen yang tidak dapat digunakan dalam transaksi pasar modal adalah …
b. cek

18. Kerugian yang diperoleh dari selisih antara harga jual lebih tinggi daripada harga beli sekuritas disebut …
d. capital loss

19. Surat pengakuan utang dengan kesanggupan untuk mengembalikan pokok utang dan bunganya secara
periodik pada waktu yang telah ditentukan disebut …
a. obligasi

20. Saham preferens merupakan gabungan …


a. saham biasa dan obligasi

JAWABAN ESSAY

1. NPV dalam pengambilan keputusan


NPV merupakan indikator dari seberapa besar nilai investasi atau proyek menambah
perusahaan. Dengan proyek tertentu, jika t R adalah nilai positif, proyek ini dalam status Jika t R
adalah nilai negatif, proyek ini dalam status diskon arus kas keluar dalam waktu t. Tepat mengambil
risiko proyek dengan NPV positif dapat diterima. Ini tidak berarti bahwa mereka harus dilakukan
sejak NPV pada biaya modal mungkin tidak memperhitungkan biaya kesempatan , perbandingan
yaitu dengan investasi lain yang tersedia. Dalam teori keuangan, jika ada pilihan antara dua alternatif
yang saling eksklusif, yang menghasilkan NPV yang lebih tinggi harus dipilih.
Jika:
a. NPV> 0 : investasi akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan
proyek dapat diterima
b. NPV <0 : investasi akan mengurangi nilai dari perusahaan
proyek harus ditolak
c. NPV = 0 : investasi tidak akan memperoleh atau kehilangan nilai bagi perusahaan
Kita harus peduli dalam keputusan apakah menerima atau menolak proyek tersebut. Proyek ini
tidak menambah nilai moneter. Keputusan harus didasarkan pada kriteria lain, misalnya posisi
strategis atau faktor lain yang tidak secara eksplisit termasuk dalam perhitungan.
Jika kita lihat dari soal diatas nilai nominal Rp. 402.500.000 akan lebih besar dari Rp. 250.000.000
lima tahun kedepan. Jika kita lihat dari investasinya lima tahun mendatang dimana NPV tidak sama
dengan nol atau lebih kecil dari nol maka proposal akan diterima karena investasi memberikan nilai
tambah bagi perusahaan proyek dapat diterima

2. Disini ada transaksi pembelian dan penjualan saham, buatlah jurnal dan perhiungannya
 Tgl 1 januari 2004 perusahaan membeli 100 lembar saham dg nilai nominal @ Rp 100.000,-
dengan kurs 98%. Biaya materai yg hrs dibayar adalah Rp50.000,-
Jawab:
Harga kurs 100 lembar saham: 100 x @100.000 x 98% = Rp. 9.800.000
Biaya materai. Rp. 50.000
Harga perolehan. Rp. 9.850.000
Harga perolehan perlembar saham= 9.850.000 : 100 = Rp. 98.500
Jurnal:
Surat Berharga. Rp. 9.850.000
Kas. Rp. 9.850.000

 Tgl 1 juli 2004 perusahaan menerima dividen sebesar 5% dari nilai nominalnya.
Jawab:
Utang deviden saham biasa: 100 x @100.000 x 5% = Rp. 500.000
Jurnal:
Kas. Rp. 500.000
Penghasilan deviden Rp. 500.00
 Tgl 1 agustus perusahaan menjual 60 lembar sahamnya dg kurs 105%. Biaya materai atas
penjualan saham tsb sebesar Rp30.000.
Jawab:
Harga kurs 60 lembar saham: 60 x @100.000 x 105% = Rp. 630.000
Biaya materai. Rp. 30.000
Harga penjualan. Rp. 660.000
Harga perolehan 60 lembar saham: 60 x 98.500 = 5.91000
Rugi penjualan: 5.910.000 - 660.000 = Rp. 5.250.000
Jurnal:
Kas Rp. 660.000
Rugi penjualan Rp. 5.250.000
Surat Berharga. Rp. 5.910.000

3. Menurut Krugman dan Obstfeld, bahwa pada kenyataanya, seorang investor yang netral terhadap risiko
cenderung mengambil posisi agresif maksimum. Ia akan membeli sebanyak mungkin aset yang menjanjikan
hasil tinggi dan menjual sebanyak mungkin aset yang hasilnya lebih rendah. Perilaku inilah yang
menciptakan kondisi paritas suku bunga. Adapun karakteristik tersebut secara umum dapat dibagi menjadi
tiga, yaitu :

1. Takut pada risiko (Risk Avoider)

Karakteristik ini di mana sang decision maker sangat hati-hati terhadap keputusan yang diambilnya
bahkan ia cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang sifatnya mengindari risiko yang akan timbul jika
keputusan diaplikasikan. Karakter pebisnis yang melakukan tindakan seperti ini disebut dengan safety player.

2. Hati-hati pada risiko (Risk Indifference)


Karakteristik ini di mana sang decision maker sangat hati-hati atau begitu menghitung terhadap segala
dampak yang akan terjadi jika keputusan diaplikasikan. Bagi kalangan bisnis, mereka menyebut orang
dengan karakter seperti ini secara ekstrem disebut sebagai tipe peragu.

3. Suka pada risiko (Risk Seeker atau Risk Lover)

Karakteristik ini adalah tipe yang begitu suka pada risiko. Mereka terbiasa dengan spekulasi dan itu
pula yang membuat penganut karakteristik ini selalu saja ingin menjadi pemimpin dan cenderung tidak ingin
menjadi pekerja. Mental risk seeker adalah mental yang dimiliki oleh pebisnis besar dan juga pemimpin
besar. Karakter ini yang paling mendominasi jika dilihat dari kedekatannya pada risiko.

4. Penganggaran modal (Capital Budgeting) adalah proses kegiatan yang mencakup seluruh aktivitas
perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat (benefit) pada waktu yang akan
datang. Penganggaran modal berkaitan dengan penilaian aktivitas investasi yang diusulkan. Aktivitas suatu
investasi ditujukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan selama periode tertentu di waktu yang akan
datang, yang mempunyai titik awal (kapan investasi dilaksanakan) dan titik akhir (kapan investasi akan
berakhir).
Penganggaran modal meliputi seluruh periode investasi yang mencakup pengeluaran-pengeluaran
(cost) dan manfaat (benefit) yang dikuantifikasi, sehingga memungkinkan untuk diadakan penilaian dan
membandingkannya dengan alternatif investasi lainnya.

Terdapat beberapa aspek menyebabkan penganggaran modal mempunyai posisi strategis didalam
perencanaan suatu investasi. Aspek-aspek tersebut diantaranya :

1. Pengaruh jangka panjang


2. Waktu tersedianya aktiva modal
3. Pengumpulan dana

Anda mungkin juga menyukai