Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM


Jl. Praburangkasari-Dasan Cermen, Sandubaya – Mataram
Telp. (0370) 631160 – 621383, Faximile (0370) 621383

bsite : www.poltekkes-mataram.ac.id, Email : poltekkes.mataram@yahoo.co.id

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) PRODI D.III JURUSAN GIZI


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Mata Kuliah : EKONOMI PANGAN DAN GIZI

[Type the company name]


Hari/Tgl : Kamis, 28 September 2020
Tim Dosen : Abdul Salam, SKM, M.Kes
Sifat Ujian : OPEN BOOK (Take home exam)

Penjelasan cara mengerjakan soal ujian :

1. Silahkan saudara mengerjakan soal ini di rumah pada jam ujian yang
telah ditentukan
2. Saudara diizinkan untuk menggunakan/membuka catatan/literature
yg tersedia
3. Ketik jawaban dalam format Microsoft word dengan jenis font
TAHOMA dengan size huruf 12 dengan 1 (satu) spasi saja
4. Tidak diizinkan saling menukar jawaban dengan teman (apabila
diketahui ada kesamaan kalimat yang menimbulkan kecurigaan)
maka keduanya dinyatakan diskualifikasi
5. Kirimkan jawaban anda dalam satu file dengan judul TAKE HOME
EXAM, MK. Ekonomi Pangan dan Gizi melalui watsapps pada group
kelas EPG dengan mencantumkan nama jelas paling lambat jam
16.00 Wita tanggal tersebut diatas
6. Mahasiswa diwajibkan mengisi daftar hadir ujian melaui link Absensi
Mahasiswa
JAWAB SECARA SINGKAT DAN JELAS

1. Pangan adalah bagian dari budaya yang merupakan hasil adaptasi


antara manusia dan lingkungan :
 Berperan sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber
daya manusia yang berkualitas;
 Pilar utama bagi pembanguan nasional yang berperan dalam
menjaga stabilitas ekonomi, sosial, dan politik,
Pertanyaan : maka posisi pangan dalam pembangunan nasional
adalah ? (uraikan maksimal 100 kata)
jawaban : sangat penting sekali dan menjadi barometer kesejahteraan dan kemajuan negara
kita sendiri.
Hal ini dikarenakan, pangan merupakan bagian terpenting dari hak asasi setiap perorangan.
dimana pangan sendiri merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar yang
berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup yang dimana berperan sebagai
komponen dasar mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, artinya adalah jika
masyarakat kita mendapat ketahanan pangan yang baik dan tercukupi dari segi kualitas dan
nilai gizi maka tentunya SDM kita akan unggul .
SDM yang unggul inilah yang nantinya mampu mengolah sumber daya alamnya dan kekayaan
negrinya untuk dirinya sendiri maupun kemajuan negara. karena SDA lah asset penting suatu
bangsa dan negara. Masih kurang akses penduduk terhadap pangan, khususnya pangan
yang bergizi, mengakibatkan tingginya angka prevalensi stunting di Indonesia. Berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar 2013, sebanyak 37,2%, atau sekitar 4 dari 10 anak Indonesia
mengalami stunting, dan pada 2018 prevalensi stunting turun menjadi 30,8% (Riskesdas
2018).
jika hanya sumber daya alam saja yang melimpah tanpa diimbangi dengan unggulnya
sumber daya manusia yang berkualitas maka SDA tersebut tidak dapat dikelola secara
maksimal dan tidak dapat meningkatkan prekonomian suatu wilayah sehingga pembangunan
ekonomi suatu wilayah tersebut akan tertinggal dan akan mempengaruhi pembangunan
nasional.
sehingga untuk mewujudkan hal ini sangat di perlukan campur tangan pemerintah untuk
memfasilitasi maupun memberikan arahan dan dukungan demi trcapainya pertahanan pangan
yang diharapkan.
2. Dalam 5 tahun pasar beras dunia menunjukkan trend penurunan
harga. Hal ini menyebabkan masuknya beras impor ke pasar
Indonesia legal maupun ilegal dengan harga relatif murah.
Walaupun hal ini memungkinkan lebih tersedianya "pangan
murah" bagi penduduk miskin, namun hal ini dapat sangat serius
mempengaruhi ketahanan pangan jangka panjang. Pertanyaan :
Beras impor murah akan menimbulkan dampak apa ? (uraikan
penjelasan saudara naksimal 100 kata)
jawaban : Beras impor inilah yang menyebabkan petani merasa
terancam, kenapa tidak ? karena adanya impor terus-terusan justru petani
akan mengalami pendapatan yang kurang.
- selain itu juga dengan adanya beras impor murah ini maka aktivitas
produksi pangan terhadap negara kita sendiri akan menjadi
terhambat. hal ini dikarenakan masyarakat tentunya akan tergiur
sehingga memilih untuk mengkonsumsi beras impor karena
harganya yang lebih murah . sehingga karena permasalahan ini
maka petani yang kesusahan banyak yang beralih fungsi menjadi
buruh pabrik dan memilih pekerjaan lain untuk mendapatkan
pemasukan dengan tidak lagi memanfaatkan lahan pertaniannya.
- lalu terus berlanjut dan menyebabkan negara kita bergantung pada
impor guna memenuhi permintaan pangan dari konsumen yang
dirasa mendapat keuntungan . karena kenyatannya pola konsumsi
rumah tanggapun berdampak besar dengan adanya beras impor
murah. bagi Indonesia yang merupakan negara berkembang ,
tentunya masyarakat akan mempertimbangkan pangan untuk
dirinya agar kebutuhannya terpenuhi dan pengeluarannya dapat
berkurang.
- sehingga, karena hal diatas tentunya pasar lokalpun mengalami
dampak yang dimana perkembangan pasar tidak akan berjalan
karena persaingan pasar-pasar yang menjual/ menyediakan bahan
pangan importir yang lebih murah. dan dapat dikatakan pasar local
akan tertinggal jauh pastinya.
- Dampak terhadap pertumbuhan Ekonomi petani.
Pengimporan bahan pangan yang dilakukan secara terus menerus
dapat mempengaruh Pertumbuhan perekonomian pertahanan pangan
indonesia terutama bagi para petani. karena walaupun hasil panen
masyarakat meningkat, akan tetapi harga yang di tentukan oleh
pemerintah tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para petani.
hal tersebutlah yang menyebabkan masyarakat lebih memilih untuk
memanfaatkan lahannya dan memilih untk menjualnya.
- Pengalihan Fungsi Lahan pertania menjadi Lahan Industri.
Pengalihan Fungsi lahan pertanian menjadi lahan Industri. Salah satu
dampaknya dari kebijakan pengimporan oleh pemerintah.
megakibatkan masyarakat atau petani lebih memilih untuk menjual
lahan pertanian mereka untuk pembangunan perumahan-perumahan,
kantor-kantor, dan industri lainnya. Karena tingginya tawaran yang
tawar oleh pengusaha-pengusaha untuk membeli tanah mereka.
Masyarakat jadi memilih untuk menjualnya karena hasil yang mereka
peroleh dari produksi pertanianya juga tidak tinggi. Akibatnya
penyediaan ketahanan pangan menjadi berkurang. Yang dimana
seharusnya lahan-lahan pertanian yang seharusnya digunakan untuk
memproduksi bahan pangan malah dialih fungsikan untuk Bangunan-
bangunan industri.

sehingga kesimpulannya : banyak sekali dampak yang ditimbulkan.


berdasarkana apa yang telah di tulis dan di jelaskan pada Pembahasan ataupun
Analisis Di atas. Dapat disimpulkan bahwa dampak kebijakan Impor terhadap
Ketahanan Pangan di Indonesia. Sangat berpengaruh tehadap pertumbuhan
Ketahanan Pangan Petani-petani di Negara sendiri. masyarakat justru merasa
dirugikan dengan adanya kebijakan Impor tersebut. karena tingkat konsumsi
masyarakat justru lebih tinggi dan berminat terhadap pangan yang di Impor. Hal
tersebut juga mengakibatkan pertumbuhan ekonomi petani Indonesia tidak
terlalu tinggi karena Harga yang di patok oleh pemerintah Indonesia Sendiri di
samakan dengan harga bahan pangan dari Luar. Dan hal tersebut saya Rasa
tidak sesuai dengan Biaya yang dikeluarkan oleh Petani dalam memproduksi
pangan. Masalah kebijakan tersebutlah yang memicu terjadinnya Alih fungsi
lahan oleh pertanian menjadi lahan Industri. Akibatnya Lahan Pertanian menjadi
berkurang dan semakin sempit. Dan penyediaan bahan ketahanan pangan
Indonesia semakin sedikit.

3. Pemenuhan kebutuhan pangan seyogyanya tidak hanya


ditekankan pada aspek kuantitas, tetapi juga memperhatikan
kualitasnya, termasuk keragaman pangan dan keseimbangan gizi.
Konsumsi pangan yang beragam sangat penting karena tubuh
memerlukan 45 jenis zat gizi yang dapat diperoleh dari berbagai
jenis makanan dan minuman. Sampai saat ini belum ada satu jenis
pangan yang dapat memenuhi semua kebutuhan zat gizi tersebut.
Pertanyaan : Upaya ini dilakukan melalui program apa dan
jelaskan maksudnya ? (maksimal 50 kata)
jawaban : program Di versivikasi pangan
Diversifikasi pangan merupakan upaya untuk mendorong masyarakat agar
memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsi sehingga tidak terfokus pada satu jenis
saja. Konsep diversifikasi hanya terbatas pangan pokok, sehingga diversifikasi
konsumsi pangan diartikan sebagai pengurangan konsumsi beras yang
dikompensasi oleh penambahan konsumsi bahan pangan non beras . Pada
dasarnya diversifikasi pangan mencakup tiga lingkup pengertian yang saling
berkaitan, yaitu diversifikasi konsumsi pangan, diversifikasi ketersediaan pangan, dan
diversifikasi produksi pangan . Diverifikasi pangan juga bermanfaat untuk memperoleh
nutrisi dari sumber gizi yang lebih beragam dan seimbang. Diversifikasi pangan
yang dilakukan masyarakat kawasan ASEAN umumnya, dan Indonesia khususnya
yaitu berupa nasi, karena mayoritas wilayah Asia Tenggara merupakan wilayah
penghasil beras. Indonesia juga menegaskan komitmennya dalam melaksanakan program
tersebut dengan menjelaskan definisi diversifikasi pangan yang tertuang dalam Peraturan
Pemerintah No 68 tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan demi mewujudkan
swasembada beras dengan meminimalkan konsumsi beras agar tidak melebihi
produksinya.
erubahan pola konsumsi yang sudah berjalan akan menimbulkan gerakan ekonomi
baru.“Ekonomi baru ini akan tumbuh dan berkembang pada produksi dan pengolahan
komoditas lokal selain beras. Sekaligus berpotensi menjadi sumber kesejahteraan masyarakat.
Beberapa komoditas lokal yang berpotensi mengkonversi beras adalah sagu, singkong, aneka
umbi, jagung, sorgum dan barley atau hanjeli. “Apabila komoditas lokal ini termanfaatkan
secara maksimal akan memberikan kontribusi positif untuk memperkuat kedaulatan pangan
nasional. Diversifikasi akan dimulai dari pengolahan. Bila itu sudah diterima masyarakat,
maka tinggal pengembangan produknya. Agar harga pangan lokal lebih terjangkau.
Program pemerintah untuk memperkuat ketahanan dan diversifikasi pangan nasional harus
melibatkan sektor pendidikan. "Generasi muda harus dididik soal nasionalisme dan
kedaulatan pangan melalui kurikulum sekolah taman kanak-kanak sampai
perguruan tinggi.  Sektor pendidikan harus dilibatkan sebagai bagian dari strategi
karena masyarakat harus mengubah kebiasaan pangan (food habit) akibat kebijakan
pangan pada masa Orde Baru. Masyarakat selama ini hanya bertumpu pada beras, terigu, dan
gandum. 

Program diversifikasi pangan non-beras memang tidak cukup hanya dilakukan dengan
imbauan atau sosialisasi tentang alternatif pangan. Program diversifikasi harus mulai dijadikan
kebiasaan di kalangan masyarakat. Keterlibatan pemerintah sangat diperlukan melalui badan
usaha milik negara (BUMN) dan badan usaha milik daerah (BUMD). Selain itu peran swasta
dalam menyediakan hasil olahan pangan lokal ke sekolah, pesantren dan pasar-pasar lokal
maupun nasional.

a. Program diversifikasi pangan bertujuan untuk menggali dan meningkatkan penyediaan


berbagai komoditas pangan sehingga terjadi penganekaragaman konsumsi pangan
masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain dengan meningkatkan usaha
diversifikasi secara horizontal melalui pemanfaatan sumber daya yang beraneka ragam
dan diversifikasi vertikal melalui pengembangan berbagai hasil olahan pertanian serta
diversifikasi regional melalui upaya penganekaragaman produk yang dihasilkan untuk
dikonsumsi berdasarkan potensi pangan lokal.
b. Tujuan diversifikasi konsumsi pangan lebih ditekankan sebagai usaha untuk menurunkan
tingkat konsumsi beras, dan diversifikasi konsumsi pangan hanya diartikan pada
penganekaragaman pangan pokok, tidak pada keanakeragaman pangan secara
keseluruhan. Sehingga banyak bermunculan berbagai pameran dan demo masak-
memasak yang menggunakan bahan baku non beras seperti dari sagu, jagung, ubi kayu
atau ubi jalar, dengan harapan masyarakat akan beralih pada pangan non beras. Namun
kenyataanya usaha tersebut kurang berhasil untuk mengangkat citra pangan non beras
dan mengubah pola pangan pokok masyarakat. Kebijakan atau program secara langsung
dan tidak langsung yang terkait dengan diversifikasi konsumsi pangan terus digulirkan
oleh pemerintah melalui berbagai kegiatan dan dilakukan oleh banyak instansi. Melalui
Perpres No 83 tahun 2006 tentang Dewan ketahanan pangan, dimana mempunyai tugas
untuk mengkoordinasikan program ketahanan pangan termasuk tujuan untuk
mengembangkan diversifikasi pangan. Dalam usaha perwujudan ketahanan pangan pada
umumnya dan diversifikasi konsumsi pangan pada khususnya juga dituangkan dalam
Undang-undang nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional
(Propenas) melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan. Program ini salah satunya
bertujuan untuk menjamin peningkatan produksi dan konsumsi yang lebih beragam. Dari
tahun ke tahun pola konsumsi masyarakat Indonesia terus mengalami perubahan.

Diversifikasi konsumsi pangan pokok tidak dimaksudkan untuk mengganti beras


secara total tetapi mengubah pola konsumsi pangan masyarakat sehingga masyarakat
akan mengkonsumsi lebih banyak jenis pangan dan lebih baik gizinya. Pangan yang
dikonsumsi akan beragam, bergizi dan berimbang. Di Indonesia terdapat pedoman
untuk mengukur diversifikasi konsumsi pangan termasuk pangan pokok yang dikenal
dengan Pola Pangan Harapan (PPH). PPH yang diharapkan mencapai angka 100,
namun PPH penduduk Indonesia sampai saat ini masih belum mencapai angka
tersebut.

c. Pangan fungsional merupakan makanan dan bahan pangan yang dapat memberikan
manfaat tambahan di samping mempunyai fungsi gizi dasar pangan tersebut sesuai
dengan posisinya dan bisa bermanfaat bagi kesehatan. Pangan lokal Indonesia
adalah merupakan potensi yang bisa dikembangkan menjadi makanan
fungsional. Pengembangan pangan fungsional melibatkan beberapa tahap yang
berbeda dari konsep, sampai pelaksanaan di pasar. Proses yang terlibat di setiap tahap,
dimulai dengan menerjemahan konsep esensial ke dalam prototipe yang dapat diterima
dan dijual/dipasarkan. Beberapa prototipe kemudian memerlukan pengujian khasiat dan
keamanan menggunakan hewan coba dan manusia melalui uji klinis. Publikasi data
efikasi dan keamanan akan meningkatkan kredibilitas produk pangan fungsional yang
akan digambarkan dengan peningkatan kesadaran konsumen, yang juga dapat digunakan
sebagai dasar untuk memperoleh perijinan dan pengembangan klaim kesehatan.
Penerimaan konsumen dan adanya klaim kesehatan memudahkan dalam penetrasi pasar
pangan fungsional, yang dengan sendirinya meningkatkan inisiatif untuk penciptaan
produk baru.

Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka mendukung


program percepatan diversifikasi pangan, sehingga sumber karbohidrat tidak lagi
pada satu jenis makanan pokok yaitu beras. Salah satunya adalah dengan mulai
dicanangkannya program One Day No Rice yang dimaksudkan untuk mendukung
program percepatan penganekaragaman pola konsumsi pangan.
[Type the company name]

4. Kebijakan pangan dan gizi dalam pembangunan nasional Indonesia


dalam jangka pendek menangani anak dan keluarga yang terpuruk
akibat krisis. Program penyelamatan ini dikenal dengan Jaring
Pengaman Sosial Bidang Kesehatan termasuk perbaikan gizi.

Pertanyaan : Jelaskan arah kebijakan pangan tersebut berupa apa ? (uraikan


maksimal 50 kata)
jawaban :
Arah kebijakan ini diperuntukan masyarakat yang kurang mampu, dimana tentunya
ketidak mampuan ekonomi pangan masyarakat akan berdampak pada kualitas mutu
pangan yang di dapat, akibat dari kemiskinan dan rendahnya mata pencaharian yang
diperolah. Sehingga pemerintah khususnya dalam bidang kesehatan mengeluarkan
kebijakan guna membantu masyarakat yang kurang mampu untuk memenuhi
kebutuhannya minimal dengan cara memperbaiki kualitas gizi dan pangan. Untuk
meminimalisir berbagai macam dampak seperti gizi buruk dan berbagai masalah gizi
lainnya. Inilah tujuan dikeluarkannya kebijakan ini agar indonesia bisa memperbaiki
kualitas sumber daya manusianya yang berasal dari pangan.

5. Masalah kependudukan yang terjadi di dunia juga terjadi di Indonesia. Di


Indonesia masalah kependudukan yang terjadi lebih kompleks karena
Indonesia adalah negara kepulauan dengan berbagai suku bangsa, adat dan
lingkungan yang berbeda-beda. Indonesia sebagai negara berpenduduk
terbesar keempat di dunia setelah RRC, India dan Amerika Serikat, sangat
merasakan betapa berat tekanan akibat adanya masalah kependudukan
Pertanyaan : Tekanan apakah yang dimaksud ? uraikan penjelasan anda
dengan maksimal 50 kata
jawaban : padatnya jumlah penduduk suatu negara menyebabkan banyaknya
permasalahan dan tantangan yang harus si hadapi oleh negara tersebut. Karena
pertumbuhan dan perkembangan penduduk akan mempengaruhi segala aspek ntah itu
sosial budaya, sosial ekonomi, inflasi pengangguran. Sehingga dalam spesifik pangan
maka indonesia akan ditekan terhadap kemampuannya untuk berlaku adil
Untuk mewujudkan tingkat kecukupan pangan , terutama bahan pokok dengan harga
wajar dan terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Mempermudah atau
meningkatkan akses pangan bagi masyarakat, terutama masyarakat rawan pangan dan
gizi.

SEMOGA BERHASIL

Anda mungkin juga menyukai