1. Menghayati dan mengamalkan sjaan agama yang dianutnya,
2% Menunjubkan peril juju, disiptin,tanggung jab, peduli(gotong royong, esjasama, toleran, ama santun,responsifdan
creraers at bagian dri sols alas berbagal permacalahan dalam bernaka seers ela dengan Tingkungan sosial dan
alam serta dalam menempathan dis sebagai certian bangsa dalam pergaulanciacie
Se Mermaham meneraphan, sera menganalsis pengetauan fk, Lorsopual dan proseduralberdstarkan rasa ingin tahunya
sa aeeeg att Pengetahuan teknolog, sen, days, dan humanioa dengan wawavan Kemenustece Kebangsaan, Kenegaraan,
Sea paradaban terkait penycbab nomena daa ksjadian, scria meneraphan pengelahusn proealen | pada bidang
spesifiksesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecshkan mecca
Gai ea da many alm ranot tore! dan anh aster dengan pngenbangan da yang dpe
di sekolah secaea mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah Keilmee Tne palaces
ESeeieey
32 Mensenal don mengidentifias reais individu, kelompok, dan hubungan ssi di masyarkat
42. Meneolah salts individu kelompot, dan hubunganssil schingga mandir dalam mempeststan dir dalam pergaulan sosial
Manusia dalam kehidupan tentu melakukan hubun,
individu maupun secara kelembagean. Manusia tidak dapat dilepaskan dari kehiduy
13 - NISMA - MA/Sosiologi - X - Peminatan Timu-TImiu Sosial/Smt - Gs/Q.A. Realitas Individu
1. Pengertian Individu
Individu berasal dari kata individium (latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi
lagi. Individu menurut konsep sosiologi, artinya manusia yang hidup berdiri sendiri, tidak
mempunyai kawan (sendiri). Individu sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, di
dalam dirinya selalu dilengkapi dengan kelengkapan hidup meliputi raga, rasa, rasio, dan
rukun.
a. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas dapat membedakan antara individu
yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan citi dan hakikat yang sama,
D. Rasa, merupakan perasaan individu yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-
benda isi alam semésta, sepeiti merasakan panas, dingin atau merasakan makanan yang
lezat. Perasaan juga dapat dikembangkan menjadi perasaan senang dengan kehidupan
sebaliknya.
¢. Rasio, atau akal pikiran merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri,
‘mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap individu.
d. Rukun, atau pergaulan hidup merupakan bentuk sosialiasi dengan sesama manusia dan
hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai, dan saling melengkapi.
Rukun ini merupakan perangkat individu yang dapat membentuk suatu kelompok sosial
yang sering disebut sebagai masyarakat.
2. Individu sebagai Makhluk Sosial
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri hubungan dengan
sesama manusia lain dalam menjalani hidup. Fredman (dalam Udin S. Winataputra, 2008)
menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang tidak dilahirkan dengan kecakapan
untuk. “immediate adaptatian fo environment” atau kemampuan menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Naluri manusia berhubungan dengan sesama dilandasi dengan alasan-alasan
sebagai berikut.
a Keinginan manusia untuk menjadi satu dengan yang lain.
b. Keinginan untuk menjadi satu dengan alam di sekelilingnya.
Keinginan-keinginan tersebut mendorong manusia untuk berinteraksi, beradaptasi
dengan lingkungannya dengan menggunakan pikiran, akal, dan perasaannya sehingga ia
bertahan dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
3. Hubungan antara Individu dan Masyarakat
‘Mengenai bagaimana hubungan antara individu dengan masyarakat, dibedakan menjadi
3berikut ini.
a. Individu memiliki status yang relatif dominan terhadap masyarakat:
b.. Masyarakat memiliki status yang relatif dominan terhadap individu.
c. Individu dan masyarakat saling tergantungan.
Hubungan antara individu dengan masyarakat seperti dimaksud di atas menunjukkan
bahwa individu memiliki status yang relatif dominan terhadap masyarakat, sedangkan
Jainnya menganggap bahwa individu itu tunduk pada masyarakat. Sementara itu. masih
terdapat suatu hubungan lagi, yaitu adanya hubungan interpenden (saling ketergantungan)
antara individu di dalam masyarakat yang tidak terbatas kuantitasnya, Setiap satuan individu
itu masing-masing mempunyai kekhususan yang berpengaruh terhadap dinamika kehidupan
masyarakat,
Ki3 NISMA’MAJSosiologi - X- Peminatan Imu-Imu Sosial/Smt-Gs/Q- atu
Dalam hal tersebut, Soepomo berpendapat, bahwa individu inal berert
rand asyarakat mengkhususkan diri, Walaupun demik ny bu} ang bersifat p
inalividu warga masyarakat sama sekali tidak peluangbagi Kehid Pan yearba individ
Sebaliknya dalam kehidupan masyarakat yang telah mengalami proses §
Pun kehidupan bersama tetap tidak akan ditinggalkan.
Keadaan masyarakat yang semakin maju dan kompleks mnemeng)
melakukan kegiatan-kegiatan yang semakin meningkat. Demikian ju Indivicit
atau keinginan individu untuk memengaruhi keberadaan masyarakat. [n¢
semakin maju maka masyarak
arubi individu
atnya juga semakin maju. kat dig
njau dari kegiatannya, hubungan antara individu dengan masyarakal
adanya pengaruh lar atau pengaruh dart in du yang bersangkutan, seperti norma-nor
Kebudayaan, situasi, kepribadian individu, dan sebagainya (Yoesoef dan Santoso, 19
Menurut pendapat tersebut, faktor-faktor yang berasal dati luar dan dari dalam yaitu ben
norma-norma, kebudayaan, situasi dan kepribadian individu.
Peran Individu dalam Masyarakat
Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran (role) dan kedudukan (status).
berbeda. Peran adalah pola Perilaku yang diharapkan dari sescorang yang mempunyai Posi
(status) tertentu, Sedangkan kedudukan (status) adalah posisi seseorang dalam kelomy
Mengingat setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap i
irambunyat kepentingan yang beragam, maka setiap individu dapat berstatus dan
di beberapa kelompok sesuai dengan kepentingan itu.
Setiap individ harus berperilaku atau berperan sesuai dengan kedudukannya agat {
dapat diterima dan diakui keberadaanya. Karena setiap organis mempunyai aturan send
maka sankst yang diberikan oleh setiap organisasi kepada anggota yang, melanggar p
berbeda pula. Sankst ini bertujuan menjaga keutuhan, keseimbangan, kestabilan keloe sok y
sehingga tujuan kelompok dapat tercapai.
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang mempunyai peran dan tugas yang berbed
Tugas seorang Dokter berbeda dengan guru, petani, supir atau TNI/ POLRE Tetapi masi
mmasing saling membutuhkan, saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama yai
terpenuhinya kebutuhan dan mencapai kesejahteraan, Dengan demikian perandan keduduke
Sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan integritas sosial.
Kedudukan atau status seseorang dalam masyarakat ada 2 macam sebagai berikut.
a. Ascribed status, yaitu kedudukan yang diperoleh tanpa melalui Perjuangan atau
sendiri, Biasanya diperoleh melalui kelahira
anaknya juga bergelar raden. Seorang anak menj
Seorang anak yang berasal dari kasta sudra walaupun i
keterampilan yang tinggi. Status ini sering pula disebut status yang tertutup, karena seti
orang tidak bisa menjadi anggota secara bebas. Perkawinan biasanya adalah cara untuk
masuk ke dalam status ini.
b. Achieved status, yaitu kedudukan yang diperoleh melalui
Seseorang menjadi direktur sebuah perusahaan karena memang ia rajin dan ulet. Status
seseorang menjadi guru karena ia berhasil masuk dan belajar dengan baik ci TKIP. Status ”
ini bersifat terbuka artinya setiap orang dapat mencapainya atay meraihnya karena
kemampuan masing-masing individu dalam berprestasi.
usaha atau Perjuangan sendiri
K13- N/SMA - MA/Sosiologi - X - Peminatan IImu-Ilmu SosiaV/Smt -GsiQCarilah informasi di lingkungan Anda dan carilah artikel lewat koran, majalah atau internet
mengenai kedudukan atau status sescorang dalam masyarakat!
2. Sebutkan contoh dati masing-masing status seseorang dalam masyarakat!
B. Kelompok
1. Pengertian Kelompok
Kelompok merupakan konsep yang sangat umum dipakai dalam sosiologi dan antro-
pologi. Sebenarnya kelompok merupakan kumpulan manusia yang memiliki syarat-syarat
tertentu, dengan kata lain tidak semua pengumpulan manusia dapat disebut sebagai
kelompok.
Kelompok adalah dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama, saling
berinteraksi, saling adanya ketergantungan dalam mencapai tujuan bersama, adanya rasa
kebersamaan dan memiliki, mempunyai norma-norma dan nilai-nilai tertentu.
2, Syarat dan Jenis Kelompok
Menurut Soekanto terdapat beberapa persyaratan untuk dikatakan sebagai kelompok
sosial, sebagai berikut.
a. Adanya kesadaran dari kelompok tersebut bahwa ia merupakan bagian kelompok
tersebut.
b. Adanya hubungan timbal balik antaranggota kelompok.
. Adanya kesamaan faktor, contohnya tujuan atau nasib yang sama.
d. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
Kelompok sosial terbentuk melalui proses interaksi dan proses sosial. Manusia menyesuai-
kan diri satu dengan yang lainnya. Proses penyesuaian tersebut lama kelamaan menjurus
kepada proses sosialisasi. Selama menjadi kelompok, ia bersedia melakukan beberapa kom-
promi terhadap tuntutan kelompok. Robert Biersted menyebut adanya tiga kriteria kelompok,
yaitu:
‘a. ada atau tidaknya organisasi;
b ada atau tidaknya hubungan sosial di antara warga kelompok;
¢ ada atau tidaknya kesadaran jenis di antara orang-orang yang ada dalam kelompok
dimaksud.
Berdasarkan analisis menggunakan tiga kriteria tersebut dalam masyarakat dikenal bebe-
rapa jenis atau macam kelompok, sebagai berikut.
a. Asosiasi
‘Asosiasi merupakan kelompok yang memenuhi tiga kriteria Biersted tersebut. Suatu
asosiasi atau organisasi formal terdiri atas orang-orang yang memiliki kesadaran akan
kesamaan jenis, ada hubungan sosial di antara warga kelompok dan organisasi.
b. Kelompok Sosial (Social Groups)
Kelompok yang para anggotanya memiliki kesadaran akan kesamaan jenis serta hu-
bungan sosial di antara warganya, tetapi tidak mengenal organisasi, oleh Biersted disebut
sebagai kelompok sosial.
K13- NISMA - MA/Sosiologi -X - Peminatan Hmu-limu Sosial/Smt - Gs/Q;
44/ Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut di buku tugas Andal
1, Jelaskan apa yang dimaksud dengan individu sebagai makhluk sosial! =
3. Jelaskan perbedaan antara individu dan kelompok!
4,” Sebiitkah manfaat kelompok bagi individu! Bate
5; Apa pengertian dari Ascribed status dan Achieved status di masyarakatt
¢ Kelompok Kemasyarakatan (Societal Groups)
Kelompok kemasyarakatan ‘merupakan’ kelompok Yang be meric
emiliki Kesadaran jenis saja, tidak ada hubungan sosial di antara OF Oe
‘maupun organisasi disebut sebagai kelompok kemasyarakatan (sociela! 7°) lakilag
kelompok laki-laki, Kelompok perempuan, Orang sadar sebagal “sesama AEAK:
2 asi ataupun komurikasi di antarg
atau “sesama perempuan”, namun tidak ada organisasi ataup' 3
mereka,
d._Kelompok Statistik es
Bentuk terakhirdarikelompokadalahkategor atau kelompok statistik, yaitu Kslompok
Yang terdiri atas orang-orang yang memiliki kesamaan jenis (misalnya a apeact |
pekerjaan, dan sebagainya), tetapi tidak memiliki satu pun dari tiga kriter i
menurut Biersted. ‘i srees sib
Sebenarnya kelompok statistik bukanlah “kelompok", sebab tidak memiliki tiga
ciri tersebut. Kelompok statistik hanyalah orang-orang yang memiliki kategoti statistik
sama, misalnya kelompok umur (0-5 tahun, 6-10 tahun, dan seterusnya) yang dipakai,
dalam data penduduk Biro Pusat Statistik. Dalam kelompok ini sama sekali tidak ada
organisasi, tidak ada hubungan antaranggota, dan tidak ada kesadaran jenis.
3. Interaksi Antarindividu dan Antarkelompok
a. Interaksi Antarindividu
Xaitu statu kejadian di mana individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangen
kepada individu lainnya. Contoh: orang sedang bercakap-cakap, seorang guru yang
memarahi murid yang terlambat.
b. Interaksi Antarkelompok
Interaksi di mana kepentingan individu dalam kelompok merupakan suatu kesatuait,
dan berhubungan dengan kelompok lain. Contoh: perlombaan sepak bola, tawuran antat.
kelompok.
4. Kelompok Sosial Dipandang dari Sudut Individu
Pada masyarakat yang kompleks, biasanya sctiap manusia tidak hanya mempunyai satu
kelompok sosial tempat ia menjadi anggotanya, Namun, ia juga menjadi anggota beberapa’
kelompok sosial sekaligus. Terbentuknya kelompok-kelompok sosial ini biasanya didasari-
oleh Kekerabatan, usia, jenis kelamin, pekerjaan atau kedudukan, Keanggotasn masing-
masing kelompok sosial tersebut akan memberikan kedudukan dan prestise tertentu. Namun_
yang perlu digarisbawahi adalah sifat keanggotaan suatu kelompok tidak selalu bemiat
sukarela, tpi ada juga yang sifatnya paksaan. Misalnya,selain sebagai anggota kelompok di
tempatnya bekerja, Pak Tomo juga anggota masyarakat, anggota perkumpulan bulu tangkis,
anggota Ikatan Advokat Indonesia, anggota keluarga, anggota Paguyuban masyarakat Jawa
‘dan sebagainya. iz :
‘Sebutkan 3 bentuk hubungan antara individu dengan masyarakat!
K13 - N/ISMA = MA/Sosiologi - X- Peminatan Imu-Tlma Sosial/Smt - GsiQ5, Manfaat Kelompok bagi Individu
Meski kelompok bisa membatasi independensi individu, namun individu di mana pun
telap Saja menjadi anggota kelompok tertentu. Ini karena kelompok memberikan manfaat
bagi individu.
‘Menurut Burn (2004), kelompok memiliki tiga manfaat, berikut ini.
a. Kelompok memenuhi kebutuhan individu untuk merasa berarti dan dimiliki. Adanya
kelompok membuat individu tidak merasa sendirian, ada orang lain yang membutuhkan
dan menyayangi.
b. Kelompok sebagai sumber identitas diri. Individu yang tergabung dalam kelompok
bisa mendefinisikan dirinya, ia mengenali dirinya sebagai anggota suatu kelompok, dan
bertingkah laku sesuai norma kelompok itu.
c. Kelompok sebagai sumber informasi tentang dunia dan tentang diri kita. Adanya orang
lain, dalam hal ini kelompok, bisa memberi kita informasi tentang banyak hal, termasuk
tentang siapa diri kita,
,. Hubungan Individu dalam Hubungannya dengan Kelompoknya (Dinamika Sosial)
Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu.
Dua individu tersebut memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan
yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.
a. Tujuan Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok juga dapat didefinisiken sebagai konsep yang menggambarkan
proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan
keadaan yang selalu berubah-ubah. Dinamika kelompok mempunyai beberapa tujuan
sebagai berikut:
1) Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok
lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai.
2) Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan saling
menghargai pendapat orang lain.
3) Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok.
4) Menimbulkan adanya i'tikad yang baik di antara sesama anggota kelompok.
b. Faktor Pendorong Dinamika Kelompok :
Faktor pendorong dinamika sosial dari dalam kelompok adalah sebagai berikut.
1) Perubahan Situasi Sosial
‘Terjadinya situasi sosial yang berubah, misal pembentukan kabupaten baru atau
provinsi baru, industrialisasi, ruralisasi dan sebagainya sehingga dapat mendorong
perkembangan kelompok sosial.
2) Perubahan Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi masyarakat yang berubah, mendorong pula terjadinya perubahan
pada kelompok sosial, Misal, perubahan dari masyarakat pedesaan dengan segala
Karakternya menjadi masyarakat perkotaan yang memiliki karakteristik yang
berlainan. :
K13-NISMA = MA/Sosiologi -X- Pemiatan Itmi-Tmu Sosial/Smt - GQ