Hipertensi
Hipertensi
BAB 1
PENDAHULUAN
peningkatan tekanan darah yang memberi gejala berlanjut pada suatu target
organ tubuh sehingga timbul kerusakan lebih berat seperti stroke (terjadi pada
otak dan berdampak pada kematian yang tinggi), penyakit jantung koroner
peningkatan tekanan darah pada orang dewasa berusia 18 tahun lebih adalah
sekitar 22%. Asia tenggara menempati urutan terbanyak kedua setelah Afrika.
dewasa berusia 25 tahun ke atas sekitar 40% pada tahun 2008 dan penderita
hipertensi meningkat dari 600 juta pada tahun 1980 menjadi hampir 1 miliar
sebesar 46%, dan terendah di Amerika sebesar 35% (WHO, 2013) di kutip
pada umur lebih dari 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan
pravelensi tersebut yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau rutin minum obat
sebesar 54,4%. Yang tidak rutin sebanyak 32,3%, sedangkan yang tidak
diagnosis atau minum obat sebesar 8,8%. Data hipertensi di NTT berdasarkan
pengukuran pada penduduk usia 18 Tahun di NTT adalah lebih dari 22,8%,
diketahui bahwa sebesar lebih dari 5,5% terdiagnosis hipertensi dan lebih dari
4,7% orang yang terdiagnosis hipertensi atau minum obat (Badan Penelitian
Kota Kupang 2015 yang dibuat Dinas Kesehatan Kota Kupang angka
kejadian hipertensi di Kota Kupang pada tahun 2015 tercatat sebanyak 13.111
(8,7%). Angka ini kemdian meningkat pada tahun 2016 14.535 (8,8%).
2017 yakni sebanyak 21.856 kasus (9,9%) hingga pada tahun 2018 data kasus
masyarakat hasil tekanan darah yang di dapat adalah 160/90 MmHg. Ketika
dan terkadang acuh tak acuh dengan keadaan mereka. Pasien pernah ke
Fasilitas kesehatan untuk menerima obat hipertensi namun pasien tidak lagi
termasuk Indonesia. Hal ini karena secara statistik jumlah penderita yang
terus meningkat dari waktu ke waktu. Berbagai waktu yang berperan dalam
hal ini salah satunya adalah gaya hidup modern. Pemilihan makanan yang
berlemak, kebiasaan aktivitas yang tidak sehat, merokok, minum kopi adalah
beberapa hal yang disinyalir sebagai faktor yang berperan terhadap hipertensi.
hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi, yaitu 83 per
1.000 anggota rumah tangga. Hal tersebut terkait erat dengan pola makan,
anggota keluarga yang sakit, dalam tugas ini keluarga diharapkan mampu
4
kesehatan.
perawat yang dapat diajarkan pada keluarga tanpa kolaborasi. Terapi non
yang banyak. Intervensi non farmakologi yang bisa perawat diajarkan pada
keluarga dalam tekanan darah, yaitu dengan meminum rebusan air daun
darah sistole dan diastole pada klien dengan Hipertensi. Hal ini dibuktikan
dengan terjadi penurunan tekanan darah sistole dan diastole yang dilakukan
wuluh mudah di dapat karena bisa ditanam sendiri. Cara ini merupakan
alternatif yang dapat dilakukan secara mandiri dan mempunyai resiko yang
5
siklo-oksigenasi sebagai anti radang (anti inflamasi) yang diserap. Selain itu
(Pontoh, 2013).
fasilitas kesehatan dan bersikap acuh tak acuh. Dalam hal ini peran perawat
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan
Manusak.
Desa Manusak.
Manusak.
7
1 Bagi Mahasiswa
Hasil karya ilmiah ini dapat berguna sebagai pedoman dalam membuat
Hasil karya ilmiah ners ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penerapan air rebusan daun belimbing wuluh yang dapat diberikan pada
BAB 2
TINJAUAN TEORI
meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih
itu juga para pakar menunjukan stres sebagai tertuduh utama, dan
1) Jenis kelamin
2) Umur
3) Keturunan (genetik)
2010).
4) Pendidikan
2017).
13
1) Obesitas
Prayitno, 2013).
2) Kurang olahraga
kondisi tertentu.
3) Kebiasaan merokok
2014-2015).
14
5) Minum alkohol
menyebabkan stroke.
6) Minum kopi
mmHg.
7) Kecemasan
2.1.4 Patofisiologi
hipertensi.
2012).
B1 B2 B3 B4 B4 B5 B6
Kerusakan vaskuler
Sistim pernafasan Pembuluh darah pembuluh darah Sistim perkemihan Sistem Neurosensori Sistem
pencernaan integumen
Kurang mobilitas fisik Sistemik Perubahan struktur Kehilangan kontrol Rangsangan lapar
sfingter Rangsangan Imobilisasi
menurun
Penyumbatan sistem simpatis fisik
Kemampuan batuk Vasokontriksi
menurun pembuluh darah
Disfusi kandung kemih Anoreksia
Tekanan yang
Merangsang pusat Vasokontriks Peristaltik usus terlokalisir
Produksi secret meningkat inhibitor jantung Sering berkemih, menurun Intake nutrisi
inkontinensia, menurun
Gangguan sirkulasi Otak
Tidak mampu sekresi nokturia Peningkatan
Afterload Defekasi < 1 mgg tekanan arteri
sekret
meningkat kapiler pada kulit
Resistensi pembuluh Ggn.
darah otak menurun Perubahan pola pemenuhan
Ketidakefektifa eliminasi urine Gangguan
Penurunan kebutuhan Terhambatnya aliran darah
n bersihan jalan Fatigue eliminasi alvi
nafas curah jantung (konstipasi)
nutrisi (-) dari
Gangguan rasa kebutuhan tubuh
nyama
Intoleransi Iskemik
aktivitas
Resiko gangguan Nekrosis jaringan epidermis dan dermis
integritas kulit
13
b) Sakit kepala
c) Pusing / migraine
f) Sukar tidur
h) Nokturia
i) Azotemia
(meningkatkan hipertensi).
menyebabkan hipertensi.
(penyebab).
ada DM.
hipertensi.
12) EKG: 12 Lead, melihat tanda iskemi, untuk melihat adanya hipertrofi
13) Foto dada: apakah ada oedema paru (dapat ditunggu setelah
perbaikan ginjal.
CAT scan.
pasien.
2.1.7 Penatalaksanaan
sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi: diet destriksi garam
13
secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr, diet rendah kolesterol dan
Latihan Fisik
empat prinsip yaitu: Macam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti
lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain. Intensitas olah raga yang
baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi
Edukasi Psikologis
Tehnik Biofeedback
untuk mengatasi gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga
a. Tehnik relaksasi
2.1.8 Komplikasi
Efek pada organ, otak (pemekaran pembuluh darah, perdarahan, kematian sel
otak : stroke), ginjal (malam banyak kencing, kerusakan sel ginjal, gagal
praktek keperawatan yang diberikan pada klien sebagai anggota keluarga pada
(WHO, 2014).
13
2.2.1 Pengkajian
diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga.
a. Data Umum
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
kesehatan.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
d. Struktur keluarga
perilaku.
kesehatan.
5) Fungsi keluarga :
bulan.
permasalahan.
permasalahan.
f) Pemeriksaan Fisik
1) Aktivitas / istirahat
monoton
jantung, takipnea
2) Sirkulasi
3) Integritas Ego
4) Makanan / Cairan
5) Neurosensori
13
epistaksis
6) Nyeri/ketidaknyamanan
7) Pernapasan
8) Keamanan
9) Pembelajaran/Penyuluhan
khusus yang didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan
Diagnosa Tujuan
Perencanaan
TUK 2 : mengambil
yang diharapkan
2. Menanyakan kondisi
5. Fasilitasi pengambilan keputusan secara
pasien meningkat
kolaborat
3. Bekerja sama dengan
13
perawatan Edukasi
Kolaborasi
kepada keluarga
keluarga
perawatan
lingkungan rumah
1. Modifikasi lingkungan untuk
meningkat, dengan kriteria
meminimalkan bahaya resiko lingkungan
hasil :
(nis. comimode chair dan pegangan tangan)
obat
13
rumah
1. Ajarkan individu, keluarga dan kelompok
budaya
1. Mengidentifikasi sumber
Edukasi
daya dikomunitas
2.2.4 Implementasi
2.2.5 Evaluasi
oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
perhitungkan.
adopsi), tinggal dalam satu atap yang selalu berinteraksi serta saling
ketergantungan.
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi sosialisasi
individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan
menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam hal ini
c. Fungsi reproduksi
daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk
d. Fungsi Ekonomi
menjadi 8 :
keluarga dalam tahap ini antara lain yaitu membina hubungan intim yang
krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain
anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini yaitu mempunyai lebih banyak
waktu dan kebebasan dalam mengolah minat sosial, dan waktu santai,
lalu.
sakit
kesehatan
lingkungan setempat.
tumbuhan berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah
wuluh memiliki kandungan untuk menurungka tekanan darah antara lain Tanin,
Sulfur, Asam format, Peroksidase, Calium oxalate, Dan kalium sitrat (Junaedi &
Rinata,2013).
13
Belimbing wuluh disebut juga belimbing asam adalah sejenis pohon yang
jenis buah dan obat tradisional. Ekstrak metanol buah belimbing wuluh diantaranya
mengandung alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, fenol, dan triterpenoid. Selain itu
juga diketahui bahwa ekstrak metanol buah belimbing wuluh memiliki aktivitas
menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun A. Bilimbi dan fraksinya memiliki efek
hipoglikemik dan hipolipidemik pada tikus model diabetes tipe I. Ekstrak etanol
penurunan tekanan darah secara signifikan terhadap hewan uji kucing (Hernani,
2009).
Hingga saat ini masih sedikit literatur mengenai analisis fitokimia dari daun
blimbing wuluh ini terutama yang berkaitan dengan antioksidan dan antiinflamasi.
Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menguji senyawa fitokimia,
antioksidan dan antiinflamasi secara in vitro dari ekstrak etanol daun belimbing
wuluh sebagai upaya untuk menemukan salah satu sumber antioksidan alami yang
BAB 3
LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA
3.1 Pengkajian
Agustus 2020, Tempat Praktek : Dusun 1, Desa Manusak, Kec. Kupang Timur.
1. Data Umum
keluarga: Ny. D. S dalam keluarga sebagai kepala keluarga, memiliki dua orang
putri, putri pertamanya sudah menikah dan berkeluarga. Pada status imunisasi
sudah meninggal dan seorang ayah dan ibu yang juga sudah meninggal. Pasien
anak ketiga dari enam bersaudara, pasien mempunyai tiga orang saudara dan
dua orang saudari. Pasien memiliki seorang suami yang sudah meninggal dan
kakek dan neneknya juga telah meninggal dan ayah serta ibunya juga telah
meninggal, suami Ny. D merupakan putra bungsu dari 7 bersaudara yang dimana
ada tiga orang saudari di antara mereka. Ny. D memiliki dua orang putri yang
Tipe keluarga Ny. D adalah Tipe Nuclear Family (Keluarga Inti) terdiri
dari ibu dan anak, suku Timor Leste namun sudah menetap dan menjadi warga
kesehatan, bahasa sehari – hari adalah bahasa Indonesia, agama Kristen katholik,
13
status sosial ekonomi dalam keluarga yang mencari nafkah adalah KK, Sumber
pendapatan keluarga diperoleh dari jasa sebagai penjual sayur dan hasil
dan 1 set kursi tamu dan barang-barang rumah tangga lainnya. Keluarga kadang
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi pada Ny. D yang masih ditingkatkan
hipertensi sejak 10 tahun lalu,Ny S menagatakan terasa pusing, leher tegang , dan
pandangan kabur ketika banyak mengkonsumsi daging, pada saat dikaji TD : 160:
pernah mengonsumsi obat namun putus di tengah jalan. Ny.D tidak mngetahui
sanitasi yang baik . rumah Ny. D memiliki ruang tamu, 2 kamar tidur, ruang tengah,
dapur, dan kamar mandi/wc dengan penggunaan air sumur bor dan sanitasi yang
yang sekarang sudah 21 tahun sejak 1997 dan tidak pernah berpindah-
rumah Tangga, d) Nilai atau norma keluarga: Keluarga saat mau pergi
4. Struktur Keluarga
2. Nilai atau norma keluarga : keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang
mengatur demikian pula dengan sehat dan sakit juga sudah ada yang mengatur
5. Fungsi Keluarga
yang sakit langsung dibawa ke petugas kesehatan atau RS. Fungsi sosialisasi :
setiap hari keluarga selalu melakukan aktivitas seperti biasa berkebun dan anaknya
mendapatkan obat, namun obat yang diminum putus di tengah jalan. Keluarga
memisahkan makanan yang akan dimakan oleh Ny D dan takaran makan pun
disesuaikan.
panjang : Ny. S kawatir karena tekanan darah tinggi, Kemampuan keluarga untuk
yang ada
menderita hipertensi dapat mengetahui cara penanganan dan dapat dikontrol dengan
baik.
13
8. Kemandirian keluarga
Keluarga mampu merawat pasien hipertensi dengan cara memeberikan air rebusan
daun belimbing.
Tanda-tanda vital
1. Suhu : 37°C
2. Nadi : 85 x/menit
3. Pernafasan : 20 x/menit
.HEAD TO TOE
pendengaran normal
4. Dada : simetris
ANALISA DATA
meringis.
tidak tepat.
2 Ds : - Pemeliharaan kesehatan tidak
Do :
efektif
- Pasien kurang beraktifitas
Diagnos
a
1. Data mayor : D.0117 Manajemen kesehatan L.1211 TUK 1 : Keluarga I.12383 Edukasi Kesehatan
kesepakati
3. Berikan
kesempatan untuk
bertanya
13
Edukasi
1. Jekaskan faktor
mempengaruhi
kesehatan
2. Ajarkan perilaku
sehat
3. Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
1. Keinginan 1. Fasilitasi
Untuk mengklarifikasi
menentukan mengungkapkan
yang diharapkan
5. Fasilitasi
pengambilan
keputusan secara
kolaborat
6. Fasilitasi hubungan
antara pasien,
keluarga, dan
13
tenaga kesehatan
lainnya
Edukasi
1. informasikan
alternatif solusi
secara jelas
2. Berikan infomasi
yang diminta
pasien
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan
tenaga kesehatan
lain dalam
menfasilitasi
pengambilan
13
keputusan
L.1312 TUK 3 : memberi I.14525 Pelibatan keluarga
pasien keputusan
perawatan
Edukasi
1. Jelaskan kondisi
pasien kepada
keluarga
2. Infomasikan
tingkat
ketergantungan
pasien kepada
keluarga
13
3. Infomasikan
harapan pasien
kepada keluarga
4. Anjurkan keluarga
bersikap asertif
dalam perawatan
Anjurkan keluarga
terlibat dalam
perawatan
L.1426 TUK 4 : I.14513 Manajemen
memodifikasi keselamatan
rumah meminimalkan
kegawat tangan)
meningkat keamanan
4. Hubungi pihak
berwerang sesuai
masalah komunitas
(mis. Puskesmas)
Edukasi
1. Ajarkan individu,
keluarga dan
kelompok risiko
tinggi bahaya
lingkungan
L.0907 TUK 5 : keluarga I.12435 Edukasi perilaku
memanfaatkan Observasi
dikomunitas memperhatikan
untuk 1. Informasikan
4. Memanfaatkan masyarakat
untuk menggunakan
informasi 3. Ajarkan
manentukan
perilaku spesifik
(mis. keinginan
mengunjungi
fasilitas
kesehatan)
4. Ajarkan pencarian
dan penggunaan
sistem faslitas
13
pelayanan
kesehatan.
keperawatan
Pemeliharan kesehatan Tuk 1 : keluarga mampu S : keluarga mampu menjelaskan
kesehatan perawatan
analitas
diminta pasien.
rumah hipertensi
13
BAB 4
ANALISIS SITUASI
Bab ini berisi tentang analisis situasi yang terkait dengan pelaksanaan
dilakukan meliputi tentang profil lahan praktek, analisis hasil pengkajian, masalah
Kupang Timur dan disebut dusun Tatelek. Sebagai salah satu dusun terjauh dengan
jarak kurang lebih 7 km dari pusat desa (Kantor Desa Pukdale) tentu mengalami
ini menjadi desa pada tahun 2004 telah ada upaya dari Pemdes Pukdale dan
dijawab oleh pemerintah kabupaten dan saat itulah secara resmi dusun 1
dimekarkan menjadi desa devenitif dan dinamakan Desa Manusak hingga sekarang.
Batas administrasi desa dan luas wilayah, Desa Manusak merupakan 1 dari
13 wilayah desa dan kelurahan yang berada di kecamatan Kupang Timur. Desa
13
Manusak merupakan desa pemekaran dari desa Pukdale yang mulai dimekarkan
sejak tahun 2005 dan devenitif pada tahun 2006. Luas wilayah desa mencapai 2.500
ha. Jarak dari kota kecamatan 7 km. Jarak dari kota kabupaten 5 km.
Satu sebanyak 203, sedangkan populasi di Dusun Satu Desa Manusak sebanyak 902
darah meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh
hipertensi yaitu: Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg, sakit kepala,
Hasil pengkajian dari kasus yang telah digambarkan pada bab sebelumnya
Puskesmas dan memberikan obat untuk mengontrol tekanan darah tapi saat obat
habis pasien sudah tidak mengontrol tekanan darah ke faskes dan tidak lagi
mengonsumsi obat. Ketika pasien mengeluh sakit kepala atau tegang di bagian
oleh kakaknya. Tapi gejala yang timbul seperti sakit kepala, pusing dan tegang
tekanan darah pada keluarga Ny. D tidak maksimal untuk memulihkan kondisi
banyak tuntutan dan konflik keluarga, yang dimana salah satu kondisi klinis
masalah difokuskan pada 5 tugas utama keluarga yaitu keluarga mampu mengenal
kesehatan, keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga mampu
fasilitas kesehatan, salah satu intervensi yang dapat diberikan untuk menangani
Belimbing Wuluh.
dengan memberikan air rebusan daun belimbing wuluh. Dengan waktu pemberian
dua kali dalam sehari yaitu pagi hari dan malam hari. Sebelum dilakukan
pemberian terapi, pasien diukur tekanan darahnya terlebih dahulu dan didapatkan
hasil 160/90 mmHg. Setelah diberikan terapi, diukur lagi tekanan darahnya dan
didapatkan hasil 150/90 mmHg. Pemberian terapi ini dilakukan selama beberapa
minggu dengan takaran yang sesuai bersadarkan SOP. Setelah lima kali diberikan
terapi tekanan darah Ny. D mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu
140/80 mmHg.
yang cukup baik untuk klien Ny. D. Bisa dikatakan bahwa terapi yang dilakukan
sangat berhasil untuk mengontrol tekanan darah tinggi yang dialami klien.
Penggunaan bahan herbal sebagai terapi sangat dibutuhkan karena memiliki khasiat
yang ampuh dan alami sehingga meminimalisir terjadinya risiko yang berbahaya
terhadap klien.
pengaruh pemberian air rebusan daun belimbing wuluh terhadap penurunan tekanan
darah pada lansia penderita hipertensi menunjukan terdapat pengaruh pemberian air
rebusan daun belimbing wuluh terhadap penurunan tekanan darah sistole dan
13
diastole pada klien dengan Hipertensi. Hal ini dibuktikan dengan terjadi
penurunan tekanan darah sistole dan diastole yang dilakukan pre test dan post test.
sebagian besar merupakan lansia dengan usia 60-69 tahun dengan jumlah 12 orang
(63,2%). Pada pre test berdasarkan tekanan darah sistolik sebelum pemberian air
rebusan daun belimbing wuluh diketahui bahwa sebagian besar dari responden
Sedangkan tekanan darah diastolik sebelum pemberian air rebusan daun belimbing
wuluh diketahui bahwa Sebagian besar dari responden mempunyai tekanan darah
dilihat bahwa Sebagian besar dari responden mempunyai tekanan darah sistolik
pemberian air rebusan daun belimbing wuluh dilihat bahwa Sebagian besar dari
Penelitian berikut menunjukan pemberian terapi air rebusan daun belimbing efektif
dapat merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga juga harus mampu mengenal
individu keluarga dan kelompok resiko tinggi bahaya lingkungan bagi klien
salah satu alternatif yang sangat mudah. Klien harus memeriksakan diri ke faskes
untuk mengontrol tekanan darah atau mengukur tekanan darah sehingga tidak
Memanfaatkan faskes juga bisa dilakukan dan dapat membantu seperti diberikan
penyakit yang tidak menular namun tidak dapat diobati atau tetap ada seumur
hidup.
13
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Nuclear Family (Keluarga Inti) terdiri dari ibu dan anak, suku bangsa Timor Leste,
Tahap Perkembangan keluarga saat ini adalah Tahap keenam keluarga dengan
melaksanakan fungsi keluarga dengan baik, yang terdiri dari 5 tugas keluarga.
darah pada keluarga Ny. D tidak maksimal untuk memulihkan kondisi kesehatan
keluarga, yang dimana salah satu kondisi klinis terkait adalah Hipertensi
merawat pasien Hipertensi dengan cara meminum air rebusan daun belimbing
fasilitas kesehatan
13
belum. Setelah diberikan terapi air rebusan daun belimbing wuluh sebanyak 4 kali
tekanan darah Ny. D mulai menunjukkan penurunan dan dapat dikontrol dengan
baik.
5.2. Saran
dapat memberikan saran terkait hasil pemberian asuhan keperawatan keluarga pada
mencari terapi yang lain guna dapat menambah referensi dalam dunia
penyakit Hipertensi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. (2018). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS Indonesia Tahun
2018. Jakarta: Depkes RI
Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2018. Profil Kesehatan Propinsi Nusa
Tenggara Timur tahun 2017. Jawa Tengah: Dinkes Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
Manawan, AA, Rattu, AJM, Punuh, MI 2016, ‘Hubungan antara Konsumsi Makanan
dengan Kejadian Hipertensi di Desa Tandengan Satu Kecamatan Eris
Kabupaten Minahasa’, Jurnal Ilmiah Farmasi, vol.5, no.1, hlm.340 347
(Online Portal Garuda).
Pontoh, L. W., Kandou, G. D., & Mayulu, N. (2016). Hubungan Antara Obesitas,
Konsumsi Natrium, Dan Stres Dengan Kejadian Hipertensi Pada Orang
Dewasa Di Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa. Paradigma, 4(2).
Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2018. Dinas Kesehatan Kota Kupang.
Rosa, R. (2016). Gambaran Faktor Dominan Perilaku Pra Lansia (45-54 Tahun) Dalam
Mencegah Hipertensi di Desa Pegerwojo, Kabupaten Jombang.
13
World Health Organization (WHO). 2013. Data Hipertensi Global. Asia Tenggara:
WHO.