SISTEM PEMUTAR
( ROTATING SYSTEM )
78
79
c. Dua alat penting yaitu, kelly bushing (digunakan untuk memutar rangkaian
pipa bor) dan rotary slip (digunakan untuk menggantungkan rangkaian pipa
bor). Kunci utamanya adalah meja putar.
d. Meja putar, master bushing dan kelly bushing digunakan bersama-sama
untuk memutar rangkaian pipa bor. Meja putar, master bushing dan rotary
table digunakan untuk menggantung rangkaian pipa bor di dalam lubang
pada saat menyambung/melepas section drillpipe dengan bantuan “make-up
and break-out tongs”.
4.1.1.1. Meja Putar ( Rotary Table )
Meja putar berfungsi untuk :
a. Meneruskan gaya putar dari drawwork ke rangkaian pipa bor melalui kelly
bushing dan kelly.
b. Menahan pipa bor dalam lubang pada saat penyambungan atau pelepasan
pipa bor dilakukan. Kecepatan meja putar dapat diatur oleh seorang
drillerman dengan beberapa handle yang ada di drawwork (driller console).
Hubungan rotary table dengan prime mover ada dua macam :
1. Hubungan dengan rantai ke drawwork
2. Hubungan langsung ke prime mover
4.1.1.2. Master Bushing
Master bushing merupakan alat yang dapat dilepas dari rotary table.
Fungsinya untuk meneruskan putaran rotary table ke kelly bushing. Master
bushing berfungsi sebagai dudukan (penempatan) kelly bushing atau rotary slip.
4.1.1.3. Kelly Bushing
Kelly bushing selama operasi pemboran berlangsung berfungsi untuk
meneruskan putaran dari rotary table ke rangkaian pipa bor dan juga memberikan
tenaga vertikal bagi drill string.
4.1.1.4. Rotary Slips
Jika rotary slip dimasukkan ke dalam master bushing, maka rotary slip
akan berfungsi sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat dilakukan
penyambungan atau pelepasan section rangkaian pipa bor.
80
Kelly bushing berfungsi untuk meneruskan gaya putar (torsi) dari meja putar
ke kelly dan selanjutnya keseluruh rangkaian pipa bor. Selama kelly ini tidak
dipergunakan (dilepas) misal pada waktu mencabut string, maka kelly ini
dimasukkan ke dalam rat-hole yang terdapat di lantai bor. Dalam keadaan ini
kelly bushing selalu ikut terbawa demikian pula swivelnya.
4.1.2.2.1. Upper Kelly Cock
Merupakan suatu valve yang dipasang diantara swivel dan kelly. Fungsi
utamanya (pada saat tertutup) adalah untuk menjaga agar tidak terjadi tekanan dari
lubang bor yang bertekanan tinggi.
4.1.2.2.2. Lower Kelly Cock (Mud Silver Valve)
Mempunyai valve otomatis atau manual berfungsi untuk menahan cairan
pemboran dalam kelly pada saat dilakukan penyambungan.
4.1.2.3. Drill pipe
Merupakan bagian rangkaian pipa bor yan terpanjang, artinya jumlahnya
paling banyak dalam satu rangkaian drill string untuk mencapai kedalaman
lubang bor yang diinginkan. Fungsi utama drill pipe adalah untuk :
a. Menghubungkan kelly dengan drill collar dan mata bor di dasar lubang bor.
b. Memberikan rangkaian panjang pipa bor, sehingga dapat menembus formasi
yang lebih dalam.
c. Memungkinkan naik-turunnya mata bor.
d. Meneruskan putaran dari meja putar ke meja bor.
e. Meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata bor.
4.1.2.3.1. Penyambung Drill Pipe
Setiap section atau joint drill pipe standart mempunyai tiga bagian pokok,
yaitu: tube (pipe), dan dua tool joint pada kedua ujungnya.
Tool joint terdiri dari dua jenis :
a. Pin connection : Tool joint pada bagian bawah drill pipe (DP) dimana ulir
dibuat pada bagian luar, disebut “PIN”
b. Box connection : Tool joint pada bagian atas drill pipe (DP) dimana ulir
dibuat pada bagian dalam, disebut “BOX”
82
Dengan demikian diharapkan laju penembusan akan cepat, lubang bor yang
lurus dan kerusakan drill pipe kecil. Diperlukan perhitungan khusus dalam
penyesuaian WOB dengan kecepatan putar (RPM) sehingga tujuan tersebut dapat
tercapai.
4.1.2.4.1. Karakteristik Drill Collar
a. Perbedaan antara drill pipe dengan drill collar :
Perbedaan pokoknya terletak pada ukuran, berat dan strength. Pada gambar
terlihat drill collar tidak mempunyai tool joint, karena drill collar dindingnya
tebal, sehingga ulir cukup dibuat pada dindingnya sendiri.
b. Standart drill collar parts
c. Ukuran drill collar :
Biasanya mempunyai panjang 30 ft atau kurang.
Tebal dindingnya 3 ½ inch atau lebih.
Berat lebih dari 3 ton.
Di bawah batang bor dapat dipakai 2 – 60 drillcollar.3
4.1.2.4.2. Jenis - Jenis Drill Collar
1) Standart drill collar, mempunyai permukaan yang halus dengan tiap box
connection terletak pada top dan tiap pin connection terletak pada bottom.
2) Spiraled drill colar, mempunyai permukaan beralur seperti spiral,
digunakan pada kondisi khusus untuk mencegah terjadinya differential well
sticking.
3) Zipped drill collar, permukaannya terdapat ceruk ( lekukan ) yaitu pada
bagian ujung atas drill collar dan dipergunakan untuk menjaga
keseimbangan.
4.1.3. MATA BOR (BIT)
Mata bor merupakan ujung bawah dari rangkaian pipa bor yang langsung
menyentuh formasi, dengan fungsi untuk menghancurkan dan menembus formasi,
dengan cara memberi beban dan tenaga putar pada mata bor.
Bagian – bagian dari mata bor :
1)Shank, merupakan suatu alur (threaded pin), dimasukkan ke dalam box
connection pada bottom drill collar atau bit sub di bawah drill collar.
84
2)Bit lugs, merupakan peralatan yang berfungsi untuk dudukan poros dan
cones.
3)Cones, merupakan roda-roda bergigi (gerinda) yang berputar pada mata bor.
4)Fluid passageway (jets), merupakan nozzle yang terdapat pada bottom bit
berfungsi untuk menyemprotkan lumpur bor langsung ke formasi.
Jenis-jenis mata bor ada 4, yaitu :
4.1.3.1. Drag Bit
Drag bit ini tidak mempunyai roda-roda yang dapat bergerak dan membor
dengan gaya keruk dari blande-nya (seperti pisau). Pada masa yang lampau,
biasanya untuk pemboran permulaan, dilakukan dengan bit ini, tetapi dewasa ini
telah digeser oleh roller- cone bit.
Letak jet nozzle pada drag bit ini dirancang agar supaya lumpur yang keluar
dari rangkaian pipa bor langsung menyemprot blande-nya, hal ini dimaksudkan
agar blande-nya tetap bersih pada waktu mengebor.
Drag bit biasanya digunakan untuk membor formasi lunak dan plastik
(lengket). Blande drag bit dibuat dari macam baja paduan dan pada bagian muka
(faced) yang keras pada umumnya diperkuat dengan tungsten carbite. Persoalan-
Persoalan - persoalan yang timbul dalam penggunaan drag bit adalah :
Lubang bengkok.
Lubang berdiameter kurang dari yang diminta (undergauge).
Balling (bit dilapisi padatan) pada pemboran formasi shale.
Lubang bengkok dapat dikurangi dengan perhitungan pemakaian drill
collar, sedang undergauge dapat dikurangi dengan membuat otomatis pada
nozzle, dimana bila bitnya rusak, nozzle bertumpu pada lubang dan tertutup secara
otomatis. Sehingga menaikkan tekanan pompa dipermukaan. Balling dapat
dikurangi dengan menggunakan jet nozzle pada blande-nya.
4.1.3.2. Roller-Cone (Rock Bit)
Roller-Cone adalah bit yang mempunyai kerucut (cone) yang dapat berputar
untuk menghancurkan batuan. Bit ini pertama kali didesain oleh Howard R.
Houghes (1909) dan hingga sekarang banyak dipergunakan untuk pemboran di
lapangan minyak. Pada masing-masingnya terdapat gigi. Jika diperhatikan secara
85
seksama maka bentuk gigi tersebut untuk setiap bit berbeda. Gigi yang panjang
dan jarang letaknya atau sedikit jumlahnya digunakan untuk formasi batuan lunak.
Sedang gigi-gigi yang pendek dan rapat letaknya adalah digunakan untuk formasi
medium hard atau hard (keras).
Umumnya jumlah coner pada setiap bit adalah tiga, setiap cone mempunyai
sumbu yang berbeda, setiap as-nya berpotongan pada satu titik. Panjang jarak
gigi-gigi serta pola dari bit dibuat untuk memperoleh laju pemboran yang tertinggi
dengan minimum pengaruh balling pada gigi tersebut.
Roller cone bit ada dua macam :
a. Steel tooth bit (Milled tooth bit)
Merupakan satu diantara jenis mata bor (bit) yang paling banyak dipakai,
dikenal dari gigi-gigi pemotongnya yang dibentuk dengan jalan menggiling
atau memotong conenya, sehingga menjadi gigi. Gigi – gigi ini berbentuk
runcing.
b. Insert bit (Tungsten carbite bit)
Gigi-gigi dibuat dari karbit tungsten yang tahan keausan. Jadi Materialnya
lebih keras dari pada cone nya. Biasanya mata bor jenis ini digunakan untuk
menembus lapisan yang paling keras atau paling abrasif.
4.1.3.3. Diamond Bit
Pengeboran dengan diamond bit ini sifatnya bukan penggalian (pengerukan
dengan gigi berputar), tetapi diamond bit ini membor batuan berdasarkan
penggoresan dari butir-butir intan yang dipasang pada matrix besi (carbite)
sehingga menghasilkan laju pemboran yang relatif lambat. Kontak langsung
antara intan-intan dengan formasi menyebabkan kerusakan yang cepat karena
panas yang ditimbulkan. Pemakaian intan dipertimbangkan karena intan
merupakan zat padat yang sampai sekarang dianggap paling keras dan abrasif.
Pada prakteknya diamond bit jarang atau tidak selalu digunakan di lapangan.
Keistimewaan dari diamond bit ini adalah mempunyai umur pemakaian yang
relatif panjang (awet) sehingga mengurangi frekuensi roundtrip, dengan demikian
biaya pemboran dapat diperkecil.
Core Bit merupakan mata bor untuk membuat core ( inti batuan ). Bagian
mukanya ada yang berupa bola – bola bergerigi tapi ada juga yang tidak dan
berjenis Diamond Core Bit. Bagian dari bit ini berlubang sehingga akan terbentuk
suatu silinder batuan (core) lewat lubang itu. Core bit digunakan bila diperlukan
suatu sampel batuan sehingga tidak selalu dipakai untuk menembus formasi.
Nozzle terdapat disetiap titik di ujungnya untuk tempat keluarnya lumpur
pemboran.
4.1.4. SPECIALIZED DOWN – HOLE TOOLS
Specialized Down-Hole Tools merupakan peralatan khusus yang digunakan
sebagai “bottom hole asembly” pada rangkaian pipa bor. Peralatan ini digunakan
untuk mengontrol kerja bit selama operasi pemboran berlangsung.
Ada tiga jenis “Specialized Down-Hole Tools”, yaitu :
1) Stabilizer.
2) Rotary reamers.
3) Shock absorbes (shock subs).
Sebagai contoh, stabilizer merupakan peralatan yang paling efektif untuk
mempertahankan lubang bor dapat selurus mungkin (vertikal). Down-Hole Tools
juga digunakan untuk mempertahankan pembelokan lubang, bila lokasi lubang
harus dialihkan misal pada saat harus dilakukan “Side tracking” disekitar “Fish”
(Undertable object in the well bore).
4.1.4.1. Stabilizer
Stabilizer digunakan sebagai “bottom hole assembly” untuk menjaga
kestabilan bit dan drill collar dalam lubang bor selama berlangsung operasi
pemboran. Pada umumnya stabilizer di gunakan untuk tujuan sebagai berikut :
Untuk menungkatkan penembusan (increased penetration). Stabilizer akan
memberikan WOB yang lebih besar pada drill collar sehingga
meningkatkan laju pemboran (penetration rate)
Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya patah lelah (fatique) pada
sambungan drill collar.
Untuk mencegah terjadinya “well sticking”. Stabilizer dapat menahan
permukaan rangkaian pipa bor tetap tidak menyentuh didding lubang bor.
87
Coil ini menggantikan fungsi drill string. Unit – unit pelengkap juga tetap ada,
seperti BOP System, dan lain – lain. Hanya saja, jika menggunakan coiled tubing
maka tidak diperlukan menara bor lagi, melainkan sebuah Coiled Tubing Unit
(truk pengangkut, reel tempat menggulung coil dan sebagainya ).
Keuntungan dari pengeboran dengan coiled tubing :
1) Peralatan di atas permukaan tidak memerlukan lahan luas, sehingga dapat
mengurangi biaya pengangkutan.
2) Tanpa penyambungan pipa sehingga
Mempertahankan kestabilan lubang bor.
Mengurangi waktu round trip.
Menjaga keselamatan dan lingkungan.
Kerugian dari pengeboran dengan coiled tubing :
a. Tanpa rotasi pipa sehingga,
Membuat pengeboran berarah lebih sulit, sehingga perlu special down
hole tools.
Menambah beban tegangan pipa.
Menambah kemungkinan patah.
b. Diameter pipa terbatas, ukuran pipa yang besar sebenarnya tersedia tetapi
masa pakainya lebih pendek dari yang ukuran kecil.
4.1.6. DOWN HOLE MOTOR
Down Hole Motor adalah pemutar pahat bor yang berada sedekat mungkin
dengan pahat bor, sehingga rangkaian pemboran tidak perlu berputar selama
mengebor kecuali pahat bor. Bekerjanya alat ini karena ada aliran cairan
pemboran; makin kuat aliran cairan pemboran akan menambah kecepatan
berputarnya pahat bor.
4.1.7. TOP DRIVE SYSTEM
Sejalan dengan perkembangan teknologi, sekarang sudah banyak dipakai
suatu alat gabungan (sistem angkat dan rotary), yaitu yang dikenal dengan Top
Drive System. Dengan top drive, maka tidak diperlukan lagi kelly bushing dan
kelly. Alat ini merupakan suatu unit yang menggabungkan traveling block, swivel,
hook, yang ditambah dengan motor pemutar. Unit ini dapat bergerak naik turun
89
pada suatu unit rel (guide runner) di sepanjang menara. Link dan elevator juga
tetap tergantung di samping bawah unit ini. Keuntungan penggunaannya antara
lain adalah mempercepat waktu penyambungan pipa dan proses round trip.
90
Gambar 4.1.
Swivel
( www.rigzone.co/upload/swivel.html/)
91
Tabel IV-1.
Spesifikasi Swivel
Model Number SL 150 SL 250 SL 500 SL 650
Max Static Load (lbs) 300,000 500,000 1,000,000 1.300.000
max Speed (rpm) 300 300 300 800
Max Working
Pressure (psi) 5,000 5,000 5,000 5,000
Stem ID (in) 2 3 3 3
Overall Dimention 99X30X3 113X40X3 120X43X3 120X43X3
(in) 3 2 8 8
Weight (lbs) 2,956 4,956 5,952 8,818
Gambar 4.2.
Kelly
(www.alibaba.com)
Tabel IV-2.
93
Spesifikasi Kelly
Length Top Upset Bottom Drive Section
Upset Bo
Nomin Drive O
Overal API box Right re
al Size Sectio .
l leertrend Hand I.D
n D
O.D
7 1 106
3 40 37 6 5/8 3 3/8 3 3/8 3
3/4 1/2 0
5 1
3 40 37 4 1/2 3 3/8 3 3/8 3 570
3/4 1/2
3 3
7 1 113
3½ 40 37 6 5/8 4 1/8 15/1 1/
3/4 3/4 0
6 2
3 3
5 1 114
3½ 40 37 4 1/2 4 1/8 15/1 1/
3/4 3/4 0
6 2
4 4
7 2 165
4¼ 40 37 6 5/8 4 3/4 25/3 1/
3/4 1/4 0
2 4
4 4
5 2 212
4¼ 40 37 4 1/2 4 3/4 25/3 1/
3/4 1/4 0
2 4
5 5
7 213
5¼ 40 37 6 5/8 6 3 29/3 1/
3/4 0
2 4
5 5
7 3 292
5¼ 40 37 4 1/2 6 1/8 29/3 1/
3/4 1/4 0
2 4
5 5
287
5¼ 54 51 6 5/8 7¾ 6 3 29/3 1/
0
2 4
5 5
7 3 285
5¼ 54 51 6 5/8 6 1/8 29/3 1/
3/4 1/4 0
2 4
94
5
7 3 285
6 40 37 6 5/8 7 29/3 6
3/4 1/2 0
2
6
7 3 387
6 40 37 6 5/8 7 13/1 6
3/4 1/2 0
6
6
7 3 387
6 54 51 6 5/8 7 13/1 6
3/4 1/2 0
6
6
7 3
6 54 51 6 5/8 7 13/1 6
3/4 1/2
6
Gambar 4.3.
Master Bushing
(www.jereh-petroleum.com)
96
Tabel IV-3.
Spesifikasi Master Bushing
Rotary table size Handling tubular
Bushing type
(in) OD( in)
17.1/2(18)
20.1/2
Square driving-Split
23
27.1/2
2.3/8~8.5/8
MSS 17.1/2(18)
Square driving- 20.1/2
22
Integral 23
27.1/2 2.3/8~10.3/4
20.1/2
MSPC Pin Driving-integral 23 2.3/8~8.5/8
27.1/2
17.1/2
MDSP Pin Driving-split 18 2.3/8~8.5/8
20.1/2
23
MSP Pin Driving-split 2.3/8~8.5/8
27.1/2
MPC
Pin Driving 37.1/2 2.3/8~13.3/8
H
Gambar :
Gambar 4.4.
Kelly Bushing
( www.tx1st.com)
98
Tabel IV-4.
Spesifikasi Kelly Bushing
For 3 ½” For 4 ¼” For 5 ¼”
For 6” Kelly
Kelly Kelly Kelly
No.
Item
Reg. Part Wt. Part Wt. Part Wt. Part
Wt. Lbs.
No. Lbs. No. Lbs No. Lbs. No.
Rolle
855- 8555- 855- 855-
r 3 120 108 90 85
5022 5021 5004 500
Only
Rolle
7991 7991- 7991- 7991
r
3 -A- 3 A- 3 A- 3 -A- 3
Bear
5060 5061 5061 5061
ing
Rear
855- 8555- 8555- 855-
Bush 6 7 7 7 18
5001 5001 5001 5001
ig
99
Gambar. 4.5.
Rotary Drive
(http://www.cmeco.com)
100
Tabel IV-5.
Spesifikasi Rotary Drive
Items
G.W
101
Gambar 4.6.
Top Drives
(www.osha.gov)
s
102
Tabel IV-6.
Spesifikasi Top Drives
Model 500 Model 750 Model 1000
Hoisting
500 short tons 750 short tons 1000 short tons
capacity
Drilling capacity 500 short tons 750 short tons 1000 short tons
Up to 37,5000 ft- Up to 72,000 ft- Up to 90,000 ft-
lbs lbs lbs
Continuous Continuous Continuous
Torque; Torque; Torque;
straight drive
0-250 RPM 0-150 RPM 0-150 RPM
variable AC
Up to 55,000 ft- Up to 108,000 ft- Up to 135,000 ft-
motor
lbs lbs lbs
Intermittent Intermittent Intermittent
Torque; Torque; Torque;
0-125 RPM 0-150 RPM 0-150 RPM
Static brake
35,000 ft-lbs 57,000 ft-lbs 75,000 ft-lbs
capacity
Circular grabs
assembly 75,000 ft-lbs 90,000 ft-lbs 110,000 ft-lbs
capacity
Mud passage
3" 4" 4"
@7500 psi
IBOPs, air-
actuated upper
& 15,000 psi 15,000 psi 15,000 psi
manual-actuated
lower
Rotary stem 6-5/8" regular RH 8-5/8" regular RH 8-5/8" regular
connection pin pin RH pin
Hook weight 40,000 lbs 100,000 lbs 125,000 lbs
24' w/108" 30' w/120" 32' w/108"
Height
elevator bails elevator bails elevator bails
Width x depth 5' x 5' 9' x 6' 9' x 6'
103
Gambar 4.7.
Rotary Slip
(www.rigzone.com)
104
Tabel IV-7.
Spesifikasi Rotary Slip
Model Slip Body Size (in) API Pipe Size O.D
82 110 3–½ 2 – 3/8
82 210 4–½ 3–½
82 310 5 4
82 410 5– ½ 4½
Gambar 4.8.
Drill Pipe
( www.rigzone.com)
Tabel IV-8.
Spesifikasi Drill Pipe
106
Gambar 4.9.
Heavy Weight Drill Pipe
(www.rigzone.com)
Tabel IV-9.
Spesifikasi Heavy Weight Drill Pipe
108
SIZE CONNECTION
3-1/2 SH 2- 7/8 IF
37316 3-1/2 IF
4 NC40
4 HT40
37347 NC 46
37347 XT-M46
5 NC 50
37377 5-1/2 FH
37377 HT55
39575 XT57
39604 6-5/8 FH
Gambar 4.10.
Drill Colar Standar
(www.rigzone.com)
Tabel IV-10.
Spesifikasi Drill Colar Standar
Drillcolla Outside Bore Length, ft Bevel Beanding
110
strength
r Number Diameter Ft + 1/16 Diameter
ratio
NC 23 –
3 1/8 1¼ 30 3 2.57 : 1
31
NC 26 –
35 (2 3/8 3½ 1½ 30 3 17/64 2.42 : 1
IF)
NC 31 –
41 (2 7/8 4 1/8 2 30 3 61/64 2.43 : 1
IF)
NC 44 –
6 2¼ 30 OR 31 5 11/16 2.49 : 1
60
NC 44 –
6 2 13/16 30 OR 31 5 11/16 2.84 : 1
60
NC 44 –
6¼ 2¼ 30 OR 31 5 7/8 2.91 : 1
62
NC 46 –
6¼ 2 13/16 30 OR 31 5 29/32 2.63 : 1
62 (4IF)
NC 46 –
6½ 2¼ 30 OR 31 6 3/32 2.76 : 1
65 (4IF)
NC 46 –
6½ 2 13/16 30 OR 31 6 3/32 3.05 : 1
65 (4IF)
NC 46 –
6¾ 2¼ 30 OR 31 6 9/32 3.18 : 1
67 (4IF)
Gambar 4.11.
Non Magnetic Drill Collar
(http://en.krchina.com)
Tabel IV-11.
Spesifikasi Non Magnetic Drill Collar
Gambar 4.12.
Drill Collar Spiral
(www.alibaba.com)
Tabel IV-12.
Spesifikasi Spiral Drill Collar
Drill Collar Elevator Slip Recess Elevator Recess
Spiral Recess Diameter Radius
Diameter Diameter (in) (in)
(in) (in)
4 1/8 3 11/16 3¾ 1/8
4¾ 4¼ 4 3/8 1/8
5 4½ 4 5/8 1/8
6 5 3/8 5½ 1/8
114
6¼ 5 5/8 5¾ 1/8
6½ 5 7/8 6 1/8
6¾ 6 6¼ 3/16
7 6¼ 6½ 3/16
7¼ 6½ 6¾ 3/16
7¾ 7 7¼ 3/16
8 7¼ 7½ 3/16
8¼ 7½ 7¾ 3/16
9 8 1/8 8½ ¼
9½ 8 5/8 9 ¼
9¾ 8 7/8 9¼ ¼
10 9 1/8 9½ ¼
11 10 1/8 10 ½ ¼
115
Gambar 4.13.
Roller Cone Bit
(www.oil-equipment.cn/)
116
Tabel IV-13.
Spesifikasi Roller Cone Bit
Normal
Rotary
WOB Cutting Applicable
Bit type Speed
kN/mm structure formation
(rpm)
(bit dia.)
Hardfaced gage Very soft with
and all tooth low
surfaces, compressive
improved steel strength and
tooth shape and high
W111 0.20~0.70 200~80
build up drillability,
welding such as soft
material, and shale, clay
high cutter and salt bed,
exposure etc.
Hardfaced gage
and all tooth
Soft with low
surfaces,
compressive
improved steel
strength and
tooth shape and
high
W121 0.20~0.70 200~81 build up
drillability,
welding
such as shale,
material, and
clay and salt
relatively
bed, etc.
higher cutter
exposure
Soft to
Hardfaced gage medium soft
and all tooth or soft with
surfaces, and harder
improved steel stringers,
W131 0.20~0.70 200~82
tooth shape and such as soft
build up limestone,
welding sandstone,
material and hard
shale, etc.
117
Gambar.4.14.
Polycrystalline Diamond Compact Bits
(www.tx1st.com)
118
Tabel IV-14
Spesifikasi Polycrystalline Diamond Compact Bits
Bit Cutter Cutter Crown Profile Additional
Series Densit Dimensions Characteristics
y
B PD 1(low) Cod PDC 1 Short Round T Complex
C 9 (high) e Cutter Enhanced
Bits (in)
1 2 4 Middl M Milling
e Head
B Bi-center Bit
2 1.5 E Offset
Center Bit
3 1 7 Long ST Side
Tracking Bit
4 3/4 HZ Horizontal /
Directional
Drilling Bit
6 1/2 2 Short Parabolic S Steel Body /
Spiral Water
Course (ND)
8 3/8 G Non-
Standard /
Enhanced
Gage
Protection
119
Gambar. 4.15.
Diamond Bit
( www.tx1st.com)
120
-
Tabel IV-15.
Spesifikasi Diamond bit
Di Dia Jou
Uns
am mo IAD IA Seal IA rna IAD
HI eale
on nd C DC ed DC l C
Formation Typ d
d qu cod cod bear cod bea cod
e bear
siz alit e e ing e rin e
ing
e y g
Medium 525 1/5 P. D46 OW 221 XC 231 J55 625
hard M 1 C, 231 M44 233 , 627
Calcareous WO 1 J55
sand M4, 223 R 657
Siliceoesb M4L S23 F63
Limestone 1/7 234 , 647
Dolomite Y22, ST2 F64
end Y23
Pressure H88 F5,
Compacted V2, 57
Formation T2
5JS
,
H8
8F
121
Gambar 4.16.
Drag Bit
(www.bitbrokers.co)
122
Tabel IV-16
Spesifikasi Drag Bit
IADC Available Weight (lbs/in.bit Rotary Speed
Bit Type
Code Bearing diameter) (RPM)
TCL
1000 Soft/low Steeab 1000
– 90 - - le –
Steeabl 5000 200 compres motor 5000
e 2000 80 – sive Steeab 2000
– 250 strength 435 le –
TCL motor 5000 Soft/low motor 5000
- M15 X
M15 435 Steeabl
compres 4F15 447
4F15 X e sive F2H
strength D X
F2H 447 motor 2000 Steeab 2000
60 - Soft to 517
D X Steeabl – 250 medium/
le –
5000 X motor 5000
F3H 517 e low-
compres 537
Mille X motor sive
strength X
d 537 Steeabl
2500 Soft/low F3H Steeab 2500
Toot X e 70 -
– - Mille le –
250
h 117 motor 2700 compres d motor 2700
sive Toot
MSD IA Steeabl HZ
strength h
SH DC e Steeab 1000
1000 100
Bit Co motor – - Soft/low 117 le –
5000 250 - MSD
Type de Availa IA motor
5000
compres SH
Weig Rota Wei
ble sive DC
ht ry Bit Availa ght
strength
Bearin (lbs/i Spe Cod ble (lbs/i
Formatio Type
n.bit ed Bearin n.bit
g ns e
diam (RP g diam
eter) M) eter)
Gambar 4.17.
Core Bit
(www.tootoo.com)
124
Tabel IV-17.
Spesifikasi Core Bit
3",4",5", 6" and 8"(down the hole)
hammers-COP shank and bits, drill tubes,
DTH : connection adapters, ODEX;
hammers button bits, shank
adapters, coupling sleeves,
extension rods chisel bit, cross (R28,R32,R38,T38,T45,T51, and so forth)
bits, drill rods, speed rods, drill
rods, and so on;
Gambar 4.18.
Rotary Reamer
(www.halliburton.com)
126
Tabel IV-18.
Spesifikasi Rotary Ramers
Hardness 285 and 341 Brinell.
The steel yield strength 110 000 PSI (765 MPa)
Diameters 4 5/8“
127
Gambar 4.19.
Stabilizer
(www.tx1st.com)
128
Tabel IV-19.
Spesifikasi Stabilizer
Blade B;d
Fishin Tong Crown
Lay Pin Overall e
g Neck Space Blade
Hole Size Out Length Length Wid
Length Length length
Length th
A B C D E F G
4 1/8 – 6
24 15 14 4 57 12 2
¾
24 14
7 - 9 7/8 16 5 59 13 3
24 14 5
10 – 12 ¼ 18 61 13 3
24 14 5
13 – 18 ½ 20 63 14 4
129
Gambar. 4.20.
Shock Absorber
( www.tx1st.com)
130
Tabel IV-20.
Spesifikasi Shock Absorber
Drillcollar
Fishing
dia. Overall Bearing Approx
Hole Neck
(fishing Length Length Weight Lbs
Length
neck)
6 1/8 – 6
4 1/8 – 4 ¾ - - 10 ½ 150
¾
7 3/8 – 5
5¾-6¼ 38 14 10 ½ 235
¾-6¼
8 1/8 – 9 6¾-7 38 14 10 ½ 305
9½-9
7–8 38 14 10 ½ 385
7/8
10 5/8 –
7–8 38 14 11 405
11
12 – 12 ¼ 7¾-9 38 14 11 440
14 ¼ - 15 7 ¾ - 10 38 14 - -
17 ½ 7 ¾ - 11 38 14 - -
Gambar 4.21.
CMS-XL Casing Slip
(http://www.cam-tech.com)
Tabel IV-21.
Spesifikasi CMS-XL Casing Slip
132
Gambar 4.22.
Drill Collar Slip
(http://www.dencon.com)
134
Tabel IV-22.
Spesifikasi Drill Collar Slip
Description Slip Type, Size and Range (OD, inches)
ABDCS-S ABDCS-R ABDCL-L
3-4 4 - 4.7/8 4.1/2 – 6 5.1/2 - 7 6.3/4 - 8.1/4
P/N, Slip 5201 5202 5203 5204 5205
Complete
w/Circular
Buttons
Total 7 7 9 9 11
number of
Segments
Total 5 5 7 7 9
number of
Intermediat
e Segments
Total 6 6 8 8 10
number of
Hings Pins
Gambar 4.23.
Drill Collar Slip Multi Segment
(www.amaens.com)
Tabel IV-23.
136
4.3. PEMBAHASAN
Sistem pemutar adalah salah satu dari komponen-komponen yang paling
penting didalam rig. Tugas utamanya adalah untuk mengatur batang bor dan
untuk membor lubang. Tenaga putar diperoleh dari prime mover yang disalurkan
ke rotary table dan dari rotary table disalurkan ke Kelly dan kemudian ke drill
string.
137
Fungsi utama dari sistem pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa
bor dan memberi beratan diatas pahat untuk membor lubang. Banyaknya proses
yang terjadi pada operasi khususnya sistem pemutar, akan banyak menimbulkan
problem jika tidak segera dilakukan penanggulangannya akan dapat menghentikan
proses pemboran. Sistem pemutar ini terdiri dari tiga sub komponen utama, yaitu
peralatan putar (rotary assembly), rangkaian pipa bor dan mata bor atu pahat (bit).
Swivel merupakan alat berbentuk khusus yang digantungkan pada hook
yang terletak dibawah travelling block dan mempunyai fungsi utama untuk:
menghubungkan bagian alat yang diam dengan batang bor yang berputar bebas,
sambil dialiri lumpur bertekanan tinggi tanpa kebocoran. Menahan beban
menggantung dari batang bor selama sirkulasi.
Rotary table berfungsi untuk meneruskan gaya putar dari drawwork ke
rangkaian pipa bor dalam lubang pada saat penyambungan atau pelepasan pipa
bor dilakukan, kecepatan meja putar dapat diatur oleh seorang drillerman dengan
beberapa handle yang ada di drawwork.
Rotary slips jika dimasukkan kedalam master bushing, maka akan
berfungsi sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat dilakukan
penyambungan atau pelepasan section rangkaian pipa bor. Master bushing
merupakan yang dapat dilepaskan dari rotary table. Master bushing berfungsi
sebagai dudukan (penempatan) Kelly bushing atau rotary slip.
Kelly merupakan rangkaian pipa bor yang paling atas dimana bentuk irisan
luarnya dapat berbentuk segi empat, segitiga, segienam. Kelly ini dimasukkan ke
dalam lubang bor yang diinginkan.
Fungsi drill pipe adalah untuk menghubungkan Kelly terhadap drill collar
dan mata bor didasar lubang bor, memberikan rangkaian penuang pipa bor,
sehingga dapat menembus formasi yang lebih dalam. Memungkinkan naik
turunnya mata bor. Meneruskan putaran dari meja bor. Meneruskan aliran lumpur
bor dari swivel ke mata bor.
Shock absorber diletakkan pada bagian bawah pemasangan drill collar
untuk menyerap getaran dari setiap beban kejut yang mungkin terjadi akibat aksi
138
pemotongan mata bor waktu mengebor batu keras dan lunak berganti-ganti
sehingga mengurangi kemungkinan kerusakan batang bor dan juga rig sendiri.
Stabilizer digunakan pada pemasangan dasar lubang untuk menjaga
keseimbangan mata bor dan drill collar didalam lubang sewaktu pengeboran
berlangsung.
Drill collar adalah pipa-pipa baja penyambung berdinding tebal yang
berat, melalui mana cairan pengeboran bisa lewat. Letaknya pada bagian bawah
dari batang bor, diatas mata bor.
Bit adalah alat yang berfungsi untuk membor lubang atau sumur
pemboran. Bit digantung didasar batang bor.
Coiled tubing adalah terobosan baru dalam dunia perminyakan, yaitu
dapat digunakan untuk operasi pengeboran, operasi logging, operasi produksi dan
operasi kerja ulang. Coiled tubing, berupa pipa / tubing yang elastis terbuat dari
campuran baja karbon yang tipis dan juga bahan – bahan titanium dan composite.
Coil ini menggantikan fungsi drill dtring. Pada coiled tubing ini dapat
menggunakan pipa yang diameter besar namun kekurangannya akan tidak
bertahan lama. Sehingga lebih ideal jika menggunakan pipa yang berdiameter
kecil.
Top drive system adalah sistem yang menggabungkan dua sistem yaitu
sistem pengangkat dan sistem putar yang terpasang di menara bor dan digantung
dibawah travelling block yang digerakkan oleh tenaga hidraulik yang bersifat
dapat dibongkar pasang. Sebenarnya baik top drive atau swivel kelly, prinsip
kerjanya adalah sama yaitu untuk memutar drill string. Namun demikian kita kan
mendapat keuntungan jika menggunakan top drive system daripada kelly swivel.
Pada sistem top drive system tidak lagi menggunakan rotary table sebagi
pemutarnya tetapi rotary table dijadikan sebagai dudukan dari drill string.
Besarnya putaran yang diinginkan biasanya disebutdengan Rotation Per
Minutes (RPM). Besarnya beban rangkaian pemboran akan memberikan beratan
yang berguna untuk membantu matabor dalam pemecahan batuan pada saat
operasi pengeboran berlangsung. Beban ini sering dinamakan dengan Weight On
139
Bit WOB). Dengan kombinasi RPM dan WOB yang tepat akan menghasilkan
kecepatan pengeboran yang optimum (Rate of Penetration optimum).
140
4.4. KESIMPULAN
1. Fungsi utama sistem pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor
dan memberikan beratan diatas pahat pembor lubang.
2. Sistem pemutar terdiri dari tiga sub-komponen, yaitu:
1. Peralatan putar (rotary assembly)
a. Meja putar
b. Master bushing
c. Kelly bushing
d. Rotary slips
2. Rangkaian pipa bor
a. swivel
b. kelly : - Upper kelly cock
- Lower kelly cock (mud silver valve)
3. Bit
a. Drag bit
b. Roller-cone (rock bit)
c. Diamond bit
4. Specialized Down-Hole Tools
a. Stabilizer
b. Rotary reamers
c. Shock absorber
3. Specialized Down-Hole merupakan perlatan khusus yang digunakan
sebagai bottom hole asembly pada rangkaian pipa bor, yang digunakan
untuk mengontrol kerja bit selama operasi pemboran berlangsung.
4. Rotary table dapat digunakan pada berbagai jenis kelly dengan
menyesuaikan kelly bushing dengan jenis kelly yang digunakan tanpa
harus mengganti rotary table.
5. Pemakaian bit harus melihat formasinya. Karena bila bit yang
digunakan tidak cocok dengan formasi akan dapat menyebabkan bit cepat
rusak.
141
6. Coiled tubing adalah suatu tubing yang dapat digulug dan bersifat
plastis, terbuat dari bahan baja yang continue (tidak bersambung).
Peralatan dipermukaan coiled tubing tidak memerlukan lahan yang luas
untuk operasinya.
7. Top drive system adalah sistem yang menggabungkan dua sistem yaitu
sistem pengangkat dan sistem putar yang terpasang di menara bor dan
digantung dibawah travelling block yang digerakkan oleh tenaga hidraulik
yang bersifat dapat dibongkar pasang